1. Madrasah Nizhamiyah didirikan oleh Nizam al-Mulk pada tahun 1067 M sebagai lembaga pendidikan Islam pertama yang berbentuk madrasah.
2. Madrasah Nizhamiyah memberikan pengaruh besar terhadap pendidikan Islam dengan mengajarkan ajaran Sunni dan menghasilkan lulusan-lulusan terdidik.
3. Madrasah Nizhamiyah menjadi model sistem pendidikan Islam modern dengan kurikulum yang memfokuskan pada fiqih dan pengajar
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
SEJARAH MADRASAH NIZHAMIYAH
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut ajaran Islam, manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna
dan lebih di muliakan dari makhluq lainya, kelebihan manusia ialah mempunyai
akal dan daya kehidupan yang dapat membentuk peradaban dan selalu
mendambakan kesempurnaan baik lahir maupun batin.
Dari aspek pendidikan kita dapat melihat pertumbuhan dan
perkembangan dalm pengajaran, dimulai dari kegiatan Rasulullah dalam
pembelajaran yang biasa disebut Ta’lim untuk menyampaikan ajaran-ajaran Islam
kepada sahabatnya dengan membentuk tempat belajar yang disebut Dar al
Arqam.1
Usaha pendidikan ini terus berkembang oleh generasi berikutnya, Salah
satu jenis lembaga pendidikan tinggi yang muncul pada akhir abad IV hijriah
adalah madrasah Nizhamiyah yg merupakan sebuah lembaga pendidikan yang
didirikan tahun 457-459 H/ 1065-1067 M (abad IV) oleh Nizam Al-Mulk dari
dinasti Saljuk. Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa Madrasah Nizhamiyah
adalah madrasah yang pertama kali muncul dalam sejarah pendidikan islam yang
berbentuk lembaga pendidikan.2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Madrasah Nizhamiyah ?
2. Apa pengaruh Madrasah Nizhamiyah terhadap pendidikan islam ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui sejarah Madrasah Nizhamiyah
2. Untuk mengetahui pengaruh Madrasah Nizhamiyah terhadap pendidikan
islam
1 Suwito dkk, Sejarah sosial pendidikan Islam, kencana , Jakarta 2008, hal 10
2 Dr, Badri Yatim, M.A, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2000, hal 120
2. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Berdirinya Madrasah Nizhamiyah
Kata madrasah sendiri merupakan isim makan dari kata darasa yang
berarti belajar. Jadi madrasah berarti tempat belajar siswa atau mahasiswa.3 Dalam
sjarah pendidikan Islam makna madrasah tersebut memegang peranan penting
sebagai Institusi belajar umat Islam selama pertumbuhan dan perkembangannya.
Penjelmaan istilah madrasah sendiri secara definitif baru muncul pada
abad Ke-11, penjelmaan istilah “madrasah” merupakan Tranformasi dari masjid
ke madrasah ada beberapa teori yg berkembang seputar proses transformasi
tersebut antaralain: Georgi Makdisi(1981) menjelaskan bahwa madrasah
merupakan transformasi institusi pendidikan dari masjid ke madrasah secara tidak
langsung melalui tiga tahab; pertama:tahab masjid, Kedua:tahab masjid-khan,
ketiga: tahab madrasah. Sedang menurut Ahmad Syalabi menjelaskan bahwa
transformasi masjid ke madrasah terjadi secara langsung, karna disebabkan oleh
konsekuensi logis dari semakin ramainya kegiatan yg dilaksanakan di masjid yg
tidak hanya kegiatan ibadah mahdhah namun juga pendidikan, politik dan
sebagainya.
Terkait dengan sejarah munculnya madrasah pertama sekali, para
pemerhati sejarah terjadi perbedaan pendapat, menurut Ali al Jumbulati (1994)
mengatakan sebelum abad ke-10 telah berdiriMadrasah al baihaqiah di kota
Nisabur, yg didirikan oleh Abu Hasan al-Baihaqi (w.414H). menurut syalabi
(dalam Mehdi,2003) bahwa Nizham Al Muluk adalah orang yang sangat berjasa
kepada para sarjana syafiiyah dan para Teolog Asy’ariyah untuk mengembalikan
mereka ke Nisyapur untuk melanjutkan karir Ilmiahnya yg sebelumnya
mengasingkan diri ke Hijaz.
