SlideShare a Scribd company logo
1 of 97
Download to read offline
PENGENDALIAN MUTUPENGENDALIAN MUTU
CAMPURAN PANASCAMPURAN PANAS
PENGENDALIAN MUTUPENGENDALIAN MUTU
KualitasKualitas PersonilPersonil
TersedianyaTersedianya LaboratoriumLaboratorium YangYang
MemadaiMemadai
PeralatanPeralatan YangYang SesuaiSesuai DanDan
TerkalibrasiTerkalibrasi
PelaksanaanPelaksanaan PengendalianPengendalian MutuMutu
SetiapSetiap TahapanTahapan
Bagan Alir Pengendalian Mutu PekerjaanBagan Alir Pengendalian Mutu Pekerjaan
Campuran Beraspal PaCampuran Beraspal Panasnas
LanjutanLanjutan
PENGENDALIAN MUTU BAHANPENGENDALIAN MUTU BAHAN
Pengambilan contoh aspal dilaksanakan sesuai denganPengambilan contoh aspal dilaksanakan sesuai dengan
SNI 03SNI 03--63996399--2000.2000.
Pengambilan contoh aspal keras dari tiap truk tangkiPengambilan contoh aspal keras dari tiap truk tangki
dilaksanakan pada bagian atas, tengah dan bawah.dilaksanakan pada bagian atas, tengah dan bawah.
Contoh pertama yang diambil langsung diuji diContoh pertama yang diambil langsung diuji di
laboratorium lapangan untuk memperoleh nilai penetrasilaboratorium lapangan untuk memperoleh nilai penetrasi
dan titik lembek.dan titik lembek.
Aspal di dalam truk tangki tidak boleh dialirkan ke dalamAspal di dalam truk tangki tidak boleh dialirkan ke dalam
tangki penyimpan sebelum hasil pengujian memenuhitangki penyimpan sebelum hasil pengujian memenuhi
ketentuan.ketentuan.
Apabila aspal keras tersedia dalam bentuk drum, makaApabila aspal keras tersedia dalam bentuk drum, maka
pengambilan contoh aspal harus dilakukan untuk setiappengambilan contoh aspal harus dilakukan untuk setiap
akar 3 (akar 3 ( ³³√√ ) dari jumlah drum.) dari jumlah drum.
a)Pengambilan contoh aspal keras
PPengambilan contoh Asbuton Butir harus dilakukanengambilan contoh Asbuton Butir harus dilakukan
untuk setiap akar 3 (untuk setiap akar 3 ( ³³√√ ) dari jumlah kemasan.) dari jumlah kemasan.
Sedangkan untuk asbuton butir yang diolah di lokasiSedangkan untuk asbuton butir yang diolah di lokasi
pencampur harus dilakukan untuk setiap 50 ton ataupencampur harus dilakukan untuk setiap 50 ton atau
diambil minimum 4 contoh dari setiap tempatdiambil minimum 4 contoh dari setiap tempat
penimbunan.penimbunan.
Contoh pertama yang diambil harus langsung diuji diContoh pertama yang diambil harus langsung diuji di
laboratorium lapangan untuk memperoleh kadarlaboratorium lapangan untuk memperoleh kadar
bitumen, ukuran butir maksimum dan kadar air.bitumen, ukuran butir maksimum dan kadar air.
Asbuton Butir yang dipasok tidak boleh diterimaAsbuton Butir yang dipasok tidak boleh diterima
sebelum hasil pengujian contoh tersebut memenuhisebelum hasil pengujian contoh tersebut memenuhi
ketentuan.ketentuan.
b) Pengambilan contoh asbuton butir
Peremaja digunakan untuk asbuton campuran hangat,Peremaja digunakan untuk asbuton campuran hangat,
yang terbuat dari pencampuran aspal pen 60 denganyang terbuat dari pencampuran aspal pen 60 dengan
bahan tambah, seperti BO (Bunker Oil), MFO (Merin Fuelbahan tambah, seperti BO (Bunker Oil), MFO (Merin Fuel
Oil). Perbandingan antara kedua bahan tersebutOil). Perbandingan antara kedua bahan tersebut
disesuaikan agar diperoleh bahan peremaja yangdisesuaikan agar diperoleh bahan peremaja yang
memenuhi syarat. Umumnya perbandingan antara bahanmemenuhi syarat. Umumnya perbandingan antara bahan
tambah dengan aspal keras, antara 35tambah dengan aspal keras, antara 35--65 s/d 4565 s/d 45--5555
untuk memperoleh nilai PH 1000 (viskositas 100untuk memperoleh nilai PH 1000 (viskositas 100--200200
detik pada suhu 82,2 oC).detik pada suhu 82,2 oC).
Pengambilan contoh peremaja dilaksanakan sesuaiPengambilan contoh peremaja dilaksanakan sesuai
dengan SNI 03dengan SNI 03--63996399--2000. Pengambilan contoh aspal2000. Pengambilan contoh aspal
keras dari tiap truk tangki dilaksanakan pada bagian atas,keras dari tiap truk tangki dilaksanakan pada bagian atas,
tengah dan bawah. Apabila peremaja tersedia dalamtengah dan bawah. Apabila peremaja tersedia dalam
bentuk drum, maka pengambilan contoh peremaja harusbentuk drum, maka pengambilan contoh peremaja harus
dilakukan untuk setiap akar 3 (dilakukan untuk setiap akar 3 ( ³³√√ ) dari jumlah drum.) dari jumlah drum.
Pengujian yang dilakukan adalah pengujian viskositas danPengujian yang dilakukan adalah pengujian viskositas dan
kelekatan.kelekatan.
c) Pengambilan contoh peremaja
Agregat di stockpile bervariasi dari titik ke titik, sehinggaAgregat di stockpile bervariasi dari titik ke titik, sehingga
diperlukan usaha yang cermat untuk memastikan bahwa contohdiperlukan usaha yang cermat untuk memastikan bahwa contoh
pengujian mewakili keadaan agregat yang sebenarnya. Jikapengujian mewakili keadaan agregat yang sebenarnya. Jika
agregat tersebut mengalami segregasi , maka tidak bolehagregat tersebut mengalami segregasi , maka tidak boleh
digunakan.digunakan.
Pengambilan contoh agregat dari stockpile dimaksudkan untukPengambilan contoh agregat dari stockpile dimaksudkan untuk
pengujian abrasi setiap 5000 m3, untuk pengujian gradasi setiappengujian abrasi setiap 5000 m3, untuk pengujian gradasi setiap
1000 m3 dan pengujian setara pasir untuk agregat halus setiap1000 m3 dan pengujian setara pasir untuk agregat halus setiap
250 m3.250 m3.
Guna mendapatkan contoh agregat yang mewakili dari suatuGuna mendapatkan contoh agregat yang mewakili dari suatu
penyimpanan bahan digunakan sekop berujung persegi danpenyimpanan bahan digunakan sekop berujung persegi dan
papan dengan langkah sebagai berikut:papan dengan langkah sebagai berikut:
Tentukan tempat pengambilan contoh agregat pada tempatTentukan tempat pengambilan contoh agregat pada tempat
penimbunan dan masukkan papan kedalam timbunanpenimbunan dan masukkan papan kedalam timbunan
diatasnya dengan tegak.diatasnya dengan tegak.
Buang agregat pada daerah miring dibawah papan hinggaBuang agregat pada daerah miring dibawah papan hingga
diperoleh tempat yang rata dan datar untuk pengambilandiperoleh tempat yang rata dan datar untuk pengambilan
contoh.contoh.
Masukkan sekop kedalam bagian yang datar dan pindahkanMasukkan sekop kedalam bagian yang datar dan pindahkan
satu sekop penuh agregat kedalam ember, lakukan dengansatu sekop penuh agregat kedalam ember, lakukan dengan
hatihati--hati.hati.
d) Pengambilan contoh agregat
PENGENDALIAN MUTU BAHANPENGENDALIAN MUTU BAHAN
Pengambilan contoh aspal dilaksanakan sesuai denganPengambilan contoh aspal dilaksanakan sesuai dengan
SNI 03SNI 03--63996399--2000.2000.
Pengambilan contoh aspal keras dari tiap truk tangkiPengambilan contoh aspal keras dari tiap truk tangki
dilaksanakan pada bagian atas, tengah dan bawah.dilaksanakan pada bagian atas, tengah dan bawah.
Contoh pertama yang diambil langsung diuji diContoh pertama yang diambil langsung diuji di
laboratorium lapangan untuk memperoleh nilai penetrasilaboratorium lapangan untuk memperoleh nilai penetrasi
dan titik lembek.dan titik lembek.
Aspal di dalam truk tangki tidak boleh dialirkan ke dalamAspal di dalam truk tangki tidak boleh dialirkan ke dalam
tangki penyimpan sebelum hasil pengujian memenuhitangki penyimpan sebelum hasil pengujian memenuhi
ketentuan.ketentuan.
Apabila aspal keras tersedia dalam bentuk drum, makaApabila aspal keras tersedia dalam bentuk drum, maka
pengambilan contoh aspal harus dilakukan untuk setiappengambilan contoh aspal harus dilakukan untuk setiap
akar 3 (akar 3 ( ³³√√ ) dari jumlah drum.) dari jumlah drum.
a)Pengambilan contoh aspal keras
Metoda Pengambilan Contoh Agregat dari Stockpile
Alat pembagi contoh (sample splitter)
Pengendalian Mutu BahanPengendalian Mutu Bahan
250 m3- Nilai setara pasir (sand equivalent)
250 m3 (min. 2 pengujian per hari)- Gradasi agregat dari penampung panas (hot bin)
1000 m3- Gradasi agregat yang ditambahkan ke tumpukan
5000 m3- Abrasi dengan mesin Los Angeles
Agregat :
Jenis Pengujian peremaja drum dan curah mencakup :
Viskositas, kelarutan dan kelekatan
Setiap tangki aspalPeremaja curah
³√ Dari jumlah drumPeremaja berbentuk drum
Peremaja :
- Ukuran butir
- Ekstraksi (kadar aspal)
- Kadar Air
³√ Dari jumlah kemasanAsbuton Butir
Jenis Pengujian aspal drum dan curah mencakup :
Penetrasi dan Titik Lembek
Setiap tangki aspalAspal curah
³√ Dari jumlah drumAspal berbentuk drum
Aspal :
Frekwensi pengujianPengujian
PENGENDALIAN MUTU CAMPURAN BERASPALPENGENDALIAN MUTU CAMPURAN BERASPAL
Bin dingin (cold bins)Bin dingin (cold bins)
TidakTidak adaada perubahanperubahan gradasigradasi agregatagregat.. PerubahanPerubahan gradasigradasi dapatdapat
disebabkandisebabkan karenakarena perbedaanperbedaan quariquari atauatau supliersuplier.. Jika terjadiJika terjadi
perubahan gradasi agregat, maka harus dilakukan pembuatanperubahan gradasi agregat, maka harus dilakukan pembuatan
FCK/JMF kembali.FCK/JMF kembali.
Agregat tidak bercampur. Pencampuran agregat antar bin yangAgregat tidak bercampur. Pencampuran agregat antar bin yang
berdekatan dapat dicegah dengan membuat pemisah yang cukupberdekatan dapat dicegah dengan membuat pemisah yang cukup
dan pengisian tidak berlebih. Pengisian yang baik dimungkinkandan pengisian tidak berlebih. Pengisian yang baik dimungkinkan
jika ukuran bak (bucket) loader lebih kecil dari bukaan mulut bjika ukuran bak (bucket) loader lebih kecil dari bukaan mulut binin
dingin.dingin.
KalibrasiKalibrasi bukaanbukaan binbin dingindingin secarasecara periodikperiodik..
BukaanBukaan binbin dingindingin kadangkadang--kadangkadang tersumbattersumbat,, misalnyamisalnya jikajika
agregatagregat halushalus basahbasah,, agregatagregat terkontaminasiterkontaminasi tanahtanah lempunglempung,, atauatau
penghalangpenghalang lainlain yangyang tidaktidak umumumum sepertiseperti batubatu dandan kayukayu..
PerubahanPerubahan kecepatankecepatan banban berjalanberjalan,, dandan adaada operator yangoperator yang
mengontrolmengontrol aliranaliran agregatagregat dandan membuangmembuang material yang tidakmaterial yang tidak
perluperlu..
1. Pengendalian Mutu Proses Produksi
PengeringPengering (dryer)(dryer)
KalibrasiKalibrasi alatalat pengukurpengukur suhusuhu
PemeriksaanPemeriksaan suhusuhu agregatagregat yangyang dipanaskandipanaskan
PengamatanPengamatan padapada asapasap yangyang keluarkeluar daridari cerobongcerobong asapasap.. JikaJika asapasap berwarnaberwarna
hitamhitam berartiberarti pembakaranpembakaran yangyang terjaditerjadi tidaktidak sempurnasempurna.. SementaraSementara jikajika asapasap
berwarnaberwarna putihputih berkabutberkabut ((mengandungmengandung uapuap air)air) berartiberarti agregatagregat basahbasah dandan adaada
kemungkinankemungkinan kadarkadar airair masihmasih tertinggaltertinggal setelahsetelah prosesproses pengeringanpengeringan..
Ruang kontrol operasiRuang kontrol operasi
Akurasi penimbangan agregat, aspal dan asbuton butir. PenimbangAkurasi penimbangan agregat, aspal dan asbuton butir. Penimbangan yangan yang
tidak akurat atau timbangan yang tidak berfungsi baik, dapat mentidak akurat atau timbangan yang tidak berfungsi baik, dapat menyebabkanyebabkan
terjadinya penyimpangan gradasi, kadar aspal atau kadar asbutonterjadinya penyimpangan gradasi, kadar aspal atau kadar asbuton butir.butir.
Temperatur di hot bin dan drier. Temperatur di hot bin dan drierTemperatur di hot bin dan drier. Temperatur di hot bin dan drier umumnyaumumnya
dapat dilihat dari ruang operasi. Pengendalian temperatur tersedapat dilihat dari ruang operasi. Pengendalian temperatur tersebut akanbut akan
sangat menentukan temperatur pencampuran asbuton. Temperatursangat menentukan temperatur pencampuran asbuton. Temperatur
pencampuran yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menyebapencampuran yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menyebabkanbkan
kualitas asbuton campuran panas atau hangat tidak sesuai dengankualitas asbuton campuran panas atau hangat tidak sesuai dengan yangyang
disyaratkan.disyaratkan.
Waktu pencampuran. Proses pencampuran asbuton, dimulai dari penWaktu pencampuran. Proses pencampuran asbuton, dimulai dari pencampurancampuran
antar agregat (dry mix), kemudian antara agregat dengan aspal aantar agregat (dry mix), kemudian antara agregat dengan aspal atau peremajatau peremaja
(wet mix), dan terakhir setelah 3(wet mix), dan terakhir setelah 3--4 detik4 detik wet mixwet mix kemudian dimasukkankemudian dimasukkan
asbuton butir. Waktu pencampuranasbuton butir. Waktu pencampuran dry mixdry mix umumnya 2umumnya 2--5 detik dan waktu5 detik dan waktu
pencampuranpencampuran wet mixwet mix sekitar 40 detik. Waktu pencampuran yang terlalu lamasekitar 40 detik. Waktu pencampuran yang terlalu lama
akan berakibat aspal beroksidasi dan selanjutnya mengalami proseakan berakibat aspal beroksidasi dan selanjutnya mengalami proses penuaan.s penuaan.
Aspal yang mengalami penuaan akan kehilangan daya lentur dan lekAspal yang mengalami penuaan akan kehilangan daya lentur dan lekatnya,atnya,
sehingga perkerasan menjadi mudah retak.sehingga perkerasan menjadi mudah retak.
PENGENDALIAN MUTU PRODUKSIPENGENDALIAN MUTU PRODUKSI
Pemeriksaan terhadap hasil produksi AMP sangatPemeriksaan terhadap hasil produksi AMP sangat
diperlukan untuk mengetahui secara dini penyimpangandiperlukan untuk mengetahui secara dini penyimpangan--
penyimpangan yang terjadi, sehingga dapat diperbaikipenyimpangan yang terjadi, sehingga dapat diperbaiki
dengan segera. Pengendalian secara visual meliputi,dengan segera. Pengendalian secara visual meliputi,
antara lain :antara lain :
PenyelimutanPenyelimutan aspalaspal padapada agregatagregat
TerjadiTerjadi penggumpalanpenggumpalan atauatau tidaktidak
WarnaWarna asapasap;; birubiru menyatakanmenyatakan kelebihankelebihan panaspanas (overheating)(overheating)
dandan warnawarna asapasap putihputih berkabutberkabut ((uapuap air)air) menyatakanmenyatakan kadarkadar airair
padapada agregatagregat masihmasih relatifrelatif tinggitinggi..
TampakTampak campurancampuran didi dalamdalam bakbak truktruk yang ratayang rata menyatakanmenyatakan
kelebihankelebihan panaspanas atauatau kadarkadar aspalaspal atauatau kadarkadar airair relatifrelatif tinggitinggi..
Jika campuran menggumpal kemungkinan kurang panasJika campuran menggumpal kemungkinan kurang panas
(underheating)(underheating)
Pemeriksaan secara visual hanya bersifat indikasi, pemeriksaan dPemeriksaan secara visual hanya bersifat indikasi, pemeriksaan dengan alatengan alat
juga harus dilakukan. Pemeriksaan tersebut meliputi :juga harus dilakukan. Pemeriksaan tersebut meliputi :
Pemeriksaan temperatur di atas truk pengangkut (dump truck) dengPemeriksaan temperatur di atas truk pengangkut (dump truck) denganan
pengukur suhupengukur suhu
Pengambilan contoh uji untuk pengujian sifatPengambilan contoh uji untuk pengujian sifat--sifat fisik campuran dengansifat fisik campuran dengan
jenis, jumlah dan frekuensi sesuai dengan persyaratan.jenis, jumlah dan frekuensi sesuai dengan persyaratan.
Hasil dan catatan pengujian berikut ini, yang dilaksanakan setiaHasil dan catatan pengujian berikut ini, yang dilaksanakan setiap harip hari
produksi, beserta lokasi penghamparan yang sesuai harus disiapkaproduksi, beserta lokasi penghamparan yang sesuai harus disiapkan :n :
Analisa ayakan (cara basah), paling sedikit dua contoh agregat dAnalisa ayakan (cara basah), paling sedikit dua contoh agregat dari setiapari setiap
penampung panas.penampung panas.
Temperatur campuran saat pengambilan contoh di instalsi pencampuTemperatur campuran saat pengambilan contoh di instalsi pencampurr
aspal (AMP) maupun di lokasi penghamparan (satu per jam).aspal (AMP) maupun di lokasi penghamparan (satu per jam).
Kepadatan Marshall Harian dengan detil dari semua benda uji yangKepadatan Marshall Harian dengan detil dari semua benda uji yang
diperiksa.diperiksa.
Kepadatan dan persentase kepadatan lapangan relatif terhadap KepKepadatan dan persentase kepadatan lapangan relatif terhadap Kepadatanadatan
Campuran Kerja (Campuran Kerja (Job Mix DensityJob Mix Density) untuk setiap benda uji inti () untuk setiap benda uji inti (corecore).).
Stabilitas, kelelehan, Marshall Quotient, paling sedikit dua conStabilitas, kelelehan, Marshall Quotient, paling sedikit dua contoh.toh.
Kadar aspal dan gradasi agregat yang ditentukan dari hasil ekstrKadar aspal dan gradasi agregat yang ditentukan dari hasil ekstraksi kadaraksi kadar
aspal paling sedikit dua contoh. Bilamana cara ekstraksi sentrifaspal paling sedikit dua contoh. Bilamana cara ekstraksi sentrifugalugal
digunakan maka koreksi abu harus dilaksanakan seperti yang disyadigunakan maka koreksi abu harus dilaksanakan seperti yang disyaratkanratkan
SNI 03SNI 03--36403640--1994.1994.
Rongga dalam campuran pada kepadatan membal (refusal), yang dihiRongga dalam campuran pada kepadatan membal (refusal), yang dihitungtung
berdasarkan Berat Jenis Maksimum campuran perkerasan aspal (SNIberdasarkan Berat Jenis Maksimum campuran perkerasan aspal (SNI 0606--
68936893--2002).2002).
Kadar aspal yang terserap oleh agregat, yang dihitung berdasarkaKadar aspal yang terserap oleh agregat, yang dihitung berdasarkan Beratn Berat
Jenis Maksimum campuran perkerasan aspal (SNI 06Jenis Maksimum campuran perkerasan aspal (SNI 06--68936893--2002).2002).
PENGENDALIAN MUTU PRODUKSIPENGENDALIAN MUTU PRODUKSI
Pemeriksaan terhadap hasil produksi AMP sangatPemeriksaan terhadap hasil produksi AMP sangat
diperlukan untuk mengetahui secara dini penyimpangandiperlukan untuk mengetahui secara dini penyimpangan--
penyimpangan yang terjadi, sehingga dapat diperbaikipenyimpangan yang terjadi, sehingga dapat diperbaiki
dengan segera. Pengendalian secara visual meliputi,dengan segera. Pengendalian secara visual meliputi,
antara lain :antara lain :
PenyelimutanPenyelimutan aspalaspal padapada agregatagregat
TerjadiTerjadi penggumpalanpenggumpalan atauatau tidaktidak
WarnaWarna asapasap;; birubiru menyatakanmenyatakan kelebihankelebihan panaspanas (overheating)(overheating)
dandan warnawarna asapasap putihputih berkabutberkabut ((uapuap air)air) menyatakanmenyatakan kadarkadar airair
padapada agregatagregat masihmasih relatifrelatif tinggitinggi..
TampakTampak campurancampuran didi dalamdalam bakbak truktruk yang ratayang rata menyatakanmenyatakan
kelebihankelebihan panaspanas atauatau kadarkadar aspalaspal atauatau kadarkadar airair relatifrelatif tinggitinggi..
Jika campuran menggumpal kemungkinan kurang panasJika campuran menggumpal kemungkinan kurang panas
(underheating)(underheating)
Pengendalian Mutu Campuran
Setiap perubahan
agregat/rancangan
- Campuran Rancangan (Mix Design) Marshall
Setiap 3000 ton- Rongga dalam campuran pd. Kepadatan Membal
200 ton (min. 2 pengujian per
hari)
- Kepadatan, stabilitas, kelelehan, Marshall Quo-tient, rongga
dalam campuran pd. 75 tumbukan
200 ton (min. 2 pengujian per
hari)
- Gradasi dan kadar aspal
Setiap batch
Setiap truck 3 uji
- Suhu di AMP
- Suhu saat sampai di lapangan
Campuran :
Pengendalian Kuantitas dengan Menimbang Campuran Aspal
Dalam pemeriksaan terhadap pengukuran kuantitas untukDalam pemeriksaan terhadap pengukuran kuantitas untuk
pembayaran, campuran aspal yang dihampar harus selalu dipantaupembayaran, campuran aspal yang dihampar harus selalu dipantau
dengan tiket pengiriman campuran aspal dari rumah timbangdengan tiket pengiriman campuran aspal dari rumah timbang
PENGENDALIAN MUTU PERKERASANPENGENDALIAN MUTU PERKERASAN
PemeriksaanPemeriksaan kesiapankesiapan alatalat penghamparpenghampar
PemeriksaanPemeriksaan campurancampuran beraspalberaspal secarasecara visualvisual
PelaksanaanPelaksanaan penghamparanpenghamparan
2. Pemadatan campuran beraspal
1. Pengendalian Mutu Proses Penghamparan dan Pemadatan
Karakteristik campuran beraspal
KondisiKondisi lingkunganlingkungan
KetebalanKetebalan lapisanlapisan
Untuk pengujian kepadatan lapangan dilakukan denganUntuk pengujian kepadatan lapangan dilakukan dengan
pengambilan contoh inti padat dari core drill atau memotongpengambilan contoh inti padat dari core drill atau memotong
permukaan perkerasan. Selanjutnya contoh inti diuji dipermukaan perkerasan. Selanjutnya contoh inti diuji di
laboratorium untuk mendapatkan kepadatan campuran beraspal.laboratorium untuk mendapatkan kepadatan campuran beraspal.
Pengujian kepadatan dengan cara apapun agar dilaksanakanPengujian kepadatan dengan cara apapun agar dilaksanakan
berdasarkan pengujian secara acak (random), dengan jumlahberdasarkan pengujian secara acak (random), dengan jumlah
minimum tertentu, umumnya setiap jarak 200 m. Nilai rataminimum tertentu, umumnya setiap jarak 200 m. Nilai rata--ratarata
kepadatan dan nilai tunggal yang didapat dari pengujian kepadatakepadatan dan nilai tunggal yang didapat dari pengujian kepadatann
harus masuk dalam kriteria yang disyaratkanharus masuk dalam kriteria yang disyaratkan
Pengujian kepadatan
Ketentuan Kepadatan
94,898,56
94,998,35
9598,13 – 498
Nilai minimum setiap
pengujian tunggal
(% JSD)
Kepadatan Minimum
Rata-rata
(% JSD)
Jumlah benda uji
per pengujian
Kepadatan yang
disyaratkan
(% JSD)
Pengujian Permukaan PerkerasanPengujian Permukaan Perkerasan
Pemukaan perkerasan harus diperiksa dengan mistarPemukaan perkerasan harus diperiksa dengan mistar
lurus sepanjang 3 meter, yang disediakan olehlurus sepanjang 3 meter, yang disediakan oleh
Penyedia Jasa, dan harus dilaksanakan tegak lurus danPenyedia Jasa, dan harus dilaksanakan tegak lurus dan
sejajar dengan sumbu jalan sesuai petunjuk Direksisejajar dengan sumbu jalan sesuai petunjuk Direksi
Pekerjaan.Pekerjaan.
Pengujian untuk memeriksa toleransi kerataan yangPengujian untuk memeriksa toleransi kerataan yang
disyaratkan harus mulai dilaksanakan segera setelahdisyaratkan harus mulai dilaksanakan segera setelah
pemadatan awal, penyimpangan yang terjadi haruspemadatan awal, penyimpangan yang terjadi harus
diperbaiki dengan membuang atau menambah bahandiperbaiki dengan membuang atau menambah bahan
sebagaimana diperlukan. Selanjutnya pemadatansebagaimana diperlukan. Selanjutnya pemadatan
dilanjutkan seperti yang dibutuhkan. Setelahdilanjutkan seperti yang dibutuhkan. Setelah
penggilasan akhir, kerataan lapisan ini harus diperiksapenggilasan akhir, kerataan lapisan ini harus diperiksa
kembali dan setiap ketidakrataan permukaan yangkembali dan setiap ketidakrataan permukaan yang
melampaui batasmelampaui batas--batas yang disyaratkan dan setiapbatas yang disyaratkan dan setiap
lokasi yang cacat dalam tekstur, pemadatan ataulokasi yang cacat dalam tekstur, pemadatan atau
komposisi harus diperbaiki sebagaimana yangkomposisi harus diperbaiki sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Pengendalian Mutu Perkerasan
Paling sedikit 3 titik
yang diukur
melintang pada
paling sedikit
setiap 12,5 meter
memanjang
sepanjang jalan
tersebut.
- Elevasi permukaan, untuk penampang melintang dari
setiap jalur lalu lintas.
Toleransi Pelaksanaan :
200 meter panjang- Benda uji inti (core) berdiameter 4” untuk parti-kel
ukuran maksimum 1” dan 5” untuk partikel ukuran di
atas 1”, baik untuk pemeriksaan pema-datan maupun
tebal lapisan : paling sedikit 2 benda uji inti per cross
section dan paling sedikit 6 benda uji inti per 200 meter
panjang.
Lapisan yang dihampar :
PENGUJIAN AGREGAT DANPENGUJIAN AGREGAT DAN
CAMPURANCAMPURAN
UmumUmum
TahapTahap awalawal dalamdalam pelaksanaanpelaksanaan pekerjaanpekerjaan
perkerasanperkerasan beraspalberaspal dengandengan menggunakanmenggunakan
aspalaspal shellshell adalahadalah perluperlu mengetahuimengetahui kualitaskualitas
bahanbahan yangyang akanakan digunakandigunakan,, apakahapakah memenuhimemenuhi
persyaratanpersyaratan atauatau tidak.tidak.
JadiJadi keberhasilankeberhasilan pelaksanaanpelaksanaan pekerjaanpekerjaan
perkerasanperkerasan beraspalberaspal dengandengan menggunakanmenggunakan
aspalaspal shellshell sangatsangat tergantungtergantung terhadapterhadap kualitaskualitas
agregatagregat,, aspalaspal yangyang digunakandigunakan
JENIS DAN PERALATAN PENGUJIAN AGREGATJENIS DAN PERALATAN PENGUJIAN AGREGAT
PeralatanPeralatan UjiUji AgregatAgregat adalahadalah::
AlatAlat pembagipembagi contohcontoh agregatagregat ((spliterspliter).).
AlatAlat saringansaringan lengkaplengkap,, dengandengan ukuranukuran sesuaisesuai gradasigradasi agregatagregat
yangyang dipilihdipilih
Alat untuk menguji berat Jenis semu dan berat Jenis bulkAlat untuk menguji berat Jenis semu dan berat Jenis bulk
Alat pemeriksaan keausan dengan mesin abrasiAlat pemeriksaan keausan dengan mesin abrasi
Alat pengujian setara pasir (sand equivalent) lengkapAlat pengujian setara pasir (sand equivalent) lengkap
Alat untuk pemeriksaan gumpalan lempung dan butiran yangAlat untuk pemeriksaan gumpalan lempung dan butiran yang
mudah pecahmudah pecah
Alat untuk pemeriksaan daya lekat agregat terhadap aspalAlat untuk pemeriksaan daya lekat agregat terhadap aspal
(affinity)(affinity)
Alat untuk pengujian angularitas agregat halus dan kasarAlat untuk pengujian angularitas agregat halus dan kasar
Alat untuk pemeriksaan kepipihan dan kelonjongan agregatAlat untuk pemeriksaan kepipihan dan kelonjongan agregat
Alat untuk pengujian partikel ringan dalam agregatAlat untuk pengujian partikel ringan dalam agregat
JenisJenis PengujianPengujian AgregatAgregat
SNI 03-6889-2002Pengambilan contoh agregat
SNI 13-6717-2002Penyiapan benda uji contoh agregat
SNI 03-6877-2002Angularitas agregat halus
RSNI T-01-2005Partikel Pipih dan Lonjong
SNI 03-6877-2002Angularitas agregat kasar
SNI 03-2439-1991Pengujian kelekatan agregat terhadap aspal.
SNI 03-1970-1990Pengujian Berat Jenis agregat halus.
SNI 03-1969-1990Pengujian Berat Jenis agregat kasar.
SNI 03-4428-1997Pengujian agregat halus atau pasir yang mengandung bahan plastis
dengan cara setara pasir.
SNI 03-1968-1990Pengujian tentang analisis saringan agregat halus dan kasar.
SNI 03-4142-1996Pengujian jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan No. 200
(0,075 mm).
SNI 03-2417-1991Pengujian keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles.
METODE
PENGUJIAN
JENIS
PENGUJIAN
Peralatan untuk pengujian campuranPeralatan untuk pengujian campuran
beraspalberaspal
Peralatan pengujian campuran mencakup:Peralatan pengujian campuran mencakup:
Alat pembuat briket, yaitu alat pemadat campuranAlat pembuat briket, yaitu alat pemadat campuran
Satu unit alat pengujian MarshallSatu unit alat pengujian Marshall
Alat pengeluar briket hasil pemadatan (extruder)Alat pengeluar briket hasil pemadatan (extruder)
Bak pemanas air (waterbath)Bak pemanas air (waterbath)
Oven dengan pengatur temperaturOven dengan pengatur temperatur
Alat uji berat jenis campuran maksimum (Gmm)Alat uji berat jenis campuran maksimum (Gmm)
lengkaplengkap
SatuSatu setset alatalat PRDPRD
METODE PENGAMBILAN CONTOH (SAMPLING)METODE PENGAMBILAN CONTOH (SAMPLING)
1. Pengambilan Contoh Agregat Dari Timbunan
LangkahLangkah pengambilanpengambilan contohcontoh
TentukanTentukan tempattempat pengambilanpengambilan contohcontoh agregatagregat padapada tempattempat
penimbunanpenimbunan dandan masukkanmasukkan papanpapan kedalamkedalam timbunantimbunan diatasnyadiatasnya dengandengan
tegaktegak..
BuangBuang agregatagregat padapada daerahdaerah miringmiring dibawahdibawah papanpapan hinggahingga diperolehdiperoleh
tempattempat yang ratayang rata dandan datardatar untukuntuk pengambilanpengambilan contohcontoh..
MasukkanMasukkan sekopsekop kedalamkedalam bagianbagian yangyang datardatar dandan pindahkanpindahkan satusatu sekopsekop
penuhpenuh agregatagregat kedalamkedalam ember,ember, lakukanlakukan dengandengan hatihati--hatihati,, caracara--caracara
pengambilanpengambilan contohcontoh agregatagregat daridari timbunantimbunan
Ulangi langkah tersebut untuk tiga tempat lokasi pengambilan conUlangi langkah tersebut untuk tiga tempat lokasi pengambilan contohtoh
bahan pada tempat penimbunan.bahan pada tempat penimbunan.
PENGUJIAN AGREGATPENGUJIAN AGREGAT
2. Pengambilan Contoh Agregat Dari Bin Panas (Hot Bin)
LangkahLangkah pengambilanpengambilan contohcontoh
ContohContoh agregatagregat panaspanas untukuntuk setiapsetiap fraksifraksi diambildiambil daridari
masingmasing--masingmasing binbin panaspanas (hot bin) yang(hot bin) yang telahtelah dilengkapidilengkapi
dengandengan fasilitasfasilitas untukuntuk pengambilanpengambilan contohcontoh..
Ambil contoh agregat dari setiap bin dan ratakan kelebihanAmbil contoh agregat dari setiap bin dan ratakan kelebihan
agregat bagian atas kotak.agregat bagian atas kotak.
Sekitar tiga atau empat kali jumlah agregat yang diperlukan,Sekitar tiga atau empat kali jumlah agregat yang diperlukan,
diambil dari setiap bin dan dimasukkan kedalam kontainerdiambil dari setiap bin dan dimasukkan kedalam kontainer
contoh agregat.contoh agregat.
Pengambilan contoh agregat dari hot bin, dengan caraPengambilan contoh agregat dari hot bin, dengan cara
menjatuhkan agregat melalui kotak penimbang dan pugmillmenjatuhkan agregat melalui kotak penimbang dan pugmill
kedalam truk, atau menempatkan shovel di bawah lubang curahan,kedalam truk, atau menempatkan shovel di bawah lubang curahan,
merupakan metode yang tidak teliti dalam pengambilan contohmerupakan metode yang tidak teliti dalam pengambilan contoh
agregat dan tidak boleh digunakan.agregat dan tidak boleh digunakan.
PENGUJIAN ANALISA UKURAN BUTIR (GRADASI)PENGUJIAN ANALISA UKURAN BUTIR (GRADASI)
100 (220)50,0 mm (2 in.)
75 (165)37,5 mm (1 ½ in.)
