Dokumen tersebut membahas tentang peran GP Ansor dan Banser dalam masyarakat dan pembangunan daerah. Secara ringkas, GP Ansor berperan sebagai kekuatan masyarakat madani yang mengawal kebijakan pemerintah dan isu-isu sosial, sementara Banser berfungsi sebagai kader inti GP Ansor dalam melaksanakan program-program sosial kemasyarakatan dan menjaga stabilitas.
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Ke Ansoran & Kebanseran M.Mas'ud (Kasatkorcab).pptx
1. Muh Mas’ut, MM
Disampaikan dalam kegiatan
Upgrading PAC GP.Ansor – Satkoryon Banser Kecamatan
Wonosalam
Kasatkorcab Banser Kabupaten Demak
KEANSORAN &
KEBANSERAN
Materi
Oleh :
2.
3. PENDAHULUAN
Kiprah GP Ansor dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara sudah tidak terbantahkan lagi. GP Ansor
memang lahir untuk diproyeksikan sebagai wadah
berkiprah dan pengabdian secara konkret, baik
kepada agama, negara, alim ulama’, pesantren,
dengan menjunjung tinggi nilai-nilai ahlussunnah
wal jamaah. Inilah yang membedakan GP Ansor
dengan organisasi-organisasi kepemudaan lainnya.
4. PERAN UTAMA GP ANSOR
(Sebagai Kekuatan Civil Society)
Sebagai anak ideologis dan sekaligus biologis dari Nahdlotul
Ulama’ (NU), tentunya GP Ansor mempunyai status sebagai
Kekuatan Civil Society yang mempunyai peranan sangat penting
dalam mengawal berbagai issue dan permasalahan masyarakat di
berbagai aspek kehidupan.
Di samping itu GP Ansor juga berkewajiban untuk mengawal
seluruh kebijakan pemerintah dari tingkat pusat sampai dilevel
Pemerintahan terkecil sekalipun.
6. Mengacu pada ayat Al-Qur’an tersebut, dalam proses mengawal
kemajuan pembagunan dan ketertiban di Kabupaten Demak
dapat dikatakan GP Ansor harus mampu berperan dalam
beberapa bidang berikut ini:
1. Bidang Perekonomian
2. Bidang Pendidikan dan Kebudayaan
3. Bidang Sosial Politik
4. Bidang Riset dan Teknologi Informasi
5. Bidang Stabilitas Keamanan dan Keharmonisan
Masyarakat
Serta berbagai bidang lainnya yang bertujuan untuk
kemajuan Peradaban Daerah
7. Bidang Perekonomian
Dalam mewujudkan kemandirian ekonomi umat (Khususnya Kader
Ansor-Banser) tentunya tidak cukup hanya sampai pada level
diskusi dan gagasan semata, para kader Ansor seyogyanya dapat
mengimplementasikan buah dari hasil pikiran melalui program real
seperti halnya:
• Intensifikasi program pertanian, peternakan dan perikanan
• Membuat usaha UMKM di lingkungan masing-masing
• Pelatihan dan pendampingan para Wirausaha
• Dll.
8. Bidang Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan dan Kebudayaan menentukan
karakteristik suatu bangsa, dalam perannya untuk
memajukan pendidikan di Kabupaten Demak,
beberapa hal yang dapat dilakukan para Kader Ansor
adalah sebagai berikut:
• menerapkan pelajaran Akhlak dan Moral sedini
mungkin di internal keluarga
• Mengembangkan sistem pendidikan
• Revitalisasi Instansi pendidikan baik formal
maupun nonformal
9. Bidang Sosial Politik
Beberapa peran penting yang dapat dilakukan
kader Ansor:
• Tanggap dan peka terhadap realita sosial
• Menjalankan praktek Islam secara inklusif
• Mendorong berjalannya Law Enforcement yang
Adil dan Berimbang
• Penegakan Hak Asasi Manusia (Human Rights)
• Keberpihakan pada kepentingan Ummat
• Penegakan ‘Amar Ma’ruf yang santun dan egaliter
10. Bidang Riset dan
Teknologi Informasi
Kemajuan daerah tentunya tidak dapat tercapai tanpa adanya
perencanaan yang terukur dan suistanable serta pemanfaatan
teknologi informasi yang komprehensif.