Pada pembahasan makalah ini akan menitik beratkan pada studi madrasah
Nizhamiyah yang dianggap oleh kalangan sejarah sebagai madrasah pertama yang
berdiri dalam artian bahwa madrasah Nizhamiyah merupak Pondasi sekaligus
3 Ibid hal 214
3. 3
Prototype dari kelanjutan pendidikan Islam saat ini. Madrasah Nizhamiyah seperti
disebut di awal didirikan oleh Nizham Al Muluk dengan nama aslinya adalah Abu
Ali al Hasan bin Ali binIshaq at Tusi, seorang perdana menteri Dinasti salajikah
pada masa sultan Alp-Arslan dan Sultan maliksyah pada abad ke 5 / abad ke 11
M, dan diresmikan pada tahun 459 H/1067 M.
Adapaun latar belakang Madrasah Nizhamiyah antara lain :
1. Latar belakang berdirinya Madrasah Nizhamiyah
Latar belakang berdirinya Madrasah Nizhamiyah yang paling mendasar
dalam beberapa literatur sejarah peradaban Islam adalah adanya perseteruan
antara kelompok sunni Dinasti Saljuk dengan kelompok Syiah Dinasti fatimiyah
di Mesir, Dinasti Saljuq berkeyakinan bahwa Ideologi harus dilawan dengan
Ideologi, karenanya Institusi Madrasah merupakan alat atau senjata untuk
melawan Syiah dengan menanamkan doktrin-doktrin sunni.
Menurut Mahmud Yunus, di antara motivasi pendirian banyak madrasah di
masa pengaruh Turki (Saljuk) adalah untuk mengambil hati rakyat, mengharap
pahala dan ampunan dari Allah, memelihara kehidupan anak-anaknya dikemudian
hari, memperkuat aliran keagamaan bagi sultan atau pembesar. Motif-motif ini,
terutama motif politik dan motif doktrin keagamaan tampak dominan pada
Madrasah Nizamiyah. Keterangan yang mendukung hal tersebut adalah sebagai
berikut: Diakui bahwa penaklukan Bani Saljuk terhadap Dinasti Buwaihi di Irak
dan masuknya mereka ke kota Baghdad pada tanggal 25 Muharram 447H,
merupakan kemenangan Ahlussunnah terhadap Syi'ah. Penguasa Saljuk-mereka
merupakan pengikut fanatik Sunni-menginginkan akidah mereka tertanam kuat
dan terkikisnya paham-paham Syi'ah. Hal itu akan dapat terealisasikan dengan
jalan penyebaran ilmu, untuk itu mereka mendirikan madrasah.
2. Sistem pendidikan Madrasah Nizhamiyah
Berikut secara sederhana akan dibahas komponen-komponen pendidikan
yang terdapat pada Madrasah Nizhamiyah yang dianggap sebagai model bagi
system pendidikan modern:
a. Tujuan Pendidikan Madrasah Nizhamiyah Baghdad
4. 4
Menurut Abdul Majid Abdul Futuh dalam buku karya (Abuddin Nata,
2004: 65): tujuan pokok pendidikan Madrasah Nizhamiyah: Pertama,
mengkader calon-calon ulama yang menyebarkan pemikiran Sunni untuk
menghadapi tantangan pemikiran Syi’ah; kedua, menyediakan guru-guru
Sunni yang cakap untuk mengajarkan mazhab Sunni dan menyebarkannya
ketempat lain; ketiga, membentuk kelompok pekerja Sunni untuk
berpartisipasi dalam menjalankan pemerintah, memimpin kantornya,
khususnya dibidang peradilan dan manajemen.
b. Kurikulum dan Metode Pengajaran Madrasah Nizhamiyah Baghdad
Mahmud Yunus mengatakan bahwa kurikulum Madrasah Nizhamiyah
tidak diketahui dengan jelas. Namun dapat disimpulkan bahwa materi-
materi ilmu syari’ah diajarkan disini sedangkan ilmu hikmah (filsafat)
tidak diajarkan. Fakta-fakta yang mendukung pernyataan ini adalah:
pertama, tidak ada seorangpun diantara ahli sejarah yang mengatakan
bahwa diantara materi pelajaran terdapat ilmu-ilmu umum. Kedua, guru-
guru yang mengajar di Madrasah Nizhamiyah merupakan ulama-ulama
Syari’ah. Ketiga, pendiri Madrasah ini bukanlah pembela filsafat.
