“Setiap nama adalah doa”. Maka dalam setiap perkenalan, mengungkapkan nama adalah hal utama yang mesti dilakukan. Dalam berbagai bahasa, Martani berarti rendah hati (Sanskerta), merata (Jawa Kawi), menghidupi dan mendidik (Jawa). Sejarah Nusantara juga telah mencatat sosok cerdik cendekia bernama Ki Juru Martani. Ia adalah seorang ahli strategi, patih, guru sekaligus pendiri Kerajaan Mataram. Berbekal kecerdasan dan ilmu pengetahuan, ia selalu berhasil memenangkan persaingan tanpa terlibat dalam peperangan. Terinspirasi dari makna kata dan sosok Juru Martani, kami memaknai Majalah Martani dalam dua pengertian. Pertama, Martani mengandung spirit proses belajar yang berjalan secara terus menerus dalam waktu yang panjang. Proses belajar mengenai pengetahuan petani yang begitu tinggi nilainya. Satu kepercayaan yang selalu kami pegang adalah “belajar bisa dilakukan melalui refleksi atas keberhasilan kehidupan masyarakat tani di pedesaan.”
“Setiap nama adalah doa”. Maka dalam setiap perkenalan, mengungkapkan nama adalah hal utama yang mesti dilakukan. Dalam berbagai bahasa, Martani berarti rendah hati (Sanskerta), merata (Jawa Kawi), menghidupi dan mendidik (Jawa). Sejarah Nusantara juga telah mencatat sosok cerdik cendekia bernama Ki Juru Martani. Ia adalah seorang ahli strategi, patih, guru sekaligus pendiri Kerajaan Mataram. Berbekal kecerdasan dan ilmu pengetahuan, ia selalu berhasil memenangkan persaingan tanpa terlibat dalam peperangan. Terinspirasi dari makna kata dan sosok Juru Martani, kami memaknai Majalah Martani dalam dua pengertian. Pertama, Martani mengandung spirit proses belajar yang berjalan secara terus menerus dalam waktu yang panjang. Proses belajar mengenai pengetahuan petani yang begitu tinggi nilainya. Satu kepercayaan yang selalu kami pegang adalah “belajar bisa dilakukan melalui refleksi atas keberhasilan kehidupan masyarakat tani di pedesaan.”
Presentasi TDA Forum Women & Business FairGO Rental
TDA Forum Women & Business Fair Desember 2013 @ Titan Convention Center Bintaro
Topik Acara mengenai Women Health, Women Parenting & Women with Business
Presentasi TDA Forum Women & Business FairGO Rental
TDA Forum Women & Business Fair Desember 2013 @ Titan Convention Center Bintaro
Topik Acara mengenai Women Health, Women Parenting & Women with Business
Kreativitas dalam memajukan desa dengan pendekatan kebudayaan, cukup banyak pilihannya. Satu diantaranya dari barisan kreatif yang berlapis-lapis itu adalah dengan festival. Harapan kami, festival ini dapat menjadi aktivitas budaya yang berdampak pada pemajuan desa kami, dan menjadi inspirasi untuk kegiatan kreatif para peserta festival bandeng mrico yang tercinta.
