Dokumen ini berisi tentang Keputusan Pimpinan MPRS No. A3/1/6/MPRS/1965 yang membentuk dua Komisi Sidang Umum MPRS ke-III, yaitu Komisi Haluan Negara dan Komisi Banting Stir (Pembangunan). Komisi-komisi tersebut dibentuk untuk melaksanakan Pasal 11 Peraturan Tata-Tertib MPRS dan dapat membentuk Sub-Komisi sesuai keperluan."
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Komisi Banting Stir Sidang Umum MPRS ke-III
1. IIIADJELIS PERMUSJAWAR,ATAN RAKJAT SEMENTARA
REPUBLIK INDONESIA
BUI(U I(ELIMA
SIDANG UMUM MPRS I(DTIGA TAHUN T965
DJILID ITT.B
,,J . r,
t.ir{oMrsr-KoMrsr iiffill
(RrsaLAH MUSJAwaRAH r(oMrsr BANTTNG sTfr&jiit"':, t.i1, r' .
PENERBITAN MPRS
TAHUN I972
t)
:*------- J*,-.--{a.L*--. .. :---a$..*ir -n-;:**..-.r-.-r::j
2. MADJELIS PEBMUS'JAWABATAII RAKJAT SSMENTABA
BEPUBLIK INDONESIA
BUITU I(DLIMA
SII}ANG UMUM MPBS I(DTIGA TATUN IS65
DJILIID III. B
ITOMISI-KOMISI
(BISALAH MUSJAWABAH I(OMISI BANTING STIN)
l
I
I
i.t
.I
t
PERpu".ffirltA Jg.rs pEnMusyil^;^.,:
^:'l
,, o, *^1-t*HSJl,t*n' nn xYA r,l
tga / elqs
3. DAFTAR ISI:
DA.SAR HUKUM
Keputusdn Pimpinan Madielis Permusiawatutaf:r' Rakjat Semcritara - ::-
Republik Indonisia No. Al/I /6/MPRs/7965,:tentahg Pbrntieritukan. : -.:
Komisi-komisi Sidang Umum MPRS ke-III .........:.............::...:...r... . . .',, 17
RISALAH.RISALAH NEPAT.
1. Pokok-Pokok Pernbitianan Dalam Sidang Komisi'Bantia$ Stit,
Rapat Ke-1 Tanggal 13 April 1972 ...............i...... .......,:............-..:.. , 3t
2. Risalah Mu.sjawarah Gabungan Antara Panitia IX (Haluan Negara)^.'-
Dengan Panita X (Banting Stir)
3. Risalah
( 1).
(2).
(3).
(4).
(5).
(6).
(7).
(8).
(e).
(10).
(11).
(r2).
(13).
(14).
(15).
(16).
(17).
(18).
(1e).
(20).
(21).
Musjawarah Rapat Ke-2, Atiara Pemandangan Umum:
Soemali Prawirosoedirdjo (Golongan Nasionalis) ............
Andi Patoppoi (Kelompok Islam) ..................:.
Ir. Sakirman (Kelompok Komunis)
Dr. M. Darwis (Kelompok Gabungan) ................:...........
Komodor Udara Sutojo (Kelompok Karya ABRI)
Dr. A.K. Gani (Kelompok Nasionaiis) ............................
H. Munir Abisudjak (Golongan Islam)
Drs. I. Pirry
40
44
47
57
60
63
6'
72
79Ni. H. Aminah Hidajat (Kelompok Gabungan)
Kol. Laut Drs. Moh. Kamal
H. Suwono (Golongan Nasionalis)
Abdullah Affandi (Kelompok Islam)
Sudjito (Kelompok Islam)
B. Mang Reng Say (Kelompok Gabungan) ............. 97
Herman 7ajoi (i(elompok Nasionalis) ............. 'tl3
Runturambi (Kelompok Komunis) tll
Siauw Giok Tjhan (Kelornpok Gabungan) ............. L23
Isi hati Nurani dari Maj. Djen. Prof. Dr. Kijai Moestopo 1,0
Laks. Udara S. Suriadarrna ..+..... L32
Dr. Achmad Dipodilogo (Kelompok Gabungan) ."""""""' 135
Pramudji Hadiwisastra (Golongan Veteran) tJ9
80
84
90
94
l
l
I
,l
ri,
,h
4. (22). Usul dari Brig. Djen' Pql. Mudjoko Koesoemidirdfo ........ t4l
(2.3). G.S. Rumbey (Kelompok Nasionalis)
,,.:.-.!,:, Rumbey (Kelompok Nasionalis) ............. 44
' '(24). K. 'Watdo jo 150
' (zi). AKBP Dr. Awaludin Diamin Drs. MPA ..j..:..:..:.:.:...:.:..:...
-1:r7
nfseres' uusynvARAH
Laporan'PokokPokok Pembitiaraan Panitia Perumus Komisi Banting
Stir Tanggal t4 Dan 15 April 1,965 :.........f..-.....;............-....:................ l6J
Risalah Musiawarah Panitia Perumus Komisi Banting Stii Tanggal 15
April 1965
. ; HA.SIf, IroSJAIVARATI KOMISI.BANTN.IG.STIR
:: - -: -
* Rantjangan Ketetapan MPRS, tentang "Banting Stir; Untuk Berdiri
Diitas;Kaki;"Sendiri' bib{ddng Ekonomi Dan Pemlangirnall ..-..... l7J
6
.-FT 'r!trt
5. Pengantar
"Kedaulotan adalah ditangan ralciat d,an
dilakukan, sepenuh'nia oleh' Madielis Permu'
sjawaratan Rakiat" AUD'45 Pasal' 7 aiat (2).
Sesuai, d,engan hakekat MPR(S) sebagai Lembaga Negara ter-
tinggi pendjetrit&an seluruh Rakjai pelo4u sepenuhnia dari pada
keilaulatan Rakjat, MPR(S) nlengenxban rnissi meniuarakan kehen'
dak Rakjat dalam segala q,spelffija.
Atas dasar missi, iang tahi,r dari, hakekat itu, dokumentasi
naskah-naskalt, MPRS jang- lengkap-bulat dan sistimutis diTterlukan
bagi, MPR iang akan datang.
Naskah-dokumentasi, MPRS termaksuil dih'impun dalam se-
itjurnlah, besar djitid-diilid buku "Penerbitan MPRS Tahun 7972",
isaha kegiatan lnt merupakan putusan Pimpinan MPRS ialg kira'
nja akai sangat pentiig artfnja oleh karenu dengan .demikian
berarti, meluaskan tersebarnja prod,uk-Ttroduk legislatif beserta
seluruh prosesnja, iung djuga berarti mengisi aspek daripada pen-
didikan demokrasi pada ma,siarakat.
Dari pengalaman berlembaga selama ini, kita melihat bagaimana
faham "MPR perneg&ng kedaulatan Rakiut", penxegang kekuasaan
ne g &r a t erti,n g g i, diwud judkan dalam pr al$ ek. D eng an tnelnp elad i ard
penerbitan naskah MPRS'Tahun 7972 kdta akun melihat bagai,nana
MPRS pa(la lnasq, Orde Lama dan masa Orde Baru menafsirkan
fungsi dan wewenangnia.
Dalam melultsanakan fungsi dan wewenangnia itu ada iang
bersifat menjimpang bahkan ad,a jang bertentangan dengan derno-
krasi, dan ada iang benar-benar berwatak pelaksanaan Demokrasi
Pantjasi,la. Namun kesemuanja itu mentjerminkan perkembangan
daripada keh,idupan demokrasi, di Indonesia dalam segala aariasinia
baik dalam arti negatif m&%pun positif .
Penerbitan naskah, MPRS Taltun 7972 ini disadiikan sebagai'
nla,na adanja sesuai naskah jang resmi dan otentilt, tid,ak diberikan'
penafsiran ataupun penilaian terhadap materi jang dih'impun itu.
Untuk rnemperoleh gambaran jang menjeluruh, dalam rang-
kaian, sedjarah, perkembang&n pelaksanaan ltedaulatan Rakjat di
Indonesia dan pembinaan kehidupan berkonstitusi, dalam penerbitan
ini dimasukkan pula putusan-putusan Panitia Persiapan Kemer-
dekaan Indonesia (PPKI), Komi,te Nasionul Indonesi,a Pusat (KNIP)
dan Badan Pekerdja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP)
jang berdasarkan ketentuan Aturan Peralihan pasal MUD fi+5
serta Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 76 Oktober 7945,
pernah, pada suatu saat berpero,n nl,endjadi lembaga iang berfungsi
sebagai MPR.
6. Selain daripada itu ilalam penerbitan ini dt'masuklmn pula
putusan-putusan Konstituante (Sidang Pembuat UUD) iang pernah
ada sebelum MPRS pertama bersi'dang pada tahun 7960.
Materi
-
isi naskah diusahakan selengkap mungkin, meliputi
naskah-naskah iang ada sedjak Sidang Umum MPRS iang pertama
tuhun 7960 sampat dengan Sidung Umum MPRS keli,ma talt'un 7968'
keseluruhannja terdiri atas semua putusan-putusan MPRS beserta
seluruh, prosesnja, risalah rapat-rapat pleno Madiel|s, ri,salah, rapat'
rapat Badan Kelengkapan Madjelis dan kegiatan-kegiatannia,
disusun setjara kronologis menurut urutan Sidang-sid,ang Umum
jang be,rsangkutan
Berilasarkan hal itu si,sti,motik penerbitan naskah MPRS
Tah,un 79?2 ini ilisusun d,alarn &ta betns "B(JKU" jang masr,ng'
masing dibagi atas beberapa diilid buku dan untuk beberapa naskah
tertentu terbagi lagi atas seri djihd buku.
Kedua belas "BUKU" tersebut adalah' :
: Pengantar dan Petundjuk me-
ngenai Dokumentasi MPRS.
: Putusan-putusan Panitia Per-
siupan Kemerdekaan Indo:
nesi,a, KNIP, BP-KNIP dan
Konstituante.
; Stdang (Jmum MPRS Pertama
tahun 7960.
: Sidang Umum MPRS Kedua
tah,un 7963.
: Sid,ang [Jmum MPRS Ketiga
tahun 7965.
: Sidang Umum MPRS Keem-
pat tahun 7966.
: Siilang Istimewa MPRS pe(h
tahun 796?.
: Srdnng Umum MPRS Kelima
talrun 7968.
.' Proses pelaksanaan Keputus-
an MPRS No. 5lMPRSl7966.
: Himpunon Putusan putusan
MPRS.
: Hasil karya Panitia-Parutia
AiI Hoc MPR'S jang bertugas
men jusun susun&n p emb agian
kekuasaan lembaga-lembaga
negara menurut sistim UUD
1945 dan menjusun rantjang-
7. BUlfl KESATU
2. BUKU KEDUA
3. BUI{U KETIGA
4. BUKU KEEII;IPAT
5. BUKU KELIMA
6. BUKU KEENAM
?. B(JKU KETUDJUH
8. BUKU KEDELAPAN
9. BAKU KESEMBILAN
10. BUKU KESEPULUH
77. BUKU KESEBELAS
8
t r-
7. 79. BUKU KNDUABELAS
an pelmgkap pendielasan
UUD 1945 serta mmjusun
perintjdan hak-hale azasi mr
nusia,
: Al,bum MPES.
Setan(Iiutnia, untuk'mernperrrLudah penelitwn I pembqt-11gry se'
suatu masdtah, beserta rangkaian prosesnia, Pafu "BUKU KESATU'
t er s ebut iliat as dib er ikan p etund juk-p etund iuk s ep erlun i a men g mai
penerbitan naskah, MPRS Tahun 7972.
Berltehaan d,engan kemampuan anggaran iang terseilia dnn
waktu penjusunan jang relatif-singlcat, malw himpunan naslcah
dokumentasi ini rnasih, belum serlryrno.
Kepada seluruh Stal Seltretarint MPBS dan semua filmlc iang
telah, memungkinkan penerbitan ini diutjapkan terima lcasih dan
penghar g aan jang seb esar-besarnja.
Mudah-mudahan "Penerbitun MPBS 'Tahun 7972" ini, alnn
dapat memberikan manfaat bagi seluruh, Rakiat Indonesia, thuxr,s'
nja bagi generasi iang akan d,atang dan bagi pmt'bongunan Nasional
iang kita t jita-t jitakan
Sebagai penutup pengantar ini, baik kirania kita mengingat
kembali ungkapan filosoof Francis Bacon: "Histories' malrc wise
nnen" itan filosoof Diongsius : "History is Plnlosophg, teach,ing by
e*amples".
Djakarta, 2 Agustus 7977.
ABDULKADIR BESAR S.IT.
Selrr.etaris Umum
Berh,ubung hal-hal teknis, pentietakarn maskah
il,okumantasi ltrP.RS baru d,apat ildl'aksanakan
paila tahun 7972,
I
11. J
KEPU.TUSAN
,PIMPINAN MADJELIS PERMUSJATTARATAN RAKJAT SEMENTAM
REPUBLIK INDONESIA
No. A3l1 |6/MPRS/'65
tentang
PEMBENTUKAN KOMISI.KOMISI SIDANG UMUM MPRS KE.I[.
PIMPINAN MADJELIS PERMUSJA$TARATAN RAKJAT SEMENTARA'
Menimbang:
bahwa untuk melaksanakan Pasal 11 PeratutanTata-Tertib IMPRS perlu
membentuk Komisi-komisi Sidang Umum MPRS ke-III;
Mengingat :
Peraturun Tata-Tertib MPRS;
Mendengat:
Mppakat Rapat Paripurna ke-I Sidang Umum MPRS ke-III pada tanggal
11 April L965;
MEMUTUSKAN:
MenetopLan:
(1) Membentuk 2 (dua) Komisi Sidang
a. Komisi Haluan Negara.
b. Komisi Banting Stir (Pembangunan).
(2') sesuai dengan ketentuan pasal ]L ,aiat (zJ fgSturan Tata-Teftib, Komisi-
-/
t
"*iii
-dai,at
membentui Sub-Komisi-Sub-Komisi menurut keperluan.
Pasal 2,
(1) KOMISI HALUAN NEGARA bertugas me-nielesaikan R antian'gan
K e t e t ap
^n
dan bentuk-bentuk Putusan MPRS tentang :
^.
Pendirian-teguh dan tekad-bulat Rakiat Indonesia dalam menghadapi
p.r[.-fr"gi" Politilc dan Ekonomi 'nasional dan intetnasional
dewasa iniJ sebagai tanggapan MPRS terhadap Amanat- Politik Pre-
.ia."lM""dataris" MPRS; itilat Amanat Politik Ptesiden hal. 2Il.
