SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Download to read offline
12/12/2015
1
KEBIJAKAN KERJASAMA PEMERINTAH BISNIS
DALAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PUBLIK
KEBIJAKAN KERJASAMA PEMERINTAH BISNIS
DALAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PUBLIK
Dr. Riant Nugroho
Pengajar Kebijakan Publik Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Administrasi, 
Universitas Indonesia; Direktur Institute for Policy Reform
©riantnugrohoipr2015
Disampaikan untuk
Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia
Jakarta, 4 Desember 2015
RND
Syarat PPP yang berhasil
1. Infrastruktur diperlukan publik (hal 11 ‐16: RCA, SD)
2. Pemerintah tidak cakap [bukan vendor driven policy] (hal 19‐
20)
3. Tidak perlu subsidi [termasuk PSO]
4. Ada Badan Regulator yang independen (affordability & 
quality)
5. Tata kelola yang baik [kalau konsesi habis, yang 
dikembalikan; tidak diasetkan waktu go public]
RND
12/12/2015
2
Kendala PPP
1. Gagasan yang salah [tol di negara kepulauan]
2. Metode yang salah [child with hammer]
3. Kebijakan yang salah [sudah paket, vendor driven policy]
4. Tata kelola yang salah [regulatory captured]
5. Konteks yang salah [NJOP, BPK, Kejagung, KPK…]
6. Sistem pendanaan yang berjangka panjang [bertentangan
dengan sistem pendanaan perbankan, apa negara mau
talangi kalau investasi loss]
7. Pelaku bisnis sering dianggap sebagai malaikat ….
RND
RND
12/12/2015
3
I
DIRAHMATI
II
DIMARAHI
III
DISESALI
IV
DIBUANG…
Right time Wrong time
Right idea
Wrong idea
RND
I
…..
II
a. Berkaitan dengan
national security
b. Memerlukan subsidi
APBN di masa sekarang
dan ke depan
III
…..
IV
…..
Dapat di‐KPBU‐kan Tidak dapat di‐KPBU‐kan
Infrastruktur
vital/strategis
Infrastruktur
tidak vital/ 
tidak strategis
RND
12/12/2015
4
Public Private Partnership
• PPP is another privatization (Sanjoyo & 
Nugroho, Reinventing Badan Usaha Milik
Daerah 2006)
• PPP is involvement of any not‐government 
institutions to do government’s job 
(Yescombe, Public Private Partnership: 
Principles of Policy and Finance 2007:1)
RND
12/12/2015
5
PPP adalah kerjasama pemerintah dengan aktor non 
negara, yaitu
1. Swasta nasional
2. Swasta luar negeri
3. Koperasi (?)
4. LSM (?)
5. BUMN/D yang sudah go public : karena terdapat aktor
bukan negara di dalam organisasi tersebut, sehingga
keuangannya bukan murni lagi keuangan negara, sehingga
setiap fasilitas yang diberikan, khususnya memberkan
fasilitas keuangan dari negara, berarti memberikan fasilitas
kepada sejumlah orang/aktor non‐negara tertentu dan
dengan tidak memberikan kepada warga masyarakat non‐
pemilik organisasi tersebut
RND
Public Private Partnership 
1. the sale of public assets: including the de‐nationalization of public 
corporations and the sale of publicly owned land and buildings. 
2. charging, it refers to the privatization of the financial costs of a 
service which is still provided by the public sector
3. contracting out, it refers to the privatization of the production of a 
service by means of substituting private contractors for ‘in‐house’ 
provision, although the service continues to be financed by the 
public sector
4. liberalization, it referred to as deregulation. This involves the 
relaxation or removal of statutory monopoly provisions, which 
have prevented private sector firms entering public sector markets 
(Braddon and Foster, Privatization: Social Science Themes and 
Perspectives, 1999: 3‐4)
RND
12/12/2015
6
“darling”
• PPP is the “darling” of many parties: Government, business, 
and international financial organizations. 
• They have come to a single pot of justification: a PPP is thus 
an alternative to provide government service without using 
funding from tax (Yescombe, 2007: 3).
RND
Aktor Pendorong Public Private Partnership
MasyarakatMasyarakat PemerintahPemerintah
Lembaga
Keuangan
Global
Lembaga
Keuangan
Global
Pelaku
bisnis
Pelaku
bisnis
RND
12/12/2015
7
Masyarakat
1. Memerlukan pelayanan umum yang berbasiskan
infrastruktur publik
2. Pelayanan meningkat secara jenis/ragam, kuantitas, dan
kualitas
3. Masyarakat menjadikan keberhasilan tersebut sebagai
kriteria keberhasilan suatu pemerintahan
RND
Pemerintah
1. Semakin sulit meningkatkan pendapatan dari pajak dan
pendapatan negara lain, termasuk hutang
2. Semakin perlu membangun infrastruktur publik untuk:
a. Membuktikan bahwa sudah bekerja dengan baik –sehingga
pantas memperoleh hadiah
b. Mendorong pertumbuhan ekonomi secara instan –bubble 
economic
RND
12/12/2015
8
Pelaku bisnis
1. BUMN : mempercepat prestasi usaha
2. Swasta nasional : kue bisnis yang aman
3. Swasta asing : peluang bisnis di negara lain yang aman
RND
Lembaga keuangan dunia
1. Pinjaman yang aman
2. Pengembalian yang aman
RND
12/12/2015
9
Plus ilmuwan ekonomi dan pembangunan
1. Eksperimen gagasan baru
2. Mudah dieksekusi, pasti diterima, karena sebangun dengan
empat kepentingan di atas
RND
Kegagalan Kebijakan
RND
1. Tidak dapat dirumuskan
[process failure]
2. Tidak dapat diputuskan
[decision failure]
3. Tidak dapat ditetapkan
[legal failure]
4. Berhasil ditetapkan
kemudian dikoreksi [quality 
failure]
5. Berhasil ditetapkan
kemudian dicabut dan
diganti [content failure]
6. Berhasil ditetapkan tetapi
dibatalkan [tidak perlu
