Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Pertolongan Pertama pada Gawat Darurat (PPGD) yang mencakup definisi, penanganan berbagai cedera dan kondisi darurat seperti luka, luka bakar, hipotermia, keracunan, patah tulang, terkilir, dan dehidrasi.
2. DAFTAR ISI
1. Definisi
2. Luka & Epistaksis
3. Luka Bakar
4. Environmental Injury
5. Intoxication, Poisoning, Envenomation
6. Traumatologi
7. Kasus Lainnya
4. PENANGANAN TERSEDAK
PASIEN MASIH SADAR
GEJALA:
Tersedak, Kesulitan bernafas, Berbicara, Tidak dapat batuk
PENANGANAN:
• Memberikan minimal 5x tepukan pada punggung. Tepuk punggung
dengan tumit tangan dan posisi pasien membungkuk ditahan dengan
tangan yang lain.
• Melakukan Heimlich Manuever sampai 4x dengan cepat. Letakkan kepala
pada tengah abdomen, di atas pusar dan di bawah rongga iga.
kepalan 1 dengan tangan yang lain. Lakukan dorongan abdomen dengan
cepat.
KASUS LAINNYA
8. PENANGANAN TERSEDAK
PASIEN TIDAK SADAR
PENANGANAN:
• Ekstensikan kepala/head tilt maksimal.
Lakukan 2x initial breathing.
• Bila dada tidak mengembang lakukan
30x kompresi dada
• Lihat adakah objek yang keluar dan bila
melihat benda yang masih tertahan di
mulut segera keluarkan.
• Bila tidak ada napas : lakukan A-B-C,
ada nafas : cek pernafasan dan nadinya
• Bila masih juga tidak bernapas lakukan
cricotiroidectomy
KASUS LAINNYA
11. TAHAP III :
PENANGANAN
PRINSIP 3 T:
TEKAN-TINGGIKAN-
TORNIQUET
• Pressure (tekanan)
• Posisi
• Korban didudukan atau
berbaring
• Tinggikan bagian yang
terluka
LUKA & EPISTAKSIS
13. LUKA TUSUK
• Penyebab: tusukan
• Patologi: bisa sangat dalam
meskipun diameter kecil
PENANGANAN
1) Jangan dicabut !!
2) Hentikan perdarahan dengan 3T, balut
sekitar luka
3) Panggil Bantuan
LUKA & EPISTAKSIS
20. NAMA
HEAT RASH
(RUAM)
HEAT CRAMPS
(KERAM)
HEAT
SYNCOPE
(PINGSAN)
HEAT
EXHAUSTION HEAT STROKE
PENYEBAB
Keringat
berlebihan
Pengeluaran ion
berlebihan
Dehidrasi
Terlalu banyak
kehilangan air
dan garam di
dalam tubuh
Mekanisme berkeringat
sudah hilang.
GAWAT DARURAT!!
GEJALA
Gatal di lipatan
kulit
Otot tegang
dan nyeri
Pusing lalu
pingsan
Mual, pusing,
keringat
berlebih, haus
Korban tidak sadar, badan
kering karna tidak lagi
berkeringat, suhu tubuh
41
PENANGAN
AN
Beri bedak
gatal, jaga area
gatal tetap
kering
Beri cairan
elektrolit tiap 15
menit sekali
Minum air atau
minum isotonik
atau oralit
Kompres
dingin/cuci
muka, kepala
dan leher
semprot air
dingin, minum
ion
CARI BANTUAN MEDIS !
Lepaskan pakaian yang
tidak perlu, guyur korban
dengan air dingin,
tempatkan kain basah di
kepala, leher, pangkal
paha, kipas badannya
ENVIRONMENTAL INJURY
25. KLASIFIKASI HIPOTHERMIA
RINGAN (SUHU 32-35) SEDANG (SUHU 28-32) BERAT (>28)
- Jantung berdebar cepat
- Menggigil
- Kulit pucat (Penyempitan
pembuluh darah)
- Laju nafas meningkat
- Jantung berdebar lambat
namun tidak beraturan
- Tekanan darah rendah
- Gangguan pernafasan
- Pupil melebar
- Hiporefleksia
- Kehilangan respon menggigil
- Penurunan kesadaran
- Koma/Tidak sadar
- Tidak bernafas
- Pupil melebar
- Edema paru
- Oliguria
PENANGANAN
- Bawa ke tempat hangat
- Ganti baju kering (apabila basah)
- Hangatkan dengan sleeping bag/selimut, emergency blanket
- Rewarming dengan botol kaca berisikan air hangat, kemudian letakkan
di lipatan tubuh (ketiak, pangkal paha, perut, dsb.)
- Apabila mendesak Lakukan skin to skin!
- Beri makanan/minuman hangat APABILA KORBAN SADAR
- Jika tidak sadar, CARI BANTUAN MEDIS! ENVIRONMENTAL INJURY
27. ACUTE MOUNTAIN SICKNESS
Merupakan penyakit yang muncul dikarenakan kadar oksigen
berkurang, biasanya pada ketinggian ±2400 mdpl
GEJALA:
Pusing, Sakit Kepala
Mual/Muntah
Kelelahan
Kehilangan selera makan
Denyut jantung meningkat
Kesulitan bernafas
PENANGANAN:
• Istirahatkan
• Bawa ke tempat dengan
ketinggian lebih rendah
• Berikan oksigen ekstra
ENVIRONMENTAL INJURY
29. PERBEDAAN ?
• Intoxication :
• Kondisi dimana tubuh mengalami perubahan dan gangguan dalam kesadaran,
perilaku dan pemikiran akibat masuknya substansi psikoaktif ke dalam tubuh.
• Poisoning :
• Keadaan ketika suatu bahan/substansi mengganggu fungsi normal tubuh setelah
ditelan, dihirup, diinjeksi, atau diabsorpsi.
• Envenomation :
• Proses masuknya bisa/venom ke dalam tubuh yang diakibatkan oleh
gigitan/sengatan dari hewan yang berbisa.
INTOXICATION & ENVENOMATION
30. PENANGANAN KERACUNAN
• SUPORTIF : Melakukan BLS (Prinsip ABCDE)
• SIMPTOMATIS : Memberi obat yang mengurangi gejala
• Pereda rasa sakit : Paracetamol
• Mual, muntah : Meclizine, Dimenhidrinat
• DEFINITIF : Antidotum
INTOXICATION & ENVENOMATION
36. GEJALA GIGITAN ULAR BERACUN
• Tampak 2 titik bentuk gigitan
• Bewarna merah dan bengkak
• Nyeri pada tempat gigitan
• Kesulitan bernafas
• Muntah, mual
• Pandangan buram
• Berkeringat
• Hilang rasa di bagian muka, tangan, kaki
INTOXICATION & ENVENOMATION
37. PENANGANAN AWAL
1. TELPON BANTUAN MEDIS.
2. Pastikan korban TETAP TENANG dan DIAM. Bisa akan lebih
cepat mengalir ketika korban dalam keadaan panic atau
banyak gerak.
3. Immobilisasi tempat gigitan dengan bebat/bidai.
4. Korban segera dibawa ke Rumah Sakit terdekat dengan
kendaraan bermotor. KORBAN TIDAK BOLEH JALAN.
5. Jika sempat, ambil photo ular yang menggigit untuk
identifikasi di RS.
INTOXICATION & ENVENOMATION
38.
39. JANGAN
• Menggunakan torniquet
• Mengintervensi bagian gigitan ular (membuat insisi, garuk, dll)
• Compress air dingin pada tempat gigitan
• Meletakkan tempat gigitan diatas letak ketinggian jantung
• Mencoba menghisap bisa dari tempat gigitan (CDC, 2012).
• Menggunakan alat hisap untuk memompa bisanya keluar.
INTOXICATION & ENVENOMATION
42. FRAKTUR
GEJALA DAN TANDA
1. KDRT :
• Kalor (Terasa panas)
• Dolor (Terasa nyeri)
• Rubor (Bewarna kemerahan)
• Tumor (Bengkak dan Memar)
2. Deformitas
3. Krepitasi
4. Ujung tulang terlihat pada
patah tulang terbuka
5. Bagian yang patah mengalami
fungsiolesia
PENANGANAN
Dengan Pembidaian
Tujuan :
- Immobilisasi
- Mengurangi cedera lebih lanjut
- Memudahkan transportasi
TRAUMATOLOGI
43. PRINSIP PEMBIDAIAN
a. Danger (Pastikan penolong, korban, dan lingkungan aman)
b. Buka pakaian yang menutupi, tangani luka perdarahan yang
ada
c. Berikan padding (bantalan) pada tulang yang menonjol
d. Panjang bidai mencakup 2 sendi (proximal dan distal
e. Pilih bidai yang ringan tapi kuat
f. Ikatan pada bidai mantap, tapi mudah dilepas
g. Jangan coba-coba mereposisi/mengembalikan tulang pada
posisi semula
TRAUMATOLOGI
46. DISLOKASI
Pemeriksaan Fisik akan ditemukan:
- Nyeri sendi
- Gerak sendi terbatas
- Bentuk sendi abnormal
Tatalaksana awal :
Immobilisasi segera rujuk
TRAUMATOLOGI
52. PENANGANAN
Rest
Istirahatkan daerah yang cidera
• Tidak menaruh beban pada daerah yang
selama 36-48 jam.
• Dapat digunakan alat bantu penyangga
Kompres dingin dengan es
• Selama 2-3 menit setiap 2 jam sekali sehari
dalam 24 jam pertama.
• Gunakan kantong es, jangan langsung ke
tempat cidera.
• Untuk vasokontriksi (menyempitkan
pembuluh darah) sehingga mengurangi
bengkak
Ice
TRAUMATOLOGI
53. Compress
Penekanan menggunakan perban
khusus (bandage)
• Terlebih dulu beri penanganan jika ada
luka
• Setelah dibebat, periksa apakah terlalu
kencang, mudah lepas, dan mengganggu
pergerakan sendi yang normal atau tidak.
Elevation
Tinggikan bagian cedera dari
jantung
• Lakukan selama 24-36 jam pertama
• Bertujuan mengurangi bengkak &
memudahkan kembalinya darah ke
jantung
TRAUMATOLOGI
54. JANGAN LAKUKAN INI DALAM 72 JAM
•Heat di kompres dengan air panas
( panas berefek pada vasodilatasi pembuluh darah sehingga memperparah inflamasi )
•Alcohol dapat meningkatkan perdarahan dan pembengkakan
sehingga menghambat penyembuhan
•Running berlari dapat memperparah cedera
•Massage pemijatan dapat meningkatkan pembengkakan dan
cedera
TRAUMATOLOGI
57. DEHIDRASI
Kondisi ketidakseimbangan cairan yang terjadi saat tubuh tidak
mendapatkan cukup air seperti seharusnya.
GEJALA:
Haus,
Kulit kering,
Turgor kulit menurun,
Oligouria (sedikit berkemih),
dan urin pekat.
PENANGANAN:
• Minum, usahakan minuman
yang mengandung elektrolit.
• Pemberian larutan ORT (Oral
Rehydration Therapy)
ORALIT !
• Pemberian cairan IV (cairan
infus) pada kondisi parah.
CARA MEMBUAT ORALIT !!!
KASUS LAINNYA
59. HIPOGLIKEMIA
Rendahnya kadar gula dalam darah, sehingga tubuh tidak memiliki
cukup energi, GDS <70 (Normalnya <200)
GEJALA:
Pucat
Pusing & Sakit kepala
Lapar
Berkeringat
Merasa Lelah
Penglihatan kabur
Gemetar
Perubahan mood
PENANGANAN:
• PADA KORBAN SADAR:
Berikan permen/gula/minuman
manis apabila korban masih sadar
• PADA KORBAN TIDAK
SADAR:
Berikan infus larutan glukosa atau
dextrose 40% (D40) secara
intravena.
KASUS LAINNYA
JALAN TERAKHIR, dikarenakan:Bisa mencederai jaringan lain (pasokan oksigen berkurang dengan cepat)
Setiap 10 – 15 menit tourniquet harus dilonggarkan dengan cara memutar tongkat kearah berlawanan
Tunggu ½ – 1 menit. Kalau dalam satu menit darah tidak mengalir lagi, biarkan tourniquet dalam keadaan longgar.
Sama ya, jeda materinya jangan lupa
Jangan diolesi dengan kecap, odol, mentega, kopi, dll.
Secara umum: slide nya dirapihkan ya tata letak gambar dan tulisannya, pake font yg jelas aja :D
Kemarin mas ludi udah menyampaikan kalau diseragamkan slidenya, dari mulai background sampai font nya, kalau bisa, nek semua pake lambang vagus sama uns, semua slide pake juga. Dikomunikasikan sama yg lain ya
Biar cantik, resmi, dan jadi 1 kesatuan kalau ini materi tbm diksarnya, bukan materi yg berdiri sendiri2 :D
Itu kan semacam proses bertahap gitu kan, coba dipaparkan definisi secara praktis sama perbedaannya gimana, biar langsung nangkep (bisa dimasukin ke slide2 selanjutnya)
Jangan lupa dipaparin penyebabnya apa
Penyebabnya
Penanganan :
Istirahatkan, bawa ke tempat lebih rendah, berikan oksigen ekstra
Animasi. Mana yg keluar lbh dulu
Danger (proteksi diri, korban dan lingkungan)
Jangan lepaskan stabilisasi manual sebelum bidai selesai dipasang (minimalisir pergerakan )
Buka pakaian yang menutupi tulang yang patah sebelum memasang bidai, bila ada perdarahan atasi dulu
Berikan padding (bantalan) pada tulang yang menonjol
Panjang bidai mencakup 2 sendi (proximal dan distal fraktur) => beri bantalan pada bidai
Bidai tidak terlalu lentur
Ikatan bidai tidak terlalu kuat tidak terlalu longgar
Jangan coba-coba mereposisi/menekan fragmen tulang yang keluar kembali ke tempat semula
Sensorik, yaitu dengan memberi rangsangan
• Motorik, yaitu dengan menggerakkan
Denyut arteri
• Refiling kapiler, yaitu dengan kembali kapiler yang telah dihambat
Lakukan selama perjalanan menuju tempat rujukan (rumah sakit)
Animasi.
Slide definisi di buat lebih komunikatif? Apa itu strain?
Mending gambarnya dulu untuk stimulasi peserta baru ke penjelasannya.
Tambahin animasi ya, mana yg mau keluar duluan
Jangan lupa dipaparin penyebabnya apa
Penyebabnya
Penanganan :
Istirahatkan, bawa ke tempat lebih rendah, berikan oksigen ekstra
Jangan lupa dipaparin penyebabnya apa
Penyebabnya
Penanganan :
Istirahatkan, bawa ke tempat lebih rendah, berikan oksigen ekstra