SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
KEPEMIMPINAN INDONESIA
(FORMAL & INFORMAL)
Prof. Dr. Lexie M. Giroth, S.IP, M.Si, D.Th
PROGRAM PASCASARJANA IPDN
JAKARTA
2013
KEPEMIMPINAN INDONESIA
PERILAKU KEPEMIMPINAN
Pendahuluan
Perilaku pemimpin sangat berpengaruh dalam menelusuri hubungan
antara sukses kepemimpinan dan sejumlah variabel seperti kecerdasan
pemimpin, sifat-sifat dan tipe kepribadian, nilai-nilai dan attitude.
Dalam bab ini akan diawali dengan diskusi mengapa penting sekali
mempelajari perilaku pemimpin, berbagai penelitian mengenai perilaku
pemimpin dan beberapa cara mengkategorikan berbagai perilaku
pemimpin yang berbeda. Akhirnya akan dibahas beberapa perspektif
penelitian dan saran praktis mengenai perubahan perilaku, termasuk
didalamnya topik-topik seperti pengembangan perencanaan, pelatihan
dan mentoringnya.
Kajian-kajian Perilaku Kepemimpinan
a. Mengapa Perilaku Kepemimpinan perlu dikaji ?
Sebegitu jauh telah dikaji ulang sejumlah variabel kunci yang
mempengaruhi perilaku kepemimpinan, tapikita belum secara langsung
menguji secara fundamental, apa sebenarnya secara aktual menyebabkan
keberhasilan mempengaruhi suatu kelompok.
Perilaku kepemimpinan adalah fungsi intelegensia (kecerdasan),
sifat-sifat dan preferensi kepribadian, nilai-nilai, attitude, minat,
pengetahuan dan faktor pengalaman. Faktor-faktor kecerdasan, sifat dan
preferensi kepribadian, nilai-nilai, minat, motif dan tujuan, relatif sukar
untuk berubah.
Selanjutnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:
- Menandai Struktur dan Konsideran - Pengelolaan pergulirannya
- Dimensi Pusat Jabatan & Karyawan - Perilaku Pembelaan Diri
- Bentangan/grid Kepemimpinan - Perilaku Pelatihan dan Mentoring
- Umpan Balik 360 derajat
Kecerdasan
Sifat-sifat
dan
Preferensi
Kepribadian
Nilai-nilai
Minat/Motif/
Tujuan
Pengetahuan Pengalaman
Perilaku/
Skill/
Kompetensi
b. Kajian-kajian awal
Penelitian mengenai kepemimpinan banyak dilakukan di Ohio State
University of Michigan. Hemphill (1949) telah mengajukan sekitar 1800
kuesioner yang berupaya menjelaskan berbagai tipe perilaku
kepemimpinan. Selanjutnya dikembangkan kuesioner yang dinamakan
Kuesioner mengenai Deskripsi Perilaku Pemimpin (KDPP = Leader Behavior
Desciption Questionnaire = LBDQ) (Hemphill & Coons, 1957). Untuk
memperoleh informasi tentang perilaku tertentu pemimpin, bawahan
mereka diminta untuk menyusun rentangan penampilan perilaku
pemimpin mereka, antara lain sebagai berikut:
- Ia membiarkan bawahannya mengetahui bahwa mereka telah
mengerjakn pekerjaannya dengan baik.
- Ia menjelaskan dengan baik harapan-harapannya tentang kinerja.
- Ia memperlihatkan perhatian yang baik terhadap anak buahnya
secara perorangan.
- Ia membuat bawahannya merasa lebih mudah.
Selanjutnya dikembangkan juga apa yang disebut Kuesioner Perilaku
Deskriptif Penyelia (KPDK = The Supervisory Descriptive Behavior
Questionnaire = SDBQ) (Fisherman, 1972). Selanjutnya dikembangkan pula
Kuesioner mengenai Pendapat tentang Kepemimpinan (KPK = The
Leadership Opinion Questionnaire = TLDQ), kemudian dikembangkan pula
KDPP-XII = LBDQ-XII untuk menilai 10 kategori kepemimpinan (Fleishman,
1989 dan Stogdill, 1959).
Penelitian Bass (1990) selanjutnya membuktikan bahwa tidak ada
suatu rumusan atau setting yang universal tentang perilaku pemimpin
yang selalu dapat dikaitkan atau selaku akan menyebabkan keberhasilan
kepemimpinan itu sendiri.
c. Konseptualisasi Alternatif tentang Perilaku Kepemimpinan
Awal penelitian yang baik dari beragam penelitian terdahulu
oleh Universitas Ohio, kemudian dikembangkan dengan berbagai
konseptualisasi alternatif yang berupaya untuk: (1) mengidentifikasi
kunci perilaku kepemimpinan; (2) menentukan perilaku mana saja
yang mempunyai hubungan yang positif dengan keberhasilan
kepemimpinan; (3) mengembangkan perilaku yang telah
diidentifikasi dan yang dianggap menjadi dasar sukses
kepemimpinan tersebut. Untuk ini sebuah konsep dinamakan Kisi-
kisi (jaringan) Kepemimpinan, dapat digambarkan sebagai berikut:
Kisi-kisi Kepemimpinan
Tinggi
• 9 1,9
9,9
•
•
•
8 Manajemen Country Club Manajemen Tim:
• Penuh Perhatian terhadap Penyelesaian tugas melalui
•
• Kebutuhan akan kepuasan kebersamaan, saling ter-
• 7 dan hubungan baik, me- gantung, saling percaya
• nyenangkan, persahabatan dan respek
•
• 6
• Di tengah lalu lintas Manajemen
•
• 5 5,5
•
•
Kinerja organisasi yang baik melalui keseimbangan antara
• 4 pekerjaan dan memelihara moral pada tingkat yang menyenangkan
•
•
3 Manajemen yang ”miskin” Manajemen sekedar
• memenuhi Kewenangan
•
•
2
•
•
•
1 1,1
9,1
•
• Rendah
• 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Seperti terlihat dari gambar di atas, pemimpin dapat
memperoleh skor terbentang dari 1 hingga 9 pada dua sisi
”menaruh perhatian (concern) pada orang” maupun ”menaruh
perhatian pada produksi,” tergantung pada responnya terhadap
kuesioner kepemimpinan yang diajukan. Dari kedua jenis skor yang
diperoleh kemudian diplot ke dalam Kisi-kisi Kepemimpinan (Grid
Kepemimpinan), yang menggambarkan orientasi kepemimpinan
yang berbeda-beda. Setiap orientasi merefleksikan suatu asumsi
yang unik dalam rangka menggunakan kekuasaan dan kewenangan
menyatukan orang untuk produksi (Blake &McCanse, 1991).
Sebagai contoh dari sebuah model kompetensi untuk
perusahaan besar yang bergerak di bidang teknologi tinggi, akan
terlihat pada gambar di bawah ini. Lingkaran dalam
menggambarkan kompetensi-kompetensi yang bersifat umum,
sedangkan lingkaran luar menggambarkan berbagai sill yang lebih
spesifik, yang dibutuhkan oleh para manajer, agar dapat menuju
keberhasilan perusahaan besar ini menapak abad ke 21. Lebih
jelasnya, dilukiskan secara lengkap seperti di bawah ini:
Skill Manajemen Nilai-nilai
pribadi
Skill visi &
KomunSikasi strategi
Hasil Raihan Kaitan orang
Proses
Motivasi Sponsor
Pengembangan Perubahan
RODA
PROFILIORI
d. Pengukuran/Penelitian Perilaku Kepemimpinan: Instrumen
Umpanbalik Multirater (Berganda).
Salah satu cara untuk mengembangkan efektivitas kepemimpinan
ialah menautkan praktisi kepemimpinan dengan umpan balik yang
dikaitkan dengan frekuensi dan skill yang mereka lakukan dalam berbagai
jenis tipe perilaku kepemimpinan itu sendiri. Telah diperlukan waktu
sekitar 10 tahun dan dana yang tidak sedikit untuk memenuhi tuntutan
