SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
PENGARUH PENGGUNAAN MAGNESIUM SULFAT UNTUK
MENCEGAH MENGGIGIL PASCAANESTESI TERHADAP
KADAR MAGNESIUM DARAH
EFFECT OF MAGNESIUM SULFATE DELIVERY TO PREVENT POST-
ANESTHESIA SHIVERING ON THE BLOOD MAGNESIUM LEVEL
ARTIKEL
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat
sarjana strata-1 kedokteran umum
MAULIDAAMALIA RIZQI
G2A007123
PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
TAHUN 2011
PENGARUH PENGGUNAAN MAGNESIUM SULFAT UNTUK
MENCEGAH MENGGIGIL PASCAANESTESI TERHADAP KADAR
MAGNESIUM DARAH
Maulida Amalia Rizqi 1
, Moh. Sofyan Harahap2
, Henna Rya Abdurachim3
ABSTRAK
Latar Belakang : Menggigil (shivering) sebagai salah satu komplikasi yang
sering terjadi pada pasien pasca anestesi, umumnya dapat diatasi dengan
pemberian meperidin. Magnesium sulfat (MgSO4) dapat digunakan untuk
mencegah terjadinya menggigil pasca anestesi. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pemberian MgS04 30 mg/kgBB yang digunakan dalam mencegah
menggigil pada pasien pasca anestesi terhadap kadar magnesium darah.
Metode : Penelitian ini menggunakan bentuk rancangan randomized pretest-
posttest control group design. Sebanyak 20 subjek yang memenuhi kriteria inklusi
dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok meperidin dan kelompok MgSO4.
Masing-masing subjek pada tiap kelompok diukur kadar magnesium darahnya
sebelum dan setelah perlakuan. Lalu data diolah dengan menggunakan program
komputer. Analisis data dilakukan dengan uji independent t-test.
Hasil : Didapatkan rerata kadar magnesium darah sebelum perlakuan 0,670 ±
0,1063 dan setelah perlakuan 0,551 ± 0,1256 pada kelompok meperidin, serta
didapatkan kadar magnesium darah sebelum perlakuan 0,709 ± 0,0785 dan
setelah perlakuan 1,143 ± 0,3538. Hasil uji independent t-test pada kedua
kelompok didapatkan perbedaan yang bermakna p= 0,000.
Simpulan : Pasien yang mendapatkan MgS04 30 mg/kgBB intra vena untuk
mencegah menggigil pasca anestesi, mengalami peningkatan kadar magnesium
darah yang bermakna.
Kata kunci : Meperidin, magnesium sulfat, kadar magnesium
1
Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum FK Undip
2
Staf Pengajar Bagian Anestesi FK Undip
3
Staf Pengajar Bagian Farmasi FK Undip
EFFECT OF MAGNESIUM SULFATE DELIVERY TO
PREVENT POST-ANAESTHESIA SHIVERING ON THE BLOOD
MAGNESIUM LEVEL
ABSTRACT
Background : Post-anaesthetic shivering is a common complication of modern
anaesthesia, it generally can be overcome by giving meperidin. Magnesium
sulfate (MgSO4) can be used to prevent post-anaesthetic shivering. This research
is aimed to analyse the effect of MgS04 30 mg/kgBB delivery to prevent post-
anaesthesia shivering on the blood magnesium level.
Method : It was a Randomized pretest-posttest control group design. There was
20 subjects with inclusive criterias, 10 for meperidin group and 10 for magnesium
sulfate group. The blood magnesium level of each subject in each group was
measured before and after the treatment. The data were processed with computer
program using independent t-test.
Result :The mean of blood magnesium level before meperidin delivery was 0,670
± 0,1063 and after meperidin delivery was 0,551 ± 0,1256. The mean of blood
magnesium level before magnesium sulfate delivery was 0,709 ± 0,0785 and after
magnesium sulfate delivery was 1,143 ± 0,3538. Independent t-test showed that
there was significant correlation between two groups, with the p values was
0,000.
Conclusion : There is a significant elevation of blood magnesium levels in
patients with magnesium sulfate 30 mg/kgBB delivery.