GP Ansor (didalam tubuh NU) sebagai kekuatan Civil Society
terbesar di Kabupaten Demak yang didalamnya terdapat
banyak kader dari berbagai latar belakang, termasuk kader
yang mempunyai latar belakang sebagai seorang akademisi
maupun profesional dibidang riset dan teknologi informasi.
11. Lanjutan…
Melalui lembaga kajian strategis dan riset yang ada
didalam tubuh NU maupun Ansor itu sendiri,
tentunya para kader Ansor diwajibkan untuk memacu
diri agar menjadi garda terdepan dalam mengawal
pembangunan daerah melalui pengembangan riset
utamanya dalam sejarah peradaban demak, serta
mampuk mengkontekstualisasikanya berdasarkan
perkembangan jaman saat ini, dengan tujuan supaya
Kabupaten Demak dapat kembali lagi menjadi pusat
peradaban dan kemajuan islam di Nusantara dalam
berbagai bidang.
12. Bidang Stabilitas Keamanan dan
Keharmonisan Masyarakat
Upaya dalam menjaga stabilitas keamanan /
ketertiban untuk menciptakan harmoni kehidupan
bermasyarakat akan menjadi tugas yang abadi bagi
para kader Ansor dimanapun mereka berada dan
bertugas.
Secara teknis Ansor bertanggung jawab untuk
mengawal permsalahan-permasalahan sosial
kemasyarakatan yang terjadi di Kabupaten Demak,
seperti baru-baru ini yang sedang banyak
diperbincangkan, yaitu terkait dengan Penerapan
maupun pelaksanaan perda tentang pembatasan dan
pelarangan hiburan malam yang mengarah pada
13. DIASPORA KADER
Kedepan, dalam menjalankan fungsinya sebagai
kekuatan Civil Society Ansor harus mampu
mendorong kadernya untuk berjuang dan
berkhidmah diberbagai sektor dan sendi-sendi
kehidupan bermasyarakat, meliputi:
1. Sektor Profesional (Tenaga Pendidik, ASN/PNS,
Ekonom, Dosen, Jurnalis, TNI/Polri, Advokat,
Perangkat Desa, Tenaga Kesehatan, Tokoh
Masyarakat, Pemuka Agama/Ulama’, dsb.)
2. Sektor Wirausaha
3. Sektor Policy Maker (Politisi, Presiden, Menteri,
Anggota Parlemen, Bupati, Kepala Desa)
14. Ansor harus menyiapkan Analytic Strategic untuk
menempatkan kader-kader terbaiknya di berbagai
sektor tersebut. Sehingga melalui peran-peran
strategis yang dipegang oleh kader-kader Ansor,
Kemajuan Pembangunan di Kabupaten Demak
yang selama ini kita cita-citakan dapat terwujud
serta mampu mengembalikan Demak menjadi
pusat Peradaban dan keilmuan Islam seperti pada
jaman Walisongo terdahulu.
Wallahu A’lam Bisshowaf….
15. PENGERTIAN BANSER
BANSER kepanjangan dari Barisan Ansor Serbaguna yang merupakan
Badan semi otonom dari Gerakan Pemuda Ansor. Banser adalah kader inti
dari Gerakan Pemuda Ansor sebagai kader penggerak, pengemban dan
pengaman program-program Gerakan Pemuda Ansor. Kader inti yang
dimasud adalah anggota Gerakan Pemuda Ansor yang memiliki kualifikasi :
kedisiplinan dan dedikasi yang tinggi, ketahanan fisik dan mental yang
tangguh, penuh daya juang dan religius serta mampu berperan sebagai
Benteng Ulama yang dapat mewujudkan cita-cita Gerakan Pemuda Ansor
dan kemaslahatan umat.
16. FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB
BANSER
FUNGSI BANSER
A. Fungsi Kaderisasi
BANSER sebagai perangkat organisasi Gerakan Pemuda Ansor merupakan kader terlatih, tanggap, terampil
dan berdaya guna untuk pengembangan kaderisasi dilingkungan Gerakan Pemuda Ansor
B. Fungsi Dinamisator
BANSER merupakan perangkat organisasi Gerakan Pemuda Ansor yang fungsi sebagai pelopor penggerak
program-program Gerakan Pemuda Ansor
C. Fungsi Stabilisator
BANSER sebagai perangkat organisasi Gerakan Pemuda Ansor yang berfungsi sebagai pengaman
program-program sosial kemasyarakatan Gerakan Pemuda Ansor
D. Fungsi Katalisator
BANSER sebagai perangkat organisasi Gerakan Pemuda Ansor yang berfungsi sebagai perekat hubungan
silaturrahmi dan menumbuhkan rasa solidaritas sesama anggota Banser, anggota Gerakan Pemuda Ansor
dan masyarakat
17. TANGGUNG JAWAB BANSER
• Menjaga, memelihara dan menjamin kelangsungan hidup dan kejayaan Gerakan
Pemuda Ansor dan Jam’iyyah Nahdlotul Ulama
• Berpartisipasi aktif melakukan pengamanan dan ketertiban terhadap kegiatan-
kegiatan yang diselenggarakan oleh Banser,Gerakan Pemuda Ansor, Jam’iyyah
Nahdltul Ulama dan Badan Otonom Nahdlotul Ulama lainnya
• Bersama dengan kekuatan Bangsa yang lain untuk tetap menjamin keutuhan bangsa
dari segala ancaman, hambatan, gangguan, rintangan dan tantangan
18. Kegiatan Banser
• Kegiatan BANSER adalah kegiatan keagamaan, sosial
kemasyarakatan, pembangunan serta bela Negara yang tehnis
pelaksanaanya berpedoman pada program kegaiatan Banser.
19. KEANGGOTAAN BANSER
• Anggota Banser adalah Anggota Gerakan Pemuda Ansor
• Keanggotaan Banser ditetapkan dengan syarat-syarat sebagai berikut
:
a. Sehat secara fisik dan mental
b. Memiliki tinggi badan sekurang-kurangnya 160 cm, kecuali memiliki
kecakapan khusus
c. Telah LULUS mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar (DIKLATSAR)
BANSER
d. Memiliki dedikasi dan loyalitas kepada Gerakan Pemuda Ansor
• Angota kehormatan diberikan kepada mantan anggota Banser yang
berusia diatas 45 tahun dan atau tokoh yang berperan dalam
menggerakkan Banser
20. SEJARAH BANSER
Tahun 1924 dengan berlatar belakang pada berdirinya organisasi kepemudaan yang bersifat kedaerahan seperti Jong Java, Jong
Ambon, Jong Sumatera, Jong Minahasa, Jong Celebes berdiri organisasi kepemudaan Syubbanul Wathan yang berarti Pemuda Tanah Air yang
berdiri dibawah panji Nahdlatul Wathan yang didirikan oleh KH. Abdul Wahab Hasbullah dan dipimpin oleh Abdullah Ubaid melalui media
khusus telah memiliki anggota 65 orang. Perkembangan selanjutnya Subbanul Wathan disambut baik oleh Barisan Ansor Serbaguna (Banser)
sebagai elemen unsur pemuda sehingga ratusan pemuda mencatatkan diri sebagai anggota, karena aktifitas organisasi ini menyentuh
kepentingan dan kebutuhan pemuda pada saat itu.
Karena Subbanul Wathan telah diterima baik oleh Barisan Ansor Serbaguna (Banser) pemuda maka membentuk organisasi kepanduan
yang diberi nama Ahlul Wathan (Pandu Tanah Air) sebagai inspektur umum kwartir Imam Sukarlan Suryosaputro. Kerlanjutan perkembangan
organisasi ini sampai pada masalah-masalah Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang menitik beratkan pada aspek kebangsaan dan pembelaan
terhadap tanah air.