Keempat, zaman berdirinya Madrasah ini merupakan zaman penindasan
ilmu filsafat dan para filosof.
c. Tenaga pengajar dan pelajar Madrasah Nizhamiyah Baghdad
Madrasah Nizhamiyah merupakan lembaga pendidikan tinggi yang
mengajarkan pendidikan tingkat tinggi pula. Oleh karena itu, pemilihan
guru-guru yang mengajar di Madrasah ini sangat selektif. Ulama-ulama
terkemuka pada waktu itu dan guru-guru besar yang masyhur dan
mempunyai kompetensi di bidangnyalah yang dipilih untuk mengajar.
Status guru-guru tersebut ditetapkan dengan pengangkatan oleh khalifah
dan bertugas dalam masa tertentu. Menurut Mahmud Yunus dalam buku
karya (Samsul Nizar, 2007: 164), guru-guru yang memberikan pelajaran di
Madrasah Nizhamiyah antara lain yaitu:
- Syekh Abu Ishaq asy-Syirazi, seorang faqih Baghdad
- Syekh Abu Nasr as-Sabbagh
5. 5
- Abu Abdullah at-Tabari
- Abu Muhammad asy-Syirazi
- Abu Qasim al-Alawi
- At-Tibrizi
- Al-Qazwini
- Al-Fairuzabadi
- Imam al-Haramain Abdul Ma’ali al-Juwaini
- Imam al-Ghazali.
a. Pendanaan dan Sarana Madrasah Nizhamiyah Baghdad
Sumber dana yang paling lazim bagi pembangunan Madrasah adalah
lembaga wakaf, sebuah cara tradisional dalam Islam untuk mendukung
lembaga yang melayani kebutuhan masyarakat umum (Abuddin Nata,
2004: 70). Dalam pembangunan Madrasah, Wazir Nizam Al-Mulk
menyediakan dana wakaf untuk membiayai mudarris, imam dan juga
mahasiswa yang menerima beasiswa dan fasilitas asrama. Dengan dana
itu, ia mendirikan Madrasah-Madrasah Nizhamiyah di hampir seluruh
wilayah kekuasaan Bani Saljuk saat itu. mendirikan perpustakaan
dengan lebih kurang 6.000 jilid buku lengkap dengan katalognya, serta
para pegawai dan sisitem yang memudahkan dalam hal aktifitas
peminjaman buku.
B. Pengaruh Madrasah Nizhamiyah Terhadap Pendidikan Islam
Madrasah Nizhamiayah telah banyak memberikan pengaruh terhadap
masyarakat, baik di bidang politik, ekonomi, maupun bidang sosial keagamaan.
Madrasah Nizhamiyah diterima oleh masyarakat karena sesuai dengan
lingkungan dan keyakinannya dilihat dari segi sosial keagamaan, hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: Ajaran yang diberikan di Madrasah
Nizhamiyah adalah ajaran sunni, sesuai dengan ajaran yang dianut oleh sebagian
besar masyarakat pada saat itu, Madrasah Nizhamiyah diajar oleh para ulama
terkemuka, Madrasah ini memfokuskan pada pelajaran fiqh yang dianggap sesuai
dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya dalam rangka hidup dan kehidupan
yang sesuai dengan ajaran dan keyakinan mereka.
6. 6
Kehadiran Madrasah Nizhamiyah telah memberi pengaruh yang besar pada
masyarakat baik bidang politik, ekonomi, maupun sosial keagamaan .Dalam
bidang ekomomi, madrasah ini telah menghasilkan lulusan yang siap menjadi
pegawai pemerintah dibidang hukum dan administrasi. Pada sosial keagamaan,
madrasah yang memfokuskan pada ajaran fiqih, dianggap sesuai dengan
kebutuhan masyarakat umumnya.
Madrasah pada zaman Abbasiyah ini tampaknya ditangani langsung dan
serius oleh pemerintah. Melalui lembaga madrasah muncullah kecintaan dan
gairah pada intelektual islam terhadap ilmu pengetahuan. Hal ini dapat dibuktikan
dari berbagai ilmu agama dan sains yang mereka hasilkan.
Mengingat gurunya adalah ulama besar yang termasyhur salah satunya
adalah Abu Hamid bin Muhammad al- Ghazali. Al- ghazali terkenal dengan asas
mengajarnya, yaitu:
o Memperhatikan tingkat daya berpikir anak
o Menerangkan pelajaran dengan jelas
o Mengajarkan dari konkrit ke abstrak
o Mengajarkan ilmu pengetahuan secara berangsur-angsur.