'b. Pedoman Pelaksanaan Haluan Negara Manipol seperti tetkandung
dalam Gesuti, Tavip dan The Era of Conffontation, dan lainJain.
1.
Umum MPRS ke-III iang bernama
!
I
i
t
13
12. c. Musiawarah unluk Mupakat dalam Demokrasi Terpimpin.
(2) KOMISI BANTING STIR (Pembangunan) bertugas untuk menjelesai.
kan Rantjangan Ketetapar- dan bentuk Putusan MPRS t'
tentang :
Prinsip-prinsip penindjauan dan penjesuaian PNSB dengan tuntutan
perkembangan Revolusi kita dewasa ini (lihat Amanat Politik Presiden
halaman 18).
(3) BAHAN-BAHAN MUSJAflARAH kedua Komisi tersebut adalah: l
^.
Amanat Politik Presiden/Mandataris MPRS iang berdjudul "BER.
: ' DIRI DIATAS KAKI SENDIRI" (Berdikari).
b. Keputusan Pimpina.n MPRS No. A3/1 |2/MPRS/65 Pasal 3 ajat g.) I
jo surat Pimpinan MPRS tertanggal 20 Maret 1965 No.'I't2il/L/
MPRS/'65.
c. Hasil-hasil Panitia IX dan Panitia X BPP-MPRS.
d. Uraian-uraian Pimpinan MPRS dalam rzipat Paripurna dan Komisi
komisi Sidang Umum MPRS ke-III sampai dengan hari Kamis tang-
gal 1.5 April 1965.
(4)
^.
TEMPAT SIDANG Komisi Haluan Negata di : Gedung PLN.
b. TEMPAT SIDANG Komisi Banting Stir (Pembangunan) di :
Ruang Indonesia
-
Gedung MPRS.
(5)
^.
PANITERA Komisi Haluan Negara adalah: Drs. Pitojo,, . , , ,
b.PANITERAKomisiBantingStirada1ah:DrsSoekidjan.
Pasal t.
Mengangkat PIMPINAN dan Anggota Komisi Haluan Negdra se.
bagai berikut :
a. Pimpinan: 1. Sdr. 7akil Ketua MPRS Ali Sastroamidiojo SH,
2. S&. Wakil Ketua MPRS K.H. Idham Chalid.
b. Anggota-anggota seperti Daftar terlampir.
Pasal 4.
Mengangkat PIMPINAN dan Anggota Komisi Banting Stir,(Pem
bangunan) sebagai berikut: ,,
a. Pimpinan : L. Sdr. $7akil Ketua MPRS D.N. Aidit.
2. Sdr. flakil Ketua Maj. Djen. rilTilujo Puspo ludo.
b. Anggota-anggota seperti Daftar terlampir. . , :
I
74
;
I
---:Ir,lltfifh
13. Pasd 5,
k"t,ru MPRS irertindak sebagai KOORDINATOn bagi Komisi Hahran
Negata dan. Komisi
'$ar-rting ,Stir
jPembangupan)i, , :
r: , ' : , . :' Prsat 6;
'' .
. (l) DJANGKA r$fAKTU menielesaikan tugas Komisi adaiah z
dari hari Selasa tanggal 13 s/d Kamis 15 April t'965 djam 20.00.
(2) HASIL KARYA Komisi-Komisi dilaporkan kepada Pimpinan MPRS
dalam rangkap 7 ( t u d j u h ) selambat-lambatnja pada hari Kamis tang.
'gal 15 April 1965 diam 20:00.
(3)Keputusaninimulaibetlakupadahatiditetapkan
Ditetapkan di Bandung. '
: pada tang gal L4 Aprit 1965
PIMPINAN 1
MADJELIS PERMUSJATARATAI.I. RAKJAT SEMENTARA
REPUBLIK INDONESIA
Ketua/U7akil Perdana Menteri III'
.: ttd.
(DR Cr{ArRUr SATEH)
s
,l
I
I
I
t
'l
:,',i';lL
15
14. LAMPIRAN KEPUTUSAN PIMPINAN
No. A 3/1/6/MPRS/1e65
SUSUNAN KEANGGOTAAN KOMISI BANTING STIR
(PEMBANGUNAN) SIDANG UMUM MPRS KE.III
TAHUN 1965
No. No.
Urut: Anggota:
Nama: Djabatan
1. 218/c
2. 1,07 /c
3. 27/A
4. 215/A
5. 256/A
6,. 724/C
7. L 8/A
8. 236/A
9. 109/c
10. 55/A
11. 5r/A
1.2. r79/A
13. I4/C
14. L% lc
15. L4tlc
t6. 22r/c
17. 3/c
18. 27 lB
L9. L0918
20. 158/A
2r. 136/C
22. 108/8
23. 53/B
24. 6/C
25. 22e/A
26. 240/c
27. 145/C
28. 22/B^
16
J.M. IUTakil Ketua MPRS,/Menko D.N, Aidit Pimpinan
J.M, IUTakil Ketua MPRS,/Menko Maj. Djen.
Wilujo Puspo Judo
Soebagio Reksodipoero S.H.
Sunarjo H. A, Prof. S H.
F.'Runturambi
Makki Perdanakusumah, Laks. Muda (U)
F" C. Palaunsuka
Abdullah
,{bdullah, Kol.
Abdullah Afandi, R.
Abdul Azis Dijar, H.
Abdul Azis O.K.H
Abdul Azis Samad
Abdul Karim D.P.
Abdul Madjid, Kol.
Abdul Madjid Djoyoadhiningrat, S.H.
Abdul Madjo
Abdul Nluiz Ali, II.
Abdul Moeis Hasan
Abdutachman Setjowibowo, Kom. Bes. (Pol)
Abdutachman Rainan Djajalaksana Kom. Bes.
(Pol) Dm.
Abberani Sulaeman, Let. Kol. H.
Abdussjukur
Abimanju Ichtiarto
Abubakat Jusuf, H.
Ahem Erningpradja
Achmad Anwar, H.
Achmad Bastari, Brig. Djen. (Pol) H.
,,
,,
,,
Anggota
,,
,,
t,
,t
t,
t,
,,
t,
t,
t,
,,
t,
,,
t,
,,
t,
,t
,t
,,
,t
---";im
29. POKOK-POKOK
PEMBITJARAAN D,{LAM SIDANG KOMISI
'' BANTING STXR "
tanggal
djam
tempat
: 13 April 1965
: 20.30
: Ruang Indonesia.
K e tu a : Major Djenderal Wilujo Puspo Judo
Pembantu Pimpinan :
Sdr. F. Runturambi (Kelompok Komunis).
Sdr. Subagio Reksodipuro S.H. (Kelompok Nasionalis).
Sdr. Sunarjo S.H. (Kelompok Islam).
Sdr. Palaunsuka (Kelompok Gabungan).
Sdr. Laks. Muda Makki Perdanakusuma (Kelompok Angkatan
Bersendjata.
Pend,ahuluan
Sebelum rapat dimulai, Ketua menjatakan penjesalan berhubung
J.M. Menko/Wk. Ketua MPRS D.N. Aidit jang sedianja mengetuai
rapat Komisi ini tidak dapat hadir, berhubung mendadak dipanggil
PJM. Presiden.
Selandjutnja Ketua membatjakan Surat Keputusan Pimpinan
MPRS mengenai pembentukan dan tugas-tugas Komisi.
Dalam atjara pandangan umum ini ketua mengadjukan pokok-
pokok pikiran jaitu memusjawarahkan/menanggapi Pidato PJM.
Presiden tentang Banting Stir dalam salah satu Rantjangan Kete-
tapan MPRS jang telah disiapkan oleh Panitia X BPP-MPRS, jang
berupa :
1. Mensjahkan Amanat Presiden pada Sidang Umum MPRS
ke-III.
2. Mengisi dan mengadakan rumusan-rumusan jang prinsip
untuk melaksanakan pembangunan dan ekonomi, chususnja
dalam menanggapi Amanat Berdikari (Ekonomi per-
djuangan).
Tidak akan dibentuk Sub-sub Komisi melainkan akan dibentuk
Panitia Perumus dimana tiap-tiap Kelompok diwakili oleh pembantu
Pimpinan Komisi dengan ditambah masing-masing kelompok 2 wakil
lagi.
Panitia Perumus akan melaporkan hasil rumusannja kepada
para Anggota MPRS.
- D.ul-rry Sidang ini pembitjara dibatasi untuk tiap kelompok
sebanjak 6 Anggota ketjuali kelompok Gabungan sebanjak 8 Ang-
gota.
31
30. r
l, r' ,
ri
,l
ir
Kelompok Angkatan B er send,jata.
Pembitjara : 2 orang anggota.
Pokok-pokok pembit jaraan :
Menjetudjui Amanat PJM Presiden sebagai dasar Ketetapan
MPRS.
I{enganggap Pidato Presiden sebagai Komando, mewadjibkan
berprihatin untuk mentjapai Sosialisme Indonesia, dimana perlu
adanja persatuan Nasakom dan lebih bekerdja keras.
Konfrontasi disegala bidang untuk menghadapi antjaman
Nekolim.
Menghilangkan exploitation de L'homme par l'homme.
Sebagai konsekwensi dari berdiri diatas kaki sendiri perlu sekali
mempergiat pembangunan dalam bidang pertanian, industri
prasarana dan lain-lainnja.
Pembangunan harus terpirnpin sebaik-baiknja dimana aparatur
jang melaksanakan dan managementnja teratur baik agar
supaja pembangunan dapat berhasil.
Penjederhanaan aparatur pembangunan baik dipusat maupun
didaerah.
Pembangunan sebagai alat revolusi harus menjesuaikan diri
dengan prinsip-prinsip berdiri diatas kaki sendiri.
Kelompok Gabungan:
Pembitjara : 3 orang anggota.
P okok-pokok pembit laraan :
Menjetudjui Pidato PJM. Presiden sebagai dasar Ketetapan
MPRS.
Mengusulkan sebagai berikut :
1. agar prosedur-kerdja dibitjarakan/ditentukan dan bahan-
bahan jang berupa Pidato PJM. Presiden dan 2 working
papers BPP-MPRS dipakai dalam Komisi ini sebagai kesa-
tuan.
2. agar response MPRS terhadap Pidato PJM Presiden ter-
sebut berupa:
a. Ketetapan MPRS dalam soal Politik dan soal Berdiri
diatas kaki sendiri;
b. Garis Besar Pedoman Pelaksanaan Berdiri Diatas Kaki
Sendiri (hasil BPP-MPRS Panitia X);
3. agar hanja ada satu Pola Pembangunan sesuai dengan
Pidato PJM Presiden dan diseimbangkan keadaannja.
4. agar Dewan Pimpinan Ekonomi Nasional ditegaskan posisi-
nja jang harus berarti menjetop daiam arti pembubaran/
atau'pengintegrasian daripada Badan jang sampai dengan
ro;t4
j t1 I
I
I
11,
I
31. sekarang ikut mengurus ekonomi pembangunan dengan
matjam-matjam peraturan dan sebagainja.
5. sesuai dengan ad. 3 agar Pola Pembangunan Daerah dapat
disusun oleh Gubernur bersama dengan DpRGR dan Ba-
kopda.
6. agar amandemen terhadap 2 working papers BPP-MFRS
j_ang telah disampaikan oleh Kelompok Gabungan dapat
diterima/mendapat perhatian setjukupnja.
Mejakini bahwa Pidato PJM Presiden tersebut dapat memper-
kuat kekuatan politik kita sehingga pembangunan materiil han
siprituil dapat dipertjepat berdasarkan Berdiri Diatas Kaki
Sendiri serta memperkuat dalam perdjoangan kita mengganjang
Nekolim.
Kelompok Islam.
Pembitjara : 3 orang anggota.
P okok-pokok pernbit jaraan :
Mendukung Amanat Politik PJM Presiden dan dinjatakan pula
sebagai landasan pokok garis pelaksanaan jang memberikan
arah pada kehidupan baru.
Dinjatakan pula bahwa working papers hasil panitia IX dan X
sebagai alat revolusi.
Sumber authentik adalah Amanat PJM presiden.
Muppenas dan Bappenas segera menjesuaikan projek-projek
pembangunan dengan prioritasnja dan diadakan perintji-an.-
Prioritas.projek diberikan dalam djangka B tahun dan projek-
projek lainnja tetap berdjalan.
I]ntu pelaksanaan export drive perlu ditindjau soal incentive
dan dis-incentive untuk import.
Perlu diadakan tindakan-tindakan tegas terhadap penjeleweng-
an-pen jelewengan.
Hasil BPPMPRS dapat didjadikan naskah.
Diusulkan untuk diadakan 2 Ketetapan :
1. Mendukung Pidato Presiden.
2. Hasil Panitia X jang telah disesuaikan dengan Amanat
Presiden.
Iklompok Nasionalis
Pembitjara : 1 orang anggota.
Pokok-pokok pembitjaraan :
Meljambut Pidato PJM Presiden dengan menitik beratkan per-
soalannja pada bagaimana memprojeksikannja kearah pemba-
ngunan Nasional Semesta Berentjana jang berupa :
33
v /fir.b - 3.
32. J
rrI
i
l, r' "
;r I
1. harus diprojeksikan pada Pembangunan Nasional Semesta
Berentjana (PNSB) baik dalam perentjanaannja maupun
dalam pelaksanaannja.
2. berhubung dengan pelaksanaan PNSB tinggal 3 tahun lagi
sedang projek B ternjata gagal diusulkan agar disusun
Anggaran Pembangunan baru jang bersumber pada jang
konvensionil dan jang baru.
3. adanja 5 matjam anggaran seperti sekarang (Routine, Kre-
dit, Devisa, Pembangunan dan RevolusiiChusus) diusulkan
untuk menjatukan Anggaran Pembangunan dan Anggaran
Chusus dibawah PJM Presiden.
Istilah Banting Stir harus diartikan :
1. sebagai prinsip Berdiri Diatas Kaki Sendiri.
2. sebagai prinsip kemerataan sebagai realisasi Sosialisme
fndonesia.
3. agar prinsip Banting stir dituangkan dalam PNSB sebagai
kelandjutan dari Pola tersebut atau dengan kata lain sebagai
fase terachir dari pelaksanaan PNSB.
PNSB dalam kenjataannja hanjalah pembangunan jang dise-
lenggarakan oleh Pemerintah (segi Pemerintah sadia) diharap-
kan agar Rentjana Pembangunan Semesta dalam kebidjaksanaan
jang akan datang meliputi sektor-sektor lain. Karena itu Pidato
Presiden telah mensinkronisasikan pembangunan, Bappenas dan
Muppenas diminta perhatiannja.
Agar Dekon dalam bidang pembangunan prinsipnja dipegang
demi mentjiptakan pelaksanaan pembangunan semesta ini.
Kelompolt Komunis.
Pembitjara : 2 (dua) orang anggota.
Pokok-pokok pembitjaraan :
Mendukung sepenuhnja Amanat "Berdikari".
Mengusulkan agar sisa-sisa Kapitalisme dan Imperialisme
didalam negeri dikikis habis jang berwudjud tindakan pensitaan
perkebunan-perkebunan milik Inggris dan Amerika dan peng-
ambil-alihan perkebunan-perkebunan milik Belgia, Perantjis dan
Swiss.
Supaja melaksanakan Undang-undang Pokok Agraria dan
Undang-undang Pokok Bagi Hasil setjara konsekwen.
Sembojan "Tanah Untuk Kaum Tani" dalam Djarek supaja
dipatuhi dan dilaksanakan.
Persengketaan-persengketaan mengenai tanah supaja diselesai-
kan atas dasar "Deklarasi Bogor".
Untuk mendorong ekspor koperasi-koperasi harus disehatkan
dengan lindungan Pemerintah.
34
33. Retooling aparatrr Pemerintahan di Pusat maupun di Daerah
agar program pembangunan dapat berdjalan lantjar.
Supaja dilakulan Banting Stir dalam aparat distribusi Negara
chusus_nja dalam perusahaan-perusahaan Niaga Negara igar
perusahaan-perusahaan tersebut dapat menduduki l,eaaing
Position dalam perekonomian Negara.
Supaja dilakukan pengawasan jang efektif dan kontinu dalam
bidang distribusi.
Supaja ditindjau kembali politik upah.
Menghapuskan birokrasi dibidang perdagangan dengan tindakan
menghapuskan Organisasi-organisasi perusahaan Sedjenis.
Fupaja dibentuk Dewan Import-Export jang anggota,anggotanja
berunsurkan Nasakom.
Stop import tekstil jang ekstra lux.
Import hanja dilakukan oleh Perusahaan Niaga Negara jang
melaksanakan import.
Joint Venture dibidang eksport dihapuskan.
dapat lantjar.
Penutup.
_ Rapa-t akan diterugkan pada tanggat 14 April 196b djam 09.00
dengan 16 Pembitjara lagi.
Bandung, tanggal 13 April 1965.
35
34. T
It
i'l
I I'i
,t,l
I
'',t,rl
I [l
,rl
R,ISALAH
MUSJAWAR,AH KOMISI BANTING STIN,
DALAM SIDANG UMUM KE. NI
RAPAT I(8.2.
I. KETERANGAN :
a. Hari
b.
c.
d.
e.
f.
ob.
h.
Tanggal
Djam panggilan
Tempat'
Ketua
Sekertaris
Stenogiaf
Hadir
1. Asmadi Tirtooetomo.
2. Djumhur Hakim.
3. Lie Po Joe.
4. E. Mohammad Mansjur.
5. Moenadir.
6. Rd. Poeger.
7. B.J. Rambitan.
8. Saleh Umar.
9. S.D. Bili.
10. Dr. R. Soeatmadji.
11. Soebagio Reksodipoero
S.H.
12. Soedrasman Tjitrosen-
djojo.
13. Mas Ripaie.
14. O. Suriapranata.
15. S. Danosoegito.
16. Wasis.
77. H. Nuddin Lubis.
18. Abdul ,lrziz Dijar.
19. H.A.A. Achsien.
20. Hussein Saleh Assegaff.
21. Nj. Hadinijah Hadi.
22. H. Munir Abisudjak.
23. K.H.A. Murs.iidi.
24. H. Zain Alhabsji.
25. Muniudin Brodjotruno.
26. H.S. Moeslich.
27. Djamaluddin Malik.
36
Rabu
14 April
09.00
Ruang Indonesia
Maj. Djen. Wilujo Puspo Judo
Drs. Soekidjan.
team DPR-GR.
448 orang Anggota.
i,;i:i
l.
28.
29.
30.
31.
32.
tt?-)r).
34.
35.
36.
qd
Ja.
38.
39.
40.
4I.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
Njaju H. Marijam Kanta
Sumpena.
Kandjoen Koesnomihar-
djo.
H.A. Musaddad.
Nj. Asmah Sjachroni.
Z. Imban.
H.A. Nunung Kusnadi.
Drs. J. Pirry.
Sudojo.
M.H. Lukman.
H. Soeratno.
A.M. Hanapi.
Ir. T.M. Thaher Thajeb.
Nj. Suharti Suwarto.
A. Barabah.
Kasim.
Anwar Kadir.
Djodi Wirosubroto.
Wikana.
M. Siregar.
Chr. J. Mooy.
Drs. D.S. Matakupan.
F.C. Palaunsuka.
Drs. B. Mang Reng Say.
Brig. Djen. Inf. Gani
Surodipura M.A.
Brig. Djen. M.T. Harjono.
---
35. 90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
R.M. Soesilo Prawirosoe-
tanto.
Kol. C.A.D. Subijono.
Brig. Djen. Hasan Kasim.
Soewono.
Kol. Andi Mattalata.
Let. Kol. Muluk Lubis.
Kol (L) R.S. Puguh.
Kol (L) M. Napitupulu.
Kol. Drs. Moch Kamal.
Let. Kol. (L) Sudarsono.
Kom. (U) Soetojo Adi-
poetro.
Kol. (U) Achmad Soe-
madi.
Let. Kol. (U) Soeryo
Argawisastra.
Let. Mud. (U) II M.R.
Manckin.
Let. Ud. I Moh. Boesroh.
Kom. Bes. Pol. Abdurach-
man Setjowibowo.
A.K.B. (POL) T. Soelai-
man Mahmoed.
Obaj Suhantaatmadia.
Kol. Soebroto Arya Mata-
ram.
K.H. Achmad Ghozaly.
K. Tubagus Achmad Su-
hary Chatib.
K.H. Jusuf Tauzirie.
Idham.
K.H. Asep Sja'roni.
O.K.H. Abdul Azis.
K.H. Ibrahim Husni.
Let. Kol. H. Sullam Sjam-
sun.
Moh. Thaha Ma'roef.
K.H.A. Dimjati.
Sard.jono.
Ds. M. Sondakh.
Th. S. Hardjawasita. Pr.
R. Abdullah Affandi.
I.B.P. Mastra.
S.M. Thaher.
Hardoio.
Drs. Sutamto Dirdjosu-
parto.
97.
98.
99.
100.
101.
L02.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
1t2.
113.
774.
115.
Nj. Lastari Sutrasno.
Nj. S.A. Wahid Hasjim.
Nj. Sulasmi Mudjiati
Sudarman.
Nj. Ratu Hadji Aminah
Hadijat.
Gele Harun S.H.
H.A. Soenarjo,S.H.
Drs. Soetanto Martopra-
sono.
H. Abubakar Jusuf.
Djamhari.
Hartojo Prawirosudarmo.
Ir. Surachman.
Sunarjo.
Jagoes.
Soesilo Prawiroatmodjo.
Abdullah.
Asmuransjah.
Constantijn Mongan.
Herman Mu'tashim.
Asmu.
Roesli Djojoadiprodjo.
F. Runturambi.
Tuk Subianto.
fr. Sakirman.
Nn. Ting Suwarni.
K. Werdojo.
R.B. Sitohang.
116. Ischak Moro.
ltLl. Agus SoAotro Darmohu-
sodo.
119. Siaw Giok Tjhan.
118. Soemardi Jatmosoemarto.
]-.2O. Rd. Husein Kartasasmita.
727. Lukas Jouwe.
722. Hartono B.A.
123. Adi Soedarsojo Moewardi
S.H.
124. Achmad Soekarmadidjaja.
725. A.K.B. (Pol.) Dr. Awat-
ludin Djamin Drs. MPA.
726. Drs. G.S. Rubay.
127. Dase Durasid.
128. Muhammad Ahmad.
729. R. Sutarno Djatikusumo
B.A.
67.
68.
69.
70.
7L.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
37
36. I " "'*
rl'il
.,,t1
.ti
rll
11
I
'll
t Lli
it
ril
li
I'
130. !V.L. Tambing.
131. Sjech Markaban.
132. Soekamsi Djojoadiprodjo.
133. Suharno.
134. Semanhadi Sastrowidjojo.
135. Nj. Samidjah Soegiarto.
136. Sudjito.
L37. Manuel Waromi.
138. J. Tarumasely.
139. Nj. H. Mahmudah
Mawardi.
140. H.L. Rumaseuw.
!41. K.H. Muslich.
L42. Gde. Poeger.
143. K.H. Sahlan Ridwan.
144. Usep Ranawidjaja S.H.
145. K.H. Moh. Sjaifuddin
Zuchri.
L46. M. Umar Burhan.
!47. Murtadji Bisri.
148. Maemunah Bachrok.
149. Kol. Muamil Effendi S.H'
1.50. Amung Amran.
151. Bachtiar Salim Haloho.
152. Ali Markaban Harsono.
153. Brig. Djen. H.V. Worang.
I54. Rd. H. Wachju Muh.
Enoch.
155. Asjro Effendi.
156. S. Latuihamallo.
757. Nj.D.Walandauw.
158. T.M.A. Panglima Polim.
159. M. Hasan Gajo.
160. Adnan Nur Lubis.
161. Ds. P.N. Harefa.
762. H. Bakri Sulaiman.
163. Daeng M. Junus.
764. Dr. A.K. Gani.
165. M. Zaelani.
166. Ahlawi Hamdy.
t67. Dr. Moh. Darwis.
168. Ir. Setiadi Reksciprodjo.
169. Ali Dimung.
170. K.H. Abdul Muiz Ali.
L7L. A. Sudjana.
172. Sadikin.
173. Winarno Danuatmodjo.
774. R.P. Sastroatmod.jo.
38
775. Hardjodinoto.
L76. Imansjah.
I77. H. Hasan Basri, Brig.
Djen.
178. H.A. Sajuti.
LTg. Abdussjukur.
180. Muh. Saleh H. Thalib.
181. S. Hasan Alkadrie.
182. Said Sjeh Machmud.
183. Moh. Rusli Tjakraningrat.
184. Dauhan Gustaf Erens.
185. Sungka Marunduh.
186. E.R. Here Wila.
18?. Katja Sungkana.
188. Muhammad Joesran.
189. A.D. Ismail.
190. Titaley L.A.
191. Dr. Achmad Dipodilogo.
L92. Soekarmo.
193. Herman Wajoi.
194. Iboes Naserie.
195. Brig. Djen. M. Jusuf
Singadekane.
196. Let. Kol. H. Aberani
Sulaiman.
197. Brig. D.jen. A.A. Rifai.
198. I. Made Widja Kusuma.
199. Anak Agung Gede Anom
Dada.
200. Brig. Djen. Pol. H.A. Bas-
tari.
201. W.J. Lalamentik.
202. M. Hasan Taher.
203. Nani Wartabone.
204. Kusno Danupo.jo.
205. Anak Agung Bagus
Sutedia.
206. Brig. Djen. Soenandar
Prijosoedarmo.
207. Dr. M. Soedarso.
208. T.S. Mardjohan.
209. Brig. Dien. Moh. Wi.iono
2I0. Pa.jung Bangun.
21I. .Iacub Silondae.
272. I. Ketut Widjana,.
213. T.iilik.
274. A.S. Pello.
2I5. Silas Papare.
i,rliii
J.'
1,.
----l
37. 216. Sujono A.
2L7. I.R. Lobo.
218. H. Andi Patoppoi.
219. J. Wajong.
22Q. Let. Kol. Eddy Sabara.
221. Drs. Mahaga.
222. H. Abd. Rasjid Arfan.
223.'KoL Nja' Adam Kamil.
224. Brig. Djen. Mochtar.
225. Abdul Moeis Hassan.
226. Muhammad Saleh Jacub.
227. B.S. Ritonga.
228. Abimaju lchtiarto.
229. R.M. Koestandar Koesoe-
mowardojo.
230. Aziz Madjid.
23I. Abd. Aziz Samad.
232. Martosoewondo.
233. Dr. Imannudin,
234. Hamdi.
235. S. Nicodemus Piry.
236. Sabar Sitepu.
237. I.G.B. Artja.
238. Njonja Suharti Ali Mar-
haban.
239. Mohammad Amin Zaen.
240. Major Nurdin Djain.
24L. Sampir Soewarto.
242. Kasimun.
243. Achmad Sumardi.
244. M. Nirahua.
245. Wachid Amanu.
246. Sunarjo Hadi.
247. R.F. Basoeki Poerwosa-
poetro.
248. Antonius Samadi.
249. Ja' Sjarif Umar.
250. Jelles Wewengkang.
25L. R. Hadiprajitno.
252. M. Nur Pattar.
253. Let. Kol. A. Hardigaluh
S.H.
254. Major M.F. I(arangan.
255. Komodor Laut Koen
Djelani.
256. Major Djohan.Rivai.
257. Kom. (U) Moh. Asrah.
258. Brig. Djen. Pol. Pens.
Enoch Danubrata.
259. Kom. Bes. Pol. Amir Dt.
Palindih.
260. Kom. Bes. Pol. Drs. Ab-
doerrachman Raieman
Djajalaksana.
261. Hardja,ntho Soemodisas-
tro.
Kol. Ismail Lengah.
A. Madjid.
H. Achmad Anwar.
H.M. Toha Tjahja Omar.
Ds. B. Probowinoto.
Chr. A. Kiting.
Margono Ongko.
Soejono Kertartodigdo.
Widarbo Djojowardono.
Su.iono Atmo.
A. Wenas.
Tarwia Soetendi.
Nion.ia Hasanah Mansiur.
Njon'ia H. Rabiah Djamil.
Nion.ja Dachliar.
Njon.ja Mudjio Mudjiati.
Njonia Tengku H. Ainal
Mardiah Ali.
Rudhito Sukardi Sastrodi-
wirjo.
A. Karim D.P.
Diamaluddin Adinegoro.
Prof. Ir. Soepardi Soerjo-
poetranto.
H. Nawawi Usman.
Ki Jusuf Umar.
Sahamad Sudjono.
I. Gusti Ma.de Susra,ma.
I-aksda (U) R.M. Makki
Perdanakusumah.
288. Ni. Kamsinah Soetojo
Wirjowatmoko.
