1. Persiapan dan Asuhan Pre-
Operasi
Tim Pengampu Mata Kuliah
D3 Kebidanan Sekolah Vokasi
Universitas Sebelas Maret
2.
3. Persiapan dan Asuhan Pre-Operasi
Konsultasi dengan dokter
obstetric-ginekologi dan
dokter anestesi
Pramedikasi
Perawatan kandung
kemih dan usus
Mengidentifikasi dan
melepas prosthesis
Persiapan Fisik Persiapan Mental/Psikis
4. 1. Konsultasi dengan dokter obstetric-ginekologi dan
dokter anestesi
• Inform choice : dokter
menjelaskan manfaat dan
tujuan serta segala resiko dan
konsekuensinya, macam-
macam prosedur pemeriksaan,
pembedahan, dan pembiusan
yg akan dijalani.
• Inform consent :
menandatangani surat
persetujuan operasi
5. 2. Pramedikasi
obat yang diberikan sebelum
operasi dilakukan.
Sebagai persiapan atau bagian
dari anestesi
misalnya relaksan, antiemetik,
analgesik
6. 3. Perawatan kandung kemih
dan usus
Konstipasi sering muncul setelah
operasi.
Untuk menghindarinya dilakukan
perawatan kandung kemih dan usus
Kateter residu dipasang untuk
mencegah trauma kandung kemih
selama operasi
7. 4. Mengidentifikasi dan melepas
prosthesis
Semua prostesis seperti
lensa kontak, gigi palsu,
kaki palsu, perhiasan
harus dilepas sebelum
pembedahan
karena adanya resiko
terlepas dan tertelan
Pasien mengenakan
gelang identitas
8. 5. Persiapan Fisik
Status kesehatan fisik
Status nutrisi
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Kebersihan lambung dan kolon
Pencukuran daerah operasi
Personal Hygine
Pengosongan kandung kemih
9. Status kesehatan fisik
a.
• Pemeriksaan status
kesehatan : identitas
klien, riwayat penyakit
seperti kesehatan masa
lalu, riwayat kesehatan
keluarga, pemeriksaan
fisik lengkap,
• Istirahat cukup
10. Status nutrisi
b.
Ditentukan dengan :
• Mengukur tinggi badan dan berat badan
• Mengukur lingkar lengan atas
• Mengukur kadar protein darah (albumin
dan globulin)
• keseimbangan nitrogen.
11. Keseimbangan cairan dan elektrolit terkait
erat dengan fungsi ginjal.
Dimana ginjal berfungsi mengatur mekanisme
asam basa dan ekskresi metabolit obat-
obatan anastesi
jika ginjal mengalami gangguan seperti
oligurianuria, insufisiensi renal akut, nefritis
akut maka operasi harus ditunda menunggu
perbaikan fungsi ginjal, kecuali pada ta kut
yang megancam
Keseimbangan cairan dan elektrolit
c.
12. pasien dipuasakan, lamanya puasa
berkisar antara 7 sampai 8 jam
tindakan enemalavement.
tujuan menghindari aspirasi
(masuknya cairan lambung ke paru-
paru) dan menghindari kontaminasi
feses ke area pembedahan sehingga
menghindarkan terjadinya infeksi
pasca pembedahan.
Kebersihan lambung dan kolon
d.
13. Pencukuran daerah operasi
e
• ditujukan untuk menghindari terjadinya infeksi pada daerah
yang dilakukan pembedahan
• Karena rambut dapat menjadi tempat bersembunyinya
kuman.
• Mengganggu proses penyembuhan luka
14. Apabila masih memungkinkan pasien
disuruh mandi dibantu keluarga,
apabila tidak, maka bidan
melakukannya di tempat tidur
Personal Hygiene
f
16. 1) Latihan Napas Dalam :
(mengurangi sesak napas, teknik relaksasi, dan
memaksimalkan suply oksigen ke otak)
Cara :
Tarik nafas melalui hidung secara maksimal
kemudian tahan 1-2 detik
Keluarkan secara perlahan dari mulut
Lakukanlah 4-5 kali latihan, lakukanlah minimal 3
kali sehari (pagi, siang, sore)
Latihan Pra Operasi
h
17. 2) Batuk efektif (mengeluarkan secret yang menyumbat jalan nafas)
Cara :
Tarik nafas dalam 4-5 kali
Pada tarikan selanjutnya nafas ditahan selama 1-2 detik
Angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukan dengan kuat
Lakukan empat kali setiap batuk efektif, frekuensi disesuaikan dengan kebutuhan
Perhatikan kondisi klien
Latihan Pra Operasi
h
18. 3) Latihan gerak sendi
( mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot,
mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan,
serta mencegah kontraktur dan kekakuan pada
sendi).
