Sistem CVT (Continuously Variable Transmission) merupakan sistem transmisi otomatis yang dapat mengubah rasio putaran silinder mesin secara terus-menerus tanpa terputus untuk mencapai perpindahan gigi yang halus. Sistem ini menggunakan dua puli bergerak yang dihubungkan dengan sabuk V untuk mengubah rasio putaran antara poros masukan dan keluaran sesuai dengan kecepatan kendaraan. Sistem CVT mampu mengoptimalkan putaran mesin
2. ① Crankshaft & nut
② Primary sliding sheave
③ Primary pulley weight
④ Secondary fixed sheave
⑤ Secondary sliding sheave
⑥ Primary drive gear shaft
⑦ Clutch housing
⑧ Clutch carrier
⑨ V-belt
⑩ Primary fixed sheave
①
②
③
⑤ ⑥
⑦
⑧
⑨
⑩
• Parts name
B
D
C
FE
J
I
H
G
A
Mekanisme
J
D
3. C.V.T system
E/G rpm
Vehicle speed
Max power E/G revolutions
Gear transmission system
(At full-throttle acceleration)
LOW
2ND 3RD 4TH TOP
1. Kelebihan utama dari sistim CVT
- Memberikan perubahan kecepatan dan perubahan torsi dari
mesin ke roda belakang secara otomatis .
- Perbandingan ratio yg sangat tepat tanpa harus memindah gigi .
- Tidak terjadi hentakan yang biasa timbul pada perpindahan gigi .
- Perubahan kecepatan sangat lembut dengan kemampuan
mendaki yang baik .
4. Primary sheave side
Secondary sheave side
1
2
3
4
5
6
7
8
8 Kick crank One way clutch
Starter motor 1 Starter wheel Primary sheave
Secondary sheave
Rear wheel
3 V-belt
2 Crank shaft
4 Clutch carrier5 Clutch housing
6 Primary drive gear shaft 7 Drive axle
• Flow chart of power
2. Rangkaian route tenaga
6. Clutch housing
Clutch carrier
Sliding sheave
Fixed sheave
Torque cam
Torque cam
Clutch carrier
Clutch housing
Fixed sheave
Sliding sheave
TOP
LOW
( 2 ) Bagian pulley kedua -- ( puli kedua )
7. Element
Collar section
Weight
compartment
4. Sistim pendinginan pada rumah V-belt dan
bagian sliding .
Pendinginan V-belt
Suhu dalam rumah V-belt sangat panas adapun panas yang
ditimbulkan disebabkan oleh :
- Panas v-belt itu sendiri , koefisien gesek dari kopling .
- Panas karena mesin dan lain-lain .
10. Input
(Crankshaft side)
Output
(Wheel side)
Primary sheave
V-belt
Secondary
sheave
Kopling centrifugal menyentuh rumah kopling
Kopling centrifugal mulai mengembang dari putaran 2.550 ke 2.950 rpm
Kopling terkopel penuh pada putaran 4.700 ke 5.300 rpm
( 2 ) Saat mulai berjalan
11. Kopling centrifugal menyentuh rumah kopling
Kopling centrifugal mulai mengembang dari putaran 2.550 ke 2.950 rpm
Kopling terkopel penuh pada putaran 4.700 ke 5.300 rpm
( 2 ) Saat mulai berjalan
13. Gaya centrifugal pada pemberat akan semakin besar , seiring
dengan bertambahnya kecepatan .
( 3 ) Putaran menengah
14. ( 4 ) Putaran tinggi
Output
(Wheel side)
Input
(Crankshaft side)
Jika piringan pulley secondary semakin melebar , maka diameter
V-belt pada pulley semakin kecil , sehingga menghasilkan
perbandingan putaran yang semakin meningkat .
15. ( 4 ) Putaran tinggi
Jika piringan pulley secondary semakin melebar , maka diameter
V-belt pada pulley semakin kecil , sehingga menghasilkan
perbandingan putaran yang semakin meningkat .
16. 6. Torsi cam / cam penambah torsi
(A)
Normal operation
① Secondary fixed sheave
② Secondary sliding sheave
(A) Beban ringan pada roda belakang
A
1
2
17. Kondisi mendaki atau penambahan percepatan /
akselerasi .
(B)
(B) Beban bertambah besar pada roda belakang
③ V-belt
④ Torque cam
NarrowB
3
4
18. A. Pelumasan Colar pada pulley primer
Sebab :
Jika tidak ada pelumasan, akselerasi / percepatan tidak halus
karena gerakan penyesuai pada primary sheave tidak bekerja
dengan baik .
Service point :
Pertama, lumasi gemuk pada permukaan collar, selanjutnya
sebelum dipasang pada Pulley primer tetap, bersihkan gemuk yang
berlebihan pada bagian luar dari seal oli agar tidak terjadi slip.
