SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT MERAH
(Capsicum annum L.) PADA SISTEM HIDROPONIK
DENGAN VARIASI MEDIA TANAM BERBEDA SEBAGAI
TANAMAN HIAS
Muhammad Rusdil Fikri
Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Jl. Ir H Juanda, Ciputat. Tangerang Selatan
Rusdilfikri@gmail.com
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang pertumbuhan dan hasil cabai rawit merah
(Capsicum Annum L) yang ditumbuhkan secara hidroponik. Semua cabai ditumbuhkan
pada media pupuk kompos, gabus busa, dan kerikil dengan konsentrasi pemberian nutrisi
cair AB 15 ml/L air. Semua media diamati setiap 3 hari sekali dengan rutin selama 3
minggu, terhitung dimulai tanggal 7 juni hingga 30 juni. Parameter yang diamati dalam
penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter daun. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa media pupuk menunjukkan hasil optimal dalam tinggi tanaman.
Peningkatan pertumbuhan juga karena pengaruh pemberian nutrisi cair AB seiring
dengan peningkatan jumlah dan diameter daun. Secara keseluruhan, media pupuk dengan
nutrisi cair 15 ml/L air memberikan hasil yang optimum terhadap pertumbuhan tanaman
cabai rawit merah secara hidroponik.
Kata kunci: Cabai rawit merah, nutrisi AB, Hidroponik.
abstract
A study has been conducted on the growth and yield of red cayenne pepper
(Capsicum Annum L) grown hydroponically. All chilies are grown on composted
fertilizer media, foam cork, and gravel with a concentration of liquid AB 15 ml / L water.
All media are observed every 3 days with routine for 3 weeks, starting from 7 June to 30
June. The parameters observed in this study were plant height, leaf number, and leaf
diameter. The results showed that fertilizer media showed optimal results in plant height.
Increased growth is also due to the effect of AB liquid nutrient administration along with
the increase in the number and diameter of the leaves. Overall, fertilizer media with
liquid nutrient 15 ml / L water gives optimum results on the growth of red pepper plant in
hydroponics.
Keywords: red chili, nutrition AB, Hydroponics.
PENDAHULUAN
Cabai merupakan tanaman
hortikultura yang banyak dibudidayakan
di Indonesia. Luas areal penanaman cabai
pada tahun 2008 adalah 109 178 hektar
(BPS, 2009) Cabai memiliki nilai
permintaan yang cukup tinggi baik untuk
dikonsumsi dalam skala rumah tangga
maupun skala industri. Konsumsi cabai
merah pada
tahun 2006 mencapai 1.38 juta ton,
sedangkan produksi cabai pada tahun
2008 sebesar 695 707 ton (Deptan, 2009).
Banyaknya permintaan akan cabai
menyebabkan peluang pengembangan
usaha agribisnis cabai masih terbuka luas.
Budidaya cabai rawit yang selama ini
dilakukan oleh para petani adalah dengan
cara menanam di lahan persawahan. Salah
satu alternatif budidaya cabai rawit yang
efisien dalam menggunakan lahan adalah
teknik hidroponik. Hidroponik juga dikenal
dengan istilah bercocok tanam tanpa tanah,
dalam penerapannya tidak hanya
menggunakan air tetapi didukung media
lain yang bukan tanah sebagai penopang
tanaman seperti pasir, kerikil, sabut kelapa,
dan arang sekam (Endah, 2016) pada
teknik hidroponik, pemberian pupuk/zat
hara/nutrisi mutlak diperlukan karena
media dalam teknik hidroponik hanya
merupakan penopang tumbuhnya suatu
tanaman.
Akhir-akhir ini penggunaan cabai
tidak hanya sekedar untuk dikonsumsi
saja, tetapi juga digunakan sebagai
tanaman hias dalam pot. Tanaman cabai
dapat digunakan sebagai tanaman hias
karena memiliki warna dan bentuk buah
yang menarik. Tanaman cabai yang
ditanam sebagai tanaman hias harus
memenuhi persyaratan yang menambah
keindahan tanaman diantaranya yaitu,
memiliki tinggi yang proporsional dalam
pot serta memiliki banyak buah sebagai
daya tariknya. Kerimbunan tanaman juga
merupakan salah satu syarat keindahan
tanaman cabai.
Penanaman cabai dalam botol plastik
merupakan salah satu alternatif yang
dapat dilakukan untuk mengantisipasi
keterbatasan lahan. Menurut Adams et al
(1993) tanaman yang ditanam dalam botol
plastik memiliki perakaran yang terbatas
sehingga menyebabkan kebutuhan kritis
terhadap udara, air, dan nutrisi.
Penambahan nutrisi pada tanaman dalam
botol plastik yang memiliki volume kecil
dapat mengakibatkan penumpukan garam
mineral. Karena itu diperlukan
pemupukan yang tepat untuk mendukung
pertumbuhan tanaman dalam botol plastik.
(Syamsu, 2014)
Produksi cabai di Indonesia terkendala
oleh terbatasnya luas lahan produktif
sehingga pilihan teknologi yang tepat
untuk mengatasi masalah ini adalah
teknologi hidroponik sistem sumbu botol
plastik. Kelebihan hidroponik sistem
sumbu ini adalah tidak memerlukan
sumberdaya listrik, jumlah pupuk dan bisa
menggunakan berbagai media tanam
(Riana, 2015)
Keberhasilan produksi cabai pada
sistem hidroponik sumbu dipengaruhi
oleh jenis kain sumbu, media tanam atau
substrat, komposisi nutrisi, nilai
electrical conductivity (EC), pH larutan
dan iklim mikro (Sutiyoso, 2003)
Kualitas sumbu berperan penting dalam
mengalirkan air dan unsur hara dari bak
larutan nutrisi ke media tanam, jenis
sumbu yang memiliki daya kapilaritas
rendah dapat menghambat suplai larutan
nutrisi. Selain itu media tanam yang
digunakan dalam hidroponik harus
terbebas dari zat yang berbahaya bagi
tanaman, bersifat inert, daya pegang air
(water holding capacity) baik, drainase
dan aerasi baik (Sitompul,1995)
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimental untuk mengetahui
pengaruh media hidroponik terhadap
pertumbuhan cabai rawit merah dengan
analisis deskriptif untuk mengetahui
adanya pengaruh tersebut.
Lokasi penelitian dilakukan di
Kertamukti, Ciputat. Penelitian ini
dilakukan mulai dari 7 Juni 2017 sampai
dengan 30 Juni 2017. Metode penelitian
yang digunakan ialah Rancangan Petak
Terbagi (Split Plot Design) yang disusun
dalam Rancangan Acak Kelompok
(RAK).
Penelitian ini dilakukan melalui
beberapa tahap. Rincian waktu penelitian
adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Rincian waktu kegiatan
penelitian.
No Kegiatan waktu
Juni
2017
7-9
Juni
201
7
9-10
Jun
i
201
7
10-
29
Jun
i
201
7
30
1 Persiapan √
2 Penyusu
nan
instrume
nt alat
√
3 Pengum
pulan
data
√
4 Penysun
an
laporan
dan
analisa
data
√
Alat dan bahan yang digunakan pada
penelitian ini diantaranya:
1. Alat : botol plastik, pisau, gunting, tali
rapia, gunting, penggaris, cat warna.
2. Bahan : Sumbu kompor, air dan nutrisi
tanaman AB, benih cabai merah, media
kompos, media gabus busa, dan media
kerikil.
Dalam penelitian ini meliputi berbagai
tahap, yaitu :
1. Tahap pertama
Menyiapkan bibit cabai dan memilih
kompos dan nutrisi yang sesuai
2. Tahap kedua
Merakit hidroponik sistem wick
menggunakan limbah botol plastik
3. Tahap ketiga
Menanam cabai dengan perlakuan
perbedaan media yaitu pupuk kompos,
gabus busa, dan kerikil yang diberi
nutrisi.
4. Tahap keempat
Pengamatan dan pengukuran pertumbuhan
tanaman cabai merah.
5. Tahap kelima
Pewarnaan botol plastik sebagai tanaman
hias gantung.
Hasil pengamatan dianalisa secara
diskriptif.
VARIABEL PENELITIAN
Variabel yang digunakan pada
penelitian ini meliputi :
1. Variabel bebas : Konsentrasi nutrisi
cair AB yaitu 15 ml/L air dan lama
pengamatan 3 minggu setiap 3 hari
sekali diamati
2. Variabel terikat : Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah
pertumbuhan dan hasil cabai rawit
merah meliputi tinggi tanaman,
jumlah daun, dan diameter daun.
3. Variable terkendali : Lingkungan
tumbuh.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Salah satu parameter tingkat
keberhasilan suatu budidaya pertanian
dapat dilihat dari tingkat kesuburan suatu
tanaman pada fase pertumbuhan vegetatif
dan pada fase pertumbuhan generatif.
(Arifin, 1990) Tingkat kesuburan tanaman
dapat diketahui dari data nominal tinggi
tanaman dan ukuran daun. Beberapa data
seperti warna daun dan ketebalan daun
juga merupakan hal yang penting dalam
menganalisis kesuburan tanaman,
sedangkan keberhasilan produksi hasil
pertanian dapat diketahui dari data jumlah
buah yang dihasilkan oleh tanaman.
Berdasarkan pengamatan morfologi
tanaman cabai rawit merah yang
ditumbuhkan pada berbagai media
hidroponik dengan nutrisi cair AB
didapatkan hasil sebagai berikut.
Tinggi tanaman, dan jumlah daun
Parameter pertumbuhan tanaman
tidak hanya dilihat dari tinggi tanaman.
jumlah daun dapat dijadikan parameter
pertumbuhan karena jumlah daun
memperlihatkan proses dan laju
fotesintesis tanaman yaitu dengan cara
mengefisiensikan energi cahaya untuk
proses fotosintesis secara normal dalam
kondisi intensitas cahaya yang rendah.
Gambar 1 menunjukkan bahwa pupuk
kompos merupakan media yang paling baik
diantara ketiga media hidroponik yang
dipergunakan dalam penelitian ini bahkan
pada parameter tinggi tanaman
menunjukkan hasil yang kebih baik
dibandingkan dengan oertumbuhan pada
media kerikil dan gabus busa.
Teknik Hidroponik Sistem Wick pada
Penelitian
Sistem sumbu (Wick system) juga
dikenal dengan istilah capillary wick
system (CWS) yang merupakan suatu
sistem pengairan dengan menggunakan
prinsip kapilaritas. Sistem sumbu dalam
teknik hidroponik dikenal sebagai sistem
pasif karena tidak ada bagian yang
bergerak, kecuali air yang mengalir melalui
saluran kapiler dari sumbu yang
digunakan. Sistem sumbu memanfaatkan
prinsip kapilaritas dimana larutan nutrisi
diserap langsung oleh tanaman melalui
sumbu. Sistem ini merupakan sistem yang
paling sederhana. Namun sistem ini
memiliki kelemahan yaitu apabila tanaman
yang ditanam membutuhkan
air dalam jumlah yang banyak, maka
diperlukan daya kapilaritas yang besar
untuk mengalirkan air (larutan nutrisi) ke
akar tanaman tersebut. (Haryadi, 1991)
Pemilihan sistem wick pada penelitian ini
karena sistem Hidroponik sistem wick
memiliki keunggulan yaitu
menggunakan peralatan yang sederhana
yang dapat ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari, mudah merakit sehingga
cocok bagi pemula terutama ibu-ibu
rumah tangga dapat memanfaatkan
sampah anorganik yang dapat ditemui
sehari-hari dan organic dalam kehidupan
sehari-hari
Penggunaan Nutrisi Cair AB
Penggunaan nutrisi cair AB sebagai
sumber dukung pertumbuhan
menunjukkan trend peningkatan dari
control sampai konsentrasi sekitar 15 ml
AB/ L air. Hal ini diduga bahwa pada
media gabus busa dan kerikil masih
terkandung senyawa metabolit sekunder
yang bersifat racun terhadap pertumbuhan
tanaman cabai sehingga nutrisi AB tidak
dapat berperan dalam pertumbuhan
tanaman cabai merah. Pertumbuhan
tanaman cabai pada gambar 1
menunjukkan bahwa hanya media pupuk
kompos yang mampu menghasilkan
tanaman lebih tinggi dibanding media
busa dan kerikil yang tidak mampu
mencapai fase generatif. Pada media pupuk
kompos menunjukkan hasil lebih tinggi
tanaman dibanding media lain. Hal ini
diduga bahwa pada pupuk kompos tidak
terkandung senyawa kimia tertentu yang
bersifat menghambat pertumbuhan
generatif pada tanaman cabai merah
mengingat bahwa sebelum digunakan
sebagai media hidroponik media pupuk
kompos di bilas pada air terlebih dahulu
pada air mengalir sehingga semua senyawa
kimia yang menempel terbawa oleh aliran
air.
Jumlah dan diameter Daun yang
dihasilkan
Aspek pertumbuhan generative, selain
dipengaruhi oleh ketersediaan nutrisi pada
media tumbuh juga dipengaruhi oleh
struktur anatomi tumbuhan, mengingat
bahwa nutrisi yang diambil dari tanah oleh
akar di angkut ke daun untuk proses
fotosintesis. Struktur anatomi yang relatif
berpengaruh adalah daun. Sehingga dalam
0
2
4
6
8
minggu
ke-1
minggu
ke-2
minggu
ke-3
final
tinggi tanaman (cm)
tgl 7-30 Juni
pupuk busa kerikil
penelitian ini, jumlah daun merupakan
parameter yang diamati guna mendukung
data petumbuhan generatif tanaman cabai
merah.
Gambar 2 dan 3 Menunjukkan bahwa
jumlah dan diameter daun meningkat
karena konsentrasi nutrisi yang diserap
pada semua media.
Hal ini menunjukkan adanya trend
yang sama antara diameter dan jumlah
daun dengan peningkatan kesuburan
tanaman didukung oleh peningkatan
diameter dan jumlah daun yang disebut
jaringan pengangkut. (Esau, 1977)
Tabel 1 .Pengaruh Nutrisi AB terhadap tinggi tanaman
media Tanggal
Pemantaua
n
pemantauan
7-9
juni
10-13
juni
13-16
juni
17-
20
juni
21-24
juni
25-28
juni
29-30
junipupuk 1,5 3,5 4 4,5 5 6,5 7
busa 1 2 2 2,5 3 3 3
kerikil 1 2 2 2,5 3 5
5
Keterangan : Angka-angka dalam satuan sentimeter (cm) dan dipantau setiap 3 hari
sekali
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
minggu
ke-1
minggu
ke-2
minggu
ke-3
final
Jumlah daun
pupuk busa kerikil
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
minggu
ke-1
minggu
ke-2
minggu
ke-3
final
diameter daun (cm)
pupuk busa kerikil
Hal ini menunjukkan bahwa
kesuburan tanaman cabai pada masing-
masing media, selain dipengaruhi nutrisi
juga didukung oleh lancarnya transpor zat
hara dari akar ke daun dengan melihat
jumlah dan diameter daun yang dihasilkan
tiap media.
Media Pupuk Kompos Paling Optimal
Terhadap Pertumbuhan Cabai rawit
merah
Pupuk kompos berasal dari hasil
pelapukan bahan-bahan seperti daun-
daunan, jerami, alang-alang, rumput,
sampah, dan lain sebagainya. Proses
pelapukan ini dipercepat dengan bantuan
manusia.
Suatu gejala yang terjadi pada suatu
makhluk hidup, bahwa pertumbuhan pada
suatu makhluk hidup akan menentukan
perkembangan selanjutnya dan akan
menentukan generasi berikutnya. Begitu
pula pada makhluk hidup berupa tanaman
seperti tanaman cabai merah, tanaman
cabai merah apabila pertumbuhannya
subur maka akan menghasilkan produksi
yang baik.
Tanaman cabai merah dapat subur apabila
syarat-syarat untuk pertumbuhan
terpenuhi. Salah satu syarat agar tanaman
cabai pertumbuhannya subur adalah
pemberian pupuk yang sesuai dengan
takarannya. Pupuk yang paling baik untuk
tanaman cabai merah adalah pupuk
organik. (Anggraini, 2015)
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Media Pupuk kompos dengan
pemberian nutrisi cair AB
menunjukkan hasil yang optimal
terhadap pertumbuhan generatif,
jumlah daun, dan diameter daun
dibanding media hidroponik yang
lain yaitu busa dan kerikil
2. Tanaman cabai merah yang
ditumbuhkan pada media pupuk
menghasilkan tinggi batang lebih
tinggi dibanding media busa dan
kerikil
SARAN
Untuk penelitian selanjutnya perlu
dilakukan penelitian lebih lama waktu
penelitian minimal 30 hari atau 1 bulan,
karena untuk menghasilkan data yang lebih
variatif dan lengkap terhadap
pembupertumbuhan dan perkembangan
tanaman cabai rawit merah
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Dewi. 2015.
“PERBANDINGAN PRODUKSI
CABAI MERAH (Capsicum
annum, L.) ANTARA YANG
MENGGUNAKAN MEDIA
TANAM SEKAM BAKAR
KOMPOS DENGAN SEKAM
BAKAR PUPUK KANDANG
SEBAGAI SUMBER BELAJAR
BIOLOGI SMA” Jurnal
Pendidikan FKIP. Universitas
Muhammadiyah Metro
Nurwahyuni, Endah. 2016.
“OPTIMALISASI
PEKARANGAN MELALUI
BUDIDAYA TANAMAN
SECARA HIDROPONIK” Jurnal
Agro Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Jawa Tengah. UNDIP
Pradina, Riana, dkk. 2015.
“PERTUMBUHAN DAN HASIL
SELEDRI (Apium graveolens L.)
PADA SISTEM HIDROPONIK
SUMBU DENGAN JENIS
SUMBU DAN MEDIA TANAM
BERBEDA” Jurnal Agro
Fakultas sains dan teknologi
volume 2 nomor 2. UIN
Bandung.
Syahrudin. 2011. Respon Tanaman
Seledri (Apium Graveolus L.)
Terhadap Pemberian Beberapa
Macam Pupuk Daun Pada Tiga
Jenis Tanah . Jurnal AGRI PEAT
Vol. 12 Nomor 1.
FakultasPertanian-
UniversitangPalangkaRaya-
Kalimantan Tengah.
Syamsu, Ida. 2014. “ Pemanfaatan Lahan
dengan Sistem hidroponik “. Jurnal
penelitian Fakultas Pertanian
volume 01 nomor 2. Universitas
Tulungagung.
Arifin, A. 1990. Hortikultura Tanaman
Buah-Buahan, Sayuran dan
Tanaman Bunga Hias. Andi Offset.
Yogyakarta.
Haryadi. 1991. Pengantar Agronomi.
Gramedia pustaka media: Jakarta
Morgan, L. 1999. Hydoponic Lettuce
Production. Casper Publication
Sitompul, S.M. dan B. Guritno.1995.
Analisis Pertumbuhan Tanaman.
Gadjah Mada University
Press.Yogyakarta
Sutiyoso, Y. 2003. Meramu Pupuk
Hidroponik. Penebar Swadaya.
Jakarta.
BPS.2008.Statistic.indonesia.2007.
http:/www.bps.go.id [1 juli 2017]
Deptan. 2008. Produksi dan konsumsi
tanaman sayuran di Indonesia.
http://www.hortikultura.deptan.go.
id [1 Juli 2017].
PERTUMBUHAN CABAI HIDRO

