Dokumen ini membahas tentang media pembelajaran berbasis TIK, termasuk pengertian, contoh, dan fungsinya. Juga dibahas tentang integrasi TIK dalam media pembelajaran dan kekurangannya. Media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran, meskipun masih dihadapkan pada tantangan seperti keterbatasan sarana dan biaya.
2. A. Pengertian, Contoh, Dan Fungsi Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang
perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk
mencapai tujuan belajar. Media pembelajaran merupakan komponen integral
dari sistem pembelajaran. Artinya, media pembelajaran tidak dapat dipisahkan
dari proses pembelajaran. Tanpa media pembelajaran, proses belajar mengajar
tidak dapat terjadi. Setiap proses belajar mengajar memerlukan pemilihan dan
penggunaan paling tidak satu medium untuk menyampaikan pembelajaran.
3. 2. Contoh Media Pembelajaran
Beberapa contoh media pembelajaran termasuk media tradisional
(papan tulis, buku teks, handout, modul, lembar peraga, LKS, objek-objek
nyata, slide OHP, pita video atau film, guru, dll.), media massa (koran,
majalah, radio, televisi, bisokop, dll.), dan media pembelajaran baru berbasis
ICT (komputer, CD, DVD, video interaktif, Internet, sistem multimedia,
konferensi video, dll.).
Dilihat dari bentuknya, media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi:
Media Visual,
Media Audial,
Projected still media, dan
Projected motion media.
4. 3. Fungsi Media Pembelajaran
Sebagai bagian yang tak terpisahkan dari sistem pembelajaran, media
pembelajaran memiliki beberapa fungsi, di antaranya:
• Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas
• Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan dan perbedaan
pengalaman para peserta didik sehingga dapat menghasilkan keseragaman
pengamatan
• Media pembelajaran dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya
(kemampuan distributif) dan memung-kinkan mereka mengamati suatu
objek secara bersamaan
• Media pembelajaran yang tepat dapat memberikan ilustrasi konsep dasar
yang benar, konkrit, dan realistis, sehingga media pembelajaran dapat
memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit
sampai dengan abstrak.
• Media pembelajaran yang baik juga dapat merangsang dan
membangkitkan motivasi dan minat belajar
• Media pembelajaran interaktif memungkinkan adanya interaksi langsung
antara peserta didik dengan sumber belajar dan pelaksanaan belajar sesuai
dengan kemampuan, minat, dan waktu masing-masing
5. B. Integrasi TIK Dalam Media Pembelajaran
UNESCO (2002) menyatakan bahwa pengintegrasian TIK ke dalam proses
pembelajaran memiliki tiga tujuan utama: 1) Untuk membangun ”knowledge-
based society habits” seperti kemampuan memecahkan masalah (problem
solving), kemampuan berkomunikasi, kemampuan mencari,
mengoleh/mengelola informasi, mengubahnya menjadi pengetahuan baru dan
mengkomunikasikannya kepada orang lain; 2) Untuk mengembangkan
keterampilan menggunakan TIK (ICT literacy); dan 3) Untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran.
Dari sisi pendekatan, Fryer (2001) menyarankan dua pendekatan yang dapat
dilakukan pendidik ketika merencanakan pembelajaran yang mengintegrasikan
TIK, yaitu: 1) pendekatan topik (theme-centered approach); dan 2) pendekatan
software (software-centered approach).
6. C. Kekurangan Media Pembelajaran Berbasis TIK
• Sarana disekolah belum memadai
• Keterbatasan biaya dan tenaga operasional
• Kepala sekolah dan guru kurang sadar akan pentingnya media pendidikan
• Beban orang tua siswa lebih berat
• Kondisi keamanan sekolah kurang memadai
• Persepsi yang salah terhadap media pembelajaran
• Guru merasa terbebani