SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
1
BUDAYA-BUDAYA SUKU MUNA:
DISUSUN OLEH:
_NUR HASANAH [KETUA]
_NUR AZIZAH [WAKIL]
_NOFAN SAPUTRA [ANGGOTA]
MUSAFIR AR”BAA [ANGGOTA]
MUHAMMAD WIRANTO ENGEL [ANGGOTA]
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
hidayahnya lah Makalah " BUDAYA-BUDAYA MUNA " yang kami rangkum bersama selesai
tepat pada waktu yang di tentukan.Salawatserta salam kami haturkan kepada junjungan kami
Nabi terakhir yaitu nabi muhamad SAW karena atas perjuangan beliau sehingga kami masih
berpegang teguh pada agama Islam yang telah memberikan kami cahaya penerangan untuk
menjalankan hidup ini.
Ucapan terimakasih juga kepada Dosen yang telah memberikan berbagai masukan kepada
kami dan juga teman-teman yang telah memberikan kami kontribusi berupa saran dan
dukungan untuk terselesainya makalah yang kami buat.Dan sebelumnya kami juga minta maaf
dalam pengetikan atau penulisan makalah karna kami juga manusia biasa yang masih banyak
memiliki kekurangan.
Satu hal yang perlu kami tekankan jadikanlah makalah ini sebagai perbandingan judul
makalah yang sama seperti ini dan jangan anggap sebuah kesalahan yang besar untuk
sipenulis.
3
DAFTAR ISI
Kata pengantar .......................................................................................... i
Daftar isi.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan masalah......................................................................... 2
C. Tujuan.......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. sejarah terbentuknya muna ....................................................... 3
B. strata sosial dalam suku muna ................................................... 6
C. Budaya - budaya apa saja yang masih
dipertahankan dalam suku muna ............................................... 7
D. Budaya - budaya apa saja yang telah
dimodifikasi dalam suku muna ............................................... 20
E. Budaya - budaya apa saja
yang telah dihilangkan dalam suku muna ................................ 21
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................ 23
B. Saran.......................................................................................... 24
Daftar pustaka....................................................................................... iii
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,perkakas, pakaian, bangunan
dan karya seni
Seni budaya dapat dikatakan sebagai jiwa sebuah bangsa.Bangsa-bangsa yang kemudian kita
kenal sebagai bangsa besar adalah bangsa-bangsa yang besar pula budayanyaMemasuki Kota
Muna, Sulawesi Tenggara, tidak boleh sembarangan. Berjalan kaki saja dilarang, apalagi
menunggang kuda. Ini tak lain untuk menjaga etika dan sopan santun. Yang boleh menunggang
kuda hanya para pejabat tinggi. Kalau sudah mendekati rumah kediaman perdana menteri,
penunggang kuda juga harus turun, lalu berjalan kaki ke tempat tujuan di kota tersebut
Budaya dan tatakrama di Kota Muna adalah potret sepenggal sejarahKerajaan Muna di masa
lampau, sebagaimana diungkapkan Jules Couvreur dalam buku Sejarah dan Kebudayaan
Kerajaan Muna yang diterbitkan Artha Wacana Press,Kupang,Nusa Tenggara Timur, tahun
2001.
Budaya suku muna adalah kebiasaan yang lahir dari masyarakat suku muna yang diwariskan
dari generasi ke generasi.Untuk lebih dapat memahami budaya muna, maka harus diketahui
terlebih dahulu macam-macam budaya muna. Suku muna memiliki berbagai macam budaya
yang telah mengatur kehidupan bermasayarakat sehari-hari dan senantiasa diatuhi oleh warga
masyaraka.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas adalah :
1. Bagaimana sejarah terbentuknya muna ?
2. Bagaimana strata sosial dalam suku muna ?
3. Budaya - budaya apa saja yang masih dipertahankan dalam suku muna ?
4. Budaya - budaya apa saja yang telah dimodifikasi dalam suku muna ?
5. Budaya - budaya apa saja yang telah dihilangkan dalam suku muna ?
C. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui sejarah terbentuknya muna
2. Untuk mengetahui strata sosial dalam suku muna
3. Untuk mengetahui apa saja yang masih dipertahankan dalam suku muna
4. Untuk mengetahui apa saja yang telah dimodifikasi dalam suku muna
5. Untuk mengetahui Budaya - budaya apa saja yang telah dihilangkan dalam suku muna
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH KERAJAAN MUNA
Sejarah Terbentuknya Muna
Sebagai Suku bangsa, Muna memiliki sejarah yang cukup panjang. Dari situs sejarah yang
ada di dinding Gua Liangkobori dan Metanduno menanndakan bahwa peradaban suku bangsa
muna dimulai sejak jaman purba mesolitikum. Relief yang ada didinding kedua Gua tersebut
menggambarkan kehidupan masyarakat saat itu yang masih nomade dan menggantungkan
hidupnya dari berburu dan meramu.
Menelusuri sejarah perdaban masyarakat dan sejarah kerajaan Muna memang agak sulit. Hal
ini disebabkan kurangnya literatur baik berupa manuskrip yang ditulis oleh sejarawan Muna
masa lalu naupun hasil penelitian ilmiah yang dilakukan saat ini.
Sudah menjadi hal yang lumrah bila menulis Sejarah Muna para penulis menggunakan
referensi sejarah buton. Penggunanaan referensi tersebut karena sejarah buton tidak terlepas
dengan sejarah Muna seperti suku muna yang telah mendiami daratan pulau buton sebelum
armada mia pata miana mendarat di pulau buton dan la kilaponto Raja Muna VII yang kemudian
dinobatkan menjadi Raja Buton VI yang berhasil menjadikan Buton sebagai Kesultanan dan
Sultan I.
Dari berbagai literatur yang mengutip tradisi lisan masyarakat muna dan hikayat yang ditulis
oleh penyair-penyair buton, dikatakan bahwa sejarah peradaban manusia di muna dimulai
ketika Sawerigading dan pengikutnya yang berjumlah 40 orang terdampar di suatu daratan di
Pulau Muna yang saaat ini di kenal dengan nama ‘Bahutara’.
Sejarah kerajaan Muna dimulai setelah dilantiknya La Eli alias Baidhuldhamani gelar Bheteno
ne Tombula sebagai Raja Muna I. Namun sebelum itu telah ada komunitas masyarakat yang
diyakini merupakan perpaduan antara pengikut Swaerigading yang berjumlah empat puluh
orang dengan masyarakat lokal yang telah mendiami pulau muna sejak ribuan tahun yang lalu.
Sebagaimana yang dijelaskan pada bab-bab terdahulu bahwa Sawerigading bersama
pengikutnya empat puluh orang yang menumpang sebuah kapal terdampar di sebuah wilayah
yang diberi nama ‘Bhahutara’pada saat sebuah pulau mucul dipermukan yang saat ini
dikenal sebagai Pulau Muna.Setelah terdampar, empat puluh orang pengukut Sawerigading
tersebut kemudian menyebar dan membentuk koloni-koloni bersama dengan penduduk asli
yang telah terlebih dahulu menghuni Pulau Muna, sedangkan Sawerigading sendiri diceritakan
terus melanjutkan petualangannya.
Tidak ada yang menjelaskan apakah Sawerigading melanjutkan petualangannya dengan
kapalnya yang terdampar tersebut atau membuat kapal baru.Tapi yang jelas kehadiran
Sawerigading dan emat puluh pengkutnya di Daratan Muna telah membawa nuansa baru dalam
pembangunan peradaban dalam kehidupan Orang Muna.
Seiring dengan perkembangan zaman, koloni-koloni yang dibangun oleh pengikut Sawerigading
tersebut bersama masyarakat lokal semakin besar hingga terbentuklah kampong-kampong.
Setelah penduduk semakin banyak dan kampong yang terbentuk semakin luas serta
permasalahannya juga yang semakin kompleks maka mereka mengangkat seorang pemimpin
diantara mereka untuk mengatur seluruh kehidupan social mereka.
Menurut beberapa catatan sejarah mengungkapkan, sebelum terbentuknya kerajaan Muna,
dimuna telah terbentuk delapan kampong dengan pembagian 4 kampong dipimpin oleh
kamokula yaitu ;
1. Tongkuno,pemimpinya bergelar Kamokulano Tongkuno
2. Barangka,pemimpinnya bergelar Kamokulano Barangka
3. Lindo, pemimpinnya bergelar Kamokulano Lindo
4. Wapepi, pemimpinnya bergelar Kamokulano Wapepi
Sedangkan empat kampung lainnya di pimpin oleh mieno yakni:
1. Kuara, pemimpinnya bergelar Mieno Kaura
2. Kansitala,pemimpinnya Mieno Kasintala
3. Lembo,pemimpinnya bergelar Mieno Lembo
4. Ndoke. Pemimpinnya bergelar Mieno Ndoke
Pembagian wilayah menjadi depan kampong tersebut bertahan sampai pemeritahan raja Muna
6
VI Sugi Manuru.
Walaupun masih sangat sederhana, kedelapan kampong yang telah terbentuk mengikat diri
dalam sebuah ‘Union’ dengan mengangkat Mieno Wamelai sebagai pemimpin tertinggi. ‘Union’
yang telah terbentuk itu sangat memudahkan Bheteno ne Tombula Raja Muna I dalam
menyusun struktur pemerintahaan dan struktur social ketika awal-awal pemerintahannya.Union
yang telah terbentuk sebelumnya belum dianggap sebagai Negara karena belum memenuhi
syarat syarat sebagai sebuah Negara ( Kerajaan ).
Nantilah dilantik Bheteno Ne Tombula sebagai Raja Muna I, Kerajaan Muna baru dapat
dikatakan sebagai sebuah negara karena telah memenuhi syarakat-syarat sebagai sebuah
negara yaitu telah memiliki Rakyat, Wilayah dan pemerintahan yang berdaulat dan seluruh
stakeholder bersepakat untuk mengikat diri dalam sebuah pemerintahan dengan segala aturan-
aturannya yang bernama Kerajaan Muna.
Sepanjang sejarah kerajaan Muna lebih kurang 530 tahun( 1417—1949 ), tercata ada 39 orang
Raja yang pernah memimpin Kerajaan Muna, terdiri dari 34 orang raja yang dipilih dan dilantik
oleh Sarano Wuna yaitu lembaga yang memiliki kewenangan mengangkat dan memberhentikan
raja, tiga orang di utus oleh Kesultanan Buton dalam rangka politik Kooptasi dengan pengaruh
kekuatan Kolonial Belanda yaitu La Ode Umara II dan La Ode Maktubu dan La Ode Ngkaili
serta dua Orang sebagai Raja Pengganti ( Pejabat Sementara ) karena terjadi kekosongan
Kekuasaan akibat intervensi colonial Belanda yaitu Wa Ode Wakelu ( Permaisuri Raja La Ode
Ngkadiri yang digulingkan oleh belanda ) dan La Aka Bhonto balano yang juga saat menjabat
Rajanya di Gulingkan Oleh pemerintah colonial Belanda.
Kerajaan Muna Dipimpin Oleh Sugi
Pasca pemerintahan Bheteno Ne Tombula 1467, Kerajaan Muna di pimpin oleh Sugi ( Yang
Dipertuan).Tidak ada catatan sejarah yang mengisahkan mengapa Raja-Raja Muna pasca
Bheteno Ne Tombula bergelar Sugi.Namun dari cerita rakyat Muna sedikit mengungkapkan
bahwa pemakaian Gelar Sugi tersebut menunjukan kedekatan hubungan antara Kerajaan Muna
dengan Kerajaan-Kerajaan di Jawa khususnya Kerajaan Majapahit karena sugi tersebut berasal
dari Bahasa Jawi Kuno yang artinya Suci atau dikeramatkan.
Pemerintahan Kerajaan Muna yang dipimpin oleh Sugi berlangsung selama 71 tahun ( 1467 –
1538 ). Sepanjang sejarah Kerajaan Muna ada lima orang Sugi yang perna memimpin Kerajaan
muna. Mereka itu adalah Sugi Patola, Sugi Ambona, Sugi Patani,Sugi La Ende dan Sugi
Manuru.
Dari kelima Sugi tersebut, Sugi Manuru lah yang paling banyak disebut-sebut dalam sejarah.
Hal ini berkaitan dengan peranan beliau dalam melakukan penataan Sistem Pemerintahan,
Kemasyarakatan, Sosial dan hukum di Kerajaan Muna. Karena jasanya tersebut, Sugi Manuru
Oleh Masyarakat Muna di beri gelar “Omputo Mepasokino Adhati” artinya Raja yang
menetapkan nilai-nilai dasar ( Adat ).
Kerajaan Muna Pra Islam
Kerajaan Muna pra islam berangsuung selama 208 tahun ( 1417 -1625 ). Dalam kurung
waktu tersebut kerajaan Muna dipimpin oleh 10 orang raja. Pada masa pemerintaha pra islam
tersebut tercatat terjadi beberapa peristiwa yang dilakkkan oleh Raja-Raja Muna yang terukir
tinta emas dalam lembaran sejarah dunia.
Sayangya akibat kooptasi VOC Belanda dan Kesultana Buton serta terlambatnya pembudayaan
tulis dan kurangnya minat masyarakat Muna dalam menulis sejarah maka goresan sejarah
Putera Muna tersebut dicatat sebagai sejarah Buton. Akibatnya erajan Muna kurang dikenal
dalam pergaulan kerajaan-kerajaan nusantara.
B. STRATA SOSIAL DALAM SUKU MUNA
Di daerah Muna pun dikenal adanya sistem strata sosial atau stratifikasi sosial. Couvreur
(2001:34) memaparkan pembagian stratifikasi sosial di Muna sebagai berikut:
1) Golongan kaomu dan walaka
Golongan kaomu berasal dari keturunan mantan sugi yang berkuasa di Muna dan gelarnya
adalah La Ode bagi laki-laki dan Wa Ode bagi perempuan. La Oba (2005:19) menuliskan
bahwa sugi yang ada di Muna terdiri dari lima yakni Sugi Patola, Sugi Patani, Sugi Ambona,
7
Sugi Laende, dan Sugi Manuru. Istilah sugi ini diberikan kepada mereka yang memiliki
kelebihan. Kelebihan yang dimaksud adalah kharismatik dalam menjalankan pemerintahan.
Golongan walaka berasal dari keturunan anak sugi dalam hal ini anak perempuannya (Wa Ode)
yang menikah dengan laki-laki yang bukan keturunan sugi. Sehingga golongan walaka masuk
dalam golongan tertinggi kedua di Muna.
2) Golongan maradika
Golongan maradika terbagi atas tiga. Pertama, tingkat maradika tertinggi yakni maradika
anangkolaki atau fitubhengkauno. Kedua, maradikano ghoera atau maradikano papara.
Ketiga, maradika yang terendah yaitu maradika poino kontu lakono sau yang berarti
maradika serupa sebuah batu sepotong kayu.
C. BUDAYA - BUDAYA MUNA YANG MASIH DIPERTAHANKAN
Dalam suku muna dikenal berbagai macam budaya/kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari dan hingga kini masih dipertahankan keberadaannya diantaranya
adalah sebagai berikut :
Kasambu (penyuapan)
Setelah beberapa bulan upacara perkawinan berlangsung dan si istri mulai nampak hamil tua
maka diadakan upacara kasambu/penyuapan.acara ini hanya dilaksanakan sekali dalam
perkawinan yaitu ketika menanti kelahiran bayi pertama pada saat kandungan istri memasuki
usia 7 bulan.
Dalam pelaksanaan acara tersebut dilengkapi dengan ketupat,telur masak yang dipersiapkan
untuk pasangan suami istri.yang memberi suapan adalah orang tua yang ditunjuk langsung oleh
pihak keluarga yang mengetahui akan hal itu.adapun tujuan diadakannya acara kasambu ini
agar anak yang lahir tidak diganggu oleh makhluk-makhluk halus yang mungkin dapat
menghambat kelahiran bayi tersebut.
Pada bayi baru lahir
Sesaat setelah kelahiran anak diazankan untuk anak laki-laki dan diiqamatkan untuk anak
perempuan.
Kampua/kaalano wulu
Apabila bayi tersebut telah lahir.maka dalam beberapa waktu lamanya tidak diperkenankan
untuk dibawa kemana-mana ataupun diturunkan ditanah sebelum bayi tersebut diaqiqahkan
atau disebut kampua.
Sesuai dengan faham masyarakat bila diturunkan ketanah sebelum diaqiqahkan dikhawatirkan
