SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS FARINGITIS
A. KONSEP MEDIK
1. Definisi
Adalah peradangan pada mukosa faring (efiaty arsyad s. Dr. Sp THT. 2000)
2.

Etiologi
faringitis akut adalah bakteri atau virus yang ditularkan secara droplet infection atau melalui bahan makanan /
minuman / alat makan. Sedangkan faringitis kronik sering timbul bersamaan rhinitis atropi.

3.

Klasifikasi
a. Faringitis kronik
1) Faringitis kronis hiperplastik
Gejala :
 Pasien mengeluh gatal ditenggorokan
 Berasa kering
 Berlendir
 Kadang - kadang ada batuk
2) Faringitis kronis atropi
 Pasien mengeluh tenggorokan kering dan tebal
 Mulut berbau
 Pada pemeriksaan tampak mukosa faring terdapat lendir yang melekat
 Jika lendir diangkat mukosa tampak kering
b. Faringitis spesifik
1) Faringitis leutika
Gejala :
 Stadium primer
o Bercak keputihan pada lidah, palatum mole, tonsil dan dinding faring posterior
o Timbul ulkus karena infeksi yang lama
o Pembesaran kelenjar mandibula yang tidak nyeri tekan
 Stadium sekunder
o Jarang ditemukan
o Terdapat eritema pada dinding faring yang menjalar kearah laring
 Stadium tersier
o Terdapat guma pada tonsil dan palatum
o Guma pada dinding faring pada posterior akan mengenai vertebra servikal
o Gangguan fungsi palatum secara permanen akibat adanya guma pada palatum mole
2) Faringitis tuberkulosa
Gejala :
 Pasien mengeluh nyeri hebat ditenggorokan
 Keadaan buruk : anoreksi, nyeri menelan makanan
 Regurgitasi
 Nyeri di telinga (otalgia) Adenopati servikal

4.

Patofisiologi
Virus dan bakteri
penyebab faringitis

Reflex batuk
kurang

Mikroorganisme
terpapar
dilingkungan

menular melalui
doplet dan bahan
makanan

Resti
penyebaran
infeksi

Faringitis
Inflamasi
Peradangan
mukosa

Perubahan status
kesehatan
Kurang sumber
informasi

Merangsang pelepasan
mediator kimia

Reflex batuk kurang
Produksi sputum
meningkat

Stress psikologis
Ansietas

Kesulitan dalam
menelan
Nafsu makan
menurun

Mestimulusasi
nosiseptor saraf eferen

Sputum
mengental

Impuls disampai ke SSP
Nyeri dipersepsikan

Bersihan jalan
napas tak efektif

1

Intake nutrisi
kurang
Nutrisi kurang dari
keb. tubuh
5.
6.
7.

Manifestasi klinis
Pemeriksaan penunjang
Penatalaksanaan medis

B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
 Pernapasan
- Klien mengeluh kesulitan dalam bernapas
- Klien mengeluh batuknya berlendir / sputum
- Ditemukan suara napas tambahan
- Batuk berdahak dengan adanya sputum
 Makanan dan cairan
- Klien mengeluh nafsu makan menurun
- Klien mengeluh kesulitan dalam menelan
- Penurunan berat badan
- Masukan nutrisi kurang
- Nampak kesakitan saat menelan
 Keamanan
- Peningkatan suhu tubuh
- Dolor, kalor
 Nyeri / kenyamanan
- Klien mengeluh nyeri pada daerah tenggorokannya
- Nampak terjadi inflamasi dan peradangan pada mukosa
- Kemerahan pada mukosa
- Fungsiolaesa pada mukosa
 Integritas ego
- Klien mengeluh tentang tentang penyakitnya dan kondisinya
- Kecemasan
- Ketakutan
b.

Pengelompokan data
Ds :
 Klien mengeluh nyeri pada daerah tenggorokannya
 Klien mengatakan kesulitan dalam bernapas
 Klien mengeluh batuknya berlendir / sputum
 Klien mengatakan nafsu makannya menurun
 Klien mengatakan kesulitan dalam menelan
 Klien mengeluh tentang penyakitnya dan kondisinya
Do :
 Ditemukan suara napas tambahan
 Fungsiolaesa pada mukosa
 Inflamasi dan peradangan pada mukosa
 Kemerahan pada mukosa
 Nampak kesakitan saat menelan
 Penurunan berat badan
 Hb kurang dari normal
 Masukan nutrisi kurang
 Rubor, dolor, kalor
 Nampak bantuk berdahak dengan adanya sputum
 Ketakutan, kecemasan

c.

Analisa data
Data
Ds
 Klien mengatakan kesulitan
dalam bernapas
 Klien
mengeluh
batuknya
berlendir / sputum
Do
 Ditemukan suara napas tambahan
 Inflamasi dan peradangan pada
mukosa
 Nampak bantuk berdahak dengan
adanya sputum

Penyebab
Virus dan bakteri penyebab faringitis
↓
Inflamasi
↓
Peradangan mukosa
↓
Reflex batuk kurang
↓
Produksi sputum meningkat
↓
Sputum mengental
↓

2

Masalah
Bersihan jalan
napas
tak
efektif
Bersihan jalan napas tak efektif

Ds :
 Klien mengeluh nyeri
daerah tenggorokannya

pada

Do :
 Fungsiolaesa pada mukosa
 Inflamasi dan peradangan pada
mukosa
 Kemerahan pada mukosa
 Nampak kesakitan saat menelan

Ds :
 Klien
mengatakan
nafsu
makannya menurun
 Klien mengatakan kesulitan
dalam menelan
Do :
 Penurunan berat badan
 Hb kurang dari normal
 Masukan nutrisi kurang
 Nampak kesakitan saat menelan

Ds :
 Klien
mengeluh
tentang
penyakitnya dan kondisinya
Do :
 Ketakutan, kecemasan
Ds : Do : Ds : Do : -

d.

Virus dan bakteri penyebab faringitis
↓
Inflamasi
↓
Peradangan mukosa
↓
Merangsang pelepasan mediator kimia
(bradikin, serotonin, prostaglandin)
↓
Impuls disampaikan ke Thalamus
bagian Korteks Serebri
↓
Nyeri dipersepsikan

Nyeri

Virus dan bakteri penyebab faringitis
↓
Inflamasi
↓
Peradangan mukosa
↓
Kesulitan dalam menelan
↓
Nafsu makan menurun
↓
Intake nutrisi kurang
↓
Nutrisi kurang dari keb. tubuh

Gangguan
nutrisi

Ikuti di pathoway

Ansietas

Ikuti di pathoway

Resiko
penularan
infeksi
Hyperthermi

Invasi mikroorganisme pada faring
↓
Terjadi infeksi pada faring
↓
Reaksi tubuh terhadap adanya infeksi
yaitu mengeluarkan mediator kimia
↓
Impuls dikirim ke Hipothalamus
bagian Thermoregulator
↓
Peningkatan suhu tubuh

Prioritas masalah
1) Bersihan jalan napas tidak efektif
2) Nyeri
3) Gangguan nutrisi
4) Hyperthermi
5) Ansietas
6) Resiko tinggi penularan infeksi

2.

Diagnosa
a. Bersihan jalan napas tidak efektif b/d secret yang kental ditandai dengan secret yang kental ditandai
b. Nyeri b/d terjadinya inflamasi ditandai dengan
c. Gangguan nutrisi b/d kesulitan dalam menelan ditandai dengan
d. Hyperthermi b/d reaksi tubuh terhadap adanya infeksi
e. Ansietas b/d perubahan kondisi kesehatan ditandai dengan
f. Resiko tinggi penularan infeksi b/d kontak atau penularan melalui udara ditandai dengan

3.

Rencana keperawatan
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekret yang kental
Tujuan :

3
Bersihan jalan nafas efektif ditujukkan dengan tidak ada sekret yang berlebihan
Intervensi Keperawatan :
1) Identifikasi kualitas atau kedalaman nafas pasien ® membantu dalam menentukan intervensi selanjutnya
2) Monitor suara nafas tambahan ® suara napas tambahan merupakan akibat dari tanda adanya masalah
dijalan napas

I. Anjurkan untuk minum air hangat ® membantu mengencerkan secret yang mengental
sehingga jalan napas bersih
3) Ajari pasien untuk batuk efektif ® membantu mengeluarkan secret dijalan napas
4) Kolaborasi untuk pemberian ekspektoran ® membantu mengurangi produksi secret atau lendir
b.

Nyeri berhubungan dengan inflamasi
Tujuan :
Nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan dan kolaboratif untuk pemberian analgetik
Intervensi Keperawatan:
1) Kaji lokasi,intensitas dan karakteristik nyeri ® membantu dalam menentukan intervensi selanjutnya
2) Identifikasi adanya tanda-tanda radang ® tanda radang merupakan penyebab dari timbulnya nyeri
3) Monitor aktivitas yang dapat meningkatkan nyeri ® tindakan yang tidak perlu dapat memperparah nyeri
4) Kolaborasi untuk pemberian analgetik ® membantu membunuh bakteri dan virus

c.

Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan) berhubungan dengan intake yang kurang sekunder dengan
kesulitan menelan
Tujuan :
Gangguan pemenuhan nutrisi teratasi setelah dilakukan asuhan keperawatan yang efektif
Intervensi Keperawatan :
1) Monitor balance intake dengan output ® mengetahui jumlah kebutuhan nutrisi klien sehingga membantu
perawat dalam melakukan intervensi selanjutnya
2) Timbang berat badan tiap hari ® perubahan berat badan menandakan gangguan pada nutrisi
3) Berikan makanan cair / lunak ® makanan yang cair dan lunak memudahkan klien untuk mencernah
makanan tersebut
4) Beri makan sedikit tapi sering ® membantu memenuhi kebutuhan klien akan nutrisi

d.

Resiko tinggi penularan penyakit berhubungan dengan kontak, penularan melalui udara
Tujuan : Resiko tinggi penularan penyakit dapat dihindari
Intervensi keperawatan
1) Mengajarkan pasien tentang pentingnya peningkatan kesehatan dan pencegahan infeksi lebih lanjut ®
mencegah terjadinya penularan suatu penyakit
2) Menganjurkan pasien untuk istirahat ® istrahat yang cukup membantu meningkatkan kemampuan klien
serta meningkatkan kondisi sehat klien
3) Menghindari kontak langsung dengan orang yang terkena infeksi pernafasan ® mencegah terinfeksinya
penyakit pernapasan yang dapat menular
4) Menutup mulut bila batuk / bersin ® mencegah penularan penyakit kepada orang lain
5) Mencuci tangan ® menghindari mikroorganisme terkena pada makanan
6) Makan- makan bergisi ® meningkatkan sistem pertahanan tubuh
7) Oral hygine ® mencegah penyebaran infeksi serta membantu mengurangi pertumbuh bakteri dimulut

e.

Perubahan suhu tubuh berhubungan dengan dehidrasi, inflamasi ditandai dengan suhu tubuh lebih dari
normal, pasien gelisah, demam
Tujuan: Suhu tubuh dalam batas normal, adanya kondisi dehidrasi, inflamasi teratasi
Intervensi keperawatan
1) Ukur tanda-tanda vital ® memudahkan dalam menentukan intervensi selanjutnya
2) Monitor temperatur tubuh secara teratur ® dapat mengetahui suhu tubuh klien secara bartahap
3) Identifikasi adanya dehidrasi, peradangan ® peningkatan suhu tubuh dapat menyebabkan terjadinya
dehidrasi.
4) Kolaborasi pemberian antibiotic ® antibiotic dapat mengatasi masalah infeksi.

