SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
ILMU PENGETAHUAN
(SCIENCE)
Haerani Rasyid
• Beberapa definisi ilmu pengetahuan (science) :
- Suatu hasil aktivitas manusia yang merupakan kumpulan teori,
metode dan praktek dan menjadi pranata dalam masyarakat.
- Suatu pranata atau metode yang membentuk keyakinan
mengenai alam semesta dan manusia.
- Suatu hasil aktivitas manusia yang mempunyai makna dan
- Kumpulan pengetahuan yang benar, mempunyai objek dan
tujuan tertentu dengan sistim, met ode untuk
berkembang serta berlaku universal yang dapat diuji
kebenarannya.
Ilmu Pengetahuan harus jelas dalam :
- Tujuan
-Sistem
- Metode
- Dinamis
2. Sistem Ilmu
Sistem = Bagian-bagian atau elemen-elemen yang berfungsi
saling berkaitan/interrelated untuk mewujudkan fungsi organ/ institusi/ilmu
secara menyeluruh:
Contoh :
Sistem syarat
Fungsi kehidupan manusia
Sistem pencernaan Fungsi Kehidupan manusia
Sistem panca indera
Sistem vaskuler
Sistem penalaran / logika
Fungsi pengembangan ilmu
Sistem klasifikasi Fungsi pengembangan ilmu
Sistem penulisan ilmiah
Sistem pembuktian
Statistika
1.Tujuan Ilmu - mencari kebenaran ilmu tertentu secara ilmiah
• Faktor sistim
a. Ada seperangkat elemen tertentu (Assemblage of elements),
b. Elemen-elemen itu saling berkaitan secara teratur (Interrelated),
c. Ada mekanisme keterkaitan antar elemen itu dan merupakan suatu kesatuan organisasi.
d. Kesatuan organisasi itu berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.
e. Menghasilkan sesuatu yang dapat diamati dan disaksikan (Genera-ting an observable
product).
• Sistematik berarti bahwa ilmu pengetahuan itu secara teratur dan tersusun hingga
memberikan pengertian tentang hakikat, kebenaran dan pembuktian kebenaran.
• Kebenaran/kesalahan dan atau kepastian itu dapat dipertanggungjawabkan berdasar
pembuktian dengan, metode ilmiah.
• Sistematika ilmu pengaturan sistematik ilmu hingga mudah di pelajari.
• Sistematika ilmu dapat dibagi tiga :
1. Apa ilmu/ilmu baru itu dan sistematikanya ? (aspek ontologi)
2. Untuk apa ilmu tersebut? (Sistematika tujuan – aspek aksiologi /etika
3. Bagaimana metode mencapai tujuan tersebut/bagaimana dan mengapa
menyusun Sistematika ilmu secara benar dan mudah dipelajari (aspek
epistemologi).
3. Metode
Metode ilmiah  cara untuk mendapatkan atau menemukan pengetahuan yang benar dan bersifat
ilmiah.
Metode ilmiah mensyaratkan asas dan prosedur tertentu yang disebut kegiatan ilmiah misalnya
penalaran, studi kasus dan penelitian.
Metode ilmiah dapat dengan penalaran dan pembuktian kebenaran ilmiah.
3.1 Metode Ilmiah dengan penalaran dan kesimpulan atau pembuktian kebenaran
- Penalaran merupakan suatu proses penemuan kebenaran di mana tiap-tiap jenis
penalaran mempunyai kriteria kebenarannya masing-masing (Suriasumantri, 1987).
- Penalaran adalah suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang benar dan
bukan hasil perasaan.
Penalaran merupakan kegiatan yang mempunyai ciri tertentu dalam penemuan kebenaran.
Dua ciri penalaran :
- Logis
- Analitis
a. Berpikir logis adalah kegiatan berpikir menurut pola, alur dan kerangka tertentu (frame of logic)
yaitu, menurut logika: deduksi-induksi; rasionalism-empirism; abstrak-kongkrit; apriori-aposteriori.
b. Berpikir analitis adalah konsekuensi dari adanya suatu pola berpikir analisis-sintesis berdasarkan
langkah-langkah tertentu (metode ilmiah/ penelitian).
3.2 Pembuktian Kebenaran Ilmiah
Secara ontologis keraguan timbul karena keterbatasan manusia. Filsafat ilmu pengetahuan
berusaha mengubah "yang ada" dari "common sense" atau anggapan umum menjadi "yang
ada" secara logis" atau "rasional".
Dulu mitos adalah anggapan umum yang dianggap benar berdasar kepercayaan tanpa
pembuktian
Mitos
Misal : Lepra kutukan Tuhan
Skeptik absolut
Kepastian ini dapat dilihat dengan mikroskop atau dengan metode lain dan berlaku
universal.
Ratio
Misal : Lepra Penyakit dengan causa
Ilmu pengetahuan M. Leprae (kepastian)
Jadi penyakit lepra yang dulu dianggap kutukan Tuhan, kini dapat dijelaskan sebagai berikut: Aspek
ontologi lepra adalah penyakit yang disebabkan oleh M. Leprae
Objek materi: manusia
Objek formal: penyakit lepra