si anak akan diganggu oleh makhluk-makhluk halus atau terkena penyakit.kemudian menjelang
7 hari maka diadakan suatu acara yaitu do’a selamat yang dirangkaikan dengan
pengguntingan rambut yang disebut “kampua”
Kasariga
Biasanya di lakukan setelah pasangan suami istri mempunyai sepasang anak (laki-laki dan
perempuan).Tujuannya adalah agar anak-anak yang di miliki terhindar dari hal-hal yang tidak
di inginkan misalnya gangguan roh halus,kebodohan dan lain sebagainya.
Kangkilo/sunatan
Jika seorang anak telah berusia 7 tahun,maka diadakan suatu pesta keluarga yang disebut
kangkilo/sunatan.dalam pesta ini,sesudah anak disunat maka dilajutkan dengan katoba,yang
bererti ikrar atau janji yang dipimpin oleh seorang penghulu agama yang mengajarkan kepada
anak mengucapkan dua kalimat syahadat dan ketentuan ketentuan yang dilarang dalam ajaran
islam seperti mengambil barang orang lain(mencuri),durhaka kepada orang tua,meghormati
orang lain dan sebagainya.
Katoba
Adalah ikrar atau sumpah yang di lakukan seorang anak untuk patuh dan taat kepada Allah
SWT, rasul, malaikat-malaikatnya, kaum mukmin dan mukminat serta kepada kedua orang
tua.Biasanya di lakukan pada usia menjelang remaja.
Karia/pingitan
Karia adalah salah satu upacara adat yang ada di Kabupaten Muna. Upacara ini tidak bisa
ditinggalkan begitu saja. Karena, bagi orang-orang tua yang mengetahui hakekat karia akan
merasa berdosa terhadap anak perempuannya apabila ia menikahkannya sebelum dikaria
terlebih dahulu. Upacara ini dilakukan dalam rangka’pelunasan’ tanggung jawab orang tua
8
terhadap anak perempuannya. Oleh karena itu Bila ada warga yang merasa tidak mampu
mengadakan upacara karia sendiri terhadap anaknya maka ia bisa menitipkannya
kepada orang lain yang mengadakannya dengan memenuhi syarat adat yang telah
ditentukan. syarat-syarat ini harus diterima oleh tuan rumah walaupun ia ikhlas menerima anak
yang dititipkan tersebut karena syarat-syarat tersebut adalah sesuatu yang akan melunasi
utangnya terhadap anak gadis yang dimilikinya yang biasa disebut kaealihano kitano anano
artinya pembuka kotoran dari badan anaknya. Syarat-syarat yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
1. uang sebanyak Rp 250.000,-
2. ayam 1 ekor
3. kelapa 2 ikat (4 buah)
4. beras 10 liter
5. telur ayam 4 biji
6. gula merah 2 ikat (4 biji)
Syarat-syarat di atas berlaku untuk satu orang. Apabila yang dititipkan lebih dari satu orang
maka tetap harus disesuaikan dengan syarat-syarat di atas. Artinya harus disamakan.
Pembayaran-pembayaran lainnya yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
1. kalempesino tala atau pengalas talang tempat haroa yaitu satu sen. Dahulu, satu sen = Rp
1.000,-, sekarang Rp 10.000,-. Massing-masing haroa dialas dengan uang Rp 10.000, tiga
belas haroa menjadi Rp 130.000,-
2. melindakino ganda atau pembantu pomantoto
ibu, istri maupun sebagai anggota masyarakat. Dalam karia inipun diadakan banyak ritual
lainnya sebagai syaratanya, seperti diadakannya selamatan dengan mengundang sanak
keluarga, kerabat dan handai taulan, penggelaran tari linda yang
menggambarkan tahap-tahap kehidupan seorang perempuan mulai dari melepaskan masa
kanak-kanak lalu memasuki masa remaja, kemudian masa dewasa dan siap untuk
mengarungi bahtera rumah tangga, pogala atau seni bela diri, maupun seni memukul gong dan
gendang.
Perlu dijelaskan bahwa upacara karia ini merupakan prosesi ketujuh/tertinggi bagi kaum
perempuan sebelum memasuki jenjang pernikahan. Prosesi pertama, kasambu yang lebih
dikenal dengan acara tujuh bulanan bagi ibu hamil. Kasambu dalam ilmu kesehatan secara
umum dapat disamakan dengan imunisasi, dan dalam kepercayaan masyarakat Muna dapat
diibaratkan dengan imunisasi dalam bentuk yang lain yaitu pembekalan dengan doa-doa
agar lahir dengan selamat, menjadi anak yang baik, dan dapat menjadi pemimpin yang bijak;
kedua, acara kelahiran; ketiga, kampua/kaalano wulu yang di masyarakat umum mengenalnya
dengan aqiqah, pada masa ini juga dikenal upacara turun tanah; keempat, kangkilo atau
lebih dikenal dengan penyunatan; kelima, katoba atau penobatan yang pada masyarakat
umum lebih dikenal dengan istilah pengislaman; keenam, sariga yakni proses menasehati anak-
anak dengan berbagai pengetahuan yang baik; dan ketujuh adalah karia itu sendiri (La
Ode Sulufi gelar Yaro Kapala).
Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, yang pertama kali mengadakan
upacara karia adalah Raja Muna XVI yang memRasulullah SAW sendiri tidak lagi
mengenali anak sendiri, sehingga beliau melakukan shalat hajat lagi dan meminta
petunjuk pada Allah SWT untuk menunjukan mana putrinya yang sebenarnya. Doa
tersebut dikabulkan oleh Allah SWT namun setelah keempat sahabatnya menikah dengan
Fatimah dan ketiga orang lainnya.
Petunjuk yang diberikan yakni, pada suatu malam Rasulullah harus berkeliling di
rumah masing-masing sahabatnya di mana pada malam tersebut rumah tangga dari masing-
masing sahabatnya sedang mengalami pertengkaran. Untuk mengenali anaknya sendiri,
Rasulullah diberi petunjuk yakni di rumah Sahabat I, beliau mendapati Fatimah menangis di
dapur yang berarti Fatimah tersebut adalah jelmaan kucing dan berarti bukan anak Rasulullah
SAW.; di rumah Sahabat II, beliau mendapati Fatimah menangis di kolong rumah yang berarti
9
Fatimah tersebut adalah jelmaan anjing dan berarti bukan anak Rasulullah SAW.; di rumah
Sahabat III, beliau mendapati Fatimah menangis dan dan menggerutu sambil memanjat
pohon yang berarti Fatimah tersebut adalah jelmaan monyet dan berarti bukan anak Rasulullah
SAW.; dan yang terakhir adalah ia mendapati Fatimah menangis dalam kamar di tempat tidur
dan Fatimah tersebut adalah istri dari Ali Bin Bu Thalib dan dialah Fatimah yang sebenarnya
(H. La Apo).
Pernikahan
a. Yang di lakukan sesuai tatanan adat (angka mata)
Dofeenagho tungguno karete (penjaga halaman).Dalam hal ini, untuk mengetahui apakah
gadis yang ada dalam rumah tersebut sudah mempunyai pacar atau belum.
Dofofeena (meminang).Delegasi adat, laki-laki berkumpul di rumah orang tua laki-laki untuk
memusyawarahkan segala kelengkapan pelaksanaan adat
Kafosulino katulu (kedua mempelai bersama-sama kerumah mempelai laki-laki).
b. Pernikahan yang di lakukan tidak sesuai yang di harapkan dalam tatanan adat yakni yang
di sebut “Dofelei” atau silarian.Hal ini di sebabkan oleh beberapa hal misalnya :
Orang tua mempelai perempuan tidak setuju dengan calon mempelai laki-laki,tetapi kedua
mempelai saling mencintai.
Karena faktor kasta dalam masyarakat yang tidak sama misalnya perempuan dari golongan
kaomu dan laki-laki dari golongan di bawahnya.
Adapun penyelesaian apabila terjadi pernikahan yang di sebut “Dofelei” adalah sebagai berikut :
Pling kurang 2 orang wanita dewasa dan beberapa orang laki-laki atau orang-orang yang
sudah tua pergi secara diam-diam kerumah calon mempelai perempuan dengan tujuan
membawa calon mempelai perempuan kerumah pemuka agama atau kerumah tokoh
masyarakat yang di segani dengan tujuan meminta perlindungan dan memohon penyelesaian
secara adat.
Sebelum meninggalkan rumah calon mempelai perempuan mereka meninggalkan uang
sebagai tanda bahwa anak gadis yang ada dalam rumah tersebut sudah silarian dengan laki-
laki.Adapun nominal uangnya sama dengan “lolino ghawi” yakni 5 boka untuk golongan kaomu
dan 1 boka untuk golongan walaka.
Kafosowono wamba
Setelah mereka sampai diramah tokoh agama atau tokoh masyarakat dimaksud mereka
dibacakan doa’a.esok harinya ada utusan dari tokoh agama /tokoh masyarakat tersebut yang
terdiri dari golongan kaomu dan golongan walaka.masing masing satu orang sebagai kurir yang
menyampaikan bahwa anak gadisnya semalam telah sampai dirumah tokoh agama /tokoh
masyarakat untuk meminta pertolongan dan minta diurus pernikahannya sesuai adat yang
berlaku.sekaligus menginformasikan kapan pelaksanaan penyelesaian adat.
Setelah disepakati tentang hari H pelaksanaan adat maka sebelum itu delegasi adat dari calon
mempelai laki-laki datng kerumah mempelai perempuan untuk memusyawarahkan apakah
pelaksanaan penyelesaian adat perkawinan sekaligus dilangsungkan pernikahan di rumah
tokoh agama /tokoh masayarakat atau nanti dicari hari lain dan pelaksanaan pernikahan nanti
dirumah laki-laki.
Katandugho
Proses penyelesaian adat perkawinan yang mana yang ditunaikan adalah “sandino
adhati”.pokok adat yang bilangannya 20 bhoka muna untuk golongan kaomu dan 10 bhoka 10
suku untuk golongan walaka yang masing masing nominalnya dikali dua karena sebagai denda
karena tidak dilaksanakan sesuai tatanan adat yang ditentukan yakni “angkamata”
Kaghotino isa
Tujuannya agar orang yang bersangkutan tidak sering sakit-sakitan.
Kaghotino buku
Tujuannya supaya orang yang bersangkutan tidak sakit tulang-tulangnya.
Kaago-ago
Kaago-ago adalah suatu prosesi adat masyarakat Suku Muna sebagai penanda dimulainya
musim tanam. Prosesi ini dipandu oleh seorang tokoh adat yang digelar,bertujuan untuk
memintah berkahalam agar tanaman yang akan ditanam kelak dapat tumbuh dengan subur dan
10
memberi hasil yang baik serta terhindar dari gangguan hama. Selain itu prosesi ini juga
bertujuan mengusir roh-roh jahat dari tempat tersebut agartidak mengganggu masyarakat yang
beraktifitas diatas lahan yang sebelumnyadiyakini menjadi lokasi hunian raoh-roh jahat tersebut
Kaago-ago merpuakan tradisi masyarakat Suku bangsa muna sebagai warisan leluhur sejak
masa anismisme dan dinamisme yang sampai saat ini terus dilestarikan. Setelah islam masuk
di Muna,prosesi kaago-ago kemudian diadaptasi dengan nilai-nilai islam sehingga dalam
pelaksanaaannya, seorang pande selain membaca mantra-mantra juga membacaayat-ayat suci
Al Qur’an.
Setelah membaca doa-doa danmantera-mantera, Pande kemudian menyerahkan persembahan
yang diletakan pada sebuah bangunan yang terbuat dari bambu dan dihiasi dengan kain-kain
aneka warna. Maksud dari penyerahan sesembahan
tersebut adalah sebagai penghargaan terhadap semama mahluk tuhan (
mahluk ghaib ) sehingga ketika mereka pergi meninggalkan tempat kediamannya
menuju tempat hunian yang baru mereka pergi dengan rasa damai dan telah
mendapat bekal yang cukup sampai ke tujuan.
Bila ingin melihat lebih dekat pelaksanaan prosesi tersebut, anda dapat datang di muna pada
musim tanamkhususnya pada musim barat, tepatnya pada bulan November sampai awal
desember setiap tahunnya.
Kabelai
adalah upacara yang dilaksanakan ketika bakal buah jagung mulai ada, dengan tujuan agar
bakal buah cepat berisi dan berbuah bagus
Katumbu
adalah upacara berupa pesta yang biasanya dihadiri oleh sejumlah undangan sebagai tanda
syukur kepada makhluk ghaib yang telah memelihara tanaman jagung hingga berhasil
Katongka
adalah upacara panen kedua, yang dilaksanakan ketika jagung berumur 90 hari yaitu ditandai
pada kulitnya yang telah mulai kering.
permainan dan hiburan (tunuha ‘perayaan kesyukuran atas hasil pertanian mereka yang
dihadiri masyarakat umum, pokadudi ’jenis mainan anak-anak atau dewasa yang terbuat dari
kayu dengan menggunakan biji-bijian’ , polangkakope ‘sembunyi-sembunyi’, pohule ‘jenis
mainan anak-anak yang terbuat dari kayu berbentuk runcing ujungnya yang biasanya
dipertandingkan dalam masyarakat’, pokaghati ‘layang-layang’
adat kebiasaan ( pokaowa ‘kegiatan tolong menolong/saling membantu secara bergiliran,
pokadulu’ kegiatan sosial dalam masyarakat secara bergotong
Kabasano haroa/memperingati hari-hari besar islam
Maulid nabi muhammad SAW/maludhu
Haroa yang dilakukan pada bulan Rabiul Awal untuk memperingati maulid Nabi Muhammad
SAW. Lahirnya Muhammad adalah berita gembira yang menjadi berkah bagi semesta.
Muhammad adalah representasi dari sosok yang membawa jalan terang bagi manusia. Untuk
itu, kelahirannya dirayakan dengan haroa dan membaca doa syukur bersama-sama. Menurut
adat Buton, haroa tersebut dibuka oleh sultan pada malam 12 hari bulan. Kemudian untuk
kalangan masyarakat biasa memilih salah satu waktu antara 13 hari bulan sampai 29 hari bulan
Rabiul Awal. Setelah itu ditutup oleh Haroana Hukumu pada 30 hari bulan Rabul Awal.
Masyarakat menjalankannya setiap tahun dengan membaca riwayat Nabi Muhammad.
Kadangkala selesai haroa, dilanjutkan dengan lagu-lagu Maludu sampai selesai, yang biasanya
dinyanyikan dari waktu malam sampai siang hari.
Radhabu/27 rajab
Haroa ini dilakukan untuk memperingati para syuhada yang gugur di medan perang dalam
memperjuangkan Islam bersama-sama Nabi Muhammad SAW. Haroana Rajabu dilakukan
pada hari Jumat pertama di bulan Rajab dengan melakukan tahlilan serta berdoa semoga para
syuhada tersebut diberi ganjaran yang setimpal oleh Allah.
Nishfu syaban /isifu
Tembaha wula/memasuki bulan ramadhan
Qunut ( pertengahan ramadhan)
Upacara yang berkaitan dengan Nuzulul Qur’an (Qunut). Upacara ini biasanya dilaksanakan
pada pertengahan bulan suci Ramadhan atau pada 15 malam puasa. Dulunya, masyarakat
memeriahkannya dengan membawa makanan ke masjid keraton dan dimakan secara bersama-
11
sama menjelang waktu sahur. Qunua dilakukan usai salat tarwih dan dirangkaian dengan sahur
secara bersama-sama di dalam masjid.
Lailatul qadar (kadhiri),mulai malam diatas 20 ramadhan.
Upacara yang berkaitan dengan turunnya Lailatul Qadr di bulan suci Ramadhan. Upacara ini
tgata pelaksanannya mirip dengan Qunua, yakni setelah salat Tarwih dirangkaikan dengan
sahur secara bersama-sama di dalam masjid. Biasanya dilaksanakan pada 27 malam
Ramadhan karena diyakini pada malam itulah turunnya Lailatul Qadr
Idul fitri
Enam hari bulan syawal
Idul adha
Dll
Saat menyambut hari-hari besar tersebut,makanan yang disediakan sangat bervariasi, ada
ayam dengan bumbu, daging kambing atau sapi dan sayurnya pun sayur yang hanya
disediakan untuk menyambut hari-hari penting, yaitu Sayur Konduru dengan gulai kelapanya,
kaguleno manu dan kaowei, sususuru, Lapa-Lapa, dengan porsi yang banyak yang cukup
dimakan bahakan bisa cukup untuk seminggu lebih. Seluruh makanan tersebut disatukan dalam
nampan (talang besar) dan ditutup dengan tundung saji yangf dibalut sarung. Kumpulan
makanan tersebut disebut HAROA.
Setelah haroa siap maka akan dilanjutkan dengan prosesi “Baca-baca” tetapi dalam prosesi
