SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
http://fxt.blogspot.com/2013/08/memperjuangkan-nasibguru-tik.html
Saturday, August 03, 2013
Memperjuangkan nasib guru TIK
OPINI, Harian JOGLOSEMAR 19 Juli 2013 oleh : FX Triyas Hadi Prihantoro (pendidik)
Kurikulum 2013 meniadakan mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Lalu
bagaimana nasib guru yang identik dengan pembelajaran yang memberdayakan komputer
sebagai alat pembelajarannya itu? Salah satu alasan pokok peniadaan mata pelajaran ini, karena
hampir semua mata pelajaran yang ada harus memperdayakan dan mengoptimalkan TIK. Bahkan
bila kita melihat dalam kehidupan sehari-hari, banyak anak belum sekolah pun sudah melek
teknologi. Bermain dengan alat komunikasi dari gadget, smartphone, tab sudah sangat akrab
dengan dunianya. Sudah menjadi kewajiban di era digital ini, guru tidak boleh gagap teknologi
(gaptek) karena bisa menjadi kendala pendidikan. Sebab di zaman serba cepat, murah, instan,
terbuka, dan global ini, segala fasilitas yang ada harus dioptimalkan. Kementerian Pendidikan
Kebudayaan (Kemendikbud) selalu mensosialisakan pembelajaran TIK. Demi optimalisasi TIK,
Kemendibud sendiri telah meluncurkan situs Jaringan Pendidikan Nasional (Jardiknas), ELibrary (Perpustakaan Elektronik) dan Buku Sekolah Elektronik (BSE). Dengan menanamkan
modal sebanyak Rp 1 triliun guna membangun pusat sumber atau resources center di sekolahsekolah untuk mempercepat TIK mulai tahun 2008. Kepala Pusat Teknologi Informasi dan
Komunikasi Kemendikbud mengharapkan lembaga pendidikan (sekolah) dapat menjadi tempat
untuk pembelajaran berbasis TIK sehingga nantinya terwujud masyarakat melek digital. Dengan
demikian saat kebutuhan, kewajiban, keharusan dan kemampuan guru dalam menguasai dan
mengembangkan TIK. Lalu bagaimana dengan nasib guru TIK, yang sudah ada?
Memperjuangkan nasib guru TIK merupakan kewajiban sekolah dan Dinas Pendidikan tingkat
kota/kabupaten. Apalagi guru TIK sebelumnya selalu membantu kemajuan melek teknologi
dengan membantu guru yang masih gaptek menuju melek Iptek. Sering diawali pembelajaran
berbasis TIK dari pemahaman, pengertian, aplikasi dan implementasi secara otomatis guru
merambah pembelajaran konsep E-Learning (pembelajaran elektronik maupun digital).
Membantu guru lain dan memberikan konsep pemahaman kepada siswa, menjadikan
infrastruktur menuju digitalisasi terpenuhi. Kesiapan sumber daya manusia (SDM) melalui
berbagai pelatihan, penataran, pendidikan, lokakarya (workshop) yang berkenaan dengan TIK,
mungkin dianggap sudah memadai. Maka dengan kemampuan SDM guru yang mengoptimalkan
TIK, seolah sudah tidak lagi membutuhkan kinerja guru TIK. Sebab tanpa menyiapkan SDM
yang mumpuni, penyediaan dan kelengkapan fasilitas akan mubazir. Antara kebutuhan,
kewajiban dan fasilitas harus seimbang, demi tercapainya tujuan pendidikan berbasis TIK.
Prinsipnya mengoptimalkan TIK, dimulai dalam kebiasaan proses pembelajaran di kelas baik
metode, cara maupun praktik pembelajaran. Kenyataannya masih banyak guru melakukan
metode pembelajaran secara konvensional. Dengan hanya menenteng buku paket/ Lembar Kerja
Siswa (LKS) secara mantap guru masuk kelas dan melakukan Proses Belajar Mengajar (PBM).
Bila budaya mengajar konvensional dilakukan oleh guru karena fasilitas TIK di sekolah belum
memadai, masih dimaklumi. Namun bila dilakukan di sekolah yang fasilitasnya sudah lengkap
dengan adanya lab multimedia, per kelas sudah ada perangkat elektronik seperti Liquid Crystal
Display (LCD) apalagi hotspot area. Menjadikan suatu PBM yang ironis. Di sini jelas sekali
bahwa guru kurang mau terus belajar untuk menyesuaikan dirinya dengan perkembangan TIK.
Pembelajaran berbasis TIK diharapkan meningkatkan kualitas pendidikan di Tanah Air.