50 (110)25,0 mm (1 ½ in.)
25 (55)19,0 mm (3/4 in.)
15 (35)12,5 mm (1/2 in.)
10 (25)9,5 mm (3/8 in.)
10 (25)4,75 mm (No.4)
10 (25)2,36 mm (No.8)
BERAT CONTOH
KG (LB)
UKURAN AGREGAT NOMINAL
MAKSIMUM
Berat Contoh Minimum Untuk Analisa Gradasi
PENGUJIAN BERAT JENIS AGREGAT HALUSPENGUJIAN BERAT JENIS AGREGAT HALUS
Material yangMaterial yang akanakan diujidiuji adalahadalah agregatagregat loloslolos saringansaringan No. 8 (2,38No. 8 (2,38
mm)mm)
Agregat harus dalam kondisi kering udaraAgregat harus dalam kondisi kering udara
LangkahLangkah pengujianpengujian
Contoh direndam dalam pan selama semalamContoh direndam dalam pan selama semalam
Tiriskan air yang berlebih (Filler jangan terbuang), kemudian diTiriskan air yang berlebih (Filler jangan terbuang), kemudian dianginangin--anginangin
sampai kondisi kering permukaan jenuh, cek kondisi tersebut dengsampai kondisi kering permukaan jenuh, cek kondisi tersebut denganan
kerucut SSDkerucut SSD
Bila sudah pada kondisi SSD, timbang contoh tersebut seberat 500Bila sudah pada kondisi SSD, timbang contoh tersebut seberat 500 gramgram
untuk setiap pengujianuntuk setiap pengujian
Masukkan contoh kedalam picknometer yang telah ditera sebelumnyaMasukkan contoh kedalam picknometer yang telah ditera sebelumnya dandan
tambahkan air hingga contoh terendamtambahkan air hingga contoh terendam
Keluarkan udara yang terperangkap dengan alat Vacuum Pump, llihaKeluarkan udara yang terperangkap dengan alat Vacuum Pump, llihat skalat skala
manometer harus menunjukkan angka 730 mm Hgmanometer harus menunjukkan angka 730 mm Hg
Biarkan selama 15 menit sambil sesekali diguncangBiarkan selama 15 menit sambil sesekali diguncang--guncangguncang
Matikan vacuum pump kemudian tambahkan air sampai batas tera padMatikan vacuum pump kemudian tambahkan air sampai batas tera padaa
leher tutup picknometer dan timbangleher tutup picknometer dan timbang
Tuangkan contoh dan air dari picknometer kedalam pan yang terbuaTuangkan contoh dan air dari picknometer kedalam pan yang terbuat darit dari
logam, oven pada temperatur 110logam, oven pada temperatur 110 °° ±± 55 °° C sampai berat konstanC sampai berat konstan
Dinginkan hingga mencapai temperatur ruang kemudian ditimbangDinginkan hingga mencapai temperatur ruang kemudian ditimbang
PENGUJIAN BERAT JENIS AGREGAT KASARPENGUJIAN BERAT JENIS AGREGAT KASAR
Material yangMaterial yang akanakan diujidiuji adalahadalah agregatagregat yangyang tertahantertahan
saringansaringan No. 8 (2,38 mm)No. 8 (2,38 mm)
Agregat harus dalam keadaan kering dan bersihAgregat harus dalam keadaan kering dan bersih
LangkahLangkah pengujianpengujian
Contoh direndam dalam pan selama semalamContoh direndam dalam pan selama semalam
Timbang contoh dalam air (pada waktu penimbanganTimbang contoh dalam air (pada waktu penimbangan
contoh harus selalu terendam)contoh harus selalu terendam)
Keluarkan contoh dari keranjang timbang kemudian dilapKeluarkan contoh dari keranjang timbang kemudian dilap
hingga mencapai kondisi kering permukaan jenuh (SSD),hingga mencapai kondisi kering permukaan jenuh (SSD),
kemudian dioven pada suhu 110kemudian dioven pada suhu 110 ±± 55 °° C sampai beratnyaC sampai beratnya
konstankonstan
Dinginkan hingga mencapai suhu ruang, kemudianDinginkan hingga mencapai suhu ruang, kemudian
timbangtimbang
PENGUJIAN SETARA PASIR (SAND EQUIVALENT)PENGUJIAN SETARA PASIR (SAND EQUIVALENT)
AGREGAT HALUSAGREGAT HALUS
PersiapkanPersiapkan agregatagregat yangyang loloslolos saringansaringan No. 4 (4,76 mm)No. 4 (4,76 mm)
AgregatAgregat harusharus dalamdalam keadaankeadaan keringkering
LangkahLangkah pengujianpengujian
Tuangkan larutan calsium Chloride kedalam silinder plastik sampTuangkan larutan calsium Chloride kedalam silinder plastik sampaiai
skala 5 (101,6skala 5 (101,6 ±± 2,5 ml)2,5 ml)
Masukkan contoh uji kedalam silinder plastik yang sudah diisi laMasukkan contoh uji kedalam silinder plastik yang sudah diisi larutanrutan
calsium chloridecalsium chloride
DiamkanDiamkan selamaselama 1010 menitmenit
SilinderSilinder plastic yangplastic yang berisiberisi contohcontoh dandan larutanlarutan setelahsetelah 1010 menitmenit,,
dikocokdikocok secarasecara mendatarmendatar sebanyaksebanyak 90 kali90 kali selamaselama 3030 detikdetik
Setelah dikocok tambahkan larutan calsium chloride sampai skalaSetelah dikocok tambahkan larutan calsium chloride sampai skala 1515
(381 ml)(381 ml)
DiamkanDiamkan selamaselama 2020 menitmenit ±± 1515 detikdetik
SetelahSetelah 2020 menitmenit,, terjaditerjadi pengendapanpengendapan,, bacabaca skalaskala lumpurlumpur
Masukkan beban dan baca skala bebanMasukkan beban dan baca skala beban
HitungHitung nilainilai Sand Equivalent (SE)Sand Equivalent (SE)
a. Tabung berskala b. Penuangan c. Pembilasan d. Pembacaan
dan pembilas contoh pasir
PENGUJIAN KEAUSAN AGREGAT KASAR DENGANPENGUJIAN KEAUSAN AGREGAT KASAR DENGAN
MESIN ABRASI LOS ANGELESMESIN ABRASI LOS ANGELES
CuciCuci agregatagregat hinggahingga bersihbersih kemudiankemudian ovenoven padapada suhusuhu 110110 °° ±±
55 °° CC selamaselama semalam/sampaisemalam/sampai beratberat konstankonstan
DinginkanDinginkan hinggahingga mencapaimencapai suhusuhu ruangruang,, kemudiankemudian timbangtimbang
sebanyaksebanyak yangyang diperlukandiperlukan// sesuaisesuai grading yanggrading yang digunakandigunakan
LangkahLangkah pengujianpengujian
MasukkanMasukkan bendabenda ujiuji kedalamkedalam tabungtabung uji/silinderuji/silinder abrasiabrasi
Tambahkan bolaTambahkan bola--bola baja sesuai grading yang digunakanbola baja sesuai grading yang digunakan
Pasang tutup silinder dan kencangkan, jangan sampai adaPasang tutup silinder dan kencangkan, jangan sampai ada
benda uji yang keluar pada saat pengujian berlangsungbenda uji yang keluar pada saat pengujian berlangsung
Setel/aturSetel/atur countercounter sesuaisesuai jumlahjumlah putaranputaran yangyang diinginkandiinginkan
SetelahSetelah selesaiselesai,, keluarkankeluarkan bendabenda ujiuji daridari dalamdalam
tabung/silindertabung/silinder ujiuji,, kemudiankemudian saringsaring dengandengan saringansaringan No.No.
1212
Cuci benda uji yang tertahan saringan No. 12 kemudianCuci benda uji yang tertahan saringan No. 12 kemudian
oven pada suhu 110oven pada suhu 110 ±± 55 °° C sampai berat konstanC sampai berat konstan
Dinginkan hingga mencapai suhu ruang kemudian timbangDinginkan hingga mencapai suhu ruang kemudian timbang
PENGUJIAN PARTIKEL PIPIH DAN LONJONGPENGUJIAN PARTIKEL PIPIH DAN LONJONG
LangkahLangkah PengujianPengujian
Pengujian dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :Pengujian dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
Berdasarkan berat, benda uji sebelumnya dikeringkan dalam ovenBerdasarkan berat, benda uji sebelumnya dikeringkan dalam oven
pada temperatur (110pada temperatur (110 ±± 5)oC sampai beratnya tetap5)oC sampai beratnya tetap
Berdasarkan jumlah butiran, pengeringan agregat tidak diperlukanBerdasarkan jumlah butiran, pengeringan agregat tidak diperlukan
Pengujian kepipihan agregat dan kelonjongan agregatPengujian kepipihan agregat dan kelonjongan agregat
Pengujian kepipihan agregatPengujian kepipihan agregat
Gunakan alat jangkar ukur rasio (Proportional caliper device)Gunakan alat jangkar ukur rasio (Proportional caliper device)
pada posisinya dengan perbandingan yang sesuai.pada posisinya dengan perbandingan yang sesuai.
Atur bukaan yang besar sesuai dengan lebarnya butiran.Atur bukaan yang besar sesuai dengan lebarnya butiran.
Butiran adalah pipih, jika ketebalannya dapat ditempatkanButiran adalah pipih, jika ketebalannya dapat ditempatkan
dalam bukaan yang lebih kecil.dalam bukaan yang lebih kecil.
Bentuk agregat (kasar) berbentuk pipih, dinyatakan denganBentuk agregat (kasar) berbentuk pipih, dinyatakan dengan
persen berat butiran yang pipih per berat total butiran.persen berat butiran yang pipih per berat total butiran.
Atau dapat dinyatakan dengan nilai rataAtau dapat dinyatakan dengan nilai rata--rata kepipihan, yaiturata kepipihan, yaitu
persen nilai ratapersen nilai rata--rata kepipihan per total persen butiran.rata kepipihan per total persen butiran.
PENGUJIAN PARTIKEL PIPIH DAN LONJONGPENGUJIAN PARTIKEL PIPIH DAN LONJONG
Pengujian kelonjongan agregatPengujian kelonjongan agregat
Gunakan alat jangkar ukur rasio pada posisinya denganGunakan alat jangkar ukur rasio pada posisinya dengan
perbandingan yang sesuai.perbandingan yang sesuai.
Atur bukaan yang besar sesuai dengan panjangnya butiran.Atur bukaan yang besar sesuai dengan panjangnya butiran.
Butiran adalah lonjong, jika ketebalannya dapat ditempatkanButiran adalah lonjong, jika ketebalannya dapat ditempatkan
dalam bukaan yang lebih kecil.dalam bukaan yang lebih kecil.
Bentuk agregat (kasar) berbentuk lonjong, dinyatakan denganBentuk agregat (kasar) berbentuk lonjong, dinyatakan dengan
persen berat butiran yang lonjong per berat total butiran.persen berat butiran yang lonjong per berat total butiran.
Atau dapat dinyatakan dengan nilai rataAtau dapat dinyatakan dengan nilai rata--rata kelonjongan, yaiturata kelonjongan, yaitu
nilai ratanilai rata--rata kelonjongan per total persen butiran.rata kelonjongan per total persen butiran.
Pengujian pipih dan lonjong agregatPengujian pipih dan lonjong agregat
Gunakan alat jangkar ukur rasio pada posisinya denganGunakan alat jangkar ukur rasio pada posisinya dengan
perbandingan yang sesuai.perbandingan yang sesuai.
Atur bukaan yang besar sesuai dengan panjangnya butiran.Atur bukaan yang besar sesuai dengan panjangnya butiran.
Butiran adalah pipih dan lonjong, jika ketebalannya dapatButiran adalah pipih dan lonjong, jika ketebalannya dapat
ditempatkan dalam bukaan yang lebih kecil.ditempatkan dalam bukaan yang lebih kecil.
Bentuk agregat (kasar) berbentuk pipih dan lonjong, dinyatakanBentuk agregat (kasar) berbentuk pipih dan lonjong, dinyatakan
dengan persen berat butiran yang pipih dan lonjong per berat totdengan persen berat butiran yang pipih dan lonjong per berat totalal
butiran.butiran.
Atau dapat dinyatakan dengan nilai rataAtau dapat dinyatakan dengan nilai rata--rata kepipihan danrata kepipihan dan
kelonjongan per total persen butiran.kelonjongan per total persen butiran.
Pengujian butiran berbentuk lonjong
(panjang terhadap lebar)
Pengujian butiran berbentuk pipih
(lebar terhadap tebal)
PEMERIKSAAN DAYA LEKAT AGREGAT TERHADAP ASPALPEMERIKSAAN DAYA LEKAT AGREGAT TERHADAP ASPAL
(AFFINITY)(AFFINITY)
PersiapkanPersiapkan bendabenda ujiuji agregatagregat loloslolos saringansaringan 9,5 mm (3/8 in.)9,5 mm (3/8 in.) dandan
tertahantertahan saringansaringan 6,3 mm (1/4 in.).6,3 mm (1/4 in.).
Contoh tersebut harus dalam keadaan kering ovenContoh tersebut harus dalam keadaan kering oven
LangkahLangkah PengujianPengujian
MasukkanMasukkan 100 gram100 gram bendabenda ujiuji kedalamkedalam wadahwadah..
IsiIsi aspalaspal sekitarsekitar 5,5 gram yang5,5 gram yang telahtelah dipanaskandipanaskan padapada temperaturtemperatur
sesuaisesuai..
Aduk aspal dan benda uji sampai merata selama 2 menit.Aduk aspal dan benda uji sampai merata selama 2 menit.
Masukkan adukan beserta wadahnya dalam oven pada temperatur 60Masukkan adukan beserta wadahnya dalam oven pada temperatur 60°°CC
selama 2 jam.selama 2 jam.
Keluarkan adukan beserta wadahnya dari oven dan diaduk kembaliKeluarkan adukan beserta wadahnya dari oven dan diaduk kembali
sampai dingin.sampai dingin.
Pindahkan adukan kedalam tabung gelas kimia.Pindahkan adukan kedalam tabung gelas kimia.
Isi dengan air suling sebanyak 400 ml kemudian diamkan padaIsi dengan air suling sebanyak 400 ml kemudian diamkan pada
temperatur ruang selama 16 sampai 18 jam.temperatur ruang selama 16 sampai 18 jam.
Perkirakan prosentase luas permukaan yang masih terselimuti aspaPerkirakan prosentase luas permukaan yang masih terselimuti aspall
PENGUJIAN ANGULARITAS AGREGAT KASARPENGUJIAN ANGULARITAS AGREGAT KASAR
SiapkanSiapkan bendabenda ujiuji agregatagregat tertahantertahan saringansaringan No.4 (4.76No.4 (4.76
mm)mm)
Contoh tersebut harus dalam keadaan kering ovenContoh tersebut harus dalam keadaan kering oven
LangkahLangkah pengujianpengujian
SiapkanSiapkan agregatagregat yangyang telahtelah dicucidicuci dandan keringkering tertahantertahan
saringansaringan 4,75 mm (No.4)4,75 mm (No.4) kurangkurang--lebihlebih 500 gram.500 gram.
PisahkanPisahkan agregatagregat diatasdiatas saringansaringan 4,75 mm4,75 mm dandan
singkirkansingkirkan agregatagregat loloslolos saringansaringan 4,75 mm,4,75 mm, kemudiankemudian
ditimbangditimbang ..
SeleksiSeleksi dandan timbangtimbang agregatagregat pecahpecah yangyang terdapatterdapat
padapada bendabenda ujiuji..
PENGUJIAN ANGULARITAS AGREGAT HALUSPENGUJIAN ANGULARITAS AGREGAT HALUS
PersiapkanPersiapkan bendabenda ujiuji agregatagregat loloslolos saringansaringan 2,36 mm (No.8).2,36 mm (No.8).
Contoh tersebut harus dalam keadaan keringContoh tersebut harus dalam keadaan kering
LangkahLangkah pengujianpengujian
SiapkanSiapkan agregatagregat yangyang telahtelah dicucidicuci dandan keringkering loloslolos saringansaringan 2,362,36
mm (No.8),mm (No.8), kurangkurang--lebihlebih 500 gram.500 gram.
SiapkanSiapkan bendabenda ujiuji agregatagregat halushalus,, cucicuci dandan keringkankeringkan,, kemudiankemudian
dituangkandituangkan melaluimelalui corongcorong standarstandar dengandengan tinggitinggi dandan jarakjarak
tertentutertentu,, kedalamkedalam silindersilinder dengandengan volumevolume tertentutertentu (V).(V).
TimbangTimbang bendabenda ujiuji agregatagregat halushalus yangyang mengisimengisi volumevolume silindersilinder
(W).(W).
TentukanTentukan BeratBerat JenisJenis curahcurah agregatagregat halushalus ((GsbGsb) yang) yang akanakan
digunakandigunakan untukuntuk menghitungmenghitung volumevolume agregatagregat halushalus (W/(W/GsbGsb).).
Corong Standar
Contoh Agregat Halus
Contoh Agregat Halus
Kerangka
Silinder dng.Volume
yang telah diukur
Hitung rongga udara dengan rumus berikut ini : V – (W/Gsb)
----------------- x 100%
V
PENGUJIAN CAMPURAN BERASPALPENGUJIAN CAMPURAN BERASPAL
Guna keperluan perencanaan campuran, jumlah agregatGuna keperluan perencanaan campuran, jumlah agregat
dan aspal yang mewakili harus disiapkan dengan jumlahdan aspal yang mewakili harus disiapkan dengan jumlah
yang mencukupi untuk keperluan beberapa pengujian.yang mencukupi untuk keperluan beberapa pengujian.
Sebagai petunjuk banyak bahan yang perlu disiapkanSebagai petunjuk banyak bahan yang perlu disiapkan
adalah sebagai berikut :adalah sebagai berikut :
4 liter ( 1 gal )4 liter ( 1 gal ) aspalaspal keraskeras
23 kg ( 50 lb )23 kg ( 50 lb ) agregatagregat kasarkasar
23 kg ( 50 lb )23 kg ( 50 lb ) agregatagregat halushalus atauatau pasirpasir
9 kg ( 20 lb ) bahan pengisi jika diperlukan9 kg ( 20 lb ) bahan pengisi jika diperlukan
1. Pengambilan Contoh Bahan
2. Pengujian Marshall
Pengujian Marshall dimulai dengan persiapan benda uji. Untuk kepPengujian Marshall dimulai dengan persiapan benda uji. Untuk keperluanerluan
ini perlu diperhatikan hal sebagai berikut :ini perlu diperhatikan hal sebagai berikut :
Bahan yang digunakan telah memenuhi spesifikasiBahan yang digunakan telah memenuhi spesifikasi
KombinasiKombinasi agregatagregat memenuhimemenuhi gradasigradasi yangyang disyaratkandisyaratkan
UntukUntuk keperluankeperluan analisaanalisa volumetrikvolumetrik (density(density--voids),voids), beratberat jenisjenis bulkbulk daridari
semuasemua agregatagregat yangyang digunakandigunakan padapada kombinasikombinasi agregatagregat,, dandan beratberat jenisjenis
aspalaspal keraskeras harusharus dihitungdihitung terlebihterlebih dahuludahulu..
JumlahJumlah bendabenda ujiuji, minimum, minimum tigatiga buahbuah untukuntuk masingmasing--masingmasing kombinasikombinasi..
OvenOven dalamdalam kalengkaleng ((loyangloyang)) agregatagregat yangyang sudahsudah terukurterukur gradasigradasi dandan sifatsifat
mutumutu lainnyalainnya,, sampaisampai temperaturtemperatur yangyang diinginkandiinginkan
PanaskanPanaskan aspalaspal terpisahterpisah sesuaisesuai panaspanas yangyang diinginkandiinginkan pula.pula.
Cetakan dimasukkan dalam oven dengan temperatur 930C.Cetakan dimasukkan dalam oven dengan temperatur 930C.
Campur agregat dan aspal sampai merata.Campur agregat dan aspal sampai merata.
Keluarkan dari oven cetakan dan siapkan untuk pengisian campuraKeluarkan dari oven cetakan dan siapkan untuk pengisian campuran,n,
setelah campuran dimasukkan kedalam cetakan tusuksetelah campuran dimasukkan kedalam cetakan tusuk--tusuk dengantusuk dengan
spatula 10 x bagian tengah dan 15 x bagian tepi.spatula 10 x bagian tengah dan 15 x bagian tepi.
Tumbuk 2x75 kaliTumbuk 2x75 kali
Keluarkan benda uji dari mold dengan Extruder pada kondisi dingiKeluarkan benda uji dari mold dengan Extruder pada kondisi dingin.n.
Diamkan contoh satu malam, kemudian periksa berat isinya.Diamkan contoh satu malam, kemudian periksa berat isinya.
LangkahLangkah pengujianpengujian
RendamRendam dalamdalam water bathwater bath padapada temperaturtemperatur
600C600C selamaselama 3030 menitmenit dandan keringkankeringkan
permukaanpermukaan bendabenda ujiuji sertaserta letakkanletakkan padapada
tempattempat yangyang tersediatersedia padapada alatalat ujiuji MarshallMarshall
SetelSetel dialdial pembacaanpembacaan stabilitasstabilitas dandan kelehankelehan
yangyang telahtelah terpasangterpasang padapada alatalat MarshallMarshall
Lakukan pengujian Marshall denganLakukan pengujian Marshall dengan
menjalankan mesin penekan denganmenjalankan mesin penekan dengan
kecepatan deformasi konstan 51 mm (2 in.)kecepatan deformasi konstan 51 mm (2 in.)
per menit sampai terjadi keruntuhan padaper menit sampai terjadi keruntuhan pada
benda uji.benda uji.
Baca dan catat besar angka pada dial untukBaca dan catat besar angka pada dial untuk
memperoleh nilai stabilitas (stability) danmemperoleh nilai stabilitas (stability) dan
kelelehan (flow)kelelehan (flow)
Dengan faktor koreksi dan kalibrasi provingDengan faktor koreksi dan kalibrasi proving
ring pada alat Marshall dapat diperoleh nilairing pada alat Marshall dapat diperoleh nilai
stabilitas dan kelelehan (flow).stabilitas dan kelelehan (flow).
PENGUJIAN BERAT JENIS MAKSIMUM CAMPURANPENGUJIAN BERAT JENIS MAKSIMUM CAMPURAN
BERASPALBERASPAL
Pengujian berat jenis maksimum campuran beraspal dimulaiPengujian berat jenis maksimum campuran beraspal dimulai
dengan persiapan benda uji yang diambil dengan prosedur baku.dengan persiapan benda uji yang diambil dengan prosedur baku.
Ukuran agregat dan berat contoh minimum yang perlu disediakanUkuran agregat dan berat contoh minimum yang perlu disediakan
adalah seperti diperlihatkan pada Tabeladalah seperti diperlihatkan pada Tabel
0,5No.44,75
13/89,5
1,5½12,5
2¾19
2,5125
KgInmm
BERAT CONTOH MINIMUMUKURAN MAKS AGR
Ukuran Agregat Maksimum Dan Berat Contoh
Selanjutnya pisahSelanjutnya pisah--pisahkan contoh uji secara manual denganpisahkan contoh uji secara manual dengan
ukuran agregat halus tidak lebih dariukuran agregat halus tidak lebih dari ¼¼ in (6,4 mm). Apabilain (6,4 mm). Apabila
pemisahan butiran dari contoh uji susah, contoh uji dihangatkanpemisahan butiran dari contoh uji susah, contoh uji dihangatkan
dalam ovendalam oven
KEPADATAN MEMBAL DENGAN PRDKEPADATAN MEMBAL DENGAN PRD
Bersihkan perlengkapan cetakan berdiameter 152,1 mm untuk bendaBersihkan perlengkapan cetakan berdiameter 152,1 mm untuk benda
uji serta bagian telapak penumbuk dengan seksama dan panaskanuji serta bagian telapak penumbuk dengan seksama dan panaskan
sampai temperatur antara 90oCsampai temperatur antara 90oC –– 150oC;150oC;
Letakkan cetakan benda uji tersebut di atas alas cetakan dan lonLetakkan cetakan benda uji tersebut di atas alas cetakan dan longgarkanggarkan
kedua bautnya, oleskan vaselin pada bagian dalam cetakan kemudiakedua bautnya, oleskan vaselin pada bagian dalam cetakan kemudiann
letakkan kertas saring atau kertas penghisap dengan ukuran yangletakkan kertas saring atau kertas penghisap dengan ukuran yang
sesuai dengan ukuran dasar cetakan;sesuai dengan ukuran dasar cetakan;
Masukkan seluruh campuran beraspal panas ke dalam cetakan danMasukkan seluruh campuran beraspal panas ke dalam cetakan dan
tusuktusuk--tusuk campuran dengan spatula yang telah dipanaskan sebanyaktusuk campuran dengan spatula yang telah dipanaskan sebanyak
15 kali di sekeliling pinggirannya dan 10 kali di bagian tengahn15 kali di sekeliling pinggirannya dan 10 kali di bagian tengahnya;ya;
Letakkan kertas saring atau kertas penghisap di atas permukaanLetakkan kertas saring atau kertas penghisap di atas permukaan bendabenda
uji dengan ukuran yang sesuai dengan ukuran cetakan;uji dengan ukuran yang sesuai dengan ukuran cetakan;
Padatkan campuran beraspal dengan menggunakan alat pemadat getarPadatkan campuran beraspal dengan menggunakan alat pemadat getar
listrik pertama menggunakan telapak penumbuk yang berukuran 150listrik pertama menggunakan telapak penumbuk yang berukuran 150
mm selama 6 detik, selanjutnya menggunakan telapak penumbuk yangmm selama 6 detik, selanjutnya menggunakan telapak penumbuk yang
berukuran 100 mm sebanyak 8 (delapan) posisi penumbukan danberukuran 100 mm sebanyak 8 (delapan) posisi penumbukan dan
masingmasing--masing posisi selama 6 detik dengan urutan penumbukan sesuaimasing posisi selama 6 detik dengan urutan penumbukan sesuai
Gambar 1g;Gambar 1g;
Lakukan penumbukan pada kedelapan posisi di atas secara berulangLakukan penumbukan pada kedelapan posisi di atas secara berulang
sehingga jumlah penumbukan untuk masingsehingga jumlah penumbukan untuk masing--masing posisi sebanyak 5masing posisi sebanyak 5
(lima) kali atau total waktu yang diperlukan untuk masing(lima) kali atau total waktu yang diperlukan untuk masing--masing posisimasing posisi
adalah 5 x 6 detik;adalah 5 x 6 detik;
Ganti telapak penumbuk dengan menggunakan telapak penumbuk yangGanti telapak penumbuk dengan menggunakan telapak penumbuk yang
berukuran 150 mm dan kemudian padatkan lagi selama 6 detik untukberukuran 150 mm dan kemudian padatkan lagi selama 6 detik untuk
mendapatkan permukaan atas benda uji menjadi rata;mendapatkan permukaan atas benda uji menjadi rata;
Keluarkan benda uji dari cetakan kemudian balikan dan selanjutnyKeluarkan benda uji dari cetakan kemudian balikan dan selanjutnya letakkana letakkan
kertas saring atau kertas penghisap di atas permukaan benda ujikertas saring atau kertas penghisap di atas permukaan benda uji dengan ukurandengan ukuran
yang sesuai dengan ukuran cetakan serta padatkan dengan urutan pyang sesuai dengan ukuran cetakan serta padatkan dengan urutan penumbukanenumbukan
dan jumlah waktu penumbukan sesuaidan jumlah waktu penumbukan sesuai dengandengan penumbukanpenumbukan padapada permukaanpermukaan
bendabenda ujiuji pertamapertama;;
Keluarkan benda uji dengan hatiKeluarkan benda uji dengan hati--hati dan letakkan di atas permukaan yang ratahati dan letakkan di atas permukaan yang rata
dan biarkan selama kiradan biarkan selama kira--kira 24 jam pada suhu ruang;kira 24 jam pada suhu ruang;
Bila diperlukan pendinginan yang lebih cepat dapat digunakan kipBila diperlukan pendinginan yang lebih cepat dapat digunakan kipas angin meja;as angin meja;
Lakukan penimbanganLakukan penimbangan
Bersihkan benda uji dari butiranBersihkan benda uji dari butiran--butiran halus yang lepas denganbutiran halus yang lepas dengan
menggunakan kuas kemudian diberi label yang jelas;menggunakan kuas kemudian diberi label yang jelas;
Ukur tinggi benda uji dengan ketelitian 0,1 mm (0,004 inc) dan bUkur tinggi benda uji dengan ketelitian 0,1 mm (0,004 inc) dan bila tinggiila tinggi
benda uji kurang atau lebih dari persyaratan sesuai Butir 6.1.1)benda uji kurang atau lebih dari persyaratan sesuai Butir 6.1.1).a). v maka.a). v maka
beda uji tersebut tidak boleh digunakan dan harus dibuat kembalibeda uji tersebut tidak boleh digunakan dan harus dibuat kembali sebagaisebagai
penganti;penganti;
Catat tebal dan berat benda uji yang diperoleh pada formulir yanCatat tebal dan berat benda uji yang diperoleh pada formulir yang sudahg sudah
disediakan;disediakan;
Timbang benda uji di udara = A gram;Timbang benda uji di udara = A gram;
Timbang benda uji dalam air = B gram;Timbang benda uji dalam air = B gram;
Keringkan permukaan benda uji dengan kain lap sampai mencapai keKeringkan permukaan benda uji dengan kain lap sampai mencapai keringring
permukaan jenuh, kemudian ditimbang = C gram;permukaan jenuh, kemudian ditimbang = C gram;
Hitung besaran kepadatan mutlak sesuai dengan rumusHitung besaran kepadatan mutlak sesuai dengan rumus berikutberikut::
dimana:dimana:
AA == masa benda uji di udara (gram)masa benda uji di udara (gram)
BB == masa benda uji dalam air (gram)masa benda uji dalam air (gram)
CC == masa benda uji kering permukaan jenuh (gram)masa benda uji kering permukaan jenuh (gram)
== berat isi air (=1 gram/cm3)berat isi air (=1 gram/cm3)
)3(gram/cm
B)(C
wA x γ
MutlakKepadatan
−
=
Gambar 1a.
Alat Pemadat
Getar Listrik
Gambar 1b.
Telapak Pemadat
diameter 100 mm
Gambar 1c.
Telapak Pemadat
diameter 150 mm
Gambar 1e.
Alas Cetakan 152,1 mm
166,1 mm
Gambar 1d.
Cetakan
1 10
2
4
3
9
6
5
8
7
Pemadatan dengan telapak
150 mm
Pemadatan dengan
telapak 150 mm
Pemadatan dengan telapak
100 mm, sebanyak 5 putaran
Urutan Pemadatan Bidang Permukaan Ke 1
REKAYASA CAMPURAN
(MIX DESIGN)
MATA KULIAH
BAHAN PERKERASAN
REKAYASA CAMPURAN
(MIX DESIGN)
Mix design adalah prosedur kegiatan untuk
menentukan proporsi (dalam batas-batas
spesifikasi) material yang merupakan kompromi
campuran supaya tercapai kinerja yang optimum.
Prosedur mix design termasuk mempertimbangkan
faktor ekonomi dan lingkungan.
MIX DESIGN
Target mix design campuran aspal:
Kandungan aspal cukup, untuk menjamin
campuran tahan terhadap ‘fatigue cracking’
dan ‘durability’.
Stabilitas dan stiffness cukup, untuk menjamin
ketahanan terhadap deformasi akibat beban
kendaraan.
Kandungan void cukup, untuk memberi
kesempatan pemadatan akibat beban kendaraan
tanpa terjadi flushing, bleeding atau loss of
stability.
MIX DESIGN
Target mix design campuran aspal:
Cukup mudah dikerjakan, sehingga efektif saat
dihamparkan tanpa tejadi segregasi.
Skid resistance cukup (untuk campuran wearing
course).
REQUIREMENT for MIX DESIGN
xxxFracture strength
xxxImperviousness
xxxSkid resistance
xxxFatigue cracking
resistance
xxxFleksibilitas
xxxxxDurabilitas
xxxStabilitas
tinggirendahTerbukaTertutuptinggirendah
Rongga udaraGradasi agregatKadar aspalProperti
Hubungan antara kadar aspal dan
stabilitas/ durabilitas campuran
Kurva
stabilitas
Kurva
durabilitas
tinggiKadar aspal
Stabilitas/
durabilitas
rendah
rendah
tinggi
PENDEKATAN MIX DESIGN (1)
Pendekatan RESEP
• Berdasarkan pada pengalaman yang telah dicobakan dan diujikan
selama bertahun-tahun.
• Hanya terbatas untuk kondisi traffic dan iklim yang sama.
• Mungkin tidak cocok untuk jenis material tertentu.
• Standar spesifikasi menjelaskan:
Tipe dan gradasi agregat
Jenis aspal (Pen dan SP)
Proporsi antara aspal dan agregat
Metode dan prosedur pelaksanaan
(pencampuran, penghamparan dan pemadatan)
PENDEKATAN MIX DESIGN (2)
Pendekatan DISAIN ENGINEERING
• Mutu agregat dan aspal diuji agar diyakinkan masuk
spesifikasi.
• Beberpa jenis agregat dicampur (blend) agar memenuhi
spesifikasi gradasi.
• Dibuat beberapa benda uji campuran padat dengan berbagai
kadar aspal.
• Dipelajari proporsi volumetricnya.
• Dilakukan pengujian kinerja campuran padat
• Kinerja campuran dibandingkan dengan spesifikasi untuk
menentukan kadar aspal optimum.
MIX DESIGN
Pendekatan DISAIN ENGINEERING
Sumber material
• Diusahakan menggunakan agregat lokal. Bila agregat lokal
tidak memenuhi spesifikasi maka dapat menggunakan agregat
lain dari sumber terdekat. Tentu hal ini akan menaikkan biaya
konstruksi.
• Menggunakan aspal dar sumber terdekat yang memenuhi
spesifikasi.
MIX DESIGN
Pendekatan DISAIN ENGINEERING
Spesifikasi dan gradasi agregat
• Mutu agregat harus baik sehingga kalau dicampur dengan
aspal dan kemudian dipadatkan dapat menghasilkan mutu
campuran yang baik.
• Persyaratan agregat tergantung dari jenis campuran yang
diinginkan, misal agregat untuk material wearing course harus
mempunyai ketahanan abrasi yang tinggi karena gerusan roda
kendaraan, namun agregat untuk material base course tidak
memerlukan ketahanan abrasi sebaik untuk material wearing
course.
MIX DESIGN
Pendekatan DISAIN ENGINEERING
Spesifikasi dan gradasi agregat
• Gradasi agregat juga merupakan fungsi tipe campuran.
Campuran LPA cenderung memerlukan agregat dense graded
atau continuously graded, sedangkan agregat untuk wearing
course bisa menggunakan agregat gap graded.
• Agregat dengan gradasi dense dapat diestimasi berdasarkan
kurva grading. Fuller mengusulkan persamaan untuk gradasi
agregat yang padat. Agregat dengan gradasi Fuller biasanya
mempunyai sifat ‘mudah dikerjakan’ (workable) dan siap
dipadatkan, namun biasanya kadar rongga udaranya (void
content) sangat rendah. Sehingga kepadatan campuran perlu
diturunkan untuk meningkatkan VMA (void in mineral agregate).
MIX DESIGN
Pendekatan DISAIN ENGINEERING
Spesifikasi dan gradasi agregat
• Cooper et al mengusulkan modifikasi persamaan Fuller yang
memungkinkan untuk disesuaikan (adjusted) dengan tetap
mempertahankan proporsi filler (< 0.0075mm)
MIX DESIGN
Pendekatan DISAIN ENGINEERING
Persamaan Fuller
5.0
100 





