Esensialisme menekankan pentingnya melestarikan budaya lama dan memberikan pengetahuan serta keterampilan kepada siswa agar dapat bermanfaat bagi masyarakat. Matematika, sains, dan pelajaran lain dianggap sebagai dasar substansi kurikulum yang berharga untuk hidup di masyarakat. Seperti perenialisme, esensialisme juga lebih berorientasi pada masa lalu.
Esensialisme sebagai aliran filsafat pendidikan konservatif
1.
2. ALIRAN ESENSIALISME
Aliran Filsafat Esensialisme adalah suatu
aliran filsafat yang menginginkan agar
manusia kembali kepada kebudayaan lama.
Perkembang mulai zaman Renaissance,
yaitu disekitar abad 11, 12, 13 dan ke 14
Masehi.
Esensialisme modern memprotes terhadap
skeptisisme dan sinisme dari gerakan
progrevisme terhadap nilai-nilai yang
tertanam dalam warisan budaya/sosial.
3. Aliran ini di sebut “Education as Cultural
Conservation”, Pendidikan Sebagai Pemelihara
Kebudayaan.
Esensialisme dianggap para ahli “Conservative
Road to Culture” yakni aliran ini ingin kembali
kekebudayaan lama, warisan sejarah yang
telah membuktikan kebaikan-kebaikannya bagi
kehidupan manusia.
Esensialisme percaya bahwa pendidikan itu
harus didasarkan kepada nilai-nilai kebudayaan
yang telah ada sejak awal peradaban umat
manusia.
4. Ciri-ciri Aliran Esensialisme
Idealisme dan Realisme adalah aliran-aliran
filsafat yang membentuk corak Esensialisme,
tetapi tidak melepaskan sifat-sifat utama
masing-masing.
Realisme modern yang menjadi salah satu
eksponen esensialisme, titik berat
tinjauannya adalah mengenai alam dan
dunia fisik;
Idealisme modern mempunyai pandangan
bahwa realita adalah sama dengan
substansi gagasan-gagasan (ide-ide), dan
bersifat spiritual
5. Ciri-ciri filsafat pendidikan esensialisme yang disarikan
oleh William C. Bagley adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
minat-minat yang kuat dan tahan lama sering
tumbuh dari upaya-upaya belajar awal yang
memikat atau menarik perhatian bukan karena
dorongan dari dalam diri siswa.
pengawasan pengarahan, dan bimbingan orang
yang dewasa adalah melekat dalam masa balita
yang panjang atau keharusan ketergantungan yang
khusus pada spsies manusia.
oleh karena kemampuan untuk mendisiplin diri
harus menjadi tujuan pendidikan, maka menegakan
disiplin adalah suatu cara yang diperlukan untuk
mencapai tujuan tersebut.
esensialisme menawarkan sebuah teori yang kokoh,
kuat tentang pendidikan, sedangkan sekolahsekolah pesaingnya (progresivisme) memberikan
sebuah teori yang lemah.
6. Tokoh aliran Esensialisme
Esidarius Erasmus, humanis Belanda yang
hidup pada akhir abad ke15 dan permulaan
abad ke 16.
2. Johann Amos Comeniuc (1592-1670)
3. John Lock (1632-1704)
4. Johann Henrich Pestalozzi (1746-1827)
5. Johann Frederich Frobel (1782-1852)
6. Johann Fiedrich Herbart (1776-1841)
7. William T. Harris (1835-1909)
1.
7. Pandangan aliran Esensialisme
Pandangan Mengenai Realita
2. Pandangan Mengenai Nilai
3. Pandangan Mengenai Pendidikan
4. Pandangan Mengenai Pengetahuan
5. Pandangan Mengenai Belajar
6. Pandangan Mengenai Kurikulum
1.
8. Pandangan Ontologi Essensialisme
Dunia ini dikuasai oleh tata yang tiada cela,
yang mengatur dunia beserta isinya dengan
tiada cela pula. Ini berarti bahwa
bagaimanapun bentuk, sifat, kehendak dan
cita-cita manusia haruslah disesuaikan
dengan tata alam yang ada.
Tujuan umum aliran esensialisme adalah
membentuk kebahagiaan dunia dan akherat.
Isi pengetahuannya mencakup, kesenian
dan segala hal yang mampu menggerakkan
kehendak manusia.
9. Pandangan Epistemologi
Essensialisme
teori kepribadian manusia sebagai refleksi
Tuhan adalah jalan untuk mengerti
epistomologi esensialisme.
Sebab, jika manusia mampu menyadari
bahwa realita sebagai mikrokosmos dan
makrokosmos, maka manusia pasti
mengetahui dalam tingkat atau kualitas
apa rasionya mampu memikirkan
kesemestiannya.
Berdasarkan kualitas inilah manusia
memproduksi pengetahuannya secara
tepat dalam benda-benda, ilmu alam,
biologi sosial, dan agama.
10. Pandangan Aksiologi Essensialisme
Pandangan Aksiologi sangat dipegaruhi oleh ontologi dan
epistemologi.
Teori Nilai Menurut Idealisme:
sikap, tingkah laku dan ekspresi perasaan juga mempunyai
hubungan dengan kualitas baik dan buruk.
Penganut idealisme berpegang bahwa hukum-hukum etika
adalah hukum kosmos, karena itu seseorang dikatakan baik
jika banyak interaktif berada didalam dan melaksanakan
hukum-hukum itu.
Teori Nilai Menurut Realisme:
kualitas nilai tidak dapat ditentukan secara konseptual,
melainkan tergantung dari apa atau bagaimana keadaannya
bisa dihayati oleh subjek tertentu dan selanjutnya akan
tergantung pula dari sikap subjek tersebut.
11. KESIMPULAN
Essensialisme menekankan pentingnya
pewarisan budaya dan pemberian
pengetahuan dan keterampilan pada peserta
didik agar dapat menjadi anggota masyarakat
yang berguna. Matematika, sains dan mata
pelajaran lainnya dianggap sebagai dasardasar substansi kurikulum yang berharga
untuk hidup di masyarakat. Sama halnya
dengan perenialisme, essesialisme juga lebih
berorientasi pada masa lalu.