Shalat sunah merupakan shalat yang hukumnya sunah atau dianjurkan untuk dilakukan. Terdapat berbagai jenis shalat sunah seperti shalat sunah berjamaah seperti shalat Id dan shalat sunah munfarid seperti shalat tahiyatul masjid dan shalat istikharah. Shalat sunah bermanfaat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan pahala.
1. Standar Kompetensi :
Memahami tatacara berbagai shalat sunnah
.
Kompetensi Dasar :
Menyebutkan pengertian dan ketentuan
sholat sunnat berjamaah dan
munfarid
Menyebutkan contoh shalat sunnat
berjamaah dan munfarid
Mempraktikkan shalat sunnat berjamaah
dan munfarid dalam kehidupan
sehari-hari
Pembiasaan :
Ajaklah siswa membaca Al Qur'an selama 5-10 menit sebelum memulai pelajaran agama islam.
Bacaan bisa dipilih dari surah-surah yang berkaitan dengan materi pelajaran atau membaca
bacaan-bacaan dalam salat.
Sumber:ratm.web.id
3. 3
Shalat sunah yaitu shalat yang hukum pelaksanaannya sunah (dianjurkan).
Apabila dilaksanakan Allah memberikan pahala dan keutamaan khusus melebihi
orang Islam yang tidak melaksanakan shalat sunah.
Di antara jenis shalat sunah terdapat shalat sunah yang dapat dilaksanakan
secara berjamaah, munfarid, dan ada yang dilaksanakan berjamaah maupun
munfarid. Untuk mengenal beberapa contoh shalat sunah jamaah dan munfarid,
perhatikan diagram berikut!
SHALAT SUNAH BERJAMAAH
Shalat Idain
Shalat hari raya Idul Fitri
dan Idul Adha
Shalat Istisqa
Shalat untuk meminta
hujan
Shalat Kusuf –Khusuf
Shalat gerhana matahari
dan gerhana bulan
SHALAT SUNAH MUNFARID
Shalat Rawatib
Shalat sunah yang
mengiringi shalat fardu
Shalat Tahiyatul Masjid
Shalat ketika masuk masjid
untuk menghormatinya
Shalat Istikharah
Shalat untuk meminta
petunjuk Allah SWT saat
ragu menentukan pilihan
SHALAT SUNAH DENGAN
BERJAMAAH ATAU
MUNFARID
Shalat Tarawih
Shalat sunah pada
malam bulan
ramadhan
Shalat Witir
Shalat sunah yang
ganjil
Shalat Dhuha
Shalat sunah pagi hari
Shalat Tahajud
Shalat sunah malam
hari untuk memohon
keinginan
Shalat Tasbih
Shalat sunah diseratai
zikir tasbih
4. 4
Jenis shalat sunah yang bisa diamalkan oleh umat Islam cukup banyak
bukan? Hal ini bukan untuk memberatkan umat Islam, akan tetapi sangat
bermanfaat sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT sedekat-
dekatnya. Dan sebagai bekal kamu dalam menambah amalan shalat sunah, berikut
akan diuraikan ketentuan dan tata cara beberapa jenis shalat sunah jamaah dan
munfarid.
A. SHALAT SUNAH BERJAMAAH
1. Shalat Sunat ‘idain
Saat hari raya Idul Fitri tiba umat Islam laki-laki, perempuan, anak-anak-
anak dan orang dewasa berbondong-bondong untuk melaksanakan shalat ‘Idul
Fitri kemudian saling melakukan silaturrahmi dan bermaaf-maafan. Demikian
juga saat hari raya Idul Adha (Idul Qurban), umat Islam juga melaksanakan shalat
Id kemudian melakukan ibadah qurban. Karena dalam satu tahun umat Islam
melaksanakan dua shalat Id, maka disebut shalat ‘idain yang artinya dua shalat Id,
yakni Idul Fitri dan Idul Adha.
a. Ketentuan Shalat ‘idain
Shalat Id adalah shalat yang dilakukan pada waktu hari raya, karena dalam
tradisi Islam terdapat dua hari raya, yakni Idul Fitri dan Idul Adha maka dalam
satu tahun terdapat dua shalat Id. Dalam bahasa Arab ‘idain berarti dua shalat Id.
