SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
TRANSMISI OTOMATIS


Transmisi OtomatisTransmisi otomatis umumnya digunakan pada sepeda motor jenisscooter
(skuter). Transmisi yang digunakan yaitu transmisiotomatis "V“ belt atau yang dikenal dengan
CVT     (Constantly Variable      Transmission ).      CVT      merupakan       transmisi   otomatis
yangmenggunakan sabuk untuk memperoleh perbandingan gigi yang bervariasi.


Seperti terlihat pada gambar di atas transmisi CVT terdiri dari; duabuah puli yang dihubungkan
oleh sabuk (belt), sebuah koplingsentripugal (6) untuk menghubungkan ke penggerak
rodabelakang ketika throttle gas di buka (diputar), dan gigi transmisisatu kecepatan untuk
mereduksi (mengurangi) putaran. Pulipenggerak/ drive pulley centripugal unit
(1)   diikatkan      ke   ujungporos   engkol       (crankshaft);   bertindak    sebagai    pengatur
kecepatanberdasarkan gaya sentripugal. Puli yang digerakkan/ driven pulley
(5) berputar pada bantalan poros utama (input shaft) transmisi.Bagian tengah kopling
sentripugal/ centripugal clutch
(6)diikatkan/dipasangkan ke puli (5) dan ikut berputar bersama pulitersebut. Drum
kopling/ clucth drum
(7) berada pada alur porosutama (input shaft) dan akan memutarkan poros tersebut jikamendapat
gaya dari kopling.
337
Kedua puli masing-masing terpisah menjadi dua bagian, dengansetengah bagiannya dibuat tetap
dan setengah bagian lainnyabisa bergeser mendekat atau menjauhi sesuai arah poros. Padasaat
mesin tidak berputar, celah puli penggerak (1) berada padaposisi maksimum dan celah puli yang
digerakkan (5) berada padaposisi minimum.Pada gambar 7.18 di bawah ini dapat dilihat bahwa
pergerakkanpuli (2) dikontrol oleh pergerakkan roller (nomor 7 dalam gambar7.18). Fungsi
roller hampir sama dengan plat penekan padakopling sentripugal. Ketika putaran mesin naik,
roller akanterlempar ke arah luar dan mendorong bagian puli yang bisabergeser mendekati puli
yang diam, sehingga celah pulinya akanmenyempit.
Gambar 7.18. Posisi dan cara kerja puli1. Ujung poros engkol2. Puli penggerak3. Bagian puli
penggerak yang bisa bergeser4. Sabuk (belt)5. Puli yang digerakan6. Poros roda belakang7.
Roller
Ketika celah puli mendekat, maka akan mendorong sabuk ke arahluar. Hal ini akan membuat
puli (2) tersebut berputar dengandiameter yang lebih besar. Setelah sabuk tidak dapat
diregangkankembali, maka sabuk akan meneruskan putaran dari puli (2) kepuli yang digerakkan
(5).Jika gaya dari puli (2) mendorong sabuk ke arah luar lebih besardibandingkan dengan
tekanan pegas yang menahan puli yangdigerakkan (5), maka puli (5) akan tertekan melawan
pegas,sehingga sabuk akan berputar dengan diameter yang lebih kecil.Kecepatan sepeda motor
saat ini sama seperti pada gigi tinggiuntuk transmisi manual (lihat ilustrasi bagian C gambar
7.18). Jikakecepatan mesin menurun, roller puli penggerak (7) akanbergeser ke bawah lagi dan
menyebabkan bagian puli penggerakyang bisa bergeser merenggang. Secara bersamaan
tekananpegas di pada puli (5) akan mendorong bagian puli yang bisadigeser dari puli tersebut,
sehingga sabuk berputar dengandiameter yang lebih besar pada bagain belakang dan
diameteryang lebih kecil pada bagain depan. Kecepatan sepeda motorsaat ini sama seperti
pada gigi rendah untuk transmisi manual
System CVT (Continuously Variable Transmission) memberikan rangsangan yang baik untuk
perkembangan dunia otomotif khususnya sepeda motor di tanah air. System ini dirancang untuk
menopang desain dari sebuah motor yang mempunyai performa bagus, elegan dan dinamis.
Namun kehandalannya patut diacungkan jempol, walaupun banyak yang beranggapan bahwa
motor matic adalah motor bernuansa boros dan pantasnya hanya untuk kaum Hawa.

Lepas dari itu teknologi ini diciptakan untuk memberikan kenyamanan bagi penggunanya,
bukanlah ketakutan akan putusnya V-belt. Adalah teknologi CVT dari Yamaha, teknologi motor
matic pertama ini menampilkan wajah yang tidak asing lagi dan familiar.




System CVT (Continuously Variable Transmission) adalah sebuah sistim transmisi otomatis
yang membuat moment dan percepatan berbeda pada setiap tenaga sentripugal yang diciptakan
oleh kopling dengan perubahan variabel kecepatan dan momen yang kontinue selama adanya
tenaga putar dari engine. Sistim ini menempatkan jenis kopling sentripugal sebagai acuan
terciptanya perbedaan antara input dan output dari engine.

Dorongan rangsangannya sama seperti transmisi manual biasa, tapi perubahan tenaga dan
putaran berangkat dari tenaga mesin pada pulley primer diteruskan oleh V-belt menuju kopling
ke pulley sekunder yang selanjutnya kopling akan meneruskan tenaga putarnya ke as roda
belakang. Gaya sentripugal kopling inilah yang merangsang moment dan putaran menjadi sebuah
perbandingan antara momon dan putaran secara variabel dan kontinue. Inilah yang
memungkinkan otomatisasi dari perubahan yang bukan berasal dari rasio roda gigi transmisi, tapi
rasio pulley primer dan sekunder.

Semua komponen terdapat pada rumah CVT bentuknya adalah lengan ayun sebelah kiri, yang
terlihat begitu besar dan berat. Terdapat tiga komponen utama yaitu pulley primer (drive pulley),
pulley sekunder (driven pulley) dan V-belt. Pulley primer dihubungkan ke crankshaft engine,
sedangkan pulley sekunder dihubungkan ke as-roda oleh V-belt.
Pada saat stationer atau putaran rendah, pulley primer memiliki radius yang kecil dibandingkan
dengan pulley sekunder atau rasio gigi ringan. Seiring dengan bertambahnya putaran mesin
(rpm), maka pulley primer radiusnya juga ikut membesar sedangkan pulley sekunder justru
mengecil atau sama dengan rasio gigi berat. Untuk kerja V-belt hanya menghubungkan kedua
pulley tersebut agar dapat berjalan secara bergantian. Jadi saat pulley primser membesar maka
yang menyebabkan sekunder mengecil adalah karena desakan dari v-belt, karena panjang v-belt
selalu sama pada proses ini karena kedua pulley tersebut bisa bergerak membuat rasio V-belt
yang berbeda.
Gambar tersebut menunjukkan kerja putaran stasioner sampai putaran tinggi pada perubahan
rasio pada kedua pulley dengan bergeraknya V-belt naik dan turun mengikuti momen torsi yang
terjadi.

Berikut adalah kondisi pulley sekunder yang mempunyai torque cam yang begerak menggeser,
ini terjadi perubahan geseran torque cam apabila mengalami kondisi beban ringan maupun
kondisi akselerasi dan menanjak.
Beban mesin dan roda belakang akan selaras apabila pergerakkan torque cam tidak terjadi
kendala, dimana pulley sekunder akan mengikuti pola tenaga dari mesin baik itu membuat rasio
maupun menguncinya.

Demikian mudah-mudahan perkembangan teknologi motor matic di Indonesia semakin pesat dan
menjadikan kenyaman bagi penggunanya.

Gimana?? masih kurang materinya?? Oke, biar lebih apdoll, saya bakal bagikan juga e-book
gratis dari motor matic itu sendiri buat sobat-sobat. Silahkan sobat download lewat link dibawah
ini.