Keberadaan TIK sendiri tidak lepas dari adanya perkembangan dari lahirnya teknologi alat pintar
(komputer) yang cepat sekali perkembangannya dan bertugas membantu meringankan kerja
manusia serta semakin canggih dalam pemanfaatan sesuai eranya. Semakin berkembangnya TIK
membantu mentransformasi guru dalam mengajar guna menyampaikan ilmu pengetahuan,
menciptakan budaya, menginformasikan dan mendidik diri sendiri, serta mengatur komunitas
dan negara. (wikinomics. 2008). Kehadiran dan pesatnya perkembangan TIK akan memberikan
berbagai kemudahan pada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Peran TIK sebagai alat bantu
pembelajaran akan semakin memudahkan guru untuk menyampaikan pesan dengan segala
kepraktisan yang di dapat. Guna melengkap materi pelajaran, guru tinggal mengunduh dari
internet. Multiperan Namun hambatan yang mendasar bahwa kualitas mutu guru tidak merata.
Tidak semua guru mengerti teknologi informasi, banyak hanya sekadar paham, mendengar,
melihat tanpa mempraktikkannya sendiri. Saatnya mengubah paradigma dan pola pikir (mindset)
guru. Melakukan perubahan memang tidak gampang, sebab pendidikan berbasis TIK seorang
guru dituntut mempunyai multiperan. Selain sebagai pengajar, guru harus mampu menjadi
koordinator, fasilitator, motivator, pembimbing, pendamping dan mitra belajar bagi anak
didiknya. Perubahan paradigma inilah yang perlu secara holistik dilakukan dengan kehendak dan
niat untuk maju. Sedangkan TIK hanyalah salah satu sarana yang semakin mempercepat,
mempermudah dan menjadikan peserta KBM menjadi lebih kreatif dan inspiratif. Oleh karena
itu guna mengotimalkan pembelajaran berbasis TIK, perlu dibangun sikap belajar yang tepat,
efektif, kreatif dan menghasilkan semacam kemampuan yang pantas. Hal itu dilakukan dengan
teknik-teknik yang sasaran akhir ditujukan sebagai upaya responsif dan bergairah menghadapi
tantangan dan perubahan realitas. Itulah yang perlu kita lakukan guna mengubah pola pikir guru
yang terbiasa melaksanakan pembelajaran secara konvensional. Sebab seperti yang penulis
lakukan, untuk belajar TIK bukanlah sebuah paksaan namun sudah menjadi minat dan sebuah
kebutuhan (life skill) yang perlu dicoba dan diaplikasikan sendiri terus-menerus. Semakin sering
mencoba dan mempraktikkan, semakin berkembang dan bertambah wawasan pengetahuan
mengenai TIK. Menciptakan minat juga memiliki keuntungan intrinsiknya. Ketika kita
mencipkan minat dalam suatu subyek. Kita kerap mendapati bahwa hal itu membawa perubahan
minat baru di bidangnya. Mengembangkan bidang-bidang baru itu menimbulkan kepuasan
tersendiri dan juga minat baru lainnya, reaksi berantai yang berjalan terus menerus (Bobbi de
Porter & Mike Hernacki. 2007). Oleh karenanya dalam era TIK sekarang akan banyak peluang
bagi guru dan siswa untuk saling berkembang, belajar dan melengkapi. Dengan mengotimalkan
TIK akan meningkatkan efisiensi, kreativitas, inspiratif, kritis dan inovasi secara komprehensif.
Hakikatnya pembelajaran berbasis TIK akan memunculkan gejolak untuk terus maju dan
berkembang. Ibarat sambung-menyambung menuju kesempurnaan, dan kalau tidak pernah
”dipakai” akan lupa, maka guru harus selalu ikut larut dalam inovasi sebagai satu bentuk
inspirasi sehingga menjadi semakin kreatif. Maka diperlukan partisipasi kebijakan dari Dinas
Pendidikan di daerah, pengelola dan pelaksana pendidikan di sekolah. TIK yang secara spesifik
tidak diatur dalam kurikulum baru, namun boleh disisipkan atau dimasukkan dalam keterampilan
prakarya/perbengkelan yang berkaitan dengan TIK, Menjadi hal yang bijak, guru TIK
diperjuangkan dalam mendapatkan tempat untuk mentransfer ilmunya dalam kurikulum 2013.
Dapat dimasukkan dalam pembagian mata pelajaran pendalaman dan pilihan (pendalaman minat
atau lintas minat) yang dialokasikan empat jam pertemuan tatap muka. Semoga.
Tik

More Related Content

What's hot

Penggunaan Teknologi Pendidikan Dalam Pengajaran Dan Pembelajaran
Penggunaan Teknologi Pendidikan Dalam Pengajaran Dan PembelajaranPenggunaan Teknologi Pendidikan Dalam Pengajaran Dan Pembelajaran
Penggunaan Teknologi Pendidikan Dalam Pengajaran Dan Pembelajaran
daniadarweesy
 
M k p (kurikulum&pembelajaran)
M k p (kurikulum&pembelajaran)M k p (kurikulum&pembelajaran)
M k p (kurikulum&pembelajaran)
eka_yuli_sulastri
 
Makalah tik
Makalah tikMakalah tik
Makalah tik
Masulist
 
Cabaran ict tugasan 1 ssi3013
Cabaran ict tugasan 1 ssi3013Cabaran ict tugasan 1 ssi3013
Cabaran ict tugasan 1 ssi3013
Rahmah Soid
 
EDU 3105 Teknologi dalam pengajaran dan pembelajaran
EDU 3105 Teknologi dalam pengajaran dan pembelajaran EDU 3105 Teknologi dalam pengajaran dan pembelajaran
EDU 3105 Teknologi dalam pengajaran dan pembelajaran
Noor Syazwanni
 
Pemanfaatan pengembangan bahan belajar berbasis tik
Pemanfaatan  pengembangan bahan belajar berbasis tikPemanfaatan  pengembangan bahan belajar berbasis tik
Pemanfaatan pengembangan bahan belajar berbasis tik
sman 2 mataram
 
Membangun media belajar berbasis ict
Membangun media belajar berbasis ictMembangun media belajar berbasis ict
Membangun media belajar berbasis ict
Slamet Wibowo Ws
 
Strategi guru pai dalam pengembangan media dan ict dan pembelajaran bermutu p...
Strategi guru pai dalam pengembangan media dan ict dan pembelajaran bermutu p...Strategi guru pai dalam pengembangan media dan ict dan pembelajaran bermutu p...
Strategi guru pai dalam pengembangan media dan ict dan pembelajaran bermutu p...
latansa.com
 
Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...
Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...
Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...
CELINEDANARIS
 

What's hot (20)

Amalan penggunaan tmk dalam p&p
Amalan penggunaan tmk dalam p&pAmalan penggunaan tmk dalam p&p
Amalan penggunaan tmk dalam p&p
 
Kebijakan Pemanfaatan TIK Pembelajaran
Kebijakan Pemanfaatan TIK PembelajaranKebijakan Pemanfaatan TIK Pembelajaran
Kebijakan Pemanfaatan TIK Pembelajaran
 
Penggunaan Teknologi Pendidikan Dalam Pengajaran Dan Pembelajaran
Penggunaan Teknologi Pendidikan Dalam Pengajaran Dan PembelajaranPenggunaan Teknologi Pendidikan Dalam Pengajaran Dan Pembelajaran
Penggunaan Teknologi Pendidikan Dalam Pengajaran Dan Pembelajaran
 
M k p (kurikulum&pembelajaran)
M k p (kurikulum&pembelajaran)M k p (kurikulum&pembelajaran)
M k p (kurikulum&pembelajaran)
 
Pengintegrasian tmk
Pengintegrasian tmkPengintegrasian tmk
Pengintegrasian tmk
 
Makalah tik
Makalah tikMakalah tik
Makalah tik
 
ICT
ICTICT
ICT
 
Cabaran ict tugasan 1 ssi3013
Cabaran ict tugasan 1 ssi3013Cabaran ict tugasan 1 ssi3013
Cabaran ict tugasan 1 ssi3013
 
isu semasa teknologi maklumat
isu semasa teknologi maklumatisu semasa teknologi maklumat
isu semasa teknologi maklumat
 
Hbec3903 teknologi dan ict dalam pendidikan awal kanak kanak
Hbec3903 teknologi dan ict dalam pendidikan awal kanak kanakHbec3903 teknologi dan ict dalam pendidikan awal kanak kanak
Hbec3903 teknologi dan ict dalam pendidikan awal kanak kanak
 
Doc to be uploaded
Doc to be uploadedDoc to be uploaded
Doc to be uploaded
 
EDU 3105 Teknologi dalam pengajaran dan pembelajaran
EDU 3105 Teknologi dalam pengajaran dan pembelajaran EDU 3105 Teknologi dalam pengajaran dan pembelajaran
EDU 3105 Teknologi dalam pengajaran dan pembelajaran
 
Latihan1.docx
Latihan1.docxLatihan1.docx
Latihan1.docx
 
Pengintegrasian Teknologi dalam PdP
Pengintegrasian Teknologi dalam PdPPengintegrasian Teknologi dalam PdP
Pengintegrasian Teknologi dalam PdP
 
Pemanfaatan pengembangan bahan belajar berbasis tik
Pemanfaatan  pengembangan bahan belajar berbasis tikPemanfaatan  pengembangan bahan belajar berbasis tik
Pemanfaatan pengembangan bahan belajar berbasis tik
 
Membangun media belajar berbasis ict
Membangun media belajar berbasis ictMembangun media belajar berbasis ict
Membangun media belajar berbasis ict
 
tmk dalam pdp
tmk dalam pdptmk dalam pdp
tmk dalam pdp
 
Strategi guru pai dalam pengembangan media dan ict dan pembelajaran bermutu p...
Strategi guru pai dalam pengembangan media dan ict dan pembelajaran bermutu p...Strategi guru pai dalam pengembangan media dan ict dan pembelajaran bermutu p...
Strategi guru pai dalam pengembangan media dan ict dan pembelajaran bermutu p...
 
Integrasi TIK dalam Pembelajaran
Integrasi TIK dalam Pembelajaran Integrasi TIK dalam Pembelajaran
Integrasi TIK dalam Pembelajaran
 
Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...
Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...
Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...
 

