Dokumen tersebut membahas tentang upaya Gerakan Pemuda Ansor dalam membangun kader yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai Akidah Ahlusunnah Waljamaah untuk menangkal pengaruh paham-paham radikal. Hal ini penting karena kondisi politik yang tidak stabil dan gaya hidup hedon generasi muda yang membuat pengaruh radikalisme semakin meningkat. Gerakan Pemuda Ansor perlu melibatkan berbagai komunitas dan memperluas kegiatan
1. 1
Nama : Roni Setyawan
Jabatan : Ketua PC GP ANSOR Penajam Paser Utara
Utusan : PC GP ANSOR Penajam Paser Utara - KALTIM
DASAR PEMIKIRAN
Kondisi politik indonesia yang carut marut serta infiltrasi organisasi transnasional
radikal yang terus merongrong idiologi bangsa indonesia dengan target utama Nahdlatul
Ulama.
Ditengah kondisi politik yang serba tidak menentu dan tidak menguntungkan serta
sikap apatis, serta gaya hidup hedonisme dari para generasi muda bangsa terhadap keutuhan
bangsa ini, perlu dilakukan upaya yang bersifat segera dalam proses membentuk kader yang
peduli terhadap kesatuan dan persatuan bangsa.
Selain dari itu gempuran dari paham- paham radikalisme Islam yang terus melakukan
infiltrasi ke negara ini semakin tahun semakin meningkat, sehingga mengganggu harmonisasi
kehidupan dan meracuni bangsa ini, serta mengarah pada perilaku intoleransi, memvonis atau
bahkan melakukan propaganda menjadikan musuh bersama bagi yang tidak sepaham atau
sepemikiran.
Dengan melihat kondisi di atas di tengah semua pola pikir dan kondisi politik yang
tengah carut marut hanya satu yang tidak berubah yaitu manhaj al fikr Nahdlatul Ulama
(NU). Tawasuth, Tawazun, Ta’adul, Tasamuh.
Meskipun kosep berpikir NU tidak berubah namun pengimplementasian di tataran
jamaah/Kader tidak sepenuhnya berjalan dengan baik, lembaga – lembaga pendidikan di
bawah naungan Nahdlatul Ulama terlihat kurang greget dalam proses melahirkan kader –
kader Ahlusunnah Wal jamaah An’nahdliyah yang militan dan mempunyai kepedulian
terhadap keberlangsungan organisasi.
Berkembangnya paham – paham radikal islam transnasional secara tidak langsung
karena kurangnya kepedulian para generasi muda penerus bangsa terhadap keutuhan bangsa
ini dan juga para kader muda tau jamaah Nahdltul Ulama, dalam artian pelaksananaan paham
Ahlusunnah Wal jamaah hanya sebatas pada amaliah semata, dan bersikap apatis tanpa mau
melihat keluar bahwa ada saudara kita, teman kita dan tetangga kita banyak yang sudah
terjangkiti virus radikalisme.
Melihat kondisi dan realitas yang ada GP Ansor sebagai generasi muda NU perlu
melalukan sebuah cara guna membumikan manhaj al fikr Ahlusunnah Wal jamah An
Nahdliyah pada kader – kader muda NU serta pada jamaah sebagai salah satu upaya untuk
berjalannya roda organisasi.
Dalam hal proses kaderisasi ada sebuah ruang yang jarang tersentuh atau bahkan tidak
terpikirkan padahal ini bisa menjadi salah satu kekuatan organisasi dalam berperang melawan
idiologi radikal yaitu komunitas – komunitas anak anak muda dan masyarakat adat
kalimantan timur.
2. 2
Nama : Roni Setyawan
Jabatan : Ketua PC GP ANSOR Penajam Paser Utara
Utusan : PC GP ANSOR Penajam Paser Utara - KALTIM
AKAR MASALAH
Gerakan Pemuda Ansor sebagai organisasi otonom Nahdlatul Ulama yang didirikan
pasca sumpah pemuda sebagai wadah perjuangan untuk mengabdi kepada Ulama, Bangsa
dan Negara dengan berlandaskan nilai – nilai Akidah Ahlusunnah Wal Jamaah. Namun
semangat berdirinya Gerakan Pemuda Ansor belum sepenuhnya “mampu” menanamkan
Akidah Ahlusunnah Waljamaah pada semua lini “pemuda”, sehingga masih saja ada riak –
riak dari paham transnasional radikal yang coba untuk merobek kedamian dan keutuhan
bangsa ini.
Kemudian sikap apatis dan gaya hidup hedon yang turut menjangkiti para generasi
muda Nahdlatul Ulama juga menjadi salah satu faktor yang turut serta membuat pelemahan
terhadap organisasi dan pengamalan nilai – nilai Akidah Ahlusunnah Wal jammaah.