=
D
d
xp
Cooper et al (1992)
p = + F
(100- F)(dn – 0.075n)
(Dn – 0.075n)
P = total % lolos saringan tertentu
d = ukuran sieve opening (ukuran
terbesar
D = ukuran terbesar gradasi
F = filler (< 0.0075mm)
n = ekponen antara 0 dan 1
MIX DESIGN
Pendekatan DISAIN ENGINEERING
Grade dan kadar aspal
• Pemilihan grade aspal tergantung dari pertimbangan traffic
dan iklim dimana campuran akan digunakan. Aspal pen rendah
(aspal keras) lebih dipertimbangkan digunakan untuk campuran
wearing course pd beban kendaraan berat pd iklim panas.
Sedangkan aspal lunak untuk iklim dingin.
• Di Indonesia sering digunakan aspal pen 70/100. Untuk
wilayah dingin dapat menggunakan aspal pen lebih tinggi.
•Kadar aspal tergantung pada gradasi dan tipe agregat. Agregat
dengan gradasi terbuka, filler content tinggi dan agregat
dengan absorpsi tinggi relatif membutuhkan aspal lebih
banyak.
MIX DESIGN
Pendekatan DISAIN ENGINEERING
Estimasi kadar aspal
B = x Gb
B= proporsi berat aspal per 100 proporsi berat agregat.
Gb= specific gravity aspal
Gsc= bulk specific gravity campuran padat
VMA= void in mineral agggregate
Vv= void content yang ditargetkan
Gsc
VMA - Vv
MIX DESIGN: Metode MARSHALL
Prosedur
• Penyelidikan properties agregat
• Pencampuran gradasi agregat (Blending aggregates)
• Penyelidikan properties aspal
• Penyiapan benda uji Marshall
• Pengujian stabilitas dan flow
• Plot hasil pengujian pada limit spesifikasi
• Menentukan Job mix formula
Metode MARSHALL
Penyelidikan properties agregat
• Abrasi, soundness, durabilitas
• Gradasi
• Specific gravity
Metode MARSHALL
Pencampuran gradasi agregat (Blending aggregates)
Biasanya agregat dari quarry terdiri atas
• Agregat kasar (> 2.36mm)
•Agregat halus atau pasir
•Filler (< 0.0075mm)
Ketiga jenis agregat tersebut perlu dicampur supaya memenuhi
spesifikasi gradasi
Metode MARSHALL
Penyelidikan properties aspal
• Penetrasi (untuk mengetahui keras/ lunak aspal)
• Viskositas (untuk menentukan suhu pencampuran dan
pemadatan)
• Specific gravity (untuk keperluan perhitungan properties
campuran)
Metode MARSHALL
Penyiapan benda uji Marshall (1)
• Campuran disiapkan dengan beberapa kadar aspal (misal 5
jenis kadar aspal). Setiap variasi kadar aspal dibuat minimum 3
benda uji.
• Aspal dan agregat dipanaskan. Suhu aspal mencapai suhu
workable untuk pencampuran (140 – 180 C), kira2 viskositas 2
poises atau 0.2 Pa.s atau 170±20 centistoke.
• Aspal dan agregat dicampur dengan mixer atau manual
dengan tangan.
• Campuran dipadatkan menggunakan Marshall hammer (35, 50
atau 75 kali tumbukan setiap sisi).
• Ukuran benda uji: diameter ±100mm, tinggi ±63mm.
Metode MARSHALL
Penyiapan benda uji Marshall (2)
• Campuran didinginkan kemudian dikeluarkan dari mould.
• Benda uji diukur bulk specific gravity (Gmb), diukur/dihitung
maximum specific gravity atau rice density (Gmm).
• Hitung volume of voids (Vv) dan void in mineral aggregate
(VMA).
VIM= Vv = [ 1 – ( Gmb/ Gmm )] x 100
VMA = 100 – [ (Gmb x Ps)/ Gsb ]
Ps = % berat agregat dalam campuran
Gsb = bulk specific gravity agregat
Metode MARSHALL
Uji Marshall
• Pengujian Marshall (Stabilitas dan flow). Benda uji direndam
dalam waterbath suhu 60 C selama 30menit. Pengujian
dilakukan dengan deformation rate 50mm/minute. Catat
maksimum load (stabilitas) dalam kN (konversi ke kg) dan
deformasi saat maximum load (flow) dalam mm.
Metode MARSHALL
Plot hasil pengujian pada limit spesifikasi
• Hasil tes untuk setiap jenis kadar aspal dirata-rata (minimal
dari 3 sampel).
• Kemudian hasil tersebut diplot pada kurva KEPADATAN
(T/M3), STABILITAS (N atau Kg), FLOW (mm), AIR VOID (%),
VMA (%), dan VFWA (%)
• Plot limit spesifikasi pada kurva-kurva hasil tersebut
• Akan didapat range kadar aspal untuk setiap kurva. Tentukan
kadar aspal optimum yang merupakan kompromi dari seluruh
range kadar aspal pada semua kurva.
Contoh Spesifikasi campuran aspal
Spesifikasi Campuran HSWC (High Stiffness Wearing Course)
%
%
gr/cc
Kg
mm
Kg/mm
3 – 5
75 – 85
-
Min 1400
2 – 4.5
Min 200
VIM
VFWA
Densitas
Stabilitas
Flow
Marshall Quotient (MQ)
UnitSpesifika
si
Properti
Sumber: Heavy loaded improvement project-II, Bina Marga, 1998.
Contoh Spesifikasi campuran aspal
Spesifikasi Campuran HRA
%
%
gr/cc
Kg
mm
Kg/mm
4 – 10
-
2.15–2.35
Min 450
-
Min 200
VIM
VFWA
Densitas
Stabilitas
Flow
Marshall Quotient (MQ)
UnitSpesifikasiProperti
Sumber: Heavy loaded improvement project-II, Bina Marga, 1998.
Metode MARSHALL
Menentukan Job mix formula
• Tentukan JMF (Job mix formula) yang merupakan kompromi
kombinasi optimum antara jenis aspal dan agregat tertentu. Hal
terpenting dalam JMF adalah gradasi agregat dan kadar aspal.
Perhitungan komposisi campuran aspal
udara
aspal
agregat
Berat Volume
Vv
Vb
VaMa
Mb
VMA
1
γm
Perhitungan komposisi campuran aspal
MB= % aspal (terhadap berat total campuran)
MA= % agregat (terhadap berat total campuran)
Mb = Berat aspal, kg
Ma = Berat agregat, kg
Gb = Specific gravity aspal
Ga = Specific gravity kombinasi agregat
γm = Kepadatan campuran padat, T/m3
γw = Kepadatan air (1 T/m3)
Vb = Volume aspal, m3
Va = Volume agregat, m3
Vv = volume void, m3
VB = % volume aspal
VA = % volume agregat
VV = % volume void
MA + MB = 100%
Va + Vb + Vv = 1 m3
Perhitungan komposisi campuran aspal
w
AB
AB
w
AB
Ga
M
Gb
M
MM
Ga
M
Gb
M
MaMb
VaVb
MaMb
Gmm
γγ
γγ
+
+
=
+
+
=
+
+
==
max
max
Vb = Mb / (Gb γw)
VMA = Vv + Vb
Va = Ma / (Ga γw)
Mb = (Mb / 100) γm
Ma = (Ma / 100) γm
Perhitungan komposisi campuran aspal
w
AB
BA
A
B
Ga
M
Gb
M
MM
x
MbMa
Ma
M
x
MbMa
Mb
M
γγ
+
=
=+
+
=
+
=
100
100
100
100
max
Perhitungan komposisi campuran aspal
%100
...
100
x
VMA
V
VFWA
Gy
y
Gx
x
Ga
B
=
++
=
x= % agregat x
y= % agregat y
Contoh Perhitungan Properti campuran aspal
Diketahui dari hasil pengukuran
Kadar aspal= 5% (dari berat total campuran)
Bk= berat spesimen= 1141 g
Bj= berat spesimen pada kondisi SSD= 1148 g
Ba= berat spesimen dalam air= 653 g
SG aspal= 1.013
SG eff agg kasar (CA)= 2.65
SG eff agg medium (MA)= 2.57
SG eff agg halus (FA)= 2.68
SG eff Filler (FF)= 2.114
Komposisi= CA: MA: FA: FF= 33.5: 23.5: 39: 4
Contoh Perhitungan Properti campuran aspal
Perhitungan density (kepadatan) campuran
Volume spesimen= Bj – Ba= 1148 – 653= 495 cc
Bulk density= Bk/ (Bj-Ba)= 1141/ 495= 2.30 gr/cc
Diketahui dari pengujian Marshall
Stability proving ring = 107
Flow= 2.05 mm
Contoh Perhitungan Properti campuran aspal
Perhitungan SG agregat
615.2
114.2
4
68.2
39
57.2
5.23
65.2
5.33
100
%%%%
100
+++
+++
=
FFFAMACA G
FF
G
FA
G
MA
G
CA
SGagg
Contoh Perhitungan Properti campuran aspal
35.11
013.1
30.2%5
=
×
=BV
Perhitungan VIM, VMA dan VFWA
SG agg= 2.615
Vol total % void= VIM= 100- VB-VA= 5.09%
VMA= 100 – VA= 16.44
VFWA= (11.35/ 16.44)x100%= 69.03 %
VMA = 100 – [ (Gmb x Ps)/ Gsb ]
Volume % aspal=VB= (%aspal x density bulk
spesimen)/SG aspal
Volume % aggl=VA= (%agg x density bulk
spesimen)/SG agg
56.83
615.2
30.2%95
=
×
=AV
VIM= 5.09
VB= 11.35
Vagg=83.56
VMA=16.44
Contoh Perhitungan Properti campuran aspal
ccgr
G
M
G
M
a
A
b
B
w
/423.2
615.2
95
013.1
5
1*100100
=
+
=
+
γ
Cara lain mencari VIM
%08.5
423.2
)30.2423.2(*100)(100
max
max
=
−
=
−
==
γ
γγ m
VvVIM
Contoh Perhitungan Properti campuran aspal
Perhitungan Stabilitas, Flow dan Marshall Quotient (MQ)
Stabilitas= stab prov ring x kalibrasi alat x koreksi tinggi
= 107 x 37.96 x 0.4536
= 1842 kg
Flow = 2.05 mm
MQ = stab/flow = 898 kg/mm
Contoh Menentukan kadar aspal optimum
Spec: VIM= 3 - 5 %
Kadar aspal= 4.1 – 4.6 %
Spec: Density= 2.15-2.35 gr/cc
Kadar aspal= 4.1 – 4.9 %
Spec: Min Stab= 7500 Lb
Kadar aspal= < 5.5 %
Spec: Flow= 8 - 17 mm
Kadar aspal= 4.0 – 6.0 %
Contoh Menentukan kadar aspal optimum
4 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5
VIM
Density
Stab
Fow
4.3
Kadar aspal optimum= 4.3
Contoh Menentukan kadar aspal optimum
Mix design procedure
Metode Nottingham
Mix design procedure
Metode Superpave