Ada beberapa hal yang dapat di ambil dari sejarah berdirinya Madrasah
Nizhamiyah serta perkembanganya, dan dapat di aplikasikan ke sistem pendidikan
Islam dewasa ini antara lain:
a. Madrasah sebagai institusi pendidikan Islam di jadikan sebagai sarana
atau wadah dalam menghidupkan mazhab-mazhab;mazhab Sunni dan
paham teologi Asy’ariyah.
b. Madrsah sebagai Institusi pendidikan Islam juga di jadikan sebagai
tempat untuk pengembangan Ilmu-Ilmu Islam antara lain Ilmu Fiqih,Al
qur’an dan tafsir, Hadis, Ilmu hadis, nahwu ,sharaf, bahasa arab dan
kesusasteraan.
c. Madrasah sebagai Institusi pendidikan Islam dijadikan sebagai panjang
tangan untuk memperhatikan kekuasaan dan pergumulan pemikiran
keagamaan, sehingga banyak madrasah nizhamiyah
7. 7
didirikan diberbagai daerah; kota Balkh, nisabur, Isfahan Mosul,Basra,
Tibristan dl
d. Nizamul al mulk dalam mengelola pendidikan baik sebagai pencetus
ide pertama berdirinya, sekaligus sebagai bagian dari pemerintah saat
itu, selalu menunjukkan kesungguhannya hal ini tercermin dalam
kesediaan menyisihkan waktunya untuk memantau secara langsung
proses pendidikan dengan mengadakan kunjungan kemadrasah
madrasah Nizamiyyah diberbagai kota. Bahkan Ia ikut terlibat dalam
menyimak dan mendengarkan kuliah kuliah yang diberikan dan jga ikut
memberikan sumbangan pemikiran di depan para pelajar di madrasah
tersebut.
e. Madrasah Nizhamiyah sebagi institusi pendidikan Islam Mengajarkan
Al Qur’an, membaca, menghafal dan menulis ( sebagai pusat
kurikulum) satra arab dan sejarah Nabi Saw dan berhitung serta menitik
beratkan pada mazhab syafii dan teologi Asy’ariyah. Tenaga pengajar
selalu berdiri didepan ruang kelas meenyajikan materi2 kuliah
sementara pelajar mendengarkan dengan khidmat sambil mencatat,
selanjutnya diadakan dialog (antara murid dan guru) terkait dengan
materi2 yg dibahas.
f. Status para pengajar ditentukan pengangkatanaya oleh pemerintah
g. Keterlibatan pemerintah tidak hanya sebatas perhatiannya saja, namun
juga telah menyediakan alokasi dana yang cukup besar untuk keperluan
fisik dan non fisik ( beasiswa bagi pelajar, pensiun bagi pengajar).
h. Dan yang terakhir adalah proses pendirian madrasah Nizhamiyah telah
mendapat dukungan dari berbagai pihak, pemerintah dan ulama dan
masyarakat, hal ini menunjukkan bahwa madrasah Nizamiyyah
merupakan kemauan dan keinginan bersama bukan sepihak. Disamping
itu juga ia bis dijadikan sebagai cermin dalam mencermati gambaran
dan kondisi masyarakat saat itu.
8. 8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Mahmud Yunus, di antara motivasi pendirian banyak madrasah
di masa pengaruh Turki (Saljuk) adalah untuk mengambil hati rakyat, mengharap
pahala dan ampunan dari Allah, memelihara kehidupan anak-anaknya dikemudian
hari, memperkuat aliran keagamaan bagi sultan atau pembesar. Motif-motif ini,
terutama motif politik dan motif doktrin keagamaan tampak dominan pada
Madrasah Nizamiyah. Keterangan yang mendukung hal tersebut adalah sebagai
berikut: Diakui bahwa penaklukan Bani Saljuk terhadap Dinasti Buwaihi di Irak
dan masuknya mereka ke kota Baghdad pada tanggal 25 Muharram 447H,
merupakan kemenangan Ahlussunnah terhadap Syi'ah. Penguasa Saljuk-mereka
merupakan pengikut fanatik Sunni-menginginkan akidah mereka tertanam kuat
dan terkikisnya paham-paham Syi'ah. Hal itu akan dapat terealisasikan dengan
jalan penyebaran ilmu, untuk itu mereka mendirikan madrasah.
9. 9
DAFTAR PUSTAKA
Asari Hasan, Menyingkap Zaman Keemasan Islam, Kajian Atas Lembaga-Lembaga
Pendidikan,Bandung: Citapustaka Media, Edisi Revisi, 2007.
Suwito dkk, Sejarah sosial pendidikan Islam, kencana , Jakarta 2008.
Yatim Badri, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2000.
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook