SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
PENGOLAHAN
BAHAN PERPUSTAKAAN
Oleh :
Suwardi
Pustakawan Madya
Disampaikan pada Bimbingan Teknis
Pengelola Perpustakaan Sekolah SMA/SMK/MA
Prov. Banten
Serang, 22 Januari 2019
STANDAR PENGOLAHAN BAHAN
PERPUSTAKAAN
Standar pengatalogan deskriptif
• Peraturan Katalogisasi Indonesia yang disusun Perpustakaan
Nasional (ed.rev 2013)
• Anglo American Cataloging Rules 2nd ed. (AACR2 2 nd edition)
Daftar tajuk kendali kepengarangan
• Daftar tajuk nama-nama pengarang indonesia yang disusun oleh
Perpustakaan Nasional
• Daftar tajuk seragam untuk nama geografi dan Badan Korporasi
Indonesia yang disusun oleh Perpstakaan Nasional RI
• Petunjuk teknis penentuan kata utama dan ejaan untuk tajuk nama
pengarang Indonesia
Pedoman kebahasaan
- Glosarium istilah asing Indonesia
- Kamus besar bahasa Indonesia
- Pedoman umum pembentukan istilah
- Pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan
(EYD)
- Kamus khusus berbagai bidang pengetahuan
Kamus berbagai Bahasa
Dan Pedoman Metadata Indomarc
Pedoman Teknis
- Standar Pengolahan Bahan Perpustakaan
- Pedoman Penentuan Tajuk Subjek
- Pedoman Penentuan Notasi Klasifikasi Bahan Perpustakaan
- Pedoman Penentuan Nama Pengaranag Indonesia
- Pedoman Penentuan Notasi Klasifikasi Agama Islam
-Pedoman Perluasan Notasi DDv Untuk Wilayah Indonesia
II. PENGATALOGAN DESKRIPTIF
1. Tingkat rincian deskripsi
Adalah tingkat rincian deskripsi adalah tingkat kelengkapan
unsur deskripsi bibliografis sebagai titik temu kembali yang
dicantumkan dalam katalog
2. Unsur data dan pola deskripsi bibliografis
a. Daerah judul dan pernyataan tanggung jawab kepengarangan)
b. Daerah edisi
c. Daerah rincian data khusus
d. Daerah penerbitan
e. Daerah deskripsi fisik
f. Daerah seri
g. Daerah catatan
h. Daerah nomor standar dan keterangan pengadaan
 Pola deskripsi
Terdiri yang berparagraf dan indensi
Contoh deskripsi berparagraf 1 (entri utama pada pengarang)
Sunaryati Hartono, C.F.G.
Politik hukum menuju satu sistem hukum nasional / C.F.G.
Sunaryati Hartono .— Bandung : Alumni, 1991
x, 194 hlm. ; 21 cm.
Bibliografi : hlm. 188-194
ISBN 979-414-801-8
1. Hukum dan Negara 2. Hukum nasional -- Indonesia
II. Judul
Contoh deskripi berparagraf 1 (entri utama pada
judul)
Bunga rampai sastra Jawa mutakhir / disunting dan diberi pendahuluan oleh
J.J. Ras ; penerjemah, Hesri .—Jakarta : Grafiti Press, 1985
xvi, 441 hlm. ; 23 cm. .— (Seri terjemahan javanologi)
Diterbitkan atas kerjasama dengan Proyek dan Pengkajian Kebudayaan
Nusantara dengan Perwakilan Koninjlijk Instituut VoorTaal-, Land –
Volkenkunde.
Judul asli : Javanese literature since independence : an athologhy
1. Kesusasteraan Jawa I. Ras. J.J II. Hesri
III. Proyek PEnelitian dan Pengkajian …
Bahasa dalam pendeskripsian digunakan untuk beberapa
daerah bibliografis yaitu :
- Daerah judul dan kepengarangan
- Daerah edisi
- Daerah penerbitan
- Daerah seri
Bahasa Indonesia dengan ejaan terbaru digunakan dalam
beberapa data bibliografis yaitu:
- Rincian data khusus
- Deskripsi fisik
- Catatan
- Keterangan pengadaan
* Bila dalam bahan perpustakaan menggunakan bahasa
Indonesia dengan ejaan yang lama, maka dalam catatan
biblografis menggunakan ejaan terbaru.
* Aksara yang digunakan adalah aksara latin
UKURAN, ANGKA DAN BILANGAN
Ukuran khususnya untuk daerah deskripsi fisik adalah system numeric dalam
satuan centimeter (cm)
Angka yang digunakan adalah angka arab, terutama penggunaan dalam
deskripsi fisik, perincian data khusus, daerah seri.
Apabila terdapat penggunaan tanpa menggunakan angka arab
ditransliterasikan ke dalam angka arab.
Contoh : seri pendidikan ; 7 (asal VII)
fundamentals of educational planning ; 37
SINGKATAN
Singkatan kata digunakan untuk menyatakan keterangan dalam daerah-
daerah tertentu.
Beberapa singkatan yang digunakan adalah : Singkatan pada daerah
pernyataan judul dan kepengarangan, edisi, penerbitan dan daerah seri ;
dll. (dan lain-lain) ; Ed. (edisi) ; Rev. (revisi) ; Et al. (et alii ;
singkatan dan kawan-kawan tidak digunakan) ; S.l. (sine loco =
tanpa tempat terbit) ; S.n. (sine nomine = tanpa nama penerbit)
tsb. (tersebut)
Singkatan yang digunakan pada daerah rincian data khusus bahan dan
daerah deskripsi fisik adalah :
ca (circa = kira-kira) ; cm. (sentimeter) ; hlm. (halaman). Singkatan
p (pagina tidak digunakan) ; Ilus. (ilustrasi) ; Jil. (jilid) ; lb.
(lembar) ; Ms. (manuskrip) ; Vol. (volume)
Penandaan bahan umum (PBU)
PBU (penandaan bahan umum) diberikan dalam pendiskripsian semua
bahan perpustakaan selain buku dan majalah. Penandaan bahan umum
dinyatakan setelah judul sebenarnya.
Contoh PBU :
Braille (Braille) ; Bahan kartografis (Cartographic materials) ; Sumber elektronik
(Electronic resources) ; Bahan grafis (Grphic material) ; Manuskrip (manuscripts) ;
Bentuk mikro ( Microform) ; Film (Motion picture) ; Multimedia (multimedia) ; Musik
(music) ; Objek (object) ; Rekaman suara (Sound recordings) ; Rekaman video
(Video recordings)
Penandaaan bahan umum untuk bahan yang terdiri dari beberapa format
ditetapkan sebagai berikut:
• Bila bahan tersebut memiliki judul kolektif, maka tanda bahan umum yang
digunakan adalah Multimedia bukan ‘Kit’
• Bila bahan tersebut tidak memiliki judul kolektif maka pernyataan tanda
bahan umum diberikan sesudah setiap pernyataan judul sebenarnya
sesuai format bahan :
Contoh : The valley of the kings [PBU] / James Merriman. Treasure of
ancient [PBU]
V.2. Penandaan bahan khusus
Penandaan bahan khusus digunakan untuk deskripsi semua bahan perpustakaan selain
buku dan majalah dalam bentuk tercetak.
Istilah-istilahnya yang dipakai adalah sbb:
Atlas ; Braille ; Diagram ; Foto ; Gambar dinding digunakan untuk istilah
wall chart ; Gambar teknik digunakan untuk istilah technical drawing ; Globe
digunakan untuk istilah bola dunia ; Kaset suara digunakan untuk istilah
(compact disc, piringan suara, sound disc, dan cakram suara) ; CD suara
digunakan untuk istilah (compact disc, piringan suara, sound disc dan cakram
suara) ; VCD digunakan untuk istilah video (Compact disc, piringan video
atau cakram video) ; Kaset film digunakan untuk menyatakan istilah film
cassette ; Kaset video ; Mikrofis ; Manuskrip disingkat ‘Ms’ ; Perkamen ;
Peta ; Piringan hitam ; Partitur ; Sound track film ; Vellum ; CD-ROM ;
File
V.2.1 Kelengkapan istilah penandaan bahan khusus
Istilah penandaan bahan khusus dinyatakan dalam daerah deskripsi fisik secara lengkap
tanpa menghilangkan kata atau istilah yang sudah tercantum dalam penandaan bahan
umum, meskipun peraturan katalogisasi memberi alternative penghilangan kata tsb.
Contoh :
Penandaan bahan umum : [rekaman suara]
[bentuk mikro]
Penandaan bahan khusus : CD bukan bukan piringan
Kaset suara bukan kaset (kata suara tetap dicantumkan)
FREKUENSI SUMBER BERLANJUT
Frekuensi (kala terbit) sumber berlanjut merupakan data
yang dicantumkan pada daerah catatan dalam deskripsi
bibliografis sumber berlanjut untuk keperluan penyeragaman
penulisan frekuensi, berikut istilah frekuensi :
Harian, Mingguan, Bulanan, Tahunan, Tengah bulanan (dua
mingguan tidak digunakan), Tengah tahunan, Dua bulanan
(dwi bulanan tidak digunakan), Tiga bulanan, Empat bulanan
(caturwulan tidak digunakan), Dua kali sehari, Dua kali
seminggu, Frekuensi tidak teratur, Frekuensi bervariasi
(terbitan berseri yang terbit teratur atau frekuensi dalam satu
volume atau satu masa volume saja tetapi volume berbeda
diantara beberapa volume yang ada).
ENTRI KATALOG
Entri yang dibuatkan dalam katalog terdiri dari : entri
kepengarangan, entri judul , entri seri, entri subjek
VIII.1 Sistem entri
Sistem entri yang digunakan adalah sitem entri
utama adalah tajuk nama pengarang atau
penanggungjawab utama bahan perpustakaan.
VIII.2 Bentuk/format katalog
Adalah bentuk kartu katalog, katalog Online,
dan katalog buku
PENETAPAN DAN PENGENDALIAN TAJUK
ENTRI KATALOG
IX.1.Penetapan tajuk nama pengarang perorangan
Penetapan tajuk nama pengarang Indonesia didasarkan pada Surat Keputusan
Kepala Perpustakaan Naional RI NO. 2 Tahun 2005 tentang kata utama dan ejaan
nama pengarang Indonesia dan Petunjuk Teknis penentuan kata utama dan ejaan
untuk tajuk nama pengarang Indonesia tahun 2006.
Kata utama tajuk nama pengarang Indonesia ditetapkan sebagai berikut:
- Kata utama untuk nama ganda yang memiliki ciri pengenal terbatas : pada bagian
nama diri yang ditulis apa adanya secara lengkap.
- Kata utama untuk nama yang memiliki ciri pengenal terbatas dan ciri pengenal
kolektif (nama fam/marga) : pada bagian nama yang merupakan ciri pengenal
kolektif (nama fam/marga)
Contoh : Nama dalam bahan : Soekarno
Nama dalam tajuk : Soekarno
Nama dalam bahan : Mohammad Hatta
Nama dalam tajuk : Mohammad Hatta
Nama dalam bahan : Bismar Siregar
Nama dalam tajuk : Siregar, Bismar
• Notasi untuk biografi perorangan ditetapkan pada notasi 92.
• Contoh : Nama dalam tajuk : Amin Rais
• Nomor panggil : 92 (Amin)
•
• Bila nama depan atau nama kelaurga merupakan singkatan atau inisial, maka kata
utama nama terssebut ditetapkan pada nama sebelum inisial
• Contoh : Nama dalam bahan : Suman Hs
• Nama dalam tajuk : Suman Hs
•
• Nama dalam bahan : Soekarman K.
• Nama dalam tajuk : Soekarman K.
•
• Ejaan yang digunakan adalah ejaan sesuai dengan bahan
• Transliterasi nama asingdari aksara non latin, maka nama terebut ditransliterasi ke
dalam latin berdasarkan aturan yang berlaku di Indonesia:
– Gamal Abdel Nasser (bahasa Inggris)
– Jamal Abdul Nasir (Bahasa Indonesia)
•
– Avicenna (latin bahasa Inggris)
– Ibnu Sina (bahasa Indonesia)
•
– Averoes (latin bahasa Inggris)
– Ibnu Rusd (bahasa Indonesia)
Penetapan tajuk nama pengarang badan korporasi
Penulisan tajuk yang mengandung nama jurisdiksi, maka nama jurisdiksi dituliskan
dalam bahasa Indonesia diikuti nama resmi badan korporasi tersebut :
contoh : Indonesia. Kementerian Pertahanan
Penulisan nama badan internasional atau dari negara asing yang merupakan badan