More Related Content

What's hot

Presentasi laporan praktikum pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dan...
Presentasi laporan praktikum  pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dan...Presentasi laporan praktikum  pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dan...
Presentasi laporan praktikum pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dan...Mar'atus Sholihah
 
Kel. 2 pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbu...
Kel. 2 pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbu...Kel. 2 pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbu...
Kel. 2 pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbu...Alif Dzaki
 
Laporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
Laporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji  kacang hijauLaporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji  kacang hijau
Laporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji kacang hijauyosa marinda
 
Laporan Ilmiah (pertumbuhan kecambah)
Laporan Ilmiah (pertumbuhan kecambah)Laporan Ilmiah (pertumbuhan kecambah)
Laporan Ilmiah (pertumbuhan kecambah)Nabila Arifannisa
 
Laporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungLaporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungAisyah Turidho
 
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh CahayaLaporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh CahayaAngga Oktyashari
 
Perbanyakan tanaman
Perbanyakan  tanamanPerbanyakan  tanaman
Perbanyakan tanamanAli Babang
 
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...Ekal Kurniawan
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisfahmiganteng
 
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar full
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar fullLaporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar full
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar fullAriefiandra Ariefiandra
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung AGROTEKNOLOGI
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhanPertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhanKurnia Wardhani
 
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang HijauLaporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijauanurputri
 
Pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau
Pengamatan pertumbuhan biji kacang hijauPengamatan pertumbuhan biji kacang hijau
Pengamatan pertumbuhan biji kacang hijaufadhil muhammad
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Laporan praktikum pembiakan vegetatif Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Laporan praktikum pembiakan vegetatif Febrina Tentaka
 
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...Afina Luthfi Azmi
 

What's hot (20)

Presentasi laporan praktikum pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dan...
Presentasi laporan praktikum  pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dan...Presentasi laporan praktikum  pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dan...
Presentasi laporan praktikum pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dan...
 
Kel. 2 pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbu...
Kel. 2 pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbu...Kel. 2 pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbu...
Kel. 2 pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbu...
 
Laporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
Laporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji  kacang hijauLaporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji  kacang hijau
Laporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
 
Laporan Ilmiah (pertumbuhan kecambah)
Laporan Ilmiah (pertumbuhan kecambah)Laporan Ilmiah (pertumbuhan kecambah)
Laporan Ilmiah (pertumbuhan kecambah)
 
Hormon auksin
Hormon auksinHormon auksin
Hormon auksin
 
Laporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungLaporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan Jagung
 
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh CahayaLaporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
 
MUTASI pada GENOM
MUTASI pada GENOMMUTASI pada GENOM
MUTASI pada GENOM
 
Tujuan
TujuanTujuan
Tujuan
 
Perbanyakan tanaman
Perbanyakan  tanamanPerbanyakan  tanaman
Perbanyakan tanaman
 
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
 
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar full
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar fullLaporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar full
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar full
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhanPertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
 
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang HijauLaporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
 
Pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau
Pengamatan pertumbuhan biji kacang hijauPengamatan pertumbuhan biji kacang hijau
Pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Laporan praktikum pembiakan vegetatif Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Laporan praktikum pembiakan vegetatif
 
Proposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomatProposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomat
 
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
 

Similar to PERTUMBUHAN CABAI HIDRO

KANGKUNG HIDROPONIK.docx
KANGKUNG HIDROPONIK.docxKANGKUNG HIDROPONIK.docx
KANGKUNG HIDROPONIK.docxmuhamadajid3
 
ppt_Proposal_Cabai_Rawit_Domba_pptx.pptx
ppt_Proposal_Cabai_Rawit_Domba_pptx.pptxppt_Proposal_Cabai_Rawit_Domba_pptx.pptx
ppt_Proposal_Cabai_Rawit_Domba_pptx.pptxYuziNosfris
 
7423-27419-1-PB.pdf
7423-27419-1-PB.pdf7423-27419-1-PB.pdf
7423-27419-1-PB.pdfRizkyNazty
 
Tugas Menara Hara Hidroponik
Tugas Menara Hara HidroponikTugas Menara Hara Hidroponik
Tugas Menara Hara Hidroponikivan ara
 
Sempro Jona Pasaribu.pptx
Sempro Jona Pasaribu.pptxSempro Jona Pasaribu.pptx
Sempro Jona Pasaribu.pptxSamUel57367
 