Viewers also liked

Objetivos de contabilidad
Objetivos de contabilidadObjetivos de contabilidad
Objetivos de contabilidad
KAREN SALCEDO
 
3 1 impatto_ambientale_vezzoli_2013-14
3 1 impatto_ambientale_vezzoli_2013-143 1 impatto_ambientale_vezzoli_2013-14
3 1 impatto_ambientale_vezzoli_2013-14
LeNS_slide
 
"Presentacion de las redes sociales"
"Presentacion de las redes sociales""Presentacion de las redes sociales"
"Presentacion de las redes sociales"
david
 
Бенчмаркинг День 2013 - программа
Бенчмаркинг День 2013 - программаБенчмаркинг День 2013 - программа
Бенчмаркинг День 2013 - программа
Yulya Uzhakina
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
joyerispe
 
Colegio Nacional Pomasqui.Pptx33
Colegio Nacional Pomasqui.Pptx33Colegio Nacional Pomasqui.Pptx33
Colegio Nacional Pomasqui.Pptx33
leo4000
 
C2. he thong chieu sang va tin hieu
C2. he thong chieu sang va tin hieuC2. he thong chieu sang va tin hieu
C2. he thong chieu sang va tin hieu
Hình Bóng Lãng Du
 
토양지리 기말고사
토양지리 기말고사토양지리 기말고사
토양지리 기말고사
Suh-hee Choi
 

Viewers also liked (20)

Benjamin d
Benjamin dBenjamin d
Benjamin d
 
Objetivos de contabilidad
Objetivos de contabilidadObjetivos de contabilidad
Objetivos de contabilidad
 
Llegada a clases
Llegada a clasesLlegada a clases
Llegada a clases
 
Puteri de matrici
Puteri de matriciPuteri de matrici
Puteri de matrici
 
3 1 impatto_ambientale_vezzoli_2013-14
3 1 impatto_ambientale_vezzoli_2013-143 1 impatto_ambientale_vezzoli_2013-14
3 1 impatto_ambientale_vezzoli_2013-14
 
Wortel telor-kopi
Wortel telor-kopiWortel telor-kopi
Wortel telor-kopi
 
Jiaqi
JiaqiJiaqi
Jiaqi
 
"Presentacion de las redes sociales"
"Presentacion de las redes sociales""Presentacion de las redes sociales"
"Presentacion de las redes sociales"
 
Carpe Data: Supporting Serendipitous Data Integration in Personal Information...
Carpe Data: Supporting Serendipitous Data Integration in Personal Information...Carpe Data: Supporting Serendipitous Data Integration in Personal Information...
Carpe Data: Supporting Serendipitous Data Integration in Personal Information...
 
טיפול ומניעה של תסמונות הספקטרום האוטיסטי בעזרת תזונה פונקציונלית ואומגה 3
טיפול ומניעה של תסמונות הספקטרום האוטיסטי בעזרת תזונה פונקציונלית ואומגה 3טיפול ומניעה של תסמונות הספקטרום האוטיסטי בעזרת תזונה פונקציונלית ואומגה 3
טיפול ומניעה של תסמונות הספקטרום האוטיסטי בעזרת תזונה פונקציונלית ואומגה 3
 
Трансформирующая роль ИТ
Трансформирующая роль ИТТрансформирующая роль ИТ
Трансформирующая роль ИТ
 
Бенчмаркинг День 2013 - программа
Бенчмаркинг День 2013 - программаБенчмаркинг День 2013 - программа
Бенчмаркинг День 2013 - программа
 
Juvenil a
Juvenil aJuvenil a
Juvenil a
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Ponencia completa el maestro_aprende_del_maestro_uso_pedagögico_de_tic_por_er...
Ponencia completa el maestro_aprende_del_maestro_uso_pedagögico_de_tic_por_er...Ponencia completa el maestro_aprende_del_maestro_uso_pedagögico_de_tic_por_er...
Ponencia completa el maestro_aprende_del_maestro_uso_pedagögico_de_tic_por_er...
 
琉球行2013年10月29日
琉球行2013年10月29日琉球行2013年10月29日
琉球行2013年10月29日
 
Cls 1 manual_matematica_1988
Cls 1 manual_matematica_1988Cls 1 manual_matematica_1988
Cls 1 manual_matematica_1988
 
Colegio Nacional Pomasqui.Pptx33
Colegio Nacional Pomasqui.Pptx33Colegio Nacional Pomasqui.Pptx33
Colegio Nacional Pomasqui.Pptx33
 
C2. he thong chieu sang va tin hieu
C2. he thong chieu sang va tin hieuC2. he thong chieu sang va tin hieu
C2. he thong chieu sang va tin hieu
 
토양지리 기말고사
토양지리 기말고사토양지리 기말고사
토양지리 기말고사
 

Similar to Tik (20)

Pemanfaatan tik dalam pembelajaran
Pemanfaatan tik dalam pembelajaranPemanfaatan tik dalam pembelajaran
Pemanfaatan tik dalam pembelajaran
 
Tugasan 3
Tugasan 3Tugasan 3
Tugasan 3
 
Perlukah Guru SD Memiliki Kemampuan ICT
Perlukah Guru SD Memiliki Kemampuan ICTPerlukah Guru SD Memiliki Kemampuan ICT
Perlukah Guru SD Memiliki Kemampuan ICT
 
Peranan ICT dalam dunia Pendidikan
Peranan ICT dalam dunia PendidikanPeranan ICT dalam dunia Pendidikan
Peranan ICT dalam dunia Pendidikan
 
Penggunaan ICT Dalam P&P
Penggunaan ICT Dalam P&PPenggunaan ICT Dalam P&P
Penggunaan ICT Dalam P&P
 
Lukman maliawan
Lukman maliawanLukman maliawan
Lukman maliawan
 
Lkmn
LkmnLkmn
Lkmn
 
Ulasan artikel
Ulasan artikelUlasan artikel
Ulasan artikel
 
fdokumen.com_dasar-dasar-tik-di-sekolah-dasar.pptx
fdokumen.com_dasar-dasar-tik-di-sekolah-dasar.pptxfdokumen.com_dasar-dasar-tik-di-sekolah-dasar.pptx
fdokumen.com_dasar-dasar-tik-di-sekolah-dasar.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tugas ICT
Tugas ICTTugas ICT
Tugas ICT
 
Tugas ICT "peranan
Tugas ICT "perananTugas ICT "peranan
Tugas ICT "peranan
 
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaran
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaranPemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaran
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaran
 
Pedoman pemba tik_dan_drb_2021
Pedoman pemba tik_dan_drb_2021Pedoman pemba tik_dan_drb_2021
Pedoman pemba tik_dan_drb_2021
 
ICT for education
ICT for educationICT for education
ICT for education
 
Teknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasiTeknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasi
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
 