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

9.b. transmisi manual
9.b. transmisi manual9.b. transmisi manual
9.b. transmisi manual
 
Transmisi
TransmisiTransmisi
Transmisi
 
Transmisi manual (2)
Transmisi manual (2)Transmisi manual (2)
Transmisi manual (2)
 
Spesifikasi mobil all new xenia tipe r m (1)
Spesifikasi mobil all new xenia tipe r m (1)Spesifikasi mobil all new xenia tipe r m (1)
Spesifikasi mobil all new xenia tipe r m (1)
 
system kerja cvt
 system kerja cvt system kerja cvt
system kerja cvt
 
Transmisi manual
Transmisi manualTransmisi manual
Transmisi manual
 
13012 8-368214845111
13012 8-36821484511113012 8-368214845111
13012 8-368214845111
 
Clutch (kopling) TKR kendaraan ringan
Clutch (kopling) TKR kendaraan ringanClutch (kopling) TKR kendaraan ringan
Clutch (kopling) TKR kendaraan ringan
 
Laporan kopling
Laporan koplingLaporan kopling
Laporan kopling
 
Pemindah daya
Pemindah dayaPemindah daya
Pemindah daya
 
Tophan cn tugas pak dulkhalim
Tophan cn tugas pak dulkhalimTophan cn tugas pak dulkhalim
Tophan cn tugas pak dulkhalim
 
Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Power Train
Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Power TrainPemeliharaan Mesin Sepeda Motor Power Train
Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Power Train
 
Makalah kopling
Makalah koplingMakalah kopling
Makalah kopling
 
Sistem kopling
Sistem koplingSistem kopling
Sistem kopling
 
Elemen mesin 1
Elemen mesin 1Elemen mesin 1
Elemen mesin 1
 
Makalah kopling tetap
Makalah kopling tetapMakalah kopling tetap
Makalah kopling tetap
 
Elemen mesin II
Elemen mesin IIElemen mesin II
Elemen mesin II
 
Makalah gardan (autosaved)
Makalah gardan (autosaved)Makalah gardan (autosaved)
Makalah gardan (autosaved)
 
Differential & axle ruri
Differential & axle ruriDifferential & axle ruri
Differential & axle ruri
 
Transmisi manual
Transmisi manualTransmisi manual
Transmisi manual
 

Similar to OPTIMASI CVT

PERBAIKAN TRANSMISI.ppt
PERBAIKAN TRANSMISI.pptPERBAIKAN TRANSMISI.ppt
PERBAIKAN TRANSMISI.pptandri185420
 
Bab II Sistem kemudi dan suspensi
Bab II Sistem kemudi dan suspensiBab II Sistem kemudi dan suspensi
Bab II Sistem kemudi dan suspensirizky putra
 
bahan transmisi.docx
bahan transmisi.docxbahan transmisi.docx
bahan transmisi.docxJakaPutra8
 
PPT SISTEM KOPLING.pptx
PPT SISTEM KOPLING.pptxPPT SISTEM KOPLING.pptx
PPT SISTEM KOPLING.pptxssuser0bb0d21
 
PRESENTASI_SISTEM_KOPLING_BAHAN_AJAR_DAS.pptx
PRESENTASI_SISTEM_KOPLING_BAHAN_AJAR_DAS.pptxPRESENTASI_SISTEM_KOPLING_BAHAN_AJAR_DAS.pptx
PRESENTASI_SISTEM_KOPLING_BAHAN_AJAR_DAS.pptxssuser0bb0d21
 
PRESENTASI_SISTEM_KOPLING_BAHAN_AJAR_DAS.pptx
PRESENTASI_SISTEM_KOPLING_BAHAN_AJAR_DAS.pptxPRESENTASI_SISTEM_KOPLING_BAHAN_AJAR_DAS.pptx
PRESENTASI_SISTEM_KOPLING_BAHAN_AJAR_DAS.pptxAdyAchmedMuljoto
 
PPT SISTEM KOPLING.pptx
PPT SISTEM KOPLING.pptxPPT SISTEM KOPLING.pptx
PPT SISTEM KOPLING.pptxssuser0bb0d21
 
Fungsi fungsi sistem kemudi
Fungsi   fungsi sistem kemudiFungsi   fungsi sistem kemudi
Fungsi fungsi sistem kemudiÀlvenda Ryan
 