Key words : Meperidine, magnesium sulfate, blood magnesium level
PENDAHULUAN
Menggigil (shivering) sebagai salah satu komplikasi yang sering terjadi
pada pasien pasca operasi, dengan angka kejadian 45 %, dapat terjadi setelah
pemberian anestesi walaupun pasien selalu terjaga kehangatannya selama
operasi.1
Menggigil pasca operasi dapat diatasi dengan memberikan obat-obat
yang memang berfungsi mencegah terjadinya menggigil. Obat yang sering
digunakan dan dijadikan gold standard untuk mengatasi menggigil ialah
meperidin. Meperidin dosis 0,5 mg/kgBB sering digunakan sebagai terapi
menggigil pasca anestesi. Meperidin mempunyai efek spesifik yaitu sedasi,
euphoria, pruritus dan rasa mual muntah pasca anestesi, serta kejadian depresi
pernafasan juga cukup tinggi.2,3
Magnesium sulfat (MgSO4) secara fisiologis merupakan antagonis dari
reseptor NMDA, pemberian 30 mg/kgBB dalam 2 – 5 menit secara intravena
dapat mencegah menggigil, takikardi dan kebutuhan analgesik pasca operasi.
Keuntungan yang didapat dengan pemberian MgSO4 selain pengaruh terhadap
penurunan tekanan darah, perubahan denyut jantung, atau tahanan perifer yang
tidak bermakna, obat ini menyebabkan depresi pernafasan yang lebih sedikit
dibandingkan meperidin. Sehingga dapat dikatakan penggunaannya lebih aman,
terutama pada pasien dengan kondisi kardiorespirasi yang tidak baik. 4
Peningkatan kadar magnesium dalam darah jarang dijumpai, hal ini
dikarenakan absorbsi yang sedikit dari saluran pencernaan dan ekskresi yang
cepat oleh ginjal terhadap ion ini. Meskipun jarang, penggunaan magnesium sulfat
secara parenteral memungkinkan terjadinya peningkatan kadar magnesium darah.
Sudah ada beberapa penelitian tentang MgSO4 dalam mencegah menggigil
pasca anestesi seperti penelitian Shirley dkk. dan penelitian Anupama Wadhwa
dengan menggunakan MgSO4 80 mg. Namun, keduanya belum membahas
mengenai pengaruh penggunaan MgSO4 secara parenteral terhadap kadar
magnesium darah pasien.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dosis MgSO4 yang berbeda yaitu
30 mg/kgBB. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian
magnesium sulfat 30 mg/kgBB intra vena untuk mencegah menggigil pasca
anestesi terhadap kadar magnesium darah. Dari penelitian ini diharapkan dapat
membuktikan penggunaan MgSO4 tidak mengakibatkan peningkatan magnesium
darah yang signifikan, sehingga dapat dipakai sebagai alternatif dalam mencegah
menggigil pasca anestesi umum.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini mencakup ilmu Anestesiologi. Penelitian ini dilakukan di
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang pada periode April sampai
dengan Juli 2010. Bentuk rancangan yang digunakan dalam penelitian ini ialah
randomized pretest-posttest control group design.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah MgSO4 30 mg/kgBB dan
meperidin 0,5 mg/kgBB yang diberikan pada akhir operasi secara intravena
setelah diencerkan menjadi 10 cc. Variabel ini berskala nominal. Variabel
tergantung pada penelitian ini adalah kadar magnesium darah. Variabel ini
berskala numerik, pengukuran kadar magnesium darah dilakukan sebelum dan
setelah pemberian perlakuan dengan mengambil 2 cc darah pasien.
5
Populasi penelitian ini adalah pasien pasca pembedahan dengan anestesi
umum di RS. Dr. Kariadi Semarang pada periode penelitian. Dari populasi dipilih
sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang telah
ditentukan, dengan besar sampel telah dihitung dengan rumus yaitu sebanyak 10
untuk masing-masing kelompok perlakuan.
Data yang terkumpul merupakan data sekunder yang diperoleh dari
penelitian dr. Anna Ratnawati yang berjudul “Efektifitas Magnesium Sulfat
sebagai Pencegah Menggigil Pasca Anestesi”.5
Selanjutnya data diedit, dikoding
dan dientri kedalam komputer, lalu dilakukan cleaning data.
Setelah itu, dilakukan uji normalitas distribusi kadar magnesium darah dengan
menggunakan Saphiro Wilk Test. Karena sebaran data normal, maka analisis
analitik untuk menguji perbedaan kadar magnesium darah sebelum dan setelah
perlakuan pada masing-masing kelompok dilakukan dengan uji parametrik paired
t-test. Sedangkan perbedaan kadar magnesium darah sebelum dan setelah
perlakuan pada kedua kelompok diuji dengan menggunakan independent t-test
karena distribusi data normal.
