2. +
KASUS
Kecurangan dalam Ujian Nasional di SD 06
Petang Pesanggrahan itu mencuat setelah
salah satu orangtua siswa, Irma Winda
Lubis, mengadukan ke Komnas
perlindungan anak bahwa anaknya dipaksa
saling mencontek dengan siswa lain saat
ujian nasional. Bahkan, menurut Irma, guru
pun membuat perjanjian bahwa kejadian
saling mencontek itu tidak boleh dibocorkan
kepada siapapun, termasuk orangtua.
4. +
DEFINISI HATI NURANI
Adl suatu standard perilaku internal yang mengontrol
tindakan sso yg menghasilkan ketidaknyamanan scr
emosional ketika berbuat salah (Papalia, 2002)
Hati nurani bergantung kepada keinginan dalam diri u/
melakukan sst yg benar krn ia yakin bhw hal itu benar;
bukan atas kehendak orang lain yg menyuruhnya
Sebuah sistem pengendalian dalam diri yang
bertanggungjawab untuk memunculkan dan
mempertahankan pengaturan diri (self-regulation)
(Kochanska & Aksan, 2006).
5. +
Kochanska, Koenig, Barry, Kim, dan
Yoon (2010)
Hati nurani merupakan kesatuan dari perilaku dan emosi yang
teratur dan muncul pada usia 1-4 tahun
Hati nurani dapat mencegah perilaku agresif, destruktif, dan
gangguan tingkah laku lainnya
6. + Dua hal penting dalam membangun pondasi
hati nurani pada anak (Hoffman, 1983)
1. Internalisasi aturan
yang diberikan oleh
orang tua pada masa
kanak-kanak yang
didapatkan melalui
interaksi antara orang
tua dan anak
2. Pengalaman anak
dalam berempati
terhadap kesusahan
orang lain
Memiliki kompetensi adaptif yang positif dan
mendorong terbentuknya perilaku prososial
7. + Tiga komponen hati nurani
(Kochanska & Askan, 2006)
1. Moral emotion
Berkaitan dengan perasaan bersalah yang
dialami secara nyata. Perasaan ini dapat
menjadi mesin motivasi yang dapat mencegah
kelakuan buruk dan sebagai penanda bagi anak
mengenai karakteristik pribadi yang negatif
Dibutuhkan pengasuhan
yang hangat
8. + Bagaimana pengasuhan yang
hangat dalam mengembangkan
moral emotion?
Bukan langsung memberitahu kesalahan anak dan
konsekuensinya Anak akan melawan dan menganggap itu
bukan kesalahanny
Ajaklah anak untuk berdiskusi: Mengapa ia melakukan hal tsb?
Ajak untuk membayangkan bagaimana perasaan teman yang
diperlakukan dengan buruk?
9. +
2. Moral conduct
Perilaku aktual yang ditunjukkan oleh
anak dan merupakan cerminan dari
kapasitas eksekutif anak untuk
mematuhi aturan dan standar
Pengalaman
rasa bersalah
Perasaan cemas
dan takut untuk
melukai orang lain
Perilaku moral
yang
terinternalisasi
10. +
3. Moral cognition
Berkaitan dengan pemahaman anak
mengenai aturan dan standar
perilaku, serta pemahaman
mengenai konsekuensi yang
didapatkan oleh diri sendiri dan orang
lain
11. +
Hasil penelitian longitudinal
Kochanska dkk (2010)
Anak yang memiliki pengalaman-pengalaman mematuhi aturan
meski tidak diawasi orang tua cenderung menganggap dirinya
sebagai anak yang baik
Hal tersebut membentuk moral self dan moral identity pada
anak dan dapat memprediksi perilaku sosial dan adaptif
pada anak saat usia sekolah
12. +
Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Pengalaman-pengalaman tersebut menjadi penguat bagi anak
dan membentuk skema kognitif pada anak yang
menjadikannya dorongan dalam melakukan tingkah laku
prososial
13. +
Hasil penelitian longitudinal
Kochanska dkk (2010)
Kehadiran Ibu:
51 jam per
minggu
Mother-Child
positive
relationship
Membangun
empati anak
terhadap Ibu
Positive
Conscience and
Behavior
14. +
MANFAAT HATI NURANI
Hati nurani mendorong anak u/ berani mengatakan
“TIDAK” pada hal2 yg negatif.
Membantu anak menahan hawa nafsu dan sadar
akan konsekuensi terhadap setiap perbuatan yg
dilakukan.
Mengingatkan anak u/ selalu berkata dan
berperilaku jujur dan dapat dipercaya.
Berani untuk mengakui kesalahannya dan berkata
“maaf”.
16. +1. CIPTAKAN KONTEKS BAGI
PERKEMBANGAN MORAL
Jadilah contoh
moral yg baik
Kembangkan
hubungan yg
erat & saling
menghargai
Ajarkan
keyakinan moral
orgtua pada
anak
Menuntut anak
melakukan
tindakan
bermoral
Ajarkan
penalaran moral
Menjelaskan
aturan yg
ditetapkan
17. +
Apa yg kita lakukan jauh lbh
berpengaruh thd apa yg kita
katakan?
Segala hal2 kecil mrp pelajaran
moral yg berarti hal yg tjd
sehari2, tiap menit adl hal yg
diserap anak
“Kalau aku mrp satu2nya orang
yg memberi contoh kpd anak
mengenai benar & salah, Apa yg
telah didapat anakku hari ni?”
18. +CONTOH PERILAKU SEHARI2 PADA
ORANG TUA YANG MEMBINGUNGKAN
PEMBENTUKAN HATI NURANI ANAK
Melakukan tindakan yang tidak sejalan dengan
apa yang kita ingin ajarkan pada anak, misalnya
•Atasan menelpon dan kita minta untuk mengatakan kalau
sedang tidak ada dirumah
•Anak tidak masuk sekolah karena kita tertidur dan kita
katakan kalau anaknya sakit
•Membantu anak mengerjakan sebagian besar pekerjaan
rumahnya yang sebenarnya adalah tanggung jawabnya
untuk belajar
•Melanggar lampu lalu lintas saat lengang atau masuk jalur
bus way dan mengatakan tidak ada polisi pada saat anak
sedang berada di dalam mobil
19. +2. AJARKAN KEBAJIKAN U/ MEMPERKUAT HATI
NURANI & MENGARAHKAN HATI NURANI
Tentukan
kebajikan utama
Lakukan 1
kebajikan/bulan
Sharing bersama
ttg suatu makna
kebajikan
Menjadi contoh
bg anak “kata2,
perilaku”
Mendorong
penerapan
kebajikan
Mendorong anak
mempraktikkan
kebajikan
22. +CARA MENINGKATKAN
PERKEMBANGAN AGAMA PD
ANAK
Mengikutsertakan
anak dlm
keg.agama
Membiasakan taat
beribadah
Membaca kitab suci
& cerita
Mendidik kesalehan
sosial
24. +
TUGAS
Ceritakan pengalaman yang membuat anda merasa bersalah
dan anda masih ingat sampai saat ini!
Adakah pelajaran yang anda dapatkan dari pengalaman
perasaan bersalah tersebut?
Apakah pelajaran tersebut anda terapkan ketika dihadapkan
suatu masalah yang serupa? Ceritakan!
Editor's Notes
Anak yang memahami dan mematuhi aturan dengan tanpa adanya pengawasan dari orang tua. Serta memiliki kepedulian terhadap orang lain dan merasa bersalah jika menyakiti orang lain cenderung dan yang merasa tidak nyaman ketika mereka melakukan pelanggaran biasanya menunjukkan perkembangan moral dan hati nurani yang positif
Moral emotion: perasaan cemas ketika melakukan kesalahan dapat menjadi motivasi dasar dalam menghalangi tindakan kekerasan.
Perasaan bersalah pada anak itu natural, merupakan bagian dari temperament dan karakteristik anak
Terdapat effortful control ketika anak telah mendapatkan pengalaman mengenai perasaan bersalah.
Usaha mengontrol ini akan terjadi secara natural dimana anak secara sukarela mematuhi standar perilaku meski tanpa pengawasan dan peringatan dari orang dewasa.
Moral kognisi bukan hanya dipengaruhi oleh temperament anak dan interaksi dengan orang tua. Moral kognisi dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lebih kompleks, yakni pendidikan, usia, dan lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang
Melalui interaksi antara orang tua dan ibu, ibu memberikan keyakinan pada anak dengan membagi pengalaman yang ibu rasakan. Pengalaman anak terhadap kesedihan yang dirasakan ibu membantu anak memahami apa yang dapat melukai hati orang lain. Hal ini menjadi pondasi kuat dalam perkembangan hati nurani dan tingkah lakunya.