Apa itu daftar pustaka ? bagaimana cara menggunakannya ? adakah bagian-bagian dalam daftar pustaka ? semua akan dijelaskan pada power point ini. Daftar Pustaka.
2. STANDAR KOMPETENSISTANDAR KOMPETENSI
Mengungkapkan informasi dalam bentuk
proposal, surat dagang, karangan ilmiah.
KOMPETENSI DASARKOMPETENSI DASAR
Melengkapi karya tulis dengan daftar
pustaka dan catatan kaki.
3. INDIKATORINDIKATOR
• Melengkapi karya tulis dengan daftar pustaka dan catatan kaki sesuai dengan pedoman.
• Memperbaiki pemakaian tanda baca dan ejaan tulisan teman.
4. TUJUAN PEMBELAJARANTUJUAN PEMBELAJARAN
• Siswa mampu menuliskan daftar pustaka dengan benar.
• Siswa mampu menuliskan catatan kaki sesuai dengan
pedoman.
• Siswa mampi memperbaiki pemakaian tanda baca dan
ejaan tulisan teman dengan benar.
5. DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka disebut juga referensi, bibliografi,
sumber acuan, atau sumber rujukan.
Daftar pustaka adalah susunan sumber informasi
yang umumnya berasal dari sumber tertulis berupa
buku, makalah, karangan di surat kabar, majalah,
dan sejenisnya. Semua sumber bacaan itu
berhubungan erat dengan karangan yang ditulis.
Daftar pustaka ditempatkan pada bagian akhir
karangan dan ditulis pada halaman tersendiri. Daftar
pustaka di-susun berdasarkan urutan abjad nama
penulis (alfabetis) dan tidak menggunakan nomor
urut.
6. KETENTUAN PENULISAN
DAFTAR PUSTAKA
BukuBuku
Jika penulisnya satu orang, penulisan nama belakang penulisnya
(jika terdiri atas dua kata atau lebih) dipindahkan ke depan.
Misalnya, Yogi Yogaswara menjadi Yogaswara, Yogi.
Contoh:
Yogaswara, Yogi. 2000. Teknik Menulis Cerita Anak. Bandung:
CV Aneka.
7. Jika penulisnya dua atau tiga orang, nama penulis pertama
ditulis terbalik, sedangkan yang lainnya tetap.
Contoh:
Warsidi, Edi dan Eriyandi Budiman. 1999. Teknik Menulis
Naskah Film untuk Anak-Anak. Bandung: Katarsis.
Jika penulisnya lebih dari tiga orang, hanya satu orang yang
dituliskan, kemudian ditambah keterangan dkk. (dan kawan-
kawan).
Contoh:
Sugono, Dendy dkk. 2003. Kamus Bahasa Indonesia Sekolah
Dasar. Jakarta: Gramedia.
8. Jika beberapa buku dari penulis yang sama kita rujuk, urutan
daftar pustaka tidak mengulang nama penulisnya. Pada urutan
kedua dan selanjutnya, nama penulis diganti dengan garis dela-
pan ketukan.
Contoh:
Ismail, Taufiq (ed.) dkk, 2002. Horison Sastra Indonesia 1, Kitab
Puisi. Jakarta: Horison & The Ford Foundation.
––––––––, 2002. Horison Sastra Indonesia 2:, Kitab Cerpen.
Jakarta: Horison & The Ford Foundation.
Jika tahun terbit tidak dicantumkan, tahun terbitnya diganti
dengan tulisan tanpa tahun (tt).
Contoh:
Maulana, Dodi. tanpa tahun. Beternak Unggas. Bandung:
CV Permata.
9. Surat KabarSurat Kabar
Jika berupa berita, urutannya yaitu nama koran (dicetak miring)
dan penanggalan.
Contoh:
Kompas (harian). Jakarta, 20 Februari 2005.
Kedaulatan Rakyat (harian). Yogyakarta, 15 Maret 2005.
Jika berupa artikel urutannya yaitu nama penulis (seperti pada
buku), tahun terbit, judul artikel (diapit tanda petik dua), nama
koran, tanggal terbit.
Contoh:
Saptaatmaja, Tom S. 2005. "Imlek, Momentum untuk
Rekonsiliasi." Koran Tempo, 11 Maret 2005.
10. MajalahMajalah
Sama dengan surat kabar, tetapi di belakang nama majalah
ditambahkan nomor edisi.