“Baca-baca”. Prosesi baca-baca dipimpin oleh MODHI. Setelah prosesi baca-baca selasai
biasanya disisihkan sebuah lapa-lapa, sepotong ayam yang diletakkan dalam piring. Makanan
tersebut diletakan diatas meja dan tidak boleh disentuh selama sehari.
“Baca-baca” adalah merupakan tradisi dan media penghubung dengan kerabat yang sudah
tidak bisa berpuasa dan berlebaran bersama lagi.
Kematian
Budaya kematian dilakukan sesuai yang digariskan dalam islam
dimandikan,dikafani,disholatkan dan dikuburkan.
Pataino itolu/2 hari setelah kematian
Tujuannya agar si mayyit yang saat itu sudah membengkak dapat diringankan siksa
kubur.biasanya pada saat pataino itolu dilaksanakan dengan kafongkorano ratibu yaitu pegawai
syara yang berjumlah 5-8 orang mengucapkan tahlil setiap waktu sholat dengan total tahlil yang
diucapkan sebanyak 210 ribu kali sampai waktu subuh hari ketujuh kematian.
Itolu/3 hari setelah kematian
Tujuannya agar si mayyit yang sudah semakin membengkak dapat diringankan siksa kuburnya.
Pataino ifitu/ 6 hari setelah kematian
Tujuannya agar si mayit yang saat itu sudah mulai pecah-pecah dapat diringankan siksa
kuburannya.pada saat pataino ifitu sekaligus dilaksanakan “kasongkono ratibu”pada saat
setelah sholat subuh yakni bilangan tahlil yang 210.000x harus sudah selesaikan pada saat itu.
Ifitu /7 hari setelah kematian
Pada saat itu sekaligus dilakukan pemotongan kambing yang disebut “hakeka”,tujuan
pemotongan kambing masih diperdebatkan sampai sekarang .ada yang mengatakan sebagai
kendaraan melewati titian shiraatal mustaqim ,ada pula yang berpendapat bahwa nama
hakekah tau aqiqah berarti menggadaikan sifat-sifat kebinatangan dari almarhum atau
almarhumah.
Rafulugha /20 hari setelah kematian
Tujuannya yakni roh si mayyit segera menghadap ALLAH yang memliki sifat 20
Fatofulugha /40 hari setelah kematian
Tujuannya mengingat kejadian manusia yang kelipatan 40 yakni 30x40 sudah ditiupkan roh dan
20x40 hari atau 280 hari berada dalam kandungan sudah dilahirkan.
Moghono / 100 hari setelah kematian
Adat ini dimaksudkan dari asmaul husna yang berjumlah 99 ditambah 1,yakni ALLAH
sendiri.jadi diharapkan si mayyit bisa bersama ALLAH dihari kiamat nanti
Burusino langka (ziarah kubur)
Prosesi ini biasa di lakukan sebelum dan sesudah hari raya idul fitri dan idul adha, sekedar
informasi masyarakat muna mayoritas agama islam tujuan dari prosesi
burusino langka(ziarah kubur) yaitu untuk mendoakan sanak keluarga yang telah meningal
dunia agar dosa dosanya selama hidup di dunia di ampuni dan bisa di terima di sisi ALLAH
12
SWT juga bertujuan agar tradisi ini selalu terjaga dan di lestarikan terus oleh anak cucu kelak.
Budaya- budaya lisan yang masih dipertahankan
Budaya lisan dalam masyarakat Muna terdiri atas:
(a) ungkapan tradisional (palenda “sindiran”, falia “pemali”)
Falia (Larangan).Falia telah lama dianut oleh masyarakat muna diwariskan secara turun –
temurun. Falia sebagai suatu sistem religi/kepercayaan lokal. Walaupun orang Wuna telah
menganut agama Islam, namun sebagian besar masih memegang teguh kepercayaan yang
dianut oleh nenek moyangnya, baik bagi mereka yang tinggal di pedesaan maupun yang
berdomisili di perkotaan. Kepercayaan itu berupadan dinamisme. Animisme berarti percaya
bahwa di sekeliling mereka ditempati oleh roh-roh halus yang telah lama meninggal
dunia dan beraktivitas sebagaimana halnya manusia biasa, yang sewaktu-waktu datang untuk
menjenguk sanak saudaranya serta kerabatnya. Sedangkan dinamisme adalah meyakini bahwa
benda-benda tertentu mengandung kekuatan sakti. Dengan demikian apabila benda-benda
tersebut dipergunakan oleh manusia maka mereka dapat terhindar dari mara bahaya yang
mengancamnya.apabila terjadi musibah atau wabah penyakit,mereka percaya, bahwa roh
nenek moyang merekalah dan perbuatan manusia itu sendiriyang menyebabkan hal itu terjadi,
jika penyakit itu merupakan penyakit yang datangnya dari roh nenek moyangnya, maka perlu
diadakan upacara adat. Upacara adat yang dimaksud adalah berupa kago-ago2 yaitu semacam
upacara ritual disertai dengan sesajen yang dipersembahkan kepada roh nenek moyang.
Adapun larangan-larangan yang masih ada dalam masyarakat diantaranya sebagai berikut:
pada saat perempuan lagi haid atau hamil dilarang untuk menggaruk bagian tubuh atau
perutnya karena akan berbekas
orang hamil tidak boleh keluar rumah pada waktu magrib,subuh atau tengah hari karena
anaknya akan keguguran akibat diganggu oleh setan
orang hamil tidak boleh pelit.karena akan sulit untuk melahirkan
orang hamil tidak boleh menyembunyikan sesuatu dari suaminya karena pada saat
melahirkanakan bersamaan dengan BAB
orang hamil tidak boleh melingkarkan handuk dilehernya karena anaknya yang lahir kelak
akan terlilit tali pusat pada lehernya.
Seorang suami yang memiliki istri yang hamil dilarang untuk membunuh binatang misanya
ular.biawak,buaya karena anaknya akan sumbing.
Anak bayi tidak boleh dicium pipinya karena akan beringus
Anak bayi dilarang untuk mencium kemaluannya karena kelak anak tersebut akan menjadi
tuna susila dan tidak mengenal sopan santun.
Anak bayi tidak boleh dikeluarkan malam hari karena akan diganggu oleh setan
anak gadis dilarang untuk menyanyi di dapur karena kelak akan menikah dengan orang tua
anak gadis dilarang makan sambil memanjangkan kaki karena akan memiliki payudara yang
panjang.
Dilarang berkelahi dengan suami sambil menangis ditangga rumah karena berarti anjing.
Dilarang mengambil kembali sesuatu yang telah kita berikan kepada orang lain karena siku
akan luka/korengan.
Tidak boleh memukul orang menggunakan dahan kelapa karena orang yang dipukul akan
meninggal
Dilarang memanjat pohon kelor.karena jika jatuh akan kurus dan menyebabkan kematian.
Dilarang mengangkat barang berat seteah melahirkan karena akan ambeyen
Dilarang berpangu tangan di dagu karena orang tuanya akan meninggal
Tidak boleh mencium tangan dan kaki anak bayi karena akan menyebabkan si bayi tersebut
memakan kotorannya.
Dilarang untuk duduk depan pintu karena nanti diganggu oleh makhluk halus.
Orang yamg mau menikah dilarang kelua rumah karena dikhawatirkan terjadi kecelakaan dan
tidak jadi menikah.
Jangan bersiul malam hari di dalam rumah. mitos katanya akan mendatangkan hantu yg
berniat jahat.
Anak gadis dilarang duduk depan pintu karena nanti akan susah mendapatkan jodoh.
Dilarang Berpindah tempat pada waktu makan,karena kelak berakibat akan menikah lebih
dari sekali.
13
Dilarang Berteriak-teriak mengucapkan kata-kata kotor dalam hutan.
karena tak lama lagi akan dimasuki roh halus jahat yang menguasai diri (kesurupan).
Dilarang Berfoto bersama dalam jumlah ganjil karena salah satu dari yang difoto akan cepat
meninggal. Biasanya yang ditengah.
Dilarang bangun terlalu siang karena rejeki yang akan datang selalu menjauh kembali.
anak gadis dilarang berlama-lama dalam kamr mandi karena akan kelihatan lebih tua dari
umurnya.
Dilarang tidur dengan posisi kepala ada di sebelah utara dan kaki di sebelah selatan, karena
akan cepat meninggal (posisi mayat yang dikubur)
Larangan untuk Membersihkan telinga dimalam hari karena akan membawa kedalam
kesulitan rezeki.
larangan tidur terlentang dengan tangan menindih kening kepala, karena secara tidak
langsung akan menyumpahi orang tua untuk pergi untuk selama-lamanya.
Janganlah tidur disore hari menjelang magrib, karena kelak akan menjadi orang tak bermalu
(gila).
Janganlah mendahului makan sebelum orang tua makan, karena akan menjadikan sulit untuk
mendapat rezeki
Janganlah suka memotong rambut dimalam hari di rumah, karena berakitbat akan didatangi
makhluk halus
Jangan menjahit kancing baju ketika baju masih dipakai karena akan menderita penyakit
yang parah dan selalu gagal dalam usaha selama 1 bulan.
Jangan menggunting kuku pada malam hari, karena akan membuat usia lebih singkat
Janganlah mempunyai kebiasaan memberi saputangan,sepatu,sendal,parfum kepada
kekasih karena akan berakibat perpisahan tiada sebab.
(b) nyanyian rakyat ( modero ‘nyanyian rakyat dilakukan pada saat merayakan musim panen
pertanian’ , kantola ‘'berbalas pantun’, kabhanti gambusu ‘nyanyian rakyat dilakukan pada saat
merayakan musim panen pertanian,pesta-pesta rakyat );
Tradisi lisan modero pada masyarakat etnik Muna tak luput dari proses “rekayasa” social
budaya, dan metaphor ekolinguistik itu sendiri. Teks tradisi lisan modero lahir dengan nuansa
ekologis yang dapat dinikmati langsung dan ditelusuri maknanya dalam kajian ekolinguitik kritis.
Ekolinguistik kritis dalam tradisi lisan modero direpresentasikan dalam beberapa hal, yakni:
1. Metaphor citra fisik manusia
2. Metafora nama-nama tumbuhan
3. Metafora nama-nama biota laut
4. Metafora nama-nama burung
5. Metafora nama kampong lama
6. Metafora hewan
7. Metafora nama-nama unggas
8. Metafora nama-nama hari
9. Metafora nama-nama bulan
(b) bahasa rakyat (patamondono ‘tokoh masyarakat’, modhi anahi ‘tokoh agamalebih muda’,
modhi kamokula ‘tokoh agama yang lebih tua, koghoerano/kosangiano ‘yang berkuasa dala
satu kampung’ , aro desa ‘julukan mantan kepala desa’;
(d) teka-teki (wata-watangke’ bentuk tanya jawab yang yang biasanya dilakukan anak-anak’ )
(e) cerita rakyat (kapu-kapuuna ‘dongeng’. Misalnya: kapoluka bhe ndoke ‘cerita rakya kura-
kura denga monyet’ , kau-kaudara ‘bentuk nyanyian rakyat biasanya dinyanyikan seorang ibu
saat menidurkan anaknya’
Foklor setengah lisan dalam masyarakat Muna terdiri atas:
(a) drama rakyat
(b) tari ( Linda ‘ tarian biasanya diperankan dipanggung saat proses pernikahan’, owele ‘sejenis
tarian biasanya diperankan anak muda dan orang tua
D. BUDAYA – BUDAYA MUNA YANG TELAH DIMODIFIKASI
Pada dasarnya budaya-budaya muna masih banyak yang dipertahankan.Adapun budaya-
budaya muna yang dimodifikasi sebenarnya hanya sekedar menambahkan sesuatu yang baru
seiring dengan perkembangan zaman dan peradaban manusia.Diantaranya :
• Pada peringatan menyambut hari-hari besar islam(haroa) telah mengalami
14
pembaruan.makna penyediaan makanan(sesajen) sebenarnya berasal dari kebiasaan agama
hindu ,namun pada saat sekarang dalam pembacaan haroa telah dibubuhi dengan pembacaan
ayat-ayat suci alqur’an,do’a – do’a tertentu,atau pujian kepada Allah Sang Pencipta ataupun
seru-seruan untuk Nabi Muhammad SAW.
• Acara pemotongan rambut/kampua.pada saat sekarang perayaan acara sering dimeriahkan
dengan pembacaan barasanji(sholawat kepada nabi muhammad)oleh para laki-laki atau
perempuan dalam bentuk kelompok.
• Acara pingitan (karia).dahulu seorang gadis harus dipingit selama 40 hari,namun sekarang
ini lama pingitan telah dikurangi maksimal hanya seminggu ataupun beberapa hari saja.
E. BUDAYA – BUDAYA MUNA YANG TELAH DIHILANGKAN
Seiring dengan perkembangan zaman ada budaya-budaya tertentu yang telah dihilangkan
dalam masyarakat atau tidak dilakukan lagi seperti pada zaman dulu .antara lain :
Pernikahan
Yang di lakukan sesuai tatanan adat (angka mata)
Kamata, ialah memilih calon istri dengan tujuan supaya calon mempelai laki-laki dapat
memilih calon istri yang di inginkan.sekarang tidak dilakukan lagi,
Dofeompu atau membantu calon istri beserta keluarganya.Misalnya berkebun, mengambil
air, mengambil kayu bakar, dan lain-lain.
Dofofeena (meminang).Delegasi adat, laki-laki berkumpul di rumah orang tua laki-laki untuk
memusyawarahkan segala kelengkapan pelaksanaan adat, mulai dari :
1) Kafeena
Bilangan uangnya 5 boka muna di tambah satu cincin emas (untuk golongan kaomu).Untuk
golongan kaomu cincin emasnya terlihat atau di perlihatkan dalam satu tempat, sedangkan
untuk golongan walaka bilangannya 1 boka di tambah 1 cincin emas.Untuk golongan walaka
cincin emasnya tidak terlihat,kemudian di tambah dengan puro-puroyang di pegang anak-anak
gadis.
2) Kantaburi (rasa terimakasih laki-laki kepada calon perempuan karena pinangannya di
terima).
Bilangan uangnya 10 boka muna untuk golongan kaomu dan 2 boka muna untuk golongan
walaka.
3) Paniwi (Belanjaan hari-hari calon mempelai laki-laki).
Bilangan uangnya 5 boka untuk golongan kaomu dan 1 boka untuk golongan walaka.
4) Adhati bhalano (pokok adat atau sandino adhati)
Bilangan uangnya 20 boka untuk golongan kaomu dan 10 boka dan 10 suku untuk golongan
walaka.
5) Lolino ghawi (adat yang di peruntukan untuk ibu mempelai perempuan)
Bilangan uangnya 5 boka untuk kaomu dan 1 boka untuk golongan walaka.
6) Kafokanuha (tata rias)
Bilangan uangnya 5 boka untuk kaomu dan 1 boka untuk golongan walaka.Isinya terdiri dari
perlengkapan untuk mempelai wanita mulai dari kepala sampai yang di pakai di kaki.
7) Kafoatoha (yang mengantar mempelai laki-laki)
Bilangan uangnya 5 boka untuk kaomu dan 1 boka untuk golongan walaka.
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,perkakas, pakaian, bangunan
dan karya seni
Suku muna memiliki berbagai macam budaya yang telah mengatur kehidupan bermasayarakat
sehari-hari dan senantiasa dipatuhi oleh warga masyarakat.
Sebagai Suku bangsa, Muna memiliki sejarah yang cukup panjang. Dari situs sejarah yang
ada di dinding Gua Liangkobori dan Metanduno menanndakan bahwa peradaban suku bangsa
muna dimulai sejak jaman purba mesolitikum. Relief yang ada didinding kedua Gua tersebut
menggambarkan kehidupan masyarakat saat itu yang masih nomade dan menggantungkan
hidupnya dari berburu dan meramu. Di daerah Muna pun dikenal adanya sistem strata sosial
atau stratifikasi sosial yaitu Golongan kaomu dan walaka dan Golongan maradika.
Dalam suku muna dikenal berbagai macam budaya/kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari dan hingga kini masih dipertahankan keberadaannya diantaranya
adalah Kasambu (penyuapan),Kampua/kaalano wulu, Kasariga,Kangkilo/sunatan,
Katoba,Karia/pingitan, Kaghotino isa,Kaghotino buku,Kaago-ago, Kabasano
haroa/memperingati hari-hari besar islam, Burusino langka (ziarah kubur),falia/pamali,dll
Pada dasarnya budaya-budaya muna masih banyak yang dipertahankan.Adapun budaya-
budaya muna yang dimodifikasi sebenarnya hanya sekedar menambahkan sesuatu yang baru
bahkan ada yang dihilangkan seiring dengan perkembangan zaman dan peradaban manusia
B. SARAN
Mengingat budaya merupakan kekayaan suatu bangsa maka dari itu harus tetap dipertahankan
keberadaanya agar tidak punah.