Hukum melaksanakan shalat ‘idain adalah sunah muakkad (sangat dianjurkan)
karena Rasulullah saw selalu melakukan shalat ‘idain ini selama hidupnya.
Firman Allah SWT :
Artinya : “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni`mat yang banyak.
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.” (QS. Al Kautsar : 1-2)
Bahkan Rasulullah saw. memerintahkan agar seuruh kaum muslimin baik
laki-laki, perempuan, anak-anak, dan dewasa untuk keluar dari rumah melakukan
5. 5
shalat Id. Para wanita yang sedang haid pun diperintahkan untuk menuju tempat
shalat Id untuk mendengarkan khutbah tapi tidak boleh melakukan shalat.
Perhatikan sabda Rasulullah saw. berikut ini :
)
Artinya : “Kami telah diperintahkan oleh Nabi saw. untuk keluar pada hari raya.
Begitu pula anak-anak, perempuan, gadis-gadis pingitan, dan diperintahkan juga
gadis-gadis yang sedang haid diperintahkan supaya keluar pada hari raya dan
memisahkan diri dari tempat shalat kaum muslimin”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Waktu melaksanakan shalat ‘idain adalah mulai terbit matahari sampai
tergelincirnya matahari menjelang waktu zuhur pada hari raya tersebut. Shalat
Idul Fitri dilaksanakan pada tanggal 1 Syawal sedangkan shalat Idul Adha
dilaksanakan tanggal 10 Dzulhijjah.
Tempat pelaksanaan shalat ‘idain adalah di masjid atau di tempat yang
lapang. Allamah Ibnu Qayyim menjelasan bahwa Rasulullah saw. melakukan
shalat dua hari raya di suatu tempat yang lapang di dekat pintu gerbang menuju
Madinah, Beliau shalat ‘idain di masjid ketika hujan.
b. Tata Cara Shalat ‘idain
Secara garis besar, tata cara pelaksanaan shalat ‘idain adalah sebagai berikut :
1. Dilaksanakan secara berjamaah
2. Tidak didahului azan dan iqamat
)
Artinya : “Tidak ada azan bagi sembahyang Hari Raya Fitrah (Aidilfitri) dan
sembahyang Hari Raya Korban (Aidiladha). jga tiada iqamat.” (HR. Bukhari dan
Muslim)
6. 6
Dalam pelaksanaan shalat ‘idain tidak disunahkan didahului azan dan
iqamat, yang disunahkan adalah salah seorang yang biasanya disebut bilal
menyerukan lafaz :
“Mari kita melaksanakan shalat”
3. Jumlah rakaatnya adalah 2 rakaat
4. Membaca takbir tujuh kali pada rakaat pertama, dan takbir lima kali pada
rakaat yang kedua.
Takbir tujuh kali dalam rakaat yang pertama tersebut tidak termasuk
takbiratul ihram. Demikian juga takbir lima kali dalam rakaat yang kedua tidak
termasuk takbir intiqal saat berdiri dari sujud.
Takbir tujuh kali pada rakaat yang pertama dibaca setelah membaca doa
iftitah, sedangkan takbir lima kali dalam rakaat kedua dibaca ketika sudah berdiri
sempurna pada rakaat yang kedua sebelum imam membaca surat Al Fatihah.
Di sela-sela takbir tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat
kedua tersebut disunahkan untuk membaca lafaz :
“Mahasuci Allah SWT, segala puji bagi Allah , tiada Tuhan selain Allah SWT,
dan Allah Mahabesar”
5. Imam mengeraskan bacaan (jahran)
6. Setelah shalat Id dilanjutkan dengan khutbah
Disamping tata cara di atas, dalam pelaksanaan shalat ‘idain juga dianjurkan
(disunahkan) untuk melakukan hal-hal sebagai berikut :
7. 7
1. Imam membaca surat Qaf pada rakaat pertama dan surat Al Qamar pada
rakaat kedua, atau membaca surat Al A’la pada rakaat pertama dan surat Al
Ghasyiyah pada rakaat kedua.
2. Mandi dan berhias memakai pakaian yang bagus.
3. Disunahkan makan terlebih dahulu sebelum berangkat melakukan shalat Idl
Fitri, sebaliknya dalam shalat Idul Adha disunahkan makan sesudah shalat
Idul Adha.
4. Memperbanyak membaca dan mengumandangkan takbir dan tahmid pada
waktu hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha.
Panduan Praktek :
1. Salah seorang siswa yang ditunjuk menjadi bilal menyerukan pertanda
shalat Id segera dimulai
2. Salah seorang siswa yang ditunjuk menjadi imam menempatkan posisi
sebagai imam
3. Membaca niat
Bila diucapkan bacaan niatnya adalah :
“Saya berniat shalat Idul Fitri dua rakaat karena Allah SWT “
“Saya berniat shalat Idul Fitri dua rakaat karena Allah SWT “
4. Membaca doa iftitah
5. Membaca takbir tujuh kali
6. Imam membaca surat Al Fatihah dengan suara keras (jahran) dilanjutkan
membaca salah satu surat dalam Al Quran
7. Rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud yang kedua, duduk
sejenak, dan berdiri lagi. (doa yang dibaca dalam setiap gerakan sama dengan
shalat yang lain)
8. 8
8. Pada waktu berdiri rakaat kedua membaca takbir lima kali
9. Imam membaca surat Al Fatihah dengan suara keras (jahran) dilanjutkan
membaca salah satu surat dalam Al Quran
10. Rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud yang kedua, duduk
sejenak, dan berdiri lagi. (doa yang dibaca dalam setiap gerakan sama dengan
shalat yang lain)
11. Salam
12. Setelah selesai dilanjutkan dengan khutbah Idul Fitri/idul Adha
B. SHALAT SUNAH MUNFARID
1. Shalat Tahiyatul Masjid
a) Pengertian Shalat Tahiyatul Masjid
Secara bahasa tahiyatul masjid berarti menghormati masjid. Sedangkan
shalat tahiyatul masjid adalah shalat dua rakaat yang dilaksanakan sesaat setelah
kita memasuki masjid.
b) Hukumnya
Hukum melaksanakannya adalah sunah, sebagaimana hadis Rasulullah SAW :
Artinya :“Dari Abu Qatadah, Rasulullah SAW bersabda : apabila salah seorang di
antara kamu masuk ke masjid maka janganlah duduk sebelum shalat (tahiyat
masjid) dua rakaat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
c) Tata Cara Pelaksanaannya
Tata cara pelaksanaan shalat tahiyatul masjid adalah sebagai berikut :
• Jumlah rakaatnya hanya 2 rakaat.
• Dilaksanakan secara munfarid (sendirian).
• Waktunya setiap saat memasuki masjid, baik untuk melaksanakan shalat
fardu maupun ketika akan beri’tikaf.
d) Panduan praktek shalat tahiyatul masjid
9. 9
1. Berniat shalat Tahiyatul Masjid
Bacaan niatnya apabila diucapkan adalah :
“Saya berniat shalat tahiyat masjid dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
2. Takbiratul ihram
3. Shalat dua rakaat seperti biasa.
4. Salam.
2. Salat Istikharah
1. Pengertian Salat Istikharah
Secara bahasa, istikharah berarti mohon dipilihkan. Jadi salat istikharah
mengandung pengertian melaksanakan salat sunah dua rakaat dengan maksud
untuk memohon petunjuk dari Allah SWT dalam menentukan pilihan terbaik di
antara dua pilihan atau lebih.
Suatu saat kita dihadapkan pada dua atau lebih pilihan yang sama-sama baik
dan sulit menentukan mana yang terbaik, padahal menyangkut persoalan yang
mempunyai pengaruh terhadap kehidupan kita di masa yang akan datang seperti,
memilih sekolah, pekerjaan, jodoh, dan yang lainnya. Oleh karena itu sebagai
orang yang beriman kita harus yakin bahwa hanya Allah SWT yang paling
mengetahui persis mana yang terbaik di antar sekian plihan itu. Kamu masih ingat
kan, bahwa Allah SWT mempunyai sifat wajib ilmu dan aliman yang maksudnya
Maha Mengetahui. Jadi Allah SWT merupakan Dzat yang mengetahui segala
sesuau yang telah terjadi maupun yang akan terjadi.