ini. Cara ini disebut ”360 derajat” atau ”umpan balik multirater/berganda,”
salah satu instrumen yang dipakai di kalangan industri banyak negara dan
ternyata cukup berhasil (Gebelein, 1994; Tichy & Cohen, 1997; Edward &
Ewen, 1996; Campbell & Curphy & Tuggle, 1995; Lepsinger & Lucia, 1997;
Tornow & London, 1998; Collons, 1999; Morical, 1999; Bracken & Timmeck
& Church, 2000). ”Umpanbalik berganda” ini telah diterjemahkan dalam
16 bahasa dan lebih dari lima juta manajer telah menerima umpanbalik
terhadap skill kepemimpinan mereka dari instrumen ini (Curphy, 2001).
Karena ternyata telah dimanfaatkan baik di sektor publik dan swasta, ada
baiknya kita kaji lebih jauh.
Secara sederhana darimana saja sumber ”Umpanbalik Berganda
atau 360 derajat” tersebut, dapat dilihat dalam gambar sederhana
berikut:
Pimpinan/Boss
Hasil-hasil dari
Umpanbalik 360
derajat
Diri Sendiri Kelompok
Laporan
Langsung
Ada banyak juga yang menolak model ini dengan berbagai
alasan, antara lain:
• Ia begitu yakin bahwa pemimpinnya menganggap ia telah baik.
• Umpanbalik itu bisa saja bias, apalagi kalau banyak yang cemburu
atau kurang senang padanya.
• Sebaiknya yang memberikan umpanbalik itu bukan sembarang
orang, tetapi yang terpilih.
• Kekuatan seseorang itu pada dasarnya sesuatu yang telah ada dan
tepat, sedangkan kelemahan orang seringkali dinilai secara
berlebihan.
• Saya pikir para pemberi saran itu sering tidan tulus dan terlalu
mengada-ada.
• Mereka kadang-kadang terlalu fanatik pada persepsinya, sementara
saya sebenarnya telah berubah banyak, yang mereka tidak ketahui.
Lalu apa yang dapat dimanfaatkan oleh para praktisi kepemimpinan
dari model ini? Ada beberapa manfaatnya, antara lain:
• Pertama seorang manajer mendapatkan umpanbalik yang lengkap
beberapa kali dalam karirnya.
• Kedua, dari model ini dapat dikembangkan model kompetensi bagi
organisasi yang bermanfaat untuk mendapatkan kepemimpinan seperti
apa saja yang dibutukan oleh organisasi, agar dapat mencapai tujuannya
dengan baik (Ulrich, Zenger & Smallwood, 1999).
• Ketiga, model ini mungkin yang terbaik untuk saat ini bagi para praktisi
kepemimpinan.
• Keempat, memungkinkan untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan
melalui berbagai skill kepemimpinan sesuai dengan beragamnya
umpanbalik yang masuk.
• Dapat dikembangkan lebih lanjut sasaran-sasaran/tujuan-tujuan khusus
yang dapat ditarik dari beragam umpanbalik yang masuk tersebut.
• Keenam, perilaku kepemimpinan berubah seiring waktu dan akan lebih
baik lagi bila perubahan itu didasarkan pada umpanbalik yang lengkap dan
relatif obyektif.
• Hanya bagaimanapun juga, perlu diperhatikan nilai-nilai budaya, ras, dan
jender dalam mengimplementasikannya, agar tidak justru model ini malah
tidak dapat dimanfaatkan dengan baik dan bahkan mungkin ditolak.
KEPEMIMPINAN INDONESIA FORMAL DAN INFORMAL
Pendahuluan
Dalam buku “Leadership: Enhancing the Leassons of Experience”
(Hughes, Ginnett & Curphy, 2002), pada bagian pertama dari lima bagian
buku itu, mulai dari halaman satu sampai dengan halaman 86 mengkaji
tentang kepemimpinan sebagai sebuah proses, bukan sebuah posisi.
Kepemimpinan adalah suatu proses bukan sebuah posisi –adalah sebuah
konsep pemikiran yang dengan jelas– yang selama ini sering rancu.
Berikut ulasan singkat tentang kepemimpinan formal dan informal.
Dalam buku: Kybernology, Ilmu Pemerintahan Baru (Taliziduhu Ndraha,
2003:220) dinyatakan bahwa salah satu sumber daya yang bisa
mempengaruhi orang lain adalah otoritas (kompetensi, jabatan, pangkat).
Seorang pemimpin dapat memiliki otoritas jika dia diangkat menjadi
kepala unit tertentu. Pemimpin yang memiliki sumber daya seperti itu
disebut pemimpin formal. Pemimpin lain yang tidak memilikinya disebut
pemimpin informal
Seorang kepala dapat memiliki kepemimpinan jika ia berhasil
menumbuhkan, menggunakan dan mengembangkan berbagai daya
kepemimpinan diatas. Kepala yang terbukti memiliki kepemimpinan
disebut kepala yang berkepemimpinan. Yang lain disebut kepala yang tidak
berkepemimpinan.
Kombinasi antara kepemimpinan dengan kekepalaan dapat
menghasilkan sinergi yang luar biasa, tetapi hal ini sukar sekali diwujudkan
dalam praktek.
Reinterpretasi Kepemimpinan
Leadership atau kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses
penggunaan pengaruh oleh pemimpin terhadap pengikut dalam situasi
tertentu.
Orang yang (terbukti) memiliki kepemimpinan disebut pemimpin. Jadi
pemimpin tidak given, melainkan achieved.
Rumusan kepemimpinan yang paling ideal atau Das Sollen, pada
hakikatnya adalah suatu state of mind and stat of the spirit (Abdulgani, 2003).
Berikut makna dari teori-teori kepemimpinan yang dikaji dalam buku
Kepemimpinan Pemerintahan di Indonesia (Pamudji,1989). Berbagai pendapat
tentang kepemimpinan dikelompokkan oleh Pamudji, sebagai berikut:
a. Kepemimpinan sebagai titik pusat proses-proses kelompok (leadership
as a focus of group process).
b. Kepemimpinan adalah suatu kepribadian yang mempunyai pengaruh
(leadership as personality and its effects).
c. Kepemimpinan adalah seni untuk menciptkan kesesuaian faham atau
kesetiaan , kesepakatan (leadership as the art of inducing compliance).
d. Kepemimpinan adalah pelaksanaan pengaruh (leadership as the
exercise of inluence).
e. Kepemimpinan adalah tindakan atau perilaku (leadership as act or
behavior).
f. Kepemimpinan adalah suatu bentuk persuasi (leadership as a form of
persuasion).
g. Kepemimpinan adalah suatu hubungan kekuatan/kekuasaan
(leadership as a power persuasion).
h. Kepemimpinan adalah sarana pencapaian tujuan (leadership as an
instrument of goal achievement).
i. Kepemimpinan adalah suatu hasil dari interaksi (leadership as an
effect of interaction).
j. Kepemimpinan adalah peranan yang dipilahkan (leadership as a
differentiated role).
k. Kepemimpinan sebagai inisasi (permulaan) dari struktur (leadership
as the initiation of structure).
Karakteristik Pemimpin yang sukses
• Kemampuan berkembang dan beradaptasi.
• Kemampuan untuk mengembangkan relasi guna berkolaborasi.
• Kemampuan membangun dan memimpin tim.
• Non auditarian.
• Kinerja yang konsisten dan prima.
• Ambisi.
Karakteristik Pemimpin yang “Tergelincir”
• Ketidak mampuan berkembang dan beradaptasi.
• Miskin relasi.
• Ketidak mampuan membangun dan memimpin tim.
• Autotarian.
• Kinerja yang buruk.
• Ambisius.

More Related Content

What's hot

Kepemimpinan Dalam Perilaku Orgnisasi
Kepemimpinan Dalam Perilaku OrgnisasiKepemimpinan Dalam Perilaku Orgnisasi
Kepemimpinan Dalam Perilaku OrgnisasiMarselina Marselina
 
Kepemimpinan & Manajemen Keputusan
Kepemimpinan & Manajemen KeputusanKepemimpinan & Manajemen Keputusan
Kepemimpinan & Manajemen KeputusanDevi Adi Nufriana
 
Teori dan model kepemimpinan
Teori dan model kepemimpinanTeori dan model kepemimpinan
Teori dan model kepemimpinanFrans Dione
 
Teori Manajemen Kepemimpinan
Teori Manajemen KepemimpinanTeori Manajemen Kepemimpinan
Teori Manajemen KepemimpinanHaedar Akib
 
kepemimpian situasional
kepemimpian situasionalkepemimpian situasional
kepemimpian situasionalSomewhere
 
Kepemimpinan Presentasi
Kepemimpinan PresentasiKepemimpinan Presentasi
Kepemimpinan Presentasiyoulhee82
 
Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan (Leadership)Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan (Leadership)Ayah Abeeb
 
Leadership
LeadershipLeadership
LeadershipHer Di
 
Matrikulasi 2
Matrikulasi 2Matrikulasi 2
Matrikulasi 2pumdatin
 
Tugas pio kel. 5 [autosaved]
Tugas pio kel. 5 [autosaved]Tugas pio kel. 5 [autosaved]
Tugas pio kel. 5 [autosaved]Shofia Tazkiah
 
Kepemimpinan kepala sekolah unggulan (2)
Kepemimpinan kepala sekolah unggulan (2)Kepemimpinan kepala sekolah unggulan (2)
Kepemimpinan kepala sekolah unggulan (2)SMKN 36 JAKARTA UTARA
 
Taktik Pemimpin Yang Efektif
Taktik Pemimpin Yang EfektifTaktik Pemimpin Yang Efektif
Taktik Pemimpin Yang EfektifHamidah Budi
 

What's hot (20)

Kepemimpinan Dalam Perilaku Orgnisasi
Kepemimpinan Dalam Perilaku OrgnisasiKepemimpinan Dalam Perilaku Orgnisasi
Kepemimpinan Dalam Perilaku Orgnisasi
 
Kepemimpinan & Manajemen Keputusan
Kepemimpinan & Manajemen KeputusanKepemimpinan & Manajemen Keputusan
Kepemimpinan & Manajemen Keputusan
 
Kandungan
KandunganKandungan
Kandungan
 
Kepemimpinan dan perilaku organisasi
Kepemimpinan dan perilaku  organisasiKepemimpinan dan perilaku  organisasi
Kepemimpinan dan perilaku organisasi
 
Teori dan model kepemimpinan
Teori dan model kepemimpinanTeori dan model kepemimpinan
Teori dan model kepemimpinan
 
Teori Manajemen Kepemimpinan
Teori Manajemen KepemimpinanTeori Manajemen Kepemimpinan
Teori Manajemen Kepemimpinan
 
kepemimpian situasional
kepemimpian situasionalkepemimpian situasional
kepemimpian situasional
 
Teori Kepemimpinan Syaf
Teori Kepemimpinan SyafTeori Kepemimpinan Syaf
Teori Kepemimpinan Syaf
 
Bab3 pd
Bab3 pdBab3 pd
Bab3 pd
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Kepemimpinan Presentasi
Kepemimpinan PresentasiKepemimpinan Presentasi
Kepemimpinan Presentasi
 
Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan (Leadership)Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan (Leadership)
 
Leadership
LeadershipLeadership
Leadership
 
Matrikulasi 2
Matrikulasi 2Matrikulasi 2
Matrikulasi 2
 
Tugas pio kel. 5 [autosaved]
Tugas pio kel. 5 [autosaved]Tugas pio kel. 5 [autosaved]
Tugas pio kel. 5 [autosaved]
 
Kepemimpinan
Kepemimpinan Kepemimpinan
Kepemimpinan
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Kepemimpinan kepala sekolah unggulan (2)
Kepemimpinan kepala sekolah unggulan (2)Kepemimpinan kepala sekolah unggulan (2)
Kepemimpinan kepala sekolah unggulan (2)
 
Taktik Pemimpin Yang Efektif
Taktik Pemimpin Yang EfektifTaktik Pemimpin Yang Efektif
Taktik Pemimpin Yang Efektif
 

Viewers also liked

Binghamton University Mobile Task Force
Binghamton University Mobile Task ForceBinghamton University Mobile Task Force
Binghamton University Mobile Task ForceDrew Hill
 
Matrikulasi 3
Matrikulasi 3Matrikulasi 3
Matrikulasi 3pumdatin
 
Target audience lesson plan- final
Target audience  lesson plan- finalTarget audience  lesson plan- final
Target audience lesson plan- finalmollyclements_
 
Block designs for shoe
Block designs for shoeBlock designs for shoe
Block designs for shoemollyclements_
 
Unit 2 merit letter correction exercise
Unit 2 merit letter correction exerciseUnit 2 merit letter correction exercise
Unit 2 merit letter correction exercisemollyclements_
 
Boycott, Divestment & Sanctions
Boycott, Divestment & SanctionsBoycott, Divestment & Sanctions
Boycott, Divestment & SanctionsMarie Rioux
 
Caricaturas y series populares
Caricaturas y series popularesCaricaturas y series populares
Caricaturas y series popularesclaudimandy
 
Mp direktur tambahan revisi
Mp direktur tambahan revisiMp direktur tambahan revisi
Mp direktur tambahan revisipumdatin
 
Task 2 prints need to upload
Task 2  prints need to uploadTask 2  prints need to upload
Task 2 prints need to uploadmollyclements_
 
Matrikulasi 4
Matrikulasi 4Matrikulasi 4
Matrikulasi 4pumdatin
 

Viewers also liked (17)

Binghamton University Mobile Task Force
Binghamton University Mobile Task ForceBinghamton University Mobile Task Force
Binghamton University Mobile Task Force
 
Matrikulasi 3
Matrikulasi 3Matrikulasi 3
Matrikulasi 3
 
Target audience lesson plan- final
Target audience  lesson plan- finalTarget audience  lesson plan- final
Target audience lesson plan- final
 
Goffs glossy magazine
Goffs glossy magazineGoffs glossy magazine
Goffs glossy magazine
 
Block designs for shoe
Block designs for shoeBlock designs for shoe
Block designs for shoe
 
Udgam Matters June 2014
Udgam Matters June 2014Udgam Matters June 2014
Udgam Matters June 2014
 
Luis Lugo Isla de Malta cuba master
Luis Lugo Isla de Malta cuba masterLuis Lugo Isla de Malta cuba master
Luis Lugo Isla de Malta cuba master
 
Unit 2 merit letter correction exercise
Unit 2 merit letter correction exerciseUnit 2 merit letter correction exercise
Unit 2 merit letter correction exercise
 
Boycott, Divestment & Sanctions
Boycott, Divestment & SanctionsBoycott, Divestment & Sanctions
Boycott, Divestment & Sanctions
 
Goffs glossy magazine
Goffs glossy magazineGoffs glossy magazine
Goffs glossy magazine
 
Caricaturas y series populares
Caricaturas y series popularesCaricaturas y series populares
Caricaturas y series populares
 
Mp direktur tambahan revisi
Mp direktur tambahan revisiMp direktur tambahan revisi
Mp direktur tambahan revisi
 
Task 2 prints need to upload
Task 2  prints need to uploadTask 2  prints need to upload
Task 2 prints need to upload
 
Matrikulasi 4
Matrikulasi 4Matrikulasi 4
Matrikulasi 4
 
Ray beats
Ray beatsRay beats
Ray beats
 
Udgam Matters - April-May 2014
Udgam Matters - April-May 2014Udgam Matters - April-May 2014
Udgam Matters - April-May 2014
 
Cuestionario jefe inventario
Cuestionario jefe inventarioCuestionario jefe inventario
Cuestionario jefe inventario
 

Similar to KEPEMIMPINAN INDONESIA

Presentasi lintas budaya 13.pptx
Presentasi  lintas budaya 13.pptxPresentasi  lintas budaya 13.pptx
Presentasi lintas budaya 13.pptxssuser99d220
 
Kepimpinan fungsi kepimpinan pengurusan
Kepimpinan   fungsi kepimpinan pengurusanKepimpinan   fungsi kepimpinan pengurusan
Kepimpinan fungsi kepimpinan pengurusanQaseh Rindu
 
Pertemuan 7 dan 8 Kepemimpinan.ppt
Pertemuan 7 dan 8 Kepemimpinan.pptPertemuan 7 dan 8 Kepemimpinan.ppt
Pertemuan 7 dan 8 Kepemimpinan.pptAjengGrandis1
 
Pertemuan 7 dan 8 Kepemimpinan.ppt
Pertemuan 7 dan 8 Kepemimpinan.pptPertemuan 7 dan 8 Kepemimpinan.ppt
Pertemuan 7 dan 8 Kepemimpinan.pptBotimCctv1
 
Siti Shoimah - Kepemimpinan Kelompok dan Organisasi.pdf
Siti Shoimah - Kepemimpinan Kelompok dan Organisasi.pdfSiti Shoimah - Kepemimpinan Kelompok dan Organisasi.pdf
Siti Shoimah - Kepemimpinan Kelompok dan Organisasi.pdfSitiShoimah2
 
Kepimpinan
Kepimpinan   Kepimpinan
Kepimpinan mohdilmi
 
PIO kelompok 12 -Kepemimpinan [bahasa indonesia]
PIO kelompok 12 -Kepemimpinan [bahasa indonesia]PIO kelompok 12 -Kepemimpinan [bahasa indonesia]
PIO kelompok 12 -Kepemimpinan [bahasa indonesia]YolandaZhafrannitaRu
 
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanFaktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanEdwarn Abazel
 
Bab 6 kepemimpinan dan kekuasaan, Novi Catur Muspita
Bab 6 kepemimpinan dan kekuasaan, Novi Catur MuspitaBab 6 kepemimpinan dan kekuasaan, Novi Catur Muspita
Bab 6 kepemimpinan dan kekuasaan, Novi Catur MuspitaUniversitas Islam Balitar
 
Kepemimpinan dan supervisi pendidikan
Kepemimpinan dan supervisi pendidikanKepemimpinan dan supervisi pendidikan
Kepemimpinan dan supervisi pendidikanAan Pambudi
 
Kepemimpinan Teori Organisasi Umum
Kepemimpinan Teori Organisasi UmumKepemimpinan Teori Organisasi Umum
Kepemimpinan Teori Organisasi UmumSurya Pratama
 
Supervisi Hospitality term-7 Peran Supervisor dalam memberikan Motivasi.pptx
Supervisi Hospitality term-7 Peran Supervisor dalam memberikan Motivasi.pptxSupervisi Hospitality term-7 Peran Supervisor dalam memberikan Motivasi.pptx
Supervisi Hospitality term-7 Peran Supervisor dalam memberikan Motivasi.pptxHospitality Industry
 
education management (kepemimpinan dan supervisi pendidikan)
education management (kepemimpinan dan supervisi pendidikan)education management (kepemimpinan dan supervisi pendidikan)
education management (kepemimpinan dan supervisi pendidikan)elmabb
 
Pgri kongres xxi martani huseini 2013
Pgri kongres xxi martani huseini 2013Pgri kongres xxi martani huseini 2013
Pgri kongres xxi martani huseini 2013nofianputra
 

Similar to KEPEMIMPINAN INDONESIA (20)

Presentasi lintas budaya 13.pptx
Presentasi  lintas budaya 13.pptxPresentasi  lintas budaya 13.pptx
Presentasi lintas budaya 13.pptx
 
Kepimpinan fungsi kepimpinan pengurusan
Kepimpinan   fungsi kepimpinan pengurusanKepimpinan   fungsi kepimpinan pengurusan
Kepimpinan fungsi kepimpinan pengurusan
 
Pertemuan 7 dan 8 Kepemimpinan.ppt
Pertemuan 7 dan 8 Kepemimpinan.pptPertemuan 7 dan 8 Kepemimpinan.ppt
Pertemuan 7 dan 8 Kepemimpinan.ppt
 
Pertemuan 7 dan 8 Kepemimpinan.ppt
Pertemuan 7 dan 8 Kepemimpinan.pptPertemuan 7 dan 8 Kepemimpinan.ppt
Pertemuan 7 dan 8 Kepemimpinan.ppt
 
Siti Shoimah - Kepemimpinan Kelompok dan Organisasi.pdf
Siti Shoimah - Kepemimpinan Kelompok dan Organisasi.pdfSiti Shoimah - Kepemimpinan Kelompok dan Organisasi.pdf
Siti Shoimah - Kepemimpinan Kelompok dan Organisasi.pdf
 
Kepimpinan
Kepimpinan   Kepimpinan
Kepimpinan
 
PIO kelompok 12 -Kepemimpinan [bahasa indonesia]
PIO kelompok 12 -Kepemimpinan [bahasa indonesia]PIO kelompok 12 -Kepemimpinan [bahasa indonesia]
PIO kelompok 12 -Kepemimpinan [bahasa indonesia]
 
4 pengarahan
4 pengarahan4 pengarahan
4 pengarahan
 
Leadership
LeadershipLeadership
Leadership
 
Bab Empat Leadership
Bab Empat LeadershipBab Empat Leadership
Bab Empat Leadership
 
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanFaktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
 
Bab 6 kepemimpinan dan kekuasaan, Novi Catur Muspita
Bab 6 kepemimpinan dan kekuasaan, Novi Catur MuspitaBab 6 kepemimpinan dan kekuasaan, Novi Catur Muspita
Bab 6 kepemimpinan dan kekuasaan, Novi Catur Muspita
 
Kepemimpinan dan supervisi pendidikan
Kepemimpinan dan supervisi pendidikanKepemimpinan dan supervisi pendidikan
Kepemimpinan dan supervisi pendidikan
 
Kepemimpinan Teori Organisasi Umum
Kepemimpinan Teori Organisasi UmumKepemimpinan Teori Organisasi Umum
Kepemimpinan Teori Organisasi Umum
 
Leadership
LeadershipLeadership
Leadership
 
Supervisi Hospitality term-7 Peran Supervisor dalam memberikan Motivasi.pptx
Supervisi Hospitality term-7 Peran Supervisor dalam memberikan Motivasi.pptxSupervisi Hospitality term-7 Peran Supervisor dalam memberikan Motivasi.pptx
Supervisi Hospitality term-7 Peran Supervisor dalam memberikan Motivasi.pptx
 
Unit7 : pengarahan (kepimpinan)
Unit7 : pengarahan (kepimpinan)Unit7 : pengarahan (kepimpinan)
Unit7 : pengarahan (kepimpinan)
 
education management (kepemimpinan dan supervisi pendidikan)
education management (kepemimpinan dan supervisi pendidikan)education management (kepemimpinan dan supervisi pendidikan)
education management (kepemimpinan dan supervisi pendidikan)
 
Teori kepemimpinan
Teori kepemimpinanTeori kepemimpinan
Teori kepemimpinan
 
Pgri kongres xxi martani huseini 2013
Pgri kongres xxi martani huseini 2013Pgri kongres xxi martani huseini 2013
Pgri kongres xxi martani huseini 2013
 

More from pumdatin

Jadwal pak saf
Jadwal pak safJadwal pak saf
Jadwal pak safpumdatin
 
Jadwal pak saf
Jadwal pak safJadwal pak saf
Jadwal pak safpumdatin
 
Mp direktur tambahan fix
Mp direktur tambahan fixMp direktur tambahan fix
Mp direktur tambahan fixpumdatin
 
Metodologi ilmu pemerintahan direktur
Metodologi ilmu pemerintahan direkturMetodologi ilmu pemerintahan direktur
Metodologi ilmu pemerintahan direkturpumdatin
 
Kepemimpinan indonesia
Kepemimpinan indonesiaKepemimpinan indonesia
Kepemimpinan indonesiapumdatin
 
Kepemimpinan indonesia 2
Kepemimpinan indonesia 2Kepemimpinan indonesia 2
Kepemimpinan indonesia 2pumdatin
 
Kepemimpinan indonesia 1
Kepemimpinan indonesia 1Kepemimpinan indonesia 1
Kepemimpinan indonesia 1pumdatin
 
