Kelompok remaja terlibat kasus narkoba di rumah keluarga yang sedang mengalami krisis internal. Kakak perempuan mulai terpengaruh teman-teman barunya dan mengonsumsi narkoba. Dia pingsan setelah mengonsumsinya secara berlebihan. Adik dan pamannya yang seorang polisi kemudian menemukan peristiwa tersebut.
1. SINOPSIS
Dalam satu keluarga IBU tidak lama ditinggal kepala keluarganya yaitu P
Santoso, ditinggali 2 anak yang sama-sama perempuan. Sepeninggalan ayahnya Pak
santoso membuat keluarga yang tadinya damai menjadi tidak harmonis dan hilang
kemesraannya, semua ini diakhibatkan si sulung Yasmin yang tadinya dimanja
ayahnya berubah menjadi nakal dan brutal. Sedangkan si bungsu Aminah selalu
menjadi musuh jika Yasmin dimarahi Ibunya
PEMERAN
IBU
FEBRI
PAKDE
ALVIN
YASMIN
YUAN
AMINAH
SITI
KHOTIB
KHOTIB
MAIL
MAIL
3. BABAK I
SETELAH DITINGGAL SUAMINYA IBU NAMPAK SANGAT TERPUKUL
MELIHAT ANAKNYA YANG SULUNG, KELAKUAN HARI DEMI HARI
SELALU MEMARAHI IBUNYA KETIKA KEMAUANNYA TIDAK TERPENUHI
IBU
“Bagaimana si Yasmin ini dia anak yang dilahirkan dulu e mala gak bisa memberi
contoh pada adiknya, semenjak ditinggal bapaknya kian hari kian tak karu-karuan
kelakuannya, apaaa… ini memang akhibat dulunya terlalu dimanja bapaknya, minta ini
minta itu selalu saja di turuti, ah semoga akan berubah secepatnya dia akan kembali
menjadi anak yang mengerti tentang keluarga. Eeee kamu ta nduk ini tadi..”
YASMIN
“Ibu …. Ibu itu selalu mengeluh tentang aku. Apa ibu sudah keberatan punya anak
separti aku,”
IBU
“Tidak nak …anakku jangan ngomong sepertti itu anakku ?,
(Sambil mengulurkan tangan pada si Yasmin)
Sini nak ayo mendekat pada ibu sudah lama aku tak memelukmu.
YASMIN
Ndak bu ..ibu selalu pilih kasih terhadap aku dengan adik. Jika adik yang datang
pastinya wajah ibu selalu senyum dan ramah. Tapi bagaimana dengan aku bu… selalu
saja wajah yang hilang kasih sayangnya. Bahkan ibu seperti tak suka dengan
kehadiranku. Apa sih bu yang membuat ibu.membedakan antara aku dan adik Aminah.
IBU
Yasmin anakku.. jangan katakan itu lagi, ibu gak mungkin punya pikiran seperti itu,
kamu dan adikmu sama-sama mutiara di hatiku
YASMIN
(Yasmin bergerak mendekati ibunya sambil melotot))
“Apa mutiara dihati ibu… apa aku gak salah dengar bu! Ibu selalu menghibur hatiku
sedangkan perkataan ibu selalu menyakitkan aku apa yang aku inginkan ibu selalu
katakan gak ada nak.. gak ada nak.. itu mutiara hatiku ibu bohong ibu hanya ingin
menghibur hatiku.
IBU
“Yasmi kamu harusnya mengerti … setelah sepeninggalan ayah kalian hanya uang
pensiun yang dapat mencukupi kehidupan kita sekeluarga. Itupun kalau ada kebutuhan
yang diluar dugaan maka ibu harus usaha sana sini.
4. YASMIN
“Ibu… Yasmin gak mau tahu, pokoknya kalau ibu menganggap aku mutiara hati ibu
sekarang juga aku minta uang dua ratus lima puluh ribu”
IBU
(IIBU semakin gusar dan panic ketika yasmin mengatakan minta uang)
Yasmin dari mana ibu dapat uang sebesar itu sdangkan uang ibu tinggal kebutuhan
lima hari lagi, itupun ibu belum bayar listrik rumah dan bayar sekolah adik kamu.
YASMIN
Ibu… sekali lagi bu!!! Yasmin gak mau tahu, kalau ibu gak mau ngasih sekarang aku
mau pergi dan tak mau kembali.
(sambil merebut kunci almari dan didorongnya ibunya sendiri Yaqsmin begerak
kedalam)
IBU
“Yasmin …..tolong jangan diambil uang itu nak itu uang kebutuhan adik kamu beli
sepatu”
AMINAH
“Assalamu’alaikum. Bu?”
IBU
“Wa’alaikum salam, Hati-hati dijalan ya?”
YASMIN
“Ibu Mana Uangnya lainnya!” (Yasmin membentak ibunya)
IBU
“Cuma itu yang ibu punya nak?”
YASMIN
“Ibu, Cuma segini! Mana cukup Bu?”
AMINAH
“Kak jangan bentak-bentak, Ibu kak kasihan!”
YASMIN
“Gak usah sok jadi Ustadzah dech?aku paling gak suka diceramahin! Kamu tu masih
kecil!gak usah ikut-ikutan!”
AMINAH
(diam tak menjawab)
5. IBU
“Sudah-sudah, jangan rebut, malukan dilihat tetangga”
YASMIN
“Ya udah, kalau memang gak ada tambahannya!”
IBU
“masak segitu gak cukup nak ibu udah gakn ada uang lagi?”
AMINAH
“ Bu biarkan uangku saja bu asal Ibu gak dibentak bentak lagi sama kak Yasmin!”
IBU
“jangan nak kamu nanti buat jajan disekolah pakai apa?”
YASMIN
“Nah gitu donk,mana uangnya jadi orang tua bok jangan pelit-pelit ”
AMINAH
“Ya udah Bu saya berangkat dulu ya Bu Assalamu’alaikum ?!”
IBU
“Hati-hati di jalan”
YASMIN
“Buruan dong, lelet banget sih! (Yasmin sambil menyeret adiknya)”
AMINAH
“Astaqfirullah hal adzim!” ( IBU mengelus dada) Semoga saja kamu berdua gak ada
apa-apa nak”!
6. BABAK II
(sampai ditengah jalan Yasmin mampir kerumah temannya)
AMINAH
“Lho…. kak Yasmin mau kemana?”
YASMIN
“Udah kamu duluan aja, entar kakak nyusul, kakak mau kerumah teman dulu”
AMINAH
“Tapi kak…”
YASMIN
“Udah sana pergi, awas lho kalau kamu bilang sama ibu”
AMINAH
“Baik kak, Aminah pergi dulu ya?”
(tak lama kemudian Yasmin ketemu dua temannya)
MAIL & KHOTIB
“Hay Yasmin, ada apa kamu tumben sendi mana adikmu yang biasa bersamamu?”
YASMIN
“Yaaaa…. Lagi pingin sendiri aja”
MAIL
“Laaa.. Kalau begitu cocok sekali, Apakah kamu mau gabung Gank kami?? gimana?”
YASMIN
“Gak salah denger nich!”
KHOTIB
“Kapan Sih kita bohong?”
MAIL
“Oopss…. Jangan seneng dulu, tapi ada beberapa syarat yang harus kamu setujui jika
kamu gabung dengan gank kami?”
YASMIN
“Apa Syaratnya?”
KHOTIB
“Kamu harus rubah nama kamu yang super Jadul itu dengan tambahan GELUSEK !”
7. YASMIN
“Cuma itu doank,….. jadi namaku sekarang apa?”
KHOTIB
“ya jadinaya Yasmin GELUSEK?”
YASMIN
“Ok. Kalau begitu! terus apa arti GELUSEK itu?”
MAIL & KHOTIB
“ha ha ha artinya GELUSEK Generasi Lupa Sekolah?”
YASMIN
“ ha ha ha ha Capa Takut! Gue gitu! Bay the way jadi kita sekarang nggak ke school
nih?”
KHOTIB
“Hari gini ke School?gak banget deh!lebih asyik juga disini.”
(akhirnya Yasmin terpengaruh sama mereka tidak jadi pergi kesekolah)
MAIL
“Apa nanti Kamu nggak pulang?”