diganti] [product failure]
1. Tidak dapat dilaksanakan
[management failure]
2. Dapat dilaksanakan tetapi
mahal [administrative 
failure]
3. Dapat dilaksanakan dengan
baik, tetapi hasilnya tidak
sesuai disain [design failure]
4. Dapat dilaksanakan dengan
baik, hasilnya sesuai disain, 
tapi tidak sesuai dengan
nilai yang diharapkan
[theory failure]
5. Pelaksanaan diambil alih
orang lain [derailed failure]
1. Tidak dapat dikendalikan
[management failure]
2. Dapat dikendalikan tetapi
mahal [administrative 
failure]
3. Dapat dikendalikan dengan
baik, tetapi hasilnya tidak
sesuai disain [design failure]
4. Dapat dikendalikan dengan
baik, hasilnya sesuai disain, 
tapi tidak sesuai dengan
nilai yang diharapkan
[theory failure]
5. Pengendalikan diambil alih
orang lain [derailed failure]
Gagal Perumusan Gagal Pelaksanaan Gagal Pengendalian
Riant Nugroho, 2013, Public Policy, Jakarta: Elex, Gramedia)
12/12/2015
10
Policy failure
1. The policy is formulated successfully, but the policy is unable to be 
implemented. It named as management failure, since policy then 
undermanage or unable‐to‐manage. 
2. The policy is formulated successfully, but the implementation is costly. It 
named as administrative failure.
3. The policy is formulated successfully, the implementation is successful, 
but the result is not as the design. It named as design failure 
4. The policy is formulated successfully, the implementation is as successful 
as the design, but it was fit to the policy wisdom of the hoped result. It 
named as theory failure (Patton & Savicky, 1993: 365).
5. The policy is formulated successfully, but in the implementation it is 
taken over by another political and/or administration interest, hence 
creates a totally different result. It named as derailed policy.
RND
Kegagalan terbanyak dari PPP
management 
failure
administrative 
failure
design failure  theory failure  derailed policy
Hampir tidak
pernah
Kadang terjadi Sangat sering
terjadi
Paling Sering
terjadi
Kadang terjadi
 Proyek
Umbulan
 Sampah kota  PPP PAM
Jakarta
 Busway
 Sampah kota
 PPP PAM
Jakarta
 Busway
 Jalan tol
dalam kota
 Sampah kota
 [swastanisasi
pelayanan
publik]
RND
12/12/2015
11
Perbandingan karakter kebijakan
Isu kebijakan PPP KPBU Privatisasi
Aset negara Dikerjasamakan
dengan pelaku non 
negara
Dikerjasamakan
dengan badan
usaha, khususnya
swasta
Kepemilikan
diserahkan/dijual
kepada swasta
Pengendalian Negara masih
mengendalikan
secara langsung
atau tidak langsung
Negara relatif tidak
mengendalikan, jika
ada maksimal tidak
langsung
Negara tidak
mengendalikan
sama sekali, kecuali
regulasi umum
Perlindungan
kepentingan publik
Sedang Rendah Sangat rendah
Subsidi Negara Tidak ada pada saat awal, tetapi
dimungkin pada saat berjalan
Tidak ada
Pelayanan publik Kualitas menengah, 
harga menengah
Relatif berkualitas
harga tinggi
Berkualitas harga
sangat tinggi
RND
Bagaimana “membenarkan” KKPB?
1. Temukan akar masalah secara teknis
2. Temukan masalah sampai filosofinya
3. Temuan perbandingan kebijakan
RND
12/12/2015
12
RND
RND
12/12/2015
13
RND
+ 20% kartu 
perdana 
diregistrasi 
dengan baik
100% kartu 
perdana tidak 
diregistrasi 
dengan baik
Analisis RCA tentang Kegagalan kebijakan 
registrasi kartu perdana (SIM Card Perdana)
RND
12/12/2015
14
5 Why method
1. Mengapa gagal ? Karena Operator,  Distributor, dan 
konsumen tidak patuh sepenuh
2. Mengapa mereka sampai tidak patuh sepenuh? Karena 
Kominfo tidak dapat memaksa mereka untuk patuh sepenuh
3. Mengapa Kominfo tidak dapat memaksa? Karena Kominfo 
tidak punya instrumen (termasuk mekanisme) pengendali 
kepatuhan (compliance) yang  efektif?
4. Mengapa tidak ada? Karena hanya berupa sebuah 
Keputusan Menteri yang tidak mengikat para pihak serta ada 
sanksi jika tidak dilaksanakan, dan tidak ada sub‐organisasi 
Kominfo yang secara khusus ditugaskan memastikan 
pengendalian berjalan efektif
RCA untuk Menkominfo
RND
RCA dengan “5 Why Method” untuk Kemkominfo/BRTI
Mengapa  Karena Tindakan solusi
Mengapa gagal ?  Karena Operator,  Distributor, dan 
konsumen tidak patuh sepenuh
Mengapa sampai 
mereka tidak 
patuh sepenuh? 
Karena Kominfo tidak dapat memaksa 
mereka untuk patuh sepenuh
Mengapa Kominfo 
tidak dapat 
memaksa? 
Karena Kominfo tidak punya instrumen 
(termasuk mekanisme) pengendali 
kepatuhan (compliance) yang  efektif?
Mengapa tidak 
ada? 
(1) karena hanya berupa sebuah Kepmen 
(dan SE) yang tidak mengikat para pihak, 
dan tanpa sanksi jika tidak dilaksanakan; 
(2) dan tidak ada sub‐organisasi yang 
secara khusus ditugaskan memastikan 
pengendalian berjalan efektif
1. Buat Kepmen baru 
yang lebih efektif
2. Buat Tim Khusus 
Adhoc Pengen‐
dalian registrasi 
kartu perdana
RND
12/12/2015
15
PPP ? Publik Pemerintah Swasta Bank Dunia
Because/ 
Why 1
Because/ 
Why 2
Because/ 
Why 3
Because/ 
Why 4
Because/ 
Why 4
RND
Why 1
Why 2
Why 3
Why 4
Why 5
5W Kompleks : Mengapa pasien RS “kabur”…
Dokter
galak
Perawat
judes
Kamar inap
kotor
Makanan
buruk
Biaya
mahal
….. …. ……. ….. …
….. …. ……. ….. …
….. …. ……. ….. …
….. …. ……. ….. …
Aksi ….. …. ……. ….. …
RND
12/12/2015
16
5‐WHY ANALYSIS TEMPLATE
12/12/2015
17
RND
Bagaimana “membenarkan” KKPB?
1. Temukan akar masalah secara teknis
2. Temukan masalah sampai filosofinya
3. Temuan perbandingan kebijakan secara manajemen dan
finansial
RND
12/12/2015
18
Kebutuhan
infrastruktur publik
Kebutuhan nyata/riil
PUDRIP
Dipenuhi publik
sendiri
Dipenuhi pemerintah
Dipenuhi pasar
“mengapa?”
“mengapa?”
“mengapa?”
Kebutuhan yang 
dikreasikan
pemerintah
GODRIP
Dipenuhi pemerintah
Dipenuhi publik
sendiri
Dipenuhi pasar via 
pemerintah
Dipenuhi pasar
langsung
“mengapa?”
“mengapa?”
“mengapa?”
“mengapa?”
Kebutuhan yang 
dihela pasar
VEDRIP
Dipenuhi pasar via 
pemerintah
Dipenuhi pasar
langsung
“mengapa?”
“mengapa?”
Pengendalian kebijakan…
RND
12/12/2015
19
Bagaimana “membenarkan” KKPB?
1. Temukan akar masalah secara teknis
2. Temukan masalah sampai filosofinya
3. Temuan perbandingan kebijakan secara manajemen dan
finansial
RND
Metode komparasi
• Apakah dikelola negara atau swasta ?
• Di PPP kan atau tidak?
• Di KKPB kan atau tidak ?
RND
12/12/2015
20
Cost comparative method : biaya dan manajemen
Isu KKPB Pemerintah Swasta
1 thn 5 thn 10 thn 20 thn 1 thn 5 thn 10 thn 20 thn
Pembangunan 
Infrastruktur
Pengelolaan
Infrastruktur
Pengembangan
Infrastruktur
Pembangunan dan
pengelolaan
Pembangunan,
pengelolaan, dan
pengembangan
RND
Cost comparative method : biaya dan manajemen
Isu KKPB Negara Swasta Simpulan
Pembangunan 
Infrastruktur
Rp 900 Rp 700 Swasta
Pengelolaan
Infrastruktur
Rp 500 Rp 400 Swasta
Pengembangan
Infrastruktur
Rp 600 Rp 550 Swasta
Pembangunan dan
pengelolaan
Rp 1.400 Rp 1.100 Swasta
Pembangunan,
pengelolaan, dan
pengembangan
Rp 2.000 Rp 1.650 Swasta
RND
12/12/2015
21
Catatan
1. Masukkan risiko di masa depan
2. Masukkan kemungkinan subsidi yang muncul di masa depan
3. Masukkan kemungkinan terjadi kondisi d mana “pemerintah
diatur swasta”
RND
Bagaimana caranya? Jenis Kebijakan Publik
secara generik
1. Kebijakan formal
2. Konvensi. Kebiasaan umum lembaga publik yang telah
diterima bersama.
3. Pernyataan pejabat publik dalam forum publik
4. Perilaku pejabat publik
RND
12/12/2015
22
1. Kebijakan Formal
Jenis Muatan Implementasi
Ketertiban : membatasi
dan melarang
Pembangunan : 
Antisipasi dan Inovasi
Kekhususan : alokasi aset
dan kekuasaan negara
kepada non negara
Hukum
[Pidana, Perdata, 
Agama, Khusus]
Undang‐Undang
[UU, Perda]
Regulasi
[Keputusan
Eksekutif]
Administrative enactment/ 
enforcement [insentif & 
disinsentif]
Law enactment/ 
enforcement [peradilan]
Regulative/administrative 
enactment/ enforcement 
[insentif & disinsentif]
RND
1.3. Regulasi
1. Aset negara yang dikelola
oleh lembaga bisnis
2. Infrastruktur publik atau
utilitas
3. Monopoli alami
RND
1. Enerji (listrik, bahan bakar baku)
2. Telekomunikasi (frekuensi, 
konten, penyadapan, dan satelit)
3. Media Komunikasi (media massa, 
internet)
4. Penyiaran (broadcast dan konten)
5. Air (air minum/bersih dan air 
limbah)
6. Transportasi (pelabuhan, 
bandara, transportasi udara, 
transportasi laut, transportasi
darat publik/massal, jalan tol)
7. (Pangan)
12/12/2015
23
RND
RND
12/12/2015
24
APBN
BUMN
Konstruksi
Infrastruktur
Fisik Publik milik
BUMN
BUMN Pengelola
Ekonomi biaya
rendah
Uang rakyat : 
Pajak dan
“naming rights”
Yang ditanggung hanya OPEX saja, tidak ada CAPEX
RND
APBN
PMN
BUMN Persero
Infrastruktur
Fisik Publik milik
BUMN
Pelayanan mahal
dan naik secara
eksesif
Ekonomi biaya
tinggi
Uang rakyat : 
Pajak dan
“naming rights”
Menjadi CAPEX BUMN
Rakyat mendapatkan “satu kali sengatan”
RND
12/12/2015
25
APBN
PMN
BUMN Persero
Infrastruktur
Fisik Publik milik
BUMN
Pelayanan mahal
dan naik secara
eksesif
Ekonomi biaya
tinggi
Uang rakyat : 
Pajak dan
“naming rights”
Menjadi CAPEX BUMN
Rakyat mendapatkan “dua kali sengatan”
BUMN Go Public 
(swasta ikut
menikmati PMN)
RND
APBN
PMN
BUMN Persero
Infrastruktur
Fisik Publik milik
BUMN
Pelayanan mahal
dan naik secara
eksesif
Ekonomi biaya
tinggi
Uang rakyat : 
Pajak dan
“naming rights”
Menjadi CAPEX BUMN
Rakyat mendapatkan “tiga kali sengatan”
BUMN Go Public 
(swasta ikut
menikmati PMN)
RND
BUMN Go Public lagi [right 
issue] dengan memasukkan
infrastruktur publik sebagai
kekayaannya
12/12/2015
26
BUMN yang profit making 
[persero], apalagi sudah go public, 
artinya sudah menggunakan
manajemen profesional. Kalau
perlu uang gunakan CARA 
MANAJEMEN [Aksi Korporasi] dan
bukan CARA POLITIK [Aksi Politik] 
dengan cara PMN
RND
Catatan …
"Negara modern yang berhasil menyejahterakan rakyat
adalah negara yang dikelola oleh pikiran dengan
produknya berupa nalar atau logika dan ilmu
pengetahuan dengan produknya adalah teori. 
Menafikan teori, mengandalkan logika belaka, akan
menjadikan negara itu menjadi hiruk pikuk semata. 
Karena nalar atau logika tidak pernah dapat diverivikasi, 
apakah itu murni ataukah ia titipan kepentingan. Jangan
remehkan teori dan mendewakan nalar, tetapi padukan
keduanya, karena itu berarti memuliakan Tuhan Sang 
Pencipta pikiran dan ilmu pengetahuan. Sebuah panggilan
kepada setiap PEMIMPIN BANGSA, mulai dari Presiden, 
Menteri, Gubernur, Walikota, Bupati".
RND
12/12/2015
27
KOMERSIALISASI INTELEKTUAL atau
KOMERSIALISASI AKADEMIKAL terjadi ketika
teori dibuat kaum pandai hanya untuk
MEMBENARKAN NALAR KEKUASAAN semata, 
dan bukan untuk memperbaiki atau mengoreksi
nalar kekuasaan tersebut
(Riant Nugroho, 2 Desember 2015)
RND
Kebijakan publik adalah masalah kepentingan…
RND

More Related Content

Similar to PPP Infrastruktur

Studi kelayakan bisnis
Studi kelayakan bisnisStudi kelayakan bisnis
Studi kelayakan bisnisvoltamantika
 
1, sm, sukrasno, hapzi ali, strategic management, overview of strategic manag...
1, sm, sukrasno, hapzi ali, strategic management, overview of strategic manag...1, sm, sukrasno, hapzi ali, strategic management, overview of strategic manag...
1, sm, sukrasno, hapzi ali, strategic management, overview of strategic manag...SukrasnoSukrasno
 
10, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen fungsional, u...
10, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen fungsional, u...10, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen fungsional, u...
10, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen fungsional, u...Desikoes
 
05-Perencanaan_Manajerial_Dan_Penetapan_Tujuan-1.ppt
05-Perencanaan_Manajerial_Dan_Penetapan_Tujuan-1.ppt05-Perencanaan_Manajerial_Dan_Penetapan_Tujuan-1.ppt
05-Perencanaan_Manajerial_Dan_Penetapan_Tujuan-1.pptIVI050602KadekHERYPu
 
05-Perencanaan_Manajerial_Dan_Penetapan_Tujuan.ppt
05-Perencanaan_Manajerial_Dan_Penetapan_Tujuan.ppt05-Perencanaan_Manajerial_Dan_Penetapan_Tujuan.ppt
05-Perencanaan_Manajerial_Dan_Penetapan_Tujuan.pptArizalAbdulMalik1
 
MANAJEMEN INTEGRASI PROYEK
MANAJEMEN INTEGRASI PROYEKMANAJEMEN INTEGRASI PROYEK
MANAJEMEN INTEGRASI PROYEKDEDE IRYAWAN
 
"Pengertian & Konsep Dasar STUDY KELAYAKAN" _PANDUAN dalam Penyusunan FEASIBI...
"Pengertian & Konsep Dasar STUDY KELAYAKAN" _PANDUAN dalam Penyusunan FEASIBI..."Pengertian & Konsep Dasar STUDY KELAYAKAN" _PANDUAN dalam Penyusunan FEASIBI...
"Pengertian & Konsep Dasar STUDY KELAYAKAN" _PANDUAN dalam Penyusunan FEASIBI...Kanaidi ken
 
2 - KONTEKS DAN PROSES MANPRO.pdf
2 - KONTEKS DAN PROSES MANPRO.pdf2 - KONTEKS DAN PROSES MANPRO.pdf
2 - KONTEKS DAN PROSES MANPRO.pdfssuser70e6c7
 
STUDI KELAYAKAN BISNIS BAB 1-2
STUDI KELAYAKAN BISNIS BAB 1-2STUDI KELAYAKAN BISNIS BAB 1-2
STUDI KELAYAKAN BISNIS BAB 1-2CahayaDwi1
 
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan DaerahFungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan DaerahDeddy Supriady Bratakusumah
 
Perkembangan Manajemen Proyek
Perkembangan Manajemen ProyekPerkembangan Manajemen Proyek
Perkembangan Manajemen ProyekHeri Heryadi
 
(2022) Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT"
(2022) Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT"(2022) Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT"
(2022) Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT"Kanaidi ken
 
(2021) Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEME...
(2021) Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEME...(2021) Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEME...
(2021) Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEME...Kanaidi ken
 
Deskripsi MANAJEMEN PROYEK _Materi Training "PROJECT MANAGEMENT"
Deskripsi MANAJEMEN PROYEK _Materi Training "PROJECT MANAGEMENT"Deskripsi MANAJEMEN PROYEK _Materi Training "PROJECT MANAGEMENT"
Deskripsi MANAJEMEN PROYEK _Materi Training "PROJECT MANAGEMENT"Kanaidi ken
 
Tm4 kelompok 10 analisis siklus manajemen proses bisnis pada pt adhi karya tbk
Tm4 kelompok 10 analisis siklus manajemen proses bisnis pada pt adhi karya tbkTm4 kelompok 10 analisis siklus manajemen proses bisnis pada pt adhi karya tbk
Tm4 kelompok 10 analisis siklus manajemen proses bisnis pada pt adhi karya tbkgiatamaistian1
 
konsep proyek.ppt
konsep proyek.pptkonsep proyek.ppt
konsep proyek.pptUnUnKenow
 
Fungsi manajemen perencanaan
Fungsi manajemen   perencanaanFungsi manajemen   perencanaan
Fungsi manajemen perencanaanSthefanie Parera
 

Similar to PPP Infrastruktur (20)

Evaluasi Strategi
Evaluasi StrategiEvaluasi Strategi
Evaluasi Strategi
 
Studi kelayakan bisnis
Studi kelayakan bisnisStudi kelayakan bisnis
Studi kelayakan bisnis
 
1, sm, sukrasno, hapzi ali, strategic management, overview of strategic manag...
1, sm, sukrasno, hapzi ali, strategic management, overview of strategic manag...1, sm, sukrasno, hapzi ali, strategic management, overview of strategic manag...
1, sm, sukrasno, hapzi ali, strategic management, overview of strategic manag...
 
10, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen fungsional, u...
10, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen fungsional, u...10, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen fungsional, u...
10, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen fungsional, u...
 
05-Perencanaan_Manajerial_Dan_Penetapan_Tujuan-1.ppt
05-Perencanaan_Manajerial_Dan_Penetapan_Tujuan-1.ppt05-Perencanaan_Manajerial_Dan_Penetapan_Tujuan-1.ppt
05-Perencanaan_Manajerial_Dan_Penetapan_Tujuan-1.ppt
 
05-Perencanaan_Manajerial_Dan_Penetapan_Tujuan.ppt
05-Perencanaan_Manajerial_Dan_Penetapan_Tujuan.ppt05-Perencanaan_Manajerial_Dan_Penetapan_Tujuan.ppt
05-Perencanaan_Manajerial_Dan_Penetapan_Tujuan.ppt
 
MANAJEMEN INTEGRASI PROYEK
MANAJEMEN INTEGRASI PROYEKMANAJEMEN INTEGRASI PROYEK
MANAJEMEN INTEGRASI PROYEK
 
"Pengertian & Konsep Dasar STUDY KELAYAKAN" _PANDUAN dalam Penyusunan FEASIBI...
"Pengertian & Konsep Dasar STUDY KELAYAKAN" _PANDUAN dalam Penyusunan FEASIBI..."Pengertian & Konsep Dasar STUDY KELAYAKAN" _PANDUAN dalam Penyusunan FEASIBI...
"Pengertian & Konsep Dasar STUDY KELAYAKAN" _PANDUAN dalam Penyusunan FEASIBI...
 
4.proses perencanaan
4.proses perencanaan4.proses perencanaan
4.proses perencanaan
 
2 - KONTEKS DAN PROSES MANPRO.pdf
2 - KONTEKS DAN PROSES MANPRO.pdf2 - KONTEKS DAN PROSES MANPRO.pdf
2 - KONTEKS DAN PROSES MANPRO.pdf
 
STUDI KELAYAKAN BISNIS BAB 1-2
STUDI KELAYAKAN BISNIS BAB 1-2STUDI KELAYAKAN BISNIS BAB 1-2
STUDI KELAYAKAN BISNIS BAB 1-2
 
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan DaerahFungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
 
Perkembangan Manajemen Proyek
Perkembangan Manajemen ProyekPerkembangan Manajemen Proyek
Perkembangan Manajemen Proyek
 
(2022) Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT"
(2022) Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT"(2022) Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT"
(2022) Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT"
 
(2021) Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEME...
(2021) Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEME...(2021) Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEME...
(2021) Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEME...
 
Deskripsi MANAJEMEN PROYEK _Materi Training "PROJECT MANAGEMENT"
Deskripsi MANAJEMEN PROYEK _Materi Training "PROJECT MANAGEMENT"Deskripsi MANAJEMEN PROYEK _Materi Training "PROJECT MANAGEMENT"
Deskripsi MANAJEMEN PROYEK _Materi Training "PROJECT MANAGEMENT"
 
Tm4 kelompok 10 analisis siklus manajemen proses bisnis pada pt adhi karya tbk
Tm4 kelompok 10 analisis siklus manajemen proses bisnis pada pt adhi karya tbkTm4 kelompok 10 analisis siklus manajemen proses bisnis pada pt adhi karya tbk
Tm4 kelompok 10 analisis siklus manajemen proses bisnis pada pt adhi karya tbk
 
konsep proyek.ppt
konsep proyek.pptkonsep proyek.ppt
konsep proyek.ppt
 
konsep proyek.ppt
konsep proyek.pptkonsep proyek.ppt
konsep proyek.ppt
 
Fungsi manajemen perencanaan
Fungsi manajemen   perencanaanFungsi manajemen   perencanaan
Fungsi manajemen perencanaan
 

More from Dr. Riant Nugroho

Kebijakan kerjasama pemerintah badan usaha [kpbu]
Kebijakan kerjasama pemerintah badan usaha [kpbu]Kebijakan kerjasama pemerintah badan usaha [kpbu]
Kebijakan kerjasama pemerintah badan usaha [kpbu]Dr. Riant Nugroho
 
Riant nugroho jakarta water service
Riant nugroho    jakarta water serviceRiant nugroho    jakarta water service
Riant nugroho jakarta water serviceDr. Riant Nugroho
 
New paradigms for highly efficient urban water services asia water week jak...
New paradigms for highly efficient urban water services   asia water week jak...New paradigms for highly efficient urban water services   asia water week jak...
New paradigms for highly efficient urban water services asia water week jak...Dr. Riant Nugroho
 
Behind the failed of jakarta water privatization icpa canberra 2010
Behind the failed of jakarta water privatization   icpa canberra 2010Behind the failed of jakarta water privatization   icpa canberra 2010
Behind the failed of jakarta water privatization icpa canberra 2010Dr. Riant Nugroho
 
Kebijakan moneter kebijakan fiskal kebijakan anggaran
Kebijakan moneter kebijakan fiskal kebijakan anggaranKebijakan moneter kebijakan fiskal kebijakan anggaran
Kebijakan moneter kebijakan fiskal kebijakan anggaranDr. Riant Nugroho
 
Gsma jakarta green telco indonesia riant nugroho
Gsma jakarta green telco indonesia riant nugrohoGsma jakarta green telco indonesia riant nugroho
Gsma jakarta green telco indonesia riant nugrohoDr. Riant Nugroho
 
The green telco business by brti
The green telco business by brtiThe green telco business by brti
The green telco business by brtiDr. Riant Nugroho
 
Metode penilaian kualitas kebijakan transportasi
Metode penilaian kualitas kebijakan transportasiMetode penilaian kualitas kebijakan transportasi
Metode penilaian kualitas kebijakan transportasiDr. Riant Nugroho
 
The green telco business gsma bali 12 12-2012
The green telco business gsma bali 12 12-2012The green telco business gsma bali 12 12-2012
The green telco business gsma bali 12 12-2012Dr. Riant Nugroho
 
New paradigms for highly efficient urban water services asia water week jak...
New paradigms for highly efficient urban water services   asia water week jak...New paradigms for highly efficient urban water services   asia water week jak...
New paradigms for highly efficient urban water services asia water week jak...Dr. Riant Nugroho
 
The governance of the jakarta water post ppp rn
The governance of the jakarta water post ppp rnThe governance of the jakarta water post ppp rn
The governance of the jakarta water post ppp rnDr. Riant Nugroho
 

More from Dr. Riant Nugroho (14)

Kebijakan kerjasama pemerintah badan usaha [kpbu]
Kebijakan kerjasama pemerintah badan usaha [kpbu]Kebijakan kerjasama pemerintah badan usaha [kpbu]
Kebijakan kerjasama pemerintah badan usaha [kpbu]
 
Riant nugroho jakarta water service
Riant nugroho    jakarta water serviceRiant nugroho    jakarta water service
Riant nugroho jakarta water service
 
New paradigms for highly efficient urban water services asia water week jak...
New paradigms for highly efficient urban water services   asia water week jak...New paradigms for highly efficient urban water services   asia water week jak...
New paradigms for highly efficient urban water services asia water week jak...
 
Behind the failed of jakarta water privatization icpa canberra 2010
Behind the failed of jakarta water privatization   icpa canberra 2010Behind the failed of jakarta water privatization   icpa canberra 2010
Behind the failed of jakarta water privatization icpa canberra 2010
 
12 masalah pam jakarta
12 masalah pam jakarta12 masalah pam jakarta
12 masalah pam jakarta
 
The alchemy of policy pst
The alchemy of policy pstThe alchemy of policy pst
The alchemy of policy pst
 
Jakarta water-governance
Jakarta water-governanceJakarta water-governance
Jakarta water-governance
 
Kebijakan moneter kebijakan fiskal kebijakan anggaran
Kebijakan moneter kebijakan fiskal kebijakan anggaranKebijakan moneter kebijakan fiskal kebijakan anggaran
Kebijakan moneter kebijakan fiskal kebijakan anggaran
 
Gsma jakarta green telco indonesia riant nugroho
Gsma jakarta green telco indonesia riant nugrohoGsma jakarta green telco indonesia riant nugroho
Gsma jakarta green telco indonesia riant nugroho
 
The green telco business by brti
The green telco business by brtiThe green telco business by brti
The green telco business by brti
 
Metode penilaian kualitas kebijakan transportasi
Metode penilaian kualitas kebijakan transportasiMetode penilaian kualitas kebijakan transportasi
Metode penilaian kualitas kebijakan transportasi
 
The green telco business gsma bali 12 12-2012
The green telco business gsma bali 12 12-2012The green telco business gsma bali 12 12-2012
The green telco business gsma bali 12 12-2012
 
New paradigms for highly efficient urban water services asia water week jak...
New paradigms for highly efficient urban water services   asia water week jak...New paradigms for highly efficient urban water services   asia water week jak...
New paradigms for highly efficient urban water services asia water week jak...
 
The governance of the jakarta water post ppp rn
The governance of the jakarta water post ppp rnThe governance of the jakarta water post ppp rn
The governance of the jakarta water post ppp rn
 

Recently uploaded

PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxssuser8905b3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (14)

PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 

PPP Infrastruktur

  • 1. 12/12/2015 1 KEBIJAKAN KERJASAMA PEMERINTAH BISNIS DALAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PUBLIK KEBIJAKAN KERJASAMA PEMERINTAH BISNIS DALAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PUBLIK Dr. Riant Nugroho Pengajar Kebijakan Publik Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Administrasi,  Universitas Indonesia; Direktur Institute for Policy Reform ©riantnugrohoipr2015 Disampaikan untuk Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia Jakarta, 4 Desember 2015 RND Syarat PPP yang berhasil 1. Infrastruktur diperlukan publik (hal 11 ‐16: RCA, SD) 2. Pemerintah tidak cakap [bukan vendor driven policy] (hal 19‐ 20) 3. Tidak perlu subsidi [termasuk PSO] 4. Ada Badan Regulator yang independen (affordability &  quality) 5. Tata kelola yang baik [kalau konsesi habis, yang  dikembalikan; tidak diasetkan waktu go public] RND
  • 2. 12/12/2015 2 Kendala PPP 1. Gagasan yang salah [tol di negara kepulauan] 2. Metode yang salah [child with hammer] 3. Kebijakan yang salah [sudah paket, vendor driven policy] 4. Tata kelola yang salah [regulatory captured] 5. Konteks yang salah [NJOP, BPK, Kejagung, KPK…] 6. Sistem pendanaan yang berjangka panjang [bertentangan dengan sistem pendanaan perbankan, apa negara mau talangi kalau investasi loss] 7. Pelaku bisnis sering dianggap sebagai malaikat …. RND RND
  • 3. 12/12/2015 3 I DIRAHMATI II DIMARAHI III DISESALI IV DIBUANG… Right time Wrong time Right idea Wrong idea RND I ….. II a. Berkaitan dengan national security b. Memerlukan subsidi APBN di masa sekarang dan ke depan III ….. IV ….. Dapat di‐KPBU‐kan Tidak dapat di‐KPBU‐kan Infrastruktur vital/strategis Infrastruktur tidak vital/  tidak strategis RND
  • 4. 12/12/2015 4 Public Private Partnership • PPP is another privatization (Sanjoyo &  Nugroho, Reinventing Badan Usaha Milik Daerah 2006) • PPP is involvement of any not‐government  institutions to do government’s job  (Yescombe, Public Private Partnership:  Principles of Policy and Finance 2007:1) RND
  • 5. 12/12/2015 5 PPP adalah kerjasama pemerintah dengan aktor non  negara, yaitu 1. Swasta nasional 2. Swasta luar negeri 3. Koperasi (?) 4. LSM (?) 5. BUMN/D yang sudah go public : karena terdapat aktor bukan negara di dalam organisasi tersebut, sehingga keuangannya bukan murni lagi keuangan negara, sehingga setiap fasilitas yang diberikan, khususnya memberkan fasilitas keuangan dari negara, berarti memberikan fasilitas kepada sejumlah orang/aktor non‐negara tertentu dan dengan tidak memberikan kepada warga masyarakat non‐ pemilik organisasi tersebut RND Public Private Partnership  1. the sale of public assets: including the de‐nationalization of public  corporations and the sale of publicly owned land and buildings.  2. charging, it refers to the privatization of the financial costs of a  service which is still provided by the public sector 3. contracting out, it refers to the privatization of the production of a  service by means of substituting private contractors for ‘in‐house’  provision, although the service continues to be financed by the  public sector 4. liberalization, it referred to as deregulation. This involves the  relaxation or removal of statutory monopoly provisions, which  have prevented private sector firms entering public sector markets  (Braddon and Foster, Privatization: Social Science Themes and  Perspectives, 1999: 3‐4) RND
  • 7. 12/12/2015 7 Masyarakat 1. Memerlukan pelayanan umum yang berbasiskan infrastruktur publik 2. Pelayanan meningkat secara jenis/ragam, kuantitas, dan kualitas 3. Masyarakat menjadikan keberhasilan tersebut sebagai kriteria keberhasilan suatu pemerintahan RND Pemerintah 1. Semakin sulit meningkatkan pendapatan dari pajak dan pendapatan negara lain, termasuk hutang 2. Semakin perlu membangun infrastruktur publik untuk: a. Membuktikan bahwa sudah bekerja dengan baik –sehingga pantas memperoleh hadiah b. Mendorong pertumbuhan ekonomi secara instan –bubble  economic RND
  • 8. 12/12/2015 8 Pelaku bisnis 1. BUMN : mempercepat prestasi usaha 2. Swasta nasional : kue bisnis yang aman 3. Swasta asing : peluang bisnis di negara lain yang aman RND Lembaga keuangan dunia 1. Pinjaman yang aman 2. Pengembalian yang aman RND
  • 9. 12/12/2015 9 Plus ilmuwan ekonomi dan pembangunan 1. Eksperimen gagasan baru 2. Mudah dieksekusi, pasti diterima, karena sebangun dengan empat kepentingan di atas RND Kegagalan Kebijakan RND 1. Tidak dapat dirumuskan [process failure] 2. Tidak dapat diputuskan [decision failure] 3. Tidak dapat ditetapkan [legal failure] 4. Berhasil ditetapkan kemudian dikoreksi [quality  failure] 5. Berhasil ditetapkan kemudian dicabut dan diganti [content failure] 6. Berhasil ditetapkan tetapi dibatalkan [tidak perlu diganti] [product failure] 1. Tidak dapat dilaksanakan [management failure] 2. Dapat dilaksanakan tetapi mahal [administrative  failure] 3. Dapat dilaksanakan dengan baik, tetapi hasilnya tidak sesuai disain [design failure] 4. Dapat dilaksanakan dengan baik, hasilnya sesuai disain,  tapi tidak sesuai dengan nilai yang diharapkan [theory failure] 5. Pelaksanaan diambil alih orang lain [derailed failure] 1. Tidak dapat dikendalikan [management failure] 2. Dapat dikendalikan tetapi mahal [administrative  failure] 3. Dapat dikendalikan dengan baik, tetapi hasilnya tidak sesuai disain [design failure] 4. Dapat dikendalikan dengan baik, hasilnya sesuai disain,  tapi tidak sesuai dengan nilai yang diharapkan [theory failure] 5. Pengendalikan diambil alih orang lain [derailed failure] Gagal Perumusan Gagal Pelaksanaan Gagal Pengendalian Riant Nugroho, 2013, Public Policy, Jakarta: Elex, Gramedia)
  • 10. 12/12/2015 10 Policy failure 1. The policy is formulated successfully, but the policy is unable to be  implemented. It named as management failure, since policy then  undermanage or unable‐to‐manage.  2. The policy is formulated successfully, but the implementation is costly. It  named as administrative failure. 3. The policy is formulated successfully, the implementation is successful,  but the result is not as the design. It named as design failure  4. The policy is formulated successfully, the implementation is as successful  as the design, but it was fit to the policy wisdom of the hoped result. It  named as theory failure (Patton & Savicky, 1993: 365). 5. The policy is formulated successfully, but in the implementation it is  taken over by another political and/or administration interest, hence  creates a totally different result. It named as derailed policy. RND Kegagalan terbanyak dari PPP management  failure administrative  failure design failure  theory failure  derailed policy Hampir tidak pernah Kadang terjadi Sangat sering terjadi Paling Sering terjadi Kadang terjadi  Proyek Umbulan  Sampah kota  PPP PAM Jakarta  Busway  Sampah kota  PPP PAM Jakarta  Busway  Jalan tol dalam kota  Sampah kota  [swastanisasi pelayanan publik] RND
  • 11. 12/12/2015 11 Perbandingan karakter kebijakan Isu kebijakan PPP KPBU Privatisasi Aset negara Dikerjasamakan dengan pelaku non  negara Dikerjasamakan dengan badan usaha, khususnya swasta Kepemilikan diserahkan/dijual kepada swasta Pengendalian Negara masih mengendalikan secara langsung atau tidak langsung Negara relatif tidak mengendalikan, jika ada maksimal tidak langsung Negara tidak mengendalikan sama sekali, kecuali regulasi umum Perlindungan kepentingan publik Sedang Rendah Sangat rendah Subsidi Negara Tidak ada pada saat awal, tetapi dimungkin pada saat berjalan Tidak ada Pelayanan publik Kualitas menengah,  harga menengah Relatif berkualitas harga tinggi Berkualitas harga sangat tinggi RND Bagaimana “membenarkan” KKPB? 1. Temukan akar masalah secara teknis 2. Temukan masalah sampai filosofinya 3. Temuan perbandingan kebijakan RND
