3. publish by: ciptaDesa.c
Kebijakan terkait kegiatan stunting di Desa
Peraturan:
Peraturan Presiden No 72 Tahun 2021 tentang
Percepatan Penurunan Stunting
Permendesa, PDTT No. 8 Tahun 2022 tentang
Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2023
Permenkeu No. 190/PMK.07/2021 tentang
Pengelolaan Dana Desa
4. Apa itu Rembug Stunting ???
Rembuk stunting merupakan pertemuan dalam
rangka membahas hasil perumusan kegiatan
melalui diskusi terarah untuk membuat
komitmen Desa dan menetapkan kegiatan-
kegiatan konvergensi dalam menangani stunting.
Dalam rembuk stunting ini membahas dua hal,
pertama kegiatan konvergensi penanganan
stunting yang akan dilakukan pada tahun
berjalan (2023) dan kedua komitmen Desa untuk
kegiatan penanganan stunting dalam untuk RKP
Desa tahun berikutnya (2024).
5. Di dalam melaksanakan konvergensi intervensi untuk pencegahan stunting di tingkat
Desa, rembuk stunting merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan untuk
mengkonsolidasi usulan-usulan kegiatan berdasarkan data hasil pemetaan tujuh
paket layanan yang telah dikumpulkan oleh Kader Pembangunan Manusia (KPM).
6. Layanan Dasar Kegiatan
Stunting di Desa
1. Kesehatan ibu dan anak (KIA);
2. Konseling gizi;
3. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi;
4. Perlindungan sosial untuk peningkatan askes
ibu hamil dan menyusui serta balita terhadap
jaminan kesehatan dan administrasi
kependudukan;
5. Pendidikan tentang pengasuhan anak melalui
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bina
Keluarga Balita (BKB);
6. Layanan bagi remaja, PUS , dan upaya
pencegahan perkawinan anak;
7. Pendayagunaan lahan pekarangan keluarga
dan tanah kas Desa untuk pembangunan
Kandang, Kolam dan Kebun (3K) dalam
rangka penyediaan makanan yang sehat dan
bergizi untuk ibu hamil, balita dan anak
sekolah.
7. Kader Pembangunan Manusia (KPM)
Mengapa KPM perlu ada
di Desa?
• Angka stunting masih
tinggi, padahal semu
layanan dasar telah
tersedia.
• Perlu ada yang
memastikan bahwa
seluruh sasaran
mendapatkan cakupan
layanan yang
seharusnya
maka
Tugas Utama KPM
1. Memastikan penerima manfaat
mendapatkan layanan secara lengkap:
1) Mendata sasaran
2) Mendata layanan
3) Memantau penerimaan layanan
kepada penerima manfaat.
2. Menyajikan data-data untuk
mendukung perencanaan yang baik
1) Data dibahas pada rembuk
stunting
2) Usulan rembuk stunting dibahas
dalam Musdes
3. Turut mengkampanyekan kepedulian
pada stunting dan Kesehatan pada
umumnya
8. Rembuk stunting dilakukan melalui diskusi terarah untuk mendapatkan komitmen desa
dan menyepakati kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan untuk memastikan
konvergensi baik yang akan dilakukan pada tahun berjalan maupun untuk dimasukkan
dalam rkp Desa tahun berikutnya.
9. Adapun kegiatan utama dalam rembuk
stunting di Desa, meliputi:
1. pembahasan usulan program/kegiatan
intervensi gizi spesifik dan sensitif yang
disusun dalam diskusi kelompok terarah; dan
2. pembahasan dan penyepakatan prioritas
usulan program/kegiatan intervensi gizi
spesifik dan sensitif. Kesepakatan hasil
rembuk stunting di Desa dituangkan dalam
Berita Acara yang ditandatangani oleh
perwakilan peserta rembug stunting, dan
pemerintah Desa.
10. Peserta rembuk stunting Desa meliputi aparat dan kepala desa, BPD, tim perencana
kegiatan Desa, unsur PKK, KPMD, Kader Posyandu, Bidan desa, tendik PAUD.