Aspek epistemologi lepra adalah penyakit dengan causa M. Lepra (Why) dan menular dalam jangka
lama (How) Aspek aksiologi, lepra adalah penyakit yang perlu diobati dan untuk menjaga martabatnya
ditempatkan di leproseri (etis).
4. Dinamis
Ilmu Pengetahuan berkembang, jadi bersifat dinamis. Aktivitas untuk perkembangan ilmu antara
lain dengan kajian/risel (study, search, pursuit, inquiry, quest). Pembuktian kebenaran ilmiah
dan dinamika ilmu atau metode perkembangan ilmu yaitu dengan penelitian atau riset.
Contoh urutan riset adalah sebagai berikut:
1. Judul yang jelas berkaitan dengan riset;
2. Rumusan masalah yang spesifik berkaitan dengan judul;
3. Tujuan dan manfaat yang berkaitan dengan masalah;
4. Tinjauan Pustaka yang berkaitan dengan judul riset;
5. Kerangka Teori yang berkaitan dengan Tinjauan Pustaka;
6. Kerangka konsep riset;
7. Rumusan hipotesis kerja;
8. Rumusan definisi operasional riset;
9. Rancangan metode riset yang terkendalikan;
10. Kumpulan data (Rencana dan Pelaksanaan);
11. Analisis data dan sintesis hingga menjadi pernyataan;
12. Pembahasan
13. Simpulan pernyataan menjadi hasil riset yang dapat dipertanggung jawabkan
14. Dibuat verifikasi hasil, saran dan ramalan ilmiah.
Contoh bagan riset dapat dilihat pada Perkembangan ilmu
Perkembangan Ilmu Pengetahuan
I. Aspek ontologi ( being, what, who)
“cabang ilmu yang membahas hakikat segala sesuatu yang ada”
1. Ilmu Pengetahuan
a. Sekumpulan proposisi sistematis yang terkandung dalam
pernyataan-pernyataan yang benar dengan ciri pokok yang bersifat
general, rational, objektif, mampu diuji kebenarannya
(verifikasi objektif), dan mampu menjadi milik umum
b. Pengetahuan yang diatur secara sistematis dan langkah-langkah
pencapaiannya dipertanggung-jawabkan secara teoritis
c. Masih banyak definisi lain
d. Kumpulan pengetahuan yang benar :
- Mempunyai obyek dan tujuan
- Disusun secara sistematik,
- Berkembang dengan metode ilmiah,
- Berlaku universal dan dapat diuji kebenarannya
(diverifikasi).
2. Obyek :
Materi : obyek yang dipelajari misalnya:
- Manusia
- Kehidupan
- Benda mati
- Alam semesta
Formal : obyek yang menjadi pusat perhatian pusat perhatian
(focus of interest) atau bidang studi.Misalnya : -
Kesehatan, kedokteran, pertanian, ekonomi, sastra
3. Klasifikasi ilmu pengetahuan.
Contoh klasifikasi Ilmu Pengetahuan yang sederhana yaitu:
1. Ilmu dasar (basic Science) misalnya biologi yang bertujuan
mendalami teori dan isi alam yang hidup.
2. Ilmu terapan (Applied Sciences) yang bertujuan untuk
memanfaatkan ilmu guna memecahkan masalah praktis misalnya
mekanisme dan teknologi pertanian.
• Contoh Klasifikasi Ilmu Pengetahuan
4. Struktur  iilmu yang ditekuni.
II. Aspek aksiologi / etis (objective, for what, value)
“ Cabang ilmu membahas tentang untuk apa ilmu itu digunakan”
1. Tujuan umum : Ilmu kesehatan mempelajari semua aspek yang berkaitan
dengan kesehatan untuk tetap sehat dan lebih sehat.
Tujuan khusus : untuk mencari/mendapatkan :
Kebenaran (Truth)
Pengetahuan (Knowledge)
Pemahaman (Understanding)
Penjelasan (Explanation)
Klasifikasi (Classification)
Peramalan (Prediction)
Pengendalian (Control)
Penerapan (Application)
Penemuan (Indention)
Produksi (Production)
2. Nilai etis: kebenaran : Kesehatan yang lebih baik, bernilai etis dan estetis.
Iii. Aspek epistemologi (why, how)
“cabang ilmu yg menjelaskan tentang bagaimana mencari pengetahuan dan
seperti apa pengetahuan tersebut”
1. Why: misalnya ilmu kesehatan, masih banyak yang tidak
sehat hingga ada keinginan mencari kebenaran ilmiah apa
penyebabnya.
2. How : misalnya pemikiran dan pengkajian ilmiah/ hasil
ilmiah yang disusun secara sistematik, dengan metode
ilmiah untuk mendapatkan kebenaran tentang kesehatan.
• Sistematik: Disusun teratur berdasarkan sistim
• Sistim: Bagian-bagian yang berfungsi untuk I.P
• Metode: Cara untuk menemukan/membuktikan dan
mengembangkan I.P.
• Berkembang: Berdasarkan hasil Metode Ilmiah dan bersifat terbuka
• Universal: Berlaku sama di mana saja
• Terbuka : Selalu dapat diuji kebenarannya secara ilmiah
(diversifikasi) dengan penalaran maupun diuji ulang.
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to Bahan FILSAFAT HR PPDS ppt.ppt

powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuankikiismayanti
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2 Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2 Lia Rusdyana Dewi
 
Arti penelitian1
Arti penelitian1Arti penelitian1
Arti penelitian1rifan alif
 
Kuliah 1 - Pengantar Metodologi Penelitian.pptx
Kuliah 1 - Pengantar Metodologi Penelitian.pptxKuliah 1 - Pengantar Metodologi Penelitian.pptx
Kuliah 1 - Pengantar Metodologi Penelitian.pptxNaluritaTeresaLestar
 
makalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiahmakalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiahMuhammad Idris
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWDjoko Adi Walujo
 
Hakikat Ilmu Alamiah dan Keterkaitan dengan Teknologi
Hakikat Ilmu Alamiah  dan Keterkaitan dengan TeknologiHakikat Ilmu Alamiah  dan Keterkaitan dengan Teknologi
Hakikat Ilmu Alamiah dan Keterkaitan dengan Teknologiseaaln
 
Apa yang dimaksud masalah
Apa yang dimaksud masalahApa yang dimaksud masalah
Apa yang dimaksud masalahYf Indah
 
Kumpulan materi filsafat ilmu
Kumpulan materi filsafat ilmuKumpulan materi filsafat ilmu
Kumpulan materi filsafat ilmuFiqiahKirana
 
Handout Filsafat Ilmu-Fakultas Psikologi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.pptx
Handout Filsafat Ilmu-Fakultas Psikologi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.pptxHandout Filsafat Ilmu-Fakultas Psikologi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.pptx
Handout Filsafat Ilmu-Fakultas Psikologi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.pptxFrityMaya
 

Similar to Bahan FILSAFAT HR PPDS ppt.ppt (20)

APA ITU ILMU
APA ITU ILMUAPA ITU ILMU
APA ITU ILMU
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
 
Ilmu Pengetahuan
Ilmu PengetahuanIlmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2 Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2
 