21. Karena Subbanul Wathan telah diterima baik oleh Barisan Ansor Serbaguna (Banser) pemuda maka membentuk
organisasi kepanduan yang diberi nama Ahlul Wathan (Pandu Tanah Air) sebagai inspektur umum kwartir Imam
Sukarlan Suryosaputro. Kerlanjutan perkembangan organisasi ini sampai pada masalah-masalah Barisan Ansor
Serbaguna (Banser) yang menitik beratkan pada aspek kebangsaan dan pembelaan terhadap tanah air.
Setelah Nahdlatul Ulama’ (NU) berdiri (31 Januari 1926) kegiatan organisasi agak mengendor karena beberapa
orang pengurusnya aktif dan disibukkan untuk mengurus Organisasi Nahdlatul Ulama (NU).
Atas dasar pemikiran dan upaya Abdullah Uibaid dan Thohir Bakri pada tahun 1930 mengembangkan dan
membangun organisasi yang berpengaruh ditingkat Nasional yang diberi nama Nahdlatus Subban (Kebangkitan
Pemuda), yang dipimpin oleh Umar Burhan.
Dengan latar belakang pengarahan KH. Abdul Wahab (guru besar kaum muda waktu itu) beliau menyebut
beberapa ayat suci Al-Qur’an yang mengisahkan kesetiaan para sahabat Al-Khawariyyin yang tidak kepalang tanggung
menolong perjuangan para Nabi menyiarkan ajaran Islam dengan pengorbanan lahir maupun bathin mereka tampil
sebagai pejuang yang tangguh dalam membela dan membetengi perjuangan Islam, kemudian Nabi memberi nama
penghormatan kepada mereka dengan sebutan Ansor yang berarti mereka yang menolong. Kemudian pada tahun 24
April 1934 berdirilah organisasi ANO yang berarti Absoru Nahdlatul Oelama yang dimaksudkan dapat mengambil
berkah (tabarrukan) atas semangat perjuangan para Sahabat nabi dalam memperjuangkan dan memebela serta
menegakkan agama Allah. Diharapkan kelak senantiasa mengacu pada nilai-nilai dasar sahabat ansor yang selalu
bertindak dan bersikap sebagai pelopor dalam memberikan pertolongan untuk menyiarkan, menegakkan dan
membentengi ajaran Islam. Inilah komitmen yang seharusnya senantiasa dipegang teguh oleh para anggota Gerakan
pemuda Ansor.
22. Melalui konggres I tahun 1936, Konggres II tahun 1937 dan konggres III tahun 1938 memutuskan ANO
mengadakan Barisan Berseragam yang diberi Nama Banoe (Barisan Nahdlatoel Oelama) dengan merinci jenis
riyadloh yang diperbolehkan :
• Pendidikan Baris Berbaris
• Latihan Lompat dan Lari
• Latihan Angkat mengangkat
• Latihan ikat mengikat (Pioner)
• Fluit Tnzim (belajar kode/isyarat suara)
• Isyarat dengan berderab (morse)
• Perkampungan dan perkemahan
• Belajar menolong kecelakaan (PPPK)
• Musabaqoh Fil Kholli (Pacuan Kuda)
• Muromat (melempar lembing dan cakram)
Dari perkembangan-perkembangan yang terjadi inilah maka ANO kemudian menjadi Gerakan Pemuda Ansor
dan Banoe menjadi Barisan Ansor Serbaguna atau disingkat dengan Banser.