Terimakasih atas kunjungan panjenengan semuanya dalam kegiatan budaya yaitu Festival Bandeng Mrico. Bagi kami, kehadiran panjenengan adalah suatu yang sangat berharga. Bagi kami, kehadiran panjengan di desa Dasun adalah daya pancar untuk selalu menjaga jatidiri kami, yaitu untuk selalu memiliki jiwa terbuka, berdaya saing, maju, dan sejahtera. Salam dari Dasun. Bandeng Mrico. Sampai bertemu kembali pada event budaya tahun depan, yaitu Festival Sampan Dasun
Sebuah Catatan Pemberitaan media online secara ringkas dengan harapan bisa menjadi bahan acuan didalam menulis berita,bahwa momok menulis itu susah itu sudah tidak ada. selain itu juga bahwa sejarah lahir dari sebuah catatan, Tidak akan ada sejarah tanpa sebuah catatan, jika itu yang terjadi maka akan musnah
Proposal Qurban Di kKota Manfaat Di dDesa Ymabmandiri Amanah
Qurban Dilingkuangan Komplek,,Di baginya Ke siapa,,,
mending Qurban untuk masyarakata pedesaaan yang ada di deretang pegunungan Gunung Batu Sukamakmur Bogor di bagikan untuk anak yatim, dhuafa, pondok pesantren, dan warga yang kurang mampu
Peluang pasar yang didasarkan atas norma sosial budaya di jawa timur
6
1. Koran KRIDHA RAKYAT Telp. : (0351) 386218, 388603 Fax. : (0351) 388727 SMS. : 085235207183 Email : kridha_rakyat@yahoo.co.id
Amankan Stok Darah, Pemkot
Madiun Dukung PMI Jatim
Gandeng Siswa SLTA
MADIUN (KR) Pemerintah Kota Madiun mendukung
upaya Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur meng-
galakkan gerakan donor darah dari siswa menengah atas se-
bagai salah satu upaya mengamankan stok darah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Madiun, Maidi menga-
takan, kesadaran masyarakat Kota Madiun mendonorkan da-
rahnya cukup tinggi. Data yang tercatat di Unit Donor Darah
(UDD) PMI Kota Madiun, pendonor aktif berjumlah 10.054
orang dan 593 relawan PMI.
“Kita punya relawan 593 orang, sedangkan pendonor
aktif ada 10 ribu lebih. Artinya bahwa banyaknya pendonor
ini, tidak akan kita kekurangan darah, ketika itu nanti digu-
nakan,” katanya sebagaimana diberitakan rri.ci.id, Jum’at
(21/10/2016).
Di Kota Madiun, lanjut Maidi, upaya mengamankan stok
darah juga dilakukan berbagai cara, antara lain kerja sama
dengan sejumlah lembaga atau instansi, baik pemerintah
maupun swasta, pelajar tingkat SMA sederajat serta pergu-
ruan tinggi.
Dijelaskan, Kota Madiun merupakan satu dari lima ka-
bupaten/kota di Jawa Timur yang dinilai memiliki SDM
dan perlatan unit tranfusi darah (UTD) sesuai standar World
Health Organization (WHO), selain Kota Sidoarjo, Jember,
Malang, dan Kota Surabaya. (rrc/rik)-a
SELINTAS
Pinarti, Warga desa pajaran
mendirikan usaha tempe tersebut
sejak tahun 80 an, dan sanggup ber-
tahan hingga sekarang. Hal tersebut
berkat kegigihan dan keuletan sute-
mi, sehingga tempe hasil produk-
sinya mempunyai nilai tersendiri di
hati pelanggan.
Selain tempe, Desa Pajaran juga
memiliki pengusaha tahu yang dir-
intis Suyadi dan Edi Sudarmo sejak
tahun 2000 lalu. Usaha pembuatan
tahu tersebut sudah terbilang mod-
ern, proses produksinya menggu-
nakan mesin penggiling kededai
sehingga mampu memproduksi
tahu dengan skala besar. Hasilnya
produksinya mampu di pasarkan
diluar desa pajaran seperti Sekar,
Keliro, Kelangon bahkan sampai
ke Kab. Bojonegoro.
Tidak hanya tempe dan tahun
saja yang di produksi oleh ma-
yarakat desa pajaran, tetapi juga
ada yang memperoduksi jamu tra-
disional. Jimin, salah satu pengrajin
jamu tradisional di desa pinggiran
hutan tersebut. Dalam sehari dapat
menghasilkan untung bersih Rp.
100.000,- untuk penjualan jamu.
Dalam sebulan, usaha tersebut
dapat memproduksi minimal 750
botol, sedangkan bahan baku di
peroleh dari luar desa lewat hasil
pertanian.
Kepala desa Pajaran, Tri Han-
dono mengatakan bahwa pemerin-
tah desa hanya mampu memfasil-
itasi, memberikan pembinaan dan
dukungan kepada pengusaha dan
pengrajin di Desa Pajaran. “se-
moga usaha tersebut dapat terus
dikembangkan dan bisa menjadi
potensi unggulan di desa Pajaran”
tandasnya.