More Related Content

What's hot

PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015Herizki Trisatria
 
2007 11-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan
2007 11-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan2007 11-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan
2007 11-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalanahmad fuadi
 
687 slide jalan raya ii (2) 13-rigid-pavement
687 slide jalan raya ii (2) 13-rigid-pavement687 slide jalan raya ii (2) 13-rigid-pavement
687 slide jalan raya ii (2) 13-rigid-pavementIST (Univ of Lisbon)
 
Standar lapis pondasi agregat a,b dan c
Standar lapis pondasi agregat a,b dan cStandar lapis pondasi agregat a,b dan c
Standar lapis pondasi agregat a,b dan cKomar Rudin
 
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT fileMetode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT filetrisna gallaran
 
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNGMETODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNGtrisna gallaran
 
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseGambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseinfosanitasi
 
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdfPPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdfTaufikkurrahman Upik Teler
 
Kerangka acuan kerja perencanaan jalan
Kerangka acuan kerja perencanaan jalanKerangka acuan kerja perencanaan jalan
Kerangka acuan kerja perencanaan jalanKHRISTIAN MAUKO
 
Pedoman desain drainase tersier
Pedoman desain  drainase tersierPedoman desain  drainase tersier
Pedoman desain drainase tersierNadhilaGK
 
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalanahmad fuadi
 
Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...
Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...
Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...Angga Nugraha
 
perkerasan berbutir.pptx
perkerasan berbutir.pptxperkerasan berbutir.pptx
perkerasan berbutir.pptxFadliST
 
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan -  bagian 1Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan -  bagian 1
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 1Joy Irman
 
program mutu dari konsultan perencanaan konstruksi final-1.pptx
program mutu dari konsultan perencanaan konstruksi final-1.pptxprogram mutu dari konsultan perencanaan konstruksi final-1.pptx
program mutu dari konsultan perencanaan konstruksi final-1.pptxindrapermana38936
 
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI intan mustika
 
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesrakesword
 
KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK.pdf
KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK.pdfKONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK.pdf
KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK.pdfYuliantoDwiPutro
 

What's hot (20)

PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
 
2007 11-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan
2007 11-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan2007 11-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan
2007 11-pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan
 
687 slide jalan raya ii (2) 13-rigid-pavement
687 slide jalan raya ii (2) 13-rigid-pavement687 slide jalan raya ii (2) 13-rigid-pavement
687 slide jalan raya ii (2) 13-rigid-pavement
 
Standar lapis pondasi agregat a,b dan c
Standar lapis pondasi agregat a,b dan cStandar lapis pondasi agregat a,b dan c
Standar lapis pondasi agregat a,b dan c
 
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT fileMetode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
 
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNGMETODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
 
Geoteknik
GeoteknikGeoteknik
Geoteknik
 
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseGambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainase
 
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdfPPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
 
Kerangka acuan kerja perencanaan jalan
Kerangka acuan kerja perencanaan jalanKerangka acuan kerja perencanaan jalan
Kerangka acuan kerja perencanaan jalan
 
Pedoman desain drainase tersier
Pedoman desain  drainase tersierPedoman desain  drainase tersier
Pedoman desain drainase tersier
 
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
 
Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...
Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...
Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...
 
perkerasan berbutir.pptx
perkerasan berbutir.pptxperkerasan berbutir.pptx
perkerasan berbutir.pptx
 
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan -  bagian 1Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan -  bagian 1
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 1
 
program mutu dari konsultan perencanaan konstruksi final-1.pptx
program mutu dari konsultan perencanaan konstruksi final-1.pptxprogram mutu dari konsultan perencanaan konstruksi final-1.pptx
program mutu dari konsultan perencanaan konstruksi final-1.pptx
 
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI
 
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
 
KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK.pdf
KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK.pdfKONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK.pdf
KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK.pdf
 
10 Pengendalian Mutu
10 Pengendalian Mutu10 Pengendalian Mutu
10 Pengendalian Mutu
 

Viewers also liked

Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
Laporan Pratikum Perkerasan Jalan RayaLaporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
Laporan Pratikum Perkerasan Jalan RayaSahno Hilhami
 
Uji Bahan Agregat & Campuran
Uji Bahan Agregat & CampuranUji Bahan Agregat & Campuran
Uji Bahan Agregat & CampuranAfianto Faisol
 
Contoh Desain Perkerasan Jalan
Contoh Desain Perkerasan JalanContoh Desain Perkerasan Jalan
Contoh Desain Perkerasan JalanFahreza Lukman
 
Perencanaan perkerasan jalan dengan manual desain perkerasan jalan nomor 02/M...
Perencanaan perkerasan jalan dengan manual desain perkerasan jalan nomor 02/M...Perencanaan perkerasan jalan dengan manual desain perkerasan jalan nomor 02/M...
Perencanaan perkerasan jalan dengan manual desain perkerasan jalan nomor 02/M...Hapsari Safira
 
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013Agus Budi Prasetyo
 
Bab i ,ii, iii okkkkk
Bab i ,ii, iii okkkkkBab i ,ii, iii okkkkk
Bab i ,ii, iii okkkkkHas Neni
 
Jbptunikompp gdl-mdonieauli-18966-16-bab13pe-)
Jbptunikompp gdl-mdonieauli-18966-16-bab13pe-)Jbptunikompp gdl-mdonieauli-18966-16-bab13pe-)
Jbptunikompp gdl-mdonieauli-18966-16-bab13pe-)piang82
 
Spesifikasi aspal berdasarkan penetrasi
Spesifikasi aspal berdasarkan penetrasi  Spesifikasi aspal berdasarkan penetrasi
Spesifikasi aspal berdasarkan penetrasi RWibisono
 
LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN
LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALANLAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN
LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALANIwan Sutriono
 
LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN
LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALANLAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN
LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALANlia anggraini
 
Permen pu13 2011 jalan
Permen pu13 2011 jalanPermen pu13 2011 jalan
Permen pu13 2011 jalaniiqsja
 
01. teknik pengelolaan jalan volume 1
01. teknik pengelolaan jalan   volume 101. teknik pengelolaan jalan   volume 1
01. teknik pengelolaan jalan volume 1wahyudibarham
 
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)Herlyn Meylisa
 
Manual Desain Perkerasan Jalan - Baru (2012)
Manual Desain Perkerasan Jalan - Baru (2012)Manual Desain Perkerasan Jalan - Baru (2012)
Manual Desain Perkerasan Jalan - Baru (2012)Yusrizal Mahendra
 
Perencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonPerencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonAbd Hamid
 
PENGARUH KADAR AIR TEHADAP ASPAL
PENGARUH KADAR AIR TEHADAP  ASPALPENGARUH KADAR AIR TEHADAP  ASPAL
PENGARUH KADAR AIR TEHADAP ASPALOmer Kanan
 
STUDI PERBANDINGAN BIAYA KONSTRUKSI PERKERASAN KAKU DAN PERKERASAN LENTURu
STUDI PERBANDINGAN BIAYA KONSTRUKSIPERKERASAN KAKU DAN PERKERASAN LENTURuSTUDI PERBANDINGAN BIAYA KONSTRUKSIPERKERASAN KAKU DAN PERKERASAN LENTURu
STUDI PERBANDINGAN BIAYA KONSTRUKSI PERKERASAN KAKU DAN PERKERASAN LENTURuDebora Elluisa Manurung
 

Viewers also liked (20)

Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
Laporan Pratikum Perkerasan Jalan RayaLaporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
Laporan Pratikum Perkerasan Jalan Raya
 
Uji Bahan Agregat & Campuran
Uji Bahan Agregat & CampuranUji Bahan Agregat & Campuran
Uji Bahan Agregat & Campuran
 
Contoh Desain Perkerasan Jalan
Contoh Desain Perkerasan JalanContoh Desain Perkerasan Jalan
Contoh Desain Perkerasan Jalan
 
Perencanaan perkerasan jalan raya
Perencanaan perkerasan jalan rayaPerencanaan perkerasan jalan raya
Perencanaan perkerasan jalan raya
 
Perencanaan perkerasan jalan dengan manual desain perkerasan jalan nomor 02/M...
Perencanaan perkerasan jalan dengan manual desain perkerasan jalan nomor 02/M...Perencanaan perkerasan jalan dengan manual desain perkerasan jalan nomor 02/M...
Perencanaan perkerasan jalan dengan manual desain perkerasan jalan nomor 02/M...
 
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
 
Bab i ,ii, iii okkkkk
Bab i ,ii, iii okkkkkBab i ,ii, iii okkkkk
Bab i ,ii, iii okkkkk
 
Jbptunikompp gdl-mdonieauli-18966-16-bab13pe-)
Jbptunikompp gdl-mdonieauli-18966-16-bab13pe-)Jbptunikompp gdl-mdonieauli-18966-16-bab13pe-)
Jbptunikompp gdl-mdonieauli-18966-16-bab13pe-)
 
7 Pemeriksaan Amp
7 Pemeriksaan Amp7 Pemeriksaan Amp
7 Pemeriksaan Amp
 
Modul 2
Modul 2Modul 2
Modul 2
 
Spesifikasi aspal berdasarkan penetrasi
Spesifikasi aspal berdasarkan penetrasi  Spesifikasi aspal berdasarkan penetrasi
Spesifikasi aspal berdasarkan penetrasi
 
LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN
LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALANLAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN
LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN
 
LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN
LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALANLAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN
LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN
 
Permen pu13 2011 jalan
Permen pu13 2011 jalanPermen pu13 2011 jalan
Permen pu13 2011 jalan
 
01. teknik pengelolaan jalan volume 1
01. teknik pengelolaan jalan   volume 101. teknik pengelolaan jalan   volume 1
01. teknik pengelolaan jalan volume 1
 
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)
 
Manual Desain Perkerasan Jalan - Baru (2012)
Manual Desain Perkerasan Jalan - Baru (2012)Manual Desain Perkerasan Jalan - Baru (2012)
Manual Desain Perkerasan Jalan - Baru (2012)
 
Perencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonPerencanaan jalan beton
Perencanaan jalan beton
 
PENGARUH KADAR AIR TEHADAP ASPAL
PENGARUH KADAR AIR TEHADAP  ASPALPENGARUH KADAR AIR TEHADAP  ASPAL
PENGARUH KADAR AIR TEHADAP ASPAL
 
STUDI PERBANDINGAN BIAYA KONSTRUKSI PERKERASAN KAKU DAN PERKERASAN LENTURu
STUDI PERBANDINGAN BIAYA KONSTRUKSIPERKERASAN KAKU DAN PERKERASAN LENTURuSTUDI PERBANDINGAN BIAYA KONSTRUKSIPERKERASAN KAKU DAN PERKERASAN LENTURu
STUDI PERBANDINGAN BIAYA KONSTRUKSI PERKERASAN KAKU DAN PERKERASAN LENTURu
 

Similar to Aspal

Format laporan
Format laporanFormat laporan
Format laporanUmi Umaroh
 
TM_6_Teknik_Sampling_Kualitas_Air.pptx
TM_6_Teknik_Sampling_Kualitas_Air.pptxTM_6_Teknik_Sampling_Kualitas_Air.pptx
TM_6_Teknik_Sampling_Kualitas_Air.pptxandikowidyadhana1
 
PER 09_Aspal Beton(2020-2021)Ganjil_UNIVARSITAS BINA DARMA.pptx
PER 09_Aspal Beton(2020-2021)Ganjil_UNIVARSITAS BINA DARMA.pptxPER 09_Aspal Beton(2020-2021)Ganjil_UNIVARSITAS BINA DARMA.pptx
PER 09_Aspal Beton(2020-2021)Ganjil_UNIVARSITAS BINA DARMA.pptxdevanopurwono
 

Similar to Aspal (6)

Terjemahans
TerjemahansTerjemahans
Terjemahans
 
CBR Mektan
CBR MektanCBR Mektan
CBR Mektan
 
Format laporan
Format laporanFormat laporan
Format laporan
 
Daftar istilah
Daftar istilahDaftar istilah
Daftar istilah
 
TM_6_Teknik_Sampling_Kualitas_Air.pptx
TM_6_Teknik_Sampling_Kualitas_Air.pptxTM_6_Teknik_Sampling_Kualitas_Air.pptx
TM_6_Teknik_Sampling_Kualitas_Air.pptx
 
PER 09_Aspal Beton(2020-2021)Ganjil_UNIVARSITAS BINA DARMA.pptx
PER 09_Aspal Beton(2020-2021)Ganjil_UNIVARSITAS BINA DARMA.pptxPER 09_Aspal Beton(2020-2021)Ganjil_UNIVARSITAS BINA DARMA.pptx
PER 09_Aspal Beton(2020-2021)Ganjil_UNIVARSITAS BINA DARMA.pptx
 

Aspal

  • 2. PENGENDALIAN MUTUPENGENDALIAN MUTU KualitasKualitas PersonilPersonil TersedianyaTersedianya LaboratoriumLaboratorium YangYang MemadaiMemadai PeralatanPeralatan YangYang SesuaiSesuai DanDan TerkalibrasiTerkalibrasi PelaksanaanPelaksanaan PengendalianPengendalian MutuMutu SetiapSetiap TahapanTahapan
  • 3. Bagan Alir Pengendalian Mutu PekerjaanBagan Alir Pengendalian Mutu Pekerjaan Campuran Beraspal PaCampuran Beraspal Panasnas
  • 5. PENGENDALIAN MUTU BAHANPENGENDALIAN MUTU BAHAN Pengambilan contoh aspal dilaksanakan sesuai denganPengambilan contoh aspal dilaksanakan sesuai dengan SNI 03SNI 03--63996399--2000.2000. Pengambilan contoh aspal keras dari tiap truk tangkiPengambilan contoh aspal keras dari tiap truk tangki dilaksanakan pada bagian atas, tengah dan bawah.dilaksanakan pada bagian atas, tengah dan bawah. Contoh pertama yang diambil langsung diuji diContoh pertama yang diambil langsung diuji di laboratorium lapangan untuk memperoleh nilai penetrasilaboratorium lapangan untuk memperoleh nilai penetrasi dan titik lembek.dan titik lembek. Aspal di dalam truk tangki tidak boleh dialirkan ke dalamAspal di dalam truk tangki tidak boleh dialirkan ke dalam tangki penyimpan sebelum hasil pengujian memenuhitangki penyimpan sebelum hasil pengujian memenuhi ketentuan.ketentuan. Apabila aspal keras tersedia dalam bentuk drum, makaApabila aspal keras tersedia dalam bentuk drum, maka pengambilan contoh aspal harus dilakukan untuk setiappengambilan contoh aspal harus dilakukan untuk setiap akar 3 (akar 3 ( ³³√√ ) dari jumlah drum.) dari jumlah drum. a)Pengambilan contoh aspal keras
  • 6. PPengambilan contoh Asbuton Butir harus dilakukanengambilan contoh Asbuton Butir harus dilakukan untuk setiap akar 3 (untuk setiap akar 3 ( ³³√√ ) dari jumlah kemasan.) dari jumlah kemasan. Sedangkan untuk asbuton butir yang diolah di lokasiSedangkan untuk asbuton butir yang diolah di lokasi pencampur harus dilakukan untuk setiap 50 ton ataupencampur harus dilakukan untuk setiap 50 ton atau diambil minimum 4 contoh dari setiap tempatdiambil minimum 4 contoh dari setiap tempat penimbunan.penimbunan. Contoh pertama yang diambil harus langsung diuji diContoh pertama yang diambil harus langsung diuji di laboratorium lapangan untuk memperoleh kadarlaboratorium lapangan untuk memperoleh kadar bitumen, ukuran butir maksimum dan kadar air.bitumen, ukuran butir maksimum dan kadar air. Asbuton Butir yang dipasok tidak boleh diterimaAsbuton Butir yang dipasok tidak boleh diterima sebelum hasil pengujian contoh tersebut memenuhisebelum hasil pengujian contoh tersebut memenuhi ketentuan.ketentuan. b) Pengambilan contoh asbuton butir
  • 7. Peremaja digunakan untuk asbuton campuran hangat,Peremaja digunakan untuk asbuton campuran hangat, yang terbuat dari pencampuran aspal pen 60 denganyang terbuat dari pencampuran aspal pen 60 dengan bahan tambah, seperti BO (Bunker Oil), MFO (Merin Fuelbahan tambah, seperti BO (Bunker Oil), MFO (Merin Fuel Oil). Perbandingan antara kedua bahan tersebutOil). Perbandingan antara kedua bahan tersebut disesuaikan agar diperoleh bahan peremaja yangdisesuaikan agar diperoleh bahan peremaja yang memenuhi syarat. Umumnya perbandingan antara bahanmemenuhi syarat. Umumnya perbandingan antara bahan tambah dengan aspal keras, antara 35tambah dengan aspal keras, antara 35--65 s/d 4565 s/d 45--5555 untuk memperoleh nilai PH 1000 (viskositas 100untuk memperoleh nilai PH 1000 (viskositas 100--200200 detik pada suhu 82,2 oC).detik pada suhu 82,2 oC). Pengambilan contoh peremaja dilaksanakan sesuaiPengambilan contoh peremaja dilaksanakan sesuai dengan SNI 03dengan SNI 03--63996399--2000. Pengambilan contoh aspal2000. Pengambilan contoh aspal keras dari tiap truk tangki dilaksanakan pada bagian atas,keras dari tiap truk tangki dilaksanakan pada bagian atas, tengah dan bawah. Apabila peremaja tersedia dalamtengah dan bawah. Apabila peremaja tersedia dalam bentuk drum, maka pengambilan contoh peremaja harusbentuk drum, maka pengambilan contoh peremaja harus dilakukan untuk setiap akar 3 (dilakukan untuk setiap akar 3 ( ³³√√ ) dari jumlah drum.) dari jumlah drum. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian viskositas danPengujian yang dilakukan adalah pengujian viskositas dan kelekatan.kelekatan. c) Pengambilan contoh peremaja
  • 8. Agregat di stockpile bervariasi dari titik ke titik, sehinggaAgregat di stockpile bervariasi dari titik ke titik, sehingga diperlukan usaha yang cermat untuk memastikan bahwa contohdiperlukan usaha yang cermat untuk memastikan bahwa contoh pengujian mewakili keadaan agregat yang sebenarnya. Jikapengujian mewakili keadaan agregat yang sebenarnya. Jika agregat tersebut mengalami segregasi , maka tidak bolehagregat tersebut mengalami segregasi , maka tidak boleh digunakan.digunakan. Pengambilan contoh agregat dari stockpile dimaksudkan untukPengambilan contoh agregat dari stockpile dimaksudkan untuk pengujian abrasi setiap 5000 m3, untuk pengujian gradasi setiappengujian abrasi setiap 5000 m3, untuk pengujian gradasi setiap 1000 m3 dan pengujian setara pasir untuk agregat halus setiap1000 m3 dan pengujian setara pasir untuk agregat halus setiap 250 m3.250 m3. Guna mendapatkan contoh agregat yang mewakili dari suatuGuna mendapatkan contoh agregat yang mewakili dari suatu penyimpanan bahan digunakan sekop berujung persegi danpenyimpanan bahan digunakan sekop berujung persegi dan papan dengan langkah sebagai berikut:papan dengan langkah sebagai berikut: Tentukan tempat pengambilan contoh agregat pada tempatTentukan tempat pengambilan contoh agregat pada tempat penimbunan dan masukkan papan kedalam timbunanpenimbunan dan masukkan papan kedalam timbunan diatasnya dengan tegak.diatasnya dengan tegak. Buang agregat pada daerah miring dibawah papan hinggaBuang agregat pada daerah miring dibawah papan hingga diperoleh tempat yang rata dan datar untuk pengambilandiperoleh tempat yang rata dan datar untuk pengambilan contoh.contoh. Masukkan sekop kedalam bagian yang datar dan pindahkanMasukkan sekop kedalam bagian yang datar dan pindahkan satu sekop penuh agregat kedalam ember, lakukan dengansatu sekop penuh agregat kedalam ember, lakukan dengan hatihati--hati.hati. d) Pengambilan contoh agregat
  • 9. PENGENDALIAN MUTU BAHANPENGENDALIAN MUTU BAHAN Pengambilan contoh aspal dilaksanakan sesuai denganPengambilan contoh aspal dilaksanakan sesuai dengan SNI 03SNI 03--63996399--2000.2000. Pengambilan contoh aspal keras dari tiap truk tangkiPengambilan contoh aspal keras dari tiap truk tangki dilaksanakan pada bagian atas, tengah dan bawah.dilaksanakan pada bagian atas, tengah dan bawah. Contoh pertama yang diambil langsung diuji diContoh pertama yang diambil langsung diuji di laboratorium lapangan untuk memperoleh nilai penetrasilaboratorium lapangan untuk memperoleh nilai penetrasi dan titik lembek.dan titik lembek. Aspal di dalam truk tangki tidak boleh dialirkan ke dalamAspal di dalam truk tangki tidak boleh dialirkan ke dalam tangki penyimpan sebelum hasil pengujian memenuhitangki penyimpan sebelum hasil pengujian memenuhi ketentuan.ketentuan. Apabila aspal keras tersedia dalam bentuk drum, makaApabila aspal keras tersedia dalam bentuk drum, maka pengambilan contoh aspal harus dilakukan untuk setiappengambilan contoh aspal harus dilakukan untuk setiap akar 3 (akar 3 ( ³³√√ ) dari jumlah drum.) dari jumlah drum. a)Pengambilan contoh aspal keras
  • 10. Metoda Pengambilan Contoh Agregat dari Stockpile Alat pembagi contoh (sample splitter)
  • 11. Pengendalian Mutu BahanPengendalian Mutu Bahan 250 m3- Nilai setara pasir (sand equivalent) 250 m3 (min. 2 pengujian per hari)- Gradasi agregat dari penampung panas (hot bin) 1000 m3- Gradasi agregat yang ditambahkan ke tumpukan 5000 m3- Abrasi dengan mesin Los Angeles Agregat : Jenis Pengujian peremaja drum dan curah mencakup : Viskositas, kelarutan dan kelekatan Setiap tangki aspalPeremaja curah ³√ Dari jumlah drumPeremaja berbentuk drum Peremaja : - Ukuran butir - Ekstraksi (kadar aspal) - Kadar Air ³√ Dari jumlah kemasanAsbuton Butir Jenis Pengujian aspal drum dan curah mencakup : Penetrasi dan Titik Lembek Setiap tangki aspalAspal curah ³√ Dari jumlah drumAspal berbentuk drum Aspal : Frekwensi pengujianPengujian
  • 12. PENGENDALIAN MUTU CAMPURAN BERASPALPENGENDALIAN MUTU CAMPURAN BERASPAL Bin dingin (cold bins)Bin dingin (cold bins) TidakTidak adaada perubahanperubahan gradasigradasi agregatagregat.. PerubahanPerubahan gradasigradasi dapatdapat disebabkandisebabkan karenakarena perbedaanperbedaan quariquari atauatau supliersuplier.. Jika terjadiJika terjadi perubahan gradasi agregat, maka harus dilakukan pembuatanperubahan gradasi agregat, maka harus dilakukan pembuatan FCK/JMF kembali.FCK/JMF kembali. Agregat tidak bercampur. Pencampuran agregat antar bin yangAgregat tidak bercampur. Pencampuran agregat antar bin yang berdekatan dapat dicegah dengan membuat pemisah yang cukupberdekatan dapat dicegah dengan membuat pemisah yang cukup dan pengisian tidak berlebih. Pengisian yang baik dimungkinkandan pengisian tidak berlebih. Pengisian yang baik dimungkinkan jika ukuran bak (bucket) loader lebih kecil dari bukaan mulut bjika ukuran bak (bucket) loader lebih kecil dari bukaan mulut binin dingin.dingin. KalibrasiKalibrasi bukaanbukaan binbin dingindingin secarasecara periodikperiodik.. BukaanBukaan binbin dingindingin kadangkadang--kadangkadang tersumbattersumbat,, misalnyamisalnya jikajika agregatagregat halushalus basahbasah,, agregatagregat terkontaminasiterkontaminasi tanahtanah lempunglempung,, atauatau penghalangpenghalang lainlain yangyang tidaktidak umumumum sepertiseperti batubatu dandan kayukayu.. PerubahanPerubahan kecepatankecepatan banban berjalanberjalan,, dandan adaada operator yangoperator yang mengontrolmengontrol aliranaliran agregatagregat dandan membuangmembuang material yang tidakmaterial yang tidak perluperlu.. 1. Pengendalian Mutu Proses Produksi
  • 13. PengeringPengering (dryer)(dryer) KalibrasiKalibrasi alatalat pengukurpengukur suhusuhu PemeriksaanPemeriksaan suhusuhu agregatagregat yangyang dipanaskandipanaskan PengamatanPengamatan padapada asapasap yangyang keluarkeluar daridari cerobongcerobong asapasap.. JikaJika asapasap berwarnaberwarna hitamhitam berartiberarti pembakaranpembakaran yangyang terjaditerjadi tidaktidak sempurnasempurna.. SementaraSementara jikajika asapasap berwarnaberwarna putihputih berkabutberkabut ((mengandungmengandung uapuap air)air) berartiberarti agregatagregat basahbasah dandan adaada kemungkinankemungkinan kadarkadar airair masihmasih tertinggaltertinggal setelahsetelah prosesproses pengeringanpengeringan.. Ruang kontrol operasiRuang kontrol operasi Akurasi penimbangan agregat, aspal dan asbuton butir. PenimbangAkurasi penimbangan agregat, aspal dan asbuton butir. Penimbangan yangan yang tidak akurat atau timbangan yang tidak berfungsi baik, dapat mentidak akurat atau timbangan yang tidak berfungsi baik, dapat menyebabkanyebabkan terjadinya penyimpangan gradasi, kadar aspal atau kadar asbutonterjadinya penyimpangan gradasi, kadar aspal atau kadar asbuton butir.butir. Temperatur di hot bin dan drier. Temperatur di hot bin dan drierTemperatur di hot bin dan drier. Temperatur di hot bin dan drier umumnyaumumnya dapat dilihat dari ruang operasi. Pengendalian temperatur tersedapat dilihat dari ruang operasi. Pengendalian temperatur tersebut akanbut akan sangat menentukan temperatur pencampuran asbuton. Temperatursangat menentukan temperatur pencampuran asbuton. Temperatur pencampuran yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menyebapencampuran yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menyebabkanbkan kualitas asbuton campuran panas atau hangat tidak sesuai dengankualitas asbuton campuran panas atau hangat tidak sesuai dengan yangyang disyaratkan.disyaratkan. Waktu pencampuran. Proses pencampuran asbuton, dimulai dari penWaktu pencampuran. Proses pencampuran asbuton, dimulai dari pencampurancampuran antar agregat (dry mix), kemudian antara agregat dengan aspal aantar agregat (dry mix), kemudian antara agregat dengan aspal atau peremajatau peremaja (wet mix), dan terakhir setelah 3(wet mix), dan terakhir setelah 3--4 detik4 detik wet mixwet mix kemudian dimasukkankemudian dimasukkan asbuton butir. Waktu pencampuranasbuton butir. Waktu pencampuran dry mixdry mix umumnya 2umumnya 2--5 detik dan waktu5 detik dan waktu pencampuranpencampuran wet mixwet mix sekitar 40 detik. Waktu pencampuran yang terlalu lamasekitar 40 detik. Waktu pencampuran yang terlalu lama akan berakibat aspal beroksidasi dan selanjutnya mengalami proseakan berakibat aspal beroksidasi dan selanjutnya mengalami proses penuaan.s penuaan. Aspal yang mengalami penuaan akan kehilangan daya lentur dan lekAspal yang mengalami penuaan akan kehilangan daya lentur dan lekatnya,atnya, sehingga perkerasan menjadi mudah retak.sehingga perkerasan menjadi mudah retak.
  • 14. PENGENDALIAN MUTU PRODUKSIPENGENDALIAN MUTU PRODUKSI Pemeriksaan terhadap hasil produksi AMP sangatPemeriksaan terhadap hasil produksi AMP sangat diperlukan untuk mengetahui secara dini penyimpangandiperlukan untuk mengetahui secara dini penyimpangan-- penyimpangan yang terjadi, sehingga dapat diperbaikipenyimpangan yang terjadi, sehingga dapat diperbaiki dengan segera. Pengendalian secara visual meliputi,dengan segera. Pengendalian secara visual meliputi, antara lain :antara lain : PenyelimutanPenyelimutan aspalaspal padapada agregatagregat TerjadiTerjadi penggumpalanpenggumpalan atauatau tidaktidak WarnaWarna asapasap;; birubiru menyatakanmenyatakan kelebihankelebihan panaspanas (overheating)(overheating) dandan warnawarna asapasap putihputih berkabutberkabut ((uapuap air)air) menyatakanmenyatakan kadarkadar airair padapada agregatagregat masihmasih relatifrelatif tinggitinggi.. TampakTampak campurancampuran didi dalamdalam bakbak truktruk yang ratayang rata menyatakanmenyatakan kelebihankelebihan panaspanas atauatau kadarkadar aspalaspal atauatau kadarkadar airair relatifrelatif tinggitinggi.. Jika campuran menggumpal kemungkinan kurang panasJika campuran menggumpal kemungkinan kurang panas (underheating)(underheating)
  • 15. Pemeriksaan secara visual hanya bersifat indikasi, pemeriksaan dPemeriksaan secara visual hanya bersifat indikasi, pemeriksaan dengan alatengan alat juga harus dilakukan. Pemeriksaan tersebut meliputi :juga harus dilakukan. Pemeriksaan tersebut meliputi : Pemeriksaan temperatur di atas truk pengangkut (dump truck) dengPemeriksaan temperatur di atas truk pengangkut (dump truck) denganan pengukur suhupengukur suhu Pengambilan contoh uji untuk pengujian sifatPengambilan contoh uji untuk pengujian sifat--sifat fisik campuran dengansifat fisik campuran dengan jenis, jumlah dan frekuensi sesuai dengan persyaratan.jenis, jumlah dan frekuensi sesuai dengan persyaratan. Hasil dan catatan pengujian berikut ini, yang dilaksanakan setiaHasil dan catatan pengujian berikut ini, yang dilaksanakan setiap harip hari produksi, beserta lokasi penghamparan yang sesuai harus disiapkaproduksi, beserta lokasi penghamparan yang sesuai harus disiapkan :n : Analisa ayakan (cara basah), paling sedikit dua contoh agregat dAnalisa ayakan (cara basah), paling sedikit dua contoh agregat dari setiapari setiap penampung panas.penampung panas. Temperatur campuran saat pengambilan contoh di instalsi pencampuTemperatur campuran saat pengambilan contoh di instalsi pencampurr aspal (AMP) maupun di lokasi penghamparan (satu per jam).aspal (AMP) maupun di lokasi penghamparan (satu per jam). Kepadatan Marshall Harian dengan detil dari semua benda uji yangKepadatan Marshall Harian dengan detil dari semua benda uji yang diperiksa.diperiksa. Kepadatan dan persentase kepadatan lapangan relatif terhadap KepKepadatan dan persentase kepadatan lapangan relatif terhadap Kepadatanadatan Campuran Kerja (Campuran Kerja (Job Mix DensityJob Mix Density) untuk setiap benda uji inti () untuk setiap benda uji inti (corecore).). Stabilitas, kelelehan, Marshall Quotient, paling sedikit dua conStabilitas, kelelehan, Marshall Quotient, paling sedikit dua contoh.toh. Kadar aspal dan gradasi agregat yang ditentukan dari hasil ekstrKadar aspal dan gradasi agregat yang ditentukan dari hasil ekstraksi kadaraksi kadar aspal paling sedikit dua contoh. Bilamana cara ekstraksi sentrifaspal paling sedikit dua contoh. Bilamana cara ekstraksi sentrifugalugal digunakan maka koreksi abu harus dilaksanakan seperti yang disyadigunakan maka koreksi abu harus dilaksanakan seperti yang disyaratkanratkan SNI 03SNI 03--36403640--1994.1994. Rongga dalam campuran pada kepadatan membal (refusal), yang dihiRongga dalam campuran pada kepadatan membal (refusal), yang dihitungtung berdasarkan Berat Jenis Maksimum campuran perkerasan aspal (SNIberdasarkan Berat Jenis Maksimum campuran perkerasan aspal (SNI 0606-- 68936893--2002).2002). Kadar aspal yang terserap oleh agregat, yang dihitung berdasarkaKadar aspal yang terserap oleh agregat, yang dihitung berdasarkan Beratn Berat Jenis Maksimum campuran perkerasan aspal (SNI 06Jenis Maksimum campuran perkerasan aspal (SNI 06--68936893--2002).2002).
  • 16. PENGENDALIAN MUTU PRODUKSIPENGENDALIAN MUTU PRODUKSI Pemeriksaan terhadap hasil produksi AMP sangatPemeriksaan terhadap hasil produksi AMP sangat diperlukan untuk mengetahui secara dini penyimpangandiperlukan untuk mengetahui secara dini penyimpangan-- penyimpangan yang terjadi, sehingga dapat diperbaikipenyimpangan yang terjadi, sehingga dapat diperbaiki dengan segera. Pengendalian secara visual meliputi,dengan segera. Pengendalian secara visual meliputi, antara lain :antara lain : PenyelimutanPenyelimutan aspalaspal padapada agregatagregat TerjadiTerjadi penggumpalanpenggumpalan atauatau tidaktidak WarnaWarna asapasap;; birubiru menyatakanmenyatakan kelebihankelebihan panaspanas (overheating)(overheating) dandan warnawarna asapasap putihputih berkabutberkabut ((uapuap air)air) menyatakanmenyatakan kadarkadar airair padapada agregatagregat masihmasih relatifrelatif tinggitinggi.. TampakTampak campurancampuran didi dalamdalam bakbak truktruk yang ratayang rata menyatakanmenyatakan kelebihankelebihan panaspanas atauatau kadarkadar aspalaspal atauatau kadarkadar airair relatifrelatif tinggitinggi.. Jika campuran menggumpal kemungkinan kurang panasJika campuran menggumpal kemungkinan kurang panas (underheating)(underheating)
  • 17. Pengendalian Mutu Campuran Setiap perubahan agregat/rancangan - Campuran Rancangan (Mix Design) Marshall Setiap 3000 ton- Rongga dalam campuran pd. Kepadatan Membal 200 ton (min. 2 pengujian per hari) - Kepadatan, stabilitas, kelelehan, Marshall Quo-tient, rongga dalam campuran pd. 75 tumbukan 200 ton (min. 2 pengujian per hari) - Gradasi dan kadar aspal Setiap batch Setiap truck 3 uji - Suhu di AMP - Suhu saat sampai di lapangan Campuran : Pengendalian Kuantitas dengan Menimbang Campuran Aspal Dalam pemeriksaan terhadap pengukuran kuantitas untukDalam pemeriksaan terhadap pengukuran kuantitas untuk pembayaran, campuran aspal yang dihampar harus selalu dipantaupembayaran, campuran aspal yang dihampar harus selalu dipantau dengan tiket pengiriman campuran aspal dari rumah timbangdengan tiket pengiriman campuran aspal dari rumah timbang
  • 18. PENGENDALIAN MUTU PERKERASANPENGENDALIAN MUTU PERKERASAN PemeriksaanPemeriksaan kesiapankesiapan alatalat penghamparpenghampar PemeriksaanPemeriksaan campurancampuran beraspalberaspal secarasecara visualvisual PelaksanaanPelaksanaan penghamparanpenghamparan 2. Pemadatan campuran beraspal 1. Pengendalian Mutu Proses Penghamparan dan Pemadatan Karakteristik campuran beraspal KondisiKondisi lingkunganlingkungan KetebalanKetebalan lapisanlapisan
  • 19. Untuk pengujian kepadatan lapangan dilakukan denganUntuk pengujian kepadatan lapangan dilakukan dengan pengambilan contoh inti padat dari core drill atau memotongpengambilan contoh inti padat dari core drill atau memotong permukaan perkerasan. Selanjutnya contoh inti diuji dipermukaan perkerasan. Selanjutnya contoh inti diuji di laboratorium untuk mendapatkan kepadatan campuran beraspal.laboratorium untuk mendapatkan kepadatan campuran beraspal. Pengujian kepadatan dengan cara apapun agar dilaksanakanPengujian kepadatan dengan cara apapun agar dilaksanakan berdasarkan pengujian secara acak (random), dengan jumlahberdasarkan pengujian secara acak (random), dengan jumlah minimum tertentu, umumnya setiap jarak 200 m. Nilai rataminimum tertentu, umumnya setiap jarak 200 m. Nilai rata--ratarata kepadatan dan nilai tunggal yang didapat dari pengujian kepadatakepadatan dan nilai tunggal yang didapat dari pengujian kepadatann harus masuk dalam kriteria yang disyaratkanharus masuk dalam kriteria yang disyaratkan Pengujian kepadatan Ketentuan Kepadatan 94,898,56 94,998,35 9598,13 – 498 Nilai minimum setiap pengujian tunggal (% JSD) Kepadatan Minimum Rata-rata (% JSD) Jumlah benda uji per pengujian Kepadatan yang disyaratkan (% JSD)
  • 20. Pengujian Permukaan PerkerasanPengujian Permukaan Perkerasan Pemukaan perkerasan harus diperiksa dengan mistarPemukaan perkerasan harus diperiksa dengan mistar lurus sepanjang 3 meter, yang disediakan olehlurus sepanjang 3 meter, yang disediakan oleh Penyedia Jasa, dan harus dilaksanakan tegak lurus danPenyedia Jasa, dan harus dilaksanakan tegak lurus dan sejajar dengan sumbu jalan sesuai petunjuk Direksisejajar dengan sumbu jalan sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.Pekerjaan. Pengujian untuk memeriksa toleransi kerataan yangPengujian untuk memeriksa toleransi kerataan yang disyaratkan harus mulai dilaksanakan segera setelahdisyaratkan harus mulai dilaksanakan segera setelah pemadatan awal, penyimpangan yang terjadi haruspemadatan awal, penyimpangan yang terjadi harus diperbaiki dengan membuang atau menambah bahandiperbaiki dengan membuang atau menambah bahan sebagaimana diperlukan. Selanjutnya pemadatansebagaimana diperlukan. Selanjutnya pemadatan dilanjutkan seperti yang dibutuhkan. Setelahdilanjutkan seperti yang dibutuhkan. Setelah penggilasan akhir, kerataan lapisan ini harus diperiksapenggilasan akhir, kerataan lapisan ini harus diperiksa kembali dan setiap ketidakrataan permukaan yangkembali dan setiap ketidakrataan permukaan yang melampaui batasmelampaui batas--batas yang disyaratkan dan setiapbatas yang disyaratkan dan setiap lokasi yang cacat dalam tekstur, pemadatan ataulokasi yang cacat dalam tekstur, pemadatan atau komposisi harus diperbaiki sebagaimana yangkomposisi harus diperbaiki sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