Contoh:
Kleiden, Ignas. 2005. "Politik Perubahan Tanpa Perubahan
Politik." Tempo No. 50 tahun XXXIII.
11. Karya tulis ilmiah membutuhkanKarya tulis ilmiah membutuhkan
dokumentasi untuk memudahkan penulisdokumentasi untuk memudahkan penulis
menyatakan serta mengakui jasa paramenyatakan serta mengakui jasa para
penulis lainnya. Selain itu, dokumentasipenulis lainnya. Selain itu, dokumentasi
ini bertujuan agar para pembaca mengujiini bertujuan agar para pembaca menguji
atau memeriksa sumber informasi.atau memeriksa sumber informasi.
Dokumentasi ini biasanya berbentukDokumentasi ini biasanya berbentuk
catatan kakicatatan kaki. Fungsi utama catatan kaki adalah
memberikan informasi mengenai suatu sumber.
CATATAN KAKICATATAN KAKI
12. KETENTUAN PENULISAN
CATATAN KAKI
BukuBuku
(1) Data pengarang
Nama pertama, nama tengah, nama akhir, koma.
(2) Data buku
Judul buku digarisbawahi (dicetak miring), tanda kurung
buka, tempat penerbitan, titik dua, penerbit, koma, tahun
penerbitan,tanda kurung tutup, koma.
(3) Data halaman
Ringkasan p. atau pp., angka, titik.
13. 1 Erich Fromm, The Art of Loving (New York: Harper & Row,
1956), p. 23.
Haruslah diperhatikan benar-benar bahwa tidak adaHaruslah diperhatikan benar-benar bahwa tidak ada
tanda baca mendahului tanda kurung buka, tetapitanda baca mendahului tanda kurung buka, tetapi
terdapat koma setelah tanda kurung tutup.terdapat koma setelah tanda kurung tutup. SepertiSeperti
juga halnya dengan kalimat, catatan kaki mulaijuga halnya dengan kalimat, catatan kaki mulai
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik.dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik.
14. ArtikelArtikel
(1) Data pengarang
Nama pertama, nama tengah, nama akhir, koma.
(2) Data artikel/publikasi
Tanda kutip buka, judul artikel, koma, tanda kutip tutup,
judul penerbitan, koma, hari, bulan (disingkat
kalau lebih dari lima huruf), koma, tahun, koma.
(3) Data halaman
Singkatan p. atau pp., angka, titik.
2 Stuart Baur, "First Message from the Planet of the Apes",
New Yorker, 24 Feb. 1975, pp. 30—37.
15. Referensi Kedua atau BelakangReferensi Kedua atau Belakang
Kalau kita telah menyajikan semua informasi yang
dibutuhkan dalam catatan kaki yang pertama bagi suatu
sumber, demi kepraktisan tidak perlu lagi kita ulangi
seperti catatan kaki yang pertama itu. Cukup kalau kita
menulis nama akhir pengarang dan nomor halaman saja,
contoh: (Tarigan, p. 17). Kalau kebetulan ada dua
pengarang yang mempunyai nama akhir yang sama, kita
harus menulis nama mereka secara utuh (Henry Guntur
Tarigan, p. 17); dan kalau ternyata pengarang tersebut
telah menulis dua atau lebih karya, maka sebaiknya kita
mencantumkan nama akhir dan singkatan judul karyanya,
contoh: (Tarigan, Membaca, p. 27).
Sebagai bentuk pilihan, pada penyebutan kedua dan
seterusnya atas sumber yang sama, judul buku dan
sebagainya tidak perlu disebut lagi, dan digantikan dengan
singkatan: ibid, op.cit, loc.cit.
16. Contoh pemakaianContoh pemakaian ibidibid dandan loc.citloc.cit yang ada di bagianyang ada di bagian
bawah halaman buku:bawah halaman buku:
1 Henry Guntur Tarigan, "Hukuman Tradisional pada Masyarakat Karo", Piso Surit,
Juni 1981, p.3.
2 Ibid. [mengacu pada karya Henry Guntur Tarigan, pada halaman yang sama].
3Andrew Hacker, "Who Killed Harry Gleason?", Atlantic, Dec. 1974, p. 53.
4 Ibid., p.55. [mengacu pada artikel Hacker, halaman berbeda] .
5 Tarigan, loc.cit p. 4 [mengacu pada artikel Tarigan, halaman berbeda] .
6 Ibid, (mengacu pada artikel Tarigan, halaman sama dengan yang tertera pada
catatan kaki 5].