289. Baharsan S.H.
290. Asmara. Hadi.
29I. Maj. Djen. KKo. .Ali Sadi-
kin.
292. Kol. (U) Jaeob Salatun.
293. Laks. (U) Survadarma.
294. Ni. Dharilah prawirosoe-
karto.
262.
263.
264.
265.
266.
267.
268.
269.
270.
27t.
272.
273.
274.
275.
276.
277.
278.
279.
280.
281.
282.
283.
284.
285.
286.
287.
39
38. I
l" I
295. Abdul Madjo.
296. Ahem Erningpradja.
297. Brig. Djen. Pol. Suwondo-
pranoto.
298. Andi Mappasala.
299. Djunita Suardi.
300. Hasan Amat.
301. Laksda (U) Dr. S. Har-
djolukito.
302. Z.J. Apitulay.
303. Maj. Djen. Dr. Med. Su-
harto.
304. A.S. Thalib.
305. Soetarto Kasipon.
306. Mohd. Sastrodihardjo.
307. Soekirman.
308. H. Moh. Ali.
309. Musa Affendy.
310. Endang Rasjad.
311. Sjafeie.
372. Rosiban Wiriasomantri.
313. Sajid Mohammad Alatas.
314. Soemali prawiro Soedir_
djo.
q15. Johan K. panggabean.
316. Soebiakto S.H.
-
317. Raspio S.H.
318. H. Niti Sumantri.
319. Chodewey Amin.
320. Maj. Djen. prof. Dr. Moes_
topo.
321. Ma.i. Dien. Mursiid.
322. Brig. D.ien. Dariatmo.
323, Brig. Djend. Oetojo
Utomo.
Brig. Djend. Makmun
Murod.
Major Ramdhan Mansjur.
Brig. .Djen. Kaharuddin
Nasution.
327. Kol. R. Usman Ismail
328. Kol. E. Sutisnamihardja.
329. Major. Djend. Wilujo
Puspo Judo.
330. LeL Kol. Abdullah.
331. Drs. fmam pratignjo.
332. Abdul Madjid Djbybadhi-
ningrat S.H.
333. Sudarsono prodjokusumo.
334. H. Moeda Siregar.
335. Ds. T.S. Sihombing.
336. Drs. J. Imam Soedarwo.
337. Sonali Notoamidjojo.
338. Drg. M. I s a.
339. Nj. Setiasi Surasto.
340. H. Ridwan Achmad.
341. Pangkoe.
342. Nj. Umi Sardjono.
343. Sabar Sitepu.
344. Setiawan Dedensasmita.
345. Ki Jusuf lJmar.
346. K.H. Mansjur Dt. Nagari
Basa.
347. A.R.S.D. Ratulangi.
348. Jahod Surmabrati.
349. Kustantanijah.
350. K.H. Muslich.
351. A.S. Ali Hasan.
352. R.Z.H. Fananie.
KETUA : MAJ. DJEN. WILUJO 7US?OJUDO.
Membuka sidang pada djam og.2b dengan mengemukakan,
bahwa sidang Komisi Banting stir hari ini diteruskan, sesuai dengan
keputusan jang telah diumumkan tadi mala,m pembitjara pertama
untuk pagi ini dipersilahkan kepada golongan Nasionalis, jaitu
Saudara Soemali Prawirosoedirdjo.
AN GG0T A s o E M A LI p R Aw I Ro s o E D I R DJ o ( Gotong an N asi,ona-
li,s):
Memberikan' pemandangan umumnja sebagai berikut :
40
324.
325.
326.
r$
t
ril
ii
I {rii
l"
-.|
39. Jang Mulia Saudara Ketua dan para Anggota jang kami hormati,
Sebagai seorang wakil dari Kelompok Nasionalis jang ditugas-
kan untuk mengemukakan beberapa pikiran mengenai masalah
penentuan prinsip-prinsip penindjauan dan penjesuaian Pemba-
ngunan Nasional Semesta Berentjana (PNSB) dengan tuntutan
perkembangan Revolusi, jang kita kenal semua dengan nama
"BANTING STIR", maka perkenankanlah kami pertama-tama
menjatakan, bahwa isi, semangat dan djiwa AMANAT POLITIK
PJM Presiden/Pemimpin Besar Revolusi/Mandataris MPRS pada
pembukaan Sidang Umum jang ke-III ini telah memberikan djawaban
jang tegas dan tepat, djelas gamblang, memenuhi tuntutan dan aspi-
rasi Bangsa Indonesia, termasuk golongan Nasionalis, jang telah
demikian lama merindukan datangnja suatu masjarakat jang adil
dan makmur, materieel dan spiritueel, berdasarkan PANTJASILA.
PJM. Presiden/Mandataris MPRS telah mengemukakan kemadjuan-
kemadjuan jang telah ditjapai selama 4 tahun pelaksanaan PNSB,
akan tetapi djuga zonder tedeng aling-aling telah mengemukakan
kekurangan-kekurangan bahkan kegagalan-kegagalan jang telah
dialami selama 4 tahun PNSB itu.
"Kemenangan-kemenangan kita adalah guru kita jang baik,
tetapi kegagalan-kegagalan kita adalah guru jang lebr.h baik lagi".
Demikian Bung Karno telah menjatakan dalam amanat Politiknja
jang lebih landjut menandaskan : "Sebagai Mandataris saja meng-
adjak Saudara-saudara untuk segera "MEMBANTING STfR", untuk
segera mengoreksi diri, untuk segera mengikis habis kelemahan-
kelemahan kita guna memperkuat KETAHANAN REVOLUSI kita".
Saudara Ketua dan para Anggota jang kami Muliakan.
Kelemahan-kelemahan dan/atau kegagalan-kegagalan PNSB
dalam garis besarnja harus ditjari pada kenjataan-kenjataan,
bahwa :
a. Pelaksanaan projek-projek PNSB tidak ditjampuri setjara
langsung oleh PJM Presiden/Mandataris MPRS.
b. Pada waktu penjusunan PNSB, maka kita lebih menekankan
pada aspek-aspek politisnja, dan kurang rhemperhatikan
aspek-aspek tehnis dan ilmiahnja.
c. Keadaan-keadaan ekonomi dan keuangan pada tahun-tahun
jang lalu sukar memungkinkan pelaksanaan PNSB menurut
waktu dan budget jang telah ditentukan.
Dalam pada itu harus diakui, bahwa disamping rentjana PNSB
jang belum tjukup realistis, orientasi jang kurang tepat, banjah
menggantungkan masalah pembiajaannja kepada bantuan luar
negeri (Projek-projek B), djuga harus diakui pula adanja korupsi,
birokrasi dan mis-administration pada alat-alat dan aparatur pelak-
sana, sebagaimana pernah dikemukakan oleh PJM presiden/pemim-
pin Besar Revolusi pada waktu pelantikan para anggota BADAN
',.
47
40. r
l. r, .'
I
,L1xl
"rlll
Ot
,{l
DI
'll,il1
tr
, iiili
,tii
illll
1ll
tii
PEMERIKSA KEUANGAN (BPK) bulan jang lalu dan memerintah-
kan kepada BPK agar penjakit-penjakit Revolusi jaitu korupsi,
birokratisme dan mis-administration disingkirkan daripada Revolusi
kita.
Karena itu, disamping mentjari kelemahan-kelemahan pokok
seperti kami kemukakan diatas, perlu disadari, bahwa faktor jang
sangat penting, ja bahkan maha penting, ialah, bila dikehendaki
setjara sungguh-sungguh untuk selekasnja menghabisi tahap Nasio-
nal Demokratis guna segera dapat memasuki tahap Sosialisme
Indonesia, hambatan-hambatan dan penjakit-penjakit Revolusi
seperti jang disinjalir oleh PJM Presiden/Pemimpin besa4 Revolusi,
harus segera dikikis habis dan diachiri. Lebih landjut PJM Presiden
dalam Amanat Politik halaman 24 menambahkan bahwa : "Ren-
tjana-rentjana pembangunan, berikut rentjana-rentjana pembangun-
an ekonomi jang baga.imanapun baikn.ja, tidak mungkin dapat direa-
lisasi dalam praktek djika APARATUR PELAKSANAAN-n.ja tidak
mampu, dan managernent ekonomin.ia tidak diatur dan tidak did.ia-
lankan setiara efisien. OIeh sebab itu kita harus segera mengambil
tindakan-tindakan perbaikan dibidang nrganisasi dan personalia
berikut persjaratan mentalnja".
Saudara Ketua dan para Anggota jang terhormat,
Dalam hubungan dengan penjempurnaan aparatur pelaksanaan,
c'lengan hangat kami menjambut maksud PJM Presiden untuk segera
membentuk sebuah DEWA.N PIMPINAN EKONOMI NASIONAL
(DPEN), jang akan dipimpin langsung oleh Presiden dan jang ber-
tugas memberi bimbingan dan pimpinan pelaksanaan, pengaturan
pembiajaan dan pengawasan pembangunan. DPEN harus merupakan
satu-satunja lembaga jang mempunjai wewenang dalam menentu-
kankan policy pelaksanaan PNSB, dan untuk melaksanakan Demo-
krasi Terpirnpin setjara konsekwen iang berarti bahwa demi men-
tjegah kesimpang-siuran, demi mempertinggi kemampuan aparatur
pelaksanaan pembangunan, demi meningkatkan eficiency dalam
management, pokoknja untuk mensukseskan pembangunan d.iangka,
pendek, badan-badan, lembaga-lembaga dan semua instansi jang
kini mempun.'iai wewena,ng jang sama dan/atau jang menjerupai,
harus dihapuskan dan dinjatakan bubar.
Untuk lebih mendjamin adan.ia social support dan social con-
trole hendaknja dalam DPEN didudukkan wakil-wakil organisa,si-
organisasi massa jang terorganisasi jang mentjerminkan poros
NASAKOM.
Saudara Ketua dan para Anggauta jang terhormat,
Menerima kebidjaksanaan djangka pendek, seperti jang diru-
muskan oleh Panitya X BPP-MPRS pasal 1, jaitu jang menjatakan
Amanat Politik tentang banting stir dibidang ekonomi dan keuangan
sebagai garis-garis besar kebidjaksanaan PNSB untuk masa 3 tahun,
hendaknja diartikan pula meletakkan pertanian dan perkebunan
42
,,.i
, r lil'i
1.,
i,.
41. sebagai dasar industri dan pertambangan sebagai tulang punggung
untuk lebih landjut menudju kearah pembangunan suatu negara
industri dan tehnik jang kokoh; kuat lagi modern. Dari negara agra-
ris-industriel, Indonesia harus ditingkatkan rnendjadi negara indus-
triel-agraris jang madju.
Dalam rangka penentuan kebidjaksanaan djangka 3 tahun jang
akan datang ini seperti jang kami uraikan diatas, hendaknja diarti-
kan pula perlunja disusun penentuan prioritas pembangunan, ja
bahkan penentuan prioritas diatas prioritas mengenai berbagai
projek. Projek-projek seperti Djatiluhur, Asahan, Karangkates, jang
ada hubungannja langsung dengan pemetjahan masalah sandang-
pangan, djuga dalam rangka program elektrifikasi, harus mendapat
prioritas utama. Kegiatan-kegiatan dipusatkan dibidang pertanian,
agraria dan industri jang ada sangkut.pautnja dengan program
menaikkan produksi pangan. Disamping itu tuntutan-tuntutan
tugas ekonomi jang mendesak seperti jang dinjatakan dalam Amanat
Potitik halaman 19 harus merupakan prioritas utama, jang harus
tertjermin dalam penentuan projek-projek jang akan diperintji lebih
landjut oleh MUPPENAS dan BAPPENAS dalam waktu jang sesing-
kat-singkatnja.
Saudara Ketua dan para Anggauta Jang Kami llormati,
Berbeda dengan PNSB jang lalu, jang hanja mentjerminkan
keinginan dan kehendak pembangunan oleh dan atas beban semata-
mata dari Pemerintah, mika PNSB gaja baru itu harus mentjermin-
kan pula perwudjudan kehendak Pemerintah bersama-sama Rakjat
untuk mengadakan dan melaksanakan pembangunan bersama menu-
dju kearah terbentuknja suatu masjarakat adil dan makmur ber-
dasarkan Pantjasila
Ini berarti pula pengerahan segenap potensi Nasional (buruh,
tani, veteran; pengusaha Nasional), segenap funds and forces, baik
sektor Negara, sektor Koperasi maupun sektor Swasta setjara mak-
simal, seperti jang digariskan oleh Manipol dan dipertegas oleh
DEKON, dibawah pimpinan dan bimbingan Pemerintah. Dengan
demikian ada djaminan penggunaan setjara maksimal daripada
semua alat produksi, semua modal, semua skill dan semua know-
how jang terdapat dalam negeri kita sendiri untuk dapat diabdikan
kepada Amanat Penderitaan Rakjat, seperti dikemukakan dalam
Amanat Politik halaman 37.
Adapun mengenai pembantingan stir dalam bidang Koperasi
tjukup rasanja kami menundjuk Amanat Politik PJM Presiden
halaman 23 dan 33 jang mengornandokan re-organisasi koperasi
untuk hanja berusaha dalam dua lapangan sadja, jaitu lapangan
produksi dan lapangan distribusi, sedangkan mengenai bidang
swasta PJM Presiden dalam halaman 23 Amanat Politiknja mengo-
mandokan kepada . BAMUNAS, sebagai satu-satunja forum bagi
golongan pengusaha nasional swasta dan jang merupaka,n lembaga
43
I
I
42. |l
3 xdr
i itrl
1t
+i
'l|l
ri
,il
dl
I i{i'
,tti,
dl
tlr
[]
'"ll
pelengkap bagi negara, untuk menjesuaikan kebidjaksanaan dan
aktivitasnja dengan garis strategi serta taktik Program Perdjoang-
an Pemerintah kita dewasa ini. Karena itu perlu usaha-usaha dan
kegiatan-kegiatan sektor Koperasi dan Swasta dikoordinasi dan
disynchronisasikan dengan pola PNSB gaja baru dan perlu bidang-
bidangnja ditentukan setjara tegas.
Saudara Ketua dan para Anggauta jang kami Muliakan,
Demikianlah sekedar sambutan kami atas Amanat Politik PJM
Presiden tentang Banting Stir dibidang ekonomi dan keuangan.
Adapun usul-usul penambahan/perobahan jang ingin kami
adjukan setjara lebih terperintji atas nama kelompok Nasionalis
terhadap karya Panitya X BPP-MPRS, jaitu Panitya Perumus Ban-
ting Stir, untuk menjingkat waktu berhubung adanja pembatasan
waktu bitjara, setjara tersendiri kami lampirkan.