  • 21. Pengendalian Mutu Perkerasan Paling sedikit 3 titik yang diukur melintang pada paling sedikit setiap 12,5 meter memanjang sepanjang jalan tersebut. - Elevasi permukaan, untuk penampang melintang dari setiap jalur lalu lintas. Toleransi Pelaksanaan : 200 meter panjang- Benda uji inti (core) berdiameter 4” untuk parti-kel ukuran maksimum 1” dan 5” untuk partikel ukuran di atas 1”, baik untuk pemeriksaan pema-datan maupun tebal lapisan : paling sedikit 2 benda uji inti per cross section dan paling sedikit 6 benda uji inti per 200 meter panjang. Lapisan yang dihampar :
  • 22.
  • 23. PENGUJIAN AGREGAT DANPENGUJIAN AGREGAT DAN CAMPURANCAMPURAN
  • 24. UmumUmum TahapTahap awalawal dalamdalam pelaksanaanpelaksanaan pekerjaanpekerjaan perkerasanperkerasan beraspalberaspal dengandengan menggunakanmenggunakan aspalaspal shellshell adalahadalah perluperlu mengetahuimengetahui kualitaskualitas bahanbahan yangyang akanakan digunakandigunakan,, apakahapakah memenuhimemenuhi persyaratanpersyaratan atauatau tidak.tidak. JadiJadi keberhasilankeberhasilan pelaksanaanpelaksanaan pekerjaanpekerjaan perkerasanperkerasan beraspalberaspal dengandengan menggunakanmenggunakan aspalaspal shellshell sangatsangat tergantungtergantung terhadapterhadap kualitaskualitas agregatagregat,, aspalaspal yangyang digunakandigunakan
  • 25. JENIS DAN PERALATAN PENGUJIAN AGREGATJENIS DAN PERALATAN PENGUJIAN AGREGAT PeralatanPeralatan UjiUji AgregatAgregat adalahadalah:: AlatAlat pembagipembagi contohcontoh agregatagregat ((spliterspliter).). AlatAlat saringansaringan lengkaplengkap,, dengandengan ukuranukuran sesuaisesuai gradasigradasi agregatagregat yangyang dipilihdipilih Alat untuk menguji berat Jenis semu dan berat Jenis bulkAlat untuk menguji berat Jenis semu dan berat Jenis bulk Alat pemeriksaan keausan dengan mesin abrasiAlat pemeriksaan keausan dengan mesin abrasi Alat pengujian setara pasir (sand equivalent) lengkapAlat pengujian setara pasir (sand equivalent) lengkap Alat untuk pemeriksaan gumpalan lempung dan butiran yangAlat untuk pemeriksaan gumpalan lempung dan butiran yang mudah pecahmudah pecah Alat untuk pemeriksaan daya lekat agregat terhadap aspalAlat untuk pemeriksaan daya lekat agregat terhadap aspal (affinity)(affinity) Alat untuk pengujian angularitas agregat halus dan kasarAlat untuk pengujian angularitas agregat halus dan kasar Alat untuk pemeriksaan kepipihan dan kelonjongan agregatAlat untuk pemeriksaan kepipihan dan kelonjongan agregat Alat untuk pengujian partikel ringan dalam agregatAlat untuk pengujian partikel ringan dalam agregat
  • 26. JenisJenis PengujianPengujian AgregatAgregat SNI 03-6889-2002Pengambilan contoh agregat SNI 13-6717-2002Penyiapan benda uji contoh agregat SNI 03-6877-2002Angularitas agregat halus RSNI T-01-2005Partikel Pipih dan Lonjong SNI 03-6877-2002Angularitas agregat kasar SNI 03-2439-1991Pengujian kelekatan agregat terhadap aspal. SNI 03-1970-1990Pengujian Berat Jenis agregat halus. SNI 03-1969-1990Pengujian Berat Jenis agregat kasar. SNI 03-4428-1997Pengujian agregat halus atau pasir yang mengandung bahan plastis dengan cara setara pasir. SNI 03-1968-1990Pengujian tentang analisis saringan agregat halus dan kasar. SNI 03-4142-1996Pengujian jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan No. 200 (0,075 mm). SNI 03-2417-1991Pengujian keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles. METODE PENGUJIAN JENIS PENGUJIAN
  • 27. Peralatan untuk pengujian campuranPeralatan untuk pengujian campuran beraspalberaspal Peralatan pengujian campuran mencakup:Peralatan pengujian campuran mencakup: Alat pembuat briket, yaitu alat pemadat campuranAlat pembuat briket, yaitu alat pemadat campuran Satu unit alat pengujian MarshallSatu unit alat pengujian Marshall Alat pengeluar briket hasil pemadatan (extruder)Alat pengeluar briket hasil pemadatan (extruder) Bak pemanas air (waterbath)Bak pemanas air (waterbath) Oven dengan pengatur temperaturOven dengan pengatur temperatur Alat uji berat jenis campuran maksimum (Gmm)Alat uji berat jenis campuran maksimum (Gmm) lengkaplengkap SatuSatu setset alatalat PRDPRD
  • 28. METODE PENGAMBILAN CONTOH (SAMPLING)METODE PENGAMBILAN CONTOH (SAMPLING) 1. Pengambilan Contoh Agregat Dari Timbunan LangkahLangkah pengambilanpengambilan contohcontoh TentukanTentukan tempattempat pengambilanpengambilan contohcontoh agregatagregat padapada tempattempat penimbunanpenimbunan dandan masukkanmasukkan papanpapan kedalamkedalam timbunantimbunan diatasnyadiatasnya dengandengan tegaktegak.. BuangBuang agregatagregat padapada daerahdaerah miringmiring dibawahdibawah papanpapan hinggahingga diperolehdiperoleh tempattempat yang ratayang rata dandan datardatar untukuntuk pengambilanpengambilan contohcontoh.. MasukkanMasukkan sekopsekop kedalamkedalam bagianbagian yangyang datardatar dandan pindahkanpindahkan satusatu sekopsekop penuhpenuh agregatagregat kedalamkedalam ember,ember, lakukanlakukan dengandengan hatihati--hatihati,, caracara--caracara pengambilanpengambilan contohcontoh agregatagregat daridari timbunantimbunan Ulangi langkah tersebut untuk tiga tempat lokasi pengambilan conUlangi langkah tersebut untuk tiga tempat lokasi pengambilan contohtoh bahan pada tempat penimbunan.bahan pada tempat penimbunan. PENGUJIAN AGREGATPENGUJIAN AGREGAT
  • 29. 2. Pengambilan Contoh Agregat Dari Bin Panas (Hot Bin) LangkahLangkah pengambilanpengambilan contohcontoh ContohContoh agregatagregat panaspanas untukuntuk setiapsetiap fraksifraksi diambildiambil daridari masingmasing--masingmasing binbin panaspanas (hot bin) yang(hot bin) yang telahtelah dilengkapidilengkapi dengandengan fasilitasfasilitas untukuntuk pengambilanpengambilan contohcontoh.. Ambil contoh agregat dari setiap bin dan ratakan kelebihanAmbil contoh agregat dari setiap bin dan ratakan kelebihan agregat bagian atas kotak.agregat bagian atas kotak. Sekitar tiga atau empat kali jumlah agregat yang diperlukan,Sekitar tiga atau empat kali jumlah agregat yang diperlukan, diambil dari setiap bin dan dimasukkan kedalam kontainerdiambil dari setiap bin dan dimasukkan kedalam kontainer contoh agregat.contoh agregat. Pengambilan contoh agregat dari hot bin, dengan caraPengambilan contoh agregat dari hot bin, dengan cara menjatuhkan agregat melalui kotak penimbang dan pugmillmenjatuhkan agregat melalui kotak penimbang dan pugmill kedalam truk, atau menempatkan shovel di bawah lubang curahan,kedalam truk, atau menempatkan shovel di bawah lubang curahan, merupakan metode yang tidak teliti dalam pengambilan contohmerupakan metode yang tidak teliti dalam pengambilan contoh agregat dan tidak boleh digunakan.agregat dan tidak boleh digunakan.
  • 30. PENGUJIAN ANALISA UKURAN BUTIR (GRADASI)PENGUJIAN ANALISA UKURAN BUTIR (GRADASI) 100 (220)50,0 mm (2 in.) 75 (165)37,5 mm (1 ½ in.) 50 (110)25,0 mm (1 ½ in.) 25 (55)19,0 mm (3/4 in.) 15 (35)12,5 mm (1/2 in.) 10 (25)9,5 mm (3/8 in.) 10 (25)4,75 mm (No.4) 10 (25)2,36 mm (No.8) BERAT CONTOH KG (LB) UKURAN AGREGAT NOMINAL MAKSIMUM Berat Contoh Minimum Untuk Analisa Gradasi
  • 31. PENGUJIAN BERAT JENIS AGREGAT HALUSPENGUJIAN BERAT JENIS AGREGAT HALUS Material yangMaterial yang akanakan diujidiuji adalahadalah agregatagregat loloslolos saringansaringan No. 8 (2,38No. 8 (2,38 mm)mm) Agregat harus dalam kondisi kering udaraAgregat harus dalam kondisi kering udara LangkahLangkah pengujianpengujian Contoh direndam dalam pan selama semalamContoh direndam dalam pan selama semalam Tiriskan air yang berlebih (Filler jangan terbuang), kemudian diTiriskan air yang berlebih (Filler jangan terbuang), kemudian dianginangin--anginangin sampai kondisi kering permukaan jenuh, cek kondisi tersebut dengsampai kondisi kering permukaan jenuh, cek kondisi tersebut denganan kerucut SSDkerucut SSD Bila sudah pada kondisi SSD, timbang contoh tersebut seberat 500Bila sudah pada kondisi SSD, timbang contoh tersebut seberat 500 gramgram untuk setiap pengujianuntuk setiap pengujian Masukkan contoh kedalam picknometer yang telah ditera sebelumnyaMasukkan contoh kedalam picknometer yang telah ditera sebelumnya dandan tambahkan air hingga contoh terendamtambahkan air hingga contoh terendam Keluarkan udara yang terperangkap dengan alat Vacuum Pump, llihaKeluarkan udara yang terperangkap dengan alat Vacuum Pump, llihat skalat skala manometer harus menunjukkan angka 730 mm Hgmanometer harus menunjukkan angka 730 mm Hg Biarkan selama 15 menit sambil sesekali diguncangBiarkan selama 15 menit sambil sesekali diguncang--guncangguncang Matikan vacuum pump kemudian tambahkan air sampai batas tera padMatikan vacuum pump kemudian tambahkan air sampai batas tera padaa leher tutup picknometer dan timbangleher tutup picknometer dan timbang Tuangkan contoh dan air dari picknometer kedalam pan yang terbuaTuangkan contoh dan air dari picknometer kedalam pan yang terbuat darit dari logam, oven pada temperatur 110logam, oven pada temperatur 110 °° ±± 55 °° C sampai berat konstanC sampai berat konstan Dinginkan hingga mencapai temperatur ruang kemudian ditimbangDinginkan hingga mencapai temperatur ruang kemudian ditimbang
  • 32. PENGUJIAN BERAT JENIS AGREGAT KASARPENGUJIAN BERAT JENIS AGREGAT KASAR Material yangMaterial yang akanakan diujidiuji adalahadalah agregatagregat yangyang tertahantertahan saringansaringan No. 8 (2,38 mm)No. 8 (2,38 mm) Agregat harus dalam keadaan kering dan bersihAgregat harus dalam keadaan kering dan bersih LangkahLangkah pengujianpengujian Contoh direndam dalam pan selama semalamContoh direndam dalam pan selama semalam Timbang contoh dalam air (pada waktu penimbanganTimbang contoh dalam air (pada waktu penimbangan contoh harus selalu terendam)contoh harus selalu terendam) Keluarkan contoh dari keranjang timbang kemudian dilapKeluarkan contoh dari keranjang timbang kemudian dilap hingga mencapai kondisi kering permukaan jenuh (SSD),hingga mencapai kondisi kering permukaan jenuh (SSD), kemudian dioven pada suhu 110kemudian dioven pada suhu 110 ±± 55 °° C sampai beratnyaC sampai beratnya konstankonstan Dinginkan hingga mencapai suhu ruang, kemudianDinginkan hingga mencapai suhu ruang, kemudian timbangtimbang
  • 33. PENGUJIAN SETARA PASIR (SAND EQUIVALENT)PENGUJIAN SETARA PASIR (SAND EQUIVALENT) AGREGAT HALUSAGREGAT HALUS PersiapkanPersiapkan agregatagregat yangyang loloslolos saringansaringan No. 4 (4,76 mm)No. 4 (4,76 mm) AgregatAgregat harusharus dalamdalam keadaankeadaan keringkering LangkahLangkah pengujianpengujian Tuangkan larutan calsium Chloride kedalam silinder plastik sampTuangkan larutan calsium Chloride kedalam silinder plastik sampaiai skala 5 (101,6skala 5 (101,6 ±± 2,5 ml)2,5 ml) Masukkan contoh uji kedalam silinder plastik yang sudah diisi laMasukkan contoh uji kedalam silinder plastik yang sudah diisi larutanrutan calsium chloridecalsium chloride DiamkanDiamkan selamaselama 1010 menitmenit SilinderSilinder plastic yangplastic yang berisiberisi contohcontoh dandan larutanlarutan setelahsetelah 1010 menitmenit,, dikocokdikocok secarasecara mendatarmendatar sebanyaksebanyak 90 kali90 kali selamaselama 3030 detikdetik Setelah dikocok tambahkan larutan calsium chloride sampai skalaSetelah dikocok tambahkan larutan calsium chloride sampai skala 1515 (381 ml)(381 ml) DiamkanDiamkan selamaselama 2020 menitmenit ±± 1515 detikdetik SetelahSetelah 2020 menitmenit,, terjaditerjadi pengendapanpengendapan,, bacabaca skalaskala lumpurlumpur Masukkan beban dan baca skala bebanMasukkan beban dan baca skala beban HitungHitung nilainilai Sand Equivalent (SE)Sand Equivalent (SE)
  • 34. a. Tabung berskala b. Penuangan c. Pembilasan d. Pembacaan dan pembilas contoh pasir
  • 35. PENGUJIAN KEAUSAN AGREGAT KASAR DENGANPENGUJIAN KEAUSAN AGREGAT KASAR DENGAN MESIN ABRASI LOS ANGELESMESIN ABRASI LOS ANGELES CuciCuci agregatagregat hinggahingga bersihbersih kemudiankemudian ovenoven padapada suhusuhu 110110 °° ±± 55 °° CC selamaselama semalam/sampaisemalam/sampai beratberat konstankonstan DinginkanDinginkan hinggahingga mencapaimencapai suhusuhu ruangruang,, kemudiankemudian timbangtimbang sebanyaksebanyak yangyang diperlukandiperlukan// sesuaisesuai grading yanggrading yang digunakandigunakan LangkahLangkah pengujianpengujian MasukkanMasukkan bendabenda ujiuji kedalamkedalam tabungtabung uji/silinderuji/silinder abrasiabrasi Tambahkan bolaTambahkan bola--bola baja sesuai grading yang digunakanbola baja sesuai grading yang digunakan Pasang tutup silinder dan kencangkan, jangan sampai adaPasang tutup silinder dan kencangkan, jangan sampai ada benda uji yang keluar pada saat pengujian berlangsungbenda uji yang keluar pada saat pengujian berlangsung Setel/aturSetel/atur countercounter sesuaisesuai jumlahjumlah putaranputaran yangyang diinginkandiinginkan SetelahSetelah selesaiselesai,, keluarkankeluarkan bendabenda ujiuji daridari dalamdalam tabung/silindertabung/silinder ujiuji,, kemudiankemudian saringsaring dengandengan saringansaringan No.No. 1212 Cuci benda uji yang tertahan saringan No. 12 kemudianCuci benda uji yang tertahan saringan No. 12 kemudian oven pada suhu 110oven pada suhu 110 ±± 55 °° C sampai berat konstanC sampai berat konstan Dinginkan hingga mencapai suhu ruang kemudian timbangDinginkan hingga mencapai suhu ruang kemudian timbang
  • 36. PENGUJIAN PARTIKEL PIPIH DAN LONJONGPENGUJIAN PARTIKEL PIPIH DAN LONJONG LangkahLangkah PengujianPengujian Pengujian dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :Pengujian dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu : Berdasarkan berat, benda uji sebelumnya dikeringkan dalam ovenBerdasarkan berat, benda uji sebelumnya dikeringkan dalam oven pada temperatur (110pada temperatur (110 ±± 5)oC sampai beratnya tetap5)oC sampai beratnya tetap Berdasarkan jumlah butiran, pengeringan agregat tidak diperlukanBerdasarkan jumlah butiran, pengeringan agregat tidak diperlukan Pengujian kepipihan agregat dan kelonjongan agregatPengujian kepipihan agregat dan kelonjongan agregat Pengujian kepipihan agregatPengujian kepipihan agregat Gunakan alat jangkar ukur rasio (Proportional caliper device)Gunakan alat jangkar ukur rasio (Proportional caliper device) pada posisinya dengan perbandingan yang sesuai.pada posisinya dengan perbandingan yang sesuai. Atur bukaan yang besar sesuai dengan lebarnya butiran.Atur bukaan yang besar sesuai dengan lebarnya butiran. Butiran adalah pipih, jika ketebalannya dapat ditempatkanButiran adalah pipih, jika ketebalannya dapat ditempatkan dalam bukaan yang lebih kecil.dalam bukaan yang lebih kecil. Bentuk agregat (kasar) berbentuk pipih, dinyatakan denganBentuk agregat (kasar) berbentuk pipih, dinyatakan dengan persen berat butiran yang pipih per berat total butiran.persen berat butiran yang pipih per berat total butiran. Atau dapat dinyatakan dengan nilai rataAtau dapat dinyatakan dengan nilai rata--rata kepipihan, yaiturata kepipihan, yaitu persen nilai ratapersen nilai rata--rata kepipihan per total persen butiran.rata kepipihan per total persen butiran.
  • 37. PENGUJIAN PARTIKEL PIPIH DAN LONJONGPENGUJIAN PARTIKEL PIPIH DAN LONJONG Pengujian kelonjongan agregatPengujian kelonjongan agregat Gunakan alat jangkar ukur rasio pada posisinya denganGunakan alat jangkar ukur rasio pada posisinya dengan perbandingan yang sesuai.perbandingan yang sesuai. Atur bukaan yang besar sesuai dengan panjangnya butiran.Atur bukaan yang besar sesuai dengan panjangnya butiran. Butiran adalah lonjong, jika ketebalannya dapat ditempatkanButiran adalah lonjong, jika ketebalannya dapat ditempatkan dalam bukaan yang lebih kecil.dalam bukaan yang lebih kecil. Bentuk agregat (kasar) berbentuk lonjong, dinyatakan denganBentuk agregat (kasar) berbentuk lonjong, dinyatakan dengan persen berat butiran yang lonjong per berat total butiran.persen berat butiran yang lonjong per berat total butiran. Atau dapat dinyatakan dengan nilai rataAtau dapat dinyatakan dengan nilai rata--rata kelonjongan, yaiturata kelonjongan, yaitu nilai ratanilai rata--rata kelonjongan per total persen butiran.rata kelonjongan per total persen butiran. Pengujian pipih dan lonjong agregatPengujian pipih dan lonjong agregat Gunakan alat jangkar ukur rasio pada posisinya denganGunakan alat jangkar ukur rasio pada posisinya dengan perbandingan yang sesuai.perbandingan yang sesuai. Atur bukaan yang besar sesuai dengan panjangnya butiran.Atur bukaan yang besar sesuai dengan panjangnya butiran. Butiran adalah pipih dan lonjong, jika ketebalannya dapatButiran adalah pipih dan lonjong, jika ketebalannya dapat ditempatkan dalam bukaan yang lebih kecil.ditempatkan dalam bukaan yang lebih kecil. Bentuk agregat (kasar) berbentuk pipih dan lonjong, dinyatakanBentuk agregat (kasar) berbentuk pipih dan lonjong, dinyatakan dengan persen berat butiran yang pipih dan lonjong per berat totdengan persen berat butiran yang pipih dan lonjong per berat totalal butiran.butiran. Atau dapat dinyatakan dengan nilai rataAtau dapat dinyatakan dengan nilai rata--rata kepipihan danrata kepipihan dan kelonjongan per total persen butiran.kelonjongan per total persen butiran.
  • 38. Pengujian butiran berbentuk lonjong (panjang terhadap lebar) Pengujian butiran berbentuk pipih (lebar terhadap tebal)
  • 39. PEMERIKSAAN DAYA LEKAT AGREGAT TERHADAP ASPALPEMERIKSAAN DAYA LEKAT AGREGAT TERHADAP ASPAL (AFFINITY)(AFFINITY) PersiapkanPersiapkan bendabenda ujiuji agregatagregat loloslolos saringansaringan 9,5 mm (3/8 in.)9,5 mm (3/8 in.) dandan tertahantertahan saringansaringan 6,3 mm (1/4 in.).6,3 mm (1/4 in.). Contoh tersebut harus dalam keadaan kering ovenContoh tersebut harus dalam keadaan kering oven LangkahLangkah PengujianPengujian MasukkanMasukkan 100 gram100 gram bendabenda ujiuji kedalamkedalam wadahwadah.. IsiIsi aspalaspal sekitarsekitar 5,5 gram yang5,5 gram yang telahtelah dipanaskandipanaskan padapada temperaturtemperatur sesuaisesuai.. Aduk aspal dan benda uji sampai merata selama 2 menit.Aduk aspal dan benda uji sampai merata selama 2 menit. Masukkan adukan beserta wadahnya dalam oven pada temperatur 60Masukkan adukan beserta wadahnya dalam oven pada temperatur 60°°CC selama 2 jam.selama 2 jam. Keluarkan adukan beserta wadahnya dari oven dan diaduk kembaliKeluarkan adukan beserta wadahnya dari oven dan diaduk kembali sampai dingin.sampai dingin. Pindahkan adukan kedalam tabung gelas kimia.Pindahkan adukan kedalam tabung gelas kimia. Isi dengan air suling sebanyak 400 ml kemudian diamkan padaIsi dengan air suling sebanyak 400 ml kemudian diamkan pada temperatur ruang selama 16 sampai 18 jam.temperatur ruang selama 16 sampai 18 jam. Perkirakan prosentase luas permukaan yang masih terselimuti aspaPerkirakan prosentase luas permukaan yang masih terselimuti aspall
  • 40. PENGUJIAN ANGULARITAS AGREGAT KASARPENGUJIAN ANGULARITAS AGREGAT KASAR SiapkanSiapkan bendabenda ujiuji agregatagregat tertahantertahan saringansaringan No.4 (4.76No.4 (4.76 mm)mm) Contoh tersebut harus dalam keadaan kering ovenContoh tersebut harus dalam keadaan kering oven LangkahLangkah pengujianpengujian SiapkanSiapkan agregatagregat yangyang telahtelah dicucidicuci dandan keringkering tertahantertahan saringansaringan 4,75 mm (No.4)4,75 mm (No.4) kurangkurang--lebihlebih 500 gram.500 gram. PisahkanPisahkan agregatagregat diatasdiatas saringansaringan 4,75 mm4,75 mm dandan singkirkansingkirkan agregatagregat loloslolos saringansaringan 4,75 mm,4,75 mm, kemudiankemudian ditimbangditimbang .. SeleksiSeleksi dandan timbangtimbang agregatagregat pecahpecah yangyang terdapatterdapat padapada bendabenda ujiuji..
  • 41. PENGUJIAN ANGULARITAS AGREGAT HALUSPENGUJIAN ANGULARITAS AGREGAT HALUS PersiapkanPersiapkan bendabenda ujiuji agregatagregat loloslolos saringansaringan 2,36 mm (No.8).2,36 mm (No.8). Contoh tersebut harus dalam keadaan keringContoh tersebut harus dalam keadaan kering LangkahLangkah pengujianpengujian SiapkanSiapkan agregatagregat yangyang telahtelah dicucidicuci dandan keringkering loloslolos saringansaringan 2,362,36 mm (No.8),mm (No.8), kurangkurang--lebihlebih 500 gram.500 gram. SiapkanSiapkan bendabenda ujiuji agregatagregat halushalus,, cucicuci dandan keringkankeringkan,, kemudiankemudian dituangkandituangkan melaluimelalui corongcorong standarstandar dengandengan tinggitinggi dandan jarakjarak tertentutertentu,, kedalamkedalam silindersilinder dengandengan volumevolume tertentutertentu (V).(V). TimbangTimbang bendabenda ujiuji agregatagregat halushalus yangyang mengisimengisi volumevolume silindersilinder (W).(W). TentukanTentukan BeratBerat JenisJenis curahcurah agregatagregat halushalus ((GsbGsb) yang) yang akanakan digunakandigunakan untukuntuk menghitungmenghitung volumevolume agregatagregat halushalus (W/(W/GsbGsb).).
  • 42. Corong Standar Contoh Agregat Halus Contoh Agregat Halus Kerangka Silinder dng.Volume yang telah diukur Hitung rongga udara dengan rumus berikut ini : V – (W/Gsb) ----------------- x 100% V
  • 43. PENGUJIAN CAMPURAN BERASPALPENGUJIAN CAMPURAN BERASPAL Guna keperluan perencanaan campuran, jumlah agregatGuna keperluan perencanaan campuran, jumlah agregat dan aspal yang mewakili harus disiapkan dengan jumlahdan aspal yang mewakili harus disiapkan dengan jumlah yang mencukupi untuk keperluan beberapa pengujian.yang mencukupi untuk keperluan beberapa pengujian. Sebagai petunjuk banyak bahan yang perlu disiapkanSebagai petunjuk banyak bahan yang perlu disiapkan adalah sebagai berikut :adalah sebagai berikut : 4 liter ( 1 gal )4 liter ( 1 gal ) aspalaspal keraskeras 23 kg ( 50 lb )23 kg ( 50 lb ) agregatagregat kasarkasar 23 kg ( 50 lb )23 kg ( 50 lb ) agregatagregat halushalus atauatau pasirpasir 9 kg ( 20 lb ) bahan pengisi jika diperlukan9 kg ( 20 lb ) bahan pengisi jika diperlukan 1. Pengambilan Contoh Bahan