swasta atau non pemerintah dituliskan spt contoh :
American Library Association
Perserikatan bangsa-bangsa bukan United Nations
Badan korporasi yang mempunyai bentuk akronim
Contoh : KOWANI bukan Kongres Wanita Indonesia
Ikatan Pustakawan Indonesia bukan IPI
Untuk nama badan korporasi yang mengalami perubahan, nama lama atau nama
yang baru digunakan sesuai dengan yang tercantum dalam bahan.
Contoh :
Departemen Pertahanan dan Keamanan
Departemen Pertahanan
Kementeriaan Pertahanan
Perpustakaan daerah Riau
Perpustakaan Nasional Propinsi Riau
Penetapan tajuk geografi ditentukan sbb:
• Bentuk nama geografi adalah bentuk dalam bahasa Indonesia
Contoh : Amerika serikat bukan United Stated of America
• Bila tidak ada bentuknya dala bahasa Indonesia gunakan bahasa resminya dan
gunakan nama yang lebih dikenal
Contoh : New South Wales
Brussel bukan Brurxelles
• Bila terdapat nama sama untuk wilayah yang berbeda secara geografis ditambahkan
nama geografi yang lebih luas dalam kurung siku
Contoh : Groningen (Suriname)
Nagoya (Batam)
• Bila terdapat nama sama dalam wilayah dalam satu juruisdiksi
Contoh : Blitar (Kota)
Blitar (Kabupaten)
• Untuk nama geografis di luar negeri yang kurang dikenal
Contoh : Adams County (Illinois)
Dorset (Inggris)
• Untuk nama yang terdapat di kota besar
Contoh : Tebet (Jakarta)
Grogol (Jakarta)
Grogol (Kediri)
• TAJUK SUBJEK
– Prinsip spesifik dan langsung
Istilah yang paling spesifik dan langsung mewakili atau menggambarkan isi
karya tersebut sesuai dengan topik bahan perpustakaan yang dikatalog
Contoh :
Judul : Budidaya lele --- Lele – Budidaya bukan ikan -- budidaya
– Prinsip keterpakaian
Istilah bahasa Indonesia lebih diutamakan daripada istilah dalam bahasa asing.
Bila istilah asing lebih dikenal, maka digunakan istilah asing, dengan
menyesuaikan bentukpenulisannya sesuai aturan dalam bahasa Indonesia
Contoh : ’Psikologi’ lebih dipakai dari pada ’ilmu jiwa’
Fasisme bukan Fascisme
– Prinsip keseragaman
Bila terdapat sejumlah kata yang pengertiannya sama, maka harus dipilih satu
kata yang baku untuk keperluan penyeragaman
Contoh : Sapi dan lembu
• Untuk penyeragaman dipilih salah satu, yaitu Sapi
• PENENTUAN KLASIFIKASI
Notasi untuk subjek yang terkait dengan Indonesia menggunakan notasi yang
ditentukan dalam DDC. Notasi tersebut diantaranya adalah :
– Bahasa Indonesia 499.221 sebelumnya 410
– Kesusasteraan Indonesia 899.221 sebelumnya 810
– Ensiklopedi (berbahasa) Indonesia 039.992 21 sebelumnya 031
– Terbitan berseri (berbahasa) Indonesia : 059.992 21 sebelumnya 051
– Organisasi di Indonesia : 068.598 sebelumnya 061
– Jurnalisme dan surat kabar (berbahasa) Indonesia : 079.598 sebelumnya 071
– Kumpulan karya Indonesia : 089.992 21 sebelumnya 081
– Etnopsikologi orang Indonesia ; 155.849 922 1 sebelumnya 155.841
– Etnologi orang Indonesia ; 305.809 922 1 sebelumnya 305.81
– Lukisan Indonesia : 759.959 8 sebelumnya 751
• Untuk notasi sejarah dan geografi Indonesia tetap menggunakan notasi ‘959.8 dan
‘915.98 dari bagan utama DDC serta notasi tambahan ‘598’ dari tabel 2 DDC
• Untuk notasi sejarah dan geografi Papua menggunakan notasi ‘959.88’ dan ‘915.988’
serta notasi tambahan wilayah ‘-598.8’. Notasi tersebut merupakan perluasan atau
penyesuaian khusus dari notasi pada bagan utama dan tabel 2 DDC sebagaimana
tersusun dalam Klasifikasi Bahan Pustaka tentang Indonesia menurut DDC.
• Untuk notasi pemerintahan daerah di Indonesia digunakan notasi 352-354
• Notasi Karya Biografi
• Notasi untuk subjek biografi ditetapkan sebagai berikut:
Notasi untuk biografi perorangan : ditetapkan pada notasi dasar 92, ditambah dengan
kata utama nama orang dalam tanda kurung
• Contoh: 92 (Soekarno) biografi Soekarno
Notasi untuk biografi dalam subjek tertentu : ditentukan pada notasi subjek dengan
notasi tambahan biografi ’092’dari tabel 2
• Contoh : 020.92 biografi pustakawan
Notasi untuk biografi dalam wilayah tertentu ditetapkan pada notasi ’920.03-09’.
Tambahkan angka dasar 920.0 notasi 3-9 dari tabel 2.
Tingkat klasifikasi dan kelengkapan notasi
• Perpustakaan Nasional menerapkan tingkat klasifikasi komplesk dalam
pengklasifikasian baha perpustakaan. Penentuan notasi dan klasifikasi kompleks
merupakan klasifikasi yang mencantumkan nomor klas atau notasi subjek bahan
perpustakaan yang paling spesifik atau paling lengkap sebagaimana terdaftar dalam
bagan DDC
Contoh
Pensiun 331.251
Jakarta -598 22
• Untuk mencapai kelengkapan notasi klasifikasi, sering diharuskan untuk
menambhahkan notasi yang tersedia dalam tabel pembantu DDC. Dalam
penggunaan atau penambahan notasi dati tabel tambahan harus sesuai instruksi
yang tersedia, misalnya:
Bila terdapat instruksi penggunaannya pada bagan utama DDC
Contoh : 305.4 : Wanita
305.409 598 : Wanita Indonesia
305.8 : Kelompok etnis, ras, bangsa
305.899 22 : Orang Indonesia
Bila notasi sub divis standar tercantum dalam bagan utama DDC
Contoh : 305 : Kelompok sosial
• 305.900 598 : Kelompok sosial di Indonesia
• Terima Kasih

More Related Content

Similar to Standar pengolahan banten2 teori copy

Materi umy-bahasa-indonesia
Materi umy-bahasa-indonesiaMateri umy-bahasa-indonesia
Materi umy-bahasa-indonesiasamsaharsam
 
PPT 10 - Teknik Penulisan Karya Ilmiah (2).pptx
PPT 10 - Teknik Penulisan Karya Ilmiah (2).pptxPPT 10 - Teknik Penulisan Karya Ilmiah (2).pptx
PPT 10 - Teknik Penulisan Karya Ilmiah (2).pptxgitra5043
 
pertemuan-vi-mengenal-bahan -pustaka.ppt
pertemuan-vi-mengenal-bahan -pustaka.pptpertemuan-vi-mengenal-bahan -pustaka.ppt
pertemuan-vi-mengenal-bahan -pustaka.pptraraMarisdayana
 
Materi umy-bahasa-indonesia (1)
Materi umy-bahasa-indonesia (1)Materi umy-bahasa-indonesia (1)
Materi umy-bahasa-indonesia (1)samsaharsam
 
Materi umy-bahasa-indonesia (1)
Materi umy-bahasa-indonesia (1)Materi umy-bahasa-indonesia (1)
Materi umy-bahasa-indonesia (1)samsaharsam
 
Katalogisasi Perpustakaan
Katalogisasi PerpustakaanKatalogisasi Perpustakaan
Katalogisasi Perpustakaanasepia
 
Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab
Metodologi Pembelajaran Bahasa ArabMetodologi Pembelajaran Bahasa Arab
Metodologi Pembelajaran Bahasa ArabBynaNie MaiRa
 
Penulisan gaya ukm (2011 2012)
Penulisan gaya ukm (2011 2012)Penulisan gaya ukm (2011 2012)
Penulisan gaya ukm (2011 2012)Syahmi Jaafar
 
Materi-bahasa-indonesia
Materi-bahasa-indonesiaMateri-bahasa-indonesia
Materi-bahasa-indonesiaNurFadhila6
 
Materi umy-bahasa-indonesia (1)
Materi umy-bahasa-indonesia (1)Materi umy-bahasa-indonesia (1)
Materi umy-bahasa-indonesia (1)mitaqurrataaini1
 
Materi umy (bahasa indonesia)
Materi umy (bahasa indonesia)Materi umy (bahasa indonesia)
Materi umy (bahasa indonesia)Satria Manggala
 
WEEK_8_-_LARAS_BAHASA.pptx
WEEK_8_-_LARAS_BAHASA.pptxWEEK_8_-_LARAS_BAHASA.pptx
WEEK_8_-_LARAS_BAHASA.pptxEwei Voon
 
E book pengantar_ilmu_menerjemah_rudi_hartono_2017
E book pengantar_ilmu_menerjemah_rudi_hartono_2017E book pengantar_ilmu_menerjemah_rudi_hartono_2017
E book pengantar_ilmu_menerjemah_rudi_hartono_2017Jepri Nainggolan
 

Similar to Standar pengolahan banten2 teori copy (20)

Daftar Pustaka
Daftar PustakaDaftar Pustaka
Daftar Pustaka
 
Silabus BAHASA INDONESIA K13 2017 RASTILAH
Silabus BAHASA INDONESIA K13 2017 RASTILAHSilabus BAHASA INDONESIA K13 2017 RASTILAH
Silabus BAHASA INDONESIA K13 2017 RASTILAH
 
Bi pnj mimi 2
Bi pnj  mimi 2Bi pnj  mimi 2
Bi pnj mimi 2
 
Bi pnj mimi 2
Bi pnj  mimi 2Bi pnj  mimi 2
Bi pnj mimi 2
 
Materi umy-bahasa-indonesia
Materi umy-bahasa-indonesiaMateri umy-bahasa-indonesia
Materi umy-bahasa-indonesia
 
PPT 10 - Teknik Penulisan Karya Ilmiah (2).pptx
PPT 10 - Teknik Penulisan Karya Ilmiah (2).pptxPPT 10 - Teknik Penulisan Karya Ilmiah (2).pptx
PPT 10 - Teknik Penulisan Karya Ilmiah (2).pptx
 
Silabus musik 7,8 & 9
Silabus musik 7,8 & 9Silabus musik 7,8 & 9
Silabus musik 7,8 & 9
 
pertemuan-vi-mengenal-bahan -pustaka.ppt
pertemuan-vi-mengenal-bahan -pustaka.pptpertemuan-vi-mengenal-bahan -pustaka.ppt
pertemuan-vi-mengenal-bahan -pustaka.ppt
 
Materi umy-bahasa-indonesia (1)
Materi umy-bahasa-indonesia (1)Materi umy-bahasa-indonesia (1)
Materi umy-bahasa-indonesia (1)
 
Materi umy-bahasa-indonesia (1)
Materi umy-bahasa-indonesia (1)Materi umy-bahasa-indonesia (1)
Materi umy-bahasa-indonesia (1)
 
Katalogisasi Perpustakaan
Katalogisasi PerpustakaanKatalogisasi Perpustakaan
Katalogisasi Perpustakaan
 
Rafika
RafikaRafika
Rafika
 
Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab
Metodologi Pembelajaran Bahasa ArabMetodologi Pembelajaran Bahasa Arab
Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab
 
Penulisan gaya ukm (2011 2012)
Penulisan gaya ukm (2011 2012)Penulisan gaya ukm (2011 2012)
Penulisan gaya ukm (2011 2012)
 
Materi-bahasa-indonesia
Materi-bahasa-indonesiaMateri-bahasa-indonesia
Materi-bahasa-indonesia
 
Materi umy-bahasa-indonesia (1)
Materi umy-bahasa-indonesia (1)Materi umy-bahasa-indonesia (1)
Materi umy-bahasa-indonesia (1)
 
MATERI_1,2.ppt
MATERI_1,2.pptMATERI_1,2.ppt
MATERI_1,2.ppt
 
Materi umy (bahasa indonesia)
Materi umy (bahasa indonesia)Materi umy (bahasa indonesia)
Materi umy (bahasa indonesia)
 
WEEK_8_-_LARAS_BAHASA.pptx
WEEK_8_-_LARAS_BAHASA.pptxWEEK_8_-_LARAS_BAHASA.pptx
WEEK_8_-_LARAS_BAHASA.pptx
 
E book pengantar_ilmu_menerjemah_rudi_hartono_2017
E book pengantar_ilmu_menerjemah_rudi_hartono_2017E book pengantar_ilmu_menerjemah_rudi_hartono_2017
E book pengantar_ilmu_menerjemah_rudi_hartono_2017
 

More from Saeful Fadillah

More from Saeful Fadillah (20)

Pengumuman1
Pengumuman1Pengumuman1
Pengumuman1
 
Analisis unsur intrinstik
Analisis unsur intrinstikAnalisis unsur intrinstik
Analisis unsur intrinstik
 
Ukk fisika sma kelas 11
Ukk fisika sma kelas 11Ukk fisika sma kelas 11
Ukk fisika sma kelas 11
 
1. presentasi renstra 20162017
1. presentasi renstra 201620171. presentasi renstra 20162017
1. presentasi renstra 20162017
 
Ktsp smk
Ktsp smkKtsp smk
Ktsp smk
 
Daftar sekolah mts kota cilegon
Daftar sekolah mts kota cilegonDaftar sekolah mts kota cilegon
Daftar sekolah mts kota cilegon
 
3. membuat query
3. membuat query3. membuat query
3. membuat query
 
4 instr smp_020209
4 instr smp_0202094 instr smp_020209
4 instr smp_020209
 
Model pembljrn scl
Model pembljrn sclModel pembljrn scl
Model pembljrn scl
 
Mdel kooperatif
Mdel kooperatifMdel kooperatif
Mdel kooperatif
 
Cooperative learning
Cooperative learningCooperative learning
Cooperative learning
 
Pengembangan bahan ajar
Pengembangan bahan ajarPengembangan bahan ajar
Pengembangan bahan ajar
 
Pedoman ukg revisi 12072012
Pedoman ukg revisi 12072012Pedoman ukg revisi 12072012
Pedoman ukg revisi 12072012
 
Jadwal pelajaran uts 2011 2012
Jadwal pelajaran uts 2011   2012Jadwal pelajaran uts 2011   2012
Jadwal pelajaran uts 2011 2012
 
Undangan 2
Undangan 2Undangan 2
Undangan 2
 
Undangan 2
Undangan 2Undangan 2
Undangan 2
 
Fungsi dasar komponen komputer
Fungsi dasar komponen komputerFungsi dasar komponen komputer
Fungsi dasar komponen komputer
 
Kerja sama ekonomi internasional 2
Kerja sama ekonomi internasional 2Kerja sama ekonomi internasional 2
Kerja sama ekonomi internasional 2
 
Kebutuhan manusia
Kebutuhan manusiaKebutuhan manusia
Kebutuhan manusia
 
Faktor faktor yang mempengaruhi konsumsi
Faktor faktor yang mempengaruhi konsumsiFaktor faktor yang mempengaruhi konsumsi
Faktor faktor yang mempengaruhi konsumsi
 

Recently uploaded

PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 

Recently uploaded (16)

PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 

Standar pengolahan banten2 teori copy

  • 1. PENGOLAHAN BAHAN PERPUSTAKAAN Oleh : Suwardi Pustakawan Madya Disampaikan pada Bimbingan Teknis Pengelola Perpustakaan Sekolah SMA/SMK/MA Prov. Banten Serang, 22 Januari 2019
  • 2. STANDAR PENGOLAHAN BAHAN PERPUSTAKAAN Standar pengatalogan deskriptif • Peraturan Katalogisasi Indonesia yang disusun Perpustakaan Nasional (ed.rev 2013) • Anglo American Cataloging Rules 2nd ed. (AACR2 2 nd edition) Daftar tajuk kendali kepengarangan • Daftar tajuk nama-nama pengarang indonesia yang disusun oleh Perpustakaan Nasional • Daftar tajuk seragam untuk nama geografi dan Badan Korporasi Indonesia yang disusun oleh Perpstakaan Nasional RI • Petunjuk teknis penentuan kata utama dan ejaan untuk tajuk nama pengarang Indonesia
  • 3. Pedoman kebahasaan - Glosarium istilah asing Indonesia - Kamus besar bahasa Indonesia - Pedoman umum pembentukan istilah - Pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD) - Kamus khusus berbagai bidang pengetahuan Kamus berbagai Bahasa Dan Pedoman Metadata Indomarc Pedoman Teknis - Standar Pengolahan Bahan Perpustakaan - Pedoman Penentuan Tajuk Subjek - Pedoman Penentuan Notasi Klasifikasi Bahan Perpustakaan - Pedoman Penentuan Nama Pengaranag Indonesia - Pedoman Penentuan Notasi Klasifikasi Agama Islam -Pedoman Perluasan Notasi DDv Untuk Wilayah Indonesia
  • 4. II. PENGATALOGAN DESKRIPTIF 1. Tingkat rincian deskripsi Adalah tingkat rincian deskripsi adalah tingkat kelengkapan unsur deskripsi bibliografis sebagai titik temu kembali yang dicantumkan dalam katalog 2. Unsur data dan pola deskripsi bibliografis a. Daerah judul dan pernyataan tanggung jawab kepengarangan) b. Daerah edisi c. Daerah rincian data khusus d. Daerah penerbitan e. Daerah deskripsi fisik f. Daerah seri g. Daerah catatan h. Daerah nomor standar dan keterangan pengadaan
  • 5.  Pola deskripsi Terdiri yang berparagraf dan indensi Contoh deskripsi berparagraf 1 (entri utama pada pengarang) Sunaryati Hartono, C.F.G. Politik hukum menuju satu sistem hukum nasional / C.F.G. Sunaryati Hartono .— Bandung : Alumni, 1991 x, 194 hlm. ; 21 cm. Bibliografi : hlm. 188-194 ISBN 979-414-801-8 1. Hukum dan Negara 2. Hukum nasional -- Indonesia II. Judul
  • 6. Contoh deskripi berparagraf 1 (entri utama pada judul) Bunga rampai sastra Jawa mutakhir / disunting dan diberi pendahuluan oleh J.J. Ras ; penerjemah, Hesri .—Jakarta : Grafiti Press, 1985 xvi, 441 hlm. ; 23 cm. .— (Seri terjemahan javanologi) Diterbitkan atas kerjasama dengan Proyek dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara dengan Perwakilan Koninjlijk Instituut VoorTaal-, Land – Volkenkunde. Judul asli : Javanese literature since independence : an athologhy 1. Kesusasteraan Jawa I. Ras. J.J II. Hesri III. Proyek PEnelitian dan Pengkajian …
  • 7. Bahasa dalam pendeskripsian digunakan untuk beberapa daerah bibliografis yaitu : - Daerah judul dan kepengarangan - Daerah edisi - Daerah penerbitan - Daerah seri Bahasa Indonesia dengan ejaan terbaru digunakan dalam beberapa data bibliografis yaitu: - Rincian data khusus - Deskripsi fisik - Catatan - Keterangan pengadaan * Bila dalam bahan perpustakaan menggunakan bahasa Indonesia dengan ejaan yang lama, maka dalam catatan biblografis menggunakan ejaan terbaru. * Aksara yang digunakan adalah aksara latin
  • 8. UKURAN, ANGKA DAN BILANGAN Ukuran khususnya untuk daerah deskripsi fisik adalah system numeric dalam satuan centimeter (cm) Angka yang digunakan adalah angka arab, terutama penggunaan dalam deskripsi fisik, perincian data khusus, daerah seri. Apabila terdapat penggunaan tanpa menggunakan angka arab ditransliterasikan ke dalam angka arab. Contoh : seri pendidikan ; 7 (asal VII) fundamentals of educational planning ; 37
  • 9. SINGKATAN Singkatan kata digunakan untuk menyatakan keterangan dalam daerah- daerah tertentu. Beberapa singkatan yang digunakan adalah : Singkatan pada daerah pernyataan judul dan kepengarangan, edisi, penerbitan dan daerah seri ; dll. (dan lain-lain) ; Ed. (edisi) ; Rev. (revisi) ; Et al. (et alii ; singkatan dan kawan-kawan tidak digunakan) ; S.l. (sine loco = tanpa tempat terbit) ; S.n. (sine nomine = tanpa nama penerbit) tsb. (tersebut) Singkatan yang digunakan pada daerah rincian data khusus bahan dan daerah deskripsi fisik adalah : ca (circa = kira-kira) ; cm. (sentimeter) ; hlm. (halaman). Singkatan p (pagina tidak digunakan) ; Ilus. (ilustrasi) ; Jil. (jilid) ; lb. (lembar) ; Ms. (manuskrip) ; Vol. (volume)
  • 10. Penandaan bahan umum (PBU) PBU (penandaan bahan umum) diberikan dalam pendiskripsian semua bahan perpustakaan selain buku dan majalah. Penandaan bahan umum dinyatakan setelah judul sebenarnya. Contoh PBU : Braille (Braille) ; Bahan kartografis (Cartographic materials) ; Sumber elektronik (Electronic resources) ; Bahan grafis (Grphic material) ; Manuskrip (manuscripts) ; Bentuk mikro ( Microform) ; Film (Motion picture) ; Multimedia (multimedia) ; Musik (music) ; Objek (object) ; Rekaman suara (Sound recordings) ; Rekaman video (Video recordings) Penandaaan bahan umum untuk bahan yang terdiri dari beberapa format ditetapkan sebagai berikut: • Bila bahan tersebut memiliki judul kolektif, maka tanda bahan umum yang digunakan adalah Multimedia bukan ‘Kit’ • Bila bahan tersebut tidak memiliki judul kolektif maka pernyataan tanda bahan umum diberikan sesudah setiap pernyataan judul sebenarnya sesuai format bahan : Contoh : The valley of the kings [PBU] / James Merriman. Treasure of ancient [PBU]
  • 11. V.2. Penandaan bahan khusus Penandaan bahan khusus digunakan untuk deskripsi semua bahan perpustakaan selain buku dan majalah dalam bentuk tercetak. Istilah-istilahnya yang dipakai adalah sbb: Atlas ; Braille ; Diagram ; Foto ; Gambar dinding digunakan untuk istilah wall chart ; Gambar teknik digunakan untuk istilah technical drawing ; Globe digunakan untuk istilah bola dunia ; Kaset suara digunakan untuk istilah (compact disc, piringan suara, sound disc, dan cakram suara) ; CD suara digunakan untuk istilah (compact disc, piringan suara, sound disc dan cakram suara) ; VCD digunakan untuk istilah video (Compact disc, piringan video atau cakram video) ; Kaset film digunakan untuk menyatakan istilah film cassette ; Kaset video ; Mikrofis ; Manuskrip disingkat ‘Ms’ ; Perkamen ; Peta ; Piringan hitam ; Partitur ; Sound track film ; Vellum ; CD-ROM ; File V.2.1 Kelengkapan istilah penandaan bahan khusus Istilah penandaan bahan khusus dinyatakan dalam daerah deskripsi fisik secara lengkap tanpa menghilangkan kata atau istilah yang sudah tercantum dalam penandaan bahan umum, meskipun peraturan katalogisasi memberi alternative penghilangan kata tsb. Contoh : Penandaan bahan umum : [rekaman suara] [bentuk mikro] Penandaan bahan khusus : CD bukan bukan piringan Kaset suara bukan kaset (kata suara tetap dicantumkan)
  • 12. FREKUENSI SUMBER BERLANJUT Frekuensi (kala terbit) sumber berlanjut merupakan data yang dicantumkan pada daerah catatan dalam deskripsi bibliografis sumber berlanjut untuk keperluan penyeragaman penulisan frekuensi, berikut istilah frekuensi : Harian, Mingguan, Bulanan, Tahunan, Tengah bulanan (dua mingguan tidak digunakan), Tengah tahunan, Dua bulanan (dwi bulanan tidak digunakan), Tiga bulanan, Empat bulanan (caturwulan tidak digunakan), Dua kali sehari, Dua kali seminggu, Frekuensi tidak teratur, Frekuensi bervariasi (terbitan berseri yang terbit teratur atau frekuensi dalam satu volume atau satu masa volume saja tetapi volume berbeda diantara beberapa volume yang ada).
  • 13. ENTRI KATALOG Entri yang dibuatkan dalam katalog terdiri dari : entri kepengarangan, entri judul , entri seri, entri subjek VIII.1 Sistem entri Sistem entri yang digunakan adalah sitem entri utama adalah tajuk nama pengarang atau penanggungjawab utama bahan perpustakaan. VIII.2 Bentuk/format katalog Adalah bentuk kartu katalog, katalog Online, dan katalog buku
  • 14. PENETAPAN DAN PENGENDALIAN TAJUK ENTRI KATALOG IX.1.Penetapan tajuk nama pengarang perorangan Penetapan tajuk nama pengarang Indonesia didasarkan pada Surat Keputusan Kepala Perpustakaan Naional RI NO. 2 Tahun 2005 tentang kata utama dan ejaan nama pengarang Indonesia dan Petunjuk Teknis penentuan kata utama dan ejaan untuk tajuk nama pengarang Indonesia tahun 2006. Kata utama tajuk nama pengarang Indonesia ditetapkan sebagai berikut: - Kata utama untuk nama ganda yang memiliki ciri pengenal terbatas : pada bagian nama diri yang ditulis apa adanya secara lengkap. - Kata utama untuk nama yang memiliki ciri pengenal terbatas dan ciri pengenal kolektif (nama fam/marga) : pada bagian nama yang merupakan ciri pengenal kolektif (nama fam/marga) Contoh : Nama dalam bahan : Soekarno Nama dalam tajuk : Soekarno Nama dalam bahan : Mohammad Hatta Nama dalam tajuk : Mohammad Hatta Nama dalam bahan : Bismar Siregar Nama dalam tajuk : Siregar, Bismar
  • 15. • Notasi untuk biografi perorangan ditetapkan pada notasi 92. • Contoh : Nama dalam tajuk : Amin Rais • Nomor panggil : 92 (Amin) • • Bila nama depan atau nama kelaurga merupakan singkatan atau inisial, maka kata utama nama terssebut ditetapkan pada nama sebelum inisial • Contoh : Nama dalam bahan : Suman Hs • Nama dalam tajuk : Suman Hs • • Nama dalam bahan : Soekarman K. • Nama dalam tajuk : Soekarman K. • • Ejaan yang digunakan adalah ejaan sesuai dengan bahan • Transliterasi nama asingdari aksara non latin, maka nama terebut ditransliterasi ke dalam latin berdasarkan aturan yang berlaku di Indonesia: – Gamal Abdel Nasser (bahasa Inggris) – Jamal Abdul Nasir (Bahasa Indonesia) • – Avicenna (latin bahasa Inggris) – Ibnu Sina (bahasa Indonesia) • – Averoes (latin bahasa Inggris) – Ibnu Rusd (bahasa Indonesia)
  • 16. Penetapan tajuk nama pengarang badan korporasi Penulisan tajuk yang mengandung nama jurisdiksi, maka nama jurisdiksi dituliskan dalam bahasa Indonesia diikuti nama resmi badan korporasi tersebut : contoh : Indonesia. Kementerian Pertahanan Penulisan nama badan internasional atau dari negara asing yang merupakan badan swasta atau non pemerintah dituliskan spt contoh : American Library Association Perserikatan bangsa-bangsa bukan United Nations Badan korporasi yang mempunyai bentuk akronim Contoh : KOWANI bukan Kongres Wanita Indonesia Ikatan Pustakawan Indonesia bukan IPI Untuk nama badan korporasi yang mengalami perubahan, nama lama atau nama yang baru digunakan sesuai dengan yang tercantum dalam bahan. Contoh : Departemen Pertahanan dan Keamanan Departemen Pertahanan Kementeriaan Pertahanan Perpustakaan daerah Riau Perpustakaan Nasional Propinsi Riau
  • 17. Penetapan tajuk geografi ditentukan sbb: • Bentuk nama geografi adalah bentuk dalam bahasa Indonesia Contoh : Amerika serikat bukan United Stated of America • Bila tidak ada bentuknya dala bahasa Indonesia gunakan bahasa resminya dan gunakan nama yang lebih dikenal Contoh : New South Wales Brussel bukan Brurxelles • Bila terdapat nama sama untuk wilayah yang berbeda secara geografis ditambahkan nama geografi yang lebih luas dalam kurung siku Contoh : Groningen (Suriname) Nagoya (Batam) • Bila terdapat nama sama dalam wilayah dalam satu juruisdiksi Contoh : Blitar (Kota) Blitar (Kabupaten) • Untuk nama geografis di luar negeri yang kurang dikenal Contoh : Adams County (Illinois) Dorset (Inggris) • Untuk nama yang terdapat di kota besar Contoh : Tebet (Jakarta) Grogol (Jakarta) Grogol (Kediri)
  • 18. • TAJUK SUBJEK – Prinsip spesifik dan langsung Istilah yang paling spesifik dan langsung mewakili atau menggambarkan isi karya tersebut sesuai dengan topik bahan perpustakaan yang dikatalog Contoh : Judul : Budidaya lele --- Lele – Budidaya bukan ikan -- budidaya – Prinsip keterpakaian Istilah bahasa Indonesia lebih diutamakan daripada istilah dalam bahasa asing. Bila istilah asing lebih dikenal, maka digunakan istilah asing, dengan menyesuaikan bentukpenulisannya sesuai aturan dalam bahasa Indonesia Contoh : ’Psikologi’ lebih dipakai dari pada ’ilmu jiwa’ Fasisme bukan Fascisme – Prinsip keseragaman Bila terdapat sejumlah kata yang pengertiannya sama, maka harus dipilih satu kata yang baku untuk keperluan penyeragaman Contoh : Sapi dan lembu • Untuk penyeragaman dipilih salah satu, yaitu Sapi
  • 19. • PENENTUAN KLASIFIKASI Notasi untuk subjek yang terkait dengan Indonesia menggunakan notasi yang ditentukan dalam DDC. Notasi tersebut diantaranya adalah : – Bahasa Indonesia 499.221 sebelumnya 410 – Kesusasteraan Indonesia 899.221 sebelumnya 810 – Ensiklopedi (berbahasa) Indonesia 039.992 21 sebelumnya 031 – Terbitan berseri (berbahasa) Indonesia : 059.992 21 sebelumnya 051 – Organisasi di Indonesia : 068.598 sebelumnya 061 – Jurnalisme dan surat kabar (berbahasa) Indonesia : 079.598 sebelumnya 071 – Kumpulan karya Indonesia : 089.992 21 sebelumnya 081 – Etnopsikologi orang Indonesia ; 155.849 922 1 sebelumnya 155.841 – Etnologi orang Indonesia ; 305.809 922 1 sebelumnya 305.81 – Lukisan Indonesia : 759.959 8 sebelumnya 751 • Untuk notasi sejarah dan geografi Indonesia tetap menggunakan notasi ‘959.8 dan ‘915.98 dari bagan utama DDC serta notasi tambahan ‘598’ dari tabel 2 DDC • Untuk notasi sejarah dan geografi Papua menggunakan notasi ‘959.88’ dan ‘915.988’ serta notasi tambahan wilayah ‘-598.8’. Notasi tersebut merupakan perluasan atau penyesuaian khusus dari notasi pada bagan utama dan tabel 2 DDC sebagaimana tersusun dalam Klasifikasi Bahan Pustaka tentang Indonesia menurut DDC. • Untuk notasi pemerintahan daerah di Indonesia digunakan notasi 352-354
  • 20. • Notasi Karya Biografi • Notasi untuk subjek biografi ditetapkan sebagai berikut: Notasi untuk biografi perorangan : ditetapkan pada notasi dasar 92, ditambah dengan kata utama nama orang dalam tanda kurung • Contoh: 92 (Soekarno) biografi Soekarno Notasi untuk biografi dalam subjek tertentu : ditentukan pada notasi subjek dengan notasi tambahan biografi ’092’dari tabel 2 • Contoh : 020.92 biografi pustakawan Notasi untuk biografi dalam wilayah tertentu ditetapkan pada notasi ’920.03-09’. Tambahkan angka dasar 920.0 notasi 3-9 dari tabel 2. Tingkat klasifikasi dan kelengkapan notasi • Perpustakaan Nasional menerapkan tingkat klasifikasi komplesk dalam pengklasifikasian baha perpustakaan. Penentuan notasi dan klasifikasi kompleks merupakan klasifikasi yang mencantumkan nomor klas atau notasi subjek bahan perpustakaan yang paling spesifik atau paling lengkap sebagaimana terdaftar dalam bagan DDC Contoh Pensiun 331.251 Jakarta -598 22
  • 21. • Untuk mencapai kelengkapan notasi klasifikasi, sering diharuskan untuk menambhahkan notasi yang tersedia dalam tabel pembantu DDC. Dalam penggunaan atau penambahan notasi dati tabel tambahan harus sesuai instruksi yang tersedia, misalnya: Bila terdapat instruksi penggunaannya pada bagan utama DDC Contoh : 305.4 : Wanita 305.409 598 : Wanita Indonesia 305.8 : Kelompok etnis, ras, bangsa 305.899 22 : Orang Indonesia Bila notasi sub divis standar tercantum dalam bagan utama DDC Contoh : 305 : Kelompok sosial • 305.900 598 : Kelompok sosial di Indonesia