4
DAFTAR PUSTAKA

Efiaty Arsyad S,Dr,Sp.THT, 2000, Buku Ajar Ulmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorokan, Balai Penerbit FKUI,
Jakarta
Sabiston David. C, Jr. M.D, 1994, Buku Ajar Bedah, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

5
DAFTAR PUSTAKA

Efiaty Arsyad S,Dr,Sp.THT, 2000, Buku Ajar Ulmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorokan, Balai Penerbit FKUI,
Jakarta
Sabiston David. C, Jr. M.D, 1994, Buku Ajar Bedah, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

5

More Related Content

What's hot

83355370 presus-infeksi-saluran-kemih
83355370 presus-infeksi-saluran-kemih83355370 presus-infeksi-saluran-kemih
83355370 presus-infeksi-saluran-kemihTracey Rompas
 
Askep tonsilitis dan laringitis AKPER PEMKAB MUNA
Askep tonsilitis dan laringitis AKPER PEMKAB MUNA Askep tonsilitis dan laringitis AKPER PEMKAB MUNA
Askep tonsilitis dan laringitis AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Askep Tb paru,
Askep Tb paru,Askep Tb paru,
Askep Tb paru,f' yagami
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan dhf
Asuhan keperawatan pada klien dengan dhfAsuhan keperawatan pada klien dengan dhf
Asuhan keperawatan pada klien dengan dhfPhosphate Dicky
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAbdul Ghony
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
BronkopneumoniaAwi Ranara
 
Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17
Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17
Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17Ulyas Rahim
 
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritis
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritisAsuhan keperawatan pasien dengan gastritis
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritisyayax911
 

What's hot (14)

83355370 presus-infeksi-saluran-kemih
83355370 presus-infeksi-saluran-kemih83355370 presus-infeksi-saluran-kemih
83355370 presus-infeksi-saluran-kemih
 
Askep tonsilitis dan laringitis AKPER PEMKAB MUNA
Askep tonsilitis dan laringitis AKPER PEMKAB MUNA Askep tonsilitis dan laringitis AKPER PEMKAB MUNA
Askep tonsilitis dan laringitis AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep Tb paru,
Askep Tb paru,Askep Tb paru,
Askep Tb paru,
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan dhf
Asuhan keperawatan pada klien dengan dhfAsuhan keperawatan pada klien dengan dhf
Asuhan keperawatan pada klien dengan dhf
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
Ppk difteri
Ppk difteriPpk difteri
Ppk difteri
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumonia
 
Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17
Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17
Presentasi ca laring dahlia 4 kelompok 17
 
Askep sinusitis
Askep sinusitisAskep sinusitis
Askep sinusitis
 
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritis
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritisAsuhan keperawatan pasien dengan gastritis
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritis
 
Pa disentri
Pa   disentriPa   disentri
Pa disentri
 
Demam tifoid
Demam tifoidDemam tifoid
Demam tifoid
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumonia
 
Askep brochitis rini kastella
Askep brochitis rini kastellaAskep brochitis rini kastella
Askep brochitis rini kastella
 

Similar to Askep faringitis

ASKEP DIGESTIF PAROTITIS oleh Herianto.pptx
ASKEP DIGESTIF PAROTITIS oleh Herianto.pptxASKEP DIGESTIF PAROTITIS oleh Herianto.pptx
ASKEP DIGESTIF PAROTITIS oleh Herianto.pptxHerianto Elbcome 300
 
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttaAsuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttasaharwakumoro
 
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisAskep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisKampus-Sakinah
 
KEL 4 - ASKEP TBC PADA ANAK FIX.pptx
KEL 4 - ASKEP TBC PADA ANAK FIX.pptxKEL 4 - ASKEP TBC PADA ANAK FIX.pptx
KEL 4 - ASKEP TBC PADA ANAK FIX.pptxThoriqfahranulsafiah
 
KEL 4 - ASKEP TBC PADA ANAK FIX (1).pptx
KEL 4 - ASKEP TBC PADA ANAK FIX (1).pptxKEL 4 - ASKEP TBC PADA ANAK FIX (1).pptx
KEL 4 - ASKEP TBC PADA ANAK FIX (1).pptxThoriqfahranulsafiah
 
Asuhan keperawatan pada difteri
Asuhan keperawatan pada difteriAsuhan keperawatan pada difteri
Asuhan keperawatan pada difteriocto zulkarnain
 
SAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareSAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareYusuf Saktian
 
Asuhan keperawatan pada tn
Asuhan keperawatan pada tnAsuhan keperawatan pada tn
Asuhan keperawatan pada tnDwi Ap
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid
Asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoidAsuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid
Asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoidUsaha Apa Aja Asal Halal
 
Asuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptx
Asuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptxAsuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptx
Asuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptxThoriqfahranulsafiah
 
askep lansia pernapasan.pptx
askep lansia pernapasan.pptxaskep lansia pernapasan.pptx
askep lansia pernapasan.pptxSallyYaman
 
Presentasi TBC, Disentri, Pneumonia, Typhus, dan Gonorhea, Kelompok 8, X MIA ...
Presentasi TBC, Disentri, Pneumonia, Typhus, dan Gonorhea, Kelompok 8, X MIA ...Presentasi TBC, Disentri, Pneumonia, Typhus, dan Gonorhea, Kelompok 8, X MIA ...
Presentasi TBC, Disentri, Pneumonia, Typhus, dan Gonorhea, Kelompok 8, X MIA ...Emir Firdaus
 
Asuhan keperawatan gawat darurat ‘’ trauma abdomen’’.pptx
Asuhan keperawatan gawat darurat ‘’ trauma abdomen’’.pptxAsuhan keperawatan gawat darurat ‘’ trauma abdomen’’.pptx
Asuhan keperawatan gawat darurat ‘’ trauma abdomen’’.pptxchatariahhusna
 

Similar to Askep faringitis (20)

Askepfaringitis AKPER PEMKAB MUNA
Askepfaringitis AKPER PEMKAB MUNA Askepfaringitis AKPER PEMKAB MUNA
Askepfaringitis AKPER PEMKAB MUNA
 
Askepfaringitis
AskepfaringitisAskepfaringitis
Askepfaringitis
 
Askepfaringitis
AskepfaringitisAskepfaringitis
Askepfaringitis
 
ASKEP DIGESTIF PAROTITIS oleh Herianto.pptx
ASKEP DIGESTIF PAROTITIS oleh Herianto.pptxASKEP DIGESTIF PAROTITIS oleh Herianto.pptx
ASKEP DIGESTIF PAROTITIS oleh Herianto.pptx
 
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttaAsuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
 
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisAskep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
 
KEL 4 - ASKEP TBC PADA ANAK FIX.pptx
KEL 4 - ASKEP TBC PADA ANAK FIX.pptxKEL 4 - ASKEP TBC PADA ANAK FIX.pptx
KEL 4 - ASKEP TBC PADA ANAK FIX.pptx
 
KEL 4 - ASKEP TBC PADA ANAK FIX (1).pptx
KEL 4 - ASKEP TBC PADA ANAK FIX (1).pptxKEL 4 - ASKEP TBC PADA ANAK FIX (1).pptx
KEL 4 - ASKEP TBC PADA ANAK FIX (1).pptx
 
Asuhan keperawatan pada difteri
Asuhan keperawatan pada difteriAsuhan keperawatan pada difteri
Asuhan keperawatan pada difteri
 
SAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareSAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ Diare
 
Asuhan keperawatan pada tn
Asuhan keperawatan pada tnAsuhan keperawatan pada tn
Asuhan keperawatan pada tn
 
TB Paru
TB ParuTB Paru
TB Paru
 
pertusis.pptx
pertusis.pptxpertusis.pptx
pertusis.pptx
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid
Asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoidAsuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid
Asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid
 
Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA
Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA
Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA
 
A AKPER PEMDA MUNA
A AKPER PEMDA MUNA A AKPER PEMDA MUNA
A AKPER PEMDA MUNA
 
Asuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptx
Asuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptxAsuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptx
Asuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptx
 
askep lansia pernapasan.pptx
askep lansia pernapasan.pptxaskep lansia pernapasan.pptx
askep lansia pernapasan.pptx
 
Presentasi TBC, Disentri, Pneumonia, Typhus, dan Gonorhea, Kelompok 8, X MIA ...
Presentasi TBC, Disentri, Pneumonia, Typhus, dan Gonorhea, Kelompok 8, X MIA ...Presentasi TBC, Disentri, Pneumonia, Typhus, dan Gonorhea, Kelompok 8, X MIA ...
Presentasi TBC, Disentri, Pneumonia, Typhus, dan Gonorhea, Kelompok 8, X MIA ...
 
Asuhan keperawatan gawat darurat ‘’ trauma abdomen’’.pptx
Asuhan keperawatan gawat darurat ‘’ trauma abdomen’’.pptxAsuhan keperawatan gawat darurat ‘’ trauma abdomen’’.pptx
Asuhan keperawatan gawat darurat ‘’ trauma abdomen’’.pptx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Askep faringitis

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS FARINGITIS A. KONSEP MEDIK 1. Definisi Adalah peradangan pada mukosa faring (efiaty arsyad s. Dr. Sp THT. 2000) 2. Etiologi faringitis akut adalah bakteri atau virus yang ditularkan secara droplet infection atau melalui bahan makanan / minuman / alat makan. Sedangkan faringitis kronik sering timbul bersamaan rhinitis atropi. 3. Klasifikasi a. Faringitis kronik 1) Faringitis kronis hiperplastik Gejala :  Pasien mengeluh gatal ditenggorokan  Berasa kering  Berlendir  Kadang - kadang ada batuk 2) Faringitis kronis atropi  Pasien mengeluh tenggorokan kering dan tebal  Mulut berbau  Pada pemeriksaan tampak mukosa faring terdapat lendir yang melekat  Jika lendir diangkat mukosa tampak kering b. Faringitis spesifik 1) Faringitis leutika Gejala :  Stadium primer o Bercak keputihan pada lidah, palatum mole, tonsil dan dinding faring posterior o Timbul ulkus karena infeksi yang lama o Pembesaran kelenjar mandibula yang tidak nyeri tekan  Stadium sekunder o Jarang ditemukan o Terdapat eritema pada dinding faring yang menjalar kearah laring  Stadium tersier o Terdapat guma pada tonsil dan palatum o Guma pada dinding faring pada posterior akan mengenai vertebra servikal o Gangguan fungsi palatum secara permanen akibat adanya guma pada palatum mole 2) Faringitis tuberkulosa Gejala :  Pasien mengeluh nyeri hebat ditenggorokan  Keadaan buruk : anoreksi, nyeri menelan makanan  Regurgitasi  Nyeri di telinga (otalgia) Adenopati servikal 4. Patofisiologi Virus dan bakteri penyebab faringitis Reflex batuk kurang Mikroorganisme terpapar dilingkungan menular melalui doplet dan bahan makanan Resti penyebaran infeksi Faringitis Inflamasi Peradangan mukosa Perubahan status kesehatan Kurang sumber informasi Merangsang pelepasan mediator kimia Reflex batuk kurang Produksi sputum meningkat Stress psikologis Ansietas Kesulitan dalam menelan Nafsu makan menurun Mestimulusasi nosiseptor saraf eferen Sputum mengental Impuls disampai ke SSP Nyeri dipersepsikan Bersihan jalan napas tak efektif 1 Intake nutrisi kurang Nutrisi kurang dari keb. tubuh
  • 2. 5. 6. 7. Manifestasi klinis Pemeriksaan penunjang Penatalaksanaan medis B. KONSEP KEPERAWATAN 1. Pengkajian a. Pengumpulan data  Pernapasan - Klien mengeluh kesulitan dalam bernapas - Klien mengeluh batuknya berlendir / sputum - Ditemukan suara napas tambahan - Batuk berdahak dengan adanya sputum  Makanan dan cairan - Klien mengeluh nafsu makan menurun - Klien mengeluh kesulitan dalam menelan - Penurunan berat badan - Masukan nutrisi kurang - Nampak kesakitan saat menelan  Keamanan - Peningkatan suhu tubuh - Dolor, kalor  Nyeri / kenyamanan - Klien mengeluh nyeri pada daerah tenggorokannya - Nampak terjadi inflamasi dan peradangan pada mukosa - Kemerahan pada mukosa - Fungsiolaesa pada mukosa  Integritas ego - Klien mengeluh tentang tentang penyakitnya dan kondisinya - Kecemasan - Ketakutan b. Pengelompokan data Ds :  Klien mengeluh nyeri pada daerah tenggorokannya  Klien mengatakan kesulitan dalam bernapas  Klien mengeluh batuknya berlendir / sputum  Klien mengatakan nafsu makannya menurun  Klien mengatakan kesulitan dalam menelan  Klien mengeluh tentang penyakitnya dan kondisinya Do :  Ditemukan suara napas tambahan  Fungsiolaesa pada mukosa  Inflamasi dan peradangan pada mukosa  Kemerahan pada mukosa  Nampak kesakitan saat menelan  Penurunan berat badan  Hb kurang dari normal  Masukan nutrisi kurang  Rubor, dolor, kalor  Nampak bantuk berdahak dengan adanya sputum  Ketakutan, kecemasan c. Analisa data Data Ds  Klien mengatakan kesulitan dalam bernapas  Klien mengeluh batuknya berlendir / sputum Do  Ditemukan suara napas tambahan  Inflamasi dan peradangan pada mukosa  Nampak bantuk berdahak dengan adanya sputum Penyebab Virus dan bakteri penyebab faringitis ↓ Inflamasi ↓ Peradangan mukosa ↓ Reflex batuk kurang ↓ Produksi sputum meningkat ↓ Sputum mengental ↓ 2 Masalah Bersihan jalan napas tak efektif
  • 3. Bersihan jalan napas tak efektif Ds :  Klien mengeluh nyeri daerah tenggorokannya pada Do :  Fungsiolaesa pada mukosa  Inflamasi dan peradangan pada mukosa  Kemerahan pada mukosa  Nampak kesakitan saat menelan Ds :  Klien mengatakan nafsu makannya menurun  Klien mengatakan kesulitan dalam menelan Do :  Penurunan berat badan  Hb kurang dari normal  Masukan nutrisi kurang  Nampak kesakitan saat menelan Ds :  Klien mengeluh tentang penyakitnya dan kondisinya Do :  Ketakutan, kecemasan Ds : Do : Ds : Do : - d. Virus dan bakteri penyebab faringitis ↓ Inflamasi ↓ Peradangan mukosa ↓ Merangsang pelepasan mediator kimia (bradikin, serotonin, prostaglandin) ↓ Impuls disampaikan ke Thalamus bagian Korteks Serebri ↓ Nyeri dipersepsikan Nyeri Virus dan bakteri penyebab faringitis ↓ Inflamasi ↓ Peradangan mukosa ↓ Kesulitan dalam menelan ↓ Nafsu makan menurun ↓ Intake nutrisi kurang ↓ Nutrisi kurang dari keb. tubuh Gangguan nutrisi Ikuti di pathoway Ansietas Ikuti di pathoway Resiko penularan infeksi Hyperthermi Invasi mikroorganisme pada faring ↓ Terjadi infeksi pada faring ↓ Reaksi tubuh terhadap adanya infeksi yaitu mengeluarkan mediator kimia ↓ Impuls dikirim ke Hipothalamus bagian Thermoregulator ↓ Peningkatan suhu tubuh Prioritas masalah 1) Bersihan jalan napas tidak efektif 2) Nyeri 3) Gangguan nutrisi 4) Hyperthermi 5) Ansietas 6) Resiko tinggi penularan infeksi 2. Diagnosa a. Bersihan jalan napas tidak efektif b/d secret yang kental ditandai dengan secret yang kental ditandai b. Nyeri b/d terjadinya inflamasi ditandai dengan c. Gangguan nutrisi b/d kesulitan dalam menelan ditandai dengan d. Hyperthermi b/d reaksi tubuh terhadap adanya infeksi e. Ansietas b/d perubahan kondisi kesehatan ditandai dengan f. Resiko tinggi penularan infeksi b/d kontak atau penularan melalui udara ditandai dengan 3. Rencana keperawatan a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekret yang kental Tujuan : 3
  • 4. Bersihan jalan nafas efektif ditujukkan dengan tidak ada sekret yang berlebihan Intervensi Keperawatan : 1) Identifikasi kualitas atau kedalaman nafas pasien ® membantu dalam menentukan intervensi selanjutnya 2) Monitor suara nafas tambahan ® suara napas tambahan merupakan akibat dari tanda adanya masalah dijalan napas I. Anjurkan untuk minum air hangat ® membantu mengencerkan secret yang mengental sehingga jalan napas bersih 3) Ajari pasien untuk batuk efektif ® membantu mengeluarkan secret dijalan napas 4) Kolaborasi untuk pemberian ekspektoran ® membantu mengurangi produksi secret atau lendir b. Nyeri berhubungan dengan inflamasi Tujuan : Nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan dan kolaboratif untuk pemberian analgetik Intervensi Keperawatan: 1) Kaji lokasi,intensitas dan karakteristik nyeri ® membantu dalam menentukan intervensi selanjutnya 2) Identifikasi adanya tanda-tanda radang ® tanda radang merupakan penyebab dari timbulnya nyeri 3) Monitor aktivitas yang dapat meningkatkan nyeri ® tindakan yang tidak perlu dapat memperparah nyeri 4) Kolaborasi untuk pemberian analgetik ® membantu membunuh bakteri dan virus c. Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan) berhubungan dengan intake yang kurang sekunder dengan kesulitan menelan Tujuan : Gangguan pemenuhan nutrisi teratasi setelah dilakukan asuhan keperawatan yang efektif Intervensi Keperawatan : 1) Monitor balance intake dengan output ® mengetahui jumlah kebutuhan nutrisi klien sehingga membantu perawat dalam melakukan intervensi selanjutnya 2) Timbang berat badan tiap hari ® perubahan berat badan menandakan gangguan pada nutrisi 3) Berikan makanan cair / lunak ® makanan yang cair dan lunak memudahkan klien untuk mencernah makanan tersebut 4) Beri makan sedikit tapi sering ® membantu memenuhi kebutuhan klien akan nutrisi d. Resiko tinggi penularan penyakit berhubungan dengan kontak, penularan melalui udara Tujuan : Resiko tinggi penularan penyakit dapat dihindari Intervensi keperawatan 1) Mengajarkan pasien tentang pentingnya peningkatan kesehatan dan pencegahan infeksi lebih lanjut ® mencegah terjadinya penularan suatu penyakit 2) Menganjurkan pasien untuk istirahat ® istrahat yang cukup membantu meningkatkan kemampuan klien serta meningkatkan kondisi sehat klien 3) Menghindari kontak langsung dengan orang yang terkena infeksi pernafasan ® mencegah terinfeksinya penyakit pernapasan yang dapat menular 4) Menutup mulut bila batuk / bersin ® mencegah penularan penyakit kepada orang lain 5) Mencuci tangan ® menghindari mikroorganisme terkena pada makanan 6) Makan- makan bergisi ® meningkatkan sistem pertahanan tubuh 7) Oral hygine ® mencegah penyebaran infeksi serta membantu mengurangi pertumbuh bakteri dimulut e. Perubahan suhu tubuh berhubungan dengan dehidrasi, inflamasi ditandai dengan suhu tubuh lebih dari normal, pasien gelisah, demam Tujuan: Suhu tubuh dalam batas normal, adanya kondisi dehidrasi, inflamasi teratasi Intervensi keperawatan 1) Ukur tanda-tanda vital ® memudahkan dalam menentukan intervensi selanjutnya 2) Monitor temperatur tubuh secara teratur ® dapat mengetahui suhu tubuh klien secara bartahap 3) Identifikasi adanya dehidrasi, peradangan ® peningkatan suhu tubuh dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi. 4) Kolaborasi pemberian antibiotic ® antibiotic dapat mengatasi masalah infeksi. 4
  • 5. DAFTAR PUSTAKA Efiaty Arsyad S,Dr,Sp.THT, 2000, Buku Ajar Ulmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorokan, Balai Penerbit FKUI, Jakarta Sabiston David. C, Jr. M.D, 1994, Buku Ajar Bedah, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta 5
  • 6. DAFTAR PUSTAKA Efiaty Arsyad S,Dr,Sp.THT, 2000, Buku Ajar Ulmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorokan, Balai Penerbit FKUI, Jakarta Sabiston David. C, Jr. M.D, 1994, Buku Ajar Bedah, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta 5