Dokumen tersebut membahas tiga diskursus utama pemikiran religius Islam yaitu Kalam atau Teologi Islam, Metafisika dan Genosis, serta Filsafat dan Teofosi. Dokumen ini juga menjelaskan perkembangan berbagai mazhab dalam ketiga diskursus tersebut dan karakteristik berfikir dalam bidang Kalam, Tasawuf, serta Filsafat Islam."
1. Oleh
Prof. Dr. Masyitoh, MA
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2. Pemikiran Religius Islam, telah mengembangkan
kepada 3 diskursus ( 3 disiplin)
1.Kalam / Teologi Islam
2.Metafisika dan Genosis
3.Filsafat dan Teofosi (Filsafat / Hikmah)
Tiga disiplin tersebut telah saling berkronfrontasi,
dan berinteraksi antara satu dengan yang lain selama
beberapa episode Islam
3. I. Kalam
Agak aneh memang, kalau dikatakan bahwa dalam
Islam sebagai Agama, persoalan yang pertama :
timbul adalah dalam bidang politik dan bukan dalam
bidang teologi. Tetapi persoalan politik ini segera
meningkat menjadi persoalan teologi.
1. Siapa yang sudah keluar dari Islam dari para
politikus saat itu ? Siapa yang kafir ?
(karena tidak mendasarkan putusan berdasarkan
al-Qur’an)
2. Konsep Kafir berkembang :
a. Yang mendasarkan pada al-Qur’an
b. Berbuat dosa besar
4. Muncullah aliran Teologi dalam Islam :
1. Khowarij
2. Murji’ah
3. Mu’tuzilah
4. al-Asy’ariyah
5. al-Maturidiyah
6. Ahlus Sunnah Waljama’ah
7. Syi’ah
Muncul pada suatu faham/pemikiran
1. al-Qadariyah Free will and free aet
2.al-Jabbariyah Takdir mutlak /paksaan
Tuhan /Fatalism
5. 1. Khowarij
1. Pengertian
a. al-Hanuriyah Kamp. di Hanura
b. al-Muhakkimah Laa Hukma illallah
c. Khoroja • Eksodus dari Kel. ali
• Anti pemerintah
d. Syuroh/yasyri Q.S. al-Baqaroh 207
2. Penolakan Tahkim • Bukan tradisi Islam
• Kultur yang keras, faham Islam
yang dangkal, terlalu tekstual
3. Kirasan pemikiran Khowarij Siapa Mukmin, siapa kafir
6. 2. Mu’tazilah
1. Mu’tazilah, dikenal dokrinnya/gagasannya secara
ekslusif , dengan 5 prinsip :
• al-Tauhid
• al-Adl
• al-Wa’du wal-wa’id
• al-Manzilatu baina al-Manzilataini
• al-Amr bilma’ruf wannahyu anilmunkas
2. Telah melahirkan beberapa figur kenamaan seperti
Washil bin Atho, An-Nazhan, yang menekankan
penggunaan rasio dalam mengevaluasi beberapa ajaran
agama.
oleh karena itu, mazhab ini dinisbatkan dengan mazhab
rasional dalam Islam
7. 3. al-Asya’riyah
1. Asya’riyah tidak penetap penggunaan rasio secara total di
bidang persoalan religius.
2. Asya’ri berusaha mencari jalan tengah antara sikap ekstrim
mu’tazilah.
Ia masih berpegang untuk menetapkan arti dari sifat-sifat
Tuhan, namun meyakini bahwa sifat-sifat itu tidak seperti
sifat-sifat kemanusiaan.
3. Bahwa esensi al-Qur’an adalah bukan mahluk dan dia
azali, namun dalam bentuktinta dan lembaran kertas,
karakter huruf dan bunyi ucapan dari bacaan bersifat
mahluk.
4. Menekankan kemungkinan pengampunan Tuhan terhadap
dosa dan kemungkinan memperoleh syafa’at Nabi atas izin
Allah.