Sekianlah sekedar sambutan kami dan terima kasih atas
kesempatan jang Saudara-saudara Pimpinan berikan kepada kami
untuk mengemukakan saran-saran/usul-usul dalam rangka BAN-
TING STIR dalam bidang ekonomiikeuangan.
LAMPIRAN :
Usul-usul penambahan/perobahan Rantjangan Ketetapan MPRS
tentang Banting Stir dalam kebidjaksanaan PNSB.
KETUA : MAJ. DJEN. WILUJO PUSPOJUDO.
Mempersilahkan pem,bitjara dari Kelompok Islam Anggota jang
terhormat ANDI PATOPOY.
ANGGOTA ANDI PATOPOY :
Jang Mulia Pimpinan, Sidang jang kami hormati,
Assalamu'alaikum w.w.
Sidang jang terhormat, sesudah Kelompok Islam mendengar
Amanat PJM Presiden dan sesudah. membatja teks pidato tersebut
dan mempeladjarinja sedalam-dalamnja, maka Kelompok Islam
telah mengambil kesimpulan : menetapkan suatu putusan, bahwa
Amanat PJM Presiden itu diterima penuh tanpa sjarat, tidak ada
aling-alingnja, sama dengan suara dafi wakil para Gubernur seluruh
Indonesia jang diwakili oleh Gubernur Djawa-Barat jang menerima
penuh tanpa sjarat. Dan putusan ini adalah diambil dan berdasar-
kan atas keputusan pokok bendiri diatas kaki sendiri jang akan
didjadikan pedoman dan pelaksanaan jang kita sebutkan putusan
jang kedua.
Putusan jang kedua itu adalah sebagai pedoman pelaksanaan
jang kita berikan djudul : "Banting Stir untuk Berdiri Diatas Kaki
Sendiri".
44
11:
I'
{dl
t",,
:.l
43. ' Ol,eh sebab 'itu setelah mempeladjari dan mengikuti rentjana
ru'musan dan uraian BPT-MPRS, maka kelompok Islam prinsipil
mendukung :sepenuhnja pikiran dan uraian dari BPP tersebut.
Maka jang perlu atas nama Kelompok fslarn qaja mengupas setjara
garis besarnja, agar mendapat perhatian dari seluruh Kelompok jang
kalau saja dengar dari pembitjara jang terlebih dahulu tidak djauh
berbeda. Maka oleh sebab itu saja sangat optimistis bahwa kita
akan mendapatkan kesatuan paham aan fnJia Allah kami akan
penuhi target Rapat MPRS, jaitu dengan tidak usah diadakannja
sub-sub Komisi.
Maka dengan demikian kami mau menguraikan djalannja pikir-
an Kelompok Islam terhadap dukungan dari mmusan dalam BPP.
Saudara-saudara, djalan pikiran itu sebagai pedoman Kelompok
fslam, kami minta maaf sebentar kita membuang waktu untuk
melihat kepada peta Indonesia. Kita melihat keindahan kepulauan
Indonesia jang terdiri dari darat, laut dan udara. Kita harus
mengerti sebagaimana kita hendak berdiri diatas kaki sendiri;
haruslah kita mengetahui kalau kita mau berdiri diatas kaki sendiri,
haruslah kita berdiri diatas tanah air kita sendiri. Dan unfuk ber-
diri sencliri haruslah kita mengetahui kekuatan kita sendiri, kekuat-
an ekonomi kita sendiri, kita berdiri diatas persada Indonesia jang
indah permai ini. Untuk mengetahui dan mendapatkan analisa
kekuatan ekonomi kita sendiri, kita harus melihat dan mempeladjari
peta trndonesia. Sebab kalau saja berdiri disudut utara saja tidak
bisa melihat semua peta ini jang terdiri dari daratan, udara, lautan
dan manusia-nja. Maka kalau mau berdiri diatas kaki sendiri itu,
memang sudah tjukup kita punjai segalanja,lihatlah daratan dengan
penuh tanah garapannja, daratan dengan penuh gunung-gunung dan
penuh dengan kekajaan aiam pertambangannja; lautan penuh dengan
ikannja. penuh dengan segalanja, seluruhnia ada didalamnja. Tetapi
jang paling penting Saudara-saudara, ialah mengenai faktor manu-
sia-nja, faktor manusianja, dimana ada petani, ada nelajan dan ada
buruhnja. Inilah faktor-faktor kekuatan menurut pikiran Kelompok
fslam, hingga dengan setjara riil baru kita dapat mengatakan : Saia
mau berdiri diatas kaki sendiri. Untuk kekuatan ekonomi kita, kita
harus laksanakan rentjana kita sendiri, harus kita kerdjakan sendiri
beqsama dengan djiwa Nas.akom jang berdasarkan Pantja Sila. Dan
kalau kita sudah perintji kekuatan ekonomi kita, maka kita harus
memilih prrojek-projek pembangunan, projek pembangunan diseluruh
Indonesia setjara merata dan menjeluruh dan seimbang.
Maka menurut pikiran Kelompok fslam, harus diperhatikan
mana jang lebih dahulu harus diberikan prioritas dan menurut
kami harus diberi prioritas kepada pertanian dan seluruh persoalan
sandang dan pangan. Sesudah itu kita harus berikan
-prioritas
kepqd_a p_embangunan jang dapat menghasilkan dalam djangka
pendek. Maka dari itu seluruh hasil dan potensi ekonomi kifa dari
darat, laut dan udari diolah oleh 100 djuta manusia harus di A*b;;
45
44. I 'q't
i :il.:
.{l
.d'
{l
i
s
dl
i s'
ti;
ill
ql
l,i
| 4;*r
t.-
Parama-artakan dan dititik beratkan kepada pertanian, produsen
sandang pangan dan produksi untuk export-drive, perkembangan
industri dan tenaga listrik, dibidang perhubungan darat, laut, udara
dan sungai termasuk infra-struktur dan djangan dilupakan jaitu
pembangunan bidang chusus jaitu angkatan Bersendjata demi keta-
hanan Revolusi kita.
Dalam pola pembangunan ini dirent.janakan adanja dua pola
pembangunan jaitu Pola Pembangunan Nasional dan Pola Pemba-
ngunan Daerah jang mana pola Pembangunan Daerah harus dise-
suaikan dengan Pola Pembangunan Nasional. Saudara-saudara,
dengan tjara prinsipil merata dan seimbang kita harus berikan
pemikiran-pemikiran kepada wewenang dan hak untuk mem,buat
pola Pembangunan oleh Daerah-daerah.
Saudara-saudara kalau hanja kami berikan polanja kepada
Daerah atau kita hanja berikan wewenang kepada Daeiah, disini
ada satu soal jang dilupakan, ialah soal pembiajaannja, sehingga
kita kembali kepada apa jang telah lalu. Djadi harus pulb dipikir[an
pembiajaannia jang kalau saja tidak salah paham maka untuk
pembiajaan Daerah ini ditetapkan didalam Undang-undang perim-
bangan Keuangan jang ditetapkan oleh Konprensi para Gubernur,
dimana sudah ditetapkan berapa untuk Daerah, tetapi ada Gubernur
ialg sampai sekarang tidak pernah memperoleh hasil dari pada
adanja perirnbangan itu.
Saudara-saudara, pun harus kita pikirkan bahwa pembiajaan
untuk Daerah kita pikirkan hasil devisen, hasil produsen Jang meng-
hasilkan devisen untuk negara.
Saudara-saudara, Daerah sangat djudjur, sama djudjurnja
dengan Pusat. Kalau pembangunan Daerah terah seleJai
-maria
seluruh hasil pembangunan diberikan kepada pusat. oleh sebab itu
bahwa hingga.sekarang ketentuan 70% iepada Daerah, saja andjur-
kan supaja diberikan t00% dan dititik beratkan kepada peniba-
ngunan Daerah setjara merata.
Dalam pembiajaan supaja dititik beratkan kepada sumber-
llgrber jang memberikan hasil, dengan memberikan prioritas kepada
Pi9"U pertanian, perkebunan, perhutanan, pertambangan dan iain-
lain- Tetapi dalam djangka pertama, jang haius mendapat pemikiran
ialah re-investment. Dalam pembiajaan sampai kini terlalu dititik
beratkan_ _kepada target mentjari uang, seperti jang ditugaskan
kepada Menteri P3, tetapi tidak memberikan target-kepadi jang
memprodusir.
Dikemukakan selandjutnja bahwa untuk mengatasi inflasi
harus berani melakukan inflasi, umpamanja proje[-projek jang
dengan tjepat dapat memberikan hasil-supala aiierit<an pemtiajaan
setjukupnja,_ serta,menghilangkan biro[risi. Terhadap birolirasi
perlu dilakukan sanksi-sanksi seperti halnja terhadap liontra-revo-
46
45. Iusi, baik, jang bersifat politis maupun kriminil, demi untuk sukses-
nja revolusi.
KETUA : MAJ. DJEN. WILUJO PUSPOJUDO.
Minta perhatian sekali lagi, agar para pembitjara memegang
teguh kepada waktu jang telah ditetapkan, demi untuk kelantjaran
si,dang Komisi jang harus selesai pada pagi hari ini, dan untuk
memberikan kesempatan kepada Panitia Perumus. Perlu pula dike-
tahui bahwa para pentjatat setelah rapat selesai, harus bekerdja
terus agar tjatatan rapat dengan tjepat dapat diterima oleh para
Anggota.
Kemudian Anggota Ir. Sakirman dari Kelompok Komunis diper-
silahkan untuk berbitjara.
ANGGOTA IR. SAKIRMAN :
Saudara Ketua jang terhormat,
Dalam Amanat Politiknja "Berd,i,ri Diatas Kaki Sendiri" dide-
pan Sidang Umum ke-III MPRS tanggal 11 April jang tralu Presiden
Sukarno dengan tegas mengatakan, bahwa "meneliti perkembangan
situasi negara dan masjarakat pada tingkatan perkembangan Revo-
Iusi kita dewasa ini, nampak dengan djelas bahwa perentjanaan
trlembangunan seperti terkandung dalam Pola Pembangunan kita,
sukar dapat dianggap se'suai dengan keadaan. Perkembangan mone-
ter ekonomi dan potitik dewasa ini mengharuskan kita untuk mela-
kukan penjesuaian-penjesuaian jang radikal terhadap kepada
komposisi serta pemikiran-pemikiran Pola Pembangunan tersebut,
demi suksesnja pelaksanaan program pembangunan kita. Kelemaha,n-
kelemaltan dalam tata-susunan proiek-projek, dan tata-pemileiran
serta leebtdiaksanaan pembcaiaannja, perlu segera disesuaikan
dmqan kead,aan jang njata dan ada, guna mmingkatkan hasil
pelaksanaannja".
Dan lebih landjut berkatalah Presiden Sukarno : "Setelah
4 tahun berselang sed;jak Plan Pembangunan kita, kita d.jalankan,
maka tahun ke-| ini, harus ktta djadi,kan tahun peniesuatan kem-
bali, sedang tahun ke-6 harus kita djadikan perm,ulaan dariparla
Plan 3 Talvu,n jang baru, iang mangkin lebih, sederhana daripada
Plan 8 tahun jang sekarang, tetapi, lebi,lt trealistr,s, ori,mtasi,nja
tepat, dan sama tsekalt, bebas dari, pikiran irnenggantungltan diri,
dariluar negeri seperti, proiek-proiek B,dan d,engan demi,kian benar-
benar meniljami,n berd,i,ri iluatas ltaki, sendiri, untuk menielesaikan
Reuolusi nasional-demoltras,i, sampai, benar-benar selesai,, sebagai,
sjarat mutlak untuk memasuki alam'Sosialtsmd'.
Dari kata-kata jang djelas dan tegas PJM Presiden Sukarno
itu, dapatlah saja tarik kesimpulan objektif, bahwa (a) Plan Pem-
bangunan Semesta Nasional, atau Plan 8 Tahun kita, sudah tidak
47
46. ln4
'{:l
{ll
e"
4
tx
li
tl
I
i {,,
t,,
d
{i,
ill
rfi; i
sesuai lagi dengan tuntutan revolusi sekarang, (b) perlu segera
diambil tindakan untuk dalam tahun ini djuga, jaitu tahun ke-5
Plan Pembangunan kita, untuk mengadakan penjesuaian-penje-
suaian kembali, dan (c) kita harus menjusun PIan 3 tahun jang
baru jang lebih realistis dan benar-benar mendjamin berdiri diatas
kaki sendiri.
Kata-kata Presiden ini merupakan pukulan jang berat dan djitu
terhadap mereka jang sekarang ini masih tetap "bermuka dua"
jaitu disatu pihak terpaksa "menjetudjui" Plan Banting Stir atau
Plan 3 Tahun sebagai jang diamanatkan oleh Presiden itu, akan
tetapi dipihak lain masih tetap mempertahankan "sisa-sisa daripada
Plan 8 tahun terutama projek-projek B-nja" untuk ter-rrs dilaksana-
kan dalam tempo 3 tahun terachir daripada Plan 8 tahun itu. Djadi
rnenurut para pentjinta dan pendukung jang setia daripada projek
B ini, sebetulnja tidak ada Plan 3 Tahun .jang baru, dan jang ada
hanjalah "penjesuaian semata-mata daripada sisa-sisa Plan 8 tahun
jang belum terlaksana itu dengan tuntutan keadaan sekarang".
Pikiran jang kusut, plintat-plintut dan malahan reaksioner
dari sementara orang ini sudahlah terang bukan timbul setjara
kebetulan sadja, akan tetapi memang mempunjai latar belakang
politik dan ideologi jang djelas ditjerminkan dalam watak atau tjiri
jang sekaligus merupakan kelemahan pokoknja daripada Plan 8
tahun itu. Jaitu sifa,t ketergantungan projek B, pada eksploitasi
oleh modal monopoli asing.
Oleh karena itu untuk membersihkan kalangan kita sendiri dari
pikiran-pikiran dan sikap-sikap jang tidak tepat dan untuk men-
dukung dan memperkuat sikap Presiden Sukarno terhadap projek B,
maka baiklah saja kemukakan lebih dahulu berapa hal jang lebih
terperintji mengenai kelemahan-kelemahan daripada Plan 8 tahun
pada umumnja dan projek B chususnja.
Kalau kita mau memeriksa kelemahan-kelemahan pokok dari-
pada projek B maka sudah tentu bukanlah pertama-tama dengan
maksud untuk sekedar mem,bangkit-bangkitkan kembali pengalaman-
pengalaman jang lampau jang tjukup pahit disekitar penjusunan
rantjangan projek B itu, akan tetapi adalah terutama untuk bisa
menarik peladjaran-peladjaran jang berguna dan tepat dari peng-
alaman-pengalaman itu.
Dalam buku Depernas ke-7 Djilid 16 nampak dengan djelas
keinginan dan kemauan para. konseptor daripada projek B itu untuk
menjerahkan sebagian besar daripada kekajaan alam Indonesia
kepada eksploitasi modal monopoli asing, jang berarti membuka
kemungkinan-kemungkinan iang luas bagi kaum monopoli asing itu
untuk'mendominasi perkembangan perekonomian Indonesia. Menu-
rut perhitungan jang telah dibuat oleh para konseptor itu, maka
dalam tempo lebih kurang 5 tahun sudah akan dapat dikumpulkan
sedjumlah sunriber pembiajaan dari eksploitasi 3 projek pokok dari-
pada projek'B itu jaitu projek-projek minjak bumi, hutan kaju
48
--l
47. Kalimantan, dan projek perikanan laut tidak kurang dari AS-Dollar
6,3 miljard. Belum lagi puas dengan djumlah-djumlah jang sangat
besar dan fantastis ini, maka para konseptor jang sangat keran-
djingan pada investasi modal asing dengan badju baru, masih djuga
menambahnja dengan dollar 750 djuta, jaitu suatu djumlah jang
direntjanakan akan dapat diperoleh dari kaum monopolis asing
dibidang perminjakan sebagai pengganti daripada pembiajaan jang
diperlukan untuk menutup ongkos-ongkos pembikinan gedung-
gedung, djalan-djalan, ongkos-ongkos administrasi dan pengeluaran'
pengeluaran lainnja dalam bentuk rupiah. Disamping itu sudah
tentu menurut pemikiran kaum konseptor, maka dengan "kerdja-
sama" jang begitu erat dan mesra dengan kaum modal monopoli
asing itu, diperhitungkan akan banjak djatuh rebelan-rebelan dalam
bentuk komisi-komisi ketangan beberapa gelintir pendjabat-pen-
djabat negara kaum kapitalis birokrat jang turut ambil bagian
dalam melaksanakan "kerdjasama" itu. Dengan begitu maka projek
B itu sebetulnja direntjanakan oleh konseptor-konseptornja sebagai
landasan jang utama untuk lahir dan tumbuhnja kaum kapitalis
birokrat di Indonesia. Kelemahan-kelemahan pokok lainnja daripada
plan 8 tahun chususnja projek B terletak dalam hal bahwa apabila
pelaksanaan projek B matjet maka akan membawa akibat setjara
otomatis matjetnja projek A jang berarti d.iuga matjetnja plan 8
tahun itu sendiri. Dan andaikata sistim pembiajaan pembangunan
itu sungguh-sungguh dilaksanakan, bisa mengikat tangan dan kaki
kita sehingga tidak berdaja dalam melawan imperialisme. sebab
kalau melawan imperialis maka kaum imperialis tidak mau "beker-
dja sama" untuk merealisasi projek B itu.
Demikianlah, bahan-bahan jang dapat saja kemukakan disini
untuk memperkuat sikap Presiden Sukarno terhadap Plan 8 tahun
dan chususnja projek B jang dikatakannja tidak sesuai lagi dengan
tuntutan dari pada perkembangan revolusi dewasa ini, dan harus
ditindjau kembali, disesuaikan dengan tuntutan keadaan sekarang
jaitu agar kita benar-benar bisa melaksanakan prinsip "berdiri
diatas kaki sendiri" dibidang ekonomi, dengan rnelalui pada taraf
permulaan ini suatu "Plan Banting Stir" atau Plan 3 tahun jang
baru sebagaimana dengan tandas dinjatakan oleh Presiden dalam
Amanatnja jang tidak diutjapkan itu.
Sebagaimana dengan djelas dinjatakan dalam TAVIP dan Dekon,
maka berbitjara tentang prinsip berdiri diatas kaki sendiri dibi-
dang ekonomi adalah omong-kosong djika kita tidak berpegang
pada suatu garis jang pokok dan fundamentil untuk mendiailtkan
pertanian dan perkebunan sebagai dasar dan industri sebagai tul'ang
'J)unqgunq Tterekonomian Indonesia, atau dalam taraf sekarang ini
pada garis : kita h,arus mengutamakan pertarnan dan pwkebunan
dan mementingkan p ertamb ang an.
Pelaksanaan daripada garis inilah jang dapat membawa kita
kepada pelaksanaan'daripada prinsip berdiri diatas kaki sendiri,
v /fii.h -
4. 49
48. l]/
$,,,
d
e!,r
t;l
artinja menjandarkan diri pada apa jang sudah kita miliki dan
dapat kita kerdjakan dengan kemampuan kita sendiri tanpa keter-
gantungan pada luar negeri.
Sumber modal pembangunan utama jaitu pertanian dan per-
kebunan sudah kita miliki, demikian pula pertambangan tapi indus-
tri kita masih harus dikembangkan agar lambat laun bisa meme-
gang peranan sebagai tulang punggung pembangunan kita. Dan ini
hanja mungkin apabila kita berhasil mengembangkan pertanian dan
perkebunan kita.
Marilah kita sedjenak merenungkan betapa besar kekuatan kita
jang riil dibidang perkebunan dan pertambangan sektor negara
sadja jang sudah benar-benar kita kuasai dan kita miliki dan jang
sedang dalam proses penguasaan dan pemilikan oleh Pemerintah
sendiri sebagai hasil ambil-alih dari modal monopoli imperialis
Belanda, Amerika Serikat dan Inggris.
Menurut angka-angka jang dapat dipertjaja, maka djumlah
investasi modal monopoli asing di Indonesia sebelum perang selu-
ruhnja adalah tidak kurang dari AS Dollar 2.100.000.000,- dan
setelah perang terutama antara tahun 1954
-
1961 dibidang per-
tambangan minjak telah dilakukan investasi baru sebaniak lebih
kurang dollar 220 djuta, sehingga djumlah investasi seluruhnja
adalah dollar 2.320.000.000,- dengan diambil-alihnja modal Belanda
terutama dibidang perkebunan pendagangan impoi-ekspor, pertam-
bangan dan pelajaran sebanjak dollar 1.200.000.000,- maka menu-
rut taksiran kasar modal asinE jang dimiliki oleh Amerika serikat,
fnggris, Perantjis, Swis, Belgia dan lainlain adalah dollar
1.120.000.000,- Dan sekarang sesudah modal AS dan Inggris
diambil alih, maka modal jang dimiliki oleh Perantjis, Swis, Beigia
dan lainlain adalah lebih kurang dollar 200.000.000.
, Dari angka-angka itu djelaslah, bahwa djika kita bisa mela.
kukan penguasaan dan pengurusan sepenuhnja atas perusahaan
serta modal monopoli AS dan Inggris jang pada waktu belakangan
ini diambil alih, maka dari hasil ambil-alih seluruh perusahaan-
perusahaan Belanda, Amerika serikat dan rnggris, kita akan dapat
mgmperoleh sumber pembiaja-an iang tidak seaimt jaitu sebanjak
tidak kurang dari AS dollar 2.100.000.000.-, atau k*alau kita riau
menilain.ja dalam rupiah berdasarkan kurs bebas 1 AS dollar :
Rp; 6.000,- sama dengan 2,1 miljand x Rp. 6.000,- - Rp. 12,6 ribu
miljard. Mo_dql n_egara jang tjukup besai itu djika dipadu dung"r,
tenaga produktif manusia, terutama kaum buiuh dan kaum t-ani
sebagai sokoguru revolusi, dalam satu proses produksi jang ter-
pimpin oleh sesuatu rentjan? ja-ng reali^stis dai demok"iti*"3"G
rentjana Manipolis sudah tentu-akin merupakan kekuatan ekonomi
i.?I::",:f.?:1, j,?:s sangat besar dan jans ^ar."r,
*u*rur." r."*urg-Iilnan-ke_m_ungkinan. jang luas untuk menimpatkan ekonomi sektdrnegara dalam posisi komando atas perkembdngan er.onomi nasional
kita.
50
i
.t
49. Tugas pokok daripada Plan 3 tahun jang sepenuhnja harus
meLaksanakan prinsip berdiri diatas kaki sendiri sudah dirumuskan
oleh Presiden Sukarno dalam Amanat Politiknja jaitu :
1. Mensukseskan projek-projek Nation dan Character building.
2. Memetjahkan masalah sandang-pangan setjepat mungkin.
3. Melandjutkan projek-projek jang setengah djadi, atau jang
bersifat ekonomis sangat penting dalam strategi perdjuang-
an kita.
4, Mengatasi dan menjingkirkan hambatan-hambatan pemba-
ngunan jang kita hadapi, dengan menggali dan mendorong
kekuatan manusia dan alam Indonesia, untuk lebih banjak
lagi menemukan dan memprodusir barang-barang barti.'
5, Menjelesaikan masalah modal asing jang sudah ada di
Indonesia, hingga kita mentjapai kebebas&n penuh dibidang
ekonomi.
Berdasarkan tugas pokok ekonomi ini, maka dapat kita tetap'
kan prioritet projek-projek pembangunan dalam kebidjaksanaan
3 tahun jang akan datang dengan berpedoman kepada TAVIP dan
Dekon. Dalam hu,bungan ini saja dapat menjetudjui hasil-hasil
Muppenas jang telah dirumuskan dalam suatu daftar prioritet pem-
bangunan terdiri dari 10 projek prioritet jang sudah lebih diperintji
lagi.
Sekarang saja akan menitik beratkan pemandangan saja
mengenai Pantja-tugas Ekonomi jang telah dirumuskan oleh Pre-
siden Sukarno itu, ehususnja dari sudut produksi, karena produksi
merupakan salah satu unsur jang sangat penting dan menentukan
bagi perkembangan ekonomi jang sehat dan wadjar.
Sebagaimana kita ketahui, maka produksi nilai-nilai materiil
adalah dasar bagi adanja dan perkembangan masjarakat mana,pun.
Untuk hidup dan berkembang, orang harus mempunjai makanan,
. pakaian, perumahan-perumahan dan barang-barang lainnja guna
memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka. Untuk mendapatkan nilai-
nilai itu mereka harus rnembuatnja, mereka harus bekerdja dalam
suatu proses produksi jang berlangsung terus-menerus dan diper-
baharui berulang-ulang.
Dan produksi nilai-nilai materiil itu sebagaimana telah kita
ketahui mempunjai dua segi. Jang satu ialah tenaga-tenaga produktif
masjarakat, terutama tenaga-tenaga manusia kaum buruh dan karrm
tani, dan lainnja jalah apa .iang dinamakan hubungan-hubupgan
produksi. Kedua-duanja berhubungan erat satu sama lain dan selalu
terdapat persamaan. Hubungan produksi mendjawab persoalan
siapa,kah jang menguasai dan memiliki alat-alat produksi jaitu jang
terdiri daii perkakas produksi dan sasaran produksi, atau dengan
kata-kata jang sederhana hubungan produksi mendjawab pensoal4n
51
50. l.t
t'n
,
!:i,
:|,,
s
1
ii r
{l
r d,,,,
l'"
c4
lrr
(l-l
J
J.-
siapakah jang meneliti alat-alat produksi jaitu mesin-mesin pabrik-
pa;brik,..dan bahan-hahan mentah, bahan-bahan penolong dan lain-
lain.
Setiap perentjanaan ekonomi bertudr uan untuk terus-menerus
meningkatkan pro'duksi dengan biaja jang serendah-mungkin tanpa
mehgabaikan djaminan sosial jang lajak,bagi Rakjat pekerdja,, kaum
buruh dan kaum tani.
., Berhubungan dengan itu, maka djelaslah bahwa masalah pokok
dalam pembangunan jang bertudjuan untuk meningkatkan produksi
dan memberikan ,djaminan-djaminan sosial jang lajak bagi Rakjat
pekerdja, adalah mentjapai
-hasil-lebih
ian! s6Ueslr-besairnja dan
menggunakan hasil lebih ini untuk keperluan meningkatnja produksi
sblandjutnja atau dengan perkataan lain: setiap peningt<alan pro-
duksi harus dapat melahirkan hasil-lebih jang dapat merupakan
sdrnber pembiajaan bagi tinghatan kenaikan proAutii selandjutnja.
Djika kita dapat mentjapai hal ini maka ini berarti bahwa prbdufsi
sudah dapat meningkat kepada tingkatan-tingkatan "self propel-
ling growth" jaitu berkembang atas dasar pembiajaan sendiii, atau
jang djuga dapat kita katakan produksi jang berkembang atas dasar
prinsip cost-accounting Manipolis sedjati.
" Untuk mentjapai ini maka beberapa sjarat tertentu harus
{iqequhi terutama sjarat bahwa kontradiksi antara tenaga pro-
duktif dan hubungan produksi tidak boleh merupakan kontradiksi
pokok atau kontradiksi jang antagonistis.
Ini berarti ,bahwa Rakjat pekerdja terutama kaum buruh dan
kaum !ani, jang bekerd.ja pada perusahaan-perusahaan negara
harus diberikan hak penuh untuk melaku,kan s-ocial control, soeial
support dan social participation. Sebab d.iika tidak, maka meskipun
setiara formil perusahaan itu adalah milik negara, djadi seolatr-otatr
gu_{ah mentjerminkan hubungan produksi iang tidak bersifat kapi-
talis,' akan timbul kontradiksi-liontradiksi pokok antara tena^ga
produktif dan hubungan karena hakekat hubungan produksi ini
tidak bersifat ker_akiatan atau demokratis, malairan
-03'it<a
dalam
prakteknja perusahaan-perusahaan negara itu dikuasai bleh kaum
kapitalis birokrat, maka hubungan produksi itu bersifat reaksioner
atau kontra:revohrsio-ner, djadi bertentangan dengan perkembangan
tenaga produktif Ra.kiat peherdja daram situasi revolusioner ;ingsemakin meningkat ini.
ialg selalu bisa meningkat melalui tingkatin-tingkatan self pro-
pelling qrg,wth menurut rentjana jang bersifat nasional dan -e'n3"-
l"f"I -adalah
produksi daripada perusahaan negara. sudah teritu
ini tidak berarti bahwa produksi- perusahaan sivasta tidak dapai
dikembangkan atas dasaf suatu reit.iana tertentu. ojuga produksi
swasta dapat dikembangkan menuru! .""-t" rent.iand,
""r.a"
tetapi
rentjana ini harus bersifat insidentil, meliputi bidang-bidang 6;_tentu ekonorni sektor swasta berdasarkan'trasit-trauii--*rr.jafi;"""t
52
I
l.
51. antara pihak-pihak pemerintah, Rakjat pekerdja dan swasta jang
bersangkutan.
Berhubung dengan itu; maka jang pertama-tama harus dikem-
bangkan lewat suatu planting ekonomi c.q. Plan 3 tahun ini, adalah
produksi (dalam arti kata jang luas, termasuk transpor dan komu-
nikasi) daripada perusahaan-perusahaan negara
Dengan modal perusahaan negara jang tjukup besar jaitu tidak
kurang dari AS $ 2,72 miljard dari hasil ambil-alih sadja, maka
dapat digambarkan betapa besarnja kekuatan ekonomi sektor negara
kita, apabila bisa dipenuhi sjarat mentjegah timbulnja kontradiksi
pokok antara tenaga produktif dan hubungan produksi, suatu
kekuatan ekonomi jang berkembang dan mendjadi semakin besar
berdasarkan cost-accounting Manipolis sedjati, berdasarkan prinsip
self propelling growth daripada proses produksi jang terus berkem-
bang dengan meluas
Dengan latar belakang pemikiran diatas itu, maka perlu seka-
rang dipikirkan dan dirent.janakan bentuk jang praktis dan kong-
krit dari pada wewenang Rakjat pekerdja untuk dapat melakukan
social control, social participation dan social support jang dapat
mentjegah timbulnja kontradiksi pokok dalam penguasa produksi
perusahaan negara. .' i
Sesuai dengan tuntutan massa Rakjat jang pada waktu bela-
kangan ini terus-menerus dilantjarkan lewat organisasi-organisasi
massa revolusioner, maka kami usulkan bentuk-bentuk social con-
trol, social support dan social participation sebagai berikut:
a. Setiap tiga bulan sekali, sesuai dengan ketentuan-ketentuan
dalam Undang-undang tentang Anggaran Pendapatan dan
Belandja Negara tahun 1965, maka para Menko dan Menteri
memberikan Laporan tentang perkembangan Perusahaan
Negara-Perusahaan Negara jang berada dalam lingkungan-
nja masing-masing, kepada DPR-GR dalam Sidang Pleno
terbuka. Disamping itu, Laporan tersebut harus djuga
dipublikasi setjara luas sehingga dapat terbatja dengan
mudah oleh umum.
b. Dewan Perusahaan harus dibentuk disemua Perusahaan
Negara, termasuk perusahaan-pemsahaan niaga negara,
harus mentierminkan persatuan nasional revolusioner ber-
poroskan Nasakom, dan dipimpin bukan oleh Presiden
Direktur atau salah seorang anggota Direksi lainn.ja, melain-
kan oleh Wakil organisasi kaum buruh atau kaum tani
dalam Dewan Perusahaan jang bersangkutan.
c. Direksi perusahaan harus berkomposisikan unsur-unsur
Nasakom, Manipolis sedjati, tjakap dan djudjur serta ber.
tjita-tjita sosialisme Indonesia.
I
o6
52. {rli
l.-
tt. Organisasi-organisasi karyawan dalam lingkungan Perusa-
haan Negara, seperti misalnja Soksi, jang sudah terang
mendjadi pendukung BPS harus dibubarkan, dan semua
'unsur Murba, BPS, Manikebu dan Kabir harus dibersihkan
dari Dewan Perusahaan dan Direksi serta kedudukan penting
lainnja didalam X PN.
e. Harus didjamin kerdjasama seerat-eratnja antara Direksi
Perusahaan, Dewan Perusahaan dan kaum buruh maupun
kaum tani jang terorganisasi sehingga kaum buruh dan kaum
tani dapat berkiprah sebebas-bebasnja untuk mengembang-
kan daja tjipta dan daja kerdjanja semaksimal mungkin.
f. BPK atau Badan Pemeriksa Keuangan, sebagai salah satu
alat kontrol dari atas, pimpinannja harus berkomposisikan
persatuan nasional berporoskan Nasakom, dan ahli-ahli bisa
ditempatkan sebagai anggota BPK dan sebagai pegawai ahli
dalam Sekretariat BPK.
Penguasaan dan pemilikan sepenuhnja atas perusahaan'peru-
saha.an AS dan Inggris, chususnja peru'sahaan-perusahaan raksasa
minjak bumi jang setiap tahunnja mengangkut devisa tidak kurang
dari $ 300 djuta, atau lebih-kurang 60 persen dari seluruh hasil
ekspor Indonesia tanpa minjak, mempunjai arti jang sangat penting
bagi perkembangan selandjutnja Republik Indonesia dibidang poli-
tik, keamanan dan terutama dibidang ekonomi. Djika Indonesia
dapat memili,ki dan menguasa,i, sepenuh'nia modal monopoli minjak
AS dan Inggrts serta mmgernbangkann,ja lebiTu landjut, maka h,al
i,ni, akan berarti :
(1) Tertjiptanja sjarat-sjarat penting bagi pelaksanaan prinsip
berdiri diatas kaki sendiri dibidang ekonomi, mengingat djumlah
devisen jang dihasilkan oleh minjak adalah tjukup besar untuk
membiajai pembangunan ekonomi, sehingga dengan begitu bisa
mengurangi dalam batas-batas tertentu sifat semikolonial ekonomi
Indonesia.
(2) Berkurangnja sumber-sumber pembiajaan kaum imperialis
untuk keperluan agresi, intervensi dan subversi di AAA, chususnja
di Vietnam, Kongo, fndonesia dan lain-lain.
Dengan berkurangnja sumber pembiajaan tersebut, maka akan
membuat situasi finansiil AS makin memburuk. Pada dewasa ini
inflasi di AS terus berlbngsung, harga barang-barang tetap menaik
dan hutang-hutang perorangan mentjapai puntjak tertinggi.
Defisit telah muntjul berturut-turut dan hutang nasional ber-
lipat ganda. Dengan memburuknja situasi pembajaran internasio-
nal, tjadangan emas AS terus menjusut dan uang dollar sedang
gontjang. Krisis ekonomi di AS mungkin bisa tertunda apabila
Washington menimbulkan insiden internasional jang serius dengan
memperluas peperangan di Vietnam Selatan dan seluruh Asia Teng-
gara. Djika djalan ini jang akan ditempuh, AS akan menghadapi
54
----l
53. krisis jang lebih serius lagi daripada hanja suatu krisis ekonomi
sadja.
(3) Hilangnja, atau setidak-tidaknja sangat berkurangnja
sandaran bagi gerakan subversif kontra revolus,ioner dan kaum
komprador serta kaum kapitalip birokrat didalam negeri, sehingga
berangsur-angsur musuh-musuh Rakjat ini bisa dipentjilkan rdan
dihantjurkan sama sekali.
Imperialis adalah imperialis kata Bung Karno. Ini djuga ber-
laku sepenuhnja bagi modal-modal monopoli raksasa asing, Stanvac,
Caltex, dan Shell. Dengan aksi-aksi ambil-alih kepentingan impe-
rialis AS di Indonesia terpukul pada perutnja. Tetapi sedikitpun
kita tidak boleh lengah. Fukulan-pukulan selandjutnja masih tetap
harus dilakukan sampai bumi Indonesia bersih daripada tjeng-
keraman imperialis AS dan imperialis-imperialis lainnja dalam
segala bentuk dan manifestasinja, bentuk-bentuk neokolonial seperti
"bantuan" ekonomi dan tehnik, joint venture, joint interprise, con-
tractoship, deferred payment, dan lain-lain.
Berbitjara tentang masalah peningkatan produksi, maka harus
dipikirkan setjara mendalam dan serius masalah persediaan bahan-
bahan mentah, bahan-bahan baku dan penolong dan spare-parts.
Pengalaman menundjukkan, bahwa matjetnja persediaan bahan-
bahan itu, bisa membawa akibat jang sangat merugikan bagi per-
kembangan produksi. Sekarang ini di Indonesia timbul situasi jang
sangat gawat dibidang persediaan bahan-bahan baku, penolong dan
spare-parts, karena sangat kurangnja bahan-bahan tersebut, dan
sangat tinggi harganja. Dalam hubungan ini, maka pembangunan
pro.jek-projek ekonomi jang sangat penting dalam rangka strategi
perdjuangan kita jaitu misalnja projek-projek Tjilegon dan Asahan
perlu mendapat perhatian sepenuhnja dari Pemerintah untuk men-
tjegah timbuln.ia kemungkinan-kemungkinan dikemudian hari jang
merugikan pembangunan kita, akibat sulitnja pemetjahan masalah
pengangkutan persediaan bahan-bahan mentah jang diperlukan.
Dalam Amanat Politiknja itu Presiden Sukarno djuga mengata-
kan, bahwa "Kemenangan-k-emenangan kita adalah g* kitalang
baik, tetapi kegagalan-kegagalan kita adalah guru jang lebih baik
lagi. Pada kita tjukup sjarat-siarat untuk membanting stir. Kita
tak usaha ragu-ragu merevisi Plan S'Tahun kita, karena ketakutan
"mening-galkan sesuatu jang besar'r. Ingatlah kepada Pascal jang
pernah berkata : De deugd van een mens moet miet gemeten woiden
naar zijn buitengewone verrichtingen, maar naar zijn werken van
alle dag".
Banjak sekali pekerdjaan jang "ketjil-ketjil" jang nampaknja
remeh, akan tetapi jang dapat memberi bantuan besar dalam meng-
atasi banjak kesulitan-kesulitan dibidang produksi. Misalnja pem-
buatan dalam negeri mesin-mesin disel jang berkapasitet tiaat
terlalu tinggi, pembuatan spare parts, alat-alat atau perkakas
55
54. ' t..,t
{l
Iti
{t
.,.il
a,
'ill
| {."'
{, sl
6'',
F
.,;,dl
::.lili
r lil
4=;
a
produksi sederhana untuk melantjarkan djalannja proses produksi.
IVlenurut keterangan pihak resmi maka pabrik-pabrik jang meng-
hasilkan barang-barang konsumsi seperti pabrik tekstil, pabrik
minjak kelapa, pabrik gula, dan lain-Iain pabrik dibidang industri
ringan hanja mengha,silkan prodoksi jang djauh lebih rendah dari-
pada kapasitet jang normal jang pernah kita djumpai beberapa
tahun jang lalu. Industri tekstil misalnja hanja menghasilkan tidak
lebih daripada lebih-kurang 500 djuta meter, padahal kapasitet
maksimum bisa mentjapai produksi jang lebih tinggi lagi jaitu sam-
pai 2,5 a 3 kali daripada produksi sekarang.
Mengenai produksi pangan, saja menjokong sepenuhnja pen-
dirian jang telah diuraikan oleh kawan Asmu dari Kelompok
Komunis dan Simpatisan, bahwa sjarat mutlak untuk memperbesar
produksi bahan-bahan makanan, terutama beras, ialah dengan
mengembangkan tenaga produktif kaum tani, terutama tani miskin
dan buruh tani, dengan melaksanakan setjara konsekwen Undang-
undang Pokok Agraria dan Undang-undang Pokok Bagi Hasil dan
dengan bersandar kepada daja-tjipta kaum tani.
Selandjutnja perlu digerakkan dan diorganisasi tenaga-tenaga
riset pertanian dalam lembaga-lembaga pertanian dengan tugas
membantu Rakjat untuk :
1. membuat bibit pad-i jang unggul dan teknik pembiakannja;
2. membuat obat-obatan untuk memberantas hama dan penja-
kit tanaman dan tjara pemberantasannja;
3. membuat pertjobaan pemupukan, tjara-tjara dan dosis-
dosis pupuk matjam apa jang tjotjok untuk tanah jang ber-
matjam-matjam djenisnja;
4. membuat alat-alat pertanian jang dapat meringankan peker-
djaan kaum tani;
5. membuat ramalan-ramalan hudjan jang tepat sesuai dengan
kebutuhan kaum tani.
Disamping itu harus diusahakan agar sawah jang sudah dimi-
liki atau dikuasai oleh kaum tani ditingkatkan hasilnja dengan
penggunaan bibit unggul, pupuk jang tjukup, pekerdjaan dan peme-
liharaan tanah jang intensif, dan dengan mengintensifkan pembe-
rantasan hama tikus dan penjakit.
Tanah kering jang sudah dimiliki atau dikuasai oleh kaum tani
jang biasanja ditanam ketela pohon dan lain-lain supaja ditanami
padi. Untuk keperluan ini harus diusahakan djenis padi baru jang
dapat ditanam ditanah jang tidak ada pengairannja. Padi ladang
jang dapat ditanam ditanah kering jang sudah ada sekarang perlu
diperbanjak selekas mungkin. Sebab dengan adanja padi ladang,
maka sekaligus luas tanaman padi dapat dilipatgandakan.
Ini adalah sesuai dengan apa jang diamanatkan oleh presiden
Sukarno dalam Amanat Politiknja, bahwa ',djika Rakjat kita dan
56
--------_-r
55. para pemlmprnnJa bersungguh-sungguh mengem-bangkan daja_-kre-
'usitr5r, pastitah- lrita tidak akan kekunangan b_arang fl<eqerluan,
pasti t<ita tiaat perlu impor barang Eeperluan seh_ari-hari, bahkan
Lita akan dapat mengekspor barang-barang keperluan itu, hingga
terlaksanalah- prinsip
-berdiri
diatas kaki sendiri dalam ekonomi".
Saja sepenuhnja mengagumi keuletan Rakjat kita, sebagai-
mana itj"gi Bung Karno bersukahati bahwa untuk mengatasi
masalah pangan Rakjat kita mengadakan gerakan 1001 dengan
menanamf seliap djengkal tanah, halaman, pot-pot, malahan di
Gunungkidul, df Wonogiri, Rakjat mengangkat tanah kegunung-
gunung batu dan merombak gunung-gunung itu mendjirdi sematjam
pot-pot alam jang produktif.
Achirnja, saja atas nama Kelompok Komunis dan simpatisan
menjatakan aapal menjetud.jui sistimatik jang telah digariskan oleh
panitia Banting Stir jang dipimpin oleh Jang Mulia Wakil Ketua
MPRS D.N. Aidit dalam rantjangan Ketetapan Tentang Banting
stir dengan suatu usul agar ditambah lagi satu bagian atau bab
jang chusus memberikan pedoman tentang tjara-tjara mengatasi
hambatan-hambatan dibidang produksi, distribusi dan moneter,
dalam bentuk rumusan-rumusan jang kongkrit dan terperintji.
