1. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Stroke Non Hemoragik
Sasaran : Tn. H
Waktu : 15 menit
Hari/Tanggal : Rabu, 7 Mei 2014
Tempat : RSUD KAB. MUNA
Ruang : Bougenvile
1. Tujuan
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang stroke non hemoragik
pada lansia dan keluarga, diharapkan lansia dan keluarga dapat memahami
stroke non hemoragik.
2. Materi Pembelajaran
1. Pengertian stroke non hemoragik
2. Penyebab stroke non hemoragik
3. Tanda dan gejala stroke non hemoragik
4. Akibat atau komplikasi stroke non hemoragik
5. Cara perawatan stroke non hemoragik
2. 3. Metode pembelajaran
A. Caramah
B. Tanya jawab
C. Media
4. Media
Leaflet
5. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan penyuluhan Kegiatan audiens
Pembukaan
3 Menit
a. Memberi salam
pembukaan
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan
penyuluhan
d. Menjelaskan kontrak
waktu
a. Membalas salam penyaji
b. Mendengarkan dan
memperhatikan
c. Mendengarkan dan
memperhatikan
d. Mendengarkan dan
memperhatikan
Pelaksanaan
10 Menit
a. Mahasiswa menggali
pengetahuan audiens
tentang pengertian stroke
non hemoragik
b. Menjelaskan pengertian
stroke non hemoragik
c. Melibatkan peran serta
keluarga
d. Menjelaskan penyebab
stroke non hemoragik
e. Menjelaskan tanda dan
gejala stroke non
hemoragik
f. Menjelaskan pencegahan
stroke non hemoragik
a. Menyebutkan pengertian
stroke non hemoragik
b. Mendengarkan dan
memperhatikan
c. Mendengarkan dan
memperhatikan
d. Mendengarkan dan
memperhatikan
e. Mendengarkan dan
memperhatikan
f. Mendengarkan dan
memperhatikan
3. g. Menjelaskan cara
mengatasi stroke non
hemoragik
h. Menjelaskan akibat dari
stroke non hemoragik
i. Menjelaskan cara
perawatan stroke non
hemoragik
j. 10. Memberikan waktu
audien untuk bertanya
g. Mendengarkan dan
memperhatikan
h. Mendengarkan dan
memperhatikan
i. Mendengarkan dan
memperhatikan
j. Audience bertanya
Penutup
2 menit
a. Memberikan beberapa
pertanyaan untuk
mengevaluasi sejauh mana
pemahaman pasien tentang
stroke non hemoragik
b. Menyimpulkan secara
bersama-sama
c. Mengakhiri penyuluhan
d. Memberi salam penutup
a. Menjawab pertanyaan
b. Menyimpulkan
c. Mendengarkan dan
memperhatikan
d. Membalas salam penutup
4. MATERI STROKE NON HEMORAGIK
1. Pengertian Stroke Non Hemoragik
Stroke non hemoragic terjadi akibat obstruksi atau bekuan di satu atau
lebih arteri besar pada sirkulasi serebrum. Obstruksi ini dapat disebabkan oleh
bekuan (thrombus) yang terbentuk di dalam suatu pemnuluh otak atau
pembuluh organ distal. Fakto resiko dari stroke non hemoragik ini terbagi atas
dua:
1. Faktor resiko kuat (serangan T.I.A, ada riwayat serangan stroke,
hipertensi, penyakit jantung, Diabetes Mellitus, polisitemia)
2. Lemah (Obesitas, Hiperuricemia, perokok Berat)
2. Etiologi
a. Trombosis cerebri ( bekuan darah di dalam pembuluh darah otak atau
leher)
b. Embolisme cerebral ( bekuan darah atau material yang di bawa ke otak
dari bagian tubuh yang lain)
c. Iskemia cerebral( penurunan aliran darah ke otak)
d. Aterosklerosis
3. Tanda dan Gejalah
a. Kelemahan salah satu dari empat anggota tubuh.
b. Gangguan koordinasi gerakan.
c. Tidak bisa makan
d. Sendi tidak bisa di gerakkan
5. e. Kehilangan kesadaran sementara
f. Penurunan kesadaran, Koma
g. Pusing
h. Gangguan ingatan
i. Gangguan penglihatan
4. Komplikasi
a. Kematian
b. Kelumpuhan
5. Pencegahan
1. Pasien dengan berat badan berlebihan di anjurkan menurunkannya dengan
olah raga teratur.
2. Mengurangi pemakaian garam yang berlebihan.
3. Olah raga yang tidak terlalu berat tapi teratur
4. Membatasi makanan yang mengandung lemak.
5. Kurangi dan hentikan merokok, alkohol dan hindari strees.
6. Sebaiknya kontrol secara teratur untuk mengetahui tekanan darah.
6. Perawatan Diit
a. Makanan yang harus dihindari, yaitu : roti/kue yang diolah dari garam
dapur, lidah sapi, otak, keju, asinan, bumbu yang mengandung garam,
soda kue, kecap, terasi, vetsin, petis, tauco. Asupan daging, ikan, telur,
susu, jeroan, sebaiknya dibatasi.
6. b. Makanan yang dibolehkan, yaitu : bahan makanan segar yang diolah tanpa
garam, makanan yang berasal dari tumbuh – tumbuhan, kacang –
kacangan, minyak goreng, sayuran, buah – buahan.
c. Rasa tawar pada makanan dapat diperbaiki dengan pemakaian bumbu
tanpa natrium seperti gula, cuka, bawang putih, bumbu dapur.