23. PENDIDIKAN BANSER
• Pendidikan dan Pelatihan Dasar (DIKLATSAR)
Merupakan seleksi dan pendidikan kader Gerakan Pemuda Ansor untuk menjadi anggota
Banser
• Kursus Banser Lanjutan (SUSBALAN)
Merupakan jenjang kaderisasi bagi anggota Banser yang dipersiapkan untuk menjadi
pengurus, pimpinan dan instruktur di tingkat Satkoryon dan Satkorcab
berhak diikuti anggota Banser yang telah Lulus DIKLATSAR
• Kursus Banser Pimpinan (SUSBANPIM)
Merupakan jenjang kaderisasi bagi anggota Banser yang dipersiapkan untuk menjadi
pengurus, pimpinan dan instruktur di tingkat Satkorwil dan Satkornas
• Pelatihan Untuk Pelatih Banser (P.U.P. BANSER)
Merupakan jenjang kaderisasi dan peningkatan kualitas bagi anggota Banser yang
dipersiapkan untuk menjadi instruktur di semua tingkatan Satuan Koordinasi
• Pendidikan dan Pelatihan Khusus (DIKLATSUS)
Merupakan jenjang kaderisasi dan peningkatan kemampuan serta keahlian bagi anggota
Banser yang dipersiapkan untuk menjadi instruktur serta menjadi anggota unit-unit yang ada
seperti : BALALIN, BALAKAR, BAGANA, BANSER KEPANDUAN, BANSER
PROTOKOLER, DENSUS 99 dan INTELEJEN di semua tingkat Satuan Koordinasi
24. SATUAN KOORDINASI
Pimpinan GP Ansor di semua tingkatan bertanggungjawab melakukan
koordinasi, mengendalikan dan mengawasi segala sesuatu tentang
BANSER pada lingkup kepimpinannya, maka dibentuk Satuan
Koordinasi Banser ditingkat pusat, pimpinan wilayah, pimpinan cabang,
pimpinan anak cabang dan pimpinan ranting yang masing masing
dipimpin oleh seorang KEPALA.
Satuan Koordinasi :
1. SATKORNAS BANSER(Satuan Koordinasi Nasional/tingkat pusat)
2. SATKORWIL BANSER (Satuan Koordinasi Wilayah/tingkat propinsi)
3. SATKORCAB BANSER(Satuan Koordinasi Cabang/tingkat kabupaten)
4. SATKORYON BANSER(Satuan Koordinasi Rayon/tingkat kecamatan)
5. SATKORKEL BANSER(Satuan Koordinasi Kelompok/tingkat desa)
25. SUSUNAN SATKORNAS DAN SATKORWIL
a. Satu Kepala
b. Dua Wakil Kepala (SATKORNAS) Satu Wakil Kepala
(SATKORWIL)
c. Asisten-asisten :
1. Asisten informasi dan Komunikasi (Asisfokom)
2. Asisten Kegiatan (Asgiat)
3. Asisten Administrasi dan Anggota (Asminang)
4. Asisten Perbekalan (Askal)
5. Asisten Perencanaan,Pendidikan, dan Latihan (Asrendiklat)
6. Asisten Penelitian dan Pengembangan (Aslitbang)
7. Asisten kerjasama (Asker)
d. Satuan pengawas (SATPAS) Terdiri dari : kepala Satpas, wakil
kepala satpas, dan beberapa anggota satpas yg ada dlm semua
tingkatan
e. Sekretaris/Pengendali Sekretariat dibantu oleh seorang wakil
26. SUSUNAN SATKORCAB
a. Satu Kepala
b. Satu wakil Kepala
c. Biro-biro :
1. Biro informasi dan Komunikasi (Roisfokom)
2. Biro Kegiatan (Rogiat)
3. Biro Administrasi dan Anggota (Rominang)
4. Biro Perbekalan (Rokal)
5. Biro Perencanaan,Pendidikan, dan Latihan (Rorendiklat)
6. Biro Penelitian dan Pengembangan (Rolitbang)
7. Biro Kerjasama (Roker)
8. Kepala Satuan Pengawas dan Wakil (Satpas)
9. Sekretaris/pengendali Sekretariat
Pembentukan unit-unit khusus disesuaikan dengan kebutuhan.
Untuk susunan Satkoryon dan Sarkorkel menyesuaikan dengan
susunan Satkorcab serta disesuaikan dengan
27. SATUAN KHUSUS
Satuan Pengawas yang terdiri dari Kepala Satuan Pengawas dan Wakil Kepala Satpas dan
beberapa anggota.
Unit Khusus terdiri dari :
Detasemen Khusus 99 (DENSUS 99) terdiri dari seorang Kepala Unit Khusus dan
Wakil Kepala Unit Khusus dan beberapa anggota yang direkrut melalui seleksi dan
pendidikan khusus.
Banser Lalulintas (BALALANTAS) terdiri dari seorang Kepala Unit Khusus dan Wakil
Kepala Unit Khusus dan beberapa anggota yang direkrut melalui seleksi dan
pendidikan khusus.
Banser Tanggap Bencana (BAGANA) terdiri dari seorang Kepala Unit Khusus dan
Wakil Kepala Unit Khusus dan beberapa anggota yang direkrut melalui seleksi dan
pendidikan khusus.
Banser Pemadam Kebakaran (BALAKAR) terdiri dari seorang Kepala Unit Khusus
dan Wakil Kepala Unit Khusus dan beberapa anggota yang direkrut melalui seleksi dan
pendidikan khusus.
Banser Kepanduan terdiri dari seorang Kepala Unit Khusus dan Wakil Kepala Unit
Khusus dan beberapa anggota yang direkrut melalui seleksi dan pendidikan khusus.
Banser Protokoler terdiri dari seorang Kepala Unit Khusus dan Wakil Kepala Unit
Khusus dan beberapa anggota yang direkrut melalui seleksi dan pendidikan khusus.
28. ARTI BADGE BANSER
1. Kalimat Ya Illahi melambangkan bahwa
setiap gerak dan perjuangan Banser dijiwai
dengan ketaqwaan serta mengikuti segala
perintah Allah SWT
2. Logo Gerakan Pemuda Ansor melambangkan
kesatupaduan langkah Banser yang tidak
bisa dilepaskan dari organisasi induknya
yakni GP Ansor
3. Gambar Burung Ababil, melambangkan
kekuatan umat islam yang menjunjung tinggi
upaya kesejahteraan dan kemakmuran
manusia
4. Gambar Pita melambangkan keteguhan
Banser dalam membela dan mendorong
setiap perjuangan menegakkan kebenaran
dan keadilan
5. Tulisan Nahnu Ansharullah melambangkan
Lambang
29. ARTI BADGE BANSER
Terjun payung :
Banser siap terjun ke masyarakat dengan
kearifan dan bijaksana
Warna merah :
Melambangkan keteguhan dalam
melaksanakan aqidah
Dan semangat pantang mundur dalam
membela keadilan dan kebenaran
Warna kuning :
Melambangkan ketulusan, keikhlasan dan
kesucian perjuangan
Warna hijau :
Melambangkan kemakmuran, keadilan dan
kedamaian
Terjunpayung
30. Perisai merah putih
Perisai Merah Putih :
Banser siap setiap saat untuk menjaga
ketentraman
Bangsa Indonesia dari segala macam ancaman
dan gangguan demi keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
ARTI BADGE BANSER
35. NAWA PRASETYA BANSER
1. Kami Barisan Ansor Serbaguna, bertaqwa kepada Allah SWT
2. Kami Barisan Ansor Serbaguna, setia kepada Pancasila dan UUD 1945
3. Kami Barisan Ansor Serbaguna, memegang teguh cita-cita Proklamasi
Kemerdekaan Negara Republik Indonesia
4. Kami Barisan Ansor Serbaguna, taat dan ta'dhim kepada khittah NU
1926
5. Kami Barisan Ansor Serbaguna, setia dan berani membela kebenaran
dalam wadah perjuangan Ansor, demi terwujudnya cita-cita bangsa
Indonesia
6. Kami Barisan Ansor Serbaguna, peduli terhadap nasib umat manusia
tanpa memandang suku, bangsa, agama dan golongan
7. Kami Barisan Ansor Serbaguna, menjunjung tinggi nilai-nilai
kejujuran, kebenaran keadilan dan demokrasi
8. Kami Barisan Ansor Serbaguna, siap mengorbankan seluruh jiwa, raga
dan harta demi mencapai Ridho lIIahi
9. Kami Barisan Ansor Serbaguna, senantiasa siap siaga membela
kehormatan dan martabat bangsa dan Negara Republik Indonesia
36. KEWAJIBAN
Setiap anggota Barisan Ansor Serbaguna ( Banser ) wajib :
Mejunjung tinggi dan melaksanakan Perilaku Banser dan Nawa Prasetya
Barisan Ansor Serbaguna (Banser)
Menjunjung tinggi, memahami, menghayati, dan mengamalkan ideologi Negara
pancasila dan UUD 1945 serta mentaati semua hukum yang berlaku di Negara
kesatuan Republik Indonesia .
Menjadi tauladan bagi umum dalam penampilan sikap hormatnya kepada
Bendera Sang Merah Putih, Lagu – lagu kebangsaan Indonesia Raya, President
dan Wakil President, Panji-panji Ansor, Panji-panji Nadhatul Ulama, Lambang-
lambang instansi Pemerintah dan pejabat-pejabat tinggi Negara.
Mentaati setiap perintah dinas yang diberikan kepadanya dan melaporkan hasil
penugasannya.
37. KEWAJIBAN
Menjunjung tinggi program pemerintah dilingkungannya masing-masing.
Berperan aktif dalam / untuk menjamin terwujudnya kebijaksanaan pemerintah didaerahnya
masing-masing.
Mendorong dan membatu meningkatkan kesadaran bela Negara dilingkungannya masing-masing.
Mendorong dan membantu meningkatkan kesadaran bela Negara dilingkungannya masing-
masing .
Melapor keberangkatan dan kedatangan kepada atasannya sebelum maupun sesudah
melaksanakan tugas-tugasnya.
Pada waktu berpakaian seragam menyampaikan penghormatan sesuai dengan peraturan
Penghormartan Banser kepada :
Atasan sebagaimana dimaksud pada pasal 1 nomor 5 dan atasan langsung sebagaimana dimaksud
pada pasal 1 nomor 6.
Sesama anggota Banser sebagai perwujudan ikatan jiwa korsa (persatuan) dalam memelihara
kesatuan dan persatuan serta ketentraman di lingkungannya masing-masing.
38. LARANGAN
Anggota Barisan Ansor Serbaguna ( Banser ) dilarang :
Menyia-nyiakan Nama Allah SWT, memaki, mengeluarkan perkataan kotor dan keji
dalam kedinasan maupun diluar kedinasan.
Melakukan hal-hal yang langsung ataupun tidak langsung dapat menurunkan
kehormatan atau martabat Organisasi Gerakan Pemuda Ansor, Banser,Pemerintah,
Agama, bangsa dan Negara .
Membocorkan atau maemanfaatkan rahasia organisasi GP, Ansor –Banser Negara /
kedinasan yang diketahui atau patut dimengerti olehnya untuk kepentingan pribadi
atau fihak yang lain yang tidak berhak.
Mendatangi tempat-tempat yang dapat mencemarkan nama baik Barisan Ansor
Serbaguna ( Banser ) kecuali untuk kepentingan intelijen atau kedinasan.
Menyalahgunakan barang-barang inventaris atau pinjaman mupun pakaian seragam
Banser untuk kepentingan pribadi maupun golongan ataupun kelompok.
Hidup boros, mempunyai hutang dimana-mana, menghamburkan uang, berjudi dan
minum-minuman keras.
Berbuat sewenang –wenang, mengambil damn atau memiliki barang sesuatu yang
bukan haknya, yang berakibat mengganggu keamanan dan ketentraman umum.
Berpakaian seragam tidak sesuai dengan ketentuan PDPRT atau PO Banser.
39. Sanksi
1. Setiap anggota Banser yang melanggar PO/PRT Gerakan Pemuda
Ansor dan Peraturan Organiasi Banser akan dikenai sanksi berupa:
Teguran, Peringatan dan Pernecatan.
2. Mekanisrne pernberian sanksi diatur dalarn peraturan Oisiplin
Anggota Banser.
3. Setiap ucapan, tulisan atau perbuatan anggota Barisan Ansor
Serbaguna ( Banser ) ang melanggar ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 5 dan 6 adalah pelanggaran disiplin
40. Atasan berhak menjatuhkan sanksi
Disiplin
Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor atau ketua
ke
bawah sampai dengan ketua ketua cabang GP
Ansor
Kepala Banser kebawah sampai dengan
Kasatkoryon
Kepala staf Banser ke bawah sampai dengan
Kastaf
Cabang
Ketua pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor.
41. DEMIKIAN MATERI DARI SAYA
ATAS PERHATIANNYA
DI UCAPKAN TERIMAKASIH.
الطريق أقوام إلى فقّالمو وهللا