Ditengah banyaknya sekolah yang notabene berdiri di bawah payung Nahdlatul
Ulama atau paling tidak didirikan oleh tokoh – tokoh Nahdlatul Ulama namun pemahaman
nilai – nilai akidah Ahlusunnah Wal jamaah An nahdliyah belum begitu terlihat perannya
bagi penguatan organisasi khususnya dan jamaah pada umumnya, bahkan tidak sedikit para
alumni sekolah tersebut yang menjadi agen penyebaran paham radikal.
Di tengah degradasi moral, mental dan semangat kebangsaan inilah Gerakan Pemuda
Ansor harus segera mengambil peran di semua lini agar pemahaman tentang nilai – nilai
Akidah Ahlusunnah Waljamaah An Nahdliyah tidak semakin tergerus oleh sikap apatisme
dari para kader penerus bangsa. Sehingga slogan Gerakan Pemuda Ansor sebagai pengawal
Akidah Ahlusunnah Waljamaah An Nahdliyah bukan hanya semboyan dan slogan semata.
GerakanPemuda Ansor sebagai badan otonom di bawah naungan Nahdlatul Ulama
nantinya akan menyambut tongkat estafet keberlangsungan Nahdlatul Ulama, oleh karena itu
sebuah kewajiban bagi Gerakan Pemuda Ansor untuk menjaga sekaligus mengamalkan
tradisi dan budaya Nahdlatul Ulama.
Selain itu Gerakan Pemuda Ansor dari segi struktur dan infrastruktur telah dapat di
andalkan hal ini dengan berjalannya lembaga – lembaga semi otonom Gerakan Pemuda
Ansor diantaranya Barisan Ansor Serbaguna (BANSER), Majelis Sholawat Rijalul Ansor,
Lembaga bantuan Hukum Gerakan Pemuda Ansor, yang diharapkan menjadi corong
penyiaran Akidah Ahlusunnah Waljamaah An Nahdliyah.
Berkaitan dengan peran Majelis Sholawat Rijalul Ansor yang saat ini seolah bersifat
kaku dan formal dapat diarahkan menjadi majelis yang bersifat informal sehingga dapat
masuk pada semua komunitas dan sendi – sendi kehidupan, hal ini dimaksudkan untuk dapat
menarik simpati komunitas – komunitas yang ada sehingga pengajaran pemahaman nilai –
nilai Akidah Ahlusunnah Waljamaah An Nahdliyah dapat berjalan denga lebih jauh.
3. 3
Nama : Roni Setyawan
Jabatan : Ketua PC GP ANSOR Penajam Paser Utara
Utusan : PC GP ANSOR Penajam Paser Utara - KALTIM
Setidaknya jika hal ini dapat dilakukan secara masif dan terstruktur ketika ada simpati
maka akan ada pula empati, maka langkah – langkah memahamkan Akidah Ahlusunnah
Waljamaah An Nahdliyah dapat lebih mudah dilakukan.
Hal ini harus berani dilakukan guna menangkal paham radikal di tataran jamaah dan
masyarakat, rata – rata komunitas ini sangat minim pengetahuan tentang Akidah Ahlusunnah
Waljamaah An Nahdliyah namun memiliki solidaritas, soliditas serta militansi yang tinggi
sehingga apabila ruang ini tidak kita ambil atau kita kalah cepat mereka akan di ambil oleh
para agen – agen penyebaran paham radikal.
Pengenalan nnilai – nilai Islam Rahmatan Lil Alamin dengan berpijak pada konsep
manhaj al fikr Nahdlatul Ulama pada semua lini diharapkan dapat semakin memperkokoh
Nahdltul Ulama dan Bangsa Indonesia serta menanamkan nilai – nilai Akidah Ahlusunnah
Waljamaah An Nahdliyah sehingga pembesaran dan kejayaan organisasi dapat terjadi.
Selain hal tersebut diatas, kerjasama dengan seluruh stake holder organisasi guna
mendapatkan dukungan dan masukan pemikiran yang membangun perlu juga dilakukan
sehingga tujuan ini dapat tercapai dengan baik.
PENUTUP
Demikian proyek sosial ini saya buat sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti
Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN). Yang akan di laksanakan oleh Pimpinan Pusat
Gerakan Pemuda Ansor semoga proyek sosial ini dapat menjadi salah satu referensi demi
kebesaran dan kejayaan Gerakan Pemuda Ansor khususnya dan Nahdlatul Ulama umumnya.
Wallahul Muwaffiq Ilaa Aqwamit tharieq.
Hormat Saya
Roni Setyawan