More Related Content

What's hot

PEDOMAN GURU PRESTASI TINGKAT SD TAHUN 2016
PEDOMAN GURU PRESTASI TINGKAT SD TAHUN 2016PEDOMAN GURU PRESTASI TINGKAT SD TAHUN 2016
PEDOMAN GURU PRESTASI TINGKAT SD TAHUN 2016vie akbar
 
Proposal permohonan hewan qurban
Proposal permohonan hewan qurbanProposal permohonan hewan qurban
Proposal permohonan hewan qurbanmiftakhu syifa
 
Undangan Tahlil
Undangan TahlilUndangan Tahlil
Undangan Tahliltguhabdi
 
RPP B.Inggris kelas X KTSP Personal Letter ~ writtingskill
RPP B.Inggris kelas X KTSP Personal Letter ~ writtingskillRPP B.Inggris kelas X KTSP Personal Letter ~ writtingskill
RPP B.Inggris kelas X KTSP Personal Letter ~ writtingskillMusfera Nara Vadia
 
CP-TP BAHASA INGGRIS.pptx
CP-TP BAHASA INGGRIS.pptxCP-TP BAHASA INGGRIS.pptx
CP-TP BAHASA INGGRIS.pptxHanaWidiyawati1
 
Kompetensi inti dan kompetensi dasar bahasa inggris kls ix dan materi
Kompetensi inti dan kompetensi dasar bahasa inggris kls ix dan materiKompetensi inti dan kompetensi dasar bahasa inggris kls ix dan materi
Kompetensi inti dan kompetensi dasar bahasa inggris kls ix dan materipamuji doank
 
Program kerja uji kompetensi
Program kerja uji kompetensiProgram kerja uji kompetensi
Program kerja uji kompetensiranalazhari
 
Surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin
Surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplinSurat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin
Surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplinWarnet Raha
 
1. proposal permohonan daging qurban
1. proposal permohonan daging qurban1. proposal permohonan daging qurban
1. proposal permohonan daging qurbanNola Ardelia Al-Qadr
 
undangan pernikahan bahasa sunda / Uleman walimatunnikah (bahasa sunda)
undangan pernikahan bahasa sunda / Uleman walimatunnikah (bahasa sunda)undangan pernikahan bahasa sunda / Uleman walimatunnikah (bahasa sunda)
undangan pernikahan bahasa sunda / Uleman walimatunnikah (bahasa sunda)Jaja Juhana
 

What's hot (14)

PEDOMAN GURU PRESTASI TINGKAT SD TAHUN 2016
PEDOMAN GURU PRESTASI TINGKAT SD TAHUN 2016PEDOMAN GURU PRESTASI TINGKAT SD TAHUN 2016
PEDOMAN GURU PRESTASI TINGKAT SD TAHUN 2016
 
Proposal permohonan hewan qurban
Proposal permohonan hewan qurbanProposal permohonan hewan qurban
Proposal permohonan hewan qurban
 
8社會資源介紹
8社會資源介紹8社會資源介紹
8社會資源介紹
 
Undangan Tahlil
Undangan TahlilUndangan Tahlil
Undangan Tahlil
 
RPP B.Inggris kelas X KTSP Personal Letter ~ writtingskill
RPP B.Inggris kelas X KTSP Personal Letter ~ writtingskillRPP B.Inggris kelas X KTSP Personal Letter ~ writtingskill
RPP B.Inggris kelas X KTSP Personal Letter ~ writtingskill
 
CP-TP BAHASA INGGRIS.pptx
CP-TP BAHASA INGGRIS.pptxCP-TP BAHASA INGGRIS.pptx
CP-TP BAHASA INGGRIS.pptx
 
Aplication letter
Aplication letterAplication letter
Aplication letter
 
Kompetensi inti dan kompetensi dasar bahasa inggris kls ix dan materi
Kompetensi inti dan kompetensi dasar bahasa inggris kls ix dan materiKompetensi inti dan kompetensi dasar bahasa inggris kls ix dan materi
Kompetensi inti dan kompetensi dasar bahasa inggris kls ix dan materi
 
Profil m ts n ngemplak 2016-mei
Profil m ts n ngemplak 2016-meiProfil m ts n ngemplak 2016-mei
Profil m ts n ngemplak 2016-mei
 
Proposal pembuatan jalan tani
Proposal pembuatan jalan taniProposal pembuatan jalan tani
Proposal pembuatan jalan tani
 
Program kerja uji kompetensi
Program kerja uji kompetensiProgram kerja uji kompetensi
Program kerja uji kompetensi
 
Surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin
Surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplinSurat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin
Surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin
 
1. proposal permohonan daging qurban
1. proposal permohonan daging qurban1. proposal permohonan daging qurban
1. proposal permohonan daging qurban
 
undangan pernikahan bahasa sunda / Uleman walimatunnikah (bahasa sunda)
undangan pernikahan bahasa sunda / Uleman walimatunnikah (bahasa sunda)undangan pernikahan bahasa sunda / Uleman walimatunnikah (bahasa sunda)
undangan pernikahan bahasa sunda / Uleman walimatunnikah (bahasa sunda)
 

Viewers also liked (15)

Proses awal pelaksanaan upacara kariya
Proses awal pelaksanaan upacara kariyaProses awal pelaksanaan upacara kariya
Proses awal pelaksanaan upacara kariya
 
Adat pernikahan suku muna
Adat pernikahan suku munaAdat pernikahan suku muna
Adat pernikahan suku muna
 
Wisata kuliner khas muna
Wisata kuliner khas munaWisata kuliner khas muna
Wisata kuliner khas muna
 
Filosofi polambu di muna
Filosofi polambu di munaFilosofi polambu di muna
Filosofi polambu di muna
 
Kangkilo dalam adat muna
Kangkilo dalam adat munaKangkilo dalam adat muna
Kangkilo dalam adat muna
 
Seni budaya kabupaten muna
Seni budaya kabupaten munaSeni budaya kabupaten muna
Seni budaya kabupaten muna
 
Potensi pariwisata di kabupaten muna
Potensi pariwisata di kabupaten munaPotensi pariwisata di kabupaten muna
Potensi pariwisata di kabupaten muna
 
manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupat...
manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupat...manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupat...
manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupat...
 
