Dokumen tersebut membahas tentang Islam, iman, dan ihsan. Islam dijelaskan sebagai syahadat bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, mendirikan salat, zakat, puasa, dan haji. Iman meliputi kepercayaan kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, rasul-Nya, hari akhir, dan takdir. Ihsan diartikan sebagai beribadah kepada Allah seolah melihat-
1. Islam - Iman - Ihsan
1. Pada suatu hari kami (Umar Ra dan para sahabat Ra) duduk-duduk bersama Rasulullah
Saw. Lalu muncul di hadapan kami seorang yang berpakaian putih. Rambutnya hitam sekali
dan tidak tampak tanda-tanda perjalanan. Tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya.
Dia langsung duduk menghadap Rasulullah Saw. Kedua kakinya menghempit kedua kaki
Rasulullah, dari kedua telapak tangannya diletakkan di atas paha Rasulullah Saw, seraya
berkata, "Ya Muhammad, beritahu aku tentang Islam." Lalu Rasulullah Saw menjawab,
"Islam ialah bersyahadat bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah dan Muhammad Rasulullah,
mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan mengerjakan haji apabila
mampu." Kemudian dia bertanya lagi, "Kini beritahu aku tentang iman." Rasulullah Saw
menjawab, "Beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya,
hari akhir dan beriman kepada Qodar baik dan buruknya." Orang itu lantas berkata, "Benar.
Kini beritahu aku tentang ihsan." Rasulullah berkata, "Beribadah kepada Allah seolah-olah
anda melihat-Nya walaupun anda tidak melihat-Nya, karena sesungguhnya Allah melihat
anda. Dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang Assa'ah (azab kiamat)." Rasulullah menjawab,
"Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya." Kemudian dia bertanya lagi, "Beritahu
aku tentang tanda-tandanya." Rasulullah menjawab, "Seorang budak wanita melahirkan
nyonya besarnya. Orang-orang tanpa sandal, setengah telanjang, melarat dan penggembala
unta masing-masing berlomba membangun gedung-gedung bertingkat." Kemudian orang itu
pergi menghilang dari pandangan mata. Lalu Rasulullah Saw bertanya kepada Umar, "Hai
Umar, tahukah kamu siapa orang yang bertanya tadi?" Lalu aku (Umar) menjawab, "Allah
dan rasul-Nya lebih mengetahui." Rasulullah Saw lantas berkata, "Itulah Jibril datang untuk
mengajarkan agama kepada kalian." (HR. Muslim)
2. Iman terbagi dua, separo dalam sabar dan separo dalam syukur. (HR. Al-Baihaqi)
3. Iman paling afdol ialah apabila kamu mengetahui bahwa Allah selalu menyertaimu
dimanapun kamu berada. (HR. Ath Thobari)
4. Sufyan bin Abdullah berkata,"Ya Rasulullah, terangkan kepadaku tentang Islam. Aku tidak
akan bertanya lagi kepada orang lain." Lalu Rasulullah Saw menjawab, "Ikrarkanlah
(katakan): Aku beriman kepada Allah, kemudian berlakulah jujur (istiqomah)." (HR. Muslim)
5. Peliharalah (perintah dan larangan) Allah, niscaya kamu akan selalu merasakan kehadiran-
Nya. Kenalilah Allah waktu kamu senang, niscaya Allah akan mengenalimu waktu kamu
dalam kesulitan. Ketahuilah, apa yang luput dari kamu adalah sesuatu yang pasti tidak
mengenaimu dan apa yang akan mengenaimu pasti tidak akan meleset dari kamu.
Kemenangan (keberhasilan) hanya dapat dicapai dengan kesabaran. Kelonggaran bersamaan
dengan kesusahan dan datangnya kesulitan bersamaan dengan kemudahan. (HR. Tirmidzi)
6. Sesungguhnya bermula datangnya Islam dianggap asing (aneh) dan akan datang kembali
asing. Namun berbahagialah orang-orang asing itu. Para sahabat bertanya kepada Rasulullah
Saw, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud orang asing (aneh) itu?" Lalu Rasulullah
menjawab, "Orang yang melakukan kebaikan-kebaikan di saat orang-orang melakukan
pengrusakan." (HR. Muslim)
7. Umat terdahulu selamat (jaya) karena teguhnya keyakinan dan zuhud. Dan umat terakhir
kelak akan binasa karena kekikiran (harta dan jiwa) dan cita-cita kosong." (Ibnu Abi Ad-
2. Dunia)
8. Tiga perkara berasal dari iman: (1) Tidak mengkafirkan orang yang mengucapkan
"Laailaaha illallah" karena suatu dosa yang dilakukannya atau mengeluarkannya dari Islam
karena sesuatu perbuatan; (2) Jihad akan terus berlangsung semenjak Allah mengutusku
sampai pada saat yang terakhir dari umat ini memerangi Dajjal tidak dapat dirubah oleh
kezaliman seorang zalim atau keadilan seorang yang adil; (3) Beriman kepada takdir-takdir.
(HR. Abu Dawud)
9. Pokok segala urusan ialah Al Islam dan tiangnya adalah shalat, dan puncaknya (atapnya)
adalah berjihad. (HR. Tirmidzi)
10. Tiada lurus iman seorang hamba sehingga lurus hatinya, dan tiada lurus hatinya sehingga
lurus lidahnya. (HR. Ahmad)