Metodologi ilmu pemerintahan prof tjahya
Metodologi  ilmu  pemerintahan prof tjahyaMetodologi  ilmu  pemerintahan prof tjahya
Metodologi ilmu pemerintahan prof tjahyapumdatin
 
Matrikulasi iv new prof sudarja
Matrikulasi iv new prof sudarjaMatrikulasi iv new prof sudarja
Matrikulasi iv new prof sudarjapumdatin
 
Matrikulasi iii
Matrikulasi iiiMatrikulasi iii
Matrikulasi iiipumdatin
 
Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013
Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013
Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013pumdatin
 
Matrikulasi 1
Matrikulasi 1Matrikulasi 1
Matrikulasi 1pumdatin
 
Filsafat pemerintahan s3 erliana hasan
Filsafat pemerintahan s3   erliana hasanFilsafat pemerintahan s3   erliana hasan
Filsafat pemerintahan s3 erliana hasanpumdatin
 
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)pumdatin
 
Mattrikulasi doktor statistik1 - bambang - 1 juni 2013
Mattrikulasi doktor statistik1 - bambang - 1 juni 2013Mattrikulasi doktor statistik1 - bambang - 1 juni 2013
Mattrikulasi doktor statistik1 - bambang - 1 juni 2013pumdatin
 
Mattrikulasi doktor statistik1
Mattrikulasi doktor statistik1Mattrikulasi doktor statistik1
Mattrikulasi doktor statistik1pumdatin
 
Bahan matrikulasi direktur
Bahan matrikulasi direkturBahan matrikulasi direktur
Bahan matrikulasi direkturpumdatin
 

More from pumdatin (17)

Jadwal pak saf
Jadwal pak safJadwal pak saf
Jadwal pak saf
 
Jadwal pak saf
Jadwal pak safJadwal pak saf
Jadwal pak saf
 
Mp direktur tambahan fix
Mp direktur tambahan fixMp direktur tambahan fix
Mp direktur tambahan fix
 
Metodologi ilmu pemerintahan direktur
Metodologi ilmu pemerintahan direkturMetodologi ilmu pemerintahan direktur
Metodologi ilmu pemerintahan direktur
 
Kepemimpinan indonesia
Kepemimpinan indonesiaKepemimpinan indonesia
Kepemimpinan indonesia
 
Kepemimpinan indonesia 2
Kepemimpinan indonesia 2Kepemimpinan indonesia 2
Kepemimpinan indonesia 2
 
Kepemimpinan indonesia 1
Kepemimpinan indonesia 1Kepemimpinan indonesia 1
Kepemimpinan indonesia 1
 
Metodologi ilmu pemerintahan prof tjahya
Metodologi  ilmu  pemerintahan prof tjahyaMetodologi  ilmu  pemerintahan prof tjahya
Metodologi ilmu pemerintahan prof tjahya
 
Matrikulasi iv new prof sudarja
Matrikulasi iv new prof sudarjaMatrikulasi iv new prof sudarja
Matrikulasi iv new prof sudarja
 
Matrikulasi iii
Matrikulasi iiiMatrikulasi iii
Matrikulasi iii
 
Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013
Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013
Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013
 
Matrikulasi 1
Matrikulasi 1Matrikulasi 1
Matrikulasi 1
 
Filsafat pemerintahan s3 erliana hasan
Filsafat pemerintahan s3   erliana hasanFilsafat pemerintahan s3   erliana hasan
Filsafat pemerintahan s3 erliana hasan
 
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
 
Mattrikulasi doktor statistik1 - bambang - 1 juni 2013
Mattrikulasi doktor statistik1 - bambang - 1 juni 2013Mattrikulasi doktor statistik1 - bambang - 1 juni 2013
Mattrikulasi doktor statistik1 - bambang - 1 juni 2013
 
Mattrikulasi doktor statistik1
Mattrikulasi doktor statistik1Mattrikulasi doktor statistik1
Mattrikulasi doktor statistik1
 
Bahan matrikulasi direktur
Bahan matrikulasi direkturBahan matrikulasi direktur
Bahan matrikulasi direktur
 