Kangkilo dalam adat muna
Kangkilo dalam adat munaKangkilo dalam adat muna
Kangkilo dalam adat muna
 
Makalah tradisi sariga kabupaten muna
Makalah tradisi  sariga  kabupaten munaMakalah tradisi  sariga  kabupaten muna
Makalah tradisi sariga kabupaten muna
 
Daftar kebudayaan di kabupaten muna
Daftar kebudayaan di kabupaten munaDaftar kebudayaan di kabupaten muna
Daftar kebudayaan di kabupaten muna
 
Makalah katoba adat muna
Makalah  katoba  adat munaMakalah  katoba  adat muna
Makalah katoba adat muna
 
MAKALAH KEBUDAYAAN KAB. MUNA
MAKALAH KEBUDAYAAN KAB. MUNAMAKALAH KEBUDAYAAN KAB. MUNA
MAKALAH KEBUDAYAAN KAB. MUNA
 
Tesis lisan kantola di kabupaten muna
Tesis lisan kantola di kabupaten munaTesis lisan kantola di kabupaten muna
Tesis lisan kantola di kabupaten muna
 
Makalah pernikahan
Makalah pernikahanMakalah pernikahan
Makalah pernikahan
 

Similar to BudayaMuna

Makalah sejarah budaya muna sebelum masuknya islam
Makalah sejarah budaya muna sebelum masuknya islamMakalah sejarah budaya muna sebelum masuknya islam
Makalah sejarah budaya muna sebelum masuknya islamWarnet Raha
 
Makalah kerajaan kota kapur dam tulang bawang
Makalah kerajaan kota kapur dam tulang bawangMakalah kerajaan kota kapur dam tulang bawang
Makalah kerajaan kota kapur dam tulang bawangAndi Uli
 
Masyarakat Pelbagai Kaum Malaysia
Masyarakat Pelbagai Kaum MalaysiaMasyarakat Pelbagai Kaum Malaysia
Masyarakat Pelbagai Kaum MalaysiaMyong Dae Lee
 
Kerajaan misol, sumber sejarah, letak geografis, politik dan ekonomi
Kerajaan misol, sumber sejarah, letak geografis, politik dan ekonomiKerajaan misol, sumber sejarah, letak geografis, politik dan ekonomi
Kerajaan misol, sumber sejarah, letak geografis, politik dan ekonomiFitriHastuti2
 
Microsoft word makalah kebudayaan kependudukan kalimantan tengah
Microsoft word   makalah kebudayaan kependudukan kalimantan tengahMicrosoft word   makalah kebudayaan kependudukan kalimantan tengah
Microsoft word makalah kebudayaan kependudukan kalimantan tengahFitrah Plur
 
Kata penganta1 sumbawas
Kata penganta1 sumbawasKata penganta1 sumbawas
Kata penganta1 sumbawasBagas Doni
 
03 Topik 2 - Konsep Etika dan Peradaban
03 Topik 2 - Konsep Etika dan Peradaban03 Topik 2 - Konsep Etika dan Peradaban
03 Topik 2 - Konsep Etika dan PeradabanStacksApp
 
Topik 2 - Konsep Etika dan Peradaban
Topik 2 - Konsep Etika dan PeradabanTopik 2 - Konsep Etika dan Peradaban
Topik 2 - Konsep Etika dan PeradabanLYANANATASHA2
 

Similar to BudayaMuna (20)

Makalah sejarah budaya muna sebelum masuknya islam
Makalah sejarah budaya muna sebelum masuknya islamMakalah sejarah budaya muna sebelum masuknya islam
Makalah sejarah budaya muna sebelum masuknya islam
 
Makalah sejarah kabupaten muna
Makalah sejarah kabupaten munaMakalah sejarah kabupaten muna
Makalah sejarah kabupaten muna
 
Makalah kerajaan kota kapur dam tulang bawang
Makalah kerajaan kota kapur dam tulang bawangMakalah kerajaan kota kapur dam tulang bawang
Makalah kerajaan kota kapur dam tulang bawang
 
Makalah sejarah kabupaten muna
Makalah sejarah kabupaten munaMakalah sejarah kabupaten muna
Makalah sejarah kabupaten muna
 
Makalah sejarah kabupaten muna
Makalah sejarah kabupaten munaMakalah sejarah kabupaten muna
Makalah sejarah kabupaten muna
 
Minggu 1 (B2) TITAS.pptx
Minggu 1 (B2) TITAS.pptxMinggu 1 (B2) TITAS.pptx
Minggu 1 (B2) TITAS.pptx
 
Masyarakat Pelbagai Kaum Malaysia
Masyarakat Pelbagai Kaum MalaysiaMasyarakat Pelbagai Kaum Malaysia
Masyarakat Pelbagai Kaum Malaysia
 
ZOMBIE
ZOMBIEZOMBIE
ZOMBIE
 
Asal usul kabupaten muna sultra
Asal usul kabupaten muna sultraAsal usul kabupaten muna sultra
Asal usul kabupaten muna sultra
 
Asal usul kabupaten muna sultra
Asal usul kabupaten muna sultraAsal usul kabupaten muna sultra
Asal usul kabupaten muna sultra
 
Makalah bukti peninggalan kerajaan muna
Makalah bukti peninggalan kerajaan munaMakalah bukti peninggalan kerajaan muna
Makalah bukti peninggalan kerajaan muna
 
Kerajaan misol, sumber sejarah, letak geografis, politik dan ekonomi
Kerajaan misol, sumber sejarah, letak geografis, politik dan ekonomiKerajaan misol, sumber sejarah, letak geografis, politik dan ekonomi
Kerajaan misol, sumber sejarah, letak geografis, politik dan ekonomi
 
Microsoft word makalah kebudayaan kependudukan kalimantan tengah
Microsoft word   makalah kebudayaan kependudukan kalimantan tengahMicrosoft word   makalah kebudayaan kependudukan kalimantan tengah
Microsoft word makalah kebudayaan kependudukan kalimantan tengah
 
Kata penganta1 sumbawas
Kata penganta1 sumbawasKata penganta1 sumbawas
Kata penganta1 sumbawas
 
03 Topik 2 - Konsep Etika dan Peradaban
03 Topik 2 - Konsep Etika dan Peradaban03 Topik 2 - Konsep Etika dan Peradaban
03 Topik 2 - Konsep Etika dan Peradaban
 
Topik 2 - Konsep Etika dan Peradaban
Topik 2 - Konsep Etika dan PeradabanTopik 2 - Konsep Etika dan Peradaban
Topik 2 - Konsep Etika dan Peradaban
 
Asal usul pulau muna
Asal usul pulau munaAsal usul pulau muna
Asal usul pulau muna
 
Asal usul pulau muna
Asal usul pulau munaAsal usul pulau muna
Asal usul pulau muna
 
Asal usul kabupaten muna
Asal usul kabupaten munaAsal usul kabupaten muna
Asal usul kabupaten muna
 
Asal usul kabupaten muna
Asal usul kabupaten munaAsal usul kabupaten muna
Asal usul kabupaten muna
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

BudayaMuna

  • 1. 1 BUDAYA-BUDAYA SUKU MUNA: DISUSUN OLEH: _NUR HASANAH [KETUA] _NUR AZIZAH [WAKIL] _NOFAN SAPUTRA [ANGGOTA] MUSAFIR AR”BAA [ANGGOTA] MUHAMMAD WIRANTO ENGEL [ANGGOTA]
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayahnya lah Makalah " BUDAYA-BUDAYA MUNA " yang kami rangkum bersama selesai tepat pada waktu yang di tentukan.Salawatserta salam kami haturkan kepada junjungan kami Nabi terakhir yaitu nabi muhamad SAW karena atas perjuangan beliau sehingga kami masih berpegang teguh pada agama Islam yang telah memberikan kami cahaya penerangan untuk menjalankan hidup ini. Ucapan terimakasih juga kepada Dosen yang telah memberikan berbagai masukan kepada kami dan juga teman-teman yang telah memberikan kami kontribusi berupa saran dan dukungan untuk terselesainya makalah yang kami buat.Dan sebelumnya kami juga minta maaf dalam pengetikan atau penulisan makalah karna kami juga manusia biasa yang masih banyak memiliki kekurangan. Satu hal yang perlu kami tekankan jadikanlah makalah ini sebagai perbandingan judul makalah yang sama seperti ini dan jangan anggap sebuah kesalahan yang besar untuk sipenulis.
  • 3. 3 DAFTAR ISI Kata pengantar .......................................................................................... i Daftar isi.................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang............................................................................. 1 B. Rumusan masalah......................................................................... 2 C. Tujuan.......................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. sejarah terbentuknya muna ....................................................... 3 B. strata sosial dalam suku muna ................................................... 6 C. Budaya - budaya apa saja yang masih dipertahankan dalam suku muna ............................................... 7 D. Budaya - budaya apa saja yang telah dimodifikasi dalam suku muna ............................................... 20 E. Budaya - budaya apa saja yang telah dihilangkan dalam suku muna ................................ 21 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan................................................................................ 23 B. Saran.......................................................................................... 24 Daftar pustaka....................................................................................... iii
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,perkakas, pakaian, bangunan dan karya seni Seni budaya dapat dikatakan sebagai jiwa sebuah bangsa.Bangsa-bangsa yang kemudian kita kenal sebagai bangsa besar adalah bangsa-bangsa yang besar pula budayanyaMemasuki Kota Muna, Sulawesi Tenggara, tidak boleh sembarangan. Berjalan kaki saja dilarang, apalagi menunggang kuda. Ini tak lain untuk menjaga etika dan sopan santun. Yang boleh menunggang kuda hanya para pejabat tinggi. Kalau sudah mendekati rumah kediaman perdana menteri, penunggang kuda juga harus turun, lalu berjalan kaki ke tempat tujuan di kota tersebut Budaya dan tatakrama di Kota Muna adalah potret sepenggal sejarahKerajaan Muna di masa lampau, sebagaimana diungkapkan Jules Couvreur dalam buku Sejarah dan Kebudayaan Kerajaan Muna yang diterbitkan Artha Wacana Press,Kupang,Nusa Tenggara Timur, tahun 2001. Budaya suku muna adalah kebiasaan yang lahir dari masyarakat suku muna yang diwariskan dari generasi ke generasi.Untuk lebih dapat memahami budaya muna, maka harus diketahui terlebih dahulu macam-macam budaya muna. Suku muna memiliki berbagai macam budaya yang telah mengatur kehidupan bermasayarakat sehari-hari dan senantiasa diatuhi oleh warga masyaraka. B. RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas adalah : 1. Bagaimana sejarah terbentuknya muna ? 2. Bagaimana strata sosial dalam suku muna ? 3. Budaya - budaya apa saja yang masih dipertahankan dalam suku muna ? 4. Budaya - budaya apa saja yang telah dimodifikasi dalam suku muna ? 5. Budaya - budaya apa saja yang telah dihilangkan dalam suku muna ? C. TUJUAN Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui sejarah terbentuknya muna 2. Untuk mengetahui strata sosial dalam suku muna 3. Untuk mengetahui apa saja yang masih dipertahankan dalam suku muna 4. Untuk mengetahui apa saja yang telah dimodifikasi dalam suku muna 5. Untuk mengetahui Budaya - budaya apa saja yang telah dihilangkan dalam suku muna
  • 5. 5 BAB II PEMBAHASAN A. SEJARAH KERAJAAN MUNA Sejarah Terbentuknya Muna Sebagai Suku bangsa, Muna memiliki sejarah yang cukup panjang. Dari situs sejarah yang ada di dinding Gua Liangkobori dan Metanduno menanndakan bahwa peradaban suku bangsa muna dimulai sejak jaman purba mesolitikum. Relief yang ada didinding kedua Gua tersebut menggambarkan kehidupan masyarakat saat itu yang masih nomade dan menggantungkan hidupnya dari berburu dan meramu. Menelusuri sejarah perdaban masyarakat dan sejarah kerajaan Muna memang agak sulit. Hal ini disebabkan kurangnya literatur baik berupa manuskrip yang ditulis oleh sejarawan Muna masa lalu naupun hasil penelitian ilmiah yang dilakukan saat ini. Sudah menjadi hal yang lumrah bila menulis Sejarah Muna para penulis menggunakan referensi sejarah buton. Penggunanaan referensi tersebut karena sejarah buton tidak terlepas dengan sejarah Muna seperti suku muna yang telah mendiami daratan pulau buton sebelum armada mia pata miana mendarat di pulau buton dan la kilaponto Raja Muna VII yang kemudian dinobatkan menjadi Raja Buton VI yang berhasil menjadikan Buton sebagai Kesultanan dan Sultan I. Dari berbagai literatur yang mengutip tradisi lisan masyarakat muna dan hikayat yang ditulis oleh penyair-penyair buton, dikatakan bahwa sejarah peradaban manusia di muna dimulai ketika Sawerigading dan pengikutnya yang berjumlah 40 orang terdampar di suatu daratan di Pulau Muna yang saaat ini di kenal dengan nama ‘Bahutara’. Sejarah kerajaan Muna dimulai setelah dilantiknya La Eli alias Baidhuldhamani gelar Bheteno ne Tombula sebagai Raja Muna I. Namun sebelum itu telah ada komunitas masyarakat yang diyakini merupakan perpaduan antara pengikut Swaerigading yang berjumlah empat puluh orang dengan masyarakat lokal yang telah mendiami pulau muna sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagaimana yang dijelaskan pada bab-bab terdahulu bahwa Sawerigading bersama pengikutnya empat puluh orang yang menumpang sebuah kapal terdampar di sebuah wilayah yang diberi nama ‘Bhahutara’pada saat sebuah pulau mucul dipermukan yang saat ini dikenal sebagai Pulau Muna.Setelah terdampar, empat puluh orang pengukut Sawerigading tersebut kemudian menyebar dan membentuk koloni-koloni bersama dengan penduduk asli yang telah terlebih dahulu menghuni Pulau Muna, sedangkan Sawerigading sendiri diceritakan terus melanjutkan petualangannya. Tidak ada yang menjelaskan apakah Sawerigading melanjutkan petualangannya dengan kapalnya yang terdampar tersebut atau membuat kapal baru.Tapi yang jelas kehadiran Sawerigading dan emat puluh pengkutnya di Daratan Muna telah membawa nuansa baru dalam pembangunan peradaban dalam kehidupan Orang Muna. Seiring dengan perkembangan zaman, koloni-koloni yang dibangun oleh pengikut Sawerigading tersebut bersama masyarakat lokal semakin besar hingga terbentuklah kampong-kampong. Setelah penduduk semakin banyak dan kampong yang terbentuk semakin luas serta permasalahannya juga yang semakin kompleks maka mereka mengangkat seorang pemimpin diantara mereka untuk mengatur seluruh kehidupan social mereka. Menurut beberapa catatan sejarah mengungkapkan, sebelum terbentuknya kerajaan Muna, dimuna telah terbentuk delapan kampong dengan pembagian 4 kampong dipimpin oleh kamokula yaitu ; 1. Tongkuno,pemimpinya bergelar Kamokulano Tongkuno 2. Barangka,pemimpinnya bergelar Kamokulano Barangka 3. Lindo, pemimpinnya bergelar Kamokulano Lindo 4. Wapepi, pemimpinnya bergelar Kamokulano Wapepi Sedangkan empat kampung lainnya di pimpin oleh mieno yakni: 1. Kuara, pemimpinnya bergelar Mieno Kaura 2. Kansitala,pemimpinnya Mieno Kasintala 3. Lembo,pemimpinnya bergelar Mieno Lembo 4. Ndoke. Pemimpinnya bergelar Mieno Ndoke Pembagian wilayah menjadi depan kampong tersebut bertahan sampai pemeritahan raja Muna
  • 6. 6 VI Sugi Manuru. Walaupun masih sangat sederhana, kedelapan kampong yang telah terbentuk mengikat diri dalam sebuah ‘Union’ dengan mengangkat Mieno Wamelai sebagai pemimpin tertinggi. ‘Union’ yang telah terbentuk itu sangat memudahkan Bheteno ne Tombula Raja Muna I dalam menyusun struktur pemerintahaan dan struktur social ketika awal-awal pemerintahannya.Union yang telah terbentuk sebelumnya belum dianggap sebagai Negara karena belum memenuhi syarat syarat sebagai sebuah Negara ( Kerajaan ). Nantilah dilantik Bheteno Ne Tombula sebagai Raja Muna I, Kerajaan Muna baru dapat dikatakan sebagai sebuah negara karena telah memenuhi syarakat-syarat sebagai sebuah negara yaitu telah memiliki Rakyat, Wilayah dan pemerintahan yang berdaulat dan seluruh stakeholder bersepakat untuk mengikat diri dalam sebuah pemerintahan dengan segala aturan- aturannya yang bernama Kerajaan Muna. Sepanjang sejarah kerajaan Muna lebih kurang 530 tahun( 1417—1949 ), tercata ada 39 orang Raja yang pernah memimpin Kerajaan Muna, terdiri dari 34 orang raja yang dipilih dan dilantik oleh Sarano Wuna yaitu lembaga yang memiliki kewenangan mengangkat dan memberhentikan raja, tiga orang di utus oleh Kesultanan Buton dalam rangka politik Kooptasi dengan pengaruh kekuatan Kolonial Belanda yaitu La Ode Umara II dan La Ode Maktubu dan La Ode Ngkaili serta dua Orang sebagai Raja Pengganti ( Pejabat Sementara ) karena terjadi kekosongan Kekuasaan akibat intervensi colonial Belanda yaitu Wa Ode Wakelu ( Permaisuri Raja La Ode Ngkadiri yang digulingkan oleh belanda ) dan La Aka Bhonto balano yang juga saat menjabat Rajanya di Gulingkan Oleh pemerintah colonial Belanda. Kerajaan Muna Dipimpin Oleh Sugi Pasca pemerintahan Bheteno Ne Tombula 1467, Kerajaan Muna di pimpin oleh Sugi ( Yang Dipertuan).Tidak ada catatan sejarah yang mengisahkan mengapa Raja-Raja Muna pasca Bheteno Ne Tombula bergelar Sugi.Namun dari cerita rakyat Muna sedikit mengungkapkan bahwa pemakaian Gelar Sugi tersebut menunjukan kedekatan hubungan antara Kerajaan Muna dengan Kerajaan-Kerajaan di Jawa khususnya Kerajaan Majapahit karena sugi tersebut berasal dari Bahasa Jawi Kuno yang artinya Suci atau dikeramatkan. Pemerintahan Kerajaan Muna yang dipimpin oleh Sugi berlangsung selama 71 tahun ( 1467 – 1538 ). Sepanjang sejarah Kerajaan Muna ada lima orang Sugi yang perna memimpin Kerajaan muna. Mereka itu adalah Sugi Patola, Sugi Ambona, Sugi Patani,Sugi La Ende dan Sugi Manuru. Dari kelima Sugi tersebut, Sugi Manuru lah yang paling banyak disebut-sebut dalam sejarah. Hal ini berkaitan dengan peranan beliau dalam melakukan penataan Sistem Pemerintahan, Kemasyarakatan, Sosial dan hukum di Kerajaan Muna. Karena jasanya tersebut, Sugi Manuru Oleh Masyarakat Muna di beri gelar “Omputo Mepasokino Adhati” artinya Raja yang menetapkan nilai-nilai dasar ( Adat ). Kerajaan Muna Pra Islam Kerajaan Muna pra islam berangsuung selama 208 tahun ( 1417 -1625 ). Dalam kurung waktu tersebut kerajaan Muna dipimpin oleh 10 orang raja. Pada masa pemerintaha pra islam tersebut tercatat terjadi beberapa peristiwa yang dilakkkan oleh Raja-Raja Muna yang terukir tinta emas dalam lembaran sejarah dunia. Sayangya akibat kooptasi VOC Belanda dan Kesultana Buton serta terlambatnya pembudayaan tulis dan kurangnya minat masyarakat Muna dalam menulis sejarah maka goresan sejarah Putera Muna tersebut dicatat sebagai sejarah Buton. Akibatnya erajan Muna kurang dikenal dalam pergaulan kerajaan-kerajaan nusantara. B. STRATA SOSIAL DALAM SUKU MUNA Di daerah Muna pun dikenal adanya sistem strata sosial atau stratifikasi sosial. Couvreur (2001:34) memaparkan pembagian stratifikasi sosial di Muna sebagai berikut: 1) Golongan kaomu dan walaka Golongan kaomu berasal dari keturunan mantan sugi yang berkuasa di Muna dan gelarnya adalah La Ode bagi laki-laki dan Wa Ode bagi perempuan. La Oba (2005:19) menuliskan bahwa sugi yang ada di Muna terdiri dari lima yakni Sugi Patola, Sugi Patani, Sugi Ambona,
  • 7. 7 Sugi Laende, dan Sugi Manuru. Istilah sugi ini diberikan kepada mereka yang memiliki kelebihan. Kelebihan yang dimaksud adalah kharismatik dalam menjalankan pemerintahan. Golongan walaka berasal dari keturunan anak sugi dalam hal ini anak perempuannya (Wa Ode) yang menikah dengan laki-laki yang bukan keturunan sugi. Sehingga golongan walaka masuk dalam golongan tertinggi kedua di Muna. 2) Golongan maradika Golongan maradika terbagi atas tiga. Pertama, tingkat maradika tertinggi yakni maradika anangkolaki atau fitubhengkauno. Kedua, maradikano ghoera atau maradikano papara. Ketiga, maradika yang terendah yaitu maradika poino kontu lakono sau yang berarti maradika serupa sebuah batu sepotong kayu. C. BUDAYA - BUDAYA MUNA YANG MASIH DIPERTAHANKAN Dalam suku muna dikenal berbagai macam budaya/kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan masyarakat sehari-hari dan hingga kini masih dipertahankan keberadaannya diantaranya adalah sebagai berikut : Kasambu (penyuapan) Setelah beberapa bulan upacara perkawinan berlangsung dan si istri mulai nampak hamil tua maka diadakan upacara kasambu/penyuapan.acara ini hanya dilaksanakan sekali dalam perkawinan yaitu ketika menanti kelahiran bayi pertama pada saat kandungan istri memasuki usia 7 bulan. Dalam pelaksanaan acara tersebut dilengkapi dengan ketupat,telur masak yang dipersiapkan untuk pasangan suami istri.yang memberi suapan adalah orang tua yang ditunjuk langsung oleh pihak keluarga yang mengetahui akan hal itu.adapun tujuan diadakannya acara kasambu ini agar anak yang lahir tidak diganggu oleh makhluk-makhluk halus yang mungkin dapat menghambat kelahiran bayi tersebut. Pada bayi baru lahir Sesaat setelah kelahiran anak diazankan untuk anak laki-laki dan diiqamatkan untuk anak perempuan. Kampua/kaalano wulu Apabila bayi tersebut telah lahir.maka dalam beberapa waktu lamanya tidak diperkenankan untuk dibawa kemana-mana ataupun diturunkan ditanah sebelum bayi tersebut diaqiqahkan atau disebut kampua. Sesuai dengan faham masyarakat bila diturunkan ketanah sebelum diaqiqahkan dikhawatirkan si anak akan diganggu oleh makhluk-makhluk halus atau terkena penyakit.kemudian menjelang 7 hari maka diadakan suatu acara yaitu do’a selamat yang dirangkaikan dengan pengguntingan rambut yang disebut “kampua” Kasariga Biasanya di lakukan setelah pasangan suami istri mempunyai sepasang anak (laki-laki dan perempuan).Tujuannya adalah agar anak-anak yang di miliki terhindar dari hal-hal yang tidak di inginkan misalnya gangguan roh halus,kebodohan dan lain sebagainya. Kangkilo/sunatan Jika seorang anak telah berusia 7 tahun,maka diadakan suatu pesta keluarga yang disebut kangkilo/sunatan.dalam pesta ini,sesudah anak disunat maka dilajutkan dengan katoba,yang bererti ikrar atau janji yang dipimpin oleh seorang penghulu agama yang mengajarkan kepada anak mengucapkan dua kalimat syahadat dan ketentuan ketentuan yang dilarang dalam ajaran islam seperti mengambil barang orang lain(mencuri),durhaka kepada orang tua,meghormati orang lain dan sebagainya. Katoba Adalah ikrar atau sumpah yang di lakukan seorang anak untuk patuh dan taat kepada Allah SWT, rasul, malaikat-malaikatnya, kaum mukmin dan mukminat serta kepada kedua orang tua.Biasanya di lakukan pada usia menjelang remaja. Karia/pingitan Karia adalah salah satu upacara adat yang ada di Kabupaten Muna. Upacara ini tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Karena, bagi orang-orang tua yang mengetahui hakekat karia akan merasa berdosa terhadap anak perempuannya apabila ia menikahkannya sebelum dikaria terlebih dahulu. Upacara ini dilakukan dalam rangka’pelunasan’ tanggung jawab orang tua
