1. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH UMUM
(Perspektif Sosio-Politik-Historis)
Resensi Artikel Jurnal ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Metodologi Penelitian”
Dosen Pengampu: Nurul Faqih Isro’i, M.Pd
Disusun Oleh:
Nama: Sintia Merica
NIM: 1811199
Kelas: 3F
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK
BANGKA BELITUNG
TAHUN 2019/2020
2. Resensi Artikel Jurnal
Judul : Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum
(Perspektif Sosio-Politik-Historis)
Penulis dan Sumber : Mohammad Kosim
Keywords : PAI, iman dan takwa, sekolah, kolonial, orde lama, orde
baru, orde reformasi.
Sinopsis
Dalam jurnal ini keberadaan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam disekolah
umum mengalami perjalanan yang panjang dan rumit seiring dengan kondisi
sosial politik yang menyertai hal ini bisa ditelusuri sejak masa penjajahan hingga
era reformasi. Pendidikan Agama Islam di sekolah pada masa Penjajah. Pada
masa ini, pendidikan adalah “warisan” kaum penjajah, karena sekolah mulai
berdiri di Indonesia pada masa VOC (Vereenigle Oost Indishe Compagnie).
Tahun 1607 VOC mendirikan sekolah yang pertama kali di Ambon, lalu
dilanjutkan di (Batavia) Jakarta tahun 1617. Tidak lama kemudian pada tahun
1816 VOC diambil alih oleh Hindia Belanda, dan pendirian sekolah makin meluas
dan meningkat. Pada saat itu juga Belanda menyebarkan agama Kristen dan
membuat kebijakan diskriminatif terhadap umat Islam yang ada di Indonesia.
Dengan alasan inilah Konstitusi Hindia Belanda melarang untuk mengajarkan
Pendidikan Agama Islam di sekolah umum. Sedangkan di sekolah-sekolah swasta
Belanda mengizinkan pendidikan agama untuk diajarkan dengan syarat murid bisa
tidak mengikutinya apabila orang tua murid melarang untuk ikut. Setelah
penjajahan Belanda berakhir (1602-1942), diganti Jepang berkuasa. Sebelumnya
pemerintah Belanda cenderung keras terhadap umat Islam, kebijakan pemerintah
Jepang lebih lunak dan bahkan berupaya merangkul umat Islam. Terbukti,
pendidikan Agama Islam boleh diajarkan di sekolah umum, kantor urusan agama
yang telah berdiri di masa Belanda diganti dan pemimpinnya dipercayakan kepada
3. tokoh umat Islam. Ternyata kebijakan tersebut adalah strategi Jepang untuk
mengambil hati umat Islam dengan tujuan agar umat Islam memberi dukungan
terhadap perang Asia Timur Raya dan lebih mudah melakukan kontrol terhadap
aktivitas umat Islam. Kemudian dilanjutkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah
pada Masa Orde Lama. Pada umumnya era Orde Lama dipilihlah menjadi tiga
babakan sejarah: awal kemerdekaan (1945-1950), masa demokrasi liberal (1950-
1959), dan masa demokrasi pemimpin (1959-1965). Periodesasi ini menunjukan
bahwa selama masa Orde lama, kondisi sosial politik tidak stabil. Ketidakstabilan
situasi ini juga berdampak langsung pada perjalanan pendidikan bangsa, termasuk
keberadaan pendidikan agama di sekolah umum. Peraturan ini merupakan
landasan hukum pertama untuk menyelenggarakan pendidikan agama di sekolah-
sekolah negeri oleh instansi Negara”. Setelah orde lama dilanjutkan dengan PAI
di Sekolah pada Masa Orde Baru. Era Orde Baru ditandai dengan penumpasan
PKI dan antek-anteknya setelah mereka gagal melakukan pemberontakan tahun
1965. Dengan tumbangnya PKI, tujuan pendidikan nasional yang sebelumnya
cenderung ke kiri diluruskan kembali. Dalam perkembangan berikutnya posisi
pendidikan agama dalam pendidikan nasional semakin mantap, hal ini bisa dilihat
dari rumusan tujuan pendidikan nasional.setelah itu barulah masa Orde Reformasi.
Pada saat Masa reformasi ditandai dengan “kejatuhan” Soeharto pada bulan Mei
1998 setelah 32 tahun berkuasa (1966-1998). Di masa reformasi ini keberadaan
pendidikan agama di sekolah semakin tak tergoyahkan. Sehingga dapat
meningkatkan kualitas pendidikan agama melalui penyempurnaan sistem
pendidikan nasional dan didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
Keunggulan
Penjelasan yang disampaikan dalam jurnal tersebut sudah lengkap dan terperinci
dalam membahas pendidikan agama Islam di sekolah umum dalam pandangan
perspektif sosio-politik-historis yang didalamnya terkandung mulai dari PAI di
sekolah pada masa penjajah, PAI di sekolah pada masa orde lama, PAI di sekolah
pada masa orde baru, dan yang terakhir yaitu PAI di sekolah pada masa orde
reformasi. Kemudian banyak ditemukan teori atau kajian pustaka dalam jurnal ini.
4. Dilanjutkan dengan banyaknya pembahasan yang analitis dan mendalam serta
memberikan pengetahuan yang lebih jelas.
Kelemahan
Walaupun jurnal ini mampu memberikan penjelasan yang rinci namun ada
kejanggalan dalam penulisan jurnal tersebut yaitu footnotenya tidak di TAB
karena sepengetahuan saya kalau menulis sebuah karya ilmiah seperti membuat
artikel, makalah, jurnal dan sebagainya, sebaiknya footnote harus di TAB.
Saran
Saran untuk jurnal ini supaya lebih menarik jika footnotenya di TAB, maka
penulisannya lebih rapi. Karena kerapian dalam penulisan itu penting bagi
pembaca, agar mereka dapat mengerti dengan apa yang telah disajikan oleh
penulis.
Rekomendasi
Berdasarkan hasil resensi artikel jurnal yang diperoleh menunjukan bahwa baik
Pendidikan Agama Islam pada masa penjajah, orde lama, orde baru, maupun pada
masa reformasi banyak menimbulkan persoalan dan mengalami perjalanan sangat
panjang dan berliku yang dipengaruhi oleh kondisi sosial politik yang mengiringi.
Bebrapa paparan diatas meskipun keberadaan PAI di sekolah umum mengalami
masa-masa sulit , secara perlahan dan pasti posisinya kian mantap dan strategis.
Dan inilah yang membuat pembelajaran pendidikan Islam telah mencapai tujuan
nasional yaitu melahirkan warga-warga ataupun peserta didik yang
bertanggungjawab, adil, makmur, baik spiritual maupun amterildan yang bejiwa
pancasila.