SlideShare a Scribd company logo
1 of 61
PPGD
Pertolongan Pertama pada Gawat Darurat
DAFTAR ISI
1. Definisi
2. Luka & Epistaksis
3. Luka Bakar
4. Environmental Injury
5. Intoxication, Poisoning, Envenomation
6. Traumatologi
7. Kasus Lainnya
TERSEDAK
KASUS LAINNYA
PENANGANAN TERSEDAK
PASIEN MASIH SADAR
GEJALA:
Tersedak, Kesulitan bernafas, Berbicara, Tidak dapat batuk
PENANGANAN:
• Memberikan minimal 5x tepukan pada punggung. Tepuk punggung
dengan tumit tangan dan posisi pasien membungkuk ditahan dengan
tangan yang lain.
• Melakukan Heimlich Manuever sampai 4x dengan cepat. Letakkan kepala
pada tengah abdomen, di atas pusar dan di bawah rongga iga.
kepalan 1 dengan tangan yang lain. Lakukan dorongan abdomen dengan
cepat.
KASUS LAINNYA
LUKA & EPISTAKSIS
PENANGANAN TERSEDAK
PASIEN TIDAK SADAR
PENANGANAN:
• Ekstensikan kepala/head tilt maksimal.
Lakukan 2x initial breathing.
• Bila dada tidak mengembang lakukan
30x kompresi dada
• Lihat adakah objek yang keluar dan bila
melihat benda yang masih tertahan di
mulut segera keluarkan.
• Bila tidak ada napas : lakukan A-B-C,
ada nafas : cek pernafasan dan nadinya
• Bila masih juga tidak bernapas lakukan
cricotiroidectomy
KASUS LAINNYA
LUKA & EPISTAKSIS
SUMBER PERDARAHAN
LUKA & EPISTAKSIS
TAHAP III :
PENANGANAN
PRINSIP 3 T:
TEKAN-TINGGIKAN-
TORNIQUET
• Pressure (tekanan)
• Posisi
• Korban didudukan atau
berbaring
• Tinggikan bagian yang
terluka
LUKA & EPISTAKSIS
TORNIQUET
LUKA TUSUK
• Penyebab: tusukan
• Patologi: bisa sangat dalam
meskipun diameter kecil
PENANGANAN
1) Jangan dicabut !!
2) Hentikan perdarahan dengan 3T, balut
sekitar luka
3) Panggil Bantuan
LUKA & EPISTAKSIS
LUKA BAKAR
• Luka bakar bisa disebabkan oleh terkena panas, bahan kimia,
listrik, cahaya dan terpapar radiasi.
LUKA BAKAR
A. DERAJAT LUKA BAKAR
• Derajat I
• Derajat II A
• Derajat II B
• Derajat III
LUKA BAKAR
LUKA BAKAR
ENVIROMENTAL INJURY
HEAT RASH
HEAT EXHAUSTION HEAT STROKE
HEAT SYNCOPE
HEAT CRAMPS
HEAT RELATED ILLNESS
ENVIRONMENTAL INJURY
NAMA
HEAT RASH
(RUAM)
HEAT CRAMPS
(KERAM)
HEAT
SYNCOPE
(PINGSAN)
HEAT
EXHAUSTION HEAT STROKE
PENYEBAB
Keringat
berlebihan
Pengeluaran ion
berlebihan
Dehidrasi
Terlalu banyak
kehilangan air
dan garam di
dalam tubuh
Mekanisme berkeringat
sudah hilang.
GAWAT DARURAT!!
GEJALA
Gatal di lipatan
kulit
Otot tegang
dan nyeri
Pusing lalu
pingsan
Mual, pusing,
keringat
berlebih, haus
Korban tidak sadar, badan
kering karna tidak lagi
berkeringat, suhu tubuh
41
PENANGAN
AN
Beri bedak
gatal, jaga area
gatal tetap
kering
Beri cairan
elektrolit tiap 15
menit sekali
Minum air atau
minum isotonik
atau oralit
Kompres
dingin/cuci
muka, kepala
dan leher
semprot air
dingin, minum
ion
CARI BANTUAN MEDIS !
Lepaskan pakaian yang
tidak perlu, guyur korban
dengan air dingin,
tempatkan kain basah di
kepala, leher, pangkal
paha, kipas badannya
ENVIRONMENTAL INJURY
ENVIRONMENTAL INJURY
PRINSIP PENANGANAN
PINDAHKAN KE TEMPAT LEBIH
DINGIN SEGERA !!!
ENVIRONMENTAL INJURY
HIPOTHERMIA
ENVIRONMENTAL INJURY
HIPOTHERMIA
ENVIRONMENTAL INJURY
KLASIFIKASI HIPOTHERMIA
RINGAN (SUHU 32-35) SEDANG (SUHU 28-32) BERAT (>28)
- Jantung berdebar cepat
- Menggigil
- Kulit pucat (Penyempitan
pembuluh darah)
- Laju nafas meningkat
- Jantung berdebar lambat
namun tidak beraturan
- Tekanan darah rendah
- Gangguan pernafasan
- Pupil melebar
- Hiporefleksia
- Kehilangan respon menggigil
- Penurunan kesadaran
- Koma/Tidak sadar
- Tidak bernafas
- Pupil melebar
- Edema paru
- Oliguria
PENANGANAN
- Bawa ke tempat hangat
- Ganti baju kering (apabila basah)