Untuk lebih jelasnya simaklah penjelasan mengenai salat istikharah ini, bila
suatu saat kamu menemui kesulitan dalam menentukan pilihan maka lakukan salat
istikharah untuk memohon petunjuk dari Allah SWT, pilihan mana yang terbaik.
2. Hukumnya
10. 10
Hukum melaksanakannya adalah sunah, sebagaimana hadis Rasulullah
SAW :
)
Artinya :“Rasulullah s.a.w. mengajarkan kepada kami untuk meminta petunjuk
dalam beberapa erkara yang penting. Beliau berkata, “Apabila salah seorang di
antara kamu menghadapi suatu perkara hendaklah ia salat dua rakaat.” (HR.
Bukhari)
3. Tata Cara Pelaksanaannya
Tata cara pelaksanaan salat istikharah adalah sebagai berikut :
a. Jumlah rakaatnya hanya 2 rakaat.
b. Dilaksanakan secara munfarid (sendirian).
c. Waktunya pagi, siang, atau malam hari.
Panduan Praktek Shalat Istikharah
1. Berniat salat Istikharah
♦ Bacaan niatnya apabila diucapkan adalah :
“Saya berniat salat istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
2. Takbiratul ihram
3. Salat dua rakaat seperti biasa.
4. Salam.
Dilanjutkan dengan membaca doa salat istikharah :
Artinya : “Ya Allah hamba mohon memilihkan mana yang baik menurut
Engkau ya Allah. Dan hamba mohon Tuhan memberikan kepastian dengan
ketentuanMu dan hamba mohon dengan kemurahanMu yang besar dan
agung, karena sesungguhnya Tuhan yang berkuasa. Sedang hamba tidak tahu
11. 11
dan Tuhanlah yang maha mengetahui bahwa persoalan ini baik bagiku
dalam agamaku dan kehidupanku, dan baik pula akibatnya bagiku, maka
berikanlah perkara ini kepadaku dan mudahkanlah ia bagiku, kemudian
berikanlah keberkahan di dalamnya, Ya Allah jika Engkau mengetahui
bahwa jika hal ini tidak baik bagiku bagi agamaku dan kehidupanku, dan
tidak baik akibatnya bagiku maka jauhkanlah hal ini dariku, dan jauhkanlah
aku darinya. Dan berilah kebaikan di mana saja aku berada, dan jadikanlah
aku orang yang rela atas anugerahMu.”
Di antara jenis shalat sunah adalah shalat sunah rawatib dan ‘idain. Pada
bagian ini akan dijelaskan mengenai ketentuan-ketentuan shalat rawatib dan ‘idain
beserta tata cara melaksanakannya.
C. SHALAT SUNAH BERJAMAAH ATAU MUNFARID
1. Shalat Tarawih
a. Pengertian Shalat Tarawih
Shalat tarawih adalah shalat sunah yang dilaksanakan khusus pada malam
hari bulan Ramadhan. Shalat tarawih merupakan amalan sunah pada bulan
Ramadhan di samping ibadah-ibadah lain seperti memperbanyak tadarus Al
Quran, berzikir, berdoa, mendalami ilmu agama dengan mengikuti pesantren kilat,
dan sebagainya. Kegiatan tersebut bertujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada
Allah SWT.
b. Hukum Shalat Tarawih
Hukum melaksanakannya adalah sunah muakkad, sebagaimana hadis
Rasulullah SAW :
Artinya :“Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa yang
melaksanakan shalat pada malam hari di bulan Ramadhan dengan dilandasi iman
12. 12
dan semata-mata mengharap ridha Allah SWT maka akan diampuni dosa-dosanya
yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
c. Bilangan rakaat Shalat Tarawih
Ada perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat shalat Tarawih di
kalangan umat Islam. Akan tetapi, perbedaan tersebut tidak penting dan tidak
perlu diperdebatkan. Hal yang penting adalah bagaimana shalat Tarawih tetap
dilaksanakan umat Islam. Perbedaan yang dimaksud sebagai berikut :
• Delapan rakaat ditambah Witir
Pendapat ini diambil dari keterangan bahwa Rasulullah s.a.w shalat Tarawih
bersama para sahabat di masjid tiga kali selama hidupnya. Sesudah itu beliau
tidak melakukan lagi secara berjamaah di masjid tetapi melaksanakannya di
rumah. Rasulullah s.a.w khawatir apabila suatu saat nanti shalat tarawih
dianggap ibadah wajib. Jumlah rakaat yang dilakukan bersama sahabat di
masjid tersebut adalah delapan rakaat ditambah Witir. Keterangaan ini
berdasarkan pada hadits berikut :
Artinya : “Diriwayatkan dari Jabir sesungguhnya Rasulullah s.a.w shalat
bersama-sama mereka delapan rakaat kemudian beliau shalat witir”. (HR.
Ibnu Hibban)
• Dua puluh rakaat ditambah Witir
Mengenai jumlah rakaat shalat tarawih yang 20 rakaat dilanjutkan dengan
witir dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab dan diikuti oleh para sahabat
yang lain. Tentang jumlah rakaat yang dilakukan oleh Umar bin Khattab ini
tidak pernah dipermasalahkan oleh para sahabat saat itu. Jadi, sampai sekarang
pun umat Islam ada yang mengikutinya.
• Tiga puluh enam rakaat ditambah Witir
13. 13
Mengenai jumlah rakaat shalat tarawih 36 rakaat dilanjutkan dengan witir
dilakukan oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang merupakan salah satu
Khalifah Bani Umayyah.
Dari ketiga pendapat di atas menunjukkan bahwa perbedaan rakaat dalam
pelaksanaan shalat tarawih di kalangan umat merupakan sesuatu yang tidak perlu
dipermasalahkan. Apalagi sampai terjadi pertikaian hanya karena perbedaan ini.
Padahal sejak dahulu perbedaan ini telah ada dan tidak timbul masalah. Yang
terpenting adalah umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik.
Sedangkan berapa jumlah rakaatnya terserah kepada masing-masing sesuai
dengan pengetahuan dan keyakinannya untuk mendekatkan diri kepada Allah
SWT di bulan Ramadhan yang penuh berkah.
d. Tata Cara Pelaksanaan Shalat Tarawih
Tata cara pelaksanaan shalat tarawih sebagai berikut :
1. Waktu pelaksanaannya setelah shalat isya sampai dengan fajar sidiq
(menjelang waktu subuh).
2. Diutamakan secara berjamaah tetapi boleh juga dilaksanakan sendirian
(munfarid)
3. Lebih utama setiap dua rakaat salam. Namun, apabila dilaksanakan empat
rakaat tidak perlu ada tasyahud awal supaya tidak menyerupai shalat fardu.
e. Panduan praktek shalat tarawih
1. Berniat shalat tarawih
Bacaan niatnya apabila diucapkan adalah :
“Saya berniat shalat tarawih dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
2. Takbiratul ihram
3. Shalat dua rakaat seperti biasa.
14. 14
4. Salam.
D. Shalat Witir
1. Pengertian Shalat Witir
Secara bahasa witir berarti ganjil. Sehingga shalat witir adalah shalat yang
jumlah bilangan rakaatnya ganjil. Paling sedikit satu rakaat dan paling banyak 11
rakaat. Shalat witir tidak hanya dilakukan setelah shalat tarawih di bulan
Ramadhan. Namun, pada malam hari di luar bulan Ramadhan umat Islam pun
dianjurkan untuk melaksanakan shalat witir sebagai penutup shalat-shalat sunah
malam hari.
2. Hukum Shalat Witir
Hukum melaksanakannya adalah sunah muakkad, sebagaimana hadis Rasulullah
s.a.w :
Artinya :“Dari Ali r.a., Witir itu bukan keharusan seperti shalat fardu, tapi
merupakan sunah yang dibiasakan oleh Rasulullah s.a.w.” (HR. Ahmad, Nasa’i,
dan Tirmidzi)
3. Tata Cara Pelaksanaan Shalat Witir
Tata cara pelaksanaan shalat witir sebagai berikut :
a. waktunya pada malam hari setelah shalat isya’
b. dilaksanakan secara berjamaah atau sendirian (munfarid)
c. jumlah rakaatnya ganjil
Dalam pelaksanaannya ada dua macam niat, yakni niat untuk shalat 2 rakaat dan
ditutup dengan niat untuk shalat 1 rakaat.
4. Panduan praktek shalat witir
15. 15
1. Berniat shalat witir 2 atau 1 rakaat
Bacaan niatnya apabila diucapkan adalah :
“Saya berniat shalat witir dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
“Saya berniat shalat satu rakaat witir karena Allah Ta’ala.”
2. Takbiratul ihram
3. Shalat 2 rakaat atau 1 rakaat seperti biasa.
4. Salam.
3. Shalat Dhuha
A. Pengertian Salat Dhuha
Menurut bahasa dhuha berarti pagi hari. Sehingga salat dhuha adalah salat
sunah yang dilaksanakan pada waktu pagi hari, mulai dari saat memutihnya
cahaya matahari pagi sampai sebelum waktu istiwa’ (siang hari saat matahari
tepat arahnya di atas kepala). Jadi, kira-kira mulai pukul 07.00 pagi sampai pukul
11.00 siang.
Waktu istiwa’ adalah saat matahari berada tepat di atas kepala, sebelum masuk
waktu dhuhur.
B. Hukumnya
Hukum melaksanakannya adalah sunah, sebagaimana hadis Rasulullah SAW :
Artinya :“Dari Abu Hurairah ia berkata : kekasihku (Rasulullah) SAW telah
berpesan kepadaku tiga hal : Puasa tiga hari pada setiap bulan, dua rakaat salat
dhuha, dan salat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim)
16. 16
C. Tata Cara Pelaksanaannya
Tata cara pelaksanaan salat dhuha sebagai berikut :
• Jumlah rakaatnya paling sedikit 2 rakaat dan paling banyak 12 rakaat.
• Boleh dilaksanakan secara munfarid (sendirian) maupun berjamaah.
• Lebih utama setiap dua rakaat salam. Namun, apabila dilaksanakan empat
rakaat jangan ada tasyahud awal supaya tidak menyerupai salat fardu.
Panduan Praktek Shalat Dhuha
1. Berniat salat duha
Bacaan niatnya apabila diucapkan adalah :
“Saya berniat salat dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
2. Takbiratul ihram
3. Salat dua rakaat seperti biasa atau empat rakaat serta tidak ada tahiyat awal
pada rakaat kedua.
4. Salam.
Dilanjutkan dengan membaca doa setelah salat dhuha :
Artinya :
“Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah milik-Mu, keagungan adalah
keagunganMu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu,
kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu,. Ya Allah
andaikan rizqiku ada di langit maka turunkanlah, bila di bumi maka
keluarkanlah, apabila sukar maka mudahkanlah, bila haram maka sucikanlah,
17. 17
bila jauh maka dekatkanlah. Dengan haqnya waktu duha, keagungan, keindahan,
kekuatan dan kekuasaan-Mu. Berikanlah kepadaku apa yang telah Engkau
berikan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh.”
4. Salat Tahajud
Salat tahajud merupakan salat lail (salat yang dikerjakan pada malam hari).
Shalat ini dilaksanakan pada malam hari untuk mendekatkan diri kepada Allah
SWT. Orang yang melaksanakan salat tahajud akan mendapatkan berbagai
keutamaan di hadapan Allah SWT. Kajilah pembahasan berikut, setelah kamu
memahami berlatihlah untuk melaksanakan salat lail ini, karena Rasulullah saw.
bersabda :
)
Artinya : “Allah s.w.t akan turun ke langit dunia setiap malam ketika sepertiga
malam yang terakhir, seraya berfirman: Sesiapa yang berdoa kepadaKu, maka
Aku akan menerima permintaannya dan sesiapa yang meminta keampunan
dariKu maka Aku akan mengampuninya .” (HR. Bukhari dan Muslim)
1. Pengertian Salat Tahajud
Salat tahajud merupakan salat sunah yang dikerjakan setelah tidur pada
malam hari antara waktu salat isya sampai dengan fajar sidiq (menjelang subuh).
Namun waktu yang paling utama melaksanakan salat tahajud adalah dua pertiga
malam, sekitar pukul 02.00 dini hari.
2. Hukum Salat Tahajud
Hukum melaksanakan salat tahajud adalah sunah muakkad. Perhatikan
Firman Allah berikut ini :
Artinya :“ Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu
sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat
kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al Isra’ : 79)
3. Tata Cara Pelaksanaannya
18. 18
Bagi kebanyakan orang melaksanakan salat tahajud terasa berat, namun bagi
sebagian yang lain merasa ringan karena sudah terbiasa bangun di malam hari dan
melakukan salat tahajud, bahkan mereka merasakan kenikmatan ruhani yang luar
biasa setelah melakukan salat tahajud di tengah keheningan malam.
Pada tahap awal, agar kamu mudah dan tidak berat dalam melaksanakan
salat tahajud, berdoalah sebelum tidur agar diberi kekuatan untuk bangun di
malam hari dan melaksanakan salat tahajud.
Adapun tata cara melaksanakan salat tahajud tidak jauh berbeda dengan
salat sunah yang lain, yakni :
a. Waktu pelaksanaannya setelah salat isya sampai dengan fajar sidiq
(menjelang waktu subuh) dan setelah tidur.
b. Jumlah rakaatnya paling sedikit dua rakat dan paling banyak tidak dibatasi.
c. Dilaksanakan sendirian (munfarid) atau berjamaah.
d. Lebih utama setiap dua rakaat salam. Apabila dilaksanakan empat rakaat
jangan ada tasyahud awal, sehingga tidak menyerupai salat fardu.
Panduan Praktek Sahalat Tahajud
1. Berniat salat tahajud
♦ Bacaan niatnya apabila diucapkan adalah :
“Saya berniat salat tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
2. Takbiratul ihram
3. Salat dua rakaat seperti biasa.
4. Salam.
19. 19
1. Sejak abad ke 7 – 8 M pedagang Muslim asal Arab, Persia dan India sudah
singgah di wilayah Nusantara.
2. Penyebaran Islam di Indonesia dilakukan melalui jalur perdagangan,
hubungan sosial (perkawinan, politik) dan pengajaran (pesantren, tasawwuf,
kesenian).
3. Penyebaran Islam di Jawa dilakukan oleh Walisongo, yaitu : Sunan
Gresik, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan
Gunung Jati, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, Sunan Muria.
20. 20
4. Kerajaan Islam yang pernah berkuasa di Indonesia adalah Samudera Pasai,
Cirebon, Giri, Ternate, Demak, Aceh Darussalam, Banten, Kutai, Buton,
Palembang, Pajang, Mataram, Goa, Banjar, Kotawaringin, Bima, Siak Sri
Indrapura.
Agama Islam yang kita anut sekarang ini diturunkan di Tanah arab, yang
letaknya sangatlah jauh dari tempat kita hidup sekarang ini. Coba bayangkan
seandainya tidak ada orang yang mau membawa dan menyebarkan ajaran Islam
dari tanah arab sampai ke negara kita ini, tentulah kita akan menjadi orang yang
hidup dalam kegelapan (jahiliyah). Pernahkah kamu bersyukur kepada Allah dan
kepada mereka (para suhada dan mubaligh) yang telah mengorbankan waktu,
harta, tenaga, dan bahkan nyawanya untuk sampainya Islam kepada kita? Untuk
itu, marilah kita senantiasa terus bersyukur kepada Allah dan tetap mendoakan
kepada para syuhada dan mubaligh agar mereka semua selalu dalam lindungan
Allah swt. Di samping itu kita berusaha untuk tetap menerima dan mengamalkan
ajaran-ajaran Islam dengan khusu’ dan istiqamah, diiringi usaha untuk
menyebarkan kepada orang lain walaupun sangat sederhana.
Dakwah : penyiaran ajaran Islam
21. 21
Syiar : penyebaran ajaran Islam
Mubaligh : orang yang menyiarkan ajaran Islam
Syahid : orang yang mati dalam membela Islam
Jihad : memperjuangkan ajaran Islam dengan sungguh-sungguh
Tabayun : meminta penjelasan
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c atau d pada jawaban yang paling
tepat !