Arti penelitian1
Arti penelitian1Arti penelitian1
Arti penelitian1
 
Kuliah 1 - Pengantar Metodologi Penelitian.pptx
Kuliah 1 - Pengantar Metodologi Penelitian.pptxKuliah 1 - Pengantar Metodologi Penelitian.pptx
Kuliah 1 - Pengantar Metodologi Penelitian.pptx
 
makalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiahmakalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiah
 
Apa itu Ilmu.ppt
Apa itu Ilmu.pptApa itu Ilmu.ppt
Apa itu Ilmu.ppt
 
Filsafat ilmu 1
Filsafat ilmu 1Filsafat ilmu 1
Filsafat ilmu 1
 
Filsafat ilmu 2
Filsafat ilmu 2Filsafat ilmu 2
Filsafat ilmu 2
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
 
Hakikat Ilmu Alamiah dan Keterkaitan dengan Teknologi
Hakikat Ilmu Alamiah  dan Keterkaitan dengan TeknologiHakikat Ilmu Alamiah  dan Keterkaitan dengan Teknologi
Hakikat Ilmu Alamiah dan Keterkaitan dengan Teknologi
 
Hakikat penelitian
Hakikat penelitianHakikat penelitian
Hakikat penelitian
 
Ppt metode penelitian
Ppt metode penelitianPpt metode penelitian
Ppt metode penelitian
 
Filsafat 8
Filsafat 8Filsafat 8
Filsafat 8
 
Filsafat 8
Filsafat 8Filsafat 8
Filsafat 8
 
Apa yang dimaksud masalah
Apa yang dimaksud masalahApa yang dimaksud masalah
Apa yang dimaksud masalah
 
Kumpulan materi filsafat ilmu
Kumpulan materi filsafat ilmuKumpulan materi filsafat ilmu
Kumpulan materi filsafat ilmu
 
Rti
RtiRti
Rti
 
Handout Filsafat Ilmu-Fakultas Psikologi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.pptx
Handout Filsafat Ilmu-Fakultas Psikologi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.pptxHandout Filsafat Ilmu-Fakultas Psikologi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.pptx
Handout Filsafat Ilmu-Fakultas Psikologi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.pptx
 

More from Taufik Biya

laporan pasien interna 2024..............
laporan pasien interna 2024..............laporan pasien interna 2024..............
laporan pasien interna 2024..............Taufik Biya
 
SASARAN KESELAMATAN PASIEN akreditasi.pptx
SASARAN KESELAMATAN PASIEN akreditasi.pptxSASARAN KESELAMATAN PASIEN akreditasi.pptx
SASARAN KESELAMATAN PASIEN akreditasi.pptxTaufik Biya
 
LAPORAN PASIEN EMD.pptx
LAPORAN PASIEN EMD.pptxLAPORAN PASIEN EMD.pptx
LAPORAN PASIEN EMD.pptxTaufik Biya
 
Slide_Cara_Penyuntikan_Insulin.ppt
Slide_Cara_Penyuntikan_Insulin.pptSlide_Cara_Penyuntikan_Insulin.ppt
Slide_Cara_Penyuntikan_Insulin.pptTaufik Biya
 
hipogonadisme materi.pptx
hipogonadisme materi.pptxhipogonadisme materi.pptx
hipogonadisme materi.pptxTaufik Biya
 
Puisi untuk istri
Puisi untuk istriPuisi untuk istri
Puisi untuk istriTaufik Biya
 
3. cover panduan 4
3. cover panduan 43. cover panduan 4
3. cover panduan 4Taufik Biya
 
Gambar Hematologi
Gambar HematologiGambar Hematologi
Gambar HematologiTaufik Biya
 

More from Taufik Biya (10)

laporan pasien interna 2024..............
laporan pasien interna 2024..............laporan pasien interna 2024..............
laporan pasien interna 2024..............
 
SASARAN KESELAMATAN PASIEN akreditasi.pptx
SASARAN KESELAMATAN PASIEN akreditasi.pptxSASARAN KESELAMATAN PASIEN akreditasi.pptx
SASARAN KESELAMATAN PASIEN akreditasi.pptx
 
LAPORAN PASIEN EMD.pptx
LAPORAN PASIEN EMD.pptxLAPORAN PASIEN EMD.pptx
LAPORAN PASIEN EMD.pptx
 
Slide_Cara_Penyuntikan_Insulin.ppt
Slide_Cara_Penyuntikan_Insulin.pptSlide_Cara_Penyuntikan_Insulin.ppt
Slide_Cara_Penyuntikan_Insulin.ppt
 
hipogonadisme materi.pptx
hipogonadisme materi.pptxhipogonadisme materi.pptx
hipogonadisme materi.pptx
 
Puisi untuk istri
Puisi untuk istriPuisi untuk istri
Puisi untuk istri
 
Tb hamil
Tb hamilTb hamil
Tb hamil
 
3. cover panduan 4
3. cover panduan 43. cover panduan 4
3. cover panduan 4
 
Gambar Hematologi
Gambar HematologiGambar Hematologi
Gambar Hematologi
 
Alur Registrasi
Alur RegistrasiAlur Registrasi
Alur Registrasi
 

Recently uploaded

456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 

Recently uploaded (18)

456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 

Bahan FILSAFAT HR PPDS ppt.ppt

  • 2. • Beberapa definisi ilmu pengetahuan (science) : - Suatu hasil aktivitas manusia yang merupakan kumpulan teori, metode dan praktek dan menjadi pranata dalam masyarakat. - Suatu pranata atau metode yang membentuk keyakinan mengenai alam semesta dan manusia. - Suatu hasil aktivitas manusia yang mempunyai makna dan - Kumpulan pengetahuan yang benar, mempunyai objek dan tujuan tertentu dengan sistim, met ode untuk berkembang serta berlaku universal yang dapat diuji kebenarannya. Ilmu Pengetahuan harus jelas dalam : - Tujuan -Sistem - Metode - Dinamis
  • 3. 2. Sistem Ilmu Sistem = Bagian-bagian atau elemen-elemen yang berfungsi saling berkaitan/interrelated untuk mewujudkan fungsi organ/ institusi/ilmu secara menyeluruh: Contoh : Sistem syarat Fungsi kehidupan manusia Sistem pencernaan Fungsi Kehidupan manusia Sistem panca indera Sistem vaskuler Sistem penalaran / logika Fungsi pengembangan ilmu Sistem klasifikasi Fungsi pengembangan ilmu Sistem penulisan ilmiah Sistem pembuktian Statistika 1.Tujuan Ilmu - mencari kebenaran ilmu tertentu secara ilmiah
  • 4. • Faktor sistim a. Ada seperangkat elemen tertentu (Assemblage of elements), b. Elemen-elemen itu saling berkaitan secara teratur (Interrelated), c. Ada mekanisme keterkaitan antar elemen itu dan merupakan suatu kesatuan organisasi. d. Kesatuan organisasi itu berfungsi untuk mencapai suatu tujuan. e. Menghasilkan sesuatu yang dapat diamati dan disaksikan (Genera-ting an observable product). • Sistematik berarti bahwa ilmu pengetahuan itu secara teratur dan tersusun hingga memberikan pengertian tentang hakikat, kebenaran dan pembuktian kebenaran. • Kebenaran/kesalahan dan atau kepastian itu dapat dipertanggungjawabkan berdasar pembuktian dengan, metode ilmiah. • Sistematika ilmu pengaturan sistematik ilmu hingga mudah di pelajari. • Sistematika ilmu dapat dibagi tiga : 1. Apa ilmu/ilmu baru itu dan sistematikanya ? (aspek ontologi) 2. Untuk apa ilmu tersebut? (Sistematika tujuan – aspek aksiologi /etika 3. Bagaimana metode mencapai tujuan tersebut/bagaimana dan mengapa menyusun Sistematika ilmu secara benar dan mudah dipelajari (aspek epistemologi).
  • 5. 3. Metode Metode ilmiah  cara untuk mendapatkan atau menemukan pengetahuan yang benar dan bersifat ilmiah. Metode ilmiah mensyaratkan asas dan prosedur tertentu yang disebut kegiatan ilmiah misalnya penalaran, studi kasus dan penelitian. Metode ilmiah dapat dengan penalaran dan pembuktian kebenaran ilmiah. 3.1 Metode Ilmiah dengan penalaran dan kesimpulan atau pembuktian kebenaran - Penalaran merupakan suatu proses penemuan kebenaran di mana tiap-tiap jenis penalaran mempunyai kriteria kebenarannya masing-masing (Suriasumantri, 1987). - Penalaran adalah suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang benar dan bukan hasil perasaan. Penalaran merupakan kegiatan yang mempunyai ciri tertentu dalam penemuan kebenaran. Dua ciri penalaran : - Logis - Analitis a. Berpikir logis adalah kegiatan berpikir menurut pola, alur dan kerangka tertentu (frame of logic) yaitu, menurut logika: deduksi-induksi; rasionalism-empirism; abstrak-kongkrit; apriori-aposteriori. b. Berpikir analitis adalah konsekuensi dari adanya suatu pola berpikir analisis-sintesis berdasarkan langkah-langkah tertentu (metode ilmiah/ penelitian).
  • 6. 3.2 Pembuktian Kebenaran Ilmiah Secara ontologis keraguan timbul karena keterbatasan manusia. Filsafat ilmu pengetahuan berusaha mengubah "yang ada" dari "common sense" atau anggapan umum menjadi "yang ada" secara logis" atau "rasional". Dulu mitos adalah anggapan umum yang dianggap benar berdasar kepercayaan tanpa pembuktian Mitos Misal : Lepra kutukan Tuhan Skeptik absolut Kepastian ini dapat dilihat dengan mikroskop atau dengan metode lain dan berlaku universal. Ratio Misal : Lepra Penyakit dengan causa Ilmu pengetahuan M. Leprae (kepastian) Jadi penyakit lepra yang dulu dianggap kutukan Tuhan, kini dapat dijelaskan sebagai berikut: Aspek ontologi lepra adalah penyakit yang disebabkan oleh M. Leprae Objek materi: manusia Objek formal: penyakit lepra Aspek epistemologi lepra adalah penyakit dengan causa M. Lepra (Why) dan menular dalam jangka lama (How) Aspek aksiologi, lepra adalah penyakit yang perlu diobati dan untuk menjaga martabatnya ditempatkan di leproseri (etis).
  • 7. 4. Dinamis Ilmu Pengetahuan berkembang, jadi bersifat dinamis. Aktivitas untuk perkembangan ilmu antara lain dengan kajian/risel (study, search, pursuit, inquiry, quest). Pembuktian kebenaran ilmiah dan dinamika ilmu atau metode perkembangan ilmu yaitu dengan penelitian atau riset. Contoh urutan riset adalah sebagai berikut: 1. Judul yang jelas berkaitan dengan riset; 2. Rumusan masalah yang spesifik berkaitan dengan judul; 3. Tujuan dan manfaat yang berkaitan dengan masalah; 4. Tinjauan Pustaka yang berkaitan dengan judul riset; 5. Kerangka Teori yang berkaitan dengan Tinjauan Pustaka; 6. Kerangka konsep riset; 7. Rumusan hipotesis kerja; 8. Rumusan definisi operasional riset; 9. Rancangan metode riset yang terkendalikan; 10. Kumpulan data (Rencana dan Pelaksanaan); 11. Analisis data dan sintesis hingga menjadi pernyataan; 12. Pembahasan 13. Simpulan pernyataan menjadi hasil riset yang dapat dipertanggung jawabkan 14. Dibuat verifikasi hasil, saran dan ramalan ilmiah. Contoh bagan riset dapat dilihat pada Perkembangan ilmu Perkembangan Ilmu Pengetahuan
  • 8. I. Aspek ontologi ( being, what, who) “cabang ilmu yang membahas hakikat segala sesuatu yang ada” 1. Ilmu Pengetahuan a. Sekumpulan proposisi sistematis yang terkandung dalam pernyataan-pernyataan yang benar dengan ciri pokok yang bersifat general, rational, objektif, mampu diuji kebenarannya (verifikasi objektif), dan mampu menjadi milik umum b. Pengetahuan yang diatