1. ADAPTASI MORFOLOGI
Bentuk Gigi secara khusus
Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar
dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong yang
tajam untuk mencabik-cabik mangsanya.
Bentuk Moncong
Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika Tengah
dan Selatan.
Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga lain yang merayap.
Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan
lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari sarangnya.
Hewan ini mempunyai lidah panjang dan bergetah yangdapat dijulurkan jauh keluar
mulut untuk menangkap serangga
ADAPTASI FISIOLOGI
Anjing laut yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah dingin
dengan menahan panas tubuh tetap tertahan
Adaptasi ini bisa juga berupa berlaku pada enzim yang dihasilkan suatu organisme
karena makanannya . Contoh: dihasilkannya enzim selulase oleh hewan memamah biak
pada bagian rumennya yang dihasilkan oleh bakteri rumen yang ada di dalam rumennya
yang diajak kerja sama dengannya
Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivor (pemakan
daging). herbivor memakan tumbuhan), serta omnivor (pemakan daging dan turnbuhan).
Penyesuaian hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya. antara lain terdapat pada
ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda.. Untuk mencerna tumbuhan
yang umumnya mempunyai sel-sel berdinding sel keras, rata-rata usus herbrvor lebih
panjang daripada usus karnivor:
Unta yang memiliki kantung air di punuknya sehingga dapat bertahan di gurun pasir.
Adaptasi fisiologi ini penekanannya menyangkut fungsi alat-alat tubuh yang umumnya
terletak di bagian dalam tubuh mengalami perubahan srhingga tetap bertahan hidup.
ADAPTASI TINGKAH LAKU
Bunglon melakukan mimikri, yaitu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai
dengan warna lingkungan/tempat hinggapnya.
Dengan mengubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungannya, bunglon
terlindung dari pemangsanya sekaligus tersamar dari hewan yang akan
dimangsanya.
Jika berada di dedaunan, warna kulit bunglon menjadi hijau. Sebaliknya, apabila
berada di tanah, warna kulit bunglon menjadi seperti tanah (kecokelatan)
Dengan demikian, bunglon dapat terhindar dari bahaya dan sekaligus lebih
mudah menangkap mangsanya.
AUTOTOMI CECAK
Dalam keadaan bahaya, cecak melakukan autotomi, yaitu memutuskan ekornya.
Ekor cecak yang terputus tetap dapat bergerak sehingga perhatian
pemangsanya beralih pada ekor tersebut dan cecak dapat menyelamatkan diri.
2. ADAPTASI MORFOLOGI
Bentuk Paruh
Elang memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang melengkung dan ujungnya
tajam. Fungsi paruh untuk mencengkeram korbannya.
Burung gelatik paruhnya sesuai untuk makan biji-bijian.
Burung kolibri, paruhya sesuai untuk mengisap madu dari bunga.
Burung pelikan, paruhnya sesuai untuk menangkap ikan.
Burung elang, paruhnya sesuai untuk mengoyak daging mangsanya.
Burung pelatuk. paruhnya sesuai untuk memahat batang pohon dan menangkap serangga
di dalamnya. Adaptasi morfologi pada burung juga dapat dilihat pada macam-macam
bentuk kakinya.
ADAPTASI FISIOLOGI
Kucing, apabila hewan ini berteduh kadar metabolisme badan kucing tersebut akan
direndahkan supaya kadar kehilangan air didalam badan berkurang.
Musang juga beradaptasi dengan cara menyemburkancairan bagi mengelakkan dirinya
daripada musuh. Kelenjar bau yang dimiliki oleh musang tersebut membuat musuh tidak
kuat dan pergi karena baunya
Burung hantu memiliki penglihatan yang sangat tajam yang memungkinkannya untuk
dapat melihat di malam hari
Ikan yang berada di laut mengeluarkan urin yang lebih pekat daripada ikan yang ada di
air tawar
Musang dapat mensekresikan bau busukdengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi
lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.
ADAPTASI TINGKAH LAKU
RACUN ( BISA)
Kalajengking melindungi dirinya dari musuh dengan menggunakan sengatnya.
Sengatnya ini mengandung racun yang dapat membunuh musuhnya.
Selain kelajengking, hewan lain yang menggunakan zat racun untuk melindungi dirinya
dari serangan musuh adalah, kelabang, lebah, ular, dll
CANGKANG/KARAPAX
Siput memiliki pelindung tubuh yang keras dan kuat yang disebut cangkang.
Hewan jenis ini melindungi diri dari musuhnya dengan cara memasukkan
tubuhnya kedalam cangkang.
Selain siput, kura-kura, dan penyu juga memiliki Karapax sisi Dorsal dan
Plastron dididi ventral , cangkang yang digunakan untuk melindungi diri dari
musuhnya
3. ADAPTASI MORFOLOGI
Bentuk kaki / Ceker
Bentuk kaki yang berbeda-beda disesuaikan dengan tempat hidupnya dan jenis mangsa
yang dimakannya.
Berdasarkan lingkungan dan jenis makanan yang dimakannya, bentuk kaki burung
dikelompokkan
Bentuk Kaki dan Paruh
Berbagai tipe mulut pada serangga
Untuk memperoleh makanannya, serangga memiliki cara tersendiri.
Salah satu bentuk penyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang bebedabeda sesuai
dengan jenis makanannya.
Bedasarkan jenis makanan yang dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan menjadi
empat, yaitu mulutpengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut penyerap.
ADAPTASI FISIOLOGI
Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivor (pemakan
daging). herbivor memakan tumbuhan), serta omnivor (pemakan daging dan turnbuhan).
Penyesuaian hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya. antara lain terdapat pada
ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda.. Untuk mencerna tumbuhan
yang umumnya mempunyai sel-sel berdinding sel keras, rata-rata usus herbrvor lebih
panjang daripada usus karnivor:
Unta yang memiliki kantung air di punuknya sehingga dapat bertahan di gurun pasir.
Burung hantu memiliki penglihatan yang sangat tajam yang memungkinkannya untuk
dapat melihat di malam hari
Ikan yang berada di laut mengeluarkan urin yang lebih pekat daripada ikan yang ada di air
tawar
Musang dapat mensekresikan bau busukdengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi
lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.
ADAPTASI TINGKAH LAKU
AUTOTOMI CECAK
Dalam keadaan bahaya, cecak melakukan autotomi, yaitu memutuskan ekornya.
Ekor cecak yang terputus tetap dapat bergerak sehingga perhatian
pemangsanya beralih pada ekor tersebut dan cecak dapat menyelamatkan diri.
PENCARIAN FLAGELATA PENGAHASIL SELULLOSA PADA RAYAP
Mengapa rayap dengan mudah dapat mencerna kayu
Rayap mampu mencerna kayu bukan karena mempunyai enzim yang dapat
mencerna kayu,
Melainkan karena di dalam ususnya terdapat hewan flagellata yang mampu
mencernakan kayu. Hewan flagellata mampu menghasilkan enzim selulose.
Secara periodik, rayap mengalami pengelupasan kulit.
4. ADAPTASI MORFOLOGI
Mulut pengisap
Mulut pengisap pada serangga
Bentuknya seperti belalai yang dapat digulung dan dijulurkan
Contoh serangga yang memiliki mulut pengisap adalah kupu-kupu. Kupu-kupu
menggunakan mulut pengisap untuk mengisap madu dari bunga.
Mulut penusuk dan penghisap
Mulut penusuk dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang tajam dan
panjang
Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk dan penghisap adalah nyamuk.
Nyamuk menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia kemudian menghisap
darah.
Jadi, selain mulutnya berfungsi sebagai penusuk juga berfungsi sebagai pengisap.3)
Mulut penjilat
ADAPTASI FISIOLOGI
Adaptasi fisiologi ini penekanannya menyangkut fungsi alat-alat tubuh yang umumnya
terletak di bagian dalam tubuh mengalami perubahan srhingga tetap bertahan hidup.
Contoh adapatasi fisiologis adalah seperti pada binatang / hewan onta yang punya
kantung air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan tidak minum di padang pasir
dalam jangka waktu yang lama
Anjing laut yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah dingin
dengan menahan panas tubuh tetap tertahan
Adaptasi ini bisa juga berupa berlaku pada enzim yang dihasilkan suatu organisme
karena makanannya . Contoh: dihasilkannya enzim selulase oleh hewan memamah biak
pada bagian rumennya yang dihasilkan oleh bakteri rumen yang ada di dalam rumennya
yang diajak kerja sama dengannya
Kucing, apabila hewan ini berteduh kadar metabolisme badan kucing tersebut akan
direndahkan supaya kadar kehilangan air didalam badan berkurang.
Musang juga beradaptasi dengan cara menyemburkancairan bagi mengelakkan dirinya
daripada musuh. Kelenjar bau yang dimiliki oleh musang tersebut membuat musuh tidak
kuat dan pergi karena baunya
ADAPTASI TINGKAH LAKU
KAMUFLASE CUMI / kantung tinta
Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam.
Bila musuh datang, tinta disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga musuh tidak
dapat melihat kedudukan cumi-cumi dan gurita.
Cumi-cumi mengeluarkan tinta/cairan hitam ketika ada bahaya yang
mengancamnya.
Cumi-cumi juga mampu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna
lingkungannya.
KELENJAR BAU
Pada Walang sangit , Musang , dan hewan hewan yang mengeluarkan bau
Musang dapat mensekresikan bau busukdengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi
lubang dubur.
Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.