1. Salat sunah merupakan salat yang ….
a. diharuskan
b. dianjurkan
c. dilarang
d. dihimbau
2. Dalam menjalankan shalat tarawih, di kalangan umat Islam terjadi perbedaan
jumlah rakaat, sehingga kita harus mengambil sikap ….
a. membenarkan salah satu dan mengecam (menyalahkan) yang lain
b. tidak melaksanakan shalatt tarawih karena masih ada pertentangan
c. tetap melaksanakan shalat tarawih dan membenarkan semua pendapat
d. tidak peduli dengan perbedaan itu
3. Berikut ini merupakan tata cara melaksanakan shalat tarawih, Kecuali : ….
a. dilaksanakan secara sendirian (munfarid)
b. dilaksanakan secara berjamaah
22. 22
c. boleh berjamaah, boleh sendirian (munfarid)
d. harus dilaksanakan secara berjamaah
4. Shalat sunah witir adalah shalat sunah ….
a. yang jumlah rakaatnya ganjil
b. yang dilaksanakan pada tengah malam
c. yang dilaksanakan pada sepertiga malam yang terakhir
d. yang dilaksanakan setelah shalat tarawih
5. Jumlah rakaat shalat witir yang paling sedikit adalah ….
a. 4 rakaat
b. 3 rakaat
c. 2 rakaat
d. 1 rakaat
6. Biasanya shalat witir dijadikan sebagai ….
a. penutup shalat sunah siang hari
b. penutup shalat fardhu
c. penutup shalat sunah malam hari (shalat lail)
d. penutup shalat sunah siang maupun malam hari
7. Salat Idul Fitri dilaksanakan pada tanggal ….
a. 30 Ramadan
b. 10 Dzulhijjah
c. 1 Syawal
d. 1 Dzulhijjah
8. Hukum melaksanakan salat Idain adalah….
a. sunah haiat
b. sunah muakkad
c. wajib ain
d. wajib kifayah
9. Pelaksanaan salat Idul Adha adalah ….
a. sesudah menyembelih qurban
b. sebelum menyembelih qurban
c. bersama menyembelih qurban
23. 23
d. sebelum atau sesudah menyembelih
10. Waktu pelaksanaan khutbah Idain adalah ....
a. sebelum salat
b. sesudah salat
c. antara dua salat
d. sebelum atau sesudah salat
11. Shalat tahiyatul masjid merupakan salah sayu shalat sunah, arti tahiyatul
masjid adalah ….
a. membersihkan masjid
b. menghormati masjid
c. memasuki masjid
d. membangun masjid
12. Jumlah rakaat shalat tahiyatul masjid adalah….
a. 2 rakaat
b. 3 rakaat
c. 4 rakaat
d. 5 rakaat
13. Jumlah rakaat salat tahajud yang paling sedikit adalah ….
a. 4 rakaat
b. 3 rakaat
c. 2 rakaat
d. 1 rakaat
14. Waktu menjalankan salat tahajud adalah ….
a. setelah salat asar sampai dengan salat maghrib
b. setelah salat maghrib sampai dengan waktu salat isya
c. setelah salat isya ampai dengan menjelang terbit fajar
d. kapan saja boleh melaksanakan salat witir
15. Bila tanpa menggunakan jam dan menggunakan patokan matahari, awal
waktu shalat dhuha adalah ketika matahari pagi berwarna ....
a. kemerah-merhan
b. kekuning-kuningan
24. 24
c. putih
d. keemasan
16. Akhir waktu shalat dhuha adalah waktu istiwa’, maksudnya ketika posisi
matahari....
a. tepat di depan mata
b. baru akan terbit
c. tepat di atas kepala
d. akan terbenam
17. Berikut ini merupakan tata cara shalat dhuha, kecuali ....
a. tidak boleh dilaksanakan secara berjamaah
b. jumlah rakaatnya paling sedikit 2 rakaat
c. boleh dilaksanakan secara munfarid (sendirian)
d. lebih utama setiap dua rakaat salam
A. Jawablah pertanyaan-pertayaan berikut ini
1. Bagaimana cara melaksanakan salat tahajud ?
2. Kapan waktu yang paling tepat untuk meaksanakan salat tahajud ?
3. Jelaskan manfaat salat tahajud !
4. Mengapa orang yang dihadapkan pada pilihan / masalah perlu untuk
melaksanakan salat istikharah ?
5. Tulislah bacaan niat salat istikharah !
1.