SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
TANAH LONGSOR
 Tanah Longsor merupakan peristiwa terjadinya
pergerakan tanah, seperti jatuhnya bebatuan atau
gumpalan besar tanah, yang terlepas dari bagian
utama gunung atau bukit. Tanah longsor umumnya
terjadi dikawasan pegunungan.
 1) LongsoranTranslasi
Longsoran ini terjadi karena bergeraknya
massa tanah dan batuan pada bidang
gelincir berbentuk rata atau
menggelombang landai.
• Longsoran Rotasi
Longsoran rotasi muncul
akibat bergeraknya massa
tanah dan batuan pada
bidang gelincir berbentuk
cekung.
 Pergerakan Blok
Pergerakan blog terjadi karena
perpindahan batuan yang bergerak pada
bidang gelincir berbentuk rata. Longsoran
jenis ini disebut juga longsoran translasi
blok batu.
 Runtuhan Batu
Runtuhan Batu terjadi saat sejumlah besar batuan
atau material lain bergerak ke bawah dengan cara
jatuh bebas. Biasanya longsoran ini terjadi pada lereng
yang terjal sampaimenggantung, terutama daerah
pantai. Runtuhan batu-batu besar dapat menyebabkan
kerusakan parah.
 Rayapan Tanah
Longsor jenis ini bergerak lambat serta jenis
tanahnya berupa butiran kasar dan halus.
Longsoran ini hampir tidak dapat dikenali.
Setelah beberapa lama terjadi longsoran jenis
rayapan, posisi tiang-tiang, pohon-pohon, dan
rumah akan iring ke bawah.
• Aliran bahan rombakan
Longsoran jenis ini terjadi ketika massa tanah
bergerak didorong oleh air dan terjadi di
sepanjang lembah yang mencapai ratusan meter
jauhnya. Kecepatannya bergantung pada
kemiringan lereng-volume air, dan jenis
materialnya.
Penyebab Terjadinya Tanah
Longsor
 1. Hujan
Ancaman tanah longsor biasanya
dimulai pada bulan November seiring
meningkatnya intensitas hujan.
Musim kering yang panjang akan
menyebabkan terjadinya penguapan air
di permukaan tanah dalam
jumlah besar Munculah pori-pori atau
rongga tanah, kemudian terjadi
retakan dan rekahan tanah di
permukaan.
• 2. Lereng terjal
Lereng atau tebing yang terjal akan
memperbesar gaya pendorong.
Lereng yang terjal terbentuk
karena pengikisan air sungai, mata
air, air laut, dan angin. Kebanyakan
sudut lereng yang menyebabkan
longsor adalah 180 apabila ujung
lerengnya terjal dan bidang
longsorannya mendatar.
 3. Tanah yang kurang padat dan tebal
 Jenis tanah yang kurang padat adalah tanah
lempung atau tanah liat dengan ketebalan lebih
dari 2,5 meter dan sudut lereng > 220. Tanah
jenis ini memiliki potensi untuk terjadinya tanah
longsor, terutama bila terjadi hujan. Selain itu,
jenis tanah ini sangat rentan terhadap
pergerakan tanah karena menjadi lembek jika
terkena air dan pecah jika udara terlalu panas.
4. Batuan yang kurang kuat
 Pada umumnya, batuan
endapan gunungapi dan
batuan sedimen berukuran
pasir dan campuran antara
kerikil, pasir, dan lempung
kurang kuat. Batuan tersebut
akan mudah menjadi tanah
jika mengalami proses
pelapukan dan umumnya
rentan terhadap tanah
longsor apabila terdapat pada
lereng yang terjal.
• 5. Jenis tata lahan
Tanah longsor banyak terjadi di
daerah tata lahan persawahan,
perladangan, dan adanya genangan
air di lereng yang terjal. Pada lahan
persawahan akarnya kurang kuat
untuk mengikat butir tanah dan
membuat tanah menjadi lembek
dan jenuh dengan air sehingga
mudah terjadi longsor
6. Bekas longsoran lama
Longsoran lama umumnya terjadi selama dan setelah terjadi
pengendapan material gunung api pada lereng yang relatif terjal atau pada
saat atau sesudah terjadi patahan kulit bumi. Bekas longsoran lama
memilki ciri:
 Adanya tebing terjal yang panjang melengkung membentuk tapal kuda.
 Umumnya dijumpai mata air, pepohonan yang relatif tebal karena tanahnya
gembur dan subur.
 Daerah badan longsor bagian atas umumnya relatif landai.
 Dijumpai longsoran kecil terutama pada tebing lembah.
 Dijumpai tebing-tebing relatif terjal yang merupakan bekas longsoran kecil
pada longsoran lama.
 Dijumpai alur lembah dan pada tebingnya dijumpai retakan dan longsoran
kecil.
 Longsoran lama ini cukup luas.
Gejala terjadinya tanah
longsor:
 1. Munculnya retakan di lereng-lereng
yang arahnya sejajar dengan tebing.
 2. Air sumur yang keruh di sekitar lereng.
 3. Munculnya air di permukaan tanah
pada lokasi yang baru secara tiba-tiba.
 4. Rapuhnya tebing dan kerikil mulai
berjatuhan
Wilayah yang rawan longsor:
 1. Berada di daerah yang gundul dan terjal
 2. Pernah terjadi tanah longsor sebelumnya.
 3. Daerah yang dilalui aliran air hujan
 4. Kondisi tanah yang tebal atau sangat gembur
pada lereng-lereng yang terkena hujan lebat
dengan intensitas tinggi
Cara Pencegahan Tanah Longsor
 Membuat Terasering.
 Tidak membuka lahan peswahan dan membuat kolam
di lereng bagian atas dekat dengan pemukiman.
 Secepat mungkin menutup retakan tanah dan
dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah
melalui retakan tersebut.
 Tidak melakukan penerbangan pohon secara liar.
 Tidak menggali tanah dibawah lereng terjal.
 Tidak membangun rumah dibawah tebing dan tepi
sungai yang rawan erosi.
Tindakan yang harus dilakukan
ketika tertimpa tanah longsor:
 1. Pindahlah ke daerah yang tanahnya stabil ketika
tanah longsor terjadi
 2. Bila tidak mampu melarikan diri, lingkarkan tubuh
seperti bola untuk melindungi kepala tertimpa atap.
Tindakan yang harus dilakukan
setelah terjadi longsor:
 1. Pergi dari daerah longsoran untuk menghindari terjadinya tanah longsor susulan.
 2. Bantu arahkan SAR ke lokasi.
 3. Bantu penduduk yang tertimpa longsoran, periksa lukanya, dan pindah ke tempat
yang aman.
 4. Waspada pada banjir dan aliran reruntuhan yang dapat terjadi setelah tanah longsor.
 5. Laporkan fasilitas umum yang rusak ke pihak yang berwenang.
 6. Periksa kerusakan fondasi rumah akibat longsor.
 7. Tanamlah tumbuhan di daerah bekas longsoran untuk mencegah terjadinya erosi
yang dapat menyebabkan banjir bandang