  • 8. 8 terhadap anak perempuannya. Oleh karena itu Bila ada warga yang merasa tidak mampu mengadakan upacara karia sendiri terhadap anaknya maka ia bisa menitipkannya kepada orang lain yang mengadakannya dengan memenuhi syarat adat yang telah ditentukan. syarat-syarat ini harus diterima oleh tuan rumah walaupun ia ikhlas menerima anak yang dititipkan tersebut karena syarat-syarat tersebut adalah sesuatu yang akan melunasi utangnya terhadap anak gadis yang dimilikinya yang biasa disebut kaealihano kitano anano artinya pembuka kotoran dari badan anaknya. Syarat-syarat yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. uang sebanyak Rp 250.000,- 2. ayam 1 ekor 3. kelapa 2 ikat (4 buah) 4. beras 10 liter 5. telur ayam 4 biji 6. gula merah 2 ikat (4 biji) Syarat-syarat di atas berlaku untuk satu orang. Apabila yang dititipkan lebih dari satu orang maka tetap harus disesuaikan dengan syarat-syarat di atas. Artinya harus disamakan. Pembayaran-pembayaran lainnya yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: 1. kalempesino tala atau pengalas talang tempat haroa yaitu satu sen. Dahulu, satu sen = Rp 1.000,-, sekarang Rp 10.000,-. Massing-masing haroa dialas dengan uang Rp 10.000, tiga belas haroa menjadi Rp 130.000,- 2. melindakino ganda atau pembantu pomantoto ibu, istri maupun sebagai anggota masyarakat. Dalam karia inipun diadakan banyak ritual lainnya sebagai syaratanya, seperti diadakannya selamatan dengan mengundang sanak keluarga, kerabat dan handai taulan, penggelaran tari linda yang menggambarkan tahap-tahap kehidupan seorang perempuan mulai dari melepaskan masa kanak-kanak lalu memasuki masa remaja, kemudian masa dewasa dan siap untuk mengarungi bahtera rumah tangga, pogala atau seni bela diri, maupun seni memukul gong dan gendang. Perlu dijelaskan bahwa upacara karia ini merupakan prosesi ketujuh/tertinggi bagi kaum perempuan sebelum memasuki jenjang pernikahan. Prosesi pertama, kasambu yang lebih dikenal dengan acara tujuh bulanan bagi ibu hamil. Kasambu dalam ilmu kesehatan secara umum dapat disamakan dengan imunisasi, dan dalam kepercayaan masyarakat Muna dapat diibaratkan dengan imunisasi dalam bentuk yang lain yaitu pembekalan dengan doa-doa agar lahir dengan selamat, menjadi anak yang baik, dan dapat menjadi pemimpin yang bijak; kedua, acara kelahiran; ketiga, kampua/kaalano wulu yang di masyarakat umum mengenalnya dengan aqiqah, pada masa ini juga dikenal upacara turun tanah; keempat, kangkilo atau lebih dikenal dengan penyunatan; kelima, katoba atau penobatan yang pada masyarakat umum lebih dikenal dengan istilah pengislaman; keenam, sariga yakni proses menasehati anak- anak dengan berbagai pengetahuan yang baik; dan ketujuh adalah karia itu sendiri (La Ode Sulufi gelar Yaro Kapala). Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, yang pertama kali mengadakan upacara karia adalah Raja Muna XVI yang memRasulullah SAW sendiri tidak lagi mengenali anak sendiri, sehingga beliau melakukan shalat hajat lagi dan meminta petunjuk pada Allah SWT untuk menunjukan mana putrinya yang sebenarnya. Doa tersebut dikabulkan oleh Allah SWT namun setelah keempat sahabatnya menikah dengan Fatimah dan ketiga orang lainnya. Petunjuk yang diberikan yakni, pada suatu malam Rasulullah harus berkeliling di rumah masing-masing sahabatnya di mana pada malam tersebut rumah tangga dari masing- masing sahabatnya sedang mengalami pertengkaran. Untuk mengenali anaknya sendiri, Rasulullah diberi petunjuk yakni di rumah Sahabat I, beliau mendapati Fatimah menangis di dapur yang berarti Fatimah tersebut adalah jelmaan kucing dan berarti bukan anak Rasulullah SAW.; di rumah Sahabat II, beliau mendapati Fatimah menangis di kolong rumah yang berarti
  • 9. 9 Fatimah tersebut adalah jelmaan anjing dan berarti bukan anak Rasulullah SAW.; di rumah Sahabat III, beliau mendapati Fatimah menangis dan dan menggerutu sambil memanjat pohon yang berarti Fatimah tersebut adalah jelmaan monyet dan berarti bukan anak Rasulullah SAW.; dan yang terakhir adalah ia mendapati Fatimah menangis dalam kamar di tempat tidur dan Fatimah tersebut adalah istri dari Ali Bin Bu Thalib dan dialah Fatimah yang sebenarnya (H. La Apo). Pernikahan a. Yang di lakukan sesuai tatanan adat (angka mata) Dofeenagho tungguno karete (penjaga halaman).Dalam hal ini, untuk mengetahui apakah gadis yang ada dalam rumah tersebut sudah mempunyai pacar atau belum. Dofofeena (meminang).Delegasi adat, laki-laki berkumpul di rumah orang tua laki-laki untuk memusyawarahkan segala kelengkapan pelaksanaan adat Kafosulino katulu (kedua mempelai bersama-sama kerumah mempelai laki-laki). b. Pernikahan yang di lakukan tidak sesuai yang di harapkan dalam tatanan adat yakni yang di sebut “Dofelei” atau silarian.Hal ini di sebabkan oleh beberapa hal misalnya : Orang tua mempelai perempuan tidak setuju dengan calon mempelai laki-laki,tetapi kedua mempelai saling mencintai. Karena faktor kasta dalam masyarakat yang tidak sama misalnya perempuan dari golongan kaomu dan laki-laki dari golongan di bawahnya. Adapun penyelesaian apabila terjadi pernikahan yang di sebut “Dofelei” adalah sebagai berikut : Pling kurang 2 orang wanita dewasa dan beberapa orang laki-laki atau orang-orang yang sudah tua pergi secara diam-diam kerumah calon mempelai perempuan dengan tujuan membawa calon mempelai perempuan kerumah pemuka agama atau kerumah tokoh masyarakat yang di segani dengan tujuan meminta perlindungan dan memohon penyelesaian secara adat. Sebelum meninggalkan rumah calon mempelai perempuan mereka meninggalkan uang sebagai tanda bahwa anak gadis yang ada dalam rumah tersebut sudah silarian dengan laki- laki.Adapun nominal uangnya sama dengan “lolino ghawi” yakni 5 boka untuk golongan kaomu dan 1 boka untuk golongan walaka. Kafosowono wamba Setelah mereka sampai diramah tokoh agama atau tokoh masyarakat dimaksud mereka dibacakan doa’a.esok harinya ada utusan dari tokoh agama /tokoh masyarakat tersebut yang terdiri dari golongan kaomu dan golongan walaka.masing masing satu orang sebagai kurir yang menyampaikan bahwa anak gadisnya semalam telah sampai dirumah tokoh agama /tokoh masyarakat untuk meminta pertolongan dan minta diurus pernikahannya sesuai adat yang berlaku.sekaligus menginformasikan kapan pelaksanaan penyelesaian adat. Setelah disepakati tentang hari H pelaksanaan adat maka sebelum itu delegasi adat dari calon mempelai laki-laki datng kerumah mempelai perempuan untuk memusyawarahkan apakah pelaksanaan penyelesaian adat perkawinan sekaligus dilangsungkan pernikahan di rumah tokoh agama /tokoh masayarakat atau nanti dicari hari lain dan pelaksanaan pernikahan nanti dirumah laki-laki. Katandugho Proses penyelesaian adat perkawinan yang mana yang ditunaikan adalah “sandino adhati”.pokok adat yang bilangannya 20 bhoka muna untuk golongan kaomu dan 10 bhoka 10 suku untuk golongan walaka yang masing masing nominalnya dikali dua karena sebagai denda karena tidak dilaksanakan sesuai tatanan adat yang ditentukan yakni “angkamata” Kaghotino isa Tujuannya agar orang yang bersangkutan tidak sering sakit-sakitan. Kaghotino buku Tujuannya supaya orang yang bersangkutan tidak sakit tulang-tulangnya. Kaago-ago Kaago-ago adalah suatu prosesi adat masyarakat Suku Muna sebagai penanda dimulainya musim tanam. Prosesi ini dipandu oleh seorang tokoh adat yang digelar,bertujuan untuk memintah berkahalam agar tanaman yang akan ditanam kelak dapat tumbuh dengan subur dan
  • 10. 10 memberi hasil yang baik serta terhindar dari gangguan hama. Selain itu prosesi ini juga bertujuan mengusir roh-roh jahat dari tempat tersebut agartidak mengganggu masyarakat yang beraktifitas diatas lahan yang sebelumnyadiyakini menjadi lokasi hunian raoh-roh jahat tersebut Kaago-ago merpuakan tradisi masyarakat Suku bangsa muna sebagai warisan leluhur sejak masa anismisme dan dinamisme yang sampai saat ini terus dilestarikan. Setelah islam masuk di Muna,prosesi kaago-ago kemudian diadaptasi dengan nilai-nilai islam sehingga dalam pelaksanaaannya, seorang pande selain membaca mantra-mantra juga membacaayat-ayat suci Al Qur’an. Setelah membaca doa-doa danmantera-mantera, Pande kemudian menyerahkan persembahan yang diletakan pada sebuah bangunan yang terbuat dari bambu dan dihiasi dengan kain-kain aneka warna. Maksud dari penyerahan sesembahan tersebut adalah sebagai penghargaan terhadap semama mahluk tuhan ( mahluk ghaib ) sehingga ketika mereka pergi meninggalkan tempat kediamannya menuju tempat hunian yang baru mereka pergi dengan rasa damai dan telah mendapat bekal yang cukup sampai ke tujuan. Bila ingin melihat lebih dekat pelaksanaan prosesi tersebut, anda dapat datang di muna pada musim tanamkhususnya pada musim barat, tepatnya pada bulan November sampai awal desember setiap tahunnya. Kabelai adalah upacara yang dilaksanakan ketika bakal buah jagung mulai ada, dengan tujuan agar bakal buah cepat berisi dan berbuah bagus Katumbu adalah upacara berupa pesta yang biasanya dihadiri oleh sejumlah undangan sebagai tanda syukur kepada makhluk ghaib yang telah memelihara tanaman jagung hingga berhasil Katongka adalah upacara panen kedua, yang dilaksanakan ketika jagung berumur 90 hari yaitu ditandai pada kulitnya yang telah mulai kering. permainan dan hiburan (tunuha ‘perayaan kesyukuran atas hasil pertanian mereka yang dihadiri masyarakat umum, pokadudi ’jenis mainan anak-anak atau dewasa yang terbuat dari kayu dengan menggunakan biji-bijian’ , polangkakope ‘sembunyi-sembunyi’, pohule ‘jenis mainan anak-anak yang terbuat dari kayu berbentuk runcing ujungnya yang biasanya dipertandingkan dalam masyarakat’, pokaghati ‘layang-layang’ adat kebiasaan ( pokaowa ‘kegiatan tolong menolong/saling membantu secara bergiliran, pokadulu’ kegiatan sosial dalam masyarakat secara bergotong Kabasano haroa/memperingati hari-hari besar islam Maulid nabi muhammad SAW/maludhu Haroa yang dilakukan pada bulan Rabiul Awal untuk memperingati maulid Nabi Muhammad SAW. Lahirnya Muhammad adalah berita gembira yang menjadi berkah bagi semesta. Muhammad adalah representasi dari sosok yang membawa jalan terang bagi manusia. Untuk itu, kelahirannya dirayakan dengan haroa dan membaca doa syukur bersama-sama. Menurut adat Buton, haroa tersebut dibuka oleh sultan pada malam 12 hari bulan. Kemudian untuk kalangan masyarakat biasa memilih salah satu waktu antara 13 hari bulan sampai 29 hari bulan Rabiul Awal. Setelah itu ditutup oleh Haroana Hukumu pada 30 hari bulan Rabul Awal. Masyarakat menjalankannya setiap tahun dengan membaca riwayat Nabi Muhammad. Kadangkala selesai haroa, dilanjutkan dengan lagu-lagu Maludu sampai selesai, yang biasanya dinyanyikan dari waktu malam sampai siang hari. Radhabu/27 rajab Haroa ini dilakukan untuk memperingati para syuhada yang gugur di medan perang dalam memperjuangkan Islam bersama-sama Nabi Muhammad SAW. Haroana Rajabu dilakukan pada hari Jumat pertama di bulan Rajab dengan melakukan tahlilan serta berdoa semoga para syuhada tersebut diberi ganjaran yang setimpal oleh Allah. Nishfu syaban /isifu Tembaha wula/memasuki bulan ramadhan Qunut ( pertengahan ramadhan) Upacara yang berkaitan dengan Nuzulul Qur’an (Qunut). Upacara ini biasanya dilaksanakan pada pertengahan bulan suci Ramadhan atau pada 15 malam puasa. Dulunya, masyarakat memeriahkannya dengan membawa makanan ke masjid keraton dan dimakan secara bersama-