KETUA:
Mengutjapkan terima kasih dan selandjutnja beliau mengatakan
bahwa giliran selandjutnja adalah Saudara Dr. Darwis dari Kelom-
pok Gabungan.
ANGGOTA DR. M. DARWIS (KELOMPOK GABUNGAN) :
Menjampaikan pemandangan umumnja sebagai berikut :
Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh. Jang Mulia
Saudara Ketua, Anggota MPRS jang saja muliakan.
Saja bitjara sebagai Anggota Kelompok Gabungan dan Wakil
Daerah.
a). Amanat Presiden berdiri diatas kaki sendiri jang diutjap-
kan tertulis adalah gagasan dan konsepsi dari Mandataris MPRS
jang disebutkan beliau sebagai Banting Stir. Ia adalah merupakan
pedoman pembangunan ekonomi 3 tahun jang terachir daripada
PNSB. Setelah meneliti PNSB dalam pelaksanaannja sampai seka-
rang, perlu adanja penjesuaian pembangunan tersebut untuk men-
sukseskan Rentjana pembangunan kita, sehingga dalam tempo jang
tidak lama wadah untuk sosialisme terlaksana. Kemad.juan politik
dan ekonomi njata ada tetapi jang tidak memuaskan, tidak meng-
alami kemadjuan adalah dibidang ekonomi.
Amanat Presiden zonder reserve keseluruhannja kami setudjui.
Dalam Amanat Berdikari Presiden, dikemukakan mengenai
pengganjangan hambatan-hambatan dan penjelewengan-penjelewe-
ngan dalam pelakslnaan projek-projek. Presiden menginventariseer
I
I
I
57
56. t9t
tT
4I
a..l
{.;
;.t
{1
.J
trt f..
tr(ci
;'4
-{
|4
I
. t{l
i.*.
bahan-bahan dan kekajaan-kekajaan, kerna.mpuan ekonomi kita.
Presiden memformulir dalam melaksanakan Ekonomi Terpimpjn,
peranan kewadjiban daripada badan ekonomi serta potensi ekonomi
jang hidup dimasjarakat. Swasta hanja diperbolehkan berproduksi
ekspor, dan sama halnja dengan Koperasi, jaitu melulu memper-
banjak produksi dan distribusi. Dalam pada ini Perusahaan Negara
dengan persjaratan retooling dan upgrading managing hendaknja
senantiasa berpedoman pada cost-accounting, agar tertjapai fungsi-
nja dalam pembiajaan pembangunan. Agar supaja diikutsertakan
buruh, tani, Angkatan Bersendjata untuk memikul djuga andil
dalam bidang pem'biajaan. Kerdja sama dengan luar negeri harus
menghasilkan surplus ekspor devisen.
Berdasarkan ini maka Amanat Presiden Berdikari harus meru-
pakan Ketetapan Pedoman Pelaksanaan Haluan Negara dan Garis
Besar Pembangunan Nasional Berentjana untuk masa 3 tahun jang
akan datang, jaitu tahun 1966, 1967 dan 1968.
b). Disamping itu disusul pula oleh Ketetapan MPRS ke-II
mengenai perintjian pelaksanaan tersebut dinamakan Program
Ekonomi Perdjuangan jang harus senada dengan Dekon dan Tavip,
dan sebagai bahan kelebihan ini adalah working-paper 2 dari BPP.
Disana-sini perintjian worhing-paper ini adalah lernah dan perlu
dipadatkan. Ada pula jang bertentangan dengan Dekon halaman 25
pasal 32; djuga dengan Dekon pada halaman 26,27 pasal 34.
Dalam lampiran Ketetapan ke-II perlu adania formulering dari
pada prinsip Berdiri Diatas Kaki Sendiri dan Banting Stir, bahan
pelaksanaan dari Mandataris, Muppenas/Bappenas jang mempun.jai
tuntunan jang praktis dalam mengadakan pilihan dari sebegitu
banjak projek-projek.
Selandjutn"ja dikemukakan bahwa ada titipan dari Daerah jang
,memintakan perhatian agar spreiding dari pada Pembangunan
Perdjuangan ini dapat dilaksanakan sedemikian rupa sehingga
Daerah-daerah bisa serentak diikut-sertakan dalam ekonomi jing
sudah madju ini. Tetapi dalam kemadjuan ini hendaknja kita seiatu
berpedoman kepada export drive, memperlipat-gandakan pertanian,
transmigrasi dan pengganjangan Malaysia. rni jang perlu diperhati-
k"l dan persjaratan-persjaratan ini terdapat didaerah-daerah.
Dalam hal ini umpamanja Daerah Atjeh, dalam hubungannja dengan
pengganjangan Malaysia, perlu diperhatikan pembangunan peta-
buhan dan industri-industri jang sudah dikerdjakan atiupun
.baru
diadakan planning._ Disamping itu diusulkan supaja projek-projek
seperti Projek Asahan dan projek Rayon di palembang menaapat
perhatian chusus dalam lampiran rr dan pelaksanaan e[onomi plr-
djoangan.
. selandjutnja ditekankan bahwa mengenai soal eksport,drive,
transmig-rasi dan koperasi,_supaja soar distribusi dan djalan-djalan
kepelabuhan mendapat perhatian chusus karena dalam prakteknja
58
57. dari pedalaman-pedalaman para petani harus membajar 50 prosen
daripada hasil dari barang jang diantarkan kepasar-pasar.
Djuga pelabuhan-pelabuhan tidak dapat mentjukupi keperluan
eksport drive, djika tidak dilengkapi dengan alat-alat jang tjukup
baik, djika tidak ditambah dengan dermaga-dermaga jang luas, jang
setjara potensiil dapat menggerakkan eksport-drive itu, seperti
halnja dengan pelabuhan Pandjang.
Selandjutnja dikemukakan bahwa hendaknja MPRS menetap-
kan, zonder reserve menerima Amanat Presiden halaman 22 dan 23
dan supaja dimasukkan dalam perumusan Ketetapan MPRS dan
djika perlu hendaklah djuga Amanat PJM Presiden pada Pimpinan
Induk-induk Koperasi dan Steering Committee Munaskop II dima-
sukkan disitu.
Selandjutnja mengenai produksi, pemhitjara mengatakan,
bahwa kita harrrs melihat bahwa projek besi di Tjilegon tidak akan
mentjukupi. Diusulkan supaja dalam Ketetapan kedua ini djuga
ditentukan supaja Projek Besi Lampung benar-benar dapat dilak-
sanakan.
Tentang pendapat bahwa pasir disekitar Tjilatjap bisa didja-
dikan supplier karena .mempunjai kadar besi 147/z prosen, pem-
bitjara mendjelaskan bahwa dengan melalui proses jang sangat
sederhana, misalnja dengan membakar dalam oven, produksinJa
dapat dinaikkan mendjadi 60 prosen, sehingga pasir ini dapat digu-
nakan djuga untuk paberik semen Gresik dan dengan biaja kira-kira
Rp. 5 miljard dan devisen g djuta [agi didirikannja suatu tanur
dapat dihasilkan bictji besi dari 50 ton sampai 300 ton sehari.
Mengenai bidang produksi dikatakan bahwa kita selalu meng-
alami, bahwa dalam penempatan tenaga-tenaga dan pembinaannja
mereka kadang-kadang ditempatkan atau ditentang oleh mereka
jang sudah landjut bekerdja disitu. Dikatakan bahwa kita mengenal
didaerah Palembang bahwa ada satu pnojek dimana tenaga-tenaga
muda tjukup baik tetapi harus disingkirkan.
Dikatakan bahwa dalam meneliti Ketetapan Kedua ini perlu
disebutkan djuga bahwa ilmu pengetahuan mempunjai peranan jang
sangat penting. Kita tidak bisa melaksanakan program berdiri
diatas kaki sendiri, kalau kita tidak mengetahui apa kesanggupan
kita dan dimana kita dapat melaksanakan kesanggupan kita ini.
Karena djelas nanti kita harus kemukakan apa kesanggupan dari
kita dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga meng-
hasilkan'sesuatu jang nasional progresif.
Achirnja didjelaskan bahwa kita mengakui bahwa eksport
bahan mentah tidak menguntungkan dan hendaklah diadakan eks-
port bahan-bahan industri, sehingga Negara dapat lebih banjak
menghasilkan devisen
59
58. + "-'
il
(1
ca
L
jt*
"di
il
I
l.-,,
1i
i..t
KETU A : MAJ. DJEN. WILUJO pUSpOtUDO.
. selandiutnja rqempersilahkan pembitiara dari Golongan Karya
Angkatan Bersendjata, Anggota jang terhormat Komodor tUt
Sutojo Adiputro.
ANGGOTA SUTOJO ADTPaTRO (KOMODOR UDARA) :
Mengutjapkan pidatonja sebagai berikut :
Jang Mulia Saudara Ketua dan Sidang jang kami hormati,
1. Sesuai dgngan pernjataan Wakil dari Kelompok Karya AB,
jang terdahulu, dengan ini kami atas nama kllompok- Karya
AB, sekali lagi menegaskan dukungan kami sepenuhnia, atls
Amanat Politik Paduka Jang Mulia presiden/pemimpin Besar
Revolgsi/Mandataris MPRS, jang berdjudul : Berdiri Diatas
Kaki sendiri, dan menerimanja sebagai Komando pelaksanaan
dalam rangka menindjau kembari, dan menjesuaikan pola
Pembangunan, dengan tuntutan perkembangan Revolusi kita
dewasa ini.
2. Kami mengadj_ak Sidang, dan Rakjat fndonesia, menjadari, apa
jang telah ditjanangkan PJM presiden, dalam Amanat politik
beliau itu, bahwa Revolusi rndonesia sekarang ini sedang
meningkat dari taraf Nasional Demokrasi ketaraf sosialismi
rndonesia, jang dalam hal ini muilak membutuhkan pemba-
ngunan dalam segala Bidang.
3. Revolusi kita djuga mengedjar satu idee Besar, jaitu melak-
sanakan Amanat Penderitaan Rakiat diseluruh mulia bumi, dan
mewadjibkan-kita, meningkatkan Revolusi kita, dengan mengisi
ggtjala kongkrit, .
kerangka ketiga Revolusi rndoinesia ja"itu
Membangun
?""j?_ Baru, :C1g me_ngakibatkan explo"cling
demands disegala bidang, baik Nasional, inaupun rnternasional.
4. pgngan demikian, maka dalam Revolusi kita, pembangunan
kita tidak boleh 4l"ju mentjerminkan pembangunan demi untuk
pembangunan s.adja, akan tetapi_pembang.rtr"i it,t harus aapai
pula mentjerminkan tingkatan Revolusi-kita.
5. oleh karena itu, Pola pembangunan kita harus ditudjukan
untuk mensukseskan Dwikora dan pengganjangan Neiolim,
disamping mensukseskan pembangunin nt<o"bmi.
Jang Mulia saudara Ketua dan sidang jang kami hormati,
6. Pola-Pembangunan Nasional Semesta Berentjana jang telah kita
setudjui bersama dan jang telah mendjadi Kepitu*"r, MpRs,
dalam pelaksanaannja lern.iata mengalimi pelbajai kesulitan_
kesulitan. sehingga mendjadi berlaru"t-ra*t, T""uia, disamping
PoIa Pernbangunan Nasional semesta Berentjana tlrsebut, ada
pula bermatjam-matjam pola pembangur"" i"ir";".
7 ' untuk -mentjegah terus berrarut-rarutnja pembangunan kitaitu, maka tepat sekali pemimpin ee.a" R1""1ili;;1"* Amanat
60
59. tI
8.
9.
10.
11.
t2.
13.
14.
15.
Beliau menanjakan : Apakah sekarang tidak sudah tiba waktu-
nja bagi kita untuk membanting stir didalam bidang peren-
tjanaan Pembangunan Nasional Semesta Berentjana itu ?
pjawaban jang tepat adalah
-
Benar, waktunja sudah tiba.
Pem.bantingan
-stir harus kita artikan, sebagai penindjauan
kembali, dari Projek Pembangunan Nasional semlsta Beren-
tjana jang telah kita setudjui bersama itu.
Sangat bidjaksana apabila Sidang dapat memutuskan pengin-
tegrasian semua Pola-pola jang ada, hingga hanja terdapat
satu Pola Pembangunan sadja.
panga! bidjaksana pula, apabila Sidang, dalam penindjauan
kem-bali projek-projek itu, dapat menentukan prioritas piojek-
plojek- pembangunan, hingga berlarut-larutnja pembangunan
kita, dapat ditjegah dan pelaksanaan setjara maksimal, dapat
kita amankan ber.sama.
Jang Mulia Saudara Ketua dan Sidang jang kami hormati,
Kami andjurkan ditentukannja prioritas (Ambeg Parama Arta)
_daJam pembidangan projek-projek, sekalipun kami insjafi,
bahwa Pembangunan disemua bidang, adalah sangat dibuluh-
kan dan penting sekali.
Berdasarkan realitas Revolusi kita dengan segala aspek-aspek-
nja jang telah kami sebut tadi, menurut pandangan kami,
bidang-bidang jang harus diambeg-paramaartakan, adalah
antara lain :
(a) Nation & Character building
(b) Sandang Pangan
(c) Prasarana (infra struktur)
(d) Keamanan/Pertahanan.
Jang Mulia Saudara Ketua dan Sidang jang kami hormati,
Jah, Keamanan dan Pertahanan. Mungkinkah Pembangunan
dapat dilaksanakan sesuai dengan tjita-tjita Revolusi kita,
djika kita tidak dapat mengamankan Revolusi ini ?
Adalah prinsip dasar dari strategi Revolusi kita, bahwa kita
akan mengenjahkan pendjadjahan dari seluruh muka bumi,
karena pendjadjahan ini tidak sesuai dengan peri-keadilan. Oleh
sebab itu, mensukseskan Dwikora dengan gilang-gemilang
adalah soal prinsip bagi kita.
Menghantjurkan boneka Inggeris, Malaysia dan mendesak
keluar NEKOLIM dari persada Asia Tenggara chususnja, dan
Afrika Asia pada umumnja, adalah soal prinsip Revolusi kita.
Atas dasar prinsip dan garis strategi inilah, Revolusi Indonesia
meningkat, meninggi terus-menerus, didalam gerak terdjang'
nja, menggempalkan Palu-godam persatuan rakjat, dan
61