HASIL
Telah dilakukan penelitian terhadap perubahan kadar magnesium darah
pada pasien yang mendapatkan meperidin dan magnesium sulfat pada pencegahan
menggigil pasca anestesi pada 20 pasien dengan status fisik ASA I dan II yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi tertentu. Pasien dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok meperidin (A) mendapatkan meperidin 0,5 mg/kgBB
6
dan kelompok magnesium sulfat (B) mendapat magnesium sulfat 30 mg/kgBB,
dimana perlakuan diberikan menjelang akhir operasi.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan karakteristik penderita kedua
kelompok yang berbeda tidak bermakna (p>0,05) dari semua variabel yaitu umur,
jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, dan status fisik penderita. Berdasarkan
hasil uji statistik yang dilakukan pada data dasar subjek penelitian pada kedua
kelompok perlakuan, menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna, maka antara
kedua kelompok dapat dikatakan homogen dan semuanya layak untuk
diperbandingkan.
Tabel 1. Data magnesium pada kedua kelompok perlakuan.
Variabel Kelompok Mep
( n = 10 )
Kelompok Mg
( n = 10 )
p
Mg
Mg sebelum
perlakuan
0,670 ± 0,1063 0,709 ± 0,0785 0,363*
Mg setelah
perlakuan
0,551 ± 0,1256 1,143 ± 0,3538 0,000*
p 0,011** 0,009**
Keterangan : Uji statistik : * Independent-samples T-test
**Paired-sample T-test
Table 1 menunjukkan bahwa pada kelompok meperidin terjadi penurunan
kadar magnesium setelah operasi. Sedangkan pada kelompok magnesium terjadi
peningkatan kadar magnesium setelah operasi. Berdasarkan hasil uji statistik
terhadap kadar magnesium sebelum perlakuan pada kedua kelompok,
menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna (p>0,05). Sedangkan uji statistik
7
pada kedua kelompok setelah perlakuan, juga uji statistik pada masing-masing
kelompok sebelum dan setelah perlakuan menunjukkan perbedaan yang bermakna
(p<0,05).
Gambar 1. Kadar magnesium pada kedua kelompok perlakuan
Gambar 1 menunjukkan kadar magnesium pada kelompok meperidin
sebelum perlakuan 0,670±0,1063 dan setelah perlakuan 0,551±0,1256, yang
berarti mengalami penurunan sebesar 0,119±0,1180. Pada kelompok magnesium
sulfat kadar magnesium sebelum perlakuan 0,709±0,0785 dan setelah perlakuan
1,143±0,3538, terjadi peningkatan kadar magnesium sebesar 0,434±0,4103.
PEMBAHASAN
Pada penelitian ini dilakukan pengukuran kadar magnesium darah pada
dua kelompok pasien yang mendapatkan meperidin dan MgSO4 sebagai pencegah
8
menggigil pasca anestesi, kemudian diamati perubahan kadar magnesium darah
yang terjadi pada kedua kelompok pasien tersebut. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui apakah penggunaan MgSO4 sebagai pencegah menggigil dapat
mengakibatkan peningkatan kadar magnesium darah yang melebihi batas normal.
Magnesium merupakan kation keempat yang terpenting di dalam tubuh,
dan merupakan kation kedua terpenting dalam sel setelah kalium.6
Sekitar 1% dari
total magnesium dalam tubuh terdapat pada cairan ekstraseluler, 60% terdapat
pada tulang, dan 39% pada cairan intraseluler. Dimana rentang normal kadar
magnesium dalam plasma darah adalah 0,70-0,95 mmol/L.7
Pergeseran
magnesium dari atau ke dalam sel dapat mengakibatkan peningkatan maupun
penurunan kadar magnesium dalam plasma darah tanpa disertai perubahan kadar
total magnesium dalam tubuh.7
Pengukuran kadar magnesium darah pada kedua kelompok perlakuan
dilakukan sebelum dan setelah pemberian meperidin maupun MgSO4. Dari hasil
pengukuran, didapatkan penurunan kadar magnesium pada kelompok meperidin
sedangkan pada kelompok magnesium sulfat didapatkan peningkatan kadar
magnesium di dalam darah.
Pemberian meperidin 0,5 mg/kgBB intra vena untuk mencegah menggigil
pasca anestesi mengakibatkan penurunan kadar magnesium darah yaitu 0,670 ±
0,1063 sebelum perlakuan menjadi 0,551 ± 0,1256 setelah perlakuan. Penurunan
kadar magnesium darah yang terjadi pada kelompok meperidin ini secara klinis
tidak menunjukkan timbulnya gejala-gejala hipomagnesemia. Penurunan ini
9
sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa setelah operasi dan saat tubuh
dingin maka akan terjadi penurunan kadar magnesium darah.8
Pada penelitian ini tidak dijumpai adanya efek samping obat yang timbul
akibat pemberian meperidin dan MgSO4. Efek samping obat yang berhubungan
dengan respirasi yang biasanya muncul akibat pemberian golongan opioid, pada
penelitian ini tidak terjadi. Hal ini oleh karena pemberian obat dilakukan secara
perlahan-lahan dan konsentrasi obat diperkecil.
Pemberian MgSO4 30 mg/kg BB pada penelitian ini mengakibatkan
peningkatan kadar magnesium darah yaitu dari 0,709 ± 0,0785 sebelum perlakuan
menjadi 1,143±0,3538 setelah perlakuan. Berbeda dengan penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Anupama Wadhwa dkk., dimana dengan pemberian MgSO4
80 mg/kgBB mengakibatkan kadar magnesium darah meningkat menjadi
2,22±0,35 mmol/L.
Kadar magnesium dalam darah sangat dipengaruhi oleh fungsi ekskresi
dari ginjal, dimana menurut Cruikshank et al menunjukan bahwa 50% magnesium
akan diekskresikan melalui ginjal pada 4 jam pertama setelah pemberian bolus
intravena, 75% setelah 20 jam dan 90% setelah 24 jam pemberian. Pitchard
mendemontrasikan bahwa 99% magnesium akan diekskresikan melalui ginjal
setelah 24 jam pemberian intavena.9
Kadar magnesium darah pada pasien dengan MgSO4 intra vena pada
penelitian ini tidak menunjukkan adanya hipermagnesemia yang dapat dideteksi
dengan hilangnya reflek patela.10
Kadar magnesium darah yang dapat
mengakibatkan timbulnya gejala klinis dari hipermagnesemia berat yaitu kadar
10
magnesium darah 3,0 -5,0 mmol/L dapat mengakibatkan perubahan ECG, 4,0 –
5,0 mmol/L juga dapat menimbulkan arefleksia, 6,0-7,0 mmol/L mengakibatkan
henti napas, dan kadar magnesium darah 10-12,5 mmol /L menimbulkan henti
jantung.7
SIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pasien yang
mendapatkan MgSO4 30 mg/kgBB intra vena untuk mencegah menggigil pasca
anestesi, mengalami peningkatan kadar magnesium darah. Sehingga peneliti
menyarankan bahwa MgSO4 30 mg/kgBB intra vena dapat digunakan sebagai
alternatif untuk mencegah menggigil pasca anestesi khususnya anestesi umum,
tanpa menimbulkan hipermagnesemia.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. DR. dr. Mohammad Sofyan Harahap Sp. An-KNA, selaku dosen
pembimbing
2. DR. Dra. Henna Rya Abdurachim Apt, MSc. selaku dosen pembimbing
metode penelitian
3. dr. Eka Yudhanto M.Si.Med, Sp.B(K)Onk selaku ketua penguji Laporan
Hasil Penelitian
4. dr. Heru Dwi Jatmiko, Sp.An.KAKV.KAP selaku penguji Laporan Hasil
Penelitian
5. dr. Anna Ratnawati Sp.An
6. Semua pihak yang telah membantu
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Liem ST, Aldrete JA. Control of Post Anaesthetic Shivering. Canad
Anaesth. Soc. J. 1974; vol 21; no. 5
2. Webb PJ, James FM III, Wheeler AS. Shivering during epidural analgesia
in women in labor. Anesthesiology 1981 ; 55 : 706-7
3. Latta KS, Ginsberg B, Barkin RL. Meperidin : A Critical Review.
American Journal of Therapeutics. 2002; 9 ; 53-68
4. Witte JD, Sessler DI. Perioperative Shivering Physiology and
Pharmacology. Anesthesiology 2002 ; 96 : 467-84
5. Ratnawati A. Efektifitas Magnesium Sulfat sebagai Pencegah Menggigil
Pasca Anestesi. Semarang : Universitas Diponegoro; 2010
6. Stoelting RK. Minerals and Electrolytes. In : Stoelting RK.Pharmacology
and physiology in anaesthetic practice. 3rd ed. Philadelphia : JB Lippicot
Company 1999 : 549-50
7. Connolly E, Worthley LIG.. Intravenous Magnesium.Critical care and
resuscitation 1999; 1 : 162-172
8. Chernow B, Bamberger S, Stoiko M, Vadnais M, Mills S, Hoellerich V, et
al. Hypomagnesemia in Patients in Postoperative Intensive Care. American
College of Chest Physicians [serial online]. 1989 [cited 2011 Aug 24]: 95:391-
7. Available from : http://chestjournal.chestpubs.org/content/95/2/391
9. Idama T, Lindow SW. Magnesium sulfate : a review o clinical
pharmacology applied to obstetrics. Br J Obstet Gynecol 1998; 105: 260-8
12
10. Fawcett WJ, Haxby EJ, Male DA. Magnesium Physiology and
Pharmacology. British Journal of Anaesthesia. 1999;83:302-320
13

More Related Content

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

Featured

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by HubspotMarius Sescu
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTExpeed Software
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsPixeldarts
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 

Featured (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

PENGARUH PENGGUNAAN MAGNESIUM SULFAT UNTUK MENCEGAH MENGGIGIL PASCA ANESTESI TERHADAP KADAR MAGNESIUM DARAH

  • 1. PENGARUH PENGGUNAAN MAGNESIUM SULFAT UNTUK MENCEGAH MENGGIGIL PASCAANESTESI TERHADAP KADAR MAGNESIUM DARAH EFFECT OF MAGNESIUM SULFATE DELIVERY TO PREVENT POST- ANESTHESIA SHIVERING ON THE BLOOD MAGNESIUM LEVEL ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum MAULIDAAMALIA RIZQI G2A007123 PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN 2011
  • 2. PENGARUH PENGGUNAAN MAGNESIUM SULFAT UNTUK MENCEGAH MENGGIGIL PASCAANESTESI TERHADAP KADAR MAGNESIUM DARAH Maulida Amalia Rizqi 1 , Moh. Sofyan Harahap2 , Henna Rya Abdurachim3 ABSTRAK Latar Belakang : Menggigil (shivering) sebagai salah satu komplikasi yang sering terjadi pada pasien pasca anestesi, umumnya dapat diatasi dengan pemberian meperidin. Magnesium sulfat (MgSO4) dapat digunakan untuk mencegah terjadinya menggigil pasca anestesi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemberian MgS04 30 mg/kgBB yang digunakan dalam mencegah menggigil pada pasien pasca anestesi terhadap kadar magnesium darah. Metode : Penelitian ini menggunakan bentuk rancangan randomized pretest- posttest control group design. Sebanyak 20 subjek yang memenuhi kriteria inklusi dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok meperidin dan kelompok MgSO4. Masing-masing subjek pada tiap kelompok diukur kadar magnesium darahnya sebelum dan setelah perlakuan. Lalu data diolah dengan menggunakan program komputer. Analisis data dilakukan dengan uji independent t-test. Hasil : Didapatkan rerata kadar magnesium darah sebelum perlakuan 0,670 ± 0,1063 dan setelah perlakuan 0,551 ± 0,1256 pada kelompok meperidin, serta didapatkan kadar magnesium darah sebelum perlakuan 0,709 ± 0,0785 dan setelah perlakuan 1,143 ± 0,3538. Hasil uji independent t-test pada kedua kelompok didapatkan perbedaan yang bermakna p= 0,000. Simpulan : Pasien yang mendapatkan MgS04 30 mg/kgBB intra vena untuk mencegah menggigil pasca anestesi, mengalami peningkatan kadar magnesium darah yang bermakna. Kata kunci : Meperidin, magnesium sulfat, kadar magnesium 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum FK Undip 2 Staf Pengajar Bagian Anestesi FK Undip 3 Staf Pengajar Bagian Farmasi FK Undip