Jika anda ingin menikmati atau
memesan tempe, tahu, dan jamu
desa Pajaran, dapat langsung
mendatangi tempat produksi
untuk tempe berada di rumah
Ibu Pinarti RT 04 RW 02
Desa Pajaran, untuk produksi
tahu berada di rumah Bapak
Suyadi RT 26 RW 09 Dusun
Setren dan di rumah Bapak
Edi RT 24 RW 09, sedangkan
untuk produksi jamu berada di
rumah Ibu Satemi RT 17 RW 07
Dusun Bangkalan. (eko/deni)
MADIUN (KR) selokan merupakan
jaringan pembuangan air yang terdapat
di sebelah sisi kanan dan kiri jalan, ber-
fungsi untuk mengalirkan air pembuan-
gan seperti air hujan dan limbah cair
rumah tangga. Kalau dibiarkan tidak
terurus dan tersumbat yang menimbul-
kan genangan maka akan meyebabkan
bau atau sebagai tempat berkembang
biakan nyamuk. Apalagi saat musim
hujan.
Untuk itu, Desa Nglanduk, Keca-
matan Wungu, Kabupaten Madiun yang
memiliki luas wilayah 264.100 ha den-
gan jumlah penduduk Laki-laki 1977
dan penduduk Perempuan 2.084 terse-
but gencar membangun selokan yang
merata di dua dusun sepanjang 800
meter, dan menghabiskan dana mas-
ing-masing Rp. 80.000.000 serta dari
swadya masyarakat senilai sekitar Rp.
10.000.000 .
Sumaryanto kepala Desa Nglanduk
mengatakan, medan pembangunan yang
sulit pada saluran air 300 m membutu-
hkan tenaga pekerja yang lebih pada
proses pembangunanya. Pembangunan
saluran air tersebut memakan waktu
sekitar 1 bulan, dimulai pada bulan Juli
dan Agustus 2016 lalu, dengan jumlah
pekerja sekitar 15 orang dan dilakukan
melalui swakelola. “Semoga dengan se-
lesainya pembangunan ini dapat mem-
perlancar saluran air, terutama pada
musim penghujan tiba.” Tutur Kepala
Desa Nglanduk tersebut.
Lebih lanjut Bapak Sumaryanto
mengatakan bahwa kendala pemban-
gunan lebih terletak pada tenaga kerja
swadaya yang masih belum maksimal,
namun dapat teratasi dengan terus mel-
akukan sosialisasi, pengarahan, ser-
ta evaluasi terhadap masyarakat agar
hasilnya lebih maksimal. “semoga dana
dari pemerintah terus meningkat guna
mengatasi keluhan-keluhan masyar-
akat, sehingga masyarakat lebih mak-
mur dan sejahtera” harapnya.
MADIUN (KR) Selain terkenal
karena adanya makam kerabat Gus
Dur dan masjid kuno, desa Sewu-
lan Kec. Dagangan juga dikenal
dengan semboyan ASRI (Aman-Se-
jahtera-Rukun-Inovatif). Selain itu,
Desa tersebut juga memliki nuansa
religi yang begitu kental. Terlebih desa
tersebut memiliki budaya lelulur beru-
pa “Sholawat Khataman Nabi”.
Menurut Kepala Desa (Kades)
Sewulan, Sukarno, budaya Sholawat
Khataman Nabi di desanya, sudah ada
sejak dulu. Karena itu, semua dusun
yang berada di Desa Sewulan, mempu-
nyai group Sholawat Khataman Nabi.
“Jadi Sholawat Khataman Nabi,
sudah ada sejak jaman leluhur kami.
Kami selaku anak cucu, tinggal me-
lestarikan. Pokoknya kalau ada war-
ga yang punya hajat, sebagian besar
pasti menggelar Sholawat Khataman
Nabi. Misalnya acara khitanan atau se-
pasaran bayi,” terang Kades Sewulan,
Sukarno, kepada wartawan, Rabu 11
Mei 2016.
Menurutnya lagi, Sholawat Khata-
man Nabi, sedikitnya dipentaskan oleh
25 orang. Sedangkan musik pengir-
ingnya berupa gendang dan gembrong
yang ditabuh oleh laki-laki maupun
wanita.
“Kami sengaja melestarikan bu-
daya bernuansa Islami ini dengan
madsud agar anak anak kami tidak
terpengaruh oleh budaya barat. Kare-
na pada Sholawat Khataman Nabi, ada
nilai luhur yang adiluhung. Ini juga
untuk mensinergikan warga agar sela-
lu guyub rukun,” tandasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, Shol-
awat Khataman Nabi ini mengisahkan
tentang perjalanan Nabi Mohammad
SAW, mulai sejak lahir hingga menjadi
Rasul. Dari biografi Nabi akhir jaman
yang dikemas dalam seni budaya Shol-
awat Khataman Nabi, diharapkan mas-
yarakat muslim setempat selalu meng-
ingat perjuangan Nabi Mohammad
SAW dan mencontoh perilakunya.
“Jadi sangat lengkap sekali. Kisah
mulai beliau lahir hingga diangkat
menjadi Nabi, semua kita kisahkan
dalam Sholawat Khataman Nabi. Dan
agar mudah dipahami, kami meng-
gunakan bahasa Jawa. Kalau naskah
aslinya menggunakan huruf Arab.
Kemudian kami salin ke dalam huruf
Latin dalam bahasa Jawa,” pungkasn-
ya.
Untuk diketahui, Desa Sewulan
yang berada sekitar 7 kilometer arah
selatan Kota Madiun, pernah menjadi
bagian kehidupan masa kecil Presiden
RI ke-4, KHAbdurrahman Wahid (Gus
Dur). Di desa ini, juga terdapat Masjid
kuno yang dibangun oleh Raden Mas
Bagus Harun atau yang lebih dike-
nal dengan nama, Basyariyah. Di be-
lakang masjid yang dibangun pada ta-
hun 1740 Masehi itu, terdapat makam
kerabat Gus Dur. (
MADIUN (KR) Banyaknya kebutuhan tempe dan tahu mende-
orong para pengusaha memproduksi tempe dengan skala besar.
Untuk proses produksinya, tempe tersebut rata-rata dibungkus
mengunakan plastik trasnparan. Namun, berbeda dengan tempe
hasil produksi Desa Pajaran Kec. Saradan. Tempe di desa tersebut
mempunyai rasa yang khas dan original karena diproduksi secara
tradisional dan dibungkus dengan daun jati.
Proses Pembuatan Tempe bungkus daun jati
Pengrajin Jamu Menunjukkan bahan baku Jamu
Ketua PMI Kota Madiun
Peralatan produksi Tahu
Pembangunan selokan selesai di bangun
Kades Nglanduk meninjau hasil pembangunan selokanisasi
Penampilan grop sholawat Khataman Nabi Desa Sewulan Kec. Dagangan
Selokan yang telah selesai di bangun tampak bersih dan rapi
Kades Sewulan menunjukkan peralatan sholawat Khotaman Nabi
foto : eko prasetyo
foto : eko prasetyo
foto : rrimadiun
foto : eko prasetyo
foto : eko prasetyo
foto : eko prasetyo
foto humas pemkab madiun
foto : eko prasetyo
foto humas pemkab madiun
DESA PAJARAN KECAMATAN SARADAN KABUPATEN MADIUN
DESA NGLANDUK KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN
DESA SEWULAN KECAMATAN DAGANGAN KABUPATEN MADIUN
6
Tempe, Tahu dan Jamu Tradisional jadi Andalan
Bangun Selokan Untuk Memperlancar Aliran Air Hujan
Lestarikan Sholawat Khotaman Nabi
Kepala desa Pajaran, Tri Handono
Kepala Desa Sewulan, Sukarno
MADIUN EDISI :
NOVEMBER 2016
“KRIDHA RAKYAT”
NOMOR : 663