KEPEMIMPINAN INDONESIA

  • 1. KEPEMIMPINAN INDONESIA (FORMAL & INFORMAL) Prof. Dr. Lexie M. Giroth, S.IP, M.Si, D.Th PROGRAM PASCASARJANA IPDN JAKARTA 2013
  • 2. KEPEMIMPINAN INDONESIA PERILAKU KEPEMIMPINAN Pendahuluan Perilaku pemimpin sangat berpengaruh dalam menelusuri hubungan antara sukses kepemimpinan dan sejumlah variabel seperti kecerdasan pemimpin, sifat-sifat dan tipe kepribadian, nilai-nilai dan attitude. Dalam bab ini akan diawali dengan diskusi mengapa penting sekali mempelajari perilaku pemimpin, berbagai penelitian mengenai perilaku pemimpin dan beberapa cara mengkategorikan berbagai perilaku pemimpin yang berbeda. Akhirnya akan dibahas beberapa perspektif penelitian dan saran praktis mengenai perubahan perilaku, termasuk didalamnya topik-topik seperti pengembangan perencanaan, pelatihan dan mentoringnya.
  • 3. Kajian-kajian Perilaku Kepemimpinan a. Mengapa Perilaku Kepemimpinan perlu dikaji ? Sebegitu jauh telah dikaji ulang sejumlah variabel kunci yang mempengaruhi perilaku kepemimpinan, tapikita belum secara langsung menguji secara fundamental, apa sebenarnya secara aktual menyebabkan keberhasilan mempengaruhi suatu kelompok. Perilaku kepemimpinan adalah fungsi intelegensia (kecerdasan), sifat-sifat dan preferensi kepribadian, nilai-nilai, attitude, minat, pengetahuan dan faktor pengalaman. Faktor-faktor kecerdasan, sifat dan preferensi kepribadian, nilai-nilai, minat, motif dan tujuan, relatif sukar untuk berubah.
  • 4. Selanjutnya dapat dilihat pada gambar berikut ini: - Menandai Struktur dan Konsideran - Pengelolaan pergulirannya - Dimensi Pusat Jabatan & Karyawan - Perilaku Pembelaan Diri - Bentangan/grid Kepemimpinan - Perilaku Pelatihan dan Mentoring - Umpan Balik 360 derajat Kecerdasan Sifat-sifat dan Preferensi Kepribadian Nilai-nilai Minat/Motif/ Tujuan Pengetahuan Pengalaman Perilaku/ Skill/ Kompetensi
  • 5. b. Kajian-kajian awal Penelitian mengenai kepemimpinan banyak dilakukan di Ohio State University of Michigan. Hemphill (1949) telah mengajukan sekitar 1800 kuesioner yang berupaya menjelaskan berbagai tipe perilaku kepemimpinan. Selanjutnya dikembangkan kuesioner yang dinamakan Kuesioner mengenai Deskripsi Perilaku Pemimpin (KDPP = Leader Behavior Desciption Questionnaire = LBDQ) (Hemphill & Coons, 1957). Untuk memperoleh informasi tentang perilaku tertentu pemimpin, bawahan mereka diminta untuk menyusun rentangan penampilan perilaku pemimpin mereka, antara lain sebagai berikut: - Ia membiarkan bawahannya mengetahui bahwa mereka telah mengerjakn pekerjaannya dengan baik. - Ia menjelaskan dengan baik harapan-harapannya tentang kinerja. - Ia memperlihatkan perhatian yang baik terhadap anak buahnya secara perorangan. - Ia membuat bawahannya merasa lebih mudah.
  • 6. Selanjutnya dikembangkan juga apa yang disebut Kuesioner Perilaku Deskriptif Penyelia (KPDK = The Supervisory Descriptive Behavior Questionnaire = SDBQ) (Fisherman, 1972). Selanjutnya dikembangkan pula Kuesioner mengenai Pendapat tentang Kepemimpinan (KPK = The Leadership Opinion Questionnaire = TLDQ), kemudian dikembangkan pula KDPP-XII = LBDQ-XII untuk menilai 10 kategori kepemimpinan (Fleishman, 1989 dan Stogdill, 1959). Penelitian Bass (1990) selanjutnya membuktikan bahwa tidak ada suatu rumusan atau setting yang universal tentang perilaku pemimpin yang selalu dapat dikaitkan atau selaku akan menyebabkan keberhasilan kepemimpinan itu sendiri.
  • 7. c. Konseptualisasi Alternatif tentang Perilaku Kepemimpinan Awal penelitian yang baik dari beragam penelitian terdahulu oleh Universitas Ohio, kemudian dikembangkan dengan berbagai konseptualisasi alternatif yang berupaya untuk: (1) mengidentifikasi kunci perilaku kepemimpinan; (2) menentukan perilaku mana saja yang mempunyai hubungan yang positif dengan keberhasilan kepemimpinan; (3) mengembangkan perilaku yang telah diidentifikasi dan yang dianggap menjadi dasar sukses kepemimpinan tersebut. Untuk ini sebuah konsep dinamakan Kisi- kisi (jaringan) Kepemimpinan, dapat digambarkan sebagai berikut:
  • 8. Kisi-kisi Kepemimpinan Tinggi • 9 1,9 9,9 • • • 8 Manajemen Country Club Manajemen Tim: • Penuh Perhatian terhadap Penyelesaian tugas melalui • • Kebutuhan akan kepuasan kebersamaan, saling ter- • 7 dan hubungan baik, me- gantung, saling percaya • nyenangkan, persahabatan dan respek • • 6 • Di tengah lalu lintas Manajemen • • 5 5,5 • • Kinerja organisasi yang baik melalui keseimbangan antara • 4 pekerjaan dan memelihara moral pada tingkat yang menyenangkan • • 3 Manajemen yang ”miskin” Manajemen sekedar • memenuhi Kewenangan • • 2 • • • 1 1,1 9,1 • • Rendah • 1 2 3 4 5 6 7 8 9
  • 9. Seperti terlihat dari gambar di atas, pemimpin dapat memperoleh skor terbentang dari 1 hingga 9 pada dua sisi ”menaruh perhatian (concern) pada orang” maupun ”menaruh perhatian pada produksi,” tergantung pada responnya terhadap kuesioner kepemimpinan yang diajukan. Dari kedua jenis skor yang diperoleh kemudian diplot ke dalam Kisi-kisi Kepemimpinan (Grid Kepemimpinan), yang menggambarkan orientasi kepemimpinan yang berbeda-beda. Setiap orientasi merefleksikan suatu asumsi yang unik dalam rangka menggunakan kekuasaan dan kewenangan menyatukan orang untuk produksi (Blake &McCanse, 1991). Sebagai contoh dari sebuah model kompetensi untuk perusahaan besar yang bergerak di bidang teknologi tinggi, akan terlihat pada gambar di bawah ini. Lingkaran dalam menggambarkan kompetensi-kompetensi yang bersifat umum, sedangkan lingkaran luar menggambarkan berbagai sill yang lebih spesifik, yang dibutuhkan oleh para manajer, agar dapat menuju keberhasilan perusahaan besar ini menapak abad ke 21. Lebih jelasnya, dilukiskan secara lengkap seperti di bawah ini:
  • 10. Skill Manajemen Nilai-nilai pribadi Skill visi & KomunSikasi strategi Hasil Raihan Kaitan orang Proses Motivasi Sponsor Pengembangan Perubahan RODA PROFILIORI
  • 11. d. Pengukuran/Penelitian Perilaku Kepemimpinan: Instrumen Umpanbalik Multirater (Berganda). Salah satu cara untuk mengembangkan efektivitas kepemimpinan ialah menautkan praktisi kepemimpinan dengan umpan balik yang dikaitkan dengan frekuensi dan skill yang mereka lakukan dalam berbagai jenis tipe perilaku kepemimpinan itu sendiri. Telah diperlukan waktu sekitar 10 tahun dan dana yang tidak sedikit untuk memenuhi tuntutan ini. Cara ini disebut ”360 derajat” atau ”umpan balik multirater/berganda,” salah satu instrumen yang dipakai di kalangan industri banyak negara dan ternyata cukup berhasil (Gebelein, 1994; Tichy & Cohen, 1997; Edward & Ewen, 1996; Campbell & Curphy & Tuggle, 1995; Lepsinger & Lucia, 1997; Tornow & London, 1998; Collons, 1999; Morical, 1999; Bracken & Timmeck & Church, 2000). ”Umpanbalik berganda” ini telah diterjemahkan dalam 16 bahasa dan lebih dari lima juta manajer telah menerima umpanbalik terhadap skill kepemimpinan mereka dari instrumen ini (Curphy, 2001). Karena ternyata telah dimanfaatkan baik di sektor publik dan swasta, ada baiknya kita kaji lebih jauh.
  • 12. Secara sederhana darimana saja sumber ”Umpanbalik Berganda atau 360 derajat” tersebut, dapat dilihat dalam gambar sederhana berikut: Pimpinan/Boss Hasil-hasil dari Umpanbalik 360 derajat Diri Sendiri Kelompok Laporan Langsung
  • 13. Ada banyak juga yang menolak model ini dengan berbagai alasan, antara lain: • Ia begitu yakin bahwa pemimpinnya menganggap ia telah baik. • Umpanbalik itu bisa saja bias, apalagi kalau banyak yang cemburu atau kurang senang padanya. • Sebaiknya yang memberikan umpanbalik itu bukan sembarang orang, tetapi yang terpilih. • Kekuatan seseorang itu pada dasarnya sesuatu yang telah ada dan tepat, sedangkan kelemahan orang seringkali dinilai secara berlebihan. • Saya pikir para pemberi saran itu sering tidan tulus dan terlalu mengada-ada. • Mereka kadang-kadang terlalu fanatik pada persepsinya, sementara saya sebenarnya telah berubah banyak, yang mereka tidak ketahui.
  • 14. Lalu apa yang dapat dimanfaatkan oleh para praktisi kepemimpinan dari model ini? Ada beberapa manfaatnya, antara lain: • Pertama seorang manajer mendapatkan umpanbalik yang lengkap beberapa kali dalam karirnya. • Kedua, dari model ini dapat dikembangkan model kompetensi bagi organisasi yang bermanfaat untuk mendapatkan kepemimpinan seperti apa saja yang dibutukan oleh organisasi, agar dapat mencapai tujuannya dengan baik (Ulrich, Zenger & Smallwood, 1999). • Ketiga, model ini mungkin yang terbaik untuk saat ini bagi para praktisi kepemimpinan. • Keempat, memungkinkan untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan melalui berbagai skill kepemimpinan sesuai dengan beragamnya umpanbalik yang masuk. • Dapat dikembangkan lebih lanjut sasaran-sasaran/tujuan-tujuan khusus yang dapat ditarik dari beragam umpanbalik yang masuk tersebut. • Keenam, perilaku kepemimpinan berubah seiring waktu dan akan lebih baik lagi bila perubahan itu didasarkan pada umpanbalik yang lengkap dan relatif obyektif. • Hanya bagaimanapun juga, perlu diperhatikan nilai-nilai budaya, ras, dan jender dalam mengimplementasikannya, agar tidak justru model ini malah tidak dapat dimanfaatkan dengan baik dan bahkan mungkin ditolak.
  • 15. KEPEMIMPINAN INDONESIA FORMAL DAN INFORMAL Pendahuluan Dalam buku “Leadership: Enhancing the Leassons of Experience” (Hughes, Ginnett & Curphy, 2002), pada bagian pertama dari lima bagian buku itu, mulai dari halaman satu sampai dengan halaman 86 mengkaji tentang kepemimpinan sebagai sebuah proses, bukan sebuah posisi. Kepemimpinan adalah suatu proses bukan sebuah posisi –adalah sebuah konsep pemikiran yang dengan jelas– yang selama ini sering rancu. Berikut ulasan singkat tentang kepemimpinan formal dan informal. Dalam buku: Kybernology, Ilmu Pemerintahan Baru (Taliziduhu Ndraha, 2003:220) dinyatakan bahwa salah satu sumber daya yang bisa mempengaruhi orang lain adalah otoritas (kompetensi, jabatan, pangkat). Seorang pemimpin dapat memiliki otoritas jika dia diangkat menjadi kepala unit tertentu. Pemimpin yang memiliki sumber daya seperti itu disebut pemimpin formal. Pemimpin lain yang tidak memilikinya disebut pemimpin informal
  • 16. Seorang kepala dapat memiliki kepemimpinan jika ia berhasil menumbuhkan, menggunakan dan mengembangkan berbagai daya kepemimpinan diatas. Kepala yang terbukti memiliki kepemimpinan disebut kepala yang berkepemimpinan. Yang lain disebut kepala yang tidak berkepemimpinan. Kombinasi antara kepemimpinan dengan kekepalaan dapat menghasilkan sinergi yang luar biasa, tetapi hal ini sukar sekali diwujudkan dalam praktek.
  • 17. Reinterpretasi Kepemimpinan Leadership atau kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses penggunaan pengaruh oleh pemimpin terhadap pengikut dalam situasi tertentu. Orang yang (terbukti) memiliki kepemimpinan disebut pemimpin. Jadi pemimpin tidak given, melainkan achieved. Rumusan kepemimpinan yang paling ideal atau Das Sollen, pada hakikatnya adalah suatu state of mind and stat of the spirit (Abdulgani, 2003). Berikut makna dari teori-teori kepemimpinan yang dikaji dalam buku Kepemimpinan Pemerintahan di Indonesia (Pamudji,1989). Berbagai pendapat tentang kepemimpinan dikelompokkan oleh Pamudji, sebagai berikut: a. Kepemimpinan sebagai titik pusat proses-proses kelompok (leadership as a focus of group process). b. Kepemimpinan adalah suatu kepribadian yang mempunyai pengaruh (leadership as personality and its effects). c. Kepemimpinan adalah seni untuk menciptkan kesesuaian faham atau kesetiaan , kesepakatan (leadership as the art of inducing compliance).
  • 18. d. Kepemimpinan adalah pelaksanaan pengaruh (leadership as the exercise of inluence). e. Kepemimpinan adalah tindakan atau perilaku (leadership as act or behavior). f. Kepemimpinan adalah suatu bentuk persuasi (leadership as a form of persuasion). g. Kepemimpinan adalah suatu hubungan kekuatan/kekuasaan (leadership as a power persuasion). h. Kepemimpinan adalah sarana pencapaian tujuan (leadership as an instrument of goal achievement). i. Kepemimpinan adalah suatu hasil dari interaksi (leadership as an effect of interaction). j. Kepemimpinan adalah peranan yang dipilahkan (leadership as a differentiated role). k. Kepemimpinan sebagai inisasi (permulaan) dari struktur (leadership as the initiation of structure).
  • 19. Karakteristik Pemimpin yang sukses • Kemampuan berkembang dan beradaptasi. • Kemampuan untuk mengembangkan relasi guna berkolaborasi. • Kemampuan membangun dan memimpin tim. • Non auditarian. • Kinerja yang konsisten dan prima. • Ambisi. Karakteristik Pemimpin yang “Tergelincir” • Ketidak mampuan berkembang dan beradaptasi. • Miskin relasi. • Ketidak mampuan membangun dan memimpin tim. • Autotarian. • Kinerja yang buruk. • Ambisius.