Perawatan System C V T
B. Bagian dalam starter wheel gear , starter idle gear, drive axle dari
secondary sheave.
Sebab : Putaran tidak lancar , lihat CVT poster untuk pedoman pelumasan .
19. Perawatan System C V T
(1) Point pelumasan
•Pulley primer yang bergeser
•Collar
Gemuk yang disarankan
Shell Sunlight 3 ®
Shell Sunlight 3 : adalah gemuk serbaguna dan sangat cocok untuk
melumasi roller dan plain bearing.
Ketahanan suhu : 20 * C sampai dengan 135 * C .
Perhatian : Jangan sampai gemuk menyentuh permukaan pulley .
Jika pulley terkena gemuk, bersihkan dengan ALKOHOL
20. C. Pelumasan Torsi cam pada Pulley sekunder .
Sebab :
Jika tidak terdapat gemuk atau pelumas bagian ini :
1. Akselerasi tidak lembut
2. Mendaki kurang kuat karena pulley sekunder tidak bekerja dengan baik
3. Pin guide dan alur pin guide terjadi keausan .
Service point :
- Lumasi dengan gemuk disekitar pin guide dan pulley sekunder bergerak
- Bersihkan gemuk yang berlebihan pada bagian luar pulley sekunder,
untuk menghindari agar gemuk tidak menyentuh kopling centrifugal dan
rumah kopling .
Perawatan System C V T
21. ①
②
Pelumas yang dianjurkan
Shell Dolium grease R ®
2. Pelumasan pada bagian
Pulley sekunder
•Pulley sekunder tetap 1
•Pulley sekunder bergerak 2
•Bearing / celah torsi cam
Perhatian : Jangan sampai gemuk menyentuh permukaan pulley .
Jika pulley terkena gemuk, bersihkan dengan ALKOHOL
Perawatan System C V T
22. ②
①
Pelumas yang dianjurkan
Shell Dolium grease R ®
(3) Pelumasan Torsi Cam
• Alur pin 1
•O-rings 2
Shell Dolium R grease dipakai pada bagian pin guide pada
secondary sheave .
Gemuk ini tahan terhadap panas dan tahan terhadap
kebocoran karena bersifat lengket .
Perhatian : Jangan sampai gemuk menyentuh permukaan pulley .
Jika pulley terkena gemuk, bersihkan dengan ALKOHOL
Perawatan System C V T
23. Perawatan System C V T
4. Penggantian oli gear
Cara Penggantian :
1. Jalankan terlebih dahulu sepeda
motor untuk beberapa saat,
selanjutnya matikan mesin.
2. Buka baut penguras oli gear yang
berada dibagian bawah .
3. Kapasitas oli gear ( 100 cc )
4. Penggantian pertama pada jarak
tempuh 500 km selanjutnya
setiap 10.000 km .
Plug
Oil drain bolt
24. Primer
Weight / Pemberat
Bentuk / alur Cam
Hambatan gerak
Bagian yang bergerak kesamping
Bagian pemberat / Weight
Bagian tetap (Collar dan pulley
bergerak)
Permukaan pulley dan V belt
Sekunder
Per
Torsi cam
Hambatan -
pergerakan
Bentuk Alur
Karakteristik V-belt
Kemampuan mesin
Bagian torsi cam (Pin dan
alur)
Permukaan pulley dan V belt
Bagian tetap (pulley tetap )
Service Point
Perubahan akan terjadi pada beberapa bagian dan menimbulkan masalah :
Bagian Part/jenis problem Pemeriksaan
25. Service Point
Ada kelebihan
Tidak ada
kelebihan
Gambar A ( V-belt kondisi baik )
Gambar B ( Kondisi V-belt saatnya harus diganti )
Harus ada kelebihan dari V-belt
antara V-belt bagian bawah dan
bagian bawah alat pemeriksa V-
belt .
Cross section of V-belt
V-belt check gauge
Jika bagian bawah alat pemeriksa
sudah rata dengan V belt Artinya V-
belt telah aus.
Rekomendasi penggantian :
Tiap 25.000 km .
Pemeriksaan V-belt
18,2 mm
17,2 mm
26. Buka Baut pemeriksa pada cover
crankcase dan masukan alat pemeriksa .
Ukur ketebalan V belt dengan cara
yang benar (lihat hal sebelumnya)
Service Point
Pemeriksaan V-belt
27. V-belt
Permukaan pulley
Untuk menghilangkan suara
noise / berdecit pergunakan
larutan pembersih V-belt
Service Point
Mengatasi V-belt slip
Apabila ada suara berdecit saat
akselerasi, maka periksa keausan
dan permukaan singgung dari V-
belt .
Jika kondisi baik uintuk dipakai lagi ,
pergunakan V-belt cleaner / larutan
pembersih V-belt untuk
menghilangkan suara berdecit /
noise .