  • 14. 12/12/2015 14 5 Why method 1. Mengapa gagal ? Karena Operator,  Distributor, dan  konsumen tidak patuh sepenuh 2. Mengapa mereka sampai tidak patuh sepenuh? Karena  Kominfo tidak dapat memaksa mereka untuk patuh sepenuh 3. Mengapa Kominfo tidak dapat memaksa? Karena Kominfo  tidak punya instrumen (termasuk mekanisme) pengendali  kepatuhan (compliance) yang  efektif? 4. Mengapa tidak ada? Karena hanya berupa sebuah  Keputusan Menteri yang tidak mengikat para pihak serta ada  sanksi jika tidak dilaksanakan, dan tidak ada sub‐organisasi  Kominfo yang secara khusus ditugaskan memastikan  pengendalian berjalan efektif RCA untuk Menkominfo RND RCA dengan “5 Why Method” untuk Kemkominfo/BRTI Mengapa  Karena Tindakan solusi Mengapa gagal ?  Karena Operator,  Distributor, dan  konsumen tidak patuh sepenuh Mengapa sampai  mereka tidak  patuh sepenuh?  Karena Kominfo tidak dapat memaksa  mereka untuk patuh sepenuh Mengapa Kominfo  tidak dapat  memaksa?  Karena Kominfo tidak punya instrumen  (termasuk mekanisme) pengendali  kepatuhan (compliance) yang  efektif? Mengapa tidak  ada?  (1) karena hanya berupa sebuah Kepmen  (dan SE) yang tidak mengikat para pihak,  dan tanpa sanksi jika tidak dilaksanakan;  (2) dan tidak ada sub‐organisasi yang  secara khusus ditugaskan memastikan  pengendalian berjalan efektif 1. Buat Kepmen baru  yang lebih efektif 2. Buat Tim Khusus  Adhoc Pengen‐ dalian registrasi  kartu perdana RND
  • 15. 12/12/2015 15 PPP ? Publik Pemerintah Swasta Bank Dunia Because/  Why 1 Because/  Why 2 Because/  Why 3 Because/  Why 4 Because/  Why 4 RND Why 1 Why 2 Why 3 Why 4 Why 5 5W Kompleks : Mengapa pasien RS “kabur”… Dokter galak Perawat judes Kamar inap kotor Makanan buruk Biaya mahal ….. …. ……. ….. … ….. …. ……. ….. … ….. …. ……. ….. … ….. …. ……. ….. … Aksi ….. …. ……. ….. … RND
  • 17. 12/12/2015 17 RND Bagaimana “membenarkan” KKPB? 1. Temukan akar masalah secara teknis 2. Temukan masalah sampai filosofinya 3. Temuan perbandingan kebijakan secara manajemen dan finansial RND
  • 18. 12/12/2015 18 Kebutuhan infrastruktur publik Kebutuhan nyata/riil PUDRIP Dipenuhi publik sendiri Dipenuhi pemerintah Dipenuhi pasar “mengapa?” “mengapa?” “mengapa?” Kebutuhan yang  dikreasikan pemerintah GODRIP Dipenuhi pemerintah Dipenuhi publik sendiri Dipenuhi pasar via  pemerintah Dipenuhi pasar langsung “mengapa?” “mengapa?” “mengapa?” “mengapa?” Kebutuhan yang  dihela pasar VEDRIP Dipenuhi pasar via  pemerintah Dipenuhi pasar langsung “mengapa?” “mengapa?” Pengendalian kebijakan… RND
  • 19. 12/12/2015 19 Bagaimana “membenarkan” KKPB? 1. Temukan akar masalah secara teknis 2. Temukan masalah sampai filosofinya 3. Temuan perbandingan kebijakan secara manajemen dan finansial RND Metode komparasi • Apakah dikelola negara atau swasta ? • Di PPP kan atau tidak? • Di KKPB kan atau tidak ? RND
  • 20. 12/12/2015 20 Cost comparative method : biaya dan manajemen Isu KKPB Pemerintah Swasta 1 thn 5 thn 10 thn 20 thn 1 thn 5 thn 10 thn 20 thn Pembangunan  Infrastruktur Pengelolaan Infrastruktur Pengembangan Infrastruktur Pembangunan dan pengelolaan Pembangunan, pengelolaan, dan pengembangan RND Cost comparative method : biaya dan manajemen Isu KKPB Negara Swasta Simpulan Pembangunan  Infrastruktur Rp 900 Rp 700 Swasta Pengelolaan Infrastruktur Rp 500 Rp 400 Swasta Pengembangan Infrastruktur Rp 600 Rp 550 Swasta Pembangunan dan pengelolaan Rp 1.400 Rp 1.100 Swasta Pembangunan, pengelolaan, dan pengembangan Rp 2.000 Rp 1.650 Swasta RND
  • 21. 12/12/2015 21 Catatan 1. Masukkan risiko di masa depan 2. Masukkan kemungkinan subsidi yang muncul di masa depan 3. Masukkan kemungkinan terjadi kondisi d mana “pemerintah diatur swasta” RND Bagaimana caranya? Jenis Kebijakan Publik secara generik 1. Kebijakan formal 2. Konvensi. Kebiasaan umum lembaga publik yang telah diterima bersama. 3. Pernyataan pejabat publik dalam forum publik 4. Perilaku pejabat publik RND
  • 22. 12/12/2015 22 1. Kebijakan Formal Jenis Muatan Implementasi Ketertiban : membatasi dan melarang Pembangunan :  Antisipasi dan Inovasi Kekhususan : alokasi aset dan kekuasaan negara kepada non negara Hukum [Pidana, Perdata,  Agama, Khusus] Undang‐Undang [UU, Perda] Regulasi [Keputusan Eksekutif] Administrative enactment/  enforcement [insentif &  disinsentif] Law enactment/  enforcement [peradilan] Regulative/administrative  enactment/ enforcement  [insentif & disinsentif] RND 1.3. Regulasi 1. Aset negara yang dikelola oleh lembaga bisnis 2. Infrastruktur publik atau utilitas 3. Monopoli alami RND 1. Enerji (listrik, bahan bakar baku) 2. Telekomunikasi (frekuensi,  konten, penyadapan, dan satelit) 3. Media Komunikasi (media massa,  internet) 4. Penyiaran (broadcast dan konten) 5. Air (air minum/bersih dan air  limbah) 6. Transportasi (pelabuhan,  bandara, transportasi udara,  transportasi laut, transportasi darat publik/massal, jalan tol) 7. (Pangan)
  • 24. 12/12/2015 24 APBN BUMN Konstruksi Infrastruktur Fisik Publik milik BUMN BUMN Pengelola Ekonomi biaya rendah Uang rakyat :  Pajak dan “naming rights” Yang ditanggung hanya OPEX saja, tidak ada CAPEX RND APBN PMN BUMN Persero Infrastruktur Fisik Publik milik BUMN Pelayanan mahal dan naik secara eksesif Ekonomi biaya tinggi Uang rakyat :  Pajak dan “naming rights” Menjadi CAPEX BUMN Rakyat mendapatkan “satu kali sengatan” RND
  • 25. 12/12/2015 25 APBN PMN BUMN Persero Infrastruktur Fisik Publik milik BUMN Pelayanan mahal dan naik secara eksesif Ekonomi biaya tinggi Uang rakyat :  Pajak dan “naming rights” Menjadi CAPEX BUMN Rakyat mendapatkan “dua kali sengatan” BUMN Go Public  (swasta ikut menikmati PMN) RND APBN PMN BUMN Persero Infrastruktur Fisik Publik milik BUMN Pelayanan mahal dan naik secara eksesif Ekonomi biaya tinggi Uang rakyat :  Pajak dan “naming rights” Menjadi CAPEX BUMN Rakyat mendapatkan “tiga kali sengatan” BUMN Go Public  (swasta ikut menikmati PMN) RND BUMN Go Public lagi [right  issue] dengan memasukkan infrastruktur publik sebagai kekayaannya
  • 26. 12/12/2015 26 BUMN yang profit making  [persero], apalagi sudah go public,  artinya sudah menggunakan manajemen profesional. Kalau perlu uang gunakan CARA  MANAJEMEN [Aksi Korporasi] dan bukan CARA POLITIK [Aksi Politik]  dengan cara PMN RND Catatan … "Negara modern yang berhasil menyejahterakan rakyat adalah negara yang dikelola oleh pikiran dengan produknya berupa nalar atau logika dan ilmu pengetahuan dengan produknya adalah teori.  Menafikan teori, mengandalkan logika belaka, akan menjadikan negara itu menjadi hiruk pikuk semata.  Karena nalar atau logika tidak pernah dapat diverivikasi,  apakah itu murni ataukah ia titipan kepentingan. Jangan remehkan teori dan mendewakan nalar, tetapi padukan keduanya, karena itu berarti memuliakan Tuhan Sang  Pencipta pikiran dan ilmu pengetahuan. Sebuah panggilan kepada setiap PEMIMPIN BANGSA, mulai dari Presiden,  Menteri, Gubernur, Walikota, Bupati". RND
  • 27. 12/12/2015 27 KOMERSIALISASI INTELEKTUAL atau KOMERSIALISASI AKADEMIKAL terjadi ketika teori dibuat kaum pandai hanya untuk MEMBENARKAN NALAR KEKUASAAN semata,  dan bukan untuk memperbaiki atau mengoreksi nalar kekuasaan tersebut (Riant Nugroho, 2 Desember 2015) RND Kebijakan publik adalah masalah kepentingan… RND