7 Hacker, loc.cit p.55 [mengacu pada artikel Hacker, catatan kaki yang telah
diselingi oleh karya lain ini menuntut agar nomor halaman diberikan,
sekalipun nomor halamannya sama dengan yang terdapat pada catatan kaki
4].
17. Berikut contoh penunjukan "ibid" dalam suatu tulisanBerikut contoh penunjukan "ibid" dalam suatu tulisan.
Pengalaman adalah sebagai sumber pengetahuan dan keterampilan bersifatPengalaman adalah sebagai sumber pengetahuan dan keterampilan bersifat
pendidikan, yang merupakan satu kesatuan di sekitar tujuan pelajar. Pengalamanpendidikan, yang merupakan satu kesatuan di sekitar tujuan pelajar. Pengalaman
pendidikan bersifat kontinu dan interaktif serta membantu integrasi pribadipendidikan bersifat kontinu dan interaktif serta membantu integrasi pribadi
pelajar.45pelajar.45
Pada garis besarnya, pengalaman itu terbagi menjadi dua macam, yaituPada garis besarnya, pengalaman itu terbagi menjadi dua macam, yaitu
pengalaman langsung partisipasi sesungguhnya dan pengalaman pengganti yangpengalaman langsung partisipasi sesungguhnya dan pengalaman pengganti yang
meliputi:meliputi:
a. Melalui observasi langsung:a. Melalui observasi langsung:
(1) Melihat kejadian aktual mengenai objek dan benda yang konkret.(1) Melihat kejadian aktual mengenai objek dan benda yang konkret.
b. Melalui gambar.b. Melalui gambar.
(1) Melihat gambar hidup.(1) Melihat gambar hidup.
(2) Melihat fotografi.(2) Melihat fotografi.
c. Melalui grafis, misalnya peta, diagram,c. Melalui grafis, misalnya peta, diagram, grafikblue point 3grafikblue point 3 dan lain- lain.dan lain- lain.
__________________________________
45 Ibid., halaman 4345 Ibid., halaman 43
18. PELATIHAN 1PELATIHAN 1
Jelaskan pemakaian catatan kaki di bawah ini!Jelaskan pemakaian catatan kaki di bawah ini!
a.a. Goal-seakingGoal-seaking (tingkah laku individu terarah kepada suatu tujuan(tingkah laku individu terarah kepada suatu tujuan
tertentu).tertentu).
b.b. MindMind (substansi kualitatif yang berbeda dengan jasmaniah).(substansi kualitatif yang berbeda dengan jasmaniah).
c.c. DriveDrive (tenaga pendorong dari dalam diri individu atau dalam(tenaga pendorong dari dalam diri individu atau dalam
pengertian yang lebih luas sering disebutpengertian yang lebih luas sering disebut motivemotive). 54). 54
Aspek-aspek tersebut memungkinkan adanya dinamisasi proses belajarAspek-aspek tersebut memungkinkan adanya dinamisasi proses belajar
dalam diri individu. Menurut Cronbach 53, proses belajar itu akandalam diri individu. Menurut Cronbach 53, proses belajar itu akan
terjadi pada diri individu apabila ada langkah-langkah atau aspek-aspekterjadi pada diri individu apabila ada langkah-langkah atau aspek-aspek
sebagai berikut.sebagai berikut.
1.1. Tujuan (Tujuan (GoalGoal))
Perbuatan belajar akan terjadi apabila ada tujuan yang akan dicapai.Perbuatan belajar akan terjadi apabila ada tujuan yang akan dicapai.
2.2. Kesiapan (Kesiapan (ReadinessReadiness))
Kesiapan dalam proses belajar merupakan suatu hal yang esensien.Kesiapan dalam proses belajar merupakan suatu hal yang esensien.
________________________________
5353 Skinner, Charles E., Essential Of Education Psychology, AmericanSkinner, Charles E., Essential Of Education Psychology, American
Company Ltd., Tokyo, Japan, 1958, p.,7.Company Ltd., Tokyo, Japan, 1958, p.,7.
5454 Cronbach, L.E.,Cronbach, L.E., op.cit.op.cit., p.p., 48–52, p.p., 48–52
19. REFERENSIREFERENSI
Akhadiah, Sabarti. 1991. Pembinaan Kemampuan Menulis
Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Alwi, Hasan. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Tim Edukatif. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia XI SMA.
Jakarta: Erlangga.