2. Penelitian yang dilakukan Barna Grup dan World
Vision memunculkan beberapa gambaran penting
mengenai generasi muda sekarang (generasi
terhubung):
1. Terkoneksi tetapi sendirian
2. Keterbukaan spiritual
3. Zaman kecemasan dan tidak merasa aman
4. Mencari jawaban untuk banyak hal
5. Pemuridan yang tangguh
6. Kerinduan untuk membuat perbedaan
3. Dalam konteks ini, penting bagi kita untuk
membantu generasi muda terhubung kembali
dengan Tuhan dan Firman-Nya. Mengajarkan
bahwa mereka dapat mengakses Firman untuk
mendapatkan pedoman dan arahan dalam
menghadapi tantangan-tantangan dunia yang
semakin kompleks. Salah satu cara untuk
mencapai hal ini adalah melalui praktik
spiritualitas yang mendalam seperti Lectio Divina.
4. Lectio Divina berarti "membaca suci atau
pembacaan spiritual" (lectio berarti "membaca,"
divina berarti “suci atau kudus”). Ide utama
dari lectio divina adalah undangan; Allah
mengundang kita untuk berinteraksi dan
bercakap-cakap ketika kita membaca Kitab
Suci.
5. Ini adalah sebuah undangan untuk hadir bersama Tuhan,
untuk mendengarkan pesan-Nya yang unik dan penuh kasih
yang ditujukan kepada kita. Melalui lectio divina, Kristus
mengundang anak-anak muda yang merindukan pesan dan
firman-Nya, haus akan hubungan yang erat dengan-Nya. Ia
memberikan ketenangan kepada mereka yang dalam
kecemasan dan mengajak mereka untuk menggali identitas
diri dan makna hidup yang bermanfaat. Kristus juga
memimpin mereka untuk bertumbuh dalam iman sehingga
mereka dapat menghadapi tantangan-tantangan kompleks
dalam dunia saat ini.
6. Dasar Alkitab Untuk Praktik Lectio Divina
Ini adalah undangan yang diberikan kepada siapa saja yang
rindu dan haus untuk membangun relasi yang mendalam
dengan Kristus, seperti yang dinyatakan oleh Alkitab:
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat,
Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang
Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut
dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.”
(Matius 11:25-30)
7. Paulus dalam surat Ibrani 4:12-13 menegaskan bahwa firman
Allah yang kita baca, dengar dan terima memiliki kuasa dan
kekuatan karena bersumber dari Allah sendiri.
“Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada
pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai
memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup
membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Dan tidak ada
suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab
segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang
kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
(Ibrani 4:12-13)
8. Secara teologis, relasi yang terjalin dalam lectio divina berfokus
pada Kristus. Dalam pembacaan Alkitab, Kristus menjadi pusat
Firman, kita belajar bukan hanya tentang Kristus tetapi juga dari
Kristus. Membawa pada pengalaman persekutuan dan
menghubungkan kita dengan realitas kehidupan, baik dalam
dimensi pribadi maupun komunal. Melalui lectio divina, Firman
Tuhan kembali hidup dalam hati dan dunia saat ini, seperti saat
Yesus berkata, "Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan
kebenaran, karena mereka akan dipuaskan" (Mat. 5:6).
9. Langkah Praktik Spiritualitas Lectio Divina
A. PERHATIKAN (15 menit)
1. Pada waktu masuk ke ruangan doa
· Lihatlah video yang telah diputar dan biarkan dirimu
sepenuhnya tertuju pada visualisasi, audio dan tulisan yang
ditayangkan.
· Pusatkan perhatian kamu pada video tersebut dan usahakan
tetap fokus dan tidak berimajinasi kemana-mana.
· Tarik napas dalam-dalam dan biarkan dirimu menatap dan
memperhatikan video tersebut itu selama beberapa waktu
sampai selesai.
10. 2. Renungkan apa yang ditayangkan
· Emosi apa yang dibangkitkan oleh video tersebut dalam
dirimu?
· Apa yang dibangkitkan atau dimunculkan oleh video tersebut
di dalam diri kamu?
· Apakah video yang ada menuntun kamu ke dalam sikap doa?
Jika ya, biarkan doa-doa ini terbentuk dalam dirimu.
Tuliskanlah doa-doa tersebut dalam kertas doa yang ada.
3. Berdoa dan berdiam dalam hadirat-Nya.
Sekarang, panjatkan lah doa-doa kamu kepada Allah dalam
keheningan hadirat-Nya.
11. 4. Kemudian berjalanlah dengan perlahan ke bagian tengah
dari ruangan doa.
· Ambilah 1 (satu) gelas teh hangat dan panduan yang telah
disediakan di bagian tengah.
· Bawalah juga 1 (satu) lilin sebagai penerang jalan menuju
tempat doa yang telah disediakan.
· Sepanjang jalan ikutilah lagu pujian yang telah diputar
mengiring doa dan pembacaan firman Tuhan.
· Pilihlah tempat-tempat yang nyaman untuk kamu membaca
firman Tuhan dan berdoa secara pribadi.
12. B. INGATLAH (5 menit)
Diam mempersiapkan hati yang tenang. Tempatkan dirimu di
hadirat Tuhan. Tenanglah dan persembahkan dirimu kepada
Tuhan. Ingatlah bahwa saat ini kamu hadir di hadapan Tuhan.
· Cari tempat untuk duduk dalam keheningan, tutuplah mata,
tenangkan pikiran, dan persembahkan hatimu secara utuh
kepada Tuhan. Mintalah Roh Kudus untuk membuka hati dan
pikiranmu kepada hikmat kudus dari Firman Allah yang ada di
hadapanmu.
· Pikiranmu mungkin akan mengembara. Ketahuilah bahwa hal
ini wajar terjadi. Ketika kamu mulai menyadari hal tersebut,
fokuslah kembali dan lanjutkan.
13. C. BACALAH (45 menit)
1. Membaca Firman Tuhan dari Matius 11:25-30.
· Bacalah Matius 11:25-30 secara perlahan-lahan dan berulang-ulang
· Cobalah untuk membaca secara perlahan atau lebih lama pada
kata atau kalimat yang menarik perhatian dan menerangi kamu.
Berhentilah pada setiap kata atau kalimat tersebut.
· Ketika kamu merasakan sebuah kata yang menyala bagimu,
perhatikan kata tersebut. Jangan membaca lebih lanjut.
· Terbukalah terhadap firman tersebut. Jangan menganalisa atau
menghakiminya. Dengarkan dan nikmatilah.
· Tuliskan kata atau kalimatnya:
14. 2. Meditasi – Berpikirlah.
· Berpikirlah secara aktif tentang kata atau kalimat yang menarik
perhatianmu?
· Ajukan pertanyaan mengapa ini penting bagi saya? Apa yang
Tuhan mau dari saya?
· Soroti dan lihatlah kata atau kalimat tersebut dari berbagai sudut
pandang yang lain!
· Kamu juga boleh berimajinasi tentang firman yang kamu baca,
imajinasi adalah karunia yang Tuhan berikan. Bayangkan dan
pikirkan tentang firman tersebut sambil kamu berinteraksi dengan
Allah.
· Kamu dapat menulis catatan singkat dari apa yang sudah
direnungkan:
15. 3. Menanggapi dan berdoa.
· Perasaan apa yang telah dibangkitkan oleh teks tersebut dalam
dirimu?
· Tanyakan "Tuhan, mengapa Engkau memberikan firman ini
kepadaku? Mengapa saya merasa seperti ini tentang firman ini?"
Bicaralah dengan Tuhan tentang perasaan-perasaanmu ini.
· Pikirkan bagaimana firman ini bisa menjadi jawaban atas
situasi hidupmu saat ini?
· Izinkanlah Kitab Suci menuntun kamu untuk merespons dalam
doa. Biarkan doa mengalir keluar secara spontan dan bebas di
hadapan Tuhan yang mengasihi kamu. Jangan menahan apa pun.
16. 4. Renungkan, beristirahat dan menunggu dalam hadirat
Tuhan.
· Katakan terima kasih kepada Tuhan untuk firman dan
anugerah-Nya.
· Terima Firman Tuhan dan beristirahatlah di dalam hadirat
dan kasih-Nya.
· Beri dirimu waktu untuk menunggu dan berdiam diri
sebelum melanjutkan sesi
· Jika kamu ingin menulis berkat Tuhan:
17. D. SHARE TO BLESS (30 menit)
1. Makan bersama.
· Secara perlahan berjalan ke tempat perjamuan kasih
· Duduk ditempat yang telah disediakan untuk menikmati
makan bersama
18. 2. Ceritakan dan bagikan apa yang kamu dapatkan melalui
firman Tuhan kepada rekan-rekan yang lain.
· Sambil makan bersama bagikan apa yang kamu dapatkan
dari Tuhan hari ini.
· Bantu, kuatkan, dan doakan mereka. Bagikan berkat yang
kamu dapatkan melalui firman kepada rekan-rekan yang lain
sehingga mereka juga dapat dikuatkan.
19. Laporan Pelaksanaan Praktik Spiritualitas
Pelaksanaan praktik spiritualitas lectio divina dilaksanakan
pada:
Hari/tanggal : Senin, 13 November 2023
Jam : 19.00 – 21.30 wib
Tempat : Gereja Kristen Kalam Kudus Surabaya
Diikuti oleh : 5 (orang) pengurus pemuda dan aktivis pemuda
20. Laporan kegiatan:
1. Pelaksanaan bisa berjalan dengan lancar karena sudah di
persiapkan dan disampaikan kepada pengurus pemuda.
2. Respons dari peserta sangat positif dan sesuai kebutuhan
mereka yang sedang mengalami kejenuhan dan kelelahan dalam
studi dan pelayanan.
3. Harapan mereka praktik spiritualitas seperti ini dapat
dilaksanakan dengan melibatkan semua pemuda dan remaja di
gereja.
4. Dalam pertemuan tersebut juga mereka juga rindu untuk
mengikuti secara berkala.
Tindak lanjut: Praktik spiritualitas akan dilaksanakan pada Sabtu,
2 Desember 2023 untuk para remaja dan pemuda secara
keseluruhan dalam rangka memasuki masa advent gereja.
21. Respons peserta:
Ezekiel: Praktik lectio divina membuka pandangan saya tentang bagaimana menjalankan hidup
sebagai orang kristen, dari praktik itu muncul pertanyaan-pertanyaan baru yang justru membuka
pandangan saya ke tentang iman, lectio divina juga menjadi hal yang sangat baru bagi saya
sehingga saya terkejut, saya merasa ada ketenangan dan bisa membantu saya dalam saya hidup
sebagai orang kristen.
Maureen: Dengan praktik lectio divina saya merasakan pengalaman atau hal baru. Praktik ini
membuat saya seperti dapat merasakan relasi yang dekat dengan Tuhan dalam kondisi yang
tenang. Dengan ayat yang dibaca berulang-ulang kali, membantu saya memahami pesan Tuhan
secara lebih dalam dan kritis. Melalui ayat-ayat yang dibaca, saya merasa Tuhan menguatkan dan
mendamaikan saya. Jadi, buat saya pribadi pengalaman kemarin cukup bermakna dan begitu
baik untuk dilakukan.
Stevania: Praktik lectio divina kemarin menjadi pengalaman baru yang sangat berharga bagi
saya. Kegiatan ini mengajak saya untuk duduk diam dan tenang dalam membaca Alkitab. Selain
itu lectio divina ini mengajak saya untuk membaca ayat demi ayat secara perlahan dan penuh
kefokusan, dengan melakukannya saya merasakan adanya "sentuhan ilahi" yang membuat saya
lebih tenang dan damai. Namun ada saat dimana muncul pertanyaan terhadap diri saya pribadi
yang meyakinkan saya untuk lebih dalam lagi mengenal-Nya & hidup baru di dalam Kristus.
22. Ika: Setelah saya mengikuti Lectio divina saya merasa tenang, jiwa saya nyaman, serasa jauh dari
hiruk pikuk kehidupan yang tak pernah berhenti. Ketika berdiam diri dalam firman dengan
suasana yang hening sungguh sangat membantu saya refleksi diri, dan merasakan indahnya
waktu-waktu bersama Tuhan. Sungguh sangat membantu ibadah seperti ini. Terima kasih
Arvin: Pada pengalaman kemarin saya mendapatkan pengalaman baru saat teduh, menurut saya
lectio divina kemarin mirip dengan saat teduh hanya saja dengan perlengkapan dan membantu
khusyuk yang lebih dari saat teduh. Saya juga mendapatkan firman yang berguna bagi saya dan
beberapa ayat yang saya simpan untuk dapat menguatkan saya dalam menjalani kehidupan
sehari- hari.