Sebuah Catatan Kecil tentang Hidroponik untuk Pemula
Sebuah Catatan Kecil tentang  Hidroponik untuk Pemula Sebuah Catatan Kecil tentang  Hidroponik untuk Pemula
Sebuah Catatan Kecil tentang Hidroponik untuk Pemula Belajar Bareng Hidroponik
 
Pupuk Organik -Aster.pptx
Pupuk Organik -Aster.pptxPupuk Organik -Aster.pptx
Pupuk Organik -Aster.pptxasterv
 
Pengembangan_metode_hidroponik
  Pengembangan_metode_hidroponik  Pengembangan_metode_hidroponik
Pengembangan_metode_hidroponikIRFAN YUSUF
 
Pembuatan PPT KTI
Pembuatan PPT KTIPembuatan PPT KTI
Pembuatan PPT KTI172122
 
Laporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & Bayam
Laporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & BayamLaporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & Bayam
Laporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & BayamShofi Asriani
 
Presentasihidroponik.ppt
Presentasihidroponik.pptPresentasihidroponik.ppt
Presentasihidroponik.pptDidikNurhadi6
 
Presentasi_hidroponik.pptx
Presentasi_hidroponik.pptxPresentasi_hidroponik.pptx
Presentasi_hidroponik.pptxWanhardiana
 
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosisIr. Zakaria, M.M
 
09-hidroponik-140917181448-phpapp01.pptx
09-hidroponik-140917181448-phpapp01.pptx09-hidroponik-140917181448-phpapp01.pptx
09-hidroponik-140917181448-phpapp01.pptxWahidahNorhasanah1
 
Penanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
Penanaman Cara Hidroponik dan AeroponikPenanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
Penanaman Cara Hidroponik dan AeroponikJennie Ong
 
Hidroponikdanaeroponik 121101045317-phpapp02
Hidroponikdanaeroponik 121101045317-phpapp02Hidroponikdanaeroponik 121101045317-phpapp02
Hidroponikdanaeroponik 121101045317-phpapp02Jennie Ong
 
Haqqah Risath Mas Intan_Rancang Bangun Automated Fogponic Indoor Untuk Tanama...
Haqqah Risath Mas Intan_Rancang Bangun Automated Fogponic Indoor Untuk Tanama...Haqqah Risath Mas Intan_Rancang Bangun Automated Fogponic Indoor Untuk Tanama...
Haqqah Risath Mas Intan_Rancang Bangun Automated Fogponic Indoor Untuk Tanama...Haqqah Risath Mas Intan
 
Pengertian Hidroponik.docx
Pengertian Hidroponik.docxPengertian Hidroponik.docx
Pengertian Hidroponik.docxmas iwan
 

Similar to PERTUMBUHAN CABAI HIDRO (20)

Hidroponik - Aplkasi Komputer
Hidroponik - Aplkasi KomputerHidroponik - Aplkasi Komputer
Hidroponik - Aplkasi Komputer
 
KANGKUNG HIDROPONIK.docx
KANGKUNG HIDROPONIK.docxKANGKUNG HIDROPONIK.docx
KANGKUNG HIDROPONIK.docx
 
ppt_Proposal_Cabai_Rawit_Domba_pptx.pptx
ppt_Proposal_Cabai_Rawit_Domba_pptx.pptxppt_Proposal_Cabai_Rawit_Domba_pptx.pptx
ppt_Proposal_Cabai_Rawit_Domba_pptx.pptx
 
7423-27419-1-PB.pdf
7423-27419-1-PB.pdf7423-27419-1-PB.pdf
7423-27419-1-PB.pdf
 
Tugas Menara Hara Hidroponik
Tugas Menara Hara HidroponikTugas Menara Hara Hidroponik
Tugas Menara Hara Hidroponik
 
Sempro Jona Pasaribu.pptx
Sempro Jona Pasaribu.pptxSempro Jona Pasaribu.pptx
Sempro Jona Pasaribu.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Sebuah Catatan Kecil tentang Hidroponik untuk Pemula
Sebuah Catatan Kecil tentang  Hidroponik untuk Pemula Sebuah Catatan Kecil tentang  Hidroponik untuk Pemula
Sebuah Catatan Kecil tentang Hidroponik untuk Pemula
 
Pupuk Organik -Aster.pptx
Pupuk Organik -Aster.pptxPupuk Organik -Aster.pptx
Pupuk Organik -Aster.pptx
 
Pengembangan_metode_hidroponik
  Pengembangan_metode_hidroponik  Pengembangan_metode_hidroponik
Pengembangan_metode_hidroponik
 
Pembuatan PPT KTI
Pembuatan PPT KTIPembuatan PPT KTI
Pembuatan PPT KTI
 
Laporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & Bayam
Laporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & BayamLaporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & Bayam
Laporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & Bayam
 
Presentasihidroponik.ppt
Presentasihidroponik.pptPresentasihidroponik.ppt
Presentasihidroponik.ppt
 
Presentasi_hidroponik.pptx
Presentasi_hidroponik.pptxPresentasi_hidroponik.pptx
Presentasi_hidroponik.pptx
 
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
 
09-hidroponik-140917181448-phpapp01.pptx
09-hidroponik-140917181448-phpapp01.pptx09-hidroponik-140917181448-phpapp01.pptx
09-hidroponik-140917181448-phpapp01.pptx
 
Penanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
Penanaman Cara Hidroponik dan AeroponikPenanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
Penanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
 
Hidroponikdanaeroponik 121101045317-phpapp02
Hidroponikdanaeroponik 121101045317-phpapp02Hidroponikdanaeroponik 121101045317-phpapp02
Hidroponikdanaeroponik 121101045317-phpapp02
 
Haqqah Risath Mas Intan_Rancang Bangun Automated Fogponic Indoor Untuk Tanama...
Haqqah Risath Mas Intan_Rancang Bangun Automated Fogponic Indoor Untuk Tanama...Haqqah Risath Mas Intan_Rancang Bangun Automated Fogponic Indoor Untuk Tanama...
Haqqah Risath Mas Intan_Rancang Bangun Automated Fogponic Indoor Untuk Tanama...
 