- Hangatkan dengan sleeping bag/selimut, emergency blanket
- Rewarming dengan botol kaca berisikan air hangat, kemudian letakkan
di lipatan tubuh (ketiak, pangkal paha, perut, dsb.)
- Apabila mendesak  Lakukan skin to skin!
- Beri makanan/minuman hangat APABILA KORBAN SADAR
- Jika tidak sadar, CARI BANTUAN MEDIS! ENVIRONMENTAL INJURY
ACUTE MOUNTAIN SICKNESS
ENVIRONMENTAL INJURY
ACUTE MOUNTAIN SICKNESS
Merupakan penyakit yang muncul dikarenakan kadar oksigen
berkurang, biasanya pada ketinggian ±2400 mdpl
GEJALA:
 Pusing, Sakit Kepala
 Mual/Muntah
 Kelelahan
 Kehilangan selera makan
 Denyut jantung meningkat
 Kesulitan bernafas
PENANGANAN:
• Istirahatkan
• Bawa ke tempat dengan
ketinggian lebih rendah
• Berikan oksigen ekstra
ENVIRONMENTAL INJURY
INTOXICATION
ENVENOMATION
PERBEDAAN ?
• Intoxication :
• Kondisi dimana tubuh mengalami perubahan dan gangguan dalam kesadaran,
perilaku dan pemikiran akibat masuknya substansi psikoaktif ke dalam tubuh.
• Poisoning :
• Keadaan ketika suatu bahan/substansi mengganggu fungsi normal tubuh setelah
ditelan, dihirup, diinjeksi, atau diabsorpsi.
• Envenomation :
• Proses masuknya bisa/venom ke dalam tubuh yang diakibatkan oleh
gigitan/sengatan dari hewan yang berbisa.
INTOXICATION & ENVENOMATION
PENANGANAN KERACUNAN
• SUPORTIF : Melakukan BLS (Prinsip ABCDE)
• SIMPTOMATIS : Memberi obat yang mengurangi gejala
• Pereda rasa sakit : Paracetamol
• Mual, muntah : Meclizine, Dimenhidrinat
• DEFINITIF : Antidotum
INTOXICATION & ENVENOMATION
ENVENOMATION
INTOXICATION & ENVENOMATION
MACAM-MACAM
• Snake bite
• Spider bite
• Scorpion sting
• Bee sting
• Leech bite
INTOXICATION & ENVENOMATION
SNAKE BITE
INTOXICATION & ENVENOMATION
PERBEDAAN ULAR BERACUN & TIDAK
INTOXICATION & ENVENOMATION
PERBEDAAN ULAR BERACUN & TIDAK
INTOXICATION & ENVENOMATION
GEJALA GIGITAN ULAR BERACUN
• Tampak 2 titik bentuk gigitan
• Bewarna merah dan bengkak
• Nyeri pada tempat gigitan
• Kesulitan bernafas
• Muntah, mual
• Pandangan buram
• Berkeringat
• Hilang rasa di bagian muka, tangan, kaki
INTOXICATION & ENVENOMATION
PENANGANAN AWAL
1. TELPON BANTUAN MEDIS.
2. Pastikan korban TETAP TENANG dan DIAM. Bisa akan lebih
cepat mengalir ketika korban dalam keadaan panic atau
banyak gerak.
3. Immobilisasi tempat gigitan dengan bebat/bidai.
4. Korban segera dibawa ke Rumah Sakit terdekat dengan
kendaraan bermotor. KORBAN TIDAK BOLEH JALAN.
5. Jika sempat, ambil photo ular yang menggigit untuk
identifikasi di RS.
INTOXICATION & ENVENOMATION
JANGAN
• Menggunakan torniquet
• Mengintervensi bagian gigitan ular (membuat insisi, garuk, dll)
• Compress air dingin pada tempat gigitan
• Meletakkan tempat gigitan diatas letak ketinggian jantung
• Mencoba menghisap bisa dari tempat gigitan (CDC, 2012).
• Menggunakan alat hisap untuk memompa bisanya keluar.
INTOXICATION & ENVENOMATION
TRAUMATOLOGI
FRAKTUR
Hilangnya kontinuitas tulang
TRAUMATOLOGI
FRAKTUR
GEJALA DAN TANDA
1. KDRT :
• Kalor (Terasa panas)
• Dolor (Terasa nyeri)
• Rubor (Bewarna kemerahan)
• Tumor (Bengkak dan Memar)
2. Deformitas
3. Krepitasi
4. Ujung tulang terlihat pada
patah tulang terbuka
5. Bagian yang patah mengalami
fungsiolesia
PENANGANAN
Dengan Pembidaian
Tujuan :
- Immobilisasi
- Mengurangi cedera lebih lanjut
- Memudahkan transportasi
TRAUMATOLOGI
PRINSIP PEMBIDAIAN
a. Danger (Pastikan penolong, korban, dan lingkungan aman)
b. Buka pakaian yang menutupi, tangani luka perdarahan yang
ada
c. Berikan padding (bantalan) pada tulang yang menonjol
