Dokumen tersebut membahas tentang tanah vertisol, termasuk definisi, sebaran di dunia dan Indonesia, pembentukan, karakteristik, potensi, permasalahan, dan perbaikan. Tanah vertisol memiliki tekstur liat dan mengandung lempung montmorillonit sehingga dapat mengembang dan mengerut, serta terbentuk di daerah datar dan berombak. Tanah ini memiliki potensi untuk pertanian namun menghadapi kesulitan pengelolaan karena s
4. Definisi Tanah Vertisol
Nama vertisol untuk jenis tanah liat berwarna
kelam-hitam yang bersifat fisik berat, Dalam
Buckman dan Brady (1982), vertisols (berasal dari L.
Vertere; verto; vertic atau pembalikan) adalah jenis
tanah mineral yang mempunyai warna abu
kehitaman, bertekstur liat dengan kandungan
lempung lebih dari 30% pada horizon permukaan
sampai kedalaman 50 cm yang didominasi jenis
lempung montmorillonit sehingga dapat
mengembang dan mengerut.
5. Pada musim kering tanah ini membentuk
retakan yang dalam dan lebar, sehingga
sejumlah bahan yang ada di lapisan atas
tanah dapat runtuh masuk ke dalam retakan,
akan menimbulkan pembalikan sebagian
massa tanah (invert). Jenis tanah ini dahulu
dikenal dengan nama grumusol yang
diusulkan oleh Oakes dan Y. Thorp (1950),
berasal dari istilah gromus(gumpal keras)
karena dapat membentuk gumpalan besar
dan keras pada musim kering.
6. Nama-nama lain untuk jenis tanah
vertisol
(Indonesia) Tanah margalite
(India) Regur
(USA) Black cotton soils
(Afrika Selatan) Vlei soil
(Australia) Gilgai
9. Pembentukan Tanah Vertisol
• Tanah vertisol umumnya terbentuk dari bahan sedimen yang
mengandung mineral smektite dalam jumlah tinggi, di daerah
datar, cekungan hingga berombak
• Tanah ini sangat dipengaruhi oleh
proses argillipedoturbation yaitu proses pencampuran tanah
lapisan atas dan bawah yang diakibatkan oleh kondisi basah
dan kering yang disertai pembentukan rekahan-rekahan
secara periodik
• Proses-proses tersebut menciptakan struktur tanah dan pola
rekahan yang sangat spesifik.
• Ketika basah tanah menjadi sangat lekat dan plastis serta
kedap air, tetapi ketika kering tanah sangat keras dan masif
atau membentuk pola prisma yang terpisahkan oleh rekahan
10. • Faktor pembentuk tanah yang dominan untuk vertisol
adalah iklim yang relatif agak kering sampai kering,
dengan bulan-bulan kering yang jelas dan atau bahan
induk tanah yang relatif kaya basa, seperti bahan
volkan intermedier, batu gamping, napal, batu liat
berkapur atau bahan alluvial.
• Selain itu topografi berupa dataran antar perbukitan
yang tertutup, dalam arti, tidak terdapat aliran outlet
keluar wilayah, dan basa-basa dari lingkungan sekitar
yang lebih tinggi berakumulasi di dataran,
menyebabkan terbentuknya tanah vertisols, landform-
nya, dimaksudkan sebagai dataran volkan atau dataran
antar perbukitan.
12. Sebaran Tanah Vertisol di Dunia
• Tanah vertisol meliputi sekitar 335 juta hektar di seluruh dunia.
Diperkirakan sekitar 150 juta hektar merupakan lahan potensial
untuk pertanian.
• Kebanyakan tanah vertisol ditemukan di daerah semi-arid yang
memiliki rata-rata curah hujan 500-1000 mm.
• Namun demikian tanah ini juga ditemukan di daerah tropis basah
seperti di Trinidad dimana curah hujannya 3000 mm/tahun.
• Sebaran tanah vertisol umumnya terdapat pada dataran rendah di
beberapa negara antara lain di Sudan, India, Ethiopia, Australia,
bagian barat daya USA (Texas), Uruguay, Paraguay dan Argentina.
• Tanah ini ditemukan di daearh adataran rendah (lembah) seperti
dasar danau yang kering, endapan pinggiran sungai atau dataran
rendah lainnya yang sering terendam.
14. Sebaran Tanah Vertisol di Indonesia
• Di Indonesia jenis tanah ini terbentuk pada
tempat-tempat yang tingginya tidak lebih dari
300 meter di atas muka laut dengan topografi
agak bergelombang sampai berbukit,
temperatur tahunan rata-rata 25o C dengan
curah hujan kurang dari 2500 mm dan
pergantian musim hujan dan kemarau nyata.
15. Luas penyebaraan tanah vertisol di
Indonesia mencapai sekitar 2,1 juta hektar
Nusa
Tenggara
Timur
Jawa
Timur
Nusa
Tenggara
Barat
Sulawesi
Selatan
Sulawesi
Utara
dan
Jawa
Tengah
17. KARAKETRISTIK TANAH VERTISOL
• Ciri-ciri tanah vertisol adalah sebagai berikut :
(1) Tekstur lempung dalam bentuk yang mencirikan.
(2) Tanpa horison eluvial dan iluvial.
(3) Struktur lapisan atau granuler, sering berbentuk seperti bunga
kubis, dan lapisan bawah gumpal atau pejal.
(4) Mengandung kapur.
(5) Koefisien mengembang mengkerut tinggi jika dirubah kadar airnya.
(6) Seringkali mikrorelifnya gilgai (peninggian-peninggian setempat
yang teratur.
(7) Konsistensi luar biasa elastis.
(8) Bahan induk berkapur ataubasaltic dan berlempung sehingga kedap
air.
(9) Kedalaman solum rata-rata 75 cm dan.
(10) Warna tanah kelam/hitam atau chroma kecil.
20. Potensi
• Prospek pemanfaatan vertisol relatif lebih sesuai jika dimanfaatkan
sebagai areal persawahan, hanya saja pembuatan jaringan irigasi
harus dibuat terlebih dahulu jika disekitarnya ada sumber air atau
sungai.
Dengan mengatur :
1. drainase
2. irigasi
3. pengelolaan tanah disertai
4. pemupukan bahan organik untuk memperbaiki
struktur tanah
jenis tanah ini dapat memberikan hasil padi, jagung, kapas, kacang
tanah dan tebu dan bebarapa tanaman perdagangan dataran
rendah yang cukup baik seperti singkong dan pepaya.
22. Permasalahan
• Tanah ini bersifat lekat dan liat bila basah dan sangat keras dalam
keadaan kering.
• Walaupun demikian tekstur tanah sangat halus, derajat kerut yang
nyata dan pengembungannya yang merupakan ciri mereka
menyebabkan mereka kurang sesuai untuk pertanaman daripada
daerah disekitarnya.
• Kalau mereka mengering sehabis hujan, waktu untuk dibajak atau
diolah sangat pendek.
• Untuk pengelolaannya tidak dapat dilaksanakan tepat pada
waktunya dan mereka terbataas pada penggunaan alat kecil,
sederhana karena hewan mereka tidak dapat menarik alat besar
ditanah berat.
• Selain pengelolaan yang berat, tanah ini miskin unsur hara N dan K,
karena kedua unsur hara tersebut terjepit dalam interlayer,
akibatnya tanah ini menjadi kahat N dan K.
24. Perbaikan
Dalam pengolahan tanahnya yang relatif
cukup sulit, maka harus diketahui keadaan
kelengasan tanah paa lapisan permukaan yang
memungkinkan untuk dilakukan pengolahan
tanah, karena sifat fisik tanah vertisol yang jelas
adalah konsistensi yang keras, sehingga untuk
mengolah tanah tidak dapat menggunakan
cangkul. Penggunaan traktor dan lain-lain
peralatan mekanik memungkinkan untuk
melakukan persiapan lahan baik untuk
pembibitan maupun penanaman.