K4 globalisasi
K4 globalisasiK4 globalisasi
K4 globalisasi
 
K4 globalisasi
K4 globalisasiK4 globalisasi
K4 globalisasi
 
K4 globalisasi
K4 globalisasiK4 globalisasi
K4 globalisasi
 

Tik

  • 1. http://fxt.blogspot.com/2013/08/memperjuangkan-nasibguru-tik.html Saturday, August 03, 2013 Memperjuangkan nasib guru TIK OPINI, Harian JOGLOSEMAR 19 Juli 2013 oleh : FX Triyas Hadi Prihantoro (pendidik) Kurikulum 2013 meniadakan mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Lalu bagaimana nasib guru yang identik dengan pembelajaran yang memberdayakan komputer sebagai alat pembelajarannya itu? Salah satu alasan pokok peniadaan mata pelajaran ini, karena hampir semua mata pelajaran yang ada harus memperdayakan dan mengoptimalkan TIK. Bahkan bila kita melihat dalam kehidupan sehari-hari, banyak anak belum sekolah pun sudah melek teknologi. Bermain dengan alat komunikasi dari gadget, smartphone, tab sudah sangat akrab dengan dunianya. Sudah menjadi kewajiban di era digital ini, guru tidak boleh gagap teknologi (gaptek) karena bisa menjadi kendala pendidikan. Sebab di zaman serba cepat, murah, instan, terbuka, dan global ini, segala fasilitas yang ada harus dioptimalkan. Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud) selalu mensosialisakan pembelajaran TIK. Demi optimalisasi TIK, Kemendibud sendiri telah meluncurkan situs Jaringan Pendidikan Nasional (Jardiknas), ELibrary (Perpustakaan Elektronik) dan Buku Sekolah Elektronik (BSE). Dengan menanamkan modal sebanyak Rp 1 triliun guna membangun pusat sumber atau resources center di sekolahsekolah untuk mempercepat TIK mulai tahun 2008. Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Kemendikbud mengharapkan lembaga pendidikan (sekolah) dapat menjadi tempat untuk pembelajaran berbasis TIK sehingga nantinya terwujud masyarakat melek digital. Dengan demikian saat kebutuhan, kewajiban, keharusan dan kemampuan guru dalam menguasai dan mengembangkan TIK. Lalu bagaimana dengan nasib guru TIK, yang sudah ada? Memperjuangkan nasib guru TIK merupakan kewajiban sekolah dan Dinas Pendidikan tingkat kota/kabupaten. Apalagi guru TIK sebelumnya selalu membantu kemajuan melek teknologi dengan membantu guru yang masih gaptek menuju melek Iptek. Sering diawali pembelajaran berbasis TIK dari pemahaman, pengertian, aplikasi dan implementasi secara otomatis guru merambah pembelajaran konsep E-Learning (pembelajaran elektronik maupun digital). Membantu guru lain dan memberikan konsep pemahaman kepada siswa, menjadikan infrastruktur menuju digitalisasi terpenuhi. Kesiapan sumber daya manusia (SDM) melalui berbagai pelatihan, penataran, pendidikan, lokakarya (workshop) yang berkenaan dengan TIK, mungkin dianggap sudah memadai. Maka dengan kemampuan SDM guru yang mengoptimalkan TIK, seolah sudah tidak lagi membutuhkan kinerja guru TIK. Sebab tanpa menyiapkan SDM yang mumpuni, penyediaan dan kelengkapan fasilitas akan mubazir. Antara kebutuhan, kewajiban dan fasilitas harus seimbang, demi tercapainya tujuan pendidikan berbasis TIK. Prinsipnya mengoptimalkan TIK, dimulai dalam kebiasaan proses pembelajaran di kelas baik metode, cara maupun praktik pembelajaran. Kenyataannya masih banyak guru melakukan metode pembelajaran secara konvensional. Dengan hanya menenteng buku paket/ Lembar Kerja Siswa (LKS) secara mantap guru masuk kelas dan melakukan Proses Belajar Mengajar (PBM). Bila budaya mengajar konvensional dilakukan oleh guru karena fasilitas TIK di sekolah belum memadai, masih dimaklumi. Namun bila dilakukan di sekolah yang fasilitasnya sudah lengkap dengan adanya lab multimedia, per kelas sudah ada perangkat elektronik seperti Liquid Crystal
  • 2. Display (LCD) apalagi hotspot area. Menjadikan suatu PBM yang ironis. Di sini jelas sekali bahwa guru kurang mau terus belajar untuk menyesuaikan dirinya dengan perkembangan TIK. Pembelajaran berbasis TIK diharapkan meningkatkan kualitas pendidikan di Tanah Air. Keberadaan TIK sendiri tidak lepas dari adanya perkembangan dari lahirnya teknologi alat pintar (komputer) yang cepat sekali perkembangannya dan bertugas membantu meringankan kerja manusia serta semakin canggih dalam pemanfaatan sesuai eranya. Semakin berkembangnya TIK membantu mentransformasi guru dalam mengajar guna menyampaikan ilmu pengetahuan, menciptakan budaya, menginformasikan dan mendidik diri sendiri, serta mengatur komunitas dan negara. (wikinomics. 2008). Kehadiran dan pesatnya perkembangan TIK akan memberikan berbagai kemudahan pada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Peran TIK sebagai alat bantu pembelajaran akan semakin memudahkan guru untuk menyampaikan pesan dengan segala kepraktisan yang di dapat. Guna melengkap materi pelajaran, guru tinggal mengunduh dari internet. Multiperan Namun hambatan yang mendasar bahwa kualitas mutu guru tidak merata. Tidak semua guru mengerti teknologi informasi, banyak hanya sekadar paham, mendengar, melihat tanpa mempraktikkannya sendiri. Saatnya mengubah paradigma dan pola pikir (mindset) guru. Melakukan perubahan memang tidak gampang, sebab pendidikan berbasis TIK seorang guru dituntut mempunyai multiperan. Selain sebagai pengajar, guru harus mampu menjadi koordinator, fasilitator, motivator, pembimbing, pendamping dan mitra belajar bagi anak didiknya. Perubahan paradigma inilah yang perlu secara holistik dilakukan dengan kehendak dan niat untuk maju. Sedangkan TIK hanyalah salah satu sarana yang semakin mempercepat, mempermudah dan menjadikan peserta KBM menjadi lebih kreatif dan inspiratif. Oleh karena itu guna mengotimalkan pembelajaran berbasis TIK, perlu dibangun sikap belajar yang tepat, efektif, kreatif dan menghasilkan semacam kemampuan yang pantas. Hal itu dilakukan dengan teknik-teknik yang sasaran akhir ditujukan sebagai upaya responsif dan bergairah menghadapi tantangan dan perubahan realitas. Itulah yang perlu kita lakukan guna mengubah pola pikir guru yang terbiasa melaksanakan pembelajaran secara konvensional. Sebab seperti yang penulis lakukan, untuk belajar TIK bukanlah sebuah paksaan namun sudah menjadi minat dan sebuah kebutuhan (life skill) yang perlu dicoba dan diaplikasikan sendiri terus-menerus. Semakin sering mencoba dan mempraktikkan, semakin berkembang dan bertambah wawasan pengetahuan mengenai TIK. Menciptakan minat juga memiliki keuntungan intrinsiknya. Ketika kita mencipkan minat dalam suatu subyek. Kita kerap mendapati bahwa hal itu membawa perubahan minat baru di bidangnya. Mengembangkan bidang-bidang baru itu menimbulkan kepuasan tersendiri dan juga minat baru lainnya, reaksi berantai yang berjalan terus menerus (Bobbi de Porter & Mike Hernacki. 2007). Oleh karenanya dalam era TIK sekarang akan banyak peluang bagi guru dan siswa untuk saling berkembang, belajar dan melengkapi. Dengan mengotimalkan TIK akan meningkatkan efisiensi, kreativitas, inspiratif, kritis dan inovasi secara komprehensif. Hakikatnya pembelajaran berbasis TIK akan memunculkan gejolak untuk terus maju dan berkembang. Ibarat sambung-menyambung menuju kesempurnaan, dan kalau tidak pernah ”dipakai” akan lupa, maka guru harus selalu ikut larut dalam inovasi sebagai satu bentuk inspirasi sehingga menjadi semakin kreatif. Maka diperlukan partisipasi kebijakan dari Dinas Pendidikan di daerah, pengelola dan pelaksana pendidikan di sekolah. TIK yang secara spesifik tidak diatur dalam kurikulum baru, namun boleh disisipkan atau dimasukkan dalam keterampilan prakarya/perbengkelan yang berkaitan dengan TIK, Menjadi hal yang bijak, guru TIK diperjuangkan dalam mendapatkan tempat untuk mentransfer ilmunya dalam kurikulum 2013. Dapat dimasukkan dalam pembagian mata pelajaran pendalaman dan pilihan (pendalaman minat atau lintas minat) yang dialokasikan empat jam pertemuan tatap muka. Semoga.