Pengertian Hidroponik.docx
Pengertian Hidroponik.docxPengertian Hidroponik.docx
Pengertian Hidroponik.docx
 

PERTUMBUHAN CABAI HIDRO

  • 1. PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT MERAH (Capsicum annum L.) PADA SISTEM HIDROPONIK DENGAN VARIASI MEDIA TANAM BERBEDA SEBAGAI TANAMAN HIAS Muhammad Rusdil Fikri Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jl. Ir H Juanda, Ciputat. Tangerang Selatan Rusdilfikri@gmail.com ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang pertumbuhan dan hasil cabai rawit merah (Capsicum Annum L) yang ditumbuhkan secara hidroponik. Semua cabai ditumbuhkan pada media pupuk kompos, gabus busa, dan kerikil dengan konsentrasi pemberian nutrisi cair AB 15 ml/L air. Semua media diamati setiap 3 hari sekali dengan rutin selama 3 minggu, terhitung dimulai tanggal 7 juni hingga 30 juni. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pupuk menunjukkan hasil optimal dalam tinggi tanaman. Peningkatan pertumbuhan juga karena pengaruh pemberian nutrisi cair AB seiring dengan peningkatan jumlah dan diameter daun. Secara keseluruhan, media pupuk dengan nutrisi cair 15 ml/L air memberikan hasil yang optimum terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit merah secara hidroponik. Kata kunci: Cabai rawit merah, nutrisi AB, Hidroponik.
  • 2. abstract A study has been conducted on the growth and yield of red cayenne pepper (Capsicum Annum L) grown hydroponically. All chilies are grown on composted fertilizer media, foam cork, and gravel with a concentration of liquid AB 15 ml / L water. All media are observed every 3 days with routine for 3 weeks, starting from 7 June to 30 June. The parameters observed in this study were plant height, leaf number, and leaf diameter. The results showed that fertilizer media showed optimal results in plant height. Increased growth is also due to the effect of AB liquid nutrient administration along with the increase in the number and diameter of the leaves. Overall, fertilizer media with liquid nutrient 15 ml / L water gives optimum results on the growth of red pepper plant in hydroponics. Keywords: red chili, nutrition AB, Hydroponics. PENDAHULUAN Cabai merupakan tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Luas areal penanaman cabai pada tahun 2008 adalah 109 178 hektar (BPS, 2009) Cabai memiliki nilai permintaan yang cukup tinggi baik untuk dikonsumsi dalam skala rumah tangga maupun skala industri. Konsumsi cabai merah pada tahun 2006 mencapai 1.38 juta ton, sedangkan produksi cabai pada tahun 2008 sebesar 695 707 ton (Deptan, 2009). Banyaknya permintaan akan cabai menyebabkan peluang pengembangan usaha agribisnis cabai masih terbuka luas. Budidaya cabai rawit yang selama ini dilakukan oleh para petani adalah dengan cara menanam di lahan persawahan. Salah satu alternatif budidaya cabai rawit yang efisien dalam menggunakan lahan adalah teknik hidroponik. Hidroponik juga dikenal dengan istilah bercocok tanam tanpa tanah, dalam penerapannya tidak hanya menggunakan air tetapi didukung media lain yang bukan tanah sebagai penopang tanaman seperti pasir, kerikil, sabut kelapa,
  • 3. dan arang sekam (Endah, 2016) pada teknik hidroponik, pemberian pupuk/zat hara/nutrisi mutlak diperlukan karena media dalam teknik hidroponik hanya merupakan penopang tumbuhnya suatu tanaman. Akhir-akhir ini penggunaan cabai tidak hanya sekedar untuk dikonsumsi saja, tetapi juga digunakan sebagai tanaman hias dalam pot. Tanaman cabai dapat digunakan sebagai tanaman hias karena memiliki warna dan bentuk buah yang menarik. Tanaman cabai yang ditanam sebagai tanaman hias harus memenuhi persyaratan yang menambah keindahan tanaman diantaranya yaitu, memiliki tinggi yang proporsional dalam pot serta memiliki banyak buah sebagai daya tariknya. Kerimbunan tanaman juga merupakan salah satu syarat keindahan tanaman cabai. Penanaman cabai dalam botol plastik merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi keterbatasan lahan. Menurut Adams et al (1993) tanaman yang ditanam dalam botol plastik memiliki perakaran yang terbatas sehingga menyebabkan kebutuhan kritis terhadap udara, air, dan nutrisi. Penambahan nutrisi pada tanaman dalam botol plastik yang memiliki volume kecil dapat mengakibatkan penumpukan garam mineral. Karena itu diperlukan pemupukan yang tepat untuk mendukung pertumbuhan tanaman dalam botol plastik. (Syamsu, 2014) Produksi cabai di Indonesia terkendala oleh terbatasnya luas lahan produktif sehingga pilihan teknologi yang tepat untuk mengatasi masalah ini adalah teknologi hidroponik sistem sumbu botol plastik. Kelebihan hidroponik sistem sumbu ini adalah tidak memerlukan sumberdaya listrik, jumlah pupuk dan bisa menggunakan berbagai media tanam (Riana, 2015) Keberhasilan produksi cabai pada sistem hidroponik sumbu dipengaruhi oleh jenis kain sumbu, media tanam atau substrat, komposisi nutrisi, nilai electrical conductivity (EC), pH larutan dan iklim mikro (Sutiyoso, 2003) Kualitas sumbu berperan penting dalam mengalirkan air dan unsur hara dari bak larutan nutrisi ke media tanam, jenis sumbu yang memiliki daya kapilaritas rendah dapat menghambat suplai larutan nutrisi. Selain itu media tanam yang digunakan dalam hidroponik harus terbebas dari zat yang berbahaya bagi tanaman, bersifat inert, daya pegang air (water holding capacity) baik, drainase dan aerasi baik (Sitompul,1995)