8. 4. Syi’ah
1. Kalam bagi kalangan Syi’ah, subyeknya lebih dekat
pada pengertian tentang falsafah
Lebih menekankan penggunaan rasio, ketimbang
dalam Ilmu Kalam Sunni
2. Tokoh-tokoh pemikir awal mazhab Ismailiyah
adalah Teolog dan Filosof.
3. Pokok-pokok bahasan kalam di kalangan Syi’ah 12
dipaparkan melalui elaborasinya yang sistematik
untuk pertama kali di tangan Nashiruddin al-Thusi.
9. 5. Ahlussunnah wal Jamaah
Ahlussunah wal jamaah memiliki karakteristik dan
keistimewaan:
1. Sikap Wasathiyah antara yang Ifrath dan Tafrith
(menyia-nyiakan)
2. Sumber Qur’an dan Sunnah, bersikap Taslim,
memahami nash sesuai dengan manhaj salaf.
3. Tidak ada Imam yang diagungkan, mereka mencintai
sunnah.
4. Islam secara total, menghindari perdebatan,
pertengkaran dalam masalah halal & haram.
10. 5. Mengikuti salafussoleh, metode salaf
6. Menolak Ta’wil, menundukkan akal dibawah nash.
7. Memadukan antara nash-nash, mengembalikan ayat
Mutasyabihat kepada yang muhkamat.
8. Sebutan yang digunakan: Islam, Sunnah, dan
Jama’ah.
11. II. Madzhab di bidang metafisika
dan ma’rifat/Irfan/Tasawuf
1. Dimensi yang paling menentukan dan prinsipil dari
pemikiran keagamaan Islam, yang melampaui aspek-aspek
formal dan eksternal dari agama adalah dua subyek yakni
metafisika dan mahrifat (Irfan-Persia)
2. Kata metafisika disinim bukan bermakna cabang dari
Filsafat, seperti dipahami selama ini, melainkan ilmu yang
adiluhung al-Ilmu al-A’la tentang yang haq.
3. Sufi yang pertama kali menulis risalah-risalah dan mulai
memberikn ilustrasi tentang metafisika dan ma’rifat
dengan format yang lebih sistematis adalah Abu Hamid al
Ghozali, melalui karyanya Misyakatul Anwar
12. 4. Untuk dekat dengan Tuhan seorang Sufi harus
menempuh station-station/maqamat/stages
maqamat antara lain:
At-Taubah, al-shobru, al-Faqru, al-Zuhdu, al-Wara, al-
Tawakkal, al-Mahabbah, al-ma’rifah, al-Ridha.
5. Diatas station tersebut, masih ada:
al-Fana wal Baqaa, al-Ittihaad, al-Hulul, Wihdatul
Wujud.
6. Disamping maqamat, ada hal (keadaan mental) :
al-Khouf, al-Tawadhu, al-Taqwa, al-Ikhlas, al-Uns, al-
Wajd, al-Syukr.
13. 7. Maqamat diperoleh dari usaha manusia.
Hal, diperoleh sebagai anugerah dan rahmat
allah bersifat sementara
8. Latar belakang lahirnya Tasawuf :
- Ketidakpuasan dari praktek beragama yang
formalisme dan legalisme
- Gerakan moral dalam menghadapi
ketimpangan politik, moral, ekonomi.
14. 9. Pada masa kini tasawuf dihadapkan pada
tanggung jawab sosial, dalam kehidupan
nyata, seperti :
• yang bersifat spiritual : tasauf dapat memberi
kesejukan, terutama pada masa kritis .
• bersifat politik : dituntut untuk memecahkan ketidak
adilan dan pemihakan terhadap kaum duafa.
• yang bersifat moral : dapat menanggulangi kenakalan
remaja dan kaum tua yang menyedihkan.
• yang bersifat intelektual : dapat melakukan renungan
yang bersifat intuitif sbg alternatif pemecahan
masalah disamping rasionalisme .
• yang bersifat ekonomi : dapat memeratakan masalah
ekonomi kpd masyarakat.
