Dokumen tersebut membahas tentang tata cara shalat sunnah berjama'ah dan munfarid, meliputi pengertian, dalil, ketentuan, tata cara, dan manfaatnya. Beberapa poin kunci adalah shalat sunnah dilakukan untuk mendapatkan pahala meski tidak wajib, ada yang dilakukan berjama'ah atau sendiri, dan tujuannya antara lain menutupi kekurangan shalat wajib serta mendekatkan diri ke
1. MATERI POKOK
TATA CARA SHALAT SUNNAH
BERJAMA’AH DAN MUNFARID
PAI
KELAS VIII
SMPII
LUQMAN AL
HAKIM BATAM
With Ustdazah
Reni Susanti
Guru PAI
SMPII LH
2. KD. 3.9
Memahami tata cara shalat sunnah
berjama’ah dan munfarid
IPK
3.9.1 Menjelaskan pengertian śalat sunnah berjama’ah dan munfarid
3.9.2 Menyebutkan dalil tentang shalat sunnah berjama’ah dan munfarid
3.9.3 Menjelaskan ketentuan shalat sunnah berjama’ah dan munfarid
3.9.4 Membedakan śalat sunnah berjama’ah dan munfarid.
3.9.5 Menentukan tata cara śalat sunnah berjama’ah dan munfarid.
3.9.6 Menjelaskan manfaat śalat sunnah berjama’ah dan munfarid.
3. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran diharapkan :
a. Siswa mampu menjelaskan Pengertian dan ketentuan shalat
sunnah berjama’ah dan munfarid dengan benar
b. Siswa mampu menyebutkan dalil tentang shalat sunnah
berjama’ah dan munfarid dengan benar
c. Siswa mampu membedakan shalat sunnah berjama’ah dan munfarid
d. Siswa mampu menentukan tata cara shalat sunnah berjama’ah
dan munfarid
e. Siswa mampu menganalisis manfaat shalat sunnah berjama’ah
dan munfarid
4. TEMUKANLAH HAL-HAL BERIKUT
DARI LITERATUR YANG ADA
1. PENGERTIAN SHALAT SUNNAH BERJAMA’AH DAN MUNFARID
2. DALIL TENTANG SHALAT SUNNAH BERJAMA’AH DAN MUNFARID
3. KETENTUAN SHALAT SUNNAH BERJAMA’AH DAN MUNFARID
4. TATA CARA SHALAT SUNNAH BERJAMA’AH DAN MUNFARID
5. MANFAAT SHALAT SUNNAH BERJAMA’AH DAN MUNFARID
5. PENGERTIAN SHALAT SUNNAH
Shalat Sunnah adalah shalat yang
dianjurkan untuk mengerjakannya.
Orang yang melaksanakan shalat sunnah
mendapatkan pahala dan keutamaan dari
Allah SWT. Namun, jika seseorang
tidak melaksanakan shalat sunnah, dia
tidak berdosa.
6. Di antara sekian banyak shalat sunah,
ada yang ditekankan untuk dikerjakan
dengan berjama’ah, ada yang
dikerjakan secara munfarid
(sendirian), dan ada yang bisa
dikerjakan secara berjama’ah atau
munfarid (sendirian).
8. DALIL DISYARI’ATKANNYA
SHALAT SUNNAH
ِنَع َمَّلَس َو ِهْيَلَع ُهللا ىَّلَص َّيِبَّنال َلَأَس ًالُجَر َّنَأ
َلاَقَف ،ِمَالـْسِإلْا
( :
ْال يِف ٍتا َوَلَص ُسَْمخ
ِم ْوَي
ِةَلْيَّالل َو
.)
ُلُجَّالر َلاَقَف
:
َلاَق ؟َّنُهُْريَغ َّيَلَع َْله
( :
َل
َع َّوَطَت ْنَأ َّلِإ ،
.)
“Bahwa seseorang bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam tentang (kewajiban-kewajiban) dalam Islam, lalu
beliau menjawab, ‘(Melaksanakan) shalat lima waktu dalam
sehari semalam.’ Orang itu bertanya lagi, ‘Adakah kewajiban
lain atas diriku?’ Beliau menjawab, ‘Tidak ada, kecuali
engkau mengerjakan shalat sunnah. [HR. Bukhari dan
Muslim]
9. َهَّنال ِيَفَرَط َة َ
َلَّصال ِمِقَأَو
ِلْيَّلال َنِم اًفَلُزَو ِ
ار
َّنِإ ۚ
َئِيَّسال َنْبِهْذُي ِتاَنَسَحْلا
ِل َٰرَِْْٰ ََِلََٰ ۚ ِتا
َين ِ
رِْاَّذل
Arinya : “Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi
siang (pagi dan petang) dan pada sebagian
permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-
perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa)
perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan
bagi orang-orang yang ingat.” [Huud/11: 114]
DALIL TENTANG SHALAT SUNNAH
10. Dalil anjuran mengenai salat sunah ini tergambar
dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah RA
bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali
dihisab pada hari Kiamat adalah salat fardu. Itu pun
jika sang hamba menyempurnakannya. Jika tidak,
maka disampaikan, 'Lihatlah oleh kalian, apakah
hamba itu memiliki amalan [salat] sunah?' Jika
memiliki amalan salat sunah, sempurnakan amalan
salat fardu dengan amal salat sunahnya. Kemudian,
perlakukanlah amal-amal fardu lainnya seperti tadi,”
(H.R. Ibnu Majah).
11. Dari Nu’aim bin Hammar Radhiallahu ‘Anhu, bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
قال
هللا
عزوجل
:
ابن
آدم
ال
تعجزن
عن
أربع
ركعات
في
أول
النهار
أكفك
آخره
“Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Wahai Anak Adam, jangan
sekali-kali kamu malas mengerjakan empat rakaat pada awal
siang (shalat dhuha), nanti akan Aku cukupi kebutuhanmu
pada akhirnya (sore hari).” [HR. Abu Daud]
12. KETENTUAN SHALAT SUNNAH BERJAMA’AH
DAN MUNFARID
Hukum melaksanakan salat sunah berbeda dengan salat
wajib, pengerjaannya dianjurkan dan memperoleh pahala.
Namun, jika tidak dikerjakan, tidak dikenai dosa.
13. Tata cara shalat berjama’ah pada umumnya sama
dengan shalat wajib, yang dimulai dengan takbiratul
ihram dan diakhiri dengan salam. Namun ada diantara
beberapa shalat sunnah yang mempunyai tata cara
khusus seperti shalat sunnah kusuf, khusuf, tasbih
dan shalat ‘idain yang akan dijelaskan Ketika
membahas macam-macam shalat sunnah nantinya.
TATA CARA SHALAT SUNNAH
BERJAMA’AH DAN MUNFARID
14. Secara umum tata cara pelaksanaan shalat sunnah shalat wajib yaitu :*
1. Membaca niat
2. Membaca takbiratul Ihram.
3. Membaca surah Al-Fatihah, lalu dilanjutkan salah satu surah dalam Alquran
4. Rukuk.
5. Iktidal.
6. Sujud pertama.
7. Duduk di antara dua sujud
8. Sujud kedua rakaat pertama.
9. Berdiri dan mengulang urutan di atas sejak membaca surah Al-Fatihah hingga sujud kedua.
10. Duduk tasyahud.
11. Mengucapkan salam, menoleh ke kanan dan kiri.
* Tata cara shalat sunnah ‘idain, kusuf, khusuf, istisqa’ dan tasbih akan dijelaskan lebih rinci pada
pertemuan berikutnya.
TATA CARA SHALAT SUNNAH
BERJAMA’AH DAN MUNFARID
15. 1. Shalat sunnah akan menutupi kekurangan pada shalat
wajib.
2. Dihapus dosa dan ditinggikan derajatnya
3. Didekatkan dengan Rasulullah saw di surga
4. Shalat adalah sebaik-baiknya amalan
5. Sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT
6. Allah akan menjadikan doanya mustajab
Manfaat shalat sunnah berjama’ah dan
munfarid