  • 4. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental untuk mengetahui pengaruh media hidroponik terhadap pertumbuhan cabai rawit merah dengan analisis deskriptif untuk mengetahui adanya pengaruh tersebut. Lokasi penelitian dilakukan di Kertamukti, Ciputat. Penelitian ini dilakukan mulai dari 7 Juni 2017 sampai dengan 30 Juni 2017. Metode penelitian yang digunakan ialah Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK). Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap. Rincian waktu penelitian adalah sebagai berikut: Tabel 1. Rincian waktu kegiatan penelitian. No Kegiatan waktu Juni 2017 7-9 Juni 201 7 9-10 Jun i 201 7 10- 29 Jun i 201 7 30 1 Persiapan √ 2 Penyusu nan instrume nt alat √ 3 Pengum pulan data √ 4 Penysun an laporan dan analisa data √ Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya: 1. Alat : botol plastik, pisau, gunting, tali rapia, gunting, penggaris, cat warna. 2. Bahan : Sumbu kompor, air dan nutrisi tanaman AB, benih cabai merah, media kompos, media gabus busa, dan media kerikil.
  • 5. Dalam penelitian ini meliputi berbagai tahap, yaitu : 1. Tahap pertama Menyiapkan bibit cabai dan memilih kompos dan nutrisi yang sesuai 2. Tahap kedua Merakit hidroponik sistem wick menggunakan limbah botol plastik 3. Tahap ketiga Menanam cabai dengan perlakuan perbedaan media yaitu pupuk kompos, gabus busa, dan kerikil yang diberi nutrisi. 4. Tahap keempat Pengamatan dan pengukuran pertumbuhan tanaman cabai merah. 5. Tahap kelima Pewarnaan botol plastik sebagai tanaman hias gantung. Hasil pengamatan dianalisa secara diskriptif. VARIABEL PENELITIAN Variabel yang digunakan pada penelitian ini meliputi : 1. Variabel bebas : Konsentrasi nutrisi cair AB yaitu 15 ml/L air dan lama pengamatan 3 minggu setiap 3 hari sekali diamati 2. Variabel terikat : Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pertumbuhan dan hasil cabai rawit
  • 6. merah meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter daun. 3. Variable terkendali : Lingkungan tumbuh. HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu parameter tingkat keberhasilan suatu budidaya pertanian dapat dilihat dari tingkat kesuburan suatu tanaman pada fase pertumbuhan vegetatif dan pada fase pertumbuhan generatif. (Arifin, 1990) Tingkat kesuburan tanaman dapat diketahui dari data nominal tinggi tanaman dan ukuran daun. Beberapa data seperti warna daun dan ketebalan daun juga merupakan hal yang penting dalam menganalisis kesuburan tanaman, sedangkan keberhasilan produksi hasil pertanian dapat diketahui dari data jumlah buah yang dihasilkan oleh tanaman. Berdasarkan pengamatan morfologi tanaman cabai rawit merah yang ditumbuhkan pada berbagai media hidroponik dengan nutrisi cair AB didapatkan hasil sebagai berikut. Tinggi tanaman, dan jumlah daun Parameter pertumbuhan tanaman tidak hanya dilihat dari tinggi tanaman. jumlah daun dapat dijadikan parameter pertumbuhan karena jumlah daun memperlihatkan proses dan laju fotesintesis tanaman yaitu dengan cara mengefisiensikan energi cahaya untuk proses fotosintesis secara normal dalam kondisi intensitas cahaya yang rendah. Gambar 1 menunjukkan bahwa pupuk kompos merupakan media yang paling baik diantara ketiga media hidroponik yang dipergunakan dalam penelitian ini bahkan pada parameter tinggi tanaman menunjukkan hasil yang kebih baik dibandingkan dengan oertumbuhan pada media kerikil dan gabus busa. Teknik Hidroponik Sistem Wick pada Penelitian Sistem sumbu (Wick system) juga dikenal dengan istilah capillary wick system (CWS) yang merupakan suatu sistem pengairan dengan menggunakan prinsip kapilaritas. Sistem sumbu dalam teknik hidroponik dikenal sebagai sistem pasif karena tidak ada bagian yang bergerak, kecuali air yang mengalir melalui saluran kapiler dari sumbu yang digunakan. Sistem sumbu memanfaatkan prinsip kapilaritas dimana larutan nutrisi diserap langsung oleh tanaman melalui sumbu. Sistem ini merupakan sistem yang paling sederhana. Namun sistem ini memiliki kelemahan yaitu apabila tanaman yang ditanam membutuhkan
  • 7. air dalam jumlah yang banyak, maka diperlukan daya kapilaritas yang besar untuk mengalirkan air (larutan nutrisi) ke akar tanaman tersebut. (Haryadi, 1991) Pemilihan sistem wick pada penelitian ini karena sistem Hidroponik sistem wick memiliki keunggulan yaitu menggunakan peralatan yang sederhana yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, mudah merakit sehingga cocok bagi pemula terutama ibu-ibu rumah tangga dapat memanfaatkan sampah anorganik yang dapat ditemui sehari-hari dan organic dalam kehidupan sehari-hari Penggunaan Nutrisi Cair AB Penggunaan nutrisi cair AB sebagai sumber dukung pertumbuhan menunjukkan trend peningkatan dari control sampai konsentrasi sekitar 15 ml AB/ L air. Hal ini diduga bahwa pada media gabus busa dan kerikil masih terkandung senyawa metabolit sekunder yang bersifat racun terhadap pertumbuhan tanaman cabai sehingga nutrisi AB tidak dapat berperan dalam pertumbuhan tanaman cabai merah. Pertumbuhan tanaman cabai pada gambar 1 menunjukkan bahwa hanya media pupuk kompos yang mampu menghasilkan tanaman lebih tinggi dibanding media busa dan kerikil yang tidak mampu mencapai fase generatif. Pada media pupuk kompos menunjukkan hasil lebih tinggi tanaman dibanding media lain. Hal ini diduga bahwa pada pupuk kompos tidak terkandung senyawa kimia tertentu yang bersifat menghambat pertumbuhan generatif pada tanaman cabai merah mengingat bahwa sebelum digunakan sebagai media hidroponik media pupuk kompos di bilas pada air terlebih dahulu pada air mengalir sehingga semua senyawa kimia yang menempel terbawa oleh aliran air. Jumlah dan diameter Daun yang dihasilkan Aspek pertumbuhan generative, selain dipengaruhi oleh ketersediaan nutrisi pada media tumbuh juga dipengaruhi oleh struktur anatomi tumbuhan, mengingat bahwa nutrisi yang diambil dari tanah oleh akar di angkut ke daun untuk proses fotosintesis. Struktur anatomi yang relatif berpengaruh adalah daun. Sehingga dalam 0 2 4 6 8 minggu ke-1 minggu ke-2 minggu ke-3 final tinggi tanaman (cm) tgl 7-30 Juni pupuk busa kerikil
