SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Standar Kompetensi :
Memahami tatacara berbagai shalat sunnah
.
Kompetensi Dasar :
Menyebutkan pengertian dan ketentuan
sholat sunnat berjamaah dan
munfarid
Menyebutkan contoh shalat sunnat
berjamaah dan munfarid
Mempraktikkan shalat sunnat berjamaah
dan munfarid dalam kehidupan
sehari-hari
Pembiasaan :
Ajaklah siswa membaca Al Qur'an selama 5-10 menit sebelum memulai pelajaran agama islam.
Bacaan bisa dipilih dari surah-surah yang berkaitan dengan materi pelajaran atau membaca
bacaan-bacaan dalam salat.
Sumber:ratm.web.id
2
3
Shalat sunah yaitu shalat yang hukum pelaksanaannya sunah (dianjurkan).
Apabila dilaksanakan Allah memberikan pahala dan keutamaan khusus melebihi
orang Islam yang tidak melaksanakan shalat sunah.
Di antara jenis shalat sunah terdapat shalat sunah yang dapat dilaksanakan
secara berjamaah, munfarid, dan ada yang dilaksanakan berjamaah maupun
munfarid. Untuk mengenal beberapa contoh shalat sunah jamaah dan munfarid,
perhatikan diagram berikut!
SHALAT SUNAH BERJAMAAH
Shalat Idain
Shalat hari raya Idul Fitri
dan Idul Adha
Shalat Istisqa
Shalat untuk meminta
hujan
Shalat Kusuf –Khusuf
Shalat gerhana matahari
dan gerhana bulan
SHALAT SUNAH MUNFARID
Shalat Rawatib
Shalat sunah yang
mengiringi shalat fardu
Shalat Tahiyatul Masjid
Shalat ketika masuk masjid
untuk menghormatinya
Shalat Istikharah
Shalat untuk meminta
petunjuk Allah SWT saat
ragu menentukan pilihan
SHALAT SUNAH DENGAN
BERJAMAAH ATAU
MUNFARID
Shalat Tarawih
Shalat sunah pada
malam bulan
ramadhan
Shalat Witir
Shalat sunah yang
ganjil
Shalat Dhuha
Shalat sunah pagi hari
Shalat Tahajud
Shalat sunah malam
hari untuk memohon
keinginan
Shalat Tasbih
Shalat sunah diseratai
zikir tasbih
4
Jenis shalat sunah yang bisa diamalkan oleh umat Islam cukup banyak
bukan? Hal ini bukan untuk memberatkan umat Islam, akan tetapi sangat
bermanfaat sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT sedekat-
dekatnya. Dan sebagai bekal kamu dalam menambah amalan shalat sunah, berikut
akan diuraikan ketentuan dan tata cara beberapa jenis shalat sunah jamaah dan
munfarid.
A. SHALAT SUNAH BERJAMAAH
1. Shalat Sunat ‘idain
Saat hari raya Idul Fitri tiba umat Islam laki-laki, perempuan, anak-anak-
anak dan orang dewasa berbondong-bondong untuk melaksanakan shalat ‘Idul
Fitri kemudian saling melakukan silaturrahmi dan bermaaf-maafan. Demikian
juga saat hari raya Idul Adha (Idul Qurban), umat Islam juga melaksanakan shalat
Id kemudian melakukan ibadah qurban. Karena dalam satu tahun umat Islam
melaksanakan dua shalat Id, maka disebut shalat ‘idain yang artinya dua shalat Id,
yakni Idul Fitri dan Idul Adha.
a. Ketentuan Shalat ‘idain
Shalat Id adalah shalat yang dilakukan pada waktu hari raya, karena dalam
tradisi Islam terdapat dua hari raya, yakni Idul Fitri dan Idul Adha maka dalam
satu tahun terdapat dua shalat Id. Dalam bahasa Arab ‘idain berarti dua shalat Id.
Hukum melaksanakan shalat ‘idain adalah sunah muakkad (sangat dianjurkan)
karena Rasulullah saw selalu melakukan shalat ‘idain ini selama hidupnya.
Firman Allah SWT :
Artinya : “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni`mat yang banyak.
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.” (QS. Al Kautsar : 1-2)
Bahkan Rasulullah saw. memerintahkan agar seuruh kaum muslimin baik
laki-laki, perempuan, anak-anak, dan dewasa untuk keluar dari rumah melakukan
5
shalat Id. Para wanita yang sedang haid pun diperintahkan untuk menuju tempat
shalat Id untuk mendengarkan khutbah tapi tidak boleh melakukan shalat.
Perhatikan sabda Rasulullah saw. berikut ini :
 )
Artinya : “Kami telah diperintahkan oleh Nabi saw. untuk keluar pada hari raya.
Begitu pula anak-anak, perempuan, gadis-gadis pingitan, dan diperintahkan juga
gadis-gadis yang sedang haid diperintahkan supaya keluar pada hari raya dan
memisahkan diri dari tempat shalat kaum muslimin”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Waktu melaksanakan shalat ‘idain adalah mulai terbit matahari sampai
tergelincirnya matahari menjelang waktu zuhur pada hari raya tersebut. Shalat
Idul Fitri dilaksanakan pada tanggal 1 Syawal sedangkan shalat Idul Adha
dilaksanakan tanggal 10 Dzulhijjah.
Tempat pelaksanaan shalat ‘idain adalah di masjid atau di tempat yang
lapang. Allamah Ibnu Qayyim menjelasan bahwa Rasulullah saw. melakukan
shalat dua hari raya di suatu tempat yang lapang di dekat pintu gerbang menuju
Madinah, Beliau shalat ‘idain di masjid ketika hujan.
b. Tata Cara Shalat ‘idain
Secara garis besar, tata cara pelaksanaan shalat ‘idain adalah sebagai berikut :
1. Dilaksanakan secara berjamaah
2. Tidak didahului azan dan iqamat
)
Artinya : “Tidak ada azan bagi sembahyang Hari Raya Fitrah (Aidilfitri) dan
sembahyang Hari Raya Korban (Aidiladha). jga tiada iqamat.” (HR. Bukhari dan
Muslim)
6
Dalam pelaksanaan shalat ‘idain tidak disunahkan didahului azan dan
iqamat, yang disunahkan adalah salah seorang yang biasanya disebut bilal
menyerukan lafaz :
“Mari kita melaksanakan shalat”
3. Jumlah rakaatnya adalah 2 rakaat
4. Membaca takbir tujuh kali pada rakaat pertama, dan takbir lima kali pada
rakaat yang kedua.
Takbir tujuh kali dalam rakaat yang pertama tersebut tidak termasuk
takbiratul ihram. Demikian juga takbir lima kali dalam rakaat yang kedua tidak
termasuk takbir intiqal saat berdiri dari sujud.
Takbir tujuh kali pada rakaat yang pertama dibaca setelah membaca doa
iftitah, sedangkan takbir lima kali dalam rakaat kedua dibaca ketika sudah berdiri
sempurna pada rakaat yang kedua sebelum imam membaca surat Al Fatihah.
Di sela-sela takbir tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat
kedua tersebut disunahkan untuk membaca lafaz :
“Mahasuci Allah SWT, segala puji bagi Allah , tiada Tuhan selain Allah SWT,
dan Allah Mahabesar”
5. Imam mengeraskan bacaan (jahran)
6. Setelah shalat Id dilanjutkan dengan khutbah
Disamping tata cara di atas, dalam pelaksanaan shalat ‘idain juga dianjurkan
(disunahkan) untuk melakukan hal-hal sebagai berikut :
7
1. Imam membaca surat Qaf pada rakaat pertama dan surat Al Qamar pada
rakaat kedua, atau membaca surat Al A’la pada rakaat pertama dan surat Al
Ghasyiyah pada rakaat kedua.
2. Mandi dan berhias memakai pakaian yang bagus.
3. Disunahkan makan terlebih dahulu sebelum berangkat melakukan shalat Idl
Fitri, sebaliknya dalam shalat Idul Adha disunahkan makan sesudah shalat
Idul Adha.
4. Memperbanyak membaca dan mengumandangkan takbir dan tahmid pada
waktu hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha.
Panduan Praktek :
1. Salah seorang siswa yang ditunjuk menjadi bilal menyerukan pertanda
shalat Id segera dimulai
2. Salah seorang siswa yang ditunjuk menjadi imam menempatkan posisi
sebagai imam
3. Membaca niat
Bila diucapkan bacaan niatnya adalah :
“Saya berniat shalat Idul Fitri dua rakaat karena Allah SWT “
“Saya berniat shalat Idul Fitri dua rakaat karena Allah SWT “
4. Membaca doa iftitah
5. Membaca takbir tujuh kali
6. Imam membaca surat Al Fatihah dengan suara keras (jahran) dilanjutkan
membaca salah satu surat dalam Al Quran
7. Rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud yang kedua, duduk
sejenak, dan berdiri lagi. (doa yang dibaca dalam setiap gerakan sama dengan
shalat yang lain)
8
8. Pada waktu berdiri rakaat kedua membaca takbir lima kali
9. Imam membaca surat Al Fatihah dengan suara keras (jahran) dilanjutkan
membaca salah satu surat dalam Al Quran
10. Rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud yang kedua, duduk
sejenak, dan berdiri lagi. (doa yang dibaca dalam setiap gerakan sama dengan
shalat yang lain)
11. Salam
12. Setelah selesai dilanjutkan dengan khutbah Idul Fitri/idul Adha
B. SHALAT SUNAH MUNFARID
1. Shalat Tahiyatul Masjid
a) Pengertian Shalat Tahiyatul Masjid
Secara bahasa tahiyatul masjid berarti menghormati masjid. Sedangkan
shalat tahiyatul masjid adalah shalat dua rakaat yang dilaksanakan sesaat setelah
kita memasuki masjid.
b) Hukumnya
Hukum melaksanakannya adalah sunah, sebagaimana hadis Rasulullah SAW :

Artinya :“Dari Abu Qatadah, Rasulullah SAW bersabda : apabila salah seorang di
antara kamu masuk ke masjid maka janganlah duduk sebelum shalat (tahiyat
masjid) dua rakaat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
c) Tata Cara Pelaksanaannya
Tata cara pelaksanaan shalat tahiyatul masjid adalah sebagai berikut :
• Jumlah rakaatnya hanya 2 rakaat.
• Dilaksanakan secara munfarid (sendirian).
• Waktunya setiap saat memasuki masjid, baik untuk melaksanakan shalat
fardu maupun ketika akan beri’tikaf.
d) Panduan praktek shalat tahiyatul masjid
9
1. Berniat shalat Tahiyatul Masjid
Bacaan niatnya apabila diucapkan adalah :
“Saya berniat shalat tahiyat masjid dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
2. Takbiratul ihram
3. Shalat dua rakaat seperti biasa.
4. Salam.
2. Salat Istikharah
1. Pengertian Salat Istikharah
Secara bahasa, istikharah berarti mohon dipilihkan. Jadi salat istikharah
mengandung pengertian melaksanakan salat sunah dua rakaat dengan maksud
untuk memohon petunjuk dari Allah SWT dalam menentukan pilihan terbaik di
antara dua pilihan atau lebih.
Suatu saat kita dihadapkan pada dua atau lebih pilihan yang sama-sama baik
dan sulit menentukan mana yang terbaik, padahal menyangkut persoalan yang
mempunyai pengaruh terhadap kehidupan kita di masa yang akan datang seperti,
memilih sekolah, pekerjaan, jodoh, dan yang lainnya. Oleh karena itu sebagai
orang yang beriman kita harus yakin bahwa hanya Allah SWT yang paling
mengetahui persis mana yang terbaik di antar sekian plihan itu. Kamu masih ingat
kan, bahwa Allah SWT mempunyai sifat wajib ilmu dan aliman yang maksudnya
Maha Mengetahui. Jadi Allah SWT merupakan Dzat yang mengetahui segala
sesuau yang telah terjadi maupun yang akan terjadi.
Untuk lebih jelasnya simaklah penjelasan mengenai salat istikharah ini, bila
suatu saat kamu menemui kesulitan dalam menentukan pilihan maka lakukan salat
istikharah untuk memohon petunjuk dari Allah SWT, pilihan mana yang terbaik.
2. Hukumnya
10
Hukum melaksanakannya adalah sunah, sebagaimana hadis Rasulullah
SAW :
)
Artinya :“Rasulullah s.a.w. mengajarkan kepada kami untuk meminta petunjuk
dalam beberapa erkara yang penting. Beliau berkata, “Apabila salah seorang di
antara kamu menghadapi suatu perkara hendaklah ia salat dua rakaat.” (HR.
Bukhari)
3. Tata Cara Pelaksanaannya
Tata cara pelaksanaan salat istikharah adalah sebagai berikut :
a. Jumlah rakaatnya hanya 2 rakaat.
b. Dilaksanakan secara munfarid (sendirian).
c. Waktunya pagi, siang, atau malam hari.
Panduan Praktek Shalat Istikharah
1. Berniat salat Istikharah
♦ Bacaan niatnya apabila diucapkan adalah :
“Saya berniat salat istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
2. Takbiratul ihram
3. Salat dua rakaat seperti biasa.
4. Salam.
Dilanjutkan dengan membaca doa salat istikharah :
Artinya : “Ya Allah hamba mohon memilihkan mana yang baik menurut
Engkau ya Allah. Dan hamba mohon Tuhan memberikan kepastian dengan
ketentuanMu dan hamba mohon dengan kemurahanMu yang besar dan
agung, karena sesungguhnya Tuhan yang berkuasa. Sedang hamba tidak tahu
11
dan Tuhanlah yang maha mengetahui bahwa persoalan ini baik bagiku
dalam agamaku dan kehidupanku, dan baik pula akibatnya bagiku, maka
berikanlah perkara ini kepadaku dan mudahkanlah ia bagiku, kemudian
berikanlah keberkahan di dalamnya, Ya Allah jika Engkau mengetahui
bahwa jika hal ini tidak baik bagiku bagi agamaku dan kehidupanku, dan
tidak baik akibatnya bagiku maka jauhkanlah hal ini dariku, dan jauhkanlah
aku darinya. Dan berilah kebaikan di mana saja aku berada, dan jadikanlah
aku orang yang rela atas anugerahMu.”
Di antara jenis shalat sunah adalah shalat sunah rawatib dan ‘idain. Pada
bagian ini akan dijelaskan mengenai ketentuan-ketentuan shalat rawatib dan ‘idain
beserta tata cara melaksanakannya.
C. SHALAT SUNAH BERJAMAAH ATAU MUNFARID
1. Shalat Tarawih
a. Pengertian Shalat Tarawih
Shalat tarawih adalah shalat sunah yang dilaksanakan khusus pada malam
hari bulan Ramadhan. Shalat tarawih merupakan amalan sunah pada bulan
Ramadhan di samping ibadah-ibadah lain seperti memperbanyak tadarus Al
Quran, berzikir, berdoa, mendalami ilmu agama dengan mengikuti pesantren kilat,
dan sebagainya. Kegiatan tersebut bertujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada
Allah SWT.
b. Hukum Shalat Tarawih
Hukum melaksanakannya adalah sunah muakkad, sebagaimana hadis
Rasulullah SAW :

Artinya :“Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa yang
melaksanakan shalat pada malam hari di bulan Ramadhan dengan dilandasi iman
12
dan semata-mata mengharap ridha Allah SWT maka akan diampuni dosa-dosanya
yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
c. Bilangan rakaat Shalat Tarawih
Ada perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat shalat Tarawih di
kalangan umat Islam. Akan tetapi, perbedaan tersebut tidak penting dan tidak
perlu diperdebatkan. Hal yang penting adalah bagaimana shalat Tarawih tetap
dilaksanakan umat Islam. Perbedaan yang dimaksud sebagai berikut :
• Delapan rakaat ditambah Witir
Pendapat ini diambil dari keterangan bahwa Rasulullah s.a.w shalat Tarawih
bersama para sahabat di masjid tiga kali selama hidupnya. Sesudah itu beliau
tidak melakukan lagi secara berjamaah di masjid tetapi melaksanakannya di
rumah. Rasulullah s.a.w khawatir apabila suatu saat nanti shalat tarawih
dianggap ibadah wajib. Jumlah rakaat yang dilakukan bersama sahabat di
masjid tersebut adalah delapan rakaat ditambah Witir. Keterangaan ini
berdasarkan pada hadits berikut :

Artinya : “Diriwayatkan dari Jabir sesungguhnya Rasulullah s.a.w shalat
bersama-sama mereka delapan rakaat kemudian beliau shalat witir”. (HR.
Ibnu Hibban)
• Dua puluh rakaat ditambah Witir
Mengenai jumlah rakaat shalat tarawih yang 20 rakaat dilanjutkan dengan
witir dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab dan diikuti oleh para sahabat
yang lain. Tentang jumlah rakaat yang dilakukan oleh Umar bin Khattab ini
tidak pernah dipermasalahkan oleh para sahabat saat itu. Jadi, sampai sekarang
pun umat Islam ada yang mengikutinya.
• Tiga puluh enam rakaat ditambah Witir
13
Mengenai jumlah rakaat shalat tarawih 36 rakaat dilanjutkan dengan witir
dilakukan oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang merupakan salah satu
Khalifah Bani Umayyah.
Dari ketiga pendapat di atas menunjukkan bahwa perbedaan rakaat dalam
pelaksanaan shalat tarawih di kalangan umat merupakan sesuatu yang tidak perlu
dipermasalahkan. Apalagi sampai terjadi pertikaian hanya karena perbedaan ini.
Padahal sejak dahulu perbedaan ini telah ada dan tidak timbul masalah. Yang
terpenting adalah umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik.
Sedangkan berapa jumlah rakaatnya terserah kepada masing-masing sesuai
dengan pengetahuan dan keyakinannya untuk mendekatkan diri kepada Allah
SWT di bulan Ramadhan yang penuh berkah.
d. Tata Cara Pelaksanaan Shalat Tarawih
Tata cara pelaksanaan shalat tarawih sebagai berikut :
1. Waktu pelaksanaannya setelah shalat isya sampai dengan fajar sidiq
(menjelang waktu subuh).
2. Diutamakan secara berjamaah tetapi boleh juga dilaksanakan sendirian
(munfarid)
3. Lebih utama setiap dua rakaat salam. Namun, apabila dilaksanakan empat
rakaat tidak perlu ada tasyahud awal supaya tidak menyerupai shalat fardu.
e. Panduan praktek shalat tarawih
1. Berniat shalat tarawih
Bacaan niatnya apabila diucapkan adalah :
“Saya berniat shalat tarawih dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
2. Takbiratul ihram
3. Shalat dua rakaat seperti biasa.
14
4. Salam.
D. Shalat Witir
1. Pengertian Shalat Witir
Secara bahasa witir berarti ganjil. Sehingga shalat witir adalah shalat yang
jumlah bilangan rakaatnya ganjil. Paling sedikit satu rakaat dan paling banyak 11
rakaat. Shalat witir tidak hanya dilakukan setelah shalat tarawih di bulan
Ramadhan. Namun, pada malam hari di luar bulan Ramadhan umat Islam pun
dianjurkan untuk melaksanakan shalat witir sebagai penutup shalat-shalat sunah
malam hari.
2. Hukum Shalat Witir
Hukum melaksanakannya adalah sunah muakkad, sebagaimana hadis Rasulullah
s.a.w :

Artinya :“Dari Ali r.a., Witir itu bukan keharusan seperti shalat fardu, tapi
merupakan sunah yang dibiasakan oleh Rasulullah s.a.w.” (HR. Ahmad, Nasa’i,
dan Tirmidzi)
3. Tata Cara Pelaksanaan Shalat Witir
Tata cara pelaksanaan shalat witir sebagai berikut :
a. waktunya pada malam hari setelah shalat isya’
b. dilaksanakan secara berjamaah atau sendirian (munfarid)
c. jumlah rakaatnya ganjil
Dalam pelaksanaannya ada dua macam niat, yakni niat untuk shalat 2 rakaat dan
ditutup dengan niat untuk shalat 1 rakaat.
4. Panduan praktek shalat witir
15
1. Berniat shalat witir 2 atau 1 rakaat
Bacaan niatnya apabila diucapkan adalah :
“Saya berniat shalat witir dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
“Saya berniat shalat satu rakaat witir karena Allah Ta’ala.”
2. Takbiratul ihram
3. Shalat 2 rakaat atau 1 rakaat seperti biasa.
4. Salam.
3. Shalat Dhuha
A. Pengertian Salat Dhuha
Menurut bahasa dhuha berarti pagi hari. Sehingga salat dhuha adalah salat
sunah yang dilaksanakan pada waktu pagi hari, mulai dari saat memutihnya
cahaya matahari pagi sampai sebelum waktu istiwa’ (siang hari saat matahari
tepat arahnya di atas kepala). Jadi, kira-kira mulai pukul 07.00 pagi sampai pukul
11.00 siang.
Waktu istiwa’ adalah saat matahari berada tepat di atas kepala, sebelum masuk
waktu dhuhur.
B. Hukumnya
Hukum melaksanakannya adalah sunah, sebagaimana hadis Rasulullah SAW :

Artinya :“Dari Abu Hurairah ia berkata : kekasihku (Rasulullah) SAW telah
berpesan kepadaku tiga hal : Puasa tiga hari pada setiap bulan, dua rakaat salat
dhuha, dan salat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim)
16
C. Tata Cara Pelaksanaannya
Tata cara pelaksanaan salat dhuha sebagai berikut :
• Jumlah rakaatnya paling sedikit 2 rakaat dan paling banyak 12 rakaat.
• Boleh dilaksanakan secara munfarid (sendirian) maupun berjamaah.
• Lebih utama setiap dua rakaat salam. Namun, apabila dilaksanakan empat
rakaat jangan ada tasyahud awal supaya tidak menyerupai salat fardu.
Panduan Praktek Shalat Dhuha
1. Berniat salat duha
Bacaan niatnya apabila diucapkan adalah :
“Saya berniat salat dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
2. Takbiratul ihram
3. Salat dua rakaat seperti biasa atau empat rakaat serta tidak ada tahiyat awal
pada rakaat kedua.
4. Salam.
Dilanjutkan dengan membaca doa setelah salat dhuha :
Artinya :
“Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah milik-Mu, keagungan adalah
keagunganMu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu,
kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu,. Ya Allah
andaikan rizqiku ada di langit maka turunkanlah, bila di bumi maka
keluarkanlah, apabila sukar maka mudahkanlah, bila haram maka sucikanlah,
17
bila jauh maka dekatkanlah. Dengan haqnya waktu duha, keagungan, keindahan,
kekuatan dan kekuasaan-Mu. Berikanlah kepadaku apa yang telah Engkau
berikan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh.”
4. Salat Tahajud
Salat tahajud merupakan salat lail (salat yang dikerjakan pada malam hari).
Shalat ini dilaksanakan pada malam hari untuk mendekatkan diri kepada Allah
SWT. Orang yang melaksanakan salat tahajud akan mendapatkan berbagai
keutamaan di hadapan Allah SWT. Kajilah pembahasan berikut, setelah kamu
memahami berlatihlah untuk melaksanakan salat lail ini, karena Rasulullah saw.
bersabda :
)
Artinya : “Allah s.w.t akan turun ke langit dunia setiap malam ketika sepertiga
malam yang terakhir, seraya berfirman: Sesiapa yang berdoa kepadaKu, maka
Aku akan menerima permintaannya dan sesiapa yang meminta keampunan
dariKu maka Aku akan mengampuninya .” (HR. Bukhari dan Muslim)
1. Pengertian Salat Tahajud
Salat tahajud merupakan salat sunah yang dikerjakan setelah tidur pada
malam hari antara waktu salat isya sampai dengan fajar sidiq (menjelang subuh).
Namun waktu yang paling utama melaksanakan salat tahajud adalah dua pertiga
malam, sekitar pukul 02.00 dini hari.
2. Hukum Salat Tahajud
Hukum melaksanakan salat tahajud adalah sunah muakkad. Perhatikan
Firman Allah berikut ini :
Artinya :“ Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu
sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat
kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al Isra’ : 79)
3. Tata Cara Pelaksanaannya
18
Bagi kebanyakan orang melaksanakan salat tahajud terasa berat, namun bagi
sebagian yang lain merasa ringan karena sudah terbiasa bangun di malam hari dan
melakukan salat tahajud, bahkan mereka merasakan kenikmatan ruhani yang luar
biasa setelah melakukan salat tahajud di tengah keheningan malam.
Pada tahap awal, agar kamu mudah dan tidak berat dalam melaksanakan
salat tahajud, berdoalah sebelum tidur agar diberi kekuatan untuk bangun di
malam hari dan melaksanakan salat tahajud.
Adapun tata cara melaksanakan salat tahajud tidak jauh berbeda dengan
salat sunah yang lain, yakni :
a. Waktu pelaksanaannya setelah salat isya sampai dengan fajar sidiq
(menjelang waktu subuh) dan setelah tidur.
b. Jumlah rakaatnya paling sedikit dua rakat dan paling banyak tidak dibatasi.
c. Dilaksanakan sendirian (munfarid) atau berjamaah.
d. Lebih utama setiap dua rakaat salam. Apabila dilaksanakan empat rakaat
jangan ada tasyahud awal, sehingga tidak menyerupai salat fardu.
Panduan Praktek Sahalat Tahajud
1. Berniat salat tahajud
♦ Bacaan niatnya apabila diucapkan adalah :
“Saya berniat salat tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
2. Takbiratul ihram
3. Salat dua rakaat seperti biasa.
4. Salam.
19
1. Sejak abad ke 7 – 8 M pedagang Muslim asal Arab, Persia dan India sudah
singgah di wilayah Nusantara.
2. Penyebaran Islam di Indonesia dilakukan melalui jalur perdagangan,
hubungan sosial (perkawinan, politik) dan pengajaran (pesantren, tasawwuf,
kesenian).
3. Penyebaran Islam di Jawa dilakukan oleh Walisongo, yaitu : Sunan
Gresik, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan
Gunung Jati, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, Sunan Muria.
20
4. Kerajaan Islam yang pernah berkuasa di Indonesia adalah Samudera Pasai,
Cirebon, Giri, Ternate, Demak, Aceh Darussalam, Banten, Kutai, Buton,
Palembang, Pajang, Mataram, Goa, Banjar, Kotawaringin, Bima, Siak Sri
Indrapura.
Agama Islam yang kita anut sekarang ini diturunkan di Tanah arab, yang
letaknya sangatlah jauh dari tempat kita hidup sekarang ini. Coba bayangkan
seandainya tidak ada orang yang mau membawa dan menyebarkan ajaran Islam
dari tanah arab sampai ke negara kita ini, tentulah kita akan menjadi orang yang
hidup dalam kegelapan (jahiliyah). Pernahkah kamu bersyukur kepada Allah dan
kepada mereka (para suhada dan mubaligh) yang telah mengorbankan waktu,
harta, tenaga, dan bahkan nyawanya untuk sampainya Islam kepada kita? Untuk
itu, marilah kita senantiasa terus bersyukur kepada Allah dan tetap mendoakan
kepada para syuhada dan mubaligh agar mereka semua selalu dalam lindungan
Allah swt. Di samping itu kita berusaha untuk tetap menerima dan mengamalkan
ajaran-ajaran Islam dengan khusu’ dan istiqamah, diiringi usaha untuk
menyebarkan kepada orang lain walaupun sangat sederhana.
Dakwah : penyiaran ajaran Islam
21
Syiar : penyebaran ajaran Islam
Mubaligh : orang yang menyiarkan ajaran Islam
Syahid : orang yang mati dalam membela Islam
Jihad : memperjuangkan ajaran Islam dengan sungguh-sungguh
Tabayun : meminta penjelasan
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c atau d pada jawaban yang paling
tepat !
1. Salat sunah merupakan salat yang ….
a. diharuskan
b. dianjurkan
c. dilarang
d. dihimbau
2. Dalam menjalankan shalat tarawih, di kalangan umat Islam terjadi perbedaan
jumlah rakaat, sehingga kita harus mengambil sikap ….
a. membenarkan salah satu dan mengecam (menyalahkan) yang lain
b. tidak melaksanakan shalatt tarawih karena masih ada pertentangan
c. tetap melaksanakan shalat tarawih dan membenarkan semua pendapat
d. tidak peduli dengan perbedaan itu
3. Berikut ini merupakan tata cara melaksanakan shalat tarawih, Kecuali : ….
a. dilaksanakan secara sendirian (munfarid)
b. dilaksanakan secara berjamaah
22
c. boleh berjamaah, boleh sendirian (munfarid)
d. harus dilaksanakan secara berjamaah
4. Shalat sunah witir adalah shalat sunah ….
a. yang jumlah rakaatnya ganjil
b. yang dilaksanakan pada tengah malam
c. yang dilaksanakan pada sepertiga malam yang terakhir
d. yang dilaksanakan setelah shalat tarawih
5. Jumlah rakaat shalat witir yang paling sedikit adalah ….
a. 4 rakaat
b. 3 rakaat
c. 2 rakaat
d. 1 rakaat
6. Biasanya shalat witir dijadikan sebagai ….
a. penutup shalat sunah siang hari
b. penutup shalat fardhu
c. penutup shalat sunah malam hari (shalat lail)
d. penutup shalat sunah siang maupun malam hari
7. Salat Idul Fitri dilaksanakan pada tanggal ….
a. 30 Ramadan
b. 10 Dzulhijjah
c. 1 Syawal
d. 1 Dzulhijjah
8. Hukum melaksanakan salat Idain adalah….
a. sunah haiat
b. sunah muakkad
c. wajib ain
d. wajib kifayah
9. Pelaksanaan salat Idul Adha adalah ….
a. sesudah menyembelih qurban
b. sebelum menyembelih qurban
c. bersama menyembelih qurban
23
d. sebelum atau sesudah menyembelih
10. Waktu pelaksanaan khutbah Idain adalah ....
a. sebelum salat
b. sesudah salat
c. antara dua salat
d. sebelum atau sesudah salat
11. Shalat tahiyatul masjid merupakan salah sayu shalat sunah, arti tahiyatul
masjid adalah ….
a. membersihkan masjid
b. menghormati masjid
c. memasuki masjid
d. membangun masjid
12. Jumlah rakaat shalat tahiyatul masjid adalah….
a. 2 rakaat
b. 3 rakaat
c. 4 rakaat
d. 5 rakaat
13. Jumlah rakaat salat tahajud yang paling sedikit adalah ….
a. 4 rakaat
b. 3 rakaat
c. 2 rakaat
d. 1 rakaat
14. Waktu menjalankan salat tahajud adalah ….
a. setelah salat asar sampai dengan salat maghrib
b. setelah salat maghrib sampai dengan waktu salat isya
c. setelah salat isya ampai dengan menjelang terbit fajar
d. kapan saja boleh melaksanakan salat witir
15. Bila tanpa menggunakan jam dan menggunakan patokan matahari, awal
waktu shalat dhuha adalah ketika matahari pagi berwarna ....
a. kemerah-merhan
b. kekuning-kuningan
24
c. putih
d. keemasan
16. Akhir waktu shalat dhuha adalah waktu istiwa’, maksudnya ketika posisi
matahari....
a. tepat di depan mata
b. baru akan terbit
c. tepat di atas kepala
d. akan terbenam
17. Berikut ini merupakan tata cara shalat dhuha, kecuali ....
a. tidak boleh dilaksanakan secara berjamaah
b. jumlah rakaatnya paling sedikit 2 rakaat
c. boleh dilaksanakan secara munfarid (sendirian)
d. lebih utama setiap dua rakaat salam
A. Jawablah pertanyaan-pertayaan berikut ini
1. Bagaimana cara melaksanakan salat tahajud ?
2. Kapan waktu yang paling tepat untuk meaksanakan salat tahajud ?
3. Jelaskan manfaat salat tahajud !
4. Mengapa orang yang dihadapkan pada pilihan / masalah perlu untuk
melaksanakan salat istikharah ?
5. Tulislah bacaan niat salat istikharah !
1.

More Related Content

What's hot (17)

Power point shalat
Power point shalatPower point shalat
Power point shalat
 
Sholat - Pendidikan Agama Islam
Sholat - Pendidikan Agama IslamSholat - Pendidikan Agama Islam
Sholat - Pendidikan Agama Islam
 
Bab 12 Shalat Sunah Berjamaah dan Munfarid
Bab  12 Shalat Sunah Berjamaah dan MunfaridBab  12 Shalat Sunah Berjamaah dan Munfarid
Bab 12 Shalat Sunah Berjamaah dan Munfarid
 
Materi sholat
Materi sholatMateri sholat
Materi sholat
 
Pai kelas 9. bab 12.
Pai kelas 9. bab 12. Pai kelas 9. bab 12.
Pai kelas 9. bab 12.
 
Motivasi sholat
Motivasi sholatMotivasi sholat
Motivasi sholat
 
Tata cara shalat 5 waktu dan sujud sahwi
Tata cara shalat 5 waktu dan sujud sahwiTata cara shalat 5 waktu dan sujud sahwi
Tata cara shalat 5 waktu dan sujud sahwi
 
Data yasmin
Data yasminData yasmin
Data yasmin
 
Shalat sunnah rawatib
Shalat sunnah rawatibShalat sunnah rawatib
Shalat sunnah rawatib
 
Makalah shalat khusyuk
Makalah shalat khusyukMakalah shalat khusyuk
Makalah shalat khusyuk
 
Fiqih Sholat Ust. Talqis Nurdiyanto, Lc
Fiqih Sholat Ust. Talqis Nurdiyanto, LcFiqih Sholat Ust. Talqis Nurdiyanto, Lc
Fiqih Sholat Ust. Talqis Nurdiyanto, Lc
 
Kelas 4 Unit 5 - shalat
Kelas 4   Unit 5 - shalatKelas 4   Unit 5 - shalat
Kelas 4 Unit 5 - shalat
 
Solat
SolatSolat
Solat
 
Fiqih Shalat sunnah
Fiqih Shalat sunnahFiqih Shalat sunnah
Fiqih Shalat sunnah
 
1.1.4.08.080 hukum shalat
1.1.4.08.080 hukum shalat1.1.4.08.080 hukum shalat
1.1.4.08.080 hukum shalat
 
Presentasi fiqh 5 shalat-shalat sunnah
Presentasi fiqh 5 shalat-shalat sunnahPresentasi fiqh 5 shalat-shalat sunnah
Presentasi fiqh 5 shalat-shalat sunnah
 
Makalah aik solat
Makalah aik solatMakalah aik solat
Makalah aik solat
 

Viewers also liked

Sholat sunnat muakad dan ghairu muakad
Sholat sunnat muakad dan ghairu muakadSholat sunnat muakad dan ghairu muakad
Sholat sunnat muakad dan ghairu muakadinayatussholikhah1174
 
Ppt sholat sunah
Ppt sholat sunahPpt sholat sunah
Ppt sholat sunahadifalsafi
 
Slide shalat lima waktu dan sujud sahwi
Slide shalat lima waktu dan sujud sahwiSlide shalat lima waktu dan sujud sahwi
Slide shalat lima waktu dan sujud sahwiJusuf AN
 
PPT Sholat fardhu
PPT Sholat fardhuPPT Sholat fardhu
PPT Sholat fardhuiiema
 
Panduan lengkap solat
Panduan lengkap solat Panduan lengkap solat
Panduan lengkap solat Irfan Aiman
 
Kursus tatacara solat
Kursus tatacara solatKursus tatacara solat
Kursus tatacara solatSaluwa Masdar
 
Materi tata cara salat sunnah
Materi tata cara salat sunnahMateri tata cara salat sunnah
Materi tata cara salat sunnahilmupendidikan
 
Solat solat sunat cara-cara melakukan
Solat solat sunat cara-cara melakukanSolat solat sunat cara-cara melakukan
Solat solat sunat cara-cara melakukannorhudadalha
 
Solat: Pengertian, Syarat, Rukun & Sunat
Solat: Pengertian, Syarat, Rukun & SunatSolat: Pengertian, Syarat, Rukun & Sunat
Solat: Pengertian, Syarat, Rukun & SunatAzizan Jae
 

Viewers also liked (14)

Sholat sunnah
Sholat sunnahSholat sunnah
Sholat sunnah
 
Ppt Sholat Sunah
Ppt Sholat SunahPpt Sholat Sunah
Ppt Sholat Sunah
 
PPT Sholat Sunnah
PPT Sholat SunnahPPT Sholat Sunnah
PPT Sholat Sunnah
 
Sholat sunnat muakad dan ghairu muakad
Sholat sunnat muakad dan ghairu muakadSholat sunnat muakad dan ghairu muakad
Sholat sunnat muakad dan ghairu muakad
 
Ppt sholat sunah
Ppt sholat sunahPpt sholat sunah
Ppt sholat sunah
 
Slide shalat lima waktu dan sujud sahwi
Slide shalat lima waktu dan sujud sahwiSlide shalat lima waktu dan sujud sahwi
Slide shalat lima waktu dan sujud sahwi
 
Bahagian Rukun Solat
Bahagian Rukun SolatBahagian Rukun Solat
Bahagian Rukun Solat
 
PPT Sholat fardhu
PPT Sholat fardhuPPT Sholat fardhu
PPT Sholat fardhu
 
Panduan lengkap solat
Panduan lengkap solat Panduan lengkap solat
Panduan lengkap solat
 
Kursus tatacara solat
Kursus tatacara solatKursus tatacara solat
Kursus tatacara solat
 
Ppt sholat
Ppt  sholatPpt  sholat
Ppt sholat
 
Materi tata cara salat sunnah
Materi tata cara salat sunnahMateri tata cara salat sunnah
Materi tata cara salat sunnah
 
Solat solat sunat cara-cara melakukan
Solat solat sunat cara-cara melakukanSolat solat sunat cara-cara melakukan
Solat solat sunat cara-cara melakukan
 
Solat: Pengertian, Syarat, Rukun & Sunat
Solat: Pengertian, Syarat, Rukun & SunatSolat: Pengertian, Syarat, Rukun & Sunat
Solat: Pengertian, Syarat, Rukun & Sunat
 

Similar to Shalat Sunnah

Materi BAB I SOLAT SUNNAH
Materi BAB I SOLAT SUNNAHMateri BAB I SOLAT SUNNAH
Materi BAB I SOLAT SUNNAHEvaariva
 
BAB I MATERI SOLAT SUNNAH
BAB I MATERI SOLAT SUNNAHBAB I MATERI SOLAT SUNNAH
BAB I MATERI SOLAT SUNNAHEvaariva
 
SOLAT SUNNAH
SOLAT SUNNAH SOLAT SUNNAH
SOLAT SUNNAH Evaariva
 
BAB I MATERI SOLAT SUNNAH
BAB I MATERI SOLAT SUNNAHBAB I MATERI SOLAT SUNNAH
BAB I MATERI SOLAT SUNNAHEvaariva
 
Materi Fiqh
Materi FiqhMateri Fiqh
Materi Fiqhnajikha
 
Pai kelas-9.-bab-12.-salat-sunah-berjamaah-dan-munfarid
Pai kelas-9.-bab-12.-salat-sunah-berjamaah-dan-munfaridPai kelas-9.-bab-12.-salat-sunah-berjamaah-dan-munfarid
Pai kelas-9.-bab-12.-salat-sunah-berjamaah-dan-munfaridsifatulfalah3120
 
PPT SOLAT SUNNAH
PPT SOLAT SUNNAHPPT SOLAT SUNNAH
PPT SOLAT SUNNAHEvaariva
 
Power point
Power pointPower point
Power pointnajikha
 
Sholat berjamaah
Sholat berjamaahSholat berjamaah
Sholat berjamaahMamaz-AJi
 
02 shalat-sunnah
02 shalat-sunnah02 shalat-sunnah
02 shalat-sunnahsinaunet
 
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfaridBab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfaridamirulmuminin9
 
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfaridBab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfaridamirulmuminin9
 
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfaridBab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfaridBangFaeshal
 
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfaridBab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfaridMamaz-AJi
 
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfaridBab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfaridghozali27
 
RPP shalat sunnah
RPP shalat sunnahRPP shalat sunnah
RPP shalat sunnah2805khusna
 

Similar to Shalat Sunnah (20)

Materi BAB I SOLAT SUNNAH
Materi BAB I SOLAT SUNNAHMateri BAB I SOLAT SUNNAH
Materi BAB I SOLAT SUNNAH
 