15. III. Mazhab Filsafat & Teosofi Islam
Seorang Filosuf Arif berkata :
Ada orang yang tahu di tahunya
Ada orang yang tahu di tidak tahunya
Ada orang yang tidak tahu di tahunya
Ada orang yang tidak tahu di tidak
tahunya
16. Bidang Tela'ah Filsafat
What is a man ?
Para filosof menemukan bahwa Ilmu-ilmu sosial mempunyai
dimensi yang berbeda tentang manusia.
Agama memandang manusia:
Ilmu yang serumpun pun berbeda memandang manusia
Contoh : antara Ilmu Ekonomi dan Ilmu Manajemen
Ilmu Ekonomi Ilmu Manajemen
1. Manusia mahluk yang punya 1. Manusia adalah Homo
tujuan mencari kenikmatan economicus bagi manajemen
sebesar-besarnya. yang tujuannya menelaah kerja
2. Mejahui ketidaknyamanan sama antar manusia
sebisa mungkin 2. Mempunyai beberapa asumsi
3. Manusia mahluk hedonis yang tentang manusia, tergantung
serakah, dalam proposisi ilmiah: dari perkembangan dan
memperoleh keuntungan lingkungan masing-masing
sebesar-besarnya dg seperti: man mahluk ekonomi,
pengorbanan sekecil-kecilnya sosial, mahluk aktualisasi diri
17. What is? Tentang hidup & eksistensi manusia
1. Apakah hidup ini sebenarnya ?
2. Apakah hidup ini sama sekali Absurd? tanpa arah? tanpa bentuk? tanpa tujuan?
Agama :
3. Manusia, diciptakan sebagai Khalifah fil Ardh, sebagai Mukallaf / Taklif.
What ?
- Seorang ilmuan bicara pada pertemuan ilmiah tingkat tinggi tentang
risetnya. Adakah kiranya yang belum jelas?
- Salah seorang bangkit dan seperti tuli bertanya: What? Dia seakan-akan
tidak mendengar apa-apa, dia tidak tertarik mendengar apa-apa, sebab
menurutnya tidak ada apa-apa yang berharga untuk didengar
- Orang nyentrik itu baru mau mendengar, sekiranya pendapat itu
dikemukakan lewat prosedur ilmiah; ada masalah, ada hipotesis, dan ada
kerangka pemikiran, ada kesimpulan yang tersusun dalam penalaran
ilmiah.
- Bagi dia, semua itu sekedar GIGO (keluar telinga kiri G, keluar telinga
kanan G) GIGO : G (arbage) in G(arbage) out. Pomeo dalam bahasa
komputer bahwa kalau input bagi komputer itu sampah, maka keluarpun
sampah juga.
18. MEODOLOGI FILSAFAT Metode berfikir, suatu kesimpulan ditarik dari
prinsip-prinsip umum kemudian diterapkan
pada sesuatu yang bersifat khusus.
Contoh: semua manusia, fana (prinsip umum)
Deduksi semua raja, manusia (peristiwa
khusus)
Oleh karena itu semua raja, fana (Kesimpulan)
Kesimpulan ditarik dari suatu prinsip
Ada 3 metode yang khusus, kemudian diterapkan pd suatu yang
digunakan untuk bersifat umum.
memecahkan Induksi Contoh: Amir adalah manusia (khusus)
problema-problema Amir akan mati (umum)
filsafat Seluruh manusia akan mati (kesimpulan)
Kesimpulan diperoleh melalui 3 jenjang
Dialektika penalaran (tesis, antitesis, dan sintesis)
Contoh: Suami istri tesis dan antitesis
anak, bagian dari suami istri, jadi
anak merupakan sintesis bagi
suami/istri
19. KARAKTERISTIK FILSAFAT
Bersifat totalitas
Memandang objeknya secara
menyeluruh
Bersifat mendasar
Karakteristik
Menyelidibi objeknya sampai ke
Berpikir
akarnya
Filsafat
Sampai ditemuban Hakibat sesuatu
Bersifat spekulatif
Hasil yang diperoleh berupa dugaan,
Bukan bepastian
Dugaan logis,
Masuk akal & rasional
20. Karakteristik berfikir Filsafat
1. Bersifat Totalitas
• Seperti orang yang berpijak di bumi, tengadah ke bintang-bintang,
ingin tahu hakekat dirinya dalam kemestaan galaksi
• Seperti orang yang berdiri di puncak yang tinggi, memandang ke
lembah, ingin tahu hakekat dirinya dalam kemestaan yang
ditatapnya.
• Seorang ilmuwan tidak puas mengenal ilmu hanya dari segi
pandang ilmu itu sendiri, dia ingin tahu hakekat ilmu dalam
konstelasi lainnya. Mis : kaitan ilmu dengan moral, kaitan ilmu
dengan Agama.
• Dia ingin yakin, apakah ilmu itu membawa kebahagiaan bagi
dirinya.
21. 2. Bersifat mendasar/radikal radic akar
– Membongkar tempat berpijak secara fundamental
– Tidak percaya begitu saja bahwa ilmu itu benar
a. Mengapa ilmu dapat disebut benar?
b. Bagaimana proses penilaiannya?
c, Bagaimana kriterianya?
d. Apakah kriterianya sendiri benar?
e. Lalu benar itu sendiri apa?
f. Bagaimana menentukan titik awal yang benar?
Tanpa menetapkan kriteria tentang apa yang disebut benar, maka tidak
mungkin pengetahuan lain berkembang diatas dasar kebenaran.
Tanpa menetapkan apa yang baik/buruk, tidak mungkin kita bicara
moral.
Tanpa wawasan apa yang disebut indah/jelek, tidak mungkin kita bicara
tentang kesenian.
22. 3. Bersifat spekulatif
– Ibarat menyusur sebuah lingkaran, harus mulai dari
sebuah titik bagaimanapun juga spekulatifnya
– Yang pokok prosesnya, baik analisis, pembuktian dan
harus dapat memisahkan spekulasi mana yang dapat
diandalkan dan mana yang tidak
– Tugas utama Filsafat, menerapkan dasar-dasar yang
logis benar dan shahih. Apa yang logis , benar, dan
shahih itu?
– Jadi, semua pengetahuan yang ada dimulai dengan
Spekulasi. Dari serangkaian spekulasi, dapat memilah
buah fikiran yang dapat diandalkan, yang merupakan
titik awal dari penjelajahan pengetahuan.
23. Cabang Filsafat
Logika (apa yang disebut
benar atau salah)
Cabang
Etika (mana yang
Filsafat
dianggap baik dan
(Utama)
Estetika (yang termasuk
indah atau jelek)
24. Cabang Filsafat (Yang Lain)
hakekat keberadaan zat
Teori tentang
hakekat pikiran
hakekat
kaitan antara zat dan pikiran
Cabang
(terangkum dalam
Filsafat
metafisika)
(Yang Lain)
Mengenai organisasi sosial
Politik
/pemerintahan yang ideal
25. Epistemologi (Fil. Pengetahuan)
Etika (Filsafat moral)
Estetika (Filsafat Seni)
Metafisika
Politik (Fil. Pemerintahan)
Dari 5 Cabang Filsafat Agama
(berkembang
menjadi) Filsafat Ilmu
Filsafat Pendidikan
Filsafat Hukum
Filsafat Sejarah
Filsafat Matematika
26. Struktur Filsafat Epistemologi : episteme = knowledge ;
logy = teori
Epistemologi = teori penget = filsafat ilmu
Teori
Pengetahuan Logika (ilmu yang memberikan aturan
berfikir valid)
Ontologi
Kosmologi
Struktur Antropologi
Teori
Filsafat 3 Theodecia
Hakekat
Cabang Fil. Agama
Fil. Hukum Tugas
Fil. Pendidikan Sifat
Dasar
Objek Pendekatan
Etika empiris
Metoda deskriptis
Teori Nilai
Fenomenologis
Estetika Normatif
Matematika
27. EPISTEMOLOGI
Teori pengetahuan/filsafat ilmu
ada 4 masalah pokok :
* Apa pengetahuan itu ?
