Rembuk stunting merupakan diskusi terarah untuk mengkonsolidasikan usulan kegiatan pencegahan stunting berdasarkan data pemetaan lima paket layanan, mendapatkan komitmen kalurahan, dan menyepakati kegiatan tahun berjalan dan selanjutnya. Peserta rembuk meliputi pamong desa, tenaga kesehatan, pendidik, dan organisasi masyarakat. Tujuannya menyepakati strategi, pelaksanaan, dukungan kelembagaan unt
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya perencanaan penggunaan dana desa khususnya untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan. Petugas kesehatan diminta untuk membantu merencanakan dan memantau penggunaan minimal 10% dana desa untuk kegiatan tersebut sesuai mekanisme perencanaan dan pelaporan yang ditetapkan.
Rembuk stunting merupakan diskusi terarah untuk mengkonsolidasikan usulan kegiatan pencegahan stunting berdasarkan data pemetaan lima paket layanan, mendapatkan komitmen kalurahan, dan menyepakati kegiatan tahun berjalan dan selanjutnya. Peserta rembuk meliputi pamong desa, tenaga kesehatan, pendidik, dan organisasi masyarakat. Tujuannya menyepakati strategi, pelaksanaan, dukungan kelembagaan unt
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya perencanaan penggunaan dana desa khususnya untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan. Petugas kesehatan diminta untuk membantu merencanakan dan memantau penggunaan minimal 10% dana desa untuk kegiatan tersebut sesuai mekanisme perencanaan dan pelaporan yang ditetapkan.
Tulisan ini membahas pelaksanaan program Dana Desa berdasarkan UU No. 6/2014 tentang desa. Program ini bertujuan untuk memberdayakan desa dengan mengalokasikan dana langsung ke desa, membentuk badan usaha milik desa, serta melibatkan masyarakat dalam perencanaan pembangunan melalui musyawarah desa. Tulisan ini juga menganalisis tantangan pelaksanaan program ini seperti keterlibatan elit desa dan masih lemahnya kap
Pembangunan kawasan perdesaan bertujuan untuk mempercepat peningkatan kualitas pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat desa melalui kerjasama antardesa. Tata kelola pembangunan kawasan perdesaan melibatkan pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat desa dalam perencanaan dan pelaksanaan berdasarkan rencana pembangunan kawasan perdesaan.
Dokumen tersebut berisi laporan konvergensi pencegahan stunting tingkat desa yang mencakup: (1) jumlah sasaran anak dan ibu hamil, (2) hasil pengukuran tikar pertumbuhan, (3) kelengkapan paket layanan pencegahan stunting, (4) penggunaan dana desa, dan (5) tingkat konvergensi layanan di desa.
Dokumen tersebut membahas strategi konvergensi percepatan pencegahan stunting melalui berbagai intervensi yang dilakukan secara terkoordinasi di tingkat desa, kecamatan, dan pusat. Intervensi tersebut mencakup program gizi, kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat dengan sasaran utama ibu hamil dan anak balita. Dokumen juga menjelaskan skema pembiayaan dan koordinasi antar instansi pemerintah dalam mencegah stunt
PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018vie akbar
Pedoman ini memberikan panduan pelaksanaan program padat karya tunai di desa tahun 2018 untuk menciptakan lapangan kerja dan mengentaskan kemiskinan dengan melibatkan partisipasi masyarakat desa dan mempertahankan semangat gotong royong.
MATERI PM DATA PEMANTAUAN & EVALUASI 03 MARET 2023 (SATGAS).pptxEkaFitriyawati1
Dokumen tersebut membahas upaya percepatan penurunan stunting di Provinsi Sulawesi Tenggara melalui beberapa inisiatif seperti: (1) optimalisasi kerja tim koordinasi penanggulangan kemiskinan, (2) penyusunan rencana aksi daerah percepatan penurunan stunting, dan (3) koordinasi lintas sektor untuk penanganan intervensi spesifik dan sensitif terkait stunting. Dokumen ini juga menyoroti permasalahan yang dihadapi dan
Pelaksanaan PNPM-Mandiri Perkotaan Kota SurakartaBagus ardian
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM Mandiri Perkotaan) di Kota Surakarta berfokus pada pemberdayaan masyarakat secara partisipatif untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan. Ringkasan mengenai pelaksanaan, capaian, dan tantangan program ini di Surakarta adalah alokasi dana yang signifikan untuk membiayai kegiatan masyarakat, peningkatan sarana prasarana publik,
Dokumen tersebut membahas upaya percepatan penanganan stunting di Kabupaten Gunung Mas melalui berbagai aksi seperti analisis situasi, rembuk stunting, pembuatan peraturan, sosialisasi, dan pembinaan KPM untuk mencapai komitmen bersama penurunan stunting.
Tulisan ini membahas pelaksanaan program Dana Desa berdasarkan UU No. 6/2014 tentang desa. Program ini bertujuan untuk memberdayakan desa dengan mengalokasikan dana langsung ke desa, membentuk badan usaha milik desa, serta melibatkan masyarakat dalam perencanaan pembangunan melalui musyawarah desa. Tulisan ini juga menganalisis tantangan pelaksanaan program ini seperti keterlibatan elit desa dan masih lemahnya kap
Pembangunan kawasan perdesaan bertujuan untuk mempercepat peningkatan kualitas pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat desa melalui kerjasama antardesa. Tata kelola pembangunan kawasan perdesaan melibatkan pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat desa dalam perencanaan dan pelaksanaan berdasarkan rencana pembangunan kawasan perdesaan.
Dokumen tersebut berisi laporan konvergensi pencegahan stunting tingkat desa yang mencakup: (1) jumlah sasaran anak dan ibu hamil, (2) hasil pengukuran tikar pertumbuhan, (3) kelengkapan paket layanan pencegahan stunting, (4) penggunaan dana desa, dan (5) tingkat konvergensi layanan di desa.
Dokumen tersebut membahas strategi konvergensi percepatan pencegahan stunting melalui berbagai intervensi yang dilakukan secara terkoordinasi di tingkat desa, kecamatan, dan pusat. Intervensi tersebut mencakup program gizi, kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat dengan sasaran utama ibu hamil dan anak balita. Dokumen juga menjelaskan skema pembiayaan dan koordinasi antar instansi pemerintah dalam mencegah stunt
PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018vie akbar
Pedoman ini memberikan panduan pelaksanaan program padat karya tunai di desa tahun 2018 untuk menciptakan lapangan kerja dan mengentaskan kemiskinan dengan melibatkan partisipasi masyarakat desa dan mempertahankan semangat gotong royong.
MATERI PM DATA PEMANTAUAN & EVALUASI 03 MARET 2023 (SATGAS).pptxEkaFitriyawati1
Dokumen tersebut membahas upaya percepatan penurunan stunting di Provinsi Sulawesi Tenggara melalui beberapa inisiatif seperti: (1) optimalisasi kerja tim koordinasi penanggulangan kemiskinan, (2) penyusunan rencana aksi daerah percepatan penurunan stunting, dan (3) koordinasi lintas sektor untuk penanganan intervensi spesifik dan sensitif terkait stunting. Dokumen ini juga menyoroti permasalahan yang dihadapi dan
Pelaksanaan PNPM-Mandiri Perkotaan Kota SurakartaBagus ardian
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM Mandiri Perkotaan) di Kota Surakarta berfokus pada pemberdayaan masyarakat secara partisipatif untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan. Ringkasan mengenai pelaksanaan, capaian, dan tantangan program ini di Surakarta adalah alokasi dana yang signifikan untuk membiayai kegiatan masyarakat, peningkatan sarana prasarana publik,
Dokumen tersebut membahas upaya percepatan penanganan stunting di Kabupaten Gunung Mas melalui berbagai aksi seperti analisis situasi, rembuk stunting, pembuatan peraturan, sosialisasi, dan pembinaan KPM untuk mencapai komitmen bersama penurunan stunting.
2. Di dalam melaksanakan konvergensi intervensi untuk pencegahan stunting di tingkat
Desa, rembuk stunting merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan untuk
mengkonsolidasi usulan-usulan kegiatan berdasarkan data hasil pemetaan lima paket
layanan yang telah dikumpulkan oleh Kader Pembangunan Manusia (KPM).
3. Rembuk stunting dilakukan melalui diskusi terarah untuk mendapatkan komitmen desa
dan menyepakati kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan untuk memastikan
konvergensi baik yang akan dilakukan pada tahun berjalan maupun untuk dimasukkan
dalam rkp Desa tahun berikutnya.
4. Peserta rembuk stunting Desa meliputi aparat dan kepala desa, BPD, tim perencana
kegiatan Desa, unsur PKK, KPMD, Kader Posyandu, Bidan desa, tendik PAUD.
5. Pelaku program terkait penanganan stunting termasuk UPT terkait, Puskesmas,
terutama sanitarian dan ahli gizi, Pamsimas, Program Keluarga Harapan (PKH),
Kawasan Rumah Pangan Lestari dan kelompok wanita tani dan lain-lain dan organisasi
masyarakat seperti kelompok tani atau KWT kelompok keagamaan dan karang taruna.
6. Pelaksanaan rebut stantink setidaknya mengikuti tahapan sebagai berikut :
Menyampaikan kondisi desa dengan menggunakan peta sosial
Data sasaran
Kondisi layanan serta peta kelembagaan Desa.
7. - Menyampaikan usulan kegiatan berdasarkan hasil diskusi kelompok terarah.
- Mendiskusikan rancangan kegiatan konvergensi stunting yang diusulkan.
Apakah strategi kegiatannya sudah tepat ?
Apakah pelaksanaannya sudah tepat ?
Apakah usulan ke desa sudah tepat ?
Bagaimana kekuatan pembiayaan oleh desa ?
Bagaimana UPTD dapat mendukung program konvergensi stunting Desa ?
Usulan perubahan penjadwalan Kegiatan .
8. Mencatat hasil diskusi ke dalam formulir rencana kegiatan konvergensi penanganan
stunting. Lihat dalam buku monitoring
9. Mengembangkan kesepakatan untuk melaksanakan rapat koordinasi setiap 3 (tiga)
bulan, untuk membahas pelaksanaan konvergensi dan memantau penanganan
stunting di desa.
10. Mendorong Kepala Desa untuk membuat komitmen sesuai kewenangan Desa atas
pembiayaan kegiatan konvergensi stunting pada RKPD setahun berikutnya.
11. Misalnya Desa berkomitmen akan mengalokasi kegiatan penanganan stunting minimal
15 persen atau 20 persen dari APBN sesuai hasil musyawarah.
12. Menyusun notulensi dan Berita Acara hasil rembuk stunting yang ditandatangani
Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa atau BPD.