Dokumen tersebut memberikan ringkasan situasi penyebaran COVID-19 di provinsi Sulawesi Selatan pada minggu ke-42. Tercatat 17.314 kasus positif aktif dengan laju insidensi 47,1 per 100.000 penduduk dan 444 kematian dengan laju kematian 183,1 per 100.000 penduduk. Enam kabupaten berisiko tinggi, 16 kabupaten berisiko sedang, dan dua kabupaten terkendali. Rekomendasi intervensi disesuaikan dengan zonasi resiko
2. INDIKATOR
EPIDEMIOLOGI
SUSPEK FOLLOW UP
1021 11.339
TOTAL SUSPEK
2.080
POSITIF AKTIF
17.314
TOTAL POSITIF
15
237
TOTAL PROBABLE
PROBABLE FOLLOW UP
UPDATE : 17 OKTOBBER 2020
SOURCE : https://covid19.sulselprov.go.id/
3. PERBANDINGANANGKA REPRODUKSIEFEKTIF (Rt)24KABUPATEN/KOTA(17OKTOBER 2020)
PROVINSISULAWESI SELATAN
INDIKATOR
EPIDEMIOLOGI
Keterangan:
Nilai di atas garis merah : kasus sementara bertumbuh
Nilai di bawah garis merah : penularan terkendali
0
1
2
3
Luwu
Sidrap
Bulukumba
Selayar
Wajo
Sinjai
Palopo
Pinrang
Enrekang
Pangkep
Luwu
Utara
Jeneponto
Soppeng
Barru
Parepare
Bone
Makassar
Maros
Toraja
Utara
Gowa
Takalar
Bantaeng
Luwu
Timur
Tana
Toraja
4. LAJU INSIDENSIPER100.000PENDUDUK
MENURUT KABUPATEN/KOTA
LAJU INSIDENSISULSEL
PER100.000PENDUDUK
47.1
PER 100.000
PENDUDUK
JUMLAHKEMATIANCOVID-19
PER100.000PENDUDUK
Jumlah Meninggal : 444 orang
Jumlah Penduduk : 9.426.885
183.1
PER 100.000
PENDUDUK
Jumlah Positif : 17.314 orang
Jumlah Penduduk : 9.426.885
INDIKATOR
EPIDEMIOLOGI
UPDATE : 17 OKTOBER 2020
SOURCE : https://covid19.sulselprov.go.id/
19
20
27
40
40
42
45
46
57
78
87
89
89
92
111
111
116
126
169
195
204
219
477
558
0 100 200 300 400 500 600
BONE
TORAJA UTARA
LUWU
WAJO
PINRANG
TATOR
SELAYAR
BANTAENG
BARRU
PALOPO
SOPPENG
PANGKEP
SIDRAP
LUWU UTARA
BULUKUMBA
JENEPONTO
ENREKANG
TAKALAR
MAROS
PAREPARE
SINJAI
GOWA
LUWU TIMUR
MAKASSAR
9. PEMERIKSAAN PCR
POSITIVITYRATE
Update s.d tanggal 5 September 2020
Jumlah Penduduk : 9.426.885
Test/1 Jt penduduk
8.610
Hasil PCRPositif
11.7 %
JUMLAH TESPER 1000PENDUDUKPER MINGGU
(PERIODE03- 16OKT 2020)
INDIKATOR
SURVEILANS
Total Specimen
130.163
Kapasitas Lab
4.355
PCR Kasus Baru
81.167
1.1
1.3
1.3
1.3 1.3
1.4
1.4
1.3
1.5
1.4
1.4 1.4
1.2
1.1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
tes /1000/minggu target
10. PEMETAAN ZONASI RESIKO
PROVINSI SULAWESI SELATAN
No Komponen Indikator Kriteria Skor
Rt <1 7.0
Rt = >1 0.0
>25 0.0
16-25 1.0
5--15 2.0
<5 3.0
>25% 0.0
>10 -25 % 1.0
5-10 % 2.0
< 5 % 3.0
Kinerja SKDR (ketepatan dan kelengkapan)
>=95 % 1.5
85-<95 1.0
70-<85 0.5
< 70 0.0
>=90 % 1.5
80-<90 1.0
70-<80 0.5
< 70 0.0
>1.2 2.0
1-1.2 1.0
<1 0.0
>1.2 2.0
1-1.2 1.0
<1 0.0
Epidemiologi
Laju Insidensi
Kelengkapan
Angka Reproduksi Efektif (Rt) selama 2
minggu terakhir
Jumlah TT Isolasi terhadap pasien positif
dapat menampung s.d 20 % dari pasien
positif atau ( rasio TT isolasi terhadap
pasien positif aktif > 1.2)
Jumlah TT RS terhadap pasien positif dapat
menampung 20 % dari ODP net, PDP net
dan kasus positif aktif atau rasio
ketersediaan TT RS terhadap jumlah ODP
net, PDP net dan jumlah kasus aktif > 1.2
Ketepatan
Surveilans
2
Positivity rate < 5 %
Kesiapan Sistem
layanan kesehatan
3
1
Interpretasi
16-20: resiko rendah sekali hijau- penularan terkendali
11-15: resiko rendah kuning - resiko rendah
6-10 : resiko sedang orange - resiko sedang
0-5 : resiko tinggi merah - resiko tinggi
Indikator
Epidemiologi 50 %
Indikator
Surveilans 30 %
Indikator
Pelayanan kesehatan 20 %
12. REKOMENDASI INTERVENSI/AKTIFITAS BERDASARKAN ZONASI RESIKO
Protokol kesehatan Dijalankan dengan ketat Dijalankan dengan ketat Dijalankan dengan ketat Dijalankan dengan ketat
Strategi Intervensi
Aggressive testing, massive
contact tracing, massive
education
Aggressive testing, massive contact
tracing, massive education
Intensive testing, massive contact
tracing, massive education
Regular testing, massive contact
tracing, massive education
Perjalanan/Pergerakan
Perjalanan orang keluar wilayah
dibatasi, screening di pintu
masuk-keluar
Perjalanan orang keluar wilayah
dibatasi, screening di pintu masuk-
keluar
Perjalanan oramg keluar wilayah
dibatasi, screening di pintu masuk-
keluar
Perjalanan orang dari luar masuk
dibatasi
Pembukaan aktifitas bisnis
Aktifitas bisnis ditutup kecuali
untuk keperluan dan kebutuhan
pokok seperti sembako, farmasi
Aktifitas bisnis ditutup kecuali
untuk keperluan dan kebutuhan
pokok seperti sembako, farmasi
Aktifitas bisnis dibuka terbatas untuk
bisnis dengan tingkat resiko rendah
Aktifitas bisnis dapat dibuka
dengan implementasi protokol
kesehatan secara ketat
Kegiatan keagamaan Ditutup sementara Ditutup sementara
Dibuka dengan dihadirii oleh
maksimum 50 % dari kapasitas
ruangan
Dibuka normal dengan
implementasi protokol kesehatan
yang ketat
Pembukaan sekolah
Ditutup sementara Pembelajaran
jarak jauh
Ditutup sementaraPembelajaran
jarak jauh
Ditutup sementara Pembelajaran
jarak jauh
Dibuka dengan implementasi
protokol kesehatan yang ketat
Pembukaan tempat umum dan
keramaian
Ditutup sementara. Ditutup sementara. Ditutup sementara. Dibuka dengan implementasi
protokol kesehatan yang ketat
Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan essensial
tetap berjalan, telemedicine
direkomendasikan
Pelayanan kesehatan essensial
tetap berjalan, telemedicine
direkomendasikan
pelayanan kesehatan dapat dibuka
dengan implementasi protokol
kesehatan ketat
pelayanan kesehatan dapat
dibuka dengan implementasi
protokol kesehatan ketat
Sistem Karantina-Isolasi karantina-isolasi Terpusat karantina-isolasi Terpusat karantina-isolasi Terpusat Karantina isolasi Mandiri
Kewajiban tinggal di rumah
Masyarakat wajib tinggal di
rumah kecuali untuk keperluan
penting. Bekerja dari rumah
diterapkan
Masyarakat disarankan tetap di
rumah terutama kelompok rentan
(lansia dan punya komorbid).
Bekerja dari rumah diterapkan
Kelompok lansia dan yang memiliki
komorbid tetap tinggal di rumah.
Aktifitas bekerja kantor dapat
dilakukan dengan implementasi
protokol kesehatan ketat
Semua orang sakit harus tinggal
di rumah. Aktifitas bekerja kantor
dapat dilakukan dengan
implementasi protokol kesehatan
ketat
Aktifitas/intervensi Zona Merah Zona Oranye Zona Kuning Zona Hijau