  • 11. 11 sama menjelang waktu sahur. Qunua dilakukan usai salat tarwih dan dirangkaian dengan sahur secara bersama-sama di dalam masjid. Lailatul qadar (kadhiri),mulai malam diatas 20 ramadhan. Upacara yang berkaitan dengan turunnya Lailatul Qadr di bulan suci Ramadhan. Upacara ini tgata pelaksanannya mirip dengan Qunua, yakni setelah salat Tarwih dirangkaikan dengan sahur secara bersama-sama di dalam masjid. Biasanya dilaksanakan pada 27 malam Ramadhan karena diyakini pada malam itulah turunnya Lailatul Qadr Idul fitri Enam hari bulan syawal Idul adha Dll Saat menyambut hari-hari besar tersebut,makanan yang disediakan sangat bervariasi, ada ayam dengan bumbu, daging kambing atau sapi dan sayurnya pun sayur yang hanya disediakan untuk menyambut hari-hari penting, yaitu Sayur Konduru dengan gulai kelapanya, kaguleno manu dan kaowei, sususuru, Lapa-Lapa, dengan porsi yang banyak yang cukup dimakan bahakan bisa cukup untuk seminggu lebih. Seluruh makanan tersebut disatukan dalam nampan (talang besar) dan ditutup dengan tundung saji yangf dibalut sarung. Kumpulan makanan tersebut disebut HAROA. Setelah haroa siap maka akan dilanjutkan dengan prosesi “Baca-baca” tetapi dalam prosesi “Baca-baca”. Prosesi baca-baca dipimpin oleh MODHI. Setelah prosesi baca-baca selasai biasanya disisihkan sebuah lapa-lapa, sepotong ayam yang diletakkan dalam piring. Makanan tersebut diletakan diatas meja dan tidak boleh disentuh selama sehari. “Baca-baca” adalah merupakan tradisi dan media penghubung dengan kerabat yang sudah tidak bisa berpuasa dan berlebaran bersama lagi. Kematian Budaya kematian dilakukan sesuai yang digariskan dalam islam dimandikan,dikafani,disholatkan dan dikuburkan. Pataino itolu/2 hari setelah kematian Tujuannya agar si mayyit yang saat itu sudah membengkak dapat diringankan siksa kubur.biasanya pada saat pataino itolu dilaksanakan dengan kafongkorano ratibu yaitu pegawai syara yang berjumlah 5-8 orang mengucapkan tahlil setiap waktu sholat dengan total tahlil yang diucapkan sebanyak 210 ribu kali sampai waktu subuh hari ketujuh kematian. Itolu/3 hari setelah kematian Tujuannya agar si mayyit yang sudah semakin membengkak dapat diringankan siksa kuburnya. Pataino ifitu/ 6 hari setelah kematian Tujuannya agar si mayit yang saat itu sudah mulai pecah-pecah dapat diringankan siksa kuburannya.pada saat pataino ifitu sekaligus dilaksanakan “kasongkono ratibu”pada saat setelah sholat subuh yakni bilangan tahlil yang 210.000x harus sudah selesaikan pada saat itu. Ifitu /7 hari setelah kematian Pada saat itu sekaligus dilakukan pemotongan kambing yang disebut “hakeka”,tujuan pemotongan kambing masih diperdebatkan sampai sekarang .ada yang mengatakan sebagai kendaraan melewati titian shiraatal mustaqim ,ada pula yang berpendapat bahwa nama hakekah tau aqiqah berarti menggadaikan sifat-sifat kebinatangan dari almarhum atau almarhumah. Rafulugha /20 hari setelah kematian Tujuannya yakni roh si mayyit segera menghadap ALLAH yang memliki sifat 20 Fatofulugha /40 hari setelah kematian Tujuannya mengingat kejadian manusia yang kelipatan 40 yakni 30x40 sudah ditiupkan roh dan 20x40 hari atau 280 hari berada dalam kandungan sudah dilahirkan. Moghono / 100 hari setelah kematian Adat ini dimaksudkan dari asmaul husna yang berjumlah 99 ditambah 1,yakni ALLAH sendiri.jadi diharapkan si mayyit bisa bersama ALLAH dihari kiamat nanti Burusino langka (ziarah kubur) Prosesi ini biasa di lakukan sebelum dan sesudah hari raya idul fitri dan idul adha, sekedar informasi masyarakat muna mayoritas agama islam tujuan dari prosesi burusino langka(ziarah kubur) yaitu untuk mendoakan sanak keluarga yang telah meningal dunia agar dosa dosanya selama hidup di dunia di ampuni dan bisa di terima di sisi ALLAH
  • 12. 12 SWT juga bertujuan agar tradisi ini selalu terjaga dan di lestarikan terus oleh anak cucu kelak. Budaya- budaya lisan yang masih dipertahankan Budaya lisan dalam masyarakat Muna terdiri atas: (a) ungkapan tradisional (palenda “sindiran”, falia “pemali”) Falia (Larangan).Falia telah lama dianut oleh masyarakat muna diwariskan secara turun – temurun. Falia sebagai suatu sistem religi/kepercayaan lokal. Walaupun orang Wuna telah menganut agama Islam, namun sebagian besar masih memegang teguh kepercayaan yang dianut oleh nenek moyangnya, baik bagi mereka yang tinggal di pedesaan maupun yang berdomisili di perkotaan. Kepercayaan itu berupadan dinamisme. Animisme berarti percaya bahwa di sekeliling mereka ditempati oleh roh-roh halus yang telah lama meninggal dunia dan beraktivitas sebagaimana halnya manusia biasa, yang sewaktu-waktu datang untuk menjenguk sanak saudaranya serta kerabatnya. Sedangkan dinamisme adalah meyakini bahwa benda-benda tertentu mengandung kekuatan sakti. Dengan demikian apabila benda-benda tersebut dipergunakan oleh manusia maka mereka dapat terhindar dari mara bahaya yang mengancamnya.apabila terjadi musibah atau wabah penyakit,mereka percaya, bahwa roh nenek moyang merekalah dan perbuatan manusia itu sendiriyang menyebabkan hal itu terjadi, jika penyakit itu merupakan penyakit yang datangnya dari roh nenek moyangnya, maka perlu diadakan upacara adat. Upacara adat yang dimaksud adalah berupa kago-ago2 yaitu semacam upacara ritual disertai dengan sesajen yang dipersembahkan kepada roh nenek moyang. Adapun larangan-larangan yang masih ada dalam masyarakat diantaranya sebagai berikut: pada saat perempuan lagi haid atau hamil dilarang untuk menggaruk bagian tubuh atau perutnya karena akan berbekas orang hamil tidak boleh keluar rumah pada waktu magrib,subuh atau tengah hari karena anaknya akan keguguran akibat diganggu oleh setan orang hamil tidak boleh pelit.karena akan sulit untuk melahirkan orang hamil tidak boleh menyembunyikan sesuatu dari suaminya karena pada saat melahirkanakan bersamaan dengan BAB orang hamil tidak boleh melingkarkan handuk dilehernya karena anaknya yang lahir kelak akan terlilit tali pusat pada lehernya. Seorang suami yang memiliki istri yang hamil dilarang untuk membunuh binatang misanya ular.biawak,buaya karena anaknya akan sumbing. Anak bayi tidak boleh dicium pipinya karena akan beringus Anak bayi dilarang untuk mencium kemaluannya karena kelak anak tersebut akan menjadi tuna susila dan tidak mengenal sopan santun. Anak bayi tidak boleh dikeluarkan malam hari karena akan diganggu oleh setan anak gadis dilarang untuk menyanyi di dapur karena kelak akan menikah dengan orang tua anak gadis dilarang makan sambil memanjangkan kaki karena akan memiliki payudara yang panjang. Dilarang berkelahi dengan suami sambil menangis ditangga rumah karena berarti anjing. Dilarang mengambil kembali sesuatu yang telah kita berikan kepada orang lain karena siku akan luka/korengan. Tidak boleh memukul orang menggunakan dahan kelapa karena orang yang dipukul akan meninggal Dilarang memanjat pohon kelor.karena jika jatuh akan kurus dan menyebabkan kematian. Dilarang mengangkat barang berat seteah melahirkan karena akan ambeyen Dilarang berpangu tangan di dagu karena orang tuanya akan meninggal Tidak boleh mencium tangan dan kaki anak bayi karena akan menyebabkan si bayi tersebut memakan kotorannya. Dilarang untuk duduk depan pintu karena nanti diganggu oleh makhluk halus. Orang yamg mau menikah dilarang kelua rumah karena dikhawatirkan terjadi kecelakaan dan tidak jadi menikah. Jangan bersiul malam hari di dalam rumah. mitos katanya akan mendatangkan hantu yg berniat jahat. Anak gadis dilarang duduk depan pintu karena nanti akan susah mendapatkan jodoh. Dilarang Berpindah tempat pada waktu makan,karena kelak berakibat akan menikah lebih dari sekali.
  • 13. 13 Dilarang Berteriak-teriak mengucapkan kata-kata kotor dalam hutan. karena tak lama lagi akan dimasuki roh halus jahat yang menguasai diri (kesurupan). Dilarang Berfoto bersama dalam jumlah ganjil karena salah satu dari yang difoto akan cepat meninggal. Biasanya yang ditengah. Dilarang bangun terlalu siang karena rejeki yang akan datang selalu menjauh kembali. anak gadis dilarang berlama-lama dalam kamr mandi karena akan kelihatan lebih tua dari umurnya. Dilarang tidur dengan posisi kepala ada di sebelah utara dan kaki di sebelah selatan, karena akan cepat meninggal (posisi mayat yang dikubur) Larangan untuk Membersihkan telinga dimalam hari karena akan membawa kedalam kesulitan rezeki. larangan tidur terlentang dengan tangan menindih kening kepala, karena secara tidak langsung akan menyumpahi orang tua untuk pergi untuk selama-lamanya. Janganlah tidur disore hari menjelang magrib, karena kelak akan menjadi orang tak bermalu (gila). Janganlah mendahului makan sebelum orang tua makan, karena akan menjadikan sulit untuk mendapat rezeki Janganlah suka memotong rambut dimalam hari di rumah, karena berakitbat akan didatangi makhluk halus Jangan menjahit kancing baju ketika baju masih dipakai karena akan menderita penyakit yang parah dan selalu gagal dalam usaha selama 1 bulan. Jangan menggunting kuku pada malam hari, karena akan membuat usia lebih singkat Janganlah mempunyai kebiasaan memberi saputangan,sepatu,sendal,parfum kepada kekasih karena akan berakibat perpisahan tiada sebab. (b) nyanyian rakyat ( modero ‘nyanyian rakyat dilakukan pada saat merayakan musim panen pertanian’ , kantola ‘'berbalas pantun’, kabhanti gambusu ‘nyanyian rakyat dilakukan pada saat merayakan musim panen pertanian,pesta-pesta rakyat ); Tradisi lisan modero pada masyarakat etnik Muna tak luput dari proses “rekayasa” social budaya, dan metaphor ekolinguistik itu sendiri. Teks tradisi lisan modero lahir dengan nuansa ekologis yang dapat dinikmati langsung dan ditelusuri maknanya dalam kajian ekolinguitik kritis. Ekolinguistik kritis dalam tradisi lisan modero direpresentasikan dalam beberapa hal, yakni: 1. Metaphor citra fisik manusia 2. Metafora nama-nama tumbuhan 3. Metafora nama-nama biota laut 4. Metafora nama-nama burung 5. Metafora nama kampong lama 6. Metafora hewan 7. Metafora nama-nama unggas 8. Metafora nama-nama hari 9. Metafora nama-nama bulan (b) bahasa rakyat (patamondono ‘tokoh masyarakat’, modhi anahi ‘tokoh agamalebih muda’, modhi kamokula ‘tokoh agama yang lebih tua, koghoerano/kosangiano ‘yang berkuasa dala satu kampung’ , aro desa ‘julukan mantan kepala desa’; (d) teka-teki (wata-watangke’ bentuk tanya jawab yang yang biasanya dilakukan anak-anak’ ) (e) cerita rakyat (kapu-kapuuna ‘dongeng’. Misalnya: kapoluka bhe ndoke ‘cerita rakya kura- kura denga monyet’ , kau-kaudara ‘bentuk nyanyian rakyat biasanya dinyanyikan seorang ibu saat menidurkan anaknya’ Foklor setengah lisan dalam masyarakat Muna terdiri atas: (a) drama rakyat (b) tari ( Linda ‘ tarian biasanya diperankan dipanggung saat proses pernikahan’, owele ‘sejenis tarian biasanya diperankan anak muda dan orang tua D. BUDAYA – BUDAYA MUNA YANG TELAH DIMODIFIKASI Pada dasarnya budaya-budaya muna masih banyak yang dipertahankan.Adapun budaya- budaya muna yang dimodifikasi sebenarnya hanya sekedar menambahkan sesuatu yang baru seiring dengan perkembangan zaman dan peradaban manusia.Diantaranya : • Pada peringatan menyambut hari-hari besar islam(haroa) telah mengalami
  • 14. 14 pembaruan.makna penyediaan makanan(sesajen) sebenarnya berasal dari kebiasaan agama hindu ,namun pada saat sekarang dalam pembacaan haroa telah dibubuhi dengan pembacaan ayat-ayat suci alqur’an,do’a – do’a tertentu,atau pujian kepada Allah Sang Pencipta ataupun seru-seruan untuk Nabi Muhammad SAW. • Acara pemotongan rambut/kampua.pada saat sekarang perayaan acara sering dimeriahkan dengan pembacaan barasanji(sholawat kepada nabi muhammad)oleh para laki-laki atau perempuan dalam bentuk kelompok. • Acara pingitan (karia).dahulu seorang gadis harus dipingit selama 40 hari,namun sekarang ini lama pingitan telah dikurangi maksimal hanya seminggu ataupun beberapa hari saja. E. BUDAYA – BUDAYA MUNA YANG TELAH DIHILANGKAN Seiring dengan perkembangan zaman ada budaya-budaya tertentu yang telah dihilangkan dalam masyarakat atau tidak dilakukan lagi seperti pada zaman dulu .antara lain : Pernikahan Yang di lakukan sesuai tatanan adat (angka mata) Kamata, ialah memilih calon istri dengan tujuan supaya calon mempelai laki-laki dapat memilih calon istri yang di inginkan.sekarang tidak dilakukan lagi, Dofeompu atau membantu calon istri beserta keluarganya.Misalnya berkebun, mengambil air, mengambil kayu bakar, dan lain-lain. Dofofeena (meminang).Delegasi adat, laki-laki berkumpul di rumah orang tua laki-laki untuk memusyawarahkan segala kelengkapan pelaksanaan adat, mulai dari : 1) Kafeena Bilangan uangnya 5 boka muna di tambah satu cincin emas (untuk golongan kaomu).Untuk golongan kaomu cincin emasnya terlihat atau di perlihatkan dalam satu tempat, sedangkan untuk golongan walaka bilangannya 1 boka di tambah 1 cincin emas.Untuk golongan walaka cincin emasnya tidak terlihat,kemudian di tambah dengan puro-puroyang di pegang anak-anak gadis. 2) Kantaburi (rasa terimakasih laki-laki kepada calon perempuan karena pinangannya di terima). Bilangan uangnya 10 boka muna untuk golongan kaomu dan 2 boka muna untuk golongan walaka. 3) Paniwi (Belanjaan hari-hari calon mempelai laki-laki). Bilangan uangnya 5 boka untuk golongan kaomu dan 1 boka untuk golongan walaka. 4) Adhati bhalano (pokok adat atau sandino adhati) Bilangan uangnya 20 boka untuk golongan kaomu dan 10 boka dan 10 suku untuk golongan walaka. 5) Lolino ghawi (adat yang di peruntukan untuk ibu mempelai perempuan) Bilangan uangnya 5 boka untuk kaomu dan 1 boka untuk golongan walaka. 6) Kafokanuha (tata rias) Bilangan uangnya 5 boka untuk kaomu dan 1 boka untuk golongan walaka.Isinya terdiri dari perlengkapan untuk mempelai wanita mulai dari kepala sampai yang di pakai di kaki. 7) Kafoatoha (yang mengantar mempelai laki-laki) Bilangan uangnya 5 boka untuk kaomu dan 1 boka untuk golongan walaka.
  • 15. 15 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,perkakas, pakaian, bangunan dan karya seni Suku muna memiliki berbagai macam budaya yang telah mengatur kehidupan bermasayarakat sehari-hari dan senantiasa dipatuhi oleh warga masyarakat. Sebagai Suku bangsa, Muna memiliki sejarah yang cukup panjang. Dari situs sejarah yang ada di dinding Gua Liangkobori dan Metanduno menanndakan bahwa peradaban suku bangsa muna dimulai sejak jaman purba mesolitikum. Relief yang ada didinding kedua Gua tersebut menggambarkan kehidupan masyarakat saat itu yang masih nomade dan menggantungkan hidupnya dari berburu dan meramu. Di daerah Muna pun dikenal adanya sistem strata sosial atau stratifikasi sosial yaitu Golongan kaomu dan walaka dan Golongan maradika. Dalam suku muna dikenal berbagai macam budaya/kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan masyarakat sehari-hari dan hingga kini masih dipertahankan keberadaannya diantaranya adalah Kasambu (penyuapan),Kampua/kaalano wulu, Kasariga,Kangkilo/sunatan, Katoba,Karia/pingitan, Kaghotino isa,Kaghotino buku,Kaago-ago, Kabasano haroa/memperingati hari-hari besar islam, Burusino langka (ziarah kubur),falia/pamali,dll Pada dasarnya budaya-budaya muna masih banyak yang dipertahankan.Adapun budaya- budaya muna yang dimodifikasi sebenarnya hanya sekedar menambahkan sesuatu yang baru bahkan ada yang dihilangkan seiring dengan perkembangan zaman dan peradaban manusia B. SARAN Mengingat budaya merupakan kekayaan suatu bangsa maka dari itu harus tetap dipertahankan keberadaanya agar tidak punah.