  • 3. EFFECT OF MAGNESIUM SULFATE DELIVERY TO PREVENT POST-ANAESTHESIA SHIVERING ON THE BLOOD MAGNESIUM LEVEL ABSTRACT Background : Post-anaesthetic shivering is a common complication of modern anaesthesia, it generally can be overcome by giving meperidin. Magnesium sulfate (MgSO4) can be used to prevent post-anaesthetic shivering. This research is aimed to analyse the effect of MgS04 30 mg/kgBB delivery to prevent post- anaesthesia shivering on the blood magnesium level. Method : It was a Randomized pretest-posttest control group design. There was 20 subjects with inclusive criterias, 10 for meperidin group and 10 for magnesium sulfate group. The blood magnesium level of each subject in each group was measured before and after the treatment. The data were processed with computer program using independent t-test. Result :The mean of blood magnesium level before meperidin delivery was 0,670 ± 0,1063 and after meperidin delivery was 0,551 ± 0,1256. The mean of blood magnesium level before magnesium sulfate delivery was 0,709 ± 0,0785 and after magnesium sulfate delivery was 1,143 ± 0,3538. Independent t-test showed that there was significant correlation between two groups, with the p values was 0,000. Conclusion : There is a significant elevation of blood magnesium levels in patients with magnesium sulfate 30 mg/kgBB delivery. Key words : Meperidine, magnesium sulfate, blood magnesium level
  • 4. PENDAHULUAN Menggigil (shivering) sebagai salah satu komplikasi yang sering terjadi pada pasien pasca operasi, dengan angka kejadian 45 %, dapat terjadi setelah pemberian anestesi walaupun pasien selalu terjaga kehangatannya selama operasi.1 Menggigil pasca operasi dapat diatasi dengan memberikan obat-obat yang memang berfungsi mencegah terjadinya menggigil. Obat yang sering digunakan dan dijadikan gold standard untuk mengatasi menggigil ialah meperidin. Meperidin dosis 0,5 mg/kgBB sering digunakan sebagai terapi menggigil pasca anestesi. Meperidin mempunyai efek spesifik yaitu sedasi, euphoria, pruritus dan rasa mual muntah pasca anestesi, serta kejadian depresi pernafasan juga cukup tinggi.2,3 Magnesium sulfat (MgSO4) secara fisiologis merupakan antagonis dari reseptor NMDA, pemberian 30 mg/kgBB dalam 2 – 5 menit secara intravena dapat mencegah menggigil, takikardi dan kebutuhan analgesik pasca operasi. Keuntungan yang didapat dengan pemberian MgSO4 selain pengaruh terhadap penurunan tekanan darah, perubahan denyut jantung, atau tahanan perifer yang tidak bermakna, obat ini menyebabkan depresi pernafasan yang lebih sedikit dibandingkan meperidin. Sehingga dapat dikatakan penggunaannya lebih aman, terutama pada pasien dengan kondisi kardiorespirasi yang tidak baik. 4 Peningkatan kadar magnesium dalam darah jarang dijumpai, hal ini dikarenakan absorbsi yang sedikit dari saluran pencernaan dan ekskresi yang cepat oleh ginjal terhadap ion ini. Meskipun jarang, penggunaan magnesium sulfat secara parenteral memungkinkan terjadinya peningkatan kadar magnesium darah.
  • 5. Sudah ada beberapa penelitian tentang MgSO4 dalam mencegah menggigil pasca anestesi seperti penelitian Shirley dkk. dan penelitian Anupama Wadhwa dengan menggunakan MgSO4 80 mg. Namun, keduanya belum membahas mengenai pengaruh penggunaan MgSO4 secara parenteral terhadap kadar magnesium darah pasien. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dosis MgSO4 yang berbeda yaitu 30 mg/kgBB. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian magnesium sulfat 30 mg/kgBB intra vena untuk mencegah menggigil pasca anestesi terhadap kadar magnesium darah. Dari penelitian ini diharapkan dapat membuktikan penggunaan MgSO4 tidak mengakibatkan peningkatan magnesium darah yang signifikan, sehingga dapat dipakai sebagai alternatif dalam mencegah menggigil pasca anestesi umum. METODE PENELITIAN Penelitian ini mencakup ilmu Anestesiologi. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang pada periode April sampai dengan Juli 2010. Bentuk rancangan yang digunakan dalam penelitian ini ialah randomized pretest-posttest control group design. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah MgSO4 30 mg/kgBB dan meperidin 0,5 mg/kgBB yang diberikan pada akhir operasi secara intravena setelah diencerkan menjadi 10 cc. Variabel ini berskala nominal. Variabel tergantung pada penelitian ini adalah kadar magnesium darah. Variabel ini berskala numerik, pengukuran kadar magnesium darah dilakukan sebelum dan setelah pemberian perlakuan dengan mengambil 2 cc darah pasien. 5
  • 6. Populasi penelitian ini adalah pasien pasca pembedahan dengan anestesi umum di RS. Dr. Kariadi Semarang pada periode penelitian. Dari populasi dipilih sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang telah ditentukan, dengan besar sampel telah dihitung dengan rumus yaitu sebanyak 10 untuk masing-masing kelompok perlakuan. Data yang terkumpul merupakan data sekunder yang diperoleh dari penelitian dr. Anna Ratnawati yang berjudul “Efektifitas Magnesium Sulfat sebagai Pencegah Menggigil Pasca Anestesi”.5 Selanjutnya data diedit, dikoding dan dientri kedalam komputer, lalu dilakukan cleaning data. Setelah itu, dilakukan uji normalitas distribusi kadar magnesium darah dengan menggunakan Saphiro Wilk Test. Karena sebaran data normal, maka analisis analitik untuk menguji perbedaan kadar magnesium darah sebelum dan setelah perlakuan pada masing-masing kelompok dilakukan dengan uji parametrik paired t-test. Sedangkan perbedaan kadar magnesium darah sebelum dan setelah perlakuan pada kedua kelompok diuji dengan menggunakan independent t-test karena distribusi data normal. HASIL Telah dilakukan penelitian terhadap perubahan kadar magnesium darah pada pasien yang mendapatkan meperidin dan magnesium sulfat pada pencegahan menggigil pasca anestesi pada 20 pasien dengan status fisik ASA I dan II yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi tertentu. Pasien dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok meperidin (A) mendapatkan meperidin 0,5 mg/kgBB 6
  • 7. dan kelompok magnesium sulfat (B) mendapat magnesium sulfat 30 mg/kgBB, dimana perlakuan diberikan menjelang akhir operasi. Hasil analisis deskriptif menunjukkan karakteristik penderita kedua kelompok yang berbeda tidak bermakna (p>0,05) dari semua variabel yaitu umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, dan status fisik penderita. Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan pada data dasar subjek penelitian pada kedua kelompok perlakuan, menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna, maka antara kedua kelompok dapat dikatakan homogen dan semuanya layak untuk diperbandingkan. Tabel 1. Data magnesium pada kedua kelompok perlakuan. Variabel Kelompok Mep ( n = 10 ) Kelompok Mg ( n = 10 ) p Mg Mg sebelum perlakuan 0,670 ± 0,1063 0,709 ± 0,0785 0,363* Mg setelah perlakuan 0,551 ± 0,1256 1,143 ± 0,3538 0,000* p 0,011** 0,009** Keterangan : Uji statistik : * Independent-samples T-test **Paired-sample T-test Table 1 menunjukkan bahwa pada kelompok meperidin terjadi penurunan kadar magnesium setelah operasi. Sedangkan pada kelompok magnesium terjadi peningkatan kadar magnesium setelah operasi. Berdasarkan hasil uji statistik terhadap kadar magnesium sebelum perlakuan pada kedua kelompok, menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna (p>0,05). Sedangkan uji statistik 7
  • 8. pada kedua kelompok setelah perlakuan, juga uji statistik pada masing-masing kelompok sebelum dan setelah perlakuan menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0,05). Gambar 1. Kadar magnesium pada kedua kelompok perlakuan Gambar 1 menunjukkan kadar magnesium pada kelompok meperidin sebelum perlakuan 0,670±0,1063 dan setelah perlakuan 0,551±0,1256, yang berarti mengalami penurunan sebesar 0,119±0,1180. Pada kelompok magnesium sulfat kadar magnesium sebelum perlakuan 0,709±0,0785 dan setelah perlakuan 1,143±0,3538, terjadi peningkatan kadar magnesium sebesar 0,434±0,4103. PEMBAHASAN Pada penelitian ini dilakukan pengukuran kadar magnesium darah pada dua kelompok pasien yang mendapatkan meperidin dan MgSO4 sebagai pencegah 8
  • 9. menggigil pasca anestesi, kemudian diamati perubahan kadar magnesium darah yang terjadi pada kedua kelompok pasien tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan MgSO4 sebagai pencegah menggigil dapat mengakibatkan peningkatan kadar magnesium darah yang melebihi batas normal. Magnesium merupakan kation keempat yang terpenting di dalam tubuh, dan merupakan kation kedua terpenting dalam sel setelah kalium.6 Sekitar 1% dari total magnesium dalam tubuh terdapat pada cairan ekstraseluler, 60% terdapat pada tulang, dan 39% pada cairan intraseluler. Dimana rentang normal kadar magnesium dalam plasma darah adalah 0,70-0,95 mmol/L.7 Pergeseran magnesium dari atau ke dalam sel dapat mengakibatkan peningkatan maupun penurunan kadar magnesium dalam plasma darah tanpa disertai perubahan kadar total magnesium dalam tubuh.7 Pengukuran kadar magnesium darah pada kedua kelompok perlakuan dilakukan sebelum dan setelah pemberian meperidin maupun MgSO4. Dari hasil pengukuran, didapatkan penurunan kadar magnesium pada kelompok meperidin sedangkan pada kelompok magnesium sulfat didapatkan peningkatan kadar magnesium di dalam darah. Pemberian meperidin 0,5 mg/kgBB intra vena untuk mencegah menggigil pasca anestesi mengakibatkan penurunan kadar magnesium darah yaitu 0,670 ± 0,1063 sebelum perlakuan menjadi 0,551 ± 0,1256 setelah perlakuan. Penurunan kadar magnesium darah yang terjadi pada kelompok meperidin ini secara klinis tidak menunjukkan timbulnya gejala-gejala hipomagnesemia. Penurunan ini 9
  • 10. sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa setelah operasi dan saat tubuh dingin maka akan terjadi penurunan kadar magnesium darah.8 Pada penelitian ini tidak dijumpai adanya efek samping obat yang timbul akibat pemberian meperidin dan MgSO4. Efek samping obat yang berhubungan dengan respirasi yang biasanya muncul akibat pemberian golongan opioid, pada penelitian ini tidak terjadi. Hal ini oleh karena pemberian obat dilakukan secara perlahan-lahan dan konsentrasi obat diperkecil. Pemberian MgSO4 30 mg/kg BB pada penelitian ini mengakibatkan peningkatan kadar magnesium darah yaitu dari 0,709 ± 0,0785 sebelum perlakuan menjadi 1,143±0,3538 setelah perlakuan. Berbeda dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Anupama Wadhwa dkk., dimana dengan pemberian MgSO4 80 mg/kgBB mengakibatkan kadar magnesium darah meningkat menjadi 2,22±0,35 mmol/L. Kadar magnesium dalam darah sangat dipengaruhi oleh fungsi ekskresi dari ginjal, dimana menurut Cruikshank et al menunjukan bahwa 50% magnesium akan diekskresikan melalui ginjal pada 4 jam pertama setelah pemberian bolus intravena, 75% setelah 20 jam dan 90% setelah 24 jam pemberian. Pitchard mendemontrasikan bahwa 99% magnesium akan diekskresikan melalui ginjal setelah 24 jam pemberian intavena.9 Kadar magnesium darah pada pasien dengan MgSO4 intra vena pada penelitian ini tidak menunjukkan adanya hipermagnesemia yang dapat dideteksi dengan hilangnya reflek patela.10 Kadar magnesium darah yang dapat mengakibatkan timbulnya gejala klinis dari hipermagnesemia berat yaitu kadar 10
  • 11. magnesium darah 3,0 -5,0 mmol/L dapat mengakibatkan perubahan ECG, 4,0 – 5,0 mmol/L juga dapat menimbulkan arefleksia, 6,0-7,0 mmol/L mengakibatkan henti napas, dan kadar magnesium darah 10-12,5 mmol /L menimbulkan henti jantung.7 SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pasien yang mendapatkan MgSO4 30 mg/kgBB intra vena untuk mencegah menggigil pasca anestesi, mengalami peningkatan kadar magnesium darah. Sehingga peneliti menyarankan bahwa MgSO4 30 mg/kgBB intra vena dapat digunakan sebagai alternatif untuk mencegah menggigil pasca anestesi khususnya anestesi umum, tanpa menimbulkan hipermagnesemia. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada : 1. DR. dr. Mohammad Sofyan Harahap Sp. An-KNA, selaku dosen pembimbing 2. DR. Dra. Henna Rya Abdurachim Apt, MSc. selaku dosen pembimbing metode penelitian 3. dr. Eka Yudhanto M.Si.Med, Sp.B(K)Onk selaku ketua penguji Laporan Hasil Penelitian 4. dr. Heru Dwi Jatmiko, Sp.An.KAKV.KAP selaku penguji Laporan Hasil Penelitian 5. dr. Anna Ratnawati Sp.An 6. Semua pihak yang telah membantu 11
  • 12. DAFTAR PUSTAKA 1. Liem ST, Aldrete JA. Control of Post Anaesthetic Shivering. Canad Anaesth. Soc. J. 1974; vol 21; no. 5 2. Webb PJ, James FM III, Wheeler AS. Shivering during epidural analgesia in women in labor. Anesthesiology 1981 ; 55 : 706-7 3. Latta KS, Ginsberg B, Barkin RL. Meperidin : A Critical Review. American Journal of Therapeutics. 2002; 9 ; 53-68 4. Witte JD, Sessler DI. Perioperative Shivering Physiology and Pharmacology. Anesthesiology 2002 ; 96 : 467-84 5. Ratnawati A. Efektifitas Magnesium Sulfat sebagai Pencegah Menggigil Pasca Anestesi. Semarang : Universitas Diponegoro; 2010 6. Stoelting RK. Minerals and Electrolytes. In : Stoelting RK.Pharmacology and physiology in anaesthetic practice. 3rd ed. Philadelphia : JB Lippicot Company 1999 : 549-50 7. Connolly E, Worthley LIG.. Intravenous Magnesium.Critical care and resuscitation 1999; 1 : 162-172 8. Chernow B, Bamberger S, Stoiko M, Vadnais M, Mills S, Hoellerich V, et al. Hypomagnesemia in Patients in Postoperative Intensive Care. American College of Chest Physicians [serial online]. 1989 [cited 2011 Aug 24]: 95:391- 7. Available from : http://chestjournal.chestpubs.org/content/95/2/391 9. Idama T, Lindow SW. Magnesium sulfate : a review o clinical pharmacology applied to obstetrics. Br J Obstet Gynecol 1998; 105: 260-8 12
  • 13. 10. Fawcett WJ, Haxby EJ, Male DA. Magnesium Physiology and Pharmacology. British Journal of Anaesthesia. 1999;83:302-320 13