More Related Content

Similar to Tanah Longsor: Jenis, Penyebab, Gejala, Wilayah Rawan, dan Pencegahan

Similar to Tanah Longsor: Jenis, Penyebab, Gejala, Wilayah Rawan, dan Pencegahan (20)

PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptxPROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
 
Mass wasting
Mass wastingMass wasting
Mass wasting
 
Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )
Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )
Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )
 
Potensi longsor
Potensi longsorPotensi longsor
Potensi longsor
 
Laporan geoteknik-gerakan-tanah
Laporan geoteknik-gerakan-tanahLaporan geoteknik-gerakan-tanah
Laporan geoteknik-gerakan-tanah
 
Tanah lonsor
Tanah lonsorTanah lonsor
Tanah lonsor
 
Tanah lonsor
Tanah lonsorTanah lonsor
Tanah lonsor
 
Tanah lonsor
Tanah lonsorTanah lonsor
Tanah lonsor
 
BAB 2 sambungan yuni.docx
BAB 2 sambungan yuni.docxBAB 2 sambungan yuni.docx
BAB 2 sambungan yuni.docx
 
TANAH LONGSOR
TANAH LONGSORTANAH LONGSOR
TANAH LONGSOR
 
Tenaga eskogen
Tenaga eskogenTenaga eskogen
Tenaga eskogen
 
KESIAPSIAGAAN GERTAN DAN LONGSOR.pdf
KESIAPSIAGAAN GERTAN DAN LONGSOR.pdfKESIAPSIAGAAN GERTAN DAN LONGSOR.pdf
KESIAPSIAGAAN GERTAN DAN LONGSOR.pdf
 
LAPISAN_LITOSFER.pptx
LAPISAN_LITOSFER.pptxLAPISAN_LITOSFER.pptx
LAPISAN_LITOSFER.pptx
 
Pergerakan jisim
Pergerakan jisimPergerakan jisim
Pergerakan jisim
 
LAPISAN_LITOSFER.pptx
LAPISAN_LITOSFER.pptxLAPISAN_LITOSFER.pptx
LAPISAN_LITOSFER.pptx
 
Geografi (erosi)
Geografi (erosi)Geografi (erosi)
Geografi (erosi)
 
lapisan tanah vertisol
lapisan tanah vertisollapisan tanah vertisol
lapisan tanah vertisol
 
Tugas Geo 2
Tugas Geo 2Tugas Geo 2
Tugas Geo 2
 
P4. Ancaman dan Risiko Bencana Longsor.pptx
P4. Ancaman dan Risiko Bencana Longsor.pptxP4. Ancaman dan Risiko Bencana Longsor.pptx
P4. Ancaman dan Risiko Bencana Longsor.pptx
 
10880103-Jenis-Jenis-Kegagalan-Cerun.ppt
10880103-Jenis-Jenis-Kegagalan-Cerun.ppt10880103-Jenis-Jenis-Kegagalan-Cerun.ppt
10880103-Jenis-Jenis-Kegagalan-Cerun.ppt
 

Recently uploaded

4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 

Recently uploaded (8)