* Apa sumber-sumber pengetahuan itu ?
* Darimana pengetahuan yang benar datang
dan bagaimana mengetahuinya?
* Apakah pengetahuan kita benar (valid)?
28. Apa Pengetahuan Itu ?
* Ilmu adalah pengetahuan.
Seseorang yang banyak ilmunya dikatakan sebagai
seorang ilmuan, ulama, ahli pengetahuan, dll.
* Pengetahuan punya 3 kriteria :
a. Ada suatu sistem gagasan dalam fikiran.
b. Antara gagasan & benda-benda yang sebenarnya
sesuai
c.Yakin tentang adanya persesuaian itu.
Contoh : Dalam pikiran kita ada suatu gagasan
tentang adanya bulan. Gagasan itu sesuai dengan bulan
yang betul-betul ada. Dan kita yakin bulan itu ada.
29. Sumber pengetahuan
Empiris (yang melahirkan aliran empirisme]
* Pengetahuan diperoleh dari pengalaraan / dg
perantaraan indera
* Tokoh : John. Locke
Rasio (yang melahirkan aliran rasionalisme )
Sumber * Sumber pengetahuan terletak pada akal
* Pengalaman dipandang sbg perangsang pikiran
pengetahuan * Tokoh : Descartes : diperoleh dg akal budi
Fenomena (yang melahirkan aliran fenomonologi )
* Pengetahuan tentang gejala
* Tokoh : Immanuel Kant (filsuf jerman)
Intuisi (yang melahirkan aliran Intusionisme)
Metode Ilmiah (gab. antara eazpirisme & rasionalisme)
30. Teori
Deontologis
Egoisme etis
Teori Utilitarisme tindakan
Pendekatan Teologis
Normatif Utilitarisme
Utilitarisme peraturan
Hedonisme = yang dinilai baik
adalah sesuatu yang bisa
memberikan rasa nikmat
Teori
Egoisme
Eudonisme = Mencapai
kebahagiaan hidup
31. Bahasa
Logika
Sarana berpikir
ilmiah
Matematika
Statistika
33. Ontologis:
- Apa yang dikaji oleh pengetahuan itu?
- Objek apa yang ditelaah oleh ilmu?
- Bagaimana hubungan antara objek tadi dengan daya tangkap
manusia (seperti berfikir, merasa dan mengindera) yang
membuahkan pengetahuan?
Epistemoligis:
- Bagaimana caranya memperoleh pengetahuan tersebut?
- Bagaimana prosedurnya?
- Apa yang perlu diperhatikan agar memperoleh pengetahuan
yang benar
- Apa yang disebut kebenara itu sendiri?
- Apa kriterianya?
34. Aksiologis:
- Untuk apa pengetahuan tersebut?
- Bagaimana kaitan antara cara penggunaan
pengetahuan tersebut dengan kaidah moral?
- Bagaimana penentuan objek yang ditelaah
berdasarkan pilihan-pilihan moral?
Dari semua pengetahuan, maka ilmu merupakan
pengetahuan yang aspek ontologis, epistemologis,
dan aksiologis-nya telah jauh lebih berkembang
dibandingkan pengetahuan-pengetahuan yang lain
35. Teori Pengetahuan
Membahas :
Norma-Norma/teori tentang cara mendapatkan
pengetahuan
Bagaimana cara mengatur pengetahuan (sehingga
menjadi pengetahuan yang benar dan berarti)
Yang terpenting :
Apa sebenarnya hakehat pengetahuan itu
Cara berpikir dan hukum mana yang harus digunakan
(agar memperoleh hasil pemikiran yang kemungkinan
benarnya paling besar)
Bagaimana orang memperoleh pengetahuan
36. aspek Moral
Beberapa aspek aspek SOSIAL
yang berkaitan erat
dengan kegiatan
keilmuan aspek PENDIDIKAN
aspek
KEBUDAYAAN
37. Keduanya menggunakan
metode pemikiran reflektif
Sikap kritik
Pikiran yang terbuka
Titik temu antara
Kemauan yang tidak memihak
ilmu dan filsafat
Untuk mengetahui hakekat
kebenaran
Berkepentingan memperoleh
pengetahuan yang teratur
38. Perbedaan Ilmu dan Filsafat
Ilmu Pengetahuan Filsafat
1. Objek penyelidikan ilmu 1. Penyelidikan filsafat
terbatas pada sesuatu bersifat mendalam,
yang dapat diselidiki hingga permasalahan
secara ilmiah saja dapat ditemukan sampai
2. Hasil penyelidikan ilmu, ke akarnya
bersifat obyektif dan 2. Hasil penyelidikan
pasti filsafat, bersifat
spekulatif/ berupa
dugaan dan bersifat
subyektif
39. Filsafat Islam
Filsafat Islam lahir sebagai buah dari proses
kontemplatif para pemikir Islam, mereka yang hidup
di dalam milliu intelektual yang sangat dominan
diwarnai oleh wahyu al-Qur;an
Filsafat Islam bukanlah sekedar reproduksi dari
filsafat Yunani sebagaimana pendapat orang Barat,
meskipun memang ia menjalankan fungsi demikian
pada abad ke-V H.
40. Tercatat, nama-nama para filosof Muslim: Abu
Ya’kub al Kindi (filosof awwal), Al Farobi (950M) dari
khurasan yang bergelar al Mu’allim Al Tsani setelah
Aristoteles, Ibnu Sina dengan mahakaryanya Al Syifa,
Ibnu Rusyd, filosof Muslim Spanyol, Abu Hamid al
Ghazali , seorang sufi yang kemudian menjadi filosof.
Tidak pula sekedar filsafat Aristoteles yang
ditransmisikan ke dalam bahasa Arab. Secara esensial,
filsafat Islam adalah filsafat Prophetis yang
menjadikan wahyu sebagai realitas dan sumbernya
yang dinamis, sumber yang utama yang
mengantarkan pada pengetahuan dan hakekat.
41. SYARI’AT ISLAM DAN MUHAMMADIYAH
SEBAGAI GERAKAN IDEOLOGI ISLAM
A. Pengertian Syari’at
1. Hidup dan kehidupan merupakan anugrah dan kenikmatan, merupakan
amanah dari Allah, O.K.I perlu dipertanggung jawabkan.
2. Sikap manusia terhadap nikmat dan amanah tersebut dimanifestasikan
dalam 2 bentuk:
a) Syukur nikmat perlu bimbingan berupa
aturan tingkah laku disebut syari’at.
b) Kufur nikmat
3. Makna
- Etimologis Jalan lurus, sumber air yang mengalir
- Terminologis
- Ketentuan Allah, yang harus diamalkan dengan
penuh keimanan, baik yang terpaut dengan (Hasbi)
- Teks atau redaksi Q & s yang suci & mutawatir
42. 4. Pemahaman Syari’at dibedakan dalam
a) Arti luas (mencakup seluruh ajaran agama)
i. Aspek, Akidah
ii. Syari’at (dalam arti sempit : ibadah & muamalah)
iii. Akhlak
b) Arti sempit Sistem norma ilahi yang mengatur
hubungan manusia dengan :
i. Allah, Disebut ibadah
ii. Manusia, Disebut kaidah mu’amalah
43. B. Keterkaitan Antara Akidah, Syariat dan Akhlak
1. Akidah, Syari’at (ibadah & muamalah), Akhlak
merupakan satu kesatuan ketiganya dapat dibedakan
namun tidak dapat dipisahkan.
2. Akidah sebagai sistem kepercayaan
menggambarkan sumber dan Hakekat keberadaan
agama
Syari;at sebagai sistem nilai berisi peraturan
menggambarkan fungsi agama.
Akhlak sebagai sistem etika menggambarkan
arah dan tujuan yang hendak dicapai agama.
O.K.I ke 3 komponen tersebut, harus terintegrasi
dalam diri seorang muslim
Seperti Pohon Akar Akidah
Batang, daun Syari’at
Buahnya Akhlak
44. 3. Akidah Disebut Iman Menunjukan makna
Syari’at dan Amal Saleh Akidah. Menunjukan
Akhlak Syari’at dan Akhlak
Jadi perbuatan baik yang didorong keimanan, sebagai
wujud pelaksanaan syari’at disebut amal shaleh, O.K.I
dalam Qur’an sering disebut : Orang-orang yang
beriman dan beramal saleh.
45. C. Pengertian Fiqih
1. Fiqih Al Fahmu Fahimtu
Kalaamuka/ Faqohtu Kalaamuka.
Ilmu tentang hukum –hukum syara
yang dihasilkan melalui metodologi
Ijtihad.
2. Ijtihad Mencurahkan akal fikiran dengan
sungguh-sungguh / optimal untuk menggali hukum-
hukum melalui :
a) Pemahaman
b) Penafsiran
c) Rumus kesimpulan terhadap ketentuan syara yang
eksplisit maupun implisit.
46. 3. Pemahaman Fiqih Berkembang
Zaman Rosul, sahabat, tabi’in
Tafaqquh Fiddin Pemahaman terhadap
seluruh ruang lingkup agama, akidah, syari’at, akhlak.
Awal masa mujtahidin (imam, mazhab, fiqih)
Tafaqquh Fiddin contoh: imam Hanafi
menyusun kitab fiqih memuat masalah akidah.
Perkembangan selanjutnya
Fiqih sebagai pemahaman syara dalam arti
sempit (ibadah & muamalah), dengan demikian, Fiqih &
Syariat sangat erat tapi bukan identik (fiqih identik
dengan syari’at)
47. PERBEDAAN FIQIH DAN SYARI’AT
Dimensi Syari’at Fiqih
Ruang Lingkup Seluruh ajaran Hanya hukum
agama (Aqidah, perbuatan manusia
Akhlaq, Syari’at) (ibadah dan
muamalah)
Subyek Allah sebagai Manusia sebagai
Syari’(pembuat fuqoha (ahli fiqih)
syara)
Sifat Stabil Satu Berubah-ubah sesuai
(Unity) dengan ruang dan
waktu Beragam
(diversity)
48. • Secara praksis, ilmu Ushul Fiqh lahir bersamaan
dengan ilmu Fiqh, meski penyusunan ilmu Fiqh lebih
dahulu dari ilmu Ushul Fiqh secara teoritis,
seharusnya UF lebih awal dari ilmu Fiqh, karena UF
merupakan metode dari ilmu Fiqh, namun
kenyataannya UF disusun secara sistimatis
belakangan.
• Komitmen muslim terhadap syari’at, tersirat dalam
surat Al-Ashar :
. Mengimani Syari’at Islam
. Memahami Syari’at Islam
. Mengamalkan Syari’at Islam
. Mendakwahkan Syari’at Islam
. Sabar / Teguh melaksanakan Syari’at Islam
49. IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
ATAU IDEOLOGI ISLAM ?
Ada beberapa istilah yang salah secara akademis :
a. Islam sebagai ideologi (Isme)
b. Islam sebagai “Muhammadanism”
- Islam itu bukan ideologi.
- Islam itu bukan “Muhammadanism” (bukan pemikiran
Muhammad)
- Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad,
diturunkan Allah melalui al-Qur’an.
- Islam merupakan kekuatan pemersatu yang paling besar di
dunia.
- Islam merupakan kekuatan rohani terbesar di dunia.
- Islam memecahkan masalah dunia yang besar-besar.
- Islam sebagai landasan peradaban abadi.
50. Apakah Agama Islam Itu ?
1. Agama Islam adalah apa yang telah
disyari’atkan Allah dengan peraturan Nabi-
NabiNya berupa perintah-perintah dan
larangan-larangan serta petunjuk-petunjuk
untuk kebaikan hamba-hamba-Nya di dunia
dan akhirat
(Putusan Majelis Tarjih).
الدين أي الدين اللسلمى هى ما شرعه ال على لسـان
أنبـيائه من الوامر والنواهي والشرشادات لصل ح العباد
(دنياهم وأخراهم )قرار مجلـس الترجيح
51. 2. Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad
SAW, ialah apa yang diturunkan Allah di dalam al-
Qur’an dan yang tersebut dalam Sunnah yang
shohih,
berupa perintah-perintah dan larangan-larangan
serta petunjuk-petunjuk untuk kebaikkan hambaNya
di dunia dan akhirat (Putusan Majlis Tarjih).
الدين اللسـلمي المحمدي هى ما أنزله ال فى
القرأن وما جائت به السـنـة الصحيحة من
الوامر والنواهي والشرشادات لصل ح العباد
(دنياهم وأخراهم )قراشر مجلـس الترجيح
52. Oleh karena itulah dirumuskan :
Islam
Muhammadiyah Tajdid
sebagai gerakan Dakwah
Misi Awal Muhammadiyah
1. Membersihkan Islam di Indonesia dari pengaruh
dan kebiasaan yang bukan Islam.
2. Reformulasi doktrin Islam dengan pandangan
alam pikiran modern.
3. Reformulasi ajaran dan pendidikan Islam.
4. Mempertahankan Islam dari pengaruh dan
serangan luar.
53. Muhammadiyah Sebagai Gerakan
Islam Dasar Islam yang Final
1- إن الدين عند ال اللسل م )ال عمران: 61(
ّ
2- ومن يبـتغ غير اللسل م دينا فلن يقبل منه ....
)ال عمران: 58(
3- اليو م أكملت لكم دينكم وأتممـت عليكم نعمتى
وشرضيت لكم اللسل م دينا )المائدة: 3(
54. B. Muhammadiyah Sebagai Gerakan
Tajdid
1. Taat pada Allah dan Rasul
a. Ali Imran : 32
b. An Nisa : 59, 64, 69, 80
c. Al Maidah : 92
d. An Anfal : 46
e. Al ahzab : 21, 71
f. Al Hasyr : 7
g. Mujadalah : 5, 20
h. An Nur : 52, 56
Tajdid : Kembali kepada Al-Qur’an dan
Sunnah Maqbulah
55. 2. Al-Qur’an Sebagai Dasar Pertama:
a. An Nahl : 44, 64
b. Ibrahim : 1
c. Al Hadid : 9
d. An Nisa : 105
e. An An’am : 114,153
f. Al Maidah : 15 -16, 44, 45, 47, 49 – 50
g. Al Anfal : 155
h. Al A’raf : 3
i. Az Zumar : 55
j. At Thalaq : 10 - 11
56. 3. Sumber Hadis Dasar Kedua ; Sunnah Maqbulah
1- تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما إن تمسكتم بهما, كتاب ال ولسـنة شرلسوله
)شرواه إبن عبد البر(
2- إنما أنا بشر, إذا أمرتكم بشيئ من دينكم فخذوا به, وإذا أمرتكم بشيئ من
شرأيى, فإنما أنا بشر )شرواه مسلم(
3- أيها الناس ال تعلقوا علي بواحدة, ما أحللت إال ما أحل ال تعالى, وما
ّ ّ ّ
حرمت إال ما حر م ال تعالى
ّ ّ ّ
C. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah
1. Ali Imran : 104 Berisi Perintah Dakwah
2. An Nahl : : 125 Berisi Manhaj Dakwah
- Bil Hikmah
- Mau’idhah Hasanah
- Mujadalah bil Ihsan
57. IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
(Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah)
1. Hakekat Muhammadiyah
2. Keyakinan Muhammadiyah tentang Agama Islam sejak
Adam s.d. Muhammad Saw
3. Dasar Islam :
a. Al – Qur’an
b. Sunnah Rasul dengan menggunakan akal pikiran sesuai
dengan jiwa ajaran Islam.
4. Bidang-bidang Islam :
1. Akidah
2. Akhlaq
3. Ibadah
4. Mu’amalah Dunyawiyah
5. Misi Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.