11. Pelaku program terkait penanganan stunting termasuk UPT terkait, Puskesmas,
terutama sanitarian dan ahli gizi, Pamsimas, Program Keluarga Harapan (PKH),
Kawasan Rumah Pangan Lestari dan kelompok wanita tani dan lain-lain dan organisasi
masyarakat seperti kelompok tani atau KWT kelompok keagamaan dan karang taruna.
12. Pelaksanaan rembuk stanting setidaknya mengikuti tahapan sebagai berikut :
Menyampaikan kondisi desa dengan menggunakan peta sosial
Data sasaran
Kondisi layanan serta peta kelembagaan Desa.
13. - Menyampaikan usulan kegiatan berdasarkan hasil diskusi kelompok terarah.
- Mendiskusikan rancangan kegiatan konvergensi stunting yang diusulkan.
Apakah strategi kegiatannya sudah tepat ?
Apakah pelaksanaannya sudah tepat ?
Apakah usulan ke desa sudah tepat ?
Bagaimana kekuatan pembiayaan oleh desa ?
Bagaimana UPTD dapat mendukung program konvergensi stunting Desa ?
Usulan perubahan penjadwalan Kegiatan .
14. Kelompok sasaran prioritas
meliputi:
• 1. Remaja putri;
• 2. Calon pengantin;
• 3. Pasangan usia subur
• 4. Ibu hamil;
• 5. Ibu menyusui; dan
• 6. Anak berusia 0 — 59 bulan.
15. Mencatat hasil diskusi ke dalam formulir rencana kegiatan konvergensi penanganan
stunting. Lihat dalam buku monitoring
16. Mengembangkan kesepakatan untuk melaksanakan rapat koordinasi setiap 3 (tiga)
bulan, untuk membahas pelaksanaan konvergensi dan memantau penanganan
stunting di desa.
17. Mendorong Kepala Desa untuk membuat komitmen sesuai kewenangan Desa atas
pembiayaan kegiatan konvergensi stunting pada RKPD setahun berikutnya.
18. Misalnya Desa berkomitmen akan mengalokasi kegiatan penanganan stunting minimal
15 persen atau 20 persen dari APBN sesuai hasil musyawarah.
19. Intervensi Spesifik
Remaja
Putri,,
1) Remaja putri mengkonsumsi TTD
2) Pencegahan kehamilan tidak diinginkan
Calon
pengantin
1) Calon pengantin melakukan pemeriksaan Kesehatan
Ibu hamil
dan nifas
1) Tambahan asupan gizi bagi ibu hamil KEK
2) Ibu hamil mengkonsumsi TTD
3) Keluarga Berencana paska persalinan
Bayi 0-2
tahun
1) Pemantauan tumbuh kembang balita
2) Tambahan asupan gizi bagi balita kurang gizi
3) Tatalaksana gizi buruk bagi balita gizi buruk
4) ASI eksklusif bagi bayi 0-6 bulan
5) MP-ASI bagi baduta
Anak 2-6
tahun
1) Pemantauan tumbuh kembang balita
2) Tambahan asupan gizi bagi balita kurang gizi
3) Tatalaksana gizi buruk bagi balita gizi buruk
20. Intervensi sensitif
1) Penyediaan akses air minum layak bagi
rumah tangga;
2) Penyediaan sarana sanitasi layak bagi rumah
tangga;
3) Penerimaan Bantuan Iuran (PBI) Jaminan
Kesehatan Nasional bagi RT berpenghasilan
rendah;
4) Pendampingan bagi keluarga beresiko
stunting;
5) Bantuan Tunai Bersyarat bagi keluarga miskin
dan rentan;
6) Pemberian pemahaman tentang stunting;
7) Bantuan pangan bagi keluarga miskin dan
rentan;
8) Desa tanpa Buang Air Besar
Sembarangan/BABS.
21. Menyusun notulensi dan Berita Acara hasil rembuk stunting yang ditandatangani
Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa atau BPD.