YASMIN
“Ngapain aku pulang, toh lebih asyik juga disini sama GANK GELUSEK !”
KHOTIB
“But Ibumu pasti cemas cari kamu! Sana kamu pulang aja! Aku takut jika aku dimarahi
ibumu!”
YASMIN
“Ya sudah aku pulang, tapiii…. jangan lupa, besok kita kumpul lagi”
MAIL
“So pasti” (sambil berbisik dengan Khotib) Eh, Tib, kayaknya dia sudah terpengaruh
nih masuk di gank kita!!!”
KHOTIB
“Kayaknya sih gitu, gimana kalau besok kita kasih narkoba! Pasti ketagihan!”
MAIL
“Boleh juga ide kamu. Ya udah aku pulang dulu ya…?? Bye….???”
8. BABAK III
(Sementara itu dirumah IBU kedatangan tamu kakaknya PAKDE yang lama berpisah
dan beliaunya menjadi Interpol yang ditugaskan di daera IBU)
IBU
“mengapa hatiku ko gak enak begini ya”?
PAKDE
“Assalammualaikum dik”!!
IBU
“Lo kak PAKDE……??? kapan kakak datang dari Kalimantan”?
PAKDE
“ya tiga hari yang lalu dik, kakak sekarang ditugaskan di kepolisian di daerah dik
Rukmini, ini tadi mumpung ada kesempatan kakak mapir kesini ”!!
IBU
“ya syukur kita berdekatan lagi kak. Oh ya bagaimana keadaan mbakyu dan anak anak
”?
PAKDE
“ya semuanya baik baik saja….oh ya bagaimana keadaan Yasmin dan Aminah ”!!
IBU
“ya syukur anak anak baik baik saja ”?
PAKDE
“yasudah akupun berharap begitu aku disini kebetulan mengawasi anak anak yang
sedang terkena kasus narkoba. Oh ya dik aku mau pamit dulu karena adatugas yang
harus kakak tangani kapan-kapan kakak tak main lagi kesini sama mbak yu kamu ”!!
IBU
“ya kak janji lo ”?
(tiba tiba Yasmi datang tanpa memberi salamdisaat itu pula bareng Aminah dating
dari beli beras di took sebelah)
IBU
“Dari mana Ma? Kok baru pulang inikansudah sore?”
YASMIN
“Ya dari sekolah lah buk?”
9. AMINAH
“Tapi kakak kok baru pulang?”
YASMIN
“kamu tau nggak sich? Kalau aku tu banyak tugas. Jadi pulang telat buk Aku minta
uang buat cari makan diluar!”
IBU
“Tapi ibu tidak punya uang nak ya coba tak pinjam Bu rahmad?”
YASMIN
Ya sana carikan aku cepat-cepat butuh
AMINAH
“Kak ini saja pake’ uangku dulu, Berapa uang yang kakak butuhkan?”
YASMIN
“ aku Cuma butuh Rp. 100.000.00 saja,!”
AMINAH
“Ya kak (sambil pergi kekamar, mengambil uang, lalu memberikannya pada
Yasmin) Ini kak uangnya”
(setelah ambil uang Yasmin masuk kedalam rumah ganti baju)
MAIL & KHOTIB
“Permisi…! Yasmin….. Yasmin….!”
AMINAH
“Cari siapa ya Kak?”
KHOTIB
“Kamu siapa? Pembantunya ya? Yasmin mana?”
AMINAH
“Maaf ya kak saya adiknya, bentar tak panggilkan dulu?”
YASMIN
“hai bro mengapa kamu kesini entar ya tak ambilkan minum?”
KHOTIB
“Mungkin dya sudah didapur. kamu bawa gak obatnya?”
MAIL
“So pasti. Gimana kalo kita kasih ke dalam minumannya?”
10. KHOTIB
“Gak usah! Enaknya kita kasih langsung aja ke dya. Ntar dya pasti ketagihan and
akhirnya minta kita tuk beli’in!”
MAIL
“OK jug ide loe. Dengan gitu kita bisa dengan mudah morotin dya!”
KHOTIB
“Ya udah kalo gitu, deal kan?”
MAIL
“Deal!”
YASMIN
“maaf ya seadanya.”
MAIL & KHOTIB
“ah gak apa apa yang penting hari ini kita rayakan pesta ini dirumah kamu”
KHOTIB
“Oh ya aku punya sesuatu untukmu!” (sambil mengeluarkan obat tersebut, lalu
memberikannya pada Yasmin)
YASMIN
“Apaan nich?”
MAIL
“Coba aja tu enak rasanya.”
YASMIN
(membukanya, lalu mencobanya). “Makasih ya, rasanya memang
enak. Kalian dapet dari mana?”
KHOTIB
“Dari temen aku. Loe mau lagi gak? Kalo loe mau aku bisa beliin.”
YASMIN
“Harganya berapa?”
MAIL
“Rp. 100.000,00. murah kan? Tu harga special khusus kamu.”
YASMIN
“Mahal bener! Kebetulan aku baru dapat uang dari adikku Rp 100.000-00”
11. KHOTIB
“Ni, udah aku bawain obatnya! Sekarang mana uangnya!”
YASMIN
“Sabar dong Sob (sambil mengeluarkan uangnya). Ini uangnya, Thanks ya Sob!”
KHOTIB
“Sama-sama, yang penting kita sama-sama happy. Ok!”
MAIL
“Betul tuch!”
YASMIN
“Enak sekali rasanya” (sambil terus memasukkan Narkoba ke dalam mulutnya). Kok
tiba-tiba kepalaku pusing ya!”
MAIL
“ya itu baru permualan”
KHOTIB
“tapi asyik kan?”
YASMIN
“Ya, tapi apaan nih… kepalaku kok jadi pusing gini ya?”
MAIL
“Coba aja, jangan dirasakan tapi dibayangkanenak kok!”
YASMIN
(mencoba bertahan merasakan sakit din kepalanya dan akhirnya Yasmin pingsan)
KHOTIB
“La kamu kenapa?”
MAIL
“Yuk kita pergi! Ntar malah kita yang ditangkap!”
KHOTIB
: “Gimana ini jangan pergi ah sesama teman gak boleh curang apalagi ini dirumah
Yasmin !”
MAIL
“ah kamu lucu tib kapan kamu ngerti tentang curang bukan kah kamu sering
mencurangi aku (sambil dipegangi tanganya. Mail sama Khotib gak boleh pergi) aku
mau pergiiiiiii sekaraaaaaaang?”
12. PAKDE
“Angakat tangan semua jangan macam-macam”
IBU
“kakak …Ada apa ini kak!”
PAKDE
“Ini Yasmin dan teman-temannya sedang pesta narkoba”
MAIL & KHOTIB
“ Ya tante Yasmin pingsan! Tadi dia minum Narkoba terlalu banyak!”
YASMIN
“Buk , Yasmin minta maaf Bu? Yasmin baru sadar kalo yang Yasmin lakukan selama
ini dosa dan beakhibat kayak gini”
IBU
“Ya, Ibu sudah maafkan kamu. Semua manusia tak ada yang sempurna, pasti punya
salah, ibu juga minta maaf nak, kalo selama ini Ibu tak bisa ngerti tentang kamu”
YASMIN
“Makasih ya Bu dan Pak De maafkan Yasmin melanggar larangan pemeritah dan
agama ?”
PAKDE
“Ya pak de maafkan tapi kamu tetap menjalani pemeriksaan sesuai hukum”
MAIL & KHOTIB
“Kami juga minta maaf, karena kami,telah mempengaruhi anak tante dan pak De”
YASMIN
“Kalian gak salah kok. Mungkin ini sudah jalan takdirku aku yang menanam pastinya
aku juga yang menui semuanya ini”
(tapi tak lama Yasmin menghembuskan nafas terakhir)
AMINAH
“Kak Yasmi….?!” (Sambil teriak)
IBU
“Anakku……….. (sesak nafas lalu ibunya meninggal juga)
AMINAH
“ Ibuuuuuuuu…..Kenapa semua orang yang aku sayangi pergi dariku..!
PAKDE
“Ya sudah Aminah kamu sekarang ikut pak De aja”