4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 

Tanah Longsor: Jenis, Penyebab, Gejala, Wilayah Rawan, dan Pencegahan

  • 2.  Tanah Longsor merupakan peristiwa terjadinya pergerakan tanah, seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah, yang terlepas dari bagian utama gunung atau bukit. Tanah longsor umumnya terjadi dikawasan pegunungan.
  • 3.  1) LongsoranTranslasi Longsoran ini terjadi karena bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.
  • 4. • Longsoran Rotasi Longsoran rotasi muncul akibat bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung.
  • 5.  Pergerakan Blok Pergerakan blog terjadi karena perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsoran jenis ini disebut juga longsoran translasi blok batu.
  • 6.  Runtuhan Batu Runtuhan Batu terjadi saat sejumlah besar batuan atau material lain bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas. Biasanya longsoran ini terjadi pada lereng yang terjal sampaimenggantung, terutama daerah pantai. Runtuhan batu-batu besar dapat menyebabkan kerusakan parah.
  • 7.  Rayapan Tanah Longsor jenis ini bergerak lambat serta jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Longsoran ini hampir tidak dapat dikenali. Setelah beberapa lama terjadi longsoran jenis rayapan, posisi tiang-tiang, pohon-pohon, dan rumah akan iring ke bawah.
  • 8. • Aliran bahan rombakan Longsoran jenis ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh air dan terjadi di sepanjang lembah yang mencapai ratusan meter jauhnya. Kecepatannya bergantung pada kemiringan lereng-volume air, dan jenis materialnya.
  • 9. Penyebab Terjadinya Tanah Longsor  1. Hujan Ancaman tanah longsor biasanya dimulai pada bulan November seiring meningkatnya intensitas hujan. Musim kering yang panjang akan menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar Munculah pori-pori atau rongga tanah, kemudian terjadi retakan dan rekahan tanah di permukaan.
  • 10. • 2. Lereng terjal Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong. Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin. Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor adalah 180 apabila ujung lerengnya terjal dan bidang longsorannya mendatar.
  • 11.  3. Tanah yang kurang padat dan tebal  Jenis tanah yang kurang padat adalah tanah lempung atau tanah liat dengan ketebalan lebih dari 2,5 meter dan sudut lereng > 220. Tanah jenis ini memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor, terutama bila terjadi hujan. Selain itu, jenis tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek jika terkena air dan pecah jika udara terlalu panas.
  • 12. 4. Batuan yang kurang kuat  Pada umumnya, batuan endapan gunungapi dan batuan sedimen berukuran pasir dan campuran antara kerikil, pasir, dan lempung kurang kuat. Batuan tersebut akan mudah menjadi tanah jika mengalami proses pelapukan dan umumnya rentan terhadap tanah longsor apabila terdapat pada lereng yang terjal.
  • 13. • 5. Jenis tata lahan Tanah longsor banyak terjadi di daerah tata lahan persawahan, perladangan, dan adanya genangan air di lereng yang terjal. Pada lahan persawahan akarnya kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga mudah terjadi longsor
  • 14. 6. Bekas longsoran lama Longsoran lama umumnya terjadi selama dan setelah terjadi pengendapan material gunung api pada lereng yang relatif terjal atau pada saat atau sesudah terjadi patahan kulit bumi. Bekas longsoran lama memilki ciri:  Adanya tebing terjal yang panjang melengkung membentuk tapal kuda.  Umumnya dijumpai mata air, pepohonan yang relatif tebal karena tanahnya gembur dan subur.  Daerah badan longsor bagian atas umumnya relatif landai.  Dijumpai longsoran kecil terutama pada tebing lembah.  Dijumpai tebing-tebing relatif terjal yang merupakan bekas longsoran kecil pada longsoran lama.  Dijumpai alur lembah dan pada tebingnya dijumpai retakan dan longsoran kecil.  Longsoran lama ini cukup luas.
  • 15. Gejala terjadinya tanah longsor:  1. Munculnya retakan di lereng-lereng yang arahnya sejajar dengan tebing.  2. Air sumur yang keruh di sekitar lereng.  3. Munculnya air di permukaan tanah pada lokasi yang baru secara tiba-tiba.  4. Rapuhnya tebing dan kerikil mulai berjatuhan
  • 16. Wilayah yang rawan longsor:  1. Berada di daerah yang gundul dan terjal  2. Pernah terjadi tanah longsor sebelumnya.  3. Daerah yang dilalui aliran air hujan  4. Kondisi tanah yang tebal atau sangat gembur pada lereng-lereng yang terkena hujan lebat dengan intensitas tinggi
  • 17. Cara Pencegahan Tanah Longsor  Membuat Terasering.  Tidak membuka lahan peswahan dan membuat kolam di lereng bagian atas dekat dengan pemukiman.  Secepat mungkin menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah melalui retakan tersebut.  Tidak melakukan penerbangan pohon secara liar.  Tidak menggali tanah dibawah lereng terjal.  Tidak membangun rumah dibawah tebing dan tepi sungai yang rawan erosi.
  • 18. Tindakan yang harus dilakukan ketika tertimpa tanah longsor:  1. Pindahlah ke daerah yang tanahnya stabil ketika tanah longsor terjadi  2. Bila tidak mampu melarikan diri, lingkarkan tubuh seperti bola untuk melindungi kepala tertimpa atap.
  • 19. Tindakan yang harus dilakukan setelah terjadi longsor:  1. Pergi dari daerah longsoran untuk menghindari terjadinya tanah longsor susulan.  2. Bantu arahkan SAR ke lokasi.  3. Bantu penduduk yang tertimpa longsoran, periksa lukanya, dan pindah ke tempat yang aman.  4. Waspada pada banjir dan aliran reruntuhan yang dapat terjadi setelah tanah longsor.  5. Laporkan fasilitas umum yang rusak ke pihak yang berwenang.  6. Periksa kerusakan fondasi rumah akibat longsor.  7. Tanamlah tumbuhan di daerah bekas longsoran untuk mencegah terjadinya erosi yang dapat menyebabkan banjir bandang