BAB I MATERI SOLAT SUNNAH
BAB I MATERI SOLAT SUNNAHBAB I MATERI SOLAT SUNNAH
BAB I MATERI SOLAT SUNNAH
 
SOLAT SUNNAH
SOLAT SUNNAH SOLAT SUNNAH
SOLAT SUNNAH
 
BAB I MATERI SOLAT SUNNAH
BAB I MATERI SOLAT SUNNAHBAB I MATERI SOLAT SUNNAH
BAB I MATERI SOLAT SUNNAH
 
Sholat sunnah
Sholat sunnahSholat sunnah
Sholat sunnah
 
Materi Fiqh
Materi FiqhMateri Fiqh
Materi Fiqh
 
Pai kelas-9.-bab-12.-salat-sunah-berjamaah-dan-munfarid
Pai kelas-9.-bab-12.-salat-sunah-berjamaah-dan-munfaridPai kelas-9.-bab-12.-salat-sunah-berjamaah-dan-munfarid
Pai kelas-9.-bab-12.-salat-sunah-berjamaah-dan-munfarid
 
PPT SOLAT SUNNAH
PPT SOLAT SUNNAHPPT SOLAT SUNNAH
PPT SOLAT SUNNAH
 
Ppt shalat idain
Ppt shalat idainPpt shalat idain
Ppt shalat idain
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Sholat berjamaah
Sholat berjamaahSholat berjamaah
Sholat berjamaah
 
Makalah ok 02
Makalah ok 02Makalah ok 02
Makalah ok 02
 
02 shalat-sunnah
02 shalat-sunnah02 shalat-sunnah
02 shalat-sunnah
 
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfaridBab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
 
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfaridBab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
 
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfaridBab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
 
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfaridBab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
 
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfaridBab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
Bab 12 salat sunah berjamaah dan munfarid
 
RPP shalat sunnah
RPP shalat sunnahRPP shalat sunnah
RPP shalat sunnah
 
02 shalat sunnah
02 shalat sunnah02 shalat sunnah
02 shalat sunnah
 

More from Evaariva

SILABUS BAB VI PROSES MASUKNYA ISLAM DI NUSANTARA
SILABUS BAB VI PROSES MASUKNYA ISLAM DI NUSANTARASILABUS BAB VI PROSES MASUKNYA ISLAM DI NUSANTARA
SILABUS BAB VI PROSES MASUKNYA ISLAM DI NUSANTARAEvaariva
 
SILABUS BAB V QURBAN DAN AQIQAH
SILABUS BAB V QURBAN DAN AQIQAHSILABUS BAB V QURBAN DAN AQIQAH
SILABUS BAB V QURBAN DAN AQIQAHEvaariva
 
SILABUS BAB IV PERILAKU TERCELA
SILABUS BAB IV PERILAKU TERCELASILABUS BAB IV PERILAKU TERCELA
SILABUS BAB IV PERILAKU TERCELAEvaariva
 
SILABUS BAB IV IMAN KEPADA HARI AKHIR
SILABUS  BAB IV IMAN KEPADA HARI AKHIRSILABUS  BAB IV IMAN KEPADA HARI AKHIR
SILABUS BAB IV IMAN KEPADA HARI AKHIREvaariva
 
SILABUS BAB II HAJI DAN UMRAH
SILABUS BAB II HAJI DAN UMRAHSILABUS BAB II HAJI DAN UMRAH
SILABUS BAB II HAJI DAN UMRAHEvaariva
 
SILABUS BAB I SOLAT SUNNAH
SILABUS BAB I SOLAT SUNNAHSILABUS BAB I SOLAT SUNNAH
SILABUS BAB I SOLAT SUNNAHEvaariva
 
RPP BAB VI SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI NUSANTARA
RPP BAB VI SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI NUSANTARARPP BAB VI SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI NUSANTARA
RPP BAB VI SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI NUSANTARAEvaariva
 
RPP BAB V QURBAN DAN AQIQAH
RPP BAB V QURBAN DAN AQIQAHRPP BAB V QURBAN DAN AQIQAH
RPP BAB V QURBAN DAN AQIQAHEvaariva
 
RPP BAB IV PERILAKU TERCELA
RPP BAB IV PERILAKU TERCELARPP BAB IV PERILAKU TERCELA
RPP BAB IV PERILAKU TERCELAEvaariva
 
RPP BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
RPP BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIRRPP BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
RPP BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIREvaariva
 
RPP BAB II HAJI DAN UMRAH
RPP BAB II HAJI DAN UMRAHRPP BAB II HAJI DAN UMRAH
RPP BAB II HAJI DAN UMRAHEvaariva
 
RPP BAB I SOLAT SUNNAH
RPP BAB I SOLAT SUNNAHRPP BAB I SOLAT SUNNAH
RPP BAB I SOLAT SUNNAHEvaariva
 
PPT BAB V PELAKSANAAN PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN DAN AQIQAH
PPT BAB V PELAKSANAAN PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN DAN AQIQAHPPT BAB V PELAKSANAAN PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN DAN AQIQAH
PPT BAB V PELAKSANAAN PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN DAN AQIQAHEvaariva
 
PPT BAB IV PERILAKU TERCELA
PPT BAB IV PERILAKU TERCELAPPT BAB IV PERILAKU TERCELA
PPT BAB IV PERILAKU TERCELAEvaariva
 
PPT BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
PPT BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIRPPT BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
PPT BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIREvaariva
 
PPT BAB II PELAKSANAAN HAJI DAN UMRAH
PPT BAB II PELAKSANAAN HAJI DAN UMRAHPPT BAB II PELAKSANAAN HAJI DAN UMRAH
PPT BAB II PELAKSANAAN HAJI DAN UMRAHEvaariva
 
BAB VI MATERI PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA
BAB VI MATERI PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARABAB VI MATERI PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA
BAB VI MATERI PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARAEvaariva
 
BAB V MATERI QURBAN DAN AQIQAH
BAB V MATERI QURBAN DAN AQIQAHBAB V MATERI QURBAN DAN AQIQAH
BAB V MATERI QURBAN DAN AQIQAHEvaariva
 
BAB IV PERILAKU TERCELA
BAB IV PERILAKU TERCELABAB IV PERILAKU TERCELA
BAB IV PERILAKU TERCELAEvaariva
 
BAB III MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIR
BAB III MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIRBAB III MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIR
BAB III MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIREvaariva
 

More from Evaariva (20)

SILABUS BAB VI PROSES MASUKNYA ISLAM DI NUSANTARA
SILABUS BAB VI PROSES MASUKNYA ISLAM DI NUSANTARASILABUS BAB VI PROSES MASUKNYA ISLAM DI NUSANTARA
SILABUS BAB VI PROSES MASUKNYA ISLAM DI NUSANTARA
 
SILABUS BAB V QURBAN DAN AQIQAH
SILABUS BAB V QURBAN DAN AQIQAHSILABUS BAB V QURBAN DAN AQIQAH
SILABUS BAB V QURBAN DAN AQIQAH
 
SILABUS BAB IV PERILAKU TERCELA
SILABUS BAB IV PERILAKU TERCELASILABUS BAB IV PERILAKU TERCELA
SILABUS BAB IV PERILAKU TERCELA
 
SILABUS BAB IV IMAN KEPADA HARI AKHIR
SILABUS  BAB IV IMAN KEPADA HARI AKHIRSILABUS  BAB IV IMAN KEPADA HARI AKHIR
SILABUS BAB IV IMAN KEPADA HARI AKHIR
 
SILABUS BAB II HAJI DAN UMRAH
SILABUS BAB II HAJI DAN UMRAHSILABUS BAB II HAJI DAN UMRAH
SILABUS BAB II HAJI DAN UMRAH
 
SILABUS BAB I SOLAT SUNNAH
SILABUS BAB I SOLAT SUNNAHSILABUS BAB I SOLAT SUNNAH
SILABUS BAB I SOLAT SUNNAH
 
RPP BAB VI SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI NUSANTARA
RPP BAB VI SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI NUSANTARARPP BAB VI SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI NUSANTARA
RPP BAB VI SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI NUSANTARA
 
RPP BAB V QURBAN DAN AQIQAH
RPP BAB V QURBAN DAN AQIQAHRPP BAB V QURBAN DAN AQIQAH
RPP BAB V QURBAN DAN AQIQAH
 
RPP BAB IV PERILAKU TERCELA
RPP BAB IV PERILAKU TERCELARPP BAB IV PERILAKU TERCELA
RPP BAB IV PERILAKU TERCELA
 
RPP BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
RPP BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIRRPP BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
RPP BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
 
RPP BAB II HAJI DAN UMRAH
RPP BAB II HAJI DAN UMRAHRPP BAB II HAJI DAN UMRAH
RPP BAB II HAJI DAN UMRAH
 
RPP BAB I SOLAT SUNNAH
RPP BAB I SOLAT SUNNAHRPP BAB I SOLAT SUNNAH
RPP BAB I SOLAT SUNNAH
 
PPT BAB V PELAKSANAAN PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN DAN AQIQAH
PPT BAB V PELAKSANAAN PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN DAN AQIQAHPPT BAB V PELAKSANAAN PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN DAN AQIQAH
PPT BAB V PELAKSANAAN PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN DAN AQIQAH
 
PPT BAB IV PERILAKU TERCELA
PPT BAB IV PERILAKU TERCELAPPT BAB IV PERILAKU TERCELA
PPT BAB IV PERILAKU TERCELA
 
PPT BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
PPT BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIRPPT BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
PPT BAB III IMAN KEPADA HARI AKHIR
 
PPT BAB II PELAKSANAAN HAJI DAN UMRAH
PPT BAB II PELAKSANAAN HAJI DAN UMRAHPPT BAB II PELAKSANAAN HAJI DAN UMRAH
PPT BAB II PELAKSANAAN HAJI DAN UMRAH
 
BAB VI MATERI PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA
BAB VI MATERI PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARABAB VI MATERI PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA
BAB VI MATERI PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA
 
BAB V MATERI QURBAN DAN AQIQAH
BAB V MATERI QURBAN DAN AQIQAHBAB V MATERI QURBAN DAN AQIQAH
BAB V MATERI QURBAN DAN AQIQAH
 
BAB IV PERILAKU TERCELA
BAB IV PERILAKU TERCELABAB IV PERILAKU TERCELA
BAB IV PERILAKU TERCELA
 
BAB III MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIR
BAB III MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIRBAB III MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIR
BAB III MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIR
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

Shalat Sunnah

  • 1. Standar Kompetensi : Memahami tatacara berbagai shalat sunnah . Kompetensi Dasar : Menyebutkan pengertian dan ketentuan sholat sunnat berjamaah dan munfarid Menyebutkan contoh shalat sunnat berjamaah dan munfarid Mempraktikkan shalat sunnat berjamaah dan munfarid dalam kehidupan sehari-hari Pembiasaan : Ajaklah siswa membaca Al Qur'an selama 5-10 menit sebelum memulai pelajaran agama islam. Bacaan bisa dipilih dari surah-surah yang berkaitan dengan materi pelajaran atau membaca bacaan-bacaan dalam salat. Sumber:ratm.web.id
  • 2. 2
  • 3. 3 Shalat sunah yaitu shalat yang hukum pelaksanaannya sunah (dianjurkan). Apabila dilaksanakan Allah memberikan pahala dan keutamaan khusus melebihi orang Islam yang tidak melaksanakan shalat sunah. Di antara jenis shalat sunah terdapat shalat sunah yang dapat dilaksanakan secara berjamaah, munfarid, dan ada yang dilaksanakan berjamaah maupun munfarid. Untuk mengenal beberapa contoh shalat sunah jamaah dan munfarid, perhatikan diagram berikut! SHALAT SUNAH BERJAMAAH Shalat Idain Shalat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha Shalat Istisqa Shalat untuk meminta hujan Shalat Kusuf –Khusuf Shalat gerhana matahari dan gerhana bulan SHALAT SUNAH MUNFARID Shalat Rawatib Shalat sunah yang mengiringi shalat fardu Shalat Tahiyatul Masjid Shalat ketika masuk masjid untuk menghormatinya Shalat Istikharah Shalat untuk meminta petunjuk Allah SWT saat ragu menentukan pilihan SHALAT SUNAH DENGAN BERJAMAAH ATAU MUNFARID Shalat Tarawih Shalat sunah pada malam bulan ramadhan Shalat Witir Shalat sunah yang ganjil Shalat Dhuha Shalat sunah pagi hari Shalat Tahajud Shalat sunah malam hari untuk memohon keinginan Shalat Tasbih Shalat sunah diseratai zikir tasbih
  • 4. 4 Jenis shalat sunah yang bisa diamalkan oleh umat Islam cukup banyak bukan? Hal ini bukan untuk memberatkan umat Islam, akan tetapi sangat bermanfaat sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT sedekat- dekatnya. Dan sebagai bekal kamu dalam menambah amalan shalat sunah, berikut akan diuraikan ketentuan dan tata cara beberapa jenis shalat sunah jamaah dan munfarid. A. SHALAT SUNAH BERJAMAAH 1. Shalat Sunat ‘idain Saat hari raya Idul Fitri tiba umat Islam laki-laki, perempuan, anak-anak- anak dan orang dewasa berbondong-bondong untuk melaksanakan shalat ‘Idul Fitri kemudian saling melakukan silaturrahmi dan bermaaf-maafan. Demikian juga saat hari raya Idul Adha (Idul Qurban), umat Islam juga melaksanakan shalat Id kemudian melakukan ibadah qurban. Karena dalam satu tahun umat Islam melaksanakan dua shalat Id, maka disebut shalat ‘idain yang artinya dua shalat Id, yakni Idul Fitri dan Idul Adha. a. Ketentuan Shalat ‘idain Shalat Id adalah shalat yang dilakukan pada waktu hari raya, karena dalam tradisi Islam terdapat dua hari raya, yakni Idul Fitri dan Idul Adha maka dalam satu tahun terdapat dua shalat Id. Dalam bahasa Arab ‘idain berarti dua shalat Id. Hukum melaksanakan shalat ‘idain adalah sunah muakkad (sangat dianjurkan) karena Rasulullah saw selalu melakukan shalat ‘idain ini selama hidupnya. Firman Allah SWT : Artinya : “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni`mat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.” (QS. Al Kautsar : 1-2) Bahkan Rasulullah saw. memerintahkan agar seuruh kaum muslimin baik laki-laki, perempuan, anak-anak, dan dewasa untuk keluar dari rumah melakukan
  • 5. 5 shalat Id. Para wanita yang sedang haid pun diperintahkan untuk menuju tempat shalat Id untuk mendengarkan khutbah tapi tidak boleh melakukan shalat. Perhatikan sabda Rasulullah saw. berikut ini :  ) Artinya : “Kami telah diperintahkan oleh Nabi saw. untuk keluar pada hari raya. Begitu pula anak-anak, perempuan, gadis-gadis pingitan, dan diperintahkan juga gadis-gadis yang sedang haid diperintahkan supaya keluar pada hari raya dan memisahkan diri dari tempat shalat kaum muslimin”. (HR. Bukhari dan Muslim) Waktu melaksanakan shalat ‘idain adalah mulai terbit matahari sampai tergelincirnya matahari menjelang waktu zuhur pada hari raya tersebut. Shalat Idul Fitri dilaksanakan pada tanggal 1 Syawal sedangkan shalat Idul Adha dilaksanakan tanggal 10 Dzulhijjah. Tempat pelaksanaan shalat ‘idain adalah di masjid atau di tempat yang lapang. Allamah Ibnu Qayyim menjelasan bahwa Rasulullah saw. melakukan shalat dua hari raya di suatu tempat yang lapang di dekat pintu gerbang menuju Madinah, Beliau shalat ‘idain di masjid ketika hujan. b. Tata Cara Shalat ‘idain Secara garis besar, tata cara pelaksanaan shalat ‘idain adalah sebagai berikut : 1. Dilaksanakan secara berjamaah 2. Tidak didahului azan dan iqamat ) Artinya : “Tidak ada azan bagi sembahyang Hari Raya Fitrah (Aidilfitri) dan sembahyang Hari Raya Korban (Aidiladha). jga tiada iqamat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  • 6. 6 Dalam pelaksanaan shalat ‘idain tidak disunahkan didahului azan dan iqamat, yang disunahkan adalah salah seorang yang biasanya disebut bilal menyerukan lafaz : “Mari kita melaksanakan shalat” 3. Jumlah rakaatnya adalah 2 rakaat 4. Membaca takbir tujuh kali pada rakaat pertama, dan takbir lima kali pada rakaat yang kedua. Takbir tujuh kali dalam rakaat yang pertama tersebut tidak termasuk takbiratul ihram. Demikian juga takbir lima kali dalam rakaat yang kedua tidak termasuk takbir intiqal saat berdiri dari sujud. Takbir tujuh kali pada rakaat yang pertama dibaca setelah membaca doa iftitah, sedangkan takbir lima kali dalam rakaat kedua dibaca ketika sudah berdiri sempurna pada rakaat yang kedua sebelum imam membaca surat Al Fatihah. Di sela-sela takbir tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua tersebut disunahkan untuk membaca lafaz : “Mahasuci Allah SWT, segala puji bagi Allah , tiada Tuhan selain Allah SWT, dan Allah Mahabesar” 5. Imam mengeraskan bacaan (jahran) 6. Setelah shalat Id dilanjutkan dengan khutbah Disamping tata cara di atas, dalam pelaksanaan shalat ‘idain juga dianjurkan (disunahkan) untuk melakukan hal-hal sebagai berikut :
  • 7. 7 1. Imam membaca surat Qaf pada rakaat pertama dan surat Al Qamar pada rakaat kedua, atau membaca surat Al A’la pada rakaat pertama dan surat Al Ghasyiyah pada rakaat kedua. 2. Mandi dan berhias memakai pakaian yang bagus. 3. Disunahkan makan terlebih dahulu sebelum berangkat melakukan shalat Idl Fitri, sebaliknya dalam shalat Idul Adha disunahkan makan sesudah shalat Idul Adha. 4. Memperbanyak membaca dan mengumandangkan takbir dan tahmid pada waktu hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha. Panduan Praktek : 1. Salah seorang siswa yang ditunjuk menjadi bilal menyerukan pertanda shalat Id segera dimulai 2. Salah seorang siswa yang ditunjuk menjadi imam menempatkan posisi sebagai imam 3. Membaca niat Bila diucapkan bacaan niatnya adalah : “Saya berniat shalat Idul Fitri dua rakaat karena Allah SWT “ “Saya berniat shalat Idul Fitri dua rakaat karena Allah SWT “ 4. Membaca doa iftitah 5. Membaca takbir tujuh kali 6. Imam membaca surat Al Fatihah dengan suara keras (jahran) dilanjutkan membaca salah satu surat dalam Al Quran 7. Rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud yang kedua, duduk sejenak, dan berdiri lagi. (doa yang dibaca dalam setiap gerakan sama dengan shalat yang lain)
  • 8. 8 8. Pada waktu berdiri rakaat kedua membaca takbir lima kali 9. Imam membaca surat Al Fatihah dengan suara keras (jahran) dilanjutkan membaca salah satu surat dalam Al Quran 10. Rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud yang kedua, duduk sejenak, dan berdiri lagi. (doa yang dibaca dalam setiap gerakan sama dengan shalat yang lain) 11. Salam 12. Setelah selesai dilanjutkan dengan khutbah Idul Fitri/idul Adha B. SHALAT SUNAH MUNFARID 1. Shalat Tahiyatul Masjid a) Pengertian Shalat Tahiyatul Masjid Secara bahasa tahiyatul masjid berarti menghormati masjid. Sedangkan shalat tahiyatul masjid adalah shalat dua rakaat yang dilaksanakan sesaat setelah kita memasuki masjid. b) Hukumnya Hukum melaksanakannya adalah sunah, sebagaimana hadis Rasulullah SAW :  Artinya :“Dari Abu Qatadah, Rasulullah SAW bersabda : apabila salah seorang di antara kamu masuk ke masjid maka janganlah duduk sebelum shalat (tahiyat masjid) dua rakaat.” (HR. Bukhari dan Muslim) c) Tata Cara Pelaksanaannya Tata cara pelaksanaan shalat tahiyatul masjid adalah sebagai berikut : • Jumlah rakaatnya hanya 2 rakaat. • Dilaksanakan secara munfarid (sendirian). • Waktunya setiap saat memasuki masjid, baik untuk melaksanakan shalat fardu maupun ketika akan beri’tikaf. d) Panduan praktek shalat tahiyatul masjid
  • 9. 9 1. Berniat shalat Tahiyatul Masjid Bacaan niatnya apabila diucapkan adalah : “Saya berniat shalat tahiyat masjid dua rakaat karena Allah Ta’ala.” 2. Takbiratul ihram 3. Shalat dua rakaat seperti biasa. 4. Salam. 2. Salat Istikharah 1. Pengertian Salat Istikharah Secara bahasa, istikharah berarti mohon dipilihkan. Jadi salat istikharah mengandung pengertian melaksanakan salat sunah dua rakaat dengan maksud untuk memohon petunjuk dari Allah SWT dalam menentukan pilihan terbaik di antara dua pilihan atau lebih. Suatu saat kita dihadapkan pada dua atau lebih pilihan yang sama-sama baik dan sulit menentukan mana yang terbaik, padahal menyangkut persoalan yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan kita di masa yang akan datang seperti, memilih sekolah, pekerjaan, jodoh, dan yang lainnya. Oleh karena itu sebagai orang yang beriman kita harus yakin bahwa hanya Allah SWT yang paling mengetahui persis mana yang terbaik di antar sekian plihan itu. Kamu masih ingat kan, bahwa Allah SWT mempunyai sifat wajib ilmu dan aliman yang maksudnya Maha Mengetahui. Jadi Allah SWT merupakan Dzat yang mengetahui segala sesuau yang telah terjadi maupun yang akan terjadi. Untuk lebih jelasnya simaklah penjelasan mengenai salat istikharah ini, bila suatu saat kamu menemui kesulitan dalam menentukan pilihan maka lakukan salat istikharah untuk memohon petunjuk dari Allah SWT, pilihan mana yang terbaik. 2. Hukumnya
  • 10. 10 Hukum melaksanakannya adalah sunah, sebagaimana hadis Rasulullah SAW : ) Artinya :“Rasulullah s.a.w. mengajarkan kepada kami untuk meminta petunjuk dalam beberapa erkara yang penting. Beliau berkata, “Apabila salah seorang di antara kamu menghadapi suatu perkara hendaklah ia salat dua rakaat.” (HR. Bukhari) 3. Tata Cara Pelaksanaannya Tata cara pelaksanaan salat istikharah adalah sebagai berikut : a. Jumlah rakaatnya hanya 2 rakaat. b. Dilaksanakan secara munfarid (sendirian). c. Waktunya pagi, siang, atau malam hari. Panduan Praktek Shalat Istikharah 1. Berniat salat Istikharah ♦ Bacaan niatnya apabila diucapkan adalah : “Saya berniat salat istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala.” 2. Takbiratul ihram 3. Salat dua rakaat seperti biasa. 4. Salam. Dilanjutkan dengan membaca doa salat istikharah : Artinya : “Ya Allah hamba mohon memilihkan mana yang baik menurut Engkau ya Allah. Dan hamba mohon Tuhan memberikan kepastian dengan ketentuanMu dan hamba mohon dengan kemurahanMu yang besar dan agung, karena sesungguhnya Tuhan yang berkuasa. Sedang hamba tidak tahu
  • 11. 11 dan Tuhanlah yang maha mengetahui bahwa persoalan ini baik bagiku dalam agamaku dan kehidupanku, dan baik pula akibatnya bagiku, maka berikanlah perkara ini kepadaku dan mudahkanlah ia bagiku, kemudian berikanlah keberkahan di dalamnya, Ya Allah jika Engkau mengetahui bahwa jika hal ini tidak baik bagiku bagi agamaku dan kehidupanku, dan tidak baik akibatnya bagiku maka jauhkanlah hal ini dariku, dan jauhkanlah aku darinya. Dan berilah kebaikan di mana saja aku berada, dan jadikanlah aku orang yang rela atas anugerahMu.” Di antara jenis shalat sunah adalah shalat sunah rawatib dan ‘idain. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai ketentuan-ketentuan shalat rawatib dan ‘idain beserta tata cara melaksanakannya. C. SHALAT SUNAH BERJAMAAH ATAU MUNFARID 1. Shalat Tarawih a. Pengertian Shalat Tarawih Shalat tarawih adalah shalat sunah yang dilaksanakan khusus pada malam hari bulan Ramadhan. Shalat tarawih merupakan amalan sunah pada bulan Ramadhan di samping ibadah-ibadah lain seperti memperbanyak tadarus Al Quran, berzikir, berdoa, mendalami ilmu agama dengan mengikuti pesantren kilat, dan sebagainya. Kegiatan tersebut bertujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. b. Hukum Shalat Tarawih Hukum melaksanakannya adalah sunah muakkad, sebagaimana hadis Rasulullah SAW :  Artinya :“Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa yang melaksanakan shalat pada malam hari di bulan Ramadhan dengan dilandasi iman
  • 12. 12 dan semata-mata mengharap ridha Allah SWT maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim) c. Bilangan rakaat Shalat Tarawih Ada perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat shalat Tarawih di kalangan umat Islam. Akan tetapi, perbedaan tersebut tidak penting dan tidak perlu diperdebatkan. Hal yang penting adalah bagaimana shalat Tarawih tetap dilaksanakan umat Islam. Perbedaan yang dimaksud sebagai berikut : • Delapan rakaat ditambah Witir Pendapat ini diambil dari keterangan bahwa Rasulullah s.a.w shalat Tarawih bersama para sahabat di masjid tiga kali selama hidupnya. Sesudah itu beliau tidak melakukan lagi secara berjamaah di masjid tetapi melaksanakannya di rumah. Rasulullah s.a.w khawatir apabila suatu saat nanti shalat tarawih dianggap ibadah wajib. Jumlah rakaat yang dilakukan bersama sahabat di masjid tersebut adalah delapan rakaat ditambah Witir. Keterangaan ini berdasarkan pada hadits berikut :  Artinya : “Diriwayatkan dari Jabir sesungguhnya Rasulullah s.a.w shalat bersama-sama mereka delapan rakaat kemudian beliau shalat witir”. (HR. Ibnu Hibban) • Dua puluh rakaat ditambah Witir Mengenai jumlah rakaat shalat tarawih yang 20 rakaat dilanjutkan dengan witir dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab dan diikuti oleh para sahabat yang lain. Tentang jumlah rakaat yang dilakukan oleh Umar bin Khattab ini tidak pernah dipermasalahkan oleh para sahabat saat itu. Jadi, sampai sekarang pun umat Islam ada yang mengikutinya. • Tiga puluh enam rakaat ditambah Witir
  • 13. 13 Mengenai jumlah rakaat shalat tarawih 36 rakaat dilanjutkan dengan witir dilakukan oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang merupakan salah satu Khalifah Bani Umayyah. Dari ketiga pendapat di atas menunjukkan bahwa perbedaan rakaat dalam pelaksanaan shalat tarawih di kalangan umat merupakan sesuatu yang tidak perlu dipermasalahkan. Apalagi sampai terjadi pertikaian hanya karena perbedaan ini. Padahal sejak dahulu perbedaan ini telah ada dan tidak timbul masalah. Yang terpenting adalah umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik. Sedangkan berapa jumlah rakaatnya terserah kepada masing-masing sesuai dengan pengetahuan dan keyakinannya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT di bulan Ramadhan yang penuh berkah. d. Tata Cara Pelaksanaan Shalat Tarawih Tata cara pelaksanaan shalat tarawih sebagai berikut : 1. Waktu pelaksanaannya setelah shalat isya sampai dengan fajar sidiq (menjelang waktu subuh). 2. Diutamakan secara berjamaah tetapi boleh juga dilaksanakan sendirian (munfarid) 3. Lebih utama setiap dua rakaat salam. Namun, apabila dilaksanakan empat rakaat tidak perlu ada tasyahud awal supaya tidak menyerupai shalat fardu. e. Panduan praktek shalat tarawih 1. Berniat shalat tarawih Bacaan niatnya apabila diucapkan adalah : “Saya berniat shalat tarawih dua rakaat karena Allah Ta’ala.” 2. Takbiratul ihram 3. Shalat dua rakaat seperti biasa.
  • 14. 14 4. Salam. D. Shalat Witir 1. Pengertian Shalat Witir Secara bahasa witir berarti ganjil. Sehingga shalat witir adalah shalat yang jumlah bilangan rakaatnya ganjil. Paling sedikit satu rakaat dan paling banyak 11 rakaat. Shalat witir tidak hanya dilakukan setelah shalat tarawih di bulan Ramadhan. Namun, pada malam hari di luar bulan Ramadhan umat Islam pun dianjurkan untuk melaksanakan shalat witir sebagai penutup shalat-shalat sunah malam hari. 2. Hukum Shalat Witir Hukum melaksanakannya adalah sunah muakkad, sebagaimana hadis Rasulullah s.a.w :  Artinya :“Dari Ali r.a., Witir itu bukan keharusan seperti shalat fardu, tapi merupakan sunah yang dibiasakan oleh Rasulullah s.a.w.” (HR. Ahmad, Nasa’i, dan Tirmidzi) 3. Tata Cara Pelaksanaan Shalat Witir Tata cara pelaksanaan shalat witir sebagai berikut : a. waktunya pada malam hari setelah shalat isya’ b. dilaksanakan secara berjamaah atau sendirian (munfarid) c. jumlah rakaatnya ganjil Dalam pelaksanaannya ada dua macam niat, yakni niat untuk shalat 2 rakaat dan ditutup dengan niat untuk shalat 1 rakaat. 4. Panduan praktek shalat witir
  • 15. 15 1. Berniat shalat witir 2 atau 1 rakaat Bacaan niatnya apabila diucapkan adalah : “Saya berniat shalat witir dua rakaat karena Allah Ta’ala.” “Saya berniat shalat satu rakaat witir karena Allah Ta’ala.” 2. Takbiratul ihram 3. Shalat 2 rakaat atau 1 rakaat seperti biasa. 4. Salam. 3. Shalat Dhuha A. Pengertian Salat Dhuha Menurut bahasa dhuha berarti pagi hari. Sehingga salat dhuha adalah salat sunah yang dilaksanakan pada waktu pagi hari, mulai dari saat memutihnya cahaya matahari pagi sampai sebelum waktu istiwa’ (siang hari saat matahari tepat arahnya di atas kepala). Jadi, kira-kira mulai pukul 07.00 pagi sampai pukul 11.00 siang. Waktu istiwa’ adalah saat matahari berada tepat di atas kepala, sebelum masuk waktu dhuhur. B. Hukumnya Hukum melaksanakannya adalah sunah, sebagaimana hadis Rasulullah SAW :  Artinya :“Dari Abu Hurairah ia berkata : kekasihku (Rasulullah) SAW telah berpesan kepadaku tiga hal : Puasa tiga hari pada setiap bulan, dua rakaat salat dhuha, dan salat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  • 16. 16 C. Tata Cara Pelaksanaannya Tata cara pelaksanaan salat dhuha sebagai berikut : • Jumlah rakaatnya paling sedikit 2 rakaat dan paling banyak 12 rakaat. • Boleh dilaksanakan secara munfarid (sendirian) maupun berjamaah. • Lebih utama setiap dua rakaat salam. Namun, apabila dilaksanakan empat rakaat jangan ada tasyahud awal supaya tidak menyerupai salat fardu. Panduan Praktek Shalat Dhuha 1. Berniat salat duha Bacaan niatnya apabila diucapkan adalah : “Saya berniat salat dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala.” 2. Takbiratul ihram 3. Salat dua rakaat seperti biasa atau empat rakaat serta tidak ada tahiyat awal pada rakaat kedua. 4. Salam. Dilanjutkan dengan membaca doa setelah salat dhuha : Artinya : “Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah milik-Mu, keagungan adalah keagunganMu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu,. Ya Allah andaikan rizqiku ada di langit maka turunkanlah, bila di bumi maka keluarkanlah, apabila sukar maka mudahkanlah, bila haram maka sucikanlah,
  • 17. 17 bila jauh maka dekatkanlah. Dengan haqnya waktu duha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu. Berikanlah kepadaku apa yang telah Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh.” 4. Salat Tahajud Salat tahajud merupakan salat lail (salat yang dikerjakan pada malam hari). Shalat ini dilaksanakan pada malam hari untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Orang yang melaksanakan salat tahajud akan mendapatkan berbagai keutamaan di hadapan Allah SWT. Kajilah pembahasan berikut, setelah kamu memahami berlatihlah untuk melaksanakan salat lail ini, karena Rasulullah saw. bersabda : ) Artinya : “Allah s.w.t akan turun ke langit dunia setiap malam ketika sepertiga malam yang terakhir, seraya berfirman: Sesiapa yang berdoa kepadaKu, maka Aku akan menerima permintaannya dan sesiapa yang meminta keampunan dariKu maka Aku akan mengampuninya .” (HR. Bukhari dan Muslim) 1. Pengertian Salat Tahajud Salat tahajud merupakan salat sunah yang dikerjakan setelah tidur pada malam hari antara waktu salat isya sampai dengan fajar sidiq (menjelang subuh). Namun waktu yang paling utama melaksanakan salat tahajud adalah dua pertiga malam, sekitar pukul 02.00 dini hari. 2. Hukum Salat Tahajud Hukum melaksanakan salat tahajud adalah sunah muakkad. Perhatikan Firman Allah berikut ini : Artinya :“ Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al Isra’ : 79) 3. Tata Cara Pelaksanaannya
  • 18. 18 Bagi kebanyakan orang melaksanakan salat tahajud terasa berat, namun bagi sebagian yang lain merasa ringan karena sudah terbiasa bangun di malam hari dan melakukan salat tahajud, bahkan mereka merasakan kenikmatan ruhani yang luar biasa setelah melakukan salat tahajud di tengah keheningan malam. Pada tahap awal, agar kamu mudah dan tidak berat dalam melaksanakan salat tahajud, berdoalah sebelum tidur agar diberi kekuatan untuk bangun di malam hari dan melaksanakan salat tahajud. Adapun tata cara melaksanakan salat tahajud tidak jauh berbeda dengan salat sunah yang lain, yakni : a. Waktu pelaksanaannya setelah salat isya sampai dengan fajar sidiq (menjelang waktu subuh) dan setelah tidur. b. Jumlah rakaatnya paling sedikit dua rakat dan paling banyak tidak dibatasi. c. Dilaksanakan sendirian (munfarid) atau berjamaah. d. Lebih utama setiap dua rakaat salam. Apabila dilaksanakan empat rakaat jangan ada tasyahud awal, sehingga tidak menyerupai salat fardu. Panduan Praktek Sahalat Tahajud 1. Berniat salat tahajud ♦ Bacaan niatnya apabila diucapkan adalah : “Saya berniat salat tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala.” 2. Takbiratul ihram 3. Salat dua rakaat seperti biasa. 4. Salam.
  • 19. 19 1. Sejak abad ke 7 – 8 M pedagang Muslim asal Arab, Persia dan India sudah singgah di wilayah Nusantara. 2. Penyebaran Islam di Indonesia dilakukan melalui jalur perdagangan, hubungan sosial (perkawinan, politik) dan pengajaran (pesantren, tasawwuf, kesenian). 3. Penyebaran Islam di Jawa dilakukan oleh Walisongo, yaitu : Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Gunung Jati, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, Sunan Muria.
  • 20. 20 4. Kerajaan Islam yang pernah berkuasa di Indonesia adalah Samudera Pasai, Cirebon, Giri, Ternate, Demak, Aceh Darussalam, Banten, Kutai, Buton, Palembang, Pajang, Mataram, Goa, Banjar, Kotawaringin, Bima, Siak Sri Indrapura. Agama Islam yang kita anut sekarang ini diturunkan di Tanah arab, yang letaknya sangatlah jauh dari tempat kita hidup sekarang ini. Coba bayangkan seandainya tidak ada orang yang mau membawa dan menyebarkan ajaran Islam dari tanah arab sampai ke negara kita ini, tentulah kita akan menjadi orang yang hidup dalam kegelapan (jahiliyah). Pernahkah kamu bersyukur kepada Allah dan kepada mereka (para suhada dan mubaligh) yang telah mengorbankan waktu, harta, tenaga, dan bahkan nyawanya untuk sampainya Islam kepada kita? Untuk itu, marilah kita senantiasa terus bersyukur kepada Allah dan tetap mendoakan kepada para syuhada dan mubaligh agar mereka semua selalu dalam lindungan Allah swt. Di samping itu kita berusaha untuk tetap menerima dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam dengan khusu’ dan istiqamah, diiringi usaha untuk menyebarkan kepada orang lain walaupun sangat sederhana. Dakwah : penyiaran ajaran Islam
  • 21. 21 Syiar : penyebaran ajaran Islam Mubaligh : orang yang menyiarkan ajaran Islam Syahid : orang yang mati dalam membela Islam Jihad : memperjuangkan ajaran Islam dengan sungguh-sungguh Tabayun : meminta penjelasan A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c atau d pada jawaban yang paling tepat ! 1. Salat sunah merupakan salat yang …. a. diharuskan b. dianjurkan c. dilarang d. dihimbau 2. Dalam menjalankan shalat tarawih, di kalangan umat Islam terjadi perbedaan jumlah rakaat, sehingga kita harus mengambil sikap …. a. membenarkan salah satu dan mengecam (menyalahkan) yang lain b. tidak melaksanakan shalatt tarawih karena masih ada pertentangan c. tetap melaksanakan shalat tarawih dan membenarkan semua pendapat d. tidak peduli dengan perbedaan itu 3. Berikut ini merupakan tata cara melaksanakan shalat tarawih, Kecuali : …. a. dilaksanakan secara sendirian (munfarid) b. dilaksanakan secara berjamaah
  • 22. 22 c. boleh berjamaah, boleh sendirian (munfarid) d. harus dilaksanakan secara berjamaah 4. Shalat sunah witir adalah shalat sunah …. a. yang jumlah rakaatnya ganjil b. yang dilaksanakan pada tengah malam c. yang dilaksanakan pada sepertiga malam yang terakhir d. yang dilaksanakan setelah shalat tarawih 5. Jumlah rakaat shalat witir yang paling sedikit adalah …. a. 4 rakaat b. 3 rakaat c. 2 rakaat d. 1 rakaat 6. Biasanya shalat witir dijadikan sebagai …. a. penutup shalat sunah siang hari b. penutup shalat fardhu c. penutup shalat sunah malam hari (shalat lail) d. penutup shalat sunah siang maupun malam hari 7. Salat Idul Fitri dilaksanakan pada tanggal …. a. 30 Ramadan b. 10 Dzulhijjah c. 1 Syawal d. 1 Dzulhijjah 8. Hukum melaksanakan salat Idain adalah…. a. sunah haiat b. sunah muakkad c. wajib ain d. wajib kifayah 9. Pelaksanaan salat Idul Adha adalah …. a. sesudah menyembelih qurban b. sebelum menyembelih qurban c. bersama menyembelih qurban
  • 23. 23 d. sebelum atau sesudah menyembelih 10. Waktu pelaksanaan khutbah Idain adalah .... a. sebelum salat b. sesudah salat c. antara dua salat d. sebelum atau sesudah salat 11. Shalat tahiyatul masjid merupakan salah sayu shalat sunah, arti tahiyatul masjid adalah …. a. membersihkan masjid b. menghormati masjid c. memasuki masjid d. membangun masjid 12. Jumlah rakaat shalat tahiyatul masjid adalah…. a. 2 rakaat b. 3 rakaat c. 4 rakaat d. 5 rakaat 13. Jumlah rakaat salat tahajud yang paling sedikit adalah …. a. 4 rakaat b. 3 rakaat c. 2 rakaat d. 1 rakaat 14. Waktu menjalankan salat tahajud adalah …. a. setelah salat asar sampai dengan salat maghrib b. setelah salat maghrib sampai dengan waktu salat isya c. setelah salat isya ampai dengan menjelang terbit fajar d. kapan saja boleh melaksanakan salat witir 15. Bila tanpa menggunakan jam dan menggunakan patokan matahari, awal waktu shalat dhuha adalah ketika matahari pagi berwarna .... a. kemerah-merhan b. kekuning-kuningan
  • 24. 24 c. putih d. keemasan 16. Akhir waktu shalat dhuha adalah waktu istiwa’, maksudnya ketika posisi matahari.... a. tepat di depan mata b. baru akan terbit c. tepat di atas kepala d. akan terbenam 17. Berikut ini merupakan tata cara shalat dhuha, kecuali .... a. tidak boleh dilaksanakan secara berjamaah b. jumlah rakaatnya paling sedikit 2 rakaat c. boleh dilaksanakan secara munfarid (sendirian) d. lebih utama setiap dua rakaat salam A. Jawablah pertanyaan-pertayaan berikut ini 1. Bagaimana cara melaksanakan salat tahajud ? 2. Kapan waktu yang paling tepat untuk meaksanakan salat tahajud ? 3. Jelaskan manfaat salat tahajud ! 4. Mengapa orang yang dihadapkan pada pilihan / masalah perlu untuk melaksanakan salat istikharah ? 5. Tulislah bacaan niat salat istikharah ! 1.