  • 8. penelitian ini, jumlah daun merupakan parameter yang diamati guna mendukung data petumbuhan generatif tanaman cabai merah. Gambar 2 dan 3 Menunjukkan bahwa jumlah dan diameter daun meningkat karena konsentrasi nutrisi yang diserap pada semua media. Hal ini menunjukkan adanya trend yang sama antara diameter dan jumlah daun dengan peningkatan kesuburan tanaman didukung oleh peningkatan diameter dan jumlah daun yang disebut jaringan pengangkut. (Esau, 1977) Tabel 1 .Pengaruh Nutrisi AB terhadap tinggi tanaman media Tanggal Pemantaua n pemantauan 7-9 juni 10-13 juni 13-16 juni 17- 20 juni 21-24 juni 25-28 juni 29-30 junipupuk 1,5 3,5 4 4,5 5 6,5 7 busa 1 2 2 2,5 3 3 3 kerikil 1 2 2 2,5 3 5 5 Keterangan : Angka-angka dalam satuan sentimeter (cm) dan dipantau setiap 3 hari sekali 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 minggu ke-1 minggu ke-2 minggu ke-3 final Jumlah daun pupuk busa kerikil 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 minggu ke-1 minggu ke-2 minggu ke-3 final diameter daun (cm) pupuk busa kerikil
  • 9. Hal ini menunjukkan bahwa kesuburan tanaman cabai pada masing- masing media, selain dipengaruhi nutrisi juga didukung oleh lancarnya transpor zat hara dari akar ke daun dengan melihat jumlah dan diameter daun yang dihasilkan tiap media. Media Pupuk Kompos Paling Optimal Terhadap Pertumbuhan Cabai rawit merah Pupuk kompos berasal dari hasil pelapukan bahan-bahan seperti daun- daunan, jerami, alang-alang, rumput, sampah, dan lain sebagainya. Proses pelapukan ini dipercepat dengan bantuan manusia. Suatu gejala yang terjadi pada suatu makhluk hidup, bahwa pertumbuhan pada suatu makhluk hidup akan menentukan perkembangan selanjutnya dan akan menentukan generasi berikutnya. Begitu pula pada makhluk hidup berupa tanaman seperti tanaman cabai merah, tanaman cabai merah apabila pertumbuhannya subur maka akan menghasilkan produksi yang baik. Tanaman cabai merah dapat subur apabila syarat-syarat untuk pertumbuhan terpenuhi. Salah satu syarat agar tanaman cabai pertumbuhannya subur adalah pemberian pupuk yang sesuai dengan takarannya. Pupuk yang paling baik untuk tanaman cabai merah adalah pupuk organik. (Anggraini, 2015) KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Media Pupuk kompos dengan pemberian nutrisi cair AB menunjukkan hasil yang optimal terhadap pertumbuhan generatif, jumlah daun, dan diameter daun dibanding media hidroponik yang lain yaitu busa dan kerikil 2. Tanaman cabai merah yang ditumbuhkan pada media pupuk menghasilkan tinggi batang lebih tinggi dibanding media busa dan kerikil SARAN Untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan penelitian lebih lama waktu penelitian minimal 30 hari atau 1 bulan, karena untuk menghasilkan data yang lebih variatif dan lengkap terhadap pembupertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit merah
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Anggraini, Dewi. 2015. “PERBANDINGAN PRODUKSI CABAI MERAH (Capsicum annum, L.) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MEDIA TANAM SEKAM BAKAR KOMPOS DENGAN SEKAM BAKAR PUPUK KANDANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI SMA” Jurnal Pendidikan FKIP. Universitas Muhammadiyah Metro Nurwahyuni, Endah. 2016. “OPTIMALISASI PEKARANGAN MELALUI BUDIDAYA TANAMAN SECARA HIDROPONIK” Jurnal Agro Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah. UNDIP Pradina, Riana, dkk. 2015. “PERTUMBUHAN DAN HASIL SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA SISTEM HIDROPONIK SUMBU DENGAN JENIS SUMBU DAN MEDIA TANAM BERBEDA” Jurnal Agro Fakultas sains dan teknologi volume 2 nomor 2. UIN Bandung. Syahrudin. 2011. Respon Tanaman Seledri (Apium Graveolus L.) Terhadap Pemberian Beberapa Macam Pupuk Daun Pada Tiga Jenis Tanah . Jurnal AGRI PEAT Vol. 12 Nomor 1. FakultasPertanian- UniversitangPalangkaRaya- Kalimantan Tengah. Syamsu, Ida. 2014. “ Pemanfaatan Lahan dengan Sistem hidroponik “. Jurnal penelitian Fakultas Pertanian volume 01 nomor 2. Universitas Tulungagung. Arifin, A. 1990. Hortikultura Tanaman Buah-Buahan, Sayuran dan Tanaman Bunga Hias. Andi Offset. Yogyakarta. Haryadi. 1991. Pengantar Agronomi. Gramedia pustaka media: Jakarta Morgan, L. 1999. Hydoponic Lettuce Production. Casper Publication Sitompul, S.M. dan B. Guritno.1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta Sutiyoso, Y. 2003. Meramu Pupuk Hidroponik. Penebar Swadaya. Jakarta. BPS.2008.Statistic.indonesia.2007. http:/www.bps.go.id [1 juli 2017] Deptan. 2008. Produksi dan konsumsi tanaman sayuran di Indonesia. http://www.hortikultura.deptan.go. id [1 Juli 2017].