New step 1 training manual i
New step 1 training manual iNew step 1 training manual i
New step 1 training manual iaduyarpnamor
 
SISTEM KEMUDI
SISTEM KEMUDISISTEM KEMUDI
SISTEM KEMUDIvaozanzen
 
Kuliah 2. Sistem transmisi ................
Kuliah 2. Sistem transmisi ................Kuliah 2. Sistem transmisi ................
Kuliah 2. Sistem transmisi ................ssuserc50ee91
 
Transmisi Manual.ppt
Transmisi Manual.pptTransmisi Manual.ppt
Transmisi Manual.ppttomi58
 
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2Purwadi ae
 
Transmisi Manual.pptx
Transmisi Manual.pptxTransmisi Manual.pptx
Transmisi Manual.pptxAndre Ace
 
09 - Mesin Sekerap - 2021.pptx
09 - Mesin Sekerap - 2021.pptx09 - Mesin Sekerap - 2021.pptx
09 - Mesin Sekerap - 2021.pptxAditandrii
 

Similar to OPTIMASI CVT (20)

PERBAIKAN TRANSMISI.ppt
PERBAIKAN TRANSMISI.pptPERBAIKAN TRANSMISI.ppt
PERBAIKAN TRANSMISI.ppt
 
Bab II Sistem kemudi dan suspensi
Bab II Sistem kemudi dan suspensiBab II Sistem kemudi dan suspensi
Bab II Sistem kemudi dan suspensi
 
bahan transmisi.docx
bahan transmisi.docxbahan transmisi.docx
bahan transmisi.docx
 
TRANSMISI.pptx
TRANSMISI.pptxTRANSMISI.pptx
TRANSMISI.pptx
 
PPT SISTEM KOPLING.pptx
PPT SISTEM KOPLING.pptxPPT SISTEM KOPLING.pptx
PPT SISTEM KOPLING.pptx
 
PRESENTASI_SISTEM_KOPLING_BAHAN_AJAR_DAS.pptx
PRESENTASI_SISTEM_KOPLING_BAHAN_AJAR_DAS.pptxPRESENTASI_SISTEM_KOPLING_BAHAN_AJAR_DAS.pptx
PRESENTASI_SISTEM_KOPLING_BAHAN_AJAR_DAS.pptx
 
PRESENTASI_SISTEM_KOPLING_BAHAN_AJAR_DAS.pptx
PRESENTASI_SISTEM_KOPLING_BAHAN_AJAR_DAS.pptxPRESENTASI_SISTEM_KOPLING_BAHAN_AJAR_DAS.pptx
PRESENTASI_SISTEM_KOPLING_BAHAN_AJAR_DAS.pptx
 
PPT SISTEM KOPLING.pptx
PPT SISTEM KOPLING.pptxPPT SISTEM KOPLING.pptx
PPT SISTEM KOPLING.pptx
 
CVT.pptx
CVT.pptxCVT.pptx
CVT.pptx
 
Fungsi fungsi sistem kemudi
Fungsi   fungsi sistem kemudiFungsi   fungsi sistem kemudi
Fungsi fungsi sistem kemudi
 
AUTOMATIC TRANS.ppt
AUTOMATIC TRANS.pptAUTOMATIC TRANS.ppt
AUTOMATIC TRANS.ppt
 
New step 1 training manual i
New step 1 training manual iNew step 1 training manual i
New step 1 training manual i
 
SISTEM KEMUDI
SISTEM KEMUDISISTEM KEMUDI
SISTEM KEMUDI
 
Kuliah 2. Sistem transmisi ................
Kuliah 2. Sistem transmisi ................Kuliah 2. Sistem transmisi ................
Kuliah 2. Sistem transmisi ................
 
Transmisi Manual.ppt
Transmisi Manual.pptTransmisi Manual.ppt
Transmisi Manual.ppt
 
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2
 
Transmisi Manual.pptx
Transmisi Manual.pptxTransmisi Manual.pptx
Transmisi Manual.pptx
 
Transmisi manual ruri
Transmisi manual ruriTransmisi manual ruri
Transmisi manual ruri
 
Cvt
CvtCvt
Cvt
 
09 - Mesin Sekerap - 2021.pptx
09 - Mesin Sekerap - 2021.pptx09 - Mesin Sekerap - 2021.pptx
09 - Mesin Sekerap - 2021.pptx
 

OPTIMASI CVT

  • 1. TRANSMISI OTOMATIS Transmisi OtomatisTransmisi otomatis umumnya digunakan pada sepeda motor jenisscooter (skuter). Transmisi yang digunakan yaitu transmisiotomatis "V“ belt atau yang dikenal dengan CVT (Constantly Variable Transmission ). CVT merupakan transmisi otomatis yangmenggunakan sabuk untuk memperoleh perbandingan gigi yang bervariasi. Seperti terlihat pada gambar di atas transmisi CVT terdiri dari; duabuah puli yang dihubungkan oleh sabuk (belt), sebuah koplingsentripugal (6) untuk menghubungkan ke penggerak rodabelakang ketika throttle gas di buka (diputar), dan gigi transmisisatu kecepatan untuk mereduksi (mengurangi) putaran. Pulipenggerak/ drive pulley centripugal unit (1) diikatkan ke ujungporos engkol (crankshaft); bertindak sebagai pengatur kecepatanberdasarkan gaya sentripugal. Puli yang digerakkan/ driven pulley (5) berputar pada bantalan poros utama (input shaft) transmisi.Bagian tengah kopling sentripugal/ centripugal clutch (6)diikatkan/dipasangkan ke puli (5) dan ikut berputar bersama pulitersebut. Drum kopling/ clucth drum (7) berada pada alur porosutama (input shaft) dan akan memutarkan poros tersebut jikamendapat gaya dari kopling.
  • 2. 337 Kedua puli masing-masing terpisah menjadi dua bagian, dengansetengah bagiannya dibuat tetap dan setengah bagian lainnyabisa bergeser mendekat atau menjauhi sesuai arah poros. Padasaat mesin tidak berputar, celah puli penggerak (1) berada padaposisi maksimum dan celah puli yang digerakkan (5) berada padaposisi minimum.Pada gambar 7.18 di bawah ini dapat dilihat bahwa pergerakkanpuli (2) dikontrol oleh pergerakkan roller (nomor 7 dalam gambar7.18). Fungsi roller hampir sama dengan plat penekan padakopling sentripugal. Ketika putaran mesin naik, roller akanterlempar ke arah luar dan mendorong bagian puli yang bisabergeser mendekati puli yang diam, sehingga celah pulinya akanmenyempit. Gambar 7.18. Posisi dan cara kerja puli1. Ujung poros engkol2. Puli penggerak3. Bagian puli penggerak yang bisa bergeser4. Sabuk (belt)5. Puli yang digerakan6. Poros roda belakang7. Roller
  • 3. Ketika celah puli mendekat, maka akan mendorong sabuk ke arahluar. Hal ini akan membuat puli (2) tersebut berputar dengandiameter yang lebih besar. Setelah sabuk tidak dapat diregangkankembali, maka sabuk akan meneruskan putaran dari puli (2) kepuli yang digerakkan (5).Jika gaya dari puli (2) mendorong sabuk ke arah luar lebih besardibandingkan dengan tekanan pegas yang menahan puli yangdigerakkan (5), maka puli (5) akan tertekan melawan pegas,sehingga sabuk akan berputar dengan diameter yang lebih kecil.Kecepatan sepeda motor saat ini sama seperti pada gigi tinggiuntuk transmisi manual (lihat ilustrasi bagian C gambar 7.18). Jikakecepatan mesin menurun, roller puli penggerak (7) akanbergeser ke bawah lagi dan menyebabkan bagian puli penggerakyang bisa bergeser merenggang. Secara bersamaan tekananpegas di pada puli (5) akan mendorong bagian puli yang bisadigeser dari puli tersebut, sehingga sabuk berputar dengandiameter yang lebih besar pada bagain belakang dan diameteryang lebih kecil pada bagain depan. Kecepatan sepeda motorsaat ini sama seperti pada gigi rendah untuk transmisi manual
  • 4.
  • 5. System CVT (Continuously Variable Transmission) memberikan rangsangan yang baik untuk perkembangan dunia otomotif khususnya sepeda motor di tanah air. System ini dirancang untuk menopang desain dari sebuah motor yang mempunyai performa bagus, elegan dan dinamis. Namun kehandalannya patut diacungkan jempol, walaupun banyak yang beranggapan bahwa motor matic adalah motor bernuansa boros dan pantasnya hanya untuk kaum Hawa. Lepas dari itu teknologi ini diciptakan untuk memberikan kenyamanan bagi penggunanya, bukanlah ketakutan akan putusnya V-belt. Adalah teknologi CVT dari Yamaha, teknologi motor matic pertama ini menampilkan wajah yang tidak asing lagi dan familiar. System CVT (Continuously Variable Transmission) adalah sebuah sistim transmisi otomatis yang membuat moment dan percepatan berbeda pada setiap tenaga sentripugal yang diciptakan oleh kopling dengan perubahan variabel kecepatan dan momen yang kontinue selama adanya tenaga putar dari engine. Sistim ini menempatkan jenis kopling sentripugal sebagai acuan terciptanya perbedaan antara input dan output dari engine. Dorongan rangsangannya sama seperti transmisi manual biasa, tapi perubahan tenaga dan putaran berangkat dari tenaga mesin pada pulley primer diteruskan oleh V-belt menuju kopling ke pulley sekunder yang selanjutnya kopling akan meneruskan tenaga putarnya ke as roda belakang. Gaya sentripugal kopling inilah yang merangsang moment dan putaran menjadi sebuah perbandingan antara momon dan putaran secara variabel dan kontinue. Inilah yang memungkinkan otomatisasi dari perubahan yang bukan berasal dari rasio roda gigi transmisi, tapi rasio pulley primer dan sekunder. Semua komponen terdapat pada rumah CVT bentuknya adalah lengan ayun sebelah kiri, yang terlihat begitu besar dan berat. Terdapat tiga komponen utama yaitu pulley primer (drive pulley), pulley sekunder (driven pulley) dan V-belt. Pulley primer dihubungkan ke crankshaft engine, sedangkan pulley sekunder dihubungkan ke as-roda oleh V-belt.
  • 6. Pada saat stationer atau putaran rendah, pulley primer memiliki radius yang kecil dibandingkan dengan pulley sekunder atau rasio gigi ringan. Seiring dengan bertambahnya putaran mesin (rpm), maka pulley primer radiusnya juga ikut membesar sedangkan pulley sekunder justru mengecil atau sama dengan rasio gigi berat. Untuk kerja V-belt hanya menghubungkan kedua pulley tersebut agar dapat berjalan secara bergantian. Jadi saat pulley primser membesar maka yang menyebabkan sekunder mengecil adalah karena desakan dari v-belt, karena panjang v-belt selalu sama pada proses ini karena kedua pulley tersebut bisa bergerak membuat rasio V-belt yang berbeda.
  • 7. Gambar tersebut menunjukkan kerja putaran stasioner sampai putaran tinggi pada perubahan rasio pada kedua pulley dengan bergeraknya V-belt naik dan turun mengikuti momen torsi yang terjadi. Berikut adalah kondisi pulley sekunder yang mempunyai torque cam yang begerak menggeser, ini terjadi perubahan geseran torque cam apabila mengalami kondisi beban ringan maupun kondisi akselerasi dan menanjak.
  • 8. Beban mesin dan roda belakang akan selaras apabila pergerakkan torque cam tidak terjadi kendala, dimana pulley sekunder akan mengikuti pola tenaga dari mesin baik itu membuat rasio maupun menguncinya. Demikian mudah-mudahan perkembangan teknologi motor matic di Indonesia semakin pesat dan menjadikan kenyaman bagi penggunanya. Gimana?? masih kurang materinya?? Oke, biar lebih apdoll, saya bakal bagikan juga e-book gratis dari motor matic itu sendiri buat sobat-sobat. Silahkan sobat download lewat link dibawah ini.