Gerakan : fleksi, ekstensi, adduksi, abduksi, oposisi
Latihan Pra Operasi
h
19. 1) Pemeriksaan radiologik dan diagnostik
a) Foto thoraks dan abdomen
b) foto tulang (daerah fraktur)
c) USG (Ultra Sono Grafi)
d) CT scan (computerized Tomography Scan)
e) MRI (Magnetic Resonance Imagine)
f) BNO-IVP, Renogram
g) Cystoscopy
h) Mammografi
i) CIL (Colon in Loop)
j) EKG/ECG (Electro Cardio Grafi)
k) ECHO
l) EEG (Electro Enchephalo Grafi), dll.
Persiapan pemeriksaan penunjang
i.
20. 2) Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah berupa : hemoglobin, angka leukosit,
limfosit, LED (laju endap darah), jumlah trombosit, protein
total (albumin dan globulin), elektrolit (kalium, natrium, dan
chlorida), CT BT, ureum kretinin, BUN, dll. Bisa juga dilakukan
pemeriksaan pada sumsun tulang jika penyakit terkaut
dengan kelainan darah.
Persiapan pemeriksaan penunjang
i.
21. 3) Biopsi
= tindakan sebelum operasi berupa pengambilan bahan
jaringan tubuh untuk memastikan penyakit pasien sebelum
operasi.
Contoh : memastikan apakah tumor ganas jinak atau hanya
berupa infeksi kronis saja.
Persiapan pemeriksaan penunjang
i.
22. d. Pemeriksaan Kadar Gula Darah (KGD)
= mengetahui apakah kadar gula darah pasien
dalam rentang normal atau tidak.
Uji KGD biasanya dilakukan dengan puasa 10 jam
dan juga dilakukan pemeriksaan KGD 2 jam PP
(post prandial).
Persiapan pemeriksaan penunjang
8
23. 6. Persiapan mental
Tindakan pembedahan
merupakan ancaman potensial
dapat membangkitkan reaksi
stres fisiologis maupun psikologis
24. Kecemasan dalam
menghadapi pembedahan
Takut nyeri setelah pembedahan.
Takut terjadi perubahan fisik, menjadi buruk rupa dan tidak berfungsi
normal (body image).
Takut keganasan (bila diagnosa yang ditegakkan belum pasti).
Takut/cemas mengalami kondisi yang sama dengan orang lain yag
punya penyakit sama.
Takut menghadapi ruang operasi, peralatan pembedahan, dan petugas
Takut operasi gagal
25. Untuk mengurangi/mengatasi
kecemasan pasien bidan dapat
Pengalaman operasi
sebelumnya
Pengetahuan
pasien dan
keluarga
• persepsi pasien dan
keluarga tentang
tujuan/alasan tindakan
operasi
• persiapan operasi baik
fisik maupun penunjang.
• kondisi kamar operasi
• petugas kamar operasi.
27. PERAWATAN PRE OPERASI SC
1. PEMERIKSAAN FISIK
Terdiri dari:
❑Memeriksa status kesehatan fisik secara umum
termasuk memeriksa adanya riwayat alergi dan
memantau tanda-tanda vital
❑ Memeriksa status nutrisi pasien, dimana pasien yang
akan operasi SC setidaknya puasa selama 4 jam
28. Cont..
❑Memastikan kebersihan tubuh pasien termasuk
melepas perhiasan dan memastikan pasien tidak
menggunakan cat kuku
❑Memastikan keseimbangan cairan elektrolit
dengan cara memasang cairan infus
❑Pengosongan kantong kemih dan memasang
kateter
30. 3. PERSIAPAN MENTAL
Ketakutan dan kecemasan mungkin dialami
pasien, terutama pada ibu hamil yang belum
pernah menjalani operasi.
Ajarkan: Teknik relaksasi, misalnya napas dalam