  • 44. 2. Pengujian Marshall Pengujian Marshall dimulai dengan persiapan benda uji. Untuk kepPengujian Marshall dimulai dengan persiapan benda uji. Untuk keperluanerluan ini perlu diperhatikan hal sebagai berikut :ini perlu diperhatikan hal sebagai berikut : Bahan yang digunakan telah memenuhi spesifikasiBahan yang digunakan telah memenuhi spesifikasi KombinasiKombinasi agregatagregat memenuhimemenuhi gradasigradasi yangyang disyaratkandisyaratkan UntukUntuk keperluankeperluan analisaanalisa volumetrikvolumetrik (density(density--voids),voids), beratberat jenisjenis bulkbulk daridari semuasemua agregatagregat yangyang digunakandigunakan padapada kombinasikombinasi agregatagregat,, dandan beratberat jenisjenis aspalaspal keraskeras harusharus dihitungdihitung terlebihterlebih dahuludahulu.. JumlahJumlah bendabenda ujiuji, minimum, minimum tigatiga buahbuah untukuntuk masingmasing--masingmasing kombinasikombinasi.. OvenOven dalamdalam kalengkaleng ((loyangloyang)) agregatagregat yangyang sudahsudah terukurterukur gradasigradasi dandan sifatsifat mutumutu lainnyalainnya,, sampaisampai temperaturtemperatur yangyang diinginkandiinginkan PanaskanPanaskan aspalaspal terpisahterpisah sesuaisesuai panaspanas yangyang diinginkandiinginkan pula.pula. Cetakan dimasukkan dalam oven dengan temperatur 930C.Cetakan dimasukkan dalam oven dengan temperatur 930C. Campur agregat dan aspal sampai merata.Campur agregat dan aspal sampai merata. Keluarkan dari oven cetakan dan siapkan untuk pengisian campuraKeluarkan dari oven cetakan dan siapkan untuk pengisian campuran,n, setelah campuran dimasukkan kedalam cetakan tusuksetelah campuran dimasukkan kedalam cetakan tusuk--tusuk dengantusuk dengan spatula 10 x bagian tengah dan 15 x bagian tepi.spatula 10 x bagian tengah dan 15 x bagian tepi. Tumbuk 2x75 kaliTumbuk 2x75 kali Keluarkan benda uji dari mold dengan Extruder pada kondisi dingiKeluarkan benda uji dari mold dengan Extruder pada kondisi dingin.n. Diamkan contoh satu malam, kemudian periksa berat isinya.Diamkan contoh satu malam, kemudian periksa berat isinya.
  • 45. LangkahLangkah pengujianpengujian RendamRendam dalamdalam water bathwater bath padapada temperaturtemperatur 600C600C selamaselama 3030 menitmenit dandan keringkankeringkan permukaanpermukaan bendabenda ujiuji sertaserta letakkanletakkan padapada tempattempat yangyang tersediatersedia padapada alatalat ujiuji MarshallMarshall SetelSetel dialdial pembacaanpembacaan stabilitasstabilitas dandan kelehankelehan yangyang telahtelah terpasangterpasang padapada alatalat MarshallMarshall Lakukan pengujian Marshall denganLakukan pengujian Marshall dengan menjalankan mesin penekan denganmenjalankan mesin penekan dengan kecepatan deformasi konstan 51 mm (2 in.)kecepatan deformasi konstan 51 mm (2 in.) per menit sampai terjadi keruntuhan padaper menit sampai terjadi keruntuhan pada benda uji.benda uji. Baca dan catat besar angka pada dial untukBaca dan catat besar angka pada dial untuk memperoleh nilai stabilitas (stability) danmemperoleh nilai stabilitas (stability) dan kelelehan (flow)kelelehan (flow) Dengan faktor koreksi dan kalibrasi provingDengan faktor koreksi dan kalibrasi proving ring pada alat Marshall dapat diperoleh nilairing pada alat Marshall dapat diperoleh nilai stabilitas dan kelelehan (flow).stabilitas dan kelelehan (flow).
  • 46. PENGUJIAN BERAT JENIS MAKSIMUM CAMPURANPENGUJIAN BERAT JENIS MAKSIMUM CAMPURAN BERASPALBERASPAL Pengujian berat jenis maksimum campuran beraspal dimulaiPengujian berat jenis maksimum campuran beraspal dimulai dengan persiapan benda uji yang diambil dengan prosedur baku.dengan persiapan benda uji yang diambil dengan prosedur baku. Ukuran agregat dan berat contoh minimum yang perlu disediakanUkuran agregat dan berat contoh minimum yang perlu disediakan adalah seperti diperlihatkan pada Tabeladalah seperti diperlihatkan pada Tabel 0,5No.44,75 13/89,5 1,5½12,5 2¾19 2,5125 KgInmm BERAT CONTOH MINIMUMUKURAN MAKS AGR Ukuran Agregat Maksimum Dan Berat Contoh Selanjutnya pisahSelanjutnya pisah--pisahkan contoh uji secara manual denganpisahkan contoh uji secara manual dengan ukuran agregat halus tidak lebih dariukuran agregat halus tidak lebih dari ¼¼ in (6,4 mm). Apabilain (6,4 mm). Apabila pemisahan butiran dari contoh uji susah, contoh uji dihangatkanpemisahan butiran dari contoh uji susah, contoh uji dihangatkan dalam ovendalam oven
  • 47. KEPADATAN MEMBAL DENGAN PRDKEPADATAN MEMBAL DENGAN PRD Bersihkan perlengkapan cetakan berdiameter 152,1 mm untuk bendaBersihkan perlengkapan cetakan berdiameter 152,1 mm untuk benda uji serta bagian telapak penumbuk dengan seksama dan panaskanuji serta bagian telapak penumbuk dengan seksama dan panaskan sampai temperatur antara 90oCsampai temperatur antara 90oC –– 150oC;150oC; Letakkan cetakan benda uji tersebut di atas alas cetakan dan lonLetakkan cetakan benda uji tersebut di atas alas cetakan dan longgarkanggarkan kedua bautnya, oleskan vaselin pada bagian dalam cetakan kemudiakedua bautnya, oleskan vaselin pada bagian dalam cetakan kemudiann letakkan kertas saring atau kertas penghisap dengan ukuran yangletakkan kertas saring atau kertas penghisap dengan ukuran yang sesuai dengan ukuran dasar cetakan;sesuai dengan ukuran dasar cetakan; Masukkan seluruh campuran beraspal panas ke dalam cetakan danMasukkan seluruh campuran beraspal panas ke dalam cetakan dan tusuktusuk--tusuk campuran dengan spatula yang telah dipanaskan sebanyaktusuk campuran dengan spatula yang telah dipanaskan sebanyak 15 kali di sekeliling pinggirannya dan 10 kali di bagian tengahn15 kali di sekeliling pinggirannya dan 10 kali di bagian tengahnya;ya; Letakkan kertas saring atau kertas penghisap di atas permukaanLetakkan kertas saring atau kertas penghisap di atas permukaan bendabenda uji dengan ukuran yang sesuai dengan ukuran cetakan;uji dengan ukuran yang sesuai dengan ukuran cetakan; Padatkan campuran beraspal dengan menggunakan alat pemadat getarPadatkan campuran beraspal dengan menggunakan alat pemadat getar listrik pertama menggunakan telapak penumbuk yang berukuran 150listrik pertama menggunakan telapak penumbuk yang berukuran 150 mm selama 6 detik, selanjutnya menggunakan telapak penumbuk yangmm selama 6 detik, selanjutnya menggunakan telapak penumbuk yang berukuran 100 mm sebanyak 8 (delapan) posisi penumbukan danberukuran 100 mm sebanyak 8 (delapan) posisi penumbukan dan masingmasing--masing posisi selama 6 detik dengan urutan penumbukan sesuaimasing posisi selama 6 detik dengan urutan penumbukan sesuai Gambar 1g;Gambar 1g; Lakukan penumbukan pada kedelapan posisi di atas secara berulangLakukan penumbukan pada kedelapan posisi di atas secara berulang sehingga jumlah penumbukan untuk masingsehingga jumlah penumbukan untuk masing--masing posisi sebanyak 5masing posisi sebanyak 5 (lima) kali atau total waktu yang diperlukan untuk masing(lima) kali atau total waktu yang diperlukan untuk masing--masing posisimasing posisi adalah 5 x 6 detik;adalah 5 x 6 detik;
  • 48. Ganti telapak penumbuk dengan menggunakan telapak penumbuk yangGanti telapak penumbuk dengan menggunakan telapak penumbuk yang berukuran 150 mm dan kemudian padatkan lagi selama 6 detik untukberukuran 150 mm dan kemudian padatkan lagi selama 6 detik untuk mendapatkan permukaan atas benda uji menjadi rata;mendapatkan permukaan atas benda uji menjadi rata; Keluarkan benda uji dari cetakan kemudian balikan dan selanjutnyKeluarkan benda uji dari cetakan kemudian balikan dan selanjutnya letakkana letakkan kertas saring atau kertas penghisap di atas permukaan benda ujikertas saring atau kertas penghisap di atas permukaan benda uji dengan ukurandengan ukuran yang sesuai dengan ukuran cetakan serta padatkan dengan urutan pyang sesuai dengan ukuran cetakan serta padatkan dengan urutan penumbukanenumbukan dan jumlah waktu penumbukan sesuaidan jumlah waktu penumbukan sesuai dengandengan penumbukanpenumbukan padapada permukaanpermukaan bendabenda ujiuji pertamapertama;; Keluarkan benda uji dengan hatiKeluarkan benda uji dengan hati--hati dan letakkan di atas permukaan yang ratahati dan letakkan di atas permukaan yang rata dan biarkan selama kiradan biarkan selama kira--kira 24 jam pada suhu ruang;kira 24 jam pada suhu ruang; Bila diperlukan pendinginan yang lebih cepat dapat digunakan kipBila diperlukan pendinginan yang lebih cepat dapat digunakan kipas angin meja;as angin meja; Lakukan penimbanganLakukan penimbangan Bersihkan benda uji dari butiranBersihkan benda uji dari butiran--butiran halus yang lepas denganbutiran halus yang lepas dengan menggunakan kuas kemudian diberi label yang jelas;menggunakan kuas kemudian diberi label yang jelas; Ukur tinggi benda uji dengan ketelitian 0,1 mm (0,004 inc) dan bUkur tinggi benda uji dengan ketelitian 0,1 mm (0,004 inc) dan bila tinggiila tinggi benda uji kurang atau lebih dari persyaratan sesuai Butir 6.1.1)benda uji kurang atau lebih dari persyaratan sesuai Butir 6.1.1).a). v maka.a). v maka beda uji tersebut tidak boleh digunakan dan harus dibuat kembalibeda uji tersebut tidak boleh digunakan dan harus dibuat kembali sebagaisebagai penganti;penganti; Catat tebal dan berat benda uji yang diperoleh pada formulir yanCatat tebal dan berat benda uji yang diperoleh pada formulir yang sudahg sudah disediakan;disediakan; Timbang benda uji di udara = A gram;Timbang benda uji di udara = A gram; Timbang benda uji dalam air = B gram;Timbang benda uji dalam air = B gram; Keringkan permukaan benda uji dengan kain lap sampai mencapai keKeringkan permukaan benda uji dengan kain lap sampai mencapai keringring permukaan jenuh, kemudian ditimbang = C gram;permukaan jenuh, kemudian ditimbang = C gram; Hitung besaran kepadatan mutlak sesuai dengan rumusHitung besaran kepadatan mutlak sesuai dengan rumus berikutberikut::
  • 49. dimana:dimana: AA == masa benda uji di udara (gram)masa benda uji di udara (gram) BB == masa benda uji dalam air (gram)masa benda uji dalam air (gram) CC == masa benda uji kering permukaan jenuh (gram)masa benda uji kering permukaan jenuh (gram) == berat isi air (=1 gram/cm3)berat isi air (=1 gram/cm3) )3(gram/cm B)(C wA x γ MutlakKepadatan − = Gambar 1a. Alat Pemadat Getar Listrik Gambar 1b. Telapak Pemadat diameter 100 mm Gambar 1c. Telapak Pemadat diameter 150 mm Gambar 1e. Alas Cetakan 152,1 mm 166,1 mm Gambar 1d. Cetakan
  • 50. 1 10 2 4 3 9 6 5 8 7 Pemadatan dengan telapak 150 mm Pemadatan dengan telapak 150 mm Pemadatan dengan telapak 100 mm, sebanyak 5 putaran Urutan Pemadatan Bidang Permukaan Ke 1
  • 51.
  • 52. REKAYASA CAMPURAN (MIX DESIGN) MATA KULIAH BAHAN PERKERASAN
  • 53. REKAYASA CAMPURAN (MIX DESIGN) Mix design adalah prosedur kegiatan untuk menentukan proporsi (dalam batas-batas spesifikasi) material yang merupakan kompromi campuran supaya tercapai kinerja yang optimum. Prosedur mix design termasuk mempertimbangkan faktor ekonomi dan lingkungan.
  • 54. MIX DESIGN Target mix design campuran aspal: Kandungan aspal cukup, untuk menjamin campuran tahan terhadap ‘fatigue cracking’ dan ‘durability’. Stabilitas dan stiffness cukup, untuk menjamin ketahanan terhadap deformasi akibat beban kendaraan. Kandungan void cukup, untuk memberi kesempatan pemadatan akibat beban kendaraan tanpa terjadi flushing, bleeding atau loss of stability.
  • 55. MIX DESIGN Target mix design campuran aspal: Cukup mudah dikerjakan, sehingga efektif saat dihamparkan tanpa tejadi segregasi. Skid resistance cukup (untuk campuran wearing course).
  • 56. REQUIREMENT for MIX DESIGN xxxFracture strength xxxImperviousness xxxSkid resistance xxxFatigue cracking resistance xxxFleksibilitas xxxxxDurabilitas xxxStabilitas tinggirendahTerbukaTertutuptinggirendah Rongga udaraGradasi agregatKadar aspalProperti
  • 57. Hubungan antara kadar aspal dan stabilitas/ durabilitas campuran Kurva stabilitas Kurva durabilitas tinggiKadar aspal Stabilitas/ durabilitas rendah rendah tinggi
  • 58. PENDEKATAN MIX DESIGN (1) Pendekatan RESEP • Berdasarkan pada pengalaman yang telah dicobakan dan diujikan selama bertahun-tahun. • Hanya terbatas untuk kondisi traffic dan iklim yang sama. • Mungkin tidak cocok untuk jenis material tertentu. • Standar spesifikasi menjelaskan: Tipe dan gradasi agregat Jenis aspal (Pen dan SP) Proporsi antara aspal dan agregat Metode dan prosedur pelaksanaan (pencampuran, penghamparan dan pemadatan)
  • 59. PENDEKATAN MIX DESIGN (2) Pendekatan DISAIN ENGINEERING • Mutu agregat dan aspal diuji agar diyakinkan masuk spesifikasi. • Beberpa jenis agregat dicampur (blend) agar memenuhi spesifikasi gradasi. • Dibuat beberapa benda uji campuran padat dengan berbagai kadar aspal. • Dipelajari proporsi volumetricnya. • Dilakukan pengujian kinerja campuran padat • Kinerja campuran dibandingkan dengan spesifikasi untuk menentukan kadar aspal optimum.
  • 60. MIX DESIGN Pendekatan DISAIN ENGINEERING Sumber material • Diusahakan menggunakan agregat lokal. Bila agregat lokal tidak memenuhi spesifikasi maka dapat menggunakan agregat lain dari sumber terdekat. Tentu hal ini akan menaikkan biaya konstruksi. • Menggunakan aspal dar sumber terdekat yang memenuhi spesifikasi.
  • 61. MIX DESIGN Pendekatan DISAIN ENGINEERING Spesifikasi dan gradasi agregat • Mutu agregat harus baik sehingga kalau dicampur dengan aspal dan kemudian dipadatkan dapat menghasilkan mutu campuran yang baik. • Persyaratan agregat tergantung dari jenis campuran yang diinginkan, misal agregat untuk material wearing course harus mempunyai ketahanan abrasi yang tinggi karena gerusan roda kendaraan, namun agregat untuk material base course tidak memerlukan ketahanan abrasi sebaik untuk material wearing course.
  • 62. MIX DESIGN Pendekatan DISAIN ENGINEERING Spesifikasi dan gradasi agregat • Gradasi agregat juga merupakan fungsi tipe campuran. Campuran LPA cenderung memerlukan agregat dense graded atau continuously graded, sedangkan agregat untuk wearing course bisa menggunakan agregat gap graded. • Agregat dengan gradasi dense dapat diestimasi berdasarkan kurva grading. Fuller mengusulkan persamaan untuk gradasi agregat yang padat. Agregat dengan gradasi Fuller biasanya mempunyai sifat ‘mudah dikerjakan’ (workable) dan siap dipadatkan, namun biasanya kadar rongga udaranya (void content) sangat rendah. Sehingga kepadatan campuran perlu diturunkan untuk meningkatkan VMA (void in mineral agregate).
  • 63. MIX DESIGN Pendekatan DISAIN ENGINEERING Spesifikasi dan gradasi agregat • Cooper et al mengusulkan modifikasi persamaan Fuller yang memungkinkan untuk disesuaikan (adjusted) dengan tetap mempertahankan proporsi filler (< 0.0075mm)
  • 64. MIX DESIGN Pendekatan DISAIN ENGINEERING Persamaan Fuller 5.0 100       = D d xp Cooper et al (1992) p = + F (100- F)(dn – 0.075n) (Dn – 0.075n) P = total % lolos saringan tertentu d = ukuran sieve opening (ukuran terbesar D = ukuran terbesar gradasi F = filler (< 0.0075mm) n = ekponen antara 0 dan 1
  • 65. MIX DESIGN Pendekatan DISAIN ENGINEERING Grade dan kadar aspal • Pemilihan grade aspal tergantung dari pertimbangan traffic dan iklim dimana campuran akan digunakan. Aspal pen rendah (aspal keras) lebih dipertimbangkan digunakan untuk campuran wearing course pd beban kendaraan berat pd iklim panas. Sedangkan aspal lunak untuk iklim dingin. • Di Indonesia sering digunakan aspal pen 70/100. Untuk wilayah dingin dapat menggunakan aspal pen lebih tinggi. •Kadar aspal tergantung pada gradasi dan tipe agregat. Agregat dengan gradasi terbuka, filler content tinggi dan agregat dengan absorpsi tinggi relatif membutuhkan aspal lebih banyak.
  • 66. MIX DESIGN Pendekatan DISAIN ENGINEERING Estimasi kadar aspal B = x Gb B= proporsi berat aspal per 100 proporsi berat agregat. Gb= specific gravity aspal Gsc= bulk specific gravity campuran padat VMA= void in mineral agggregate Vv= void content yang ditargetkan Gsc VMA - Vv
  • 67. MIX DESIGN: Metode MARSHALL Prosedur • Penyelidikan properties agregat • Pencampuran gradasi agregat (Blending aggregates) • Penyelidikan properties aspal • Penyiapan benda uji Marshall • Pengujian stabilitas dan flow • Plot hasil pengujian pada limit spesifikasi • Menentukan Job mix formula
  • 68. Metode MARSHALL Penyelidikan properties agregat • Abrasi, soundness, durabilitas • Gradasi • Specific gravity
  • 69. Metode MARSHALL Pencampuran gradasi agregat (Blending aggregates) Biasanya agregat dari quarry terdiri atas • Agregat kasar (> 2.36mm) •Agregat halus atau pasir •Filler (< 0.0075mm) Ketiga jenis agregat tersebut perlu dicampur supaya memenuhi spesifikasi gradasi
  • 70. Metode MARSHALL Penyelidikan properties aspal • Penetrasi (untuk mengetahui keras/ lunak aspal) • Viskositas (untuk menentukan suhu pencampuran dan pemadatan) • Specific gravity (untuk keperluan perhitungan properties campuran)
  • 71. Metode MARSHALL Penyiapan benda uji Marshall (1) • Campuran disiapkan dengan beberapa kadar aspal (misal 5 jenis kadar aspal). Setiap variasi kadar aspal dibuat minimum 3 benda uji. • Aspal dan agregat dipanaskan. Suhu aspal mencapai suhu workable untuk pencampuran (140 – 180 C), kira2 viskositas 2 poises atau 0.2 Pa.s atau 170±20 centistoke. • Aspal dan agregat dicampur dengan mixer atau manual dengan tangan. • Campuran dipadatkan menggunakan Marshall hammer (35, 50 atau 75 kali tumbukan setiap sisi). • Ukuran benda uji: diameter ±100mm, tinggi ±63mm.
  • 72. Metode MARSHALL Penyiapan benda uji Marshall (2) • Campuran didinginkan kemudian dikeluarkan dari mould. • Benda uji diukur bulk specific gravity (Gmb), diukur/dihitung maximum specific gravity atau rice density (Gmm). • Hitung volume of voids (Vv) dan void in mineral aggregate (VMA). VIM= Vv = [ 1 – ( Gmb/ Gmm )] x 100 VMA = 100 – [ (Gmb x Ps)/ Gsb ] Ps = % berat agregat dalam campuran Gsb = bulk specific gravity agregat
  • 73. Metode MARSHALL Uji Marshall • Pengujian Marshall (Stabilitas dan flow). Benda uji direndam dalam waterbath suhu 60 C selama 30menit. Pengujian dilakukan dengan deformation rate 50mm/minute. Catat maksimum load (stabilitas) dalam kN (konversi ke kg) dan deformasi saat maximum load (flow) dalam mm.
  • 74. Metode MARSHALL Plot hasil pengujian pada limit spesifikasi • Hasil tes untuk setiap jenis kadar aspal dirata-rata (minimal dari 3 sampel). • Kemudian hasil tersebut diplot pada kurva KEPADATAN (T/M3), STABILITAS (N atau Kg), FLOW (mm), AIR VOID (%), VMA (%), dan VFWA (%) • Plot limit spesifikasi pada kurva-kurva hasil tersebut • Akan didapat range kadar aspal untuk setiap kurva. Tentukan kadar aspal optimum yang merupakan kompromi dari seluruh range kadar aspal pada semua kurva.
  • 75.
  • 76. Contoh Spesifikasi campuran aspal Spesifikasi Campuran HSWC (High Stiffness Wearing Course) % % gr/cc Kg mm Kg/mm 3 – 5 75 – 85 - Min 1400 2 – 4.5 Min 200 VIM VFWA Densitas Stabilitas Flow Marshall Quotient (MQ) UnitSpesifika si Properti Sumber: Heavy loaded improvement project-II, Bina Marga, 1998.
  • 77. Contoh Spesifikasi campuran aspal Spesifikasi Campuran HRA % % gr/cc Kg mm Kg/mm 4 – 10 - 2.15–2.35 Min 450 - Min 200 VIM VFWA Densitas Stabilitas Flow Marshall Quotient (MQ) UnitSpesifikasiProperti Sumber: Heavy loaded improvement project-II, Bina Marga, 1998.
  • 78.
  • 79.
  • 80. Metode MARSHALL Menentukan Job mix formula • Tentukan JMF (Job mix formula) yang merupakan kompromi kombinasi optimum antara jenis aspal dan agregat tertentu. Hal terpenting dalam JMF adalah gradasi agregat dan kadar aspal.
  • 81. Perhitungan komposisi campuran aspal udara aspal agregat Berat Volume Vv Vb VaMa Mb VMA 1 γm
  • 82. Perhitungan komposisi campuran aspal MB= % aspal (terhadap berat total campuran) MA= % agregat (terhadap berat total campuran) Mb = Berat aspal, kg Ma = Berat agregat, kg Gb = Specific gravity aspal Ga = Specific gravity kombinasi agregat γm = Kepadatan campuran padat, T/m3 γw = Kepadatan air (1 T/m3) Vb = Volume aspal, m3 Va = Volume agregat, m3 Vv = volume void, m3 VB = % volume aspal VA = % volume agregat VV = % volume void MA + MB = 100% Va + Vb + Vv = 1 m3
  • 83. Perhitungan komposisi campuran aspal w AB AB w AB Ga M Gb M MM Ga M Gb M MaMb VaVb MaMb Gmm γγ γγ + + = + + = + + == max max Vb = Mb / (Gb γw) VMA = Vv + Vb Va = Ma / (Ga γw) Mb = (Mb / 100) γm Ma = (Ma / 100) γm
  • 84. Perhitungan komposisi campuran aspal w AB BA A B Ga M Gb M MM x MbMa Ma M x MbMa Mb M γγ + = =+ + = + = 100 100 100 100 max
  • 85. Perhitungan komposisi campuran aspal %100 ... 100 x VMA V VFWA Gy y Gx x Ga B = ++ = x= % agregat x y= % agregat y
  • 86. Contoh Perhitungan Properti campuran aspal Diketahui dari hasil pengukuran Kadar aspal= 5% (dari berat total campuran) Bk= berat spesimen= 1141 g Bj= berat spesimen pada kondisi SSD= 1148 g Ba= berat spesimen dalam air= 653 g SG aspal= 1.013 SG eff agg kasar (CA)= 2.65 SG eff agg medium (MA)= 2.57 SG eff agg halus (FA)= 2.68 SG eff Filler (FF)= 2.114 Komposisi= CA: MA: FA: FF= 33.5: 23.5: 39: 4
  • 87. Contoh Perhitungan Properti campuran aspal Perhitungan density (kepadatan) campuran Volume spesimen= Bj – Ba= 1148 – 653= 495 cc Bulk density= Bk/ (Bj-Ba)= 1141/ 495= 2.30 gr/cc Diketahui dari pengujian Marshall Stability proving ring = 107 Flow= 2.05 mm
  • 88. Contoh Perhitungan Properti campuran aspal Perhitungan SG agregat 615.2 114.2 4 68.2 39 57.2 5.23 65.2 5.33 100 %%%% 100 +++ +++ = FFFAMACA G FF G FA G MA G CA SGagg
  • 89. Contoh Perhitungan Properti campuran aspal 35.11 013.1 30.2%5 = × =BV Perhitungan VIM, VMA dan VFWA SG agg= 2.615 Vol total % void= VIM= 100- VB-VA= 5.09% VMA= 100 – VA= 16.44 VFWA= (11.35/ 16.44)x100%= 69.03 % VMA = 100 – [ (Gmb x Ps)/ Gsb ] Volume % aspal=VB= (%aspal x density bulk spesimen)/SG aspal Volume % aggl=VA= (%agg x density bulk spesimen)/SG agg 56.83 615.2 30.2%95 = × =AV VIM= 5.09 VB= 11.35 Vagg=83.56 VMA=16.44
  • 90. Contoh Perhitungan Properti campuran aspal ccgr G M G M a A b B w /423.2 615.2 95 013.1 5 1*100100 = + = + γ Cara lain mencari VIM %08.5 423.2 )30.2423.2(*100)(100 max max = − = − == γ γγ m VvVIM
  • 91. Contoh Perhitungan Properti campuran aspal Perhitungan Stabilitas, Flow dan Marshall Quotient (MQ) Stabilitas= stab prov ring x kalibrasi alat x koreksi tinggi = 107 x 37.96 x 0.4536 = 1842 kg Flow = 2.05 mm MQ = stab/flow = 898 kg/mm
  • 92. Contoh Menentukan kadar aspal optimum Spec: VIM= 3 - 5 % Kadar aspal= 4.1 – 4.6 % Spec: Density= 2.15-2.35 gr/cc Kadar aspal= 4.1 – 4.9 %
  • 93. Spec: Min Stab= 7500 Lb Kadar aspal= < 5.5 % Spec: Flow= 8 - 17 mm Kadar aspal= 4.0 – 6.0 % Contoh Menentukan kadar aspal optimum
  • 94. 4 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 VIM Density Stab Fow 4.3 Kadar aspal optimum= 4.3 Contoh Menentukan kadar aspal optimum
  • 96.