d. Panjang bidai mencakup 2 sendi (proximal dan distal
e. Pilih bidai yang ringan tapi kuat
f. Ikatan pada bidai mantap, tapi mudah dilepas
g. Jangan coba-coba mereposisi/mengembalikan tulang pada
posisi semula
TRAUMATOLOGI
APA YANG DILAKUKAN SETELAH
PEMBIDAIAN SELESAI ?
TRAUMATOLOGI
DISLOKASI
TRAUMATOLOGI
DISLOKASI
Pemeriksaan Fisik akan ditemukan:
- Nyeri sendi
- Gerak sendi terbatas
- Bentuk sendi abnormal
Tatalaksana awal :
Immobilisasi segera rujuk
TRAUMATOLOGI
TERKILIR
SPRAIN & STRAIN
TRAUMATOLOGI
SPRAIN = TERKILIR SENDI
Adalah teregangnya atau
robeknya ligamen.
Ligamen= jaringan
penghubung tulang dengan
tulang.
TRAUMATOLOGI
STRAIN = TERKILIR OTOT
Adalah teregangnya otot dan
tendon.
Tendon= jaringan penghubung
otot dengan tulang.
TENDON
TRAUMATOLOGI
DIAGNOSIS
• Kemerahan/kebiruan
• Bengkak
• Cara berjalan
LOOK
• Perubahan suhu (panas)
• Nyeri
FEEL
• Aktif (korban diminta menggerakkan
sendinya sendiri)
• Pasif (penolong membantu menggerakkan
sendi korban)
MOVE
TRAUMATOLOGI
TRAUMATOLOGI
PENANGANAN
Rest
Istirahatkan daerah yang cidera
• Tidak menaruh beban pada daerah yang
selama 36-48 jam.
• Dapat digunakan alat bantu penyangga
Kompres dingin dengan es
• Selama 2-3 menit setiap 2 jam sekali sehari
dalam 24 jam pertama.
• Gunakan kantong es, jangan langsung ke
tempat cidera.
• Untuk vasokontriksi (menyempitkan
pembuluh darah) sehingga mengurangi
bengkak
Ice
TRAUMATOLOGI
Compress
Penekanan menggunakan perban
khusus (bandage)
• Terlebih dulu beri penanganan jika ada
luka
• Setelah dibebat, periksa apakah terlalu
kencang, mudah lepas, dan mengganggu
pergerakan sendi yang normal atau tidak.
Elevation
Tinggikan bagian cedera dari
jantung
• Lakukan selama 24-36 jam pertama
• Bertujuan mengurangi bengkak &
memudahkan kembalinya darah ke
jantung
TRAUMATOLOGI
JANGAN LAKUKAN INI DALAM 72 JAM
•Heat  di kompres dengan air panas
( panas berefek pada vasodilatasi pembuluh darah sehingga memperparah inflamasi )
•Alcohol  dapat meningkatkan perdarahan dan pembengkakan
sehingga menghambat penyembuhan
•Running  berlari dapat memperparah cedera
•Massage  pemijatan dapat meningkatkan pembengkakan dan
cedera
TRAUMATOLOGI
KASUS LAINNYA
DEHIDRASI
KASUS LAINNYA
DEHIDRASI
Kondisi ketidakseimbangan cairan yang terjadi saat tubuh tidak
mendapatkan cukup air seperti seharusnya.
GEJALA:
 Haus,
 Kulit kering,
 Turgor kulit menurun,
 Oligouria (sedikit berkemih),
dan urin pekat.
PENANGANAN:
• Minum, usahakan minuman
yang mengandung elektrolit.
• Pemberian larutan ORT (Oral
Rehydration Therapy) 
ORALIT !
• Pemberian cairan IV (cairan
infus) pada kondisi parah.
CARA MEMBUAT ORALIT !!!
KASUS LAINNYA
HIPOGLIKEMIA
KASUS LAINNYA
HIPOGLIKEMIA
Rendahnya kadar gula dalam darah, sehingga tubuh tidak memiliki
cukup energi, GDS <70 (Normalnya <200)
GEJALA:
 Pucat
 Pusing & Sakit kepala
 Lapar
 Berkeringat
 Merasa Lelah
 Penglihatan kabur
 Gemetar
 Perubahan mood
PENANGANAN:
• PADA KORBAN SADAR:
Berikan permen/gula/minuman
manis apabila korban masih sadar
• PADA KORBAN TIDAK
SADAR:
Berikan infus larutan glukosa atau
dextrose 40% (D40) secara
intravena.
KASUS LAINNYA
DAFTAR PUSTAKA
• http://www.who.int/substance_abuse/terminology/acute_intox/e
n/
• http://www.emedicinehealth.com/alcohol_intoxication/article_e
m.htm
• http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/intoxication
• https://medlineplus.gov/ency/article/007579.htm
• http://www.healthline.com/health/snake-bites
• http://apps.searo.who.int/PDS_DOCS/B4508.pdf
• http://www.austin.org.au/page/534
PPGD-Enrico (1).pptx

More Related Content

Similar to PPGD-Enrico (1).pptx

FIRST AID By dr.Aminullah 2014
FIRST AID By dr.Aminullah 2014FIRST AID By dr.Aminullah 2014
FIRST AID By dr.Aminullah 2014dki amin
 
Minerescue pada alam terbuka.pptx
Minerescue pada alam terbuka.pptxMinerescue pada alam terbuka.pptx
Minerescue pada alam terbuka.pptxTasyaAmelia37
 
kedaruratan medis ksr (1).ppt
kedaruratan medis ksr (1).pptkedaruratan medis ksr (1).ppt
kedaruratan medis ksr (1).pptSofianasofi
 
pertolongan pada kecelakaanndi tempat kerja
pertolongan pada kecelakaanndi tempat kerjapertolongan pada kecelakaanndi tempat kerja
pertolongan pada kecelakaanndi tempat kerjavaksindo1803
 
pertolongan pertama pada anak saat di sekolah pptx
pertolongan pertama pada anak saat di sekolah pptxpertolongan pertama pada anak saat di sekolah pptx
pertolongan pertama pada anak saat di sekolah pptxSATKALPOKJA4
 
pelatihan p3k dokcil.pptx
pelatihan p3k dokcil.pptxpelatihan p3k dokcil.pptx
pelatihan p3k dokcil.pptxSitiHidayatus
 
BASIC LIFE SUPPORT.pptx
BASIC LIFE SUPPORT.pptxBASIC LIFE SUPPORT.pptx
BASIC LIFE SUPPORT.pptxLikisn
 
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K).pptxPERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K).pptxctrcrk
 
FISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptxFISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptxNuranto4
 
Basic life support dr. Mustajir
Basic life support  dr. MustajirBasic life support  dr. Mustajir
Basic life support dr. MustajirMustajir Nurarif
 
Intruksi kerja
Intruksi kerja Intruksi kerja
Intruksi kerja SyifaARN
 
Tata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratanTata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratanrickygunawan84
 
Materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja P3K Listrik.pptx
Materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja P3K Listrik.pptxMateri Keselamatan dan Kesehatan Kerja P3K Listrik.pptx
Materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja P3K Listrik.pptxLukmanHadi28
 
Basic Life Support ed.1 Kebidanan Magetan
Basic Life Support ed.1 Kebidanan MagetanBasic Life Support ed.1 Kebidanan Magetan
Basic Life Support ed.1 Kebidanan MagetanTriana Septianti
 
Notaringkasp 131026205220-phpapp02
Notaringkasp 131026205220-phpapp02Notaringkasp 131026205220-phpapp02
Notaringkasp 131026205220-phpapp02leena leena
 
Penanganan pertama kasus dengan ancaman kematian
Penanganan pertama kasus dengan ancaman kematianPenanganan pertama kasus dengan ancaman kematian
Penanganan pertama kasus dengan ancaman kematianOperator Warnet Vast Raha
 

Similar to PPGD-Enrico (1).pptx (20)

Kasus ringan p3 k
Kasus ringan p3 kKasus ringan p3 k
Kasus ringan p3 k
 
FIRST AID By dr.Aminullah 2014
FIRST AID By dr.Aminullah 2014FIRST AID By dr.Aminullah 2014
FIRST AID By dr.Aminullah 2014
 
Minerescue pada alam terbuka.pptx
Minerescue pada alam terbuka.pptxMinerescue pada alam terbuka.pptx
Minerescue pada alam terbuka.pptx
 
kedaruratan medis ksr (1).ppt
kedaruratan medis ksr (1).pptkedaruratan medis ksr (1).ppt
kedaruratan medis ksr (1).ppt
 
Pengsan
PengsanPengsan
Pengsan
 
pertolongan pada kecelakaanndi tempat kerja
pertolongan pada kecelakaanndi tempat kerjapertolongan pada kecelakaanndi tempat kerja
pertolongan pada kecelakaanndi tempat kerja
 
Rjp dan defibrilasi ( pertemuan keempat)
Rjp dan defibrilasi ( pertemuan keempat)Rjp dan defibrilasi ( pertemuan keempat)
Rjp dan defibrilasi ( pertemuan keempat)
 
pertolongan pertama pada anak saat di sekolah pptx
pertolongan pertama pada anak saat di sekolah pptxpertolongan pertama pada anak saat di sekolah pptx
pertolongan pertama pada anak saat di sekolah pptx
 
pelatihan p3k dokcil.pptx
pelatihan p3k dokcil.pptxpelatihan p3k dokcil.pptx
pelatihan p3k dokcil.pptx
 
BASIC LIFE SUPPORT.pptx
BASIC LIFE SUPPORT.pptxBASIC LIFE SUPPORT.pptx
BASIC LIFE SUPPORT.pptx
 
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K).pptxPERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K).pptx
 
Kedaruratan medis.pptx
Kedaruratan medis.pptxKedaruratan medis.pptx
Kedaruratan medis.pptx
 
FISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptxFISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptx
 
Basic life support dr. Mustajir
Basic life support  dr. MustajirBasic life support  dr. Mustajir
Basic life support dr. Mustajir
 
Intruksi kerja
Intruksi kerja Intruksi kerja
Intruksi kerja
 
Tata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratanTata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratan
 
Materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja P3K Listrik.pptx
Materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja P3K Listrik.pptxMateri Keselamatan dan Kesehatan Kerja P3K Listrik.pptx
Materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja P3K Listrik.pptx
 
Basic Life Support ed.1 Kebidanan Magetan
Basic Life Support ed.1 Kebidanan MagetanBasic Life Support ed.1 Kebidanan Magetan
Basic Life Support ed.1 Kebidanan Magetan
 
Notaringkasp 131026205220-phpapp02
Notaringkasp 131026205220-phpapp02Notaringkasp 131026205220-phpapp02
Notaringkasp 131026205220-phpapp02
 
Penanganan pertama kasus dengan ancaman kematian
Penanganan pertama kasus dengan ancaman kematianPenanganan pertama kasus dengan ancaman kematian
Penanganan pertama kasus dengan ancaman kematian
 

Recently uploaded

Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxsd1patukangan
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024SDNTANAHTINGGI09
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021AdeImot
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxEmmyKardianasari
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxRizkya19
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docxNiWayanEkaLansuna1
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankYunitaReykasari
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxEmmyKardianasari
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiMemenAzmi1
 
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxantonkustanto
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.pptsulistyaningsih20
 

Recently uploaded (13)

Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 

PPGD-Enrico (1).pptx

  • 2. DAFTAR ISI 1. Definisi 2. Luka & Epistaksis 3. Luka Bakar 4. Environmental Injury 5. Intoxication, Poisoning, Envenomation 6. Traumatologi 7. Kasus Lainnya
  • 4. PENANGANAN TERSEDAK PASIEN MASIH SADAR GEJALA: Tersedak, Kesulitan bernafas, Berbicara, Tidak dapat batuk PENANGANAN: • Memberikan minimal 5x tepukan pada punggung. Tepuk punggung dengan tumit tangan dan posisi pasien membungkuk ditahan dengan tangan yang lain. • Melakukan Heimlich Manuever sampai 4x dengan cepat. Letakkan kepala pada tengah abdomen, di atas pusar dan di bawah rongga iga. kepalan 1 dengan tangan yang lain. Lakukan dorongan abdomen dengan cepat. KASUS LAINNYA
  • 5.
  • 6.
  • 8. PENANGANAN TERSEDAK PASIEN TIDAK SADAR PENANGANAN: • Ekstensikan kepala/head tilt maksimal. Lakukan 2x initial breathing. • Bila dada tidak mengembang lakukan 30x kompresi dada • Lihat adakah objek yang keluar dan bila melihat benda yang masih tertahan di mulut segera keluarkan. • Bila tidak ada napas : lakukan A-B-C, ada nafas : cek pernafasan dan nadinya • Bila masih juga tidak bernapas lakukan cricotiroidectomy KASUS LAINNYA
  • 11. TAHAP III : PENANGANAN PRINSIP 3 T: TEKAN-TINGGIKAN- TORNIQUET • Pressure (tekanan) • Posisi • Korban didudukan atau berbaring • Tinggikan bagian yang terluka LUKA & EPISTAKSIS
  • 13. LUKA TUSUK • Penyebab: tusukan • Patologi: bisa sangat dalam meskipun diameter kecil PENANGANAN 1) Jangan dicabut !! 2) Hentikan perdarahan dengan 3T, balut sekitar luka 3) Panggil Bantuan LUKA & EPISTAKSIS
  • 15. • Luka bakar bisa disebabkan oleh terkena panas, bahan kimia, listrik, cahaya dan terpapar radiasi. LUKA BAKAR
  • 16. A. DERAJAT LUKA BAKAR • Derajat I • Derajat II A • Derajat II B • Derajat III LUKA BAKAR
  • 19. HEAT RASH HEAT EXHAUSTION HEAT STROKE HEAT SYNCOPE HEAT CRAMPS HEAT RELATED ILLNESS ENVIRONMENTAL INJURY
  • 20. NAMA HEAT RASH (RUAM) HEAT CRAMPS (KERAM) HEAT SYNCOPE (PINGSAN) HEAT EXHAUSTION HEAT STROKE PENYEBAB Keringat berlebihan Pengeluaran ion berlebihan Dehidrasi Terlalu banyak kehilangan air dan garam di dalam tubuh Mekanisme berkeringat sudah hilang. GAWAT DARURAT!! GEJALA Gatal di lipatan kulit Otot tegang dan nyeri Pusing lalu pingsan Mual, pusing, keringat berlebih, haus Korban tidak sadar, badan kering karna tidak lagi berkeringat, suhu tubuh 41 PENANGAN AN Beri bedak gatal, jaga area gatal tetap kering Beri cairan elektrolit tiap 15 menit sekali Minum air atau minum isotonik atau oralit Kompres dingin/cuci muka, kepala dan leher semprot air dingin, minum ion CARI BANTUAN MEDIS ! Lepaskan pakaian yang tidak perlu, guyur korban dengan air dingin, tempatkan kain basah di kepala, leher, pangkal paha, kipas badannya ENVIRONMENTAL INJURY
  • 22. PRINSIP PENANGANAN PINDAHKAN KE TEMPAT LEBIH DINGIN SEGERA !!! ENVIRONMENTAL INJURY
  • 25. KLASIFIKASI HIPOTHERMIA RINGAN (SUHU 32-35) SEDANG (SUHU 28-32) BERAT (>28) - Jantung berdebar cepat - Menggigil - Kulit pucat (Penyempitan pembuluh darah) - Laju nafas meningkat - Jantung berdebar lambat namun tidak beraturan - Tekanan darah rendah - Gangguan pernafasan - Pupil melebar - Hiporefleksia - Kehilangan respon menggigil - Penurunan kesadaran - Koma/Tidak sadar - Tidak bernafas - Pupil melebar - Edema paru - Oliguria PENANGANAN - Bawa ke tempat hangat - Ganti baju kering (apabila basah) - Hangatkan dengan sleeping bag/selimut, emergency blanket - Rewarming dengan botol kaca berisikan air hangat, kemudian letakkan di lipatan tubuh (ketiak, pangkal paha, perut, dsb.) - Apabila mendesak  Lakukan skin to skin! - Beri makanan/minuman hangat APABILA KORBAN SADAR - Jika tidak sadar, CARI BANTUAN MEDIS! ENVIRONMENTAL INJURY
  • 27. ACUTE MOUNTAIN SICKNESS Merupakan penyakit yang muncul dikarenakan kadar oksigen berkurang, biasanya pada ketinggian ±2400 mdpl GEJALA:  Pusing, Sakit Kepala  Mual/Muntah  Kelelahan  Kehilangan selera makan  Denyut jantung meningkat  Kesulitan bernafas PENANGANAN: • Istirahatkan • Bawa ke tempat dengan ketinggian lebih rendah • Berikan oksigen ekstra ENVIRONMENTAL INJURY
  • 29. PERBEDAAN ? • Intoxication : • Kondisi dimana tubuh mengalami perubahan dan gangguan dalam kesadaran, perilaku dan pemikiran akibat masuknya substansi psikoaktif ke dalam tubuh. • Poisoning : • Keadaan ketika suatu bahan/substansi mengganggu fungsi normal tubuh setelah ditelan, dihirup, diinjeksi, atau diabsorpsi. • Envenomation : • Proses masuknya bisa/venom ke dalam tubuh yang diakibatkan oleh gigitan/sengatan dari hewan yang berbisa. INTOXICATION & ENVENOMATION
  • 30. PENANGANAN KERACUNAN • SUPORTIF : Melakukan BLS (Prinsip ABCDE) • SIMPTOMATIS : Memberi obat yang mengurangi gejala • Pereda rasa sakit : Paracetamol • Mual, muntah : Meclizine, Dimenhidrinat • DEFINITIF : Antidotum INTOXICATION & ENVENOMATION
  • 32. MACAM-MACAM • Snake bite • Spider bite • Scorpion sting • Bee sting • Leech bite INTOXICATION & ENVENOMATION
  • 34. PERBEDAAN ULAR BERACUN & TIDAK INTOXICATION & ENVENOMATION
  • 35. PERBEDAAN ULAR BERACUN & TIDAK INTOXICATION & ENVENOMATION
  • 36. GEJALA GIGITAN ULAR BERACUN • Tampak 2 titik bentuk gigitan • Bewarna merah dan bengkak • Nyeri pada tempat gigitan • Kesulitan bernafas • Muntah, mual • Pandangan buram • Berkeringat • Hilang rasa di bagian muka, tangan, kaki INTOXICATION & ENVENOMATION
  • 37. PENANGANAN AWAL 1. TELPON BANTUAN MEDIS. 2. Pastikan korban TETAP TENANG dan DIAM. Bisa akan lebih cepat mengalir ketika korban dalam keadaan panic atau banyak gerak. 3. Immobilisasi tempat gigitan dengan bebat/bidai. 4. Korban segera dibawa ke Rumah Sakit terdekat dengan kendaraan bermotor. KORBAN TIDAK BOLEH JALAN. 5. Jika sempat, ambil photo ular yang menggigit untuk identifikasi di RS. INTOXICATION & ENVENOMATION
  • 38.
  • 39. JANGAN • Menggunakan torniquet • Mengintervensi bagian gigitan ular (membuat insisi, garuk, dll) • Compress air dingin pada tempat gigitan • Meletakkan tempat gigitan diatas letak ketinggian jantung • Mencoba menghisap bisa dari tempat gigitan (CDC, 2012). • Menggunakan alat hisap untuk memompa bisanya keluar. INTOXICATION & ENVENOMATION
  • 42. FRAKTUR GEJALA DAN TANDA 1. KDRT : • Kalor (Terasa panas) • Dolor (Terasa nyeri) • Rubor (Bewarna kemerahan) • Tumor (Bengkak dan Memar) 2. Deformitas 3. Krepitasi 4. Ujung tulang terlihat pada patah tulang terbuka 5. Bagian yang patah mengalami fungsiolesia PENANGANAN Dengan Pembidaian Tujuan : - Immobilisasi - Mengurangi cedera lebih lanjut - Memudahkan transportasi TRAUMATOLOGI
  • 43. PRINSIP PEMBIDAIAN a. Danger (Pastikan penolong, korban, dan lingkungan aman) b. Buka pakaian yang menutupi, tangani luka perdarahan yang ada c. Berikan padding (bantalan) pada tulang yang menonjol d. Panjang bidai mencakup 2 sendi (proximal dan distal e. Pilih bidai yang ringan tapi kuat f. Ikatan pada bidai mantap, tapi mudah dilepas g. Jangan coba-coba mereposisi/mengembalikan tulang pada posisi semula TRAUMATOLOGI
  • 44. APA YANG DILAKUKAN SETELAH PEMBIDAIAN SELESAI ? TRAUMATOLOGI
  • 46. DISLOKASI Pemeriksaan Fisik akan ditemukan: - Nyeri sendi - Gerak sendi terbatas - Bentuk sendi abnormal Tatalaksana awal : Immobilisasi segera rujuk TRAUMATOLOGI
  • 48. SPRAIN = TERKILIR SENDI Adalah teregangnya atau robeknya ligamen. Ligamen= jaringan penghubung tulang dengan tulang. TRAUMATOLOGI
  • 49. STRAIN = TERKILIR OTOT Adalah teregangnya otot dan tendon. Tendon= jaringan penghubung otot dengan tulang. TENDON TRAUMATOLOGI
  • 50. DIAGNOSIS • Kemerahan/kebiruan • Bengkak • Cara berjalan LOOK • Perubahan suhu (panas) • Nyeri FEEL • Aktif (korban diminta menggerakkan sendinya sendiri) • Pasif (penolong membantu menggerakkan sendi korban) MOVE TRAUMATOLOGI
  • 52. PENANGANAN Rest Istirahatkan daerah yang cidera • Tidak menaruh beban pada daerah yang selama 36-48 jam. • Dapat digunakan alat bantu penyangga Kompres dingin dengan es • Selama 2-3 menit setiap 2 jam sekali sehari dalam 24 jam pertama. • Gunakan kantong es, jangan langsung ke tempat cidera. • Untuk vasokontriksi (menyempitkan pembuluh darah) sehingga mengurangi bengkak Ice TRAUMATOLOGI
  • 53. Compress Penekanan menggunakan perban khusus (bandage) • Terlebih dulu beri penanganan jika ada luka • Setelah dibebat, periksa apakah terlalu kencang, mudah lepas, dan mengganggu pergerakan sendi yang normal atau tidak. Elevation Tinggikan bagian cedera dari jantung • Lakukan selama 24-36 jam pertama • Bertujuan mengurangi bengkak & memudahkan kembalinya darah ke jantung TRAUMATOLOGI
  • 54. JANGAN LAKUKAN INI DALAM 72 JAM •Heat  di kompres dengan air panas ( panas berefek pada vasodilatasi pembuluh darah sehingga memperparah inflamasi ) •Alcohol  dapat meningkatkan perdarahan dan pembengkakan sehingga menghambat penyembuhan •Running  berlari dapat memperparah cedera •Massage  pemijatan dapat meningkatkan pembengkakan dan cedera TRAUMATOLOGI
  • 57. DEHIDRASI Kondisi ketidakseimbangan cairan yang terjadi saat tubuh tidak mendapatkan cukup air seperti seharusnya. GEJALA:  Haus,  Kulit kering,  Turgor kulit menurun,  Oligouria (sedikit berkemih), dan urin pekat. PENANGANAN: • Minum, usahakan minuman yang mengandung elektrolit. • Pemberian larutan ORT (Oral Rehydration Therapy)  ORALIT ! • Pemberian cairan IV (cairan infus) pada kondisi parah. CARA MEMBUAT ORALIT !!! KASUS LAINNYA
  • 59. HIPOGLIKEMIA Rendahnya kadar gula dalam darah, sehingga tubuh tidak memiliki cukup energi, GDS <70 (Normalnya <200) GEJALA:  Pucat  Pusing & Sakit kepala  Lapar  Berkeringat  Merasa Lelah  Penglihatan kabur  Gemetar  Perubahan mood PENANGANAN: • PADA KORBAN SADAR: Berikan permen/gula/minuman manis apabila korban masih sadar • PADA KORBAN TIDAK SADAR: Berikan infus larutan glukosa atau dextrose 40% (D40) secara intravena. KASUS LAINNYA
  • 60. DAFTAR PUSTAKA • http://www.who.int/substance_abuse/terminology/acute_intox/e n/ • http://www.emedicinehealth.com/alcohol_intoxication/article_e m.htm • http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/intoxication • https://medlineplus.gov/ency/article/007579.htm • http://www.healthline.com/health/snake-bites • http://apps.searo.who.int/PDS_DOCS/B4508.pdf • http://www.austin.org.au/page/534

Editor's Notes

  1. JALAN TERAKHIR, dikarenakan: Bisa mencederai jaringan lain (pasokan oksigen berkurang dengan cepat) Setiap 10 – 15 menit tourniquet harus dilonggarkan dengan cara memutar tongkat kearah berlawanan Tunggu ½ – 1 menit. Kalau dalam satu menit darah tidak mengalir lagi, biarkan tourniquet dalam keadaan longgar.
  2. Sama ya, jeda materinya jangan lupa
  3.  Jangan diolesi dengan kecap, odol, mentega, kopi, dll.
  4. Secara umum: slide nya dirapihkan ya tata letak gambar dan tulisannya, pake font yg jelas aja :D Kemarin mas ludi udah menyampaikan kalau diseragamkan slidenya, dari mulai background sampai font nya, kalau bisa, nek semua pake lambang vagus sama uns, semua slide pake juga. Dikomunikasikan sama yg lain ya Biar cantik, resmi, dan jadi 1 kesatuan kalau ini materi tbm diksarnya, bukan materi yg berdiri sendiri2 :D
  5. Itu kan semacam proses bertahap gitu kan, coba dipaparkan definisi secara praktis sama perbedaannya gimana, biar langsung nangkep (bisa dimasukin ke slide2 selanjutnya)
  6. Jangan lupa dipaparin penyebabnya apa Penyebabnya Penanganan : Istirahatkan, bawa ke tempat lebih rendah, berikan oksigen ekstra
  7. Animasi. Mana yg keluar lbh dulu Danger (proteksi diri, korban dan lingkungan) Jangan lepaskan stabilisasi manual sebelum bidai selesai dipasang (minimalisir pergerakan ) Buka pakaian yang menutupi tulang yang patah sebelum memasang bidai, bila ada perdarahan atasi dulu Berikan padding (bantalan) pada tulang yang menonjol Panjang bidai mencakup 2 sendi (proximal dan distal fraktur) => beri bantalan pada bidai Bidai tidak terlalu lentur Ikatan bidai tidak terlalu kuat tidak terlalu longgar Jangan coba-coba mereposisi/menekan fragmen tulang yang keluar kembali ke tempat semula
  8. Sensorik, yaitu dengan memberi rangsangan • Motorik, yaitu dengan menggerakkan Denyut arteri • Refiling kapiler, yaitu dengan kembali kapiler yang telah dihambat Lakukan selama perjalanan menuju tempat rujukan (rumah sakit)
  9. Animasi.
  10. Slide definisi di buat lebih komunikatif? Apa itu strain?
  11. Mending gambarnya dulu untuk stimulasi peserta baru ke penjelasannya.
  12. Tambahin animasi ya, mana yg mau keluar duluan
  13. Jangan lupa dipaparin penyebabnya apa Penyebabnya Penanganan : Istirahatkan, bawa ke tempat lebih rendah, berikan oksigen ekstra
  14. Jangan lupa dipaparin penyebabnya apa Penyebabnya Penanganan : Istirahatkan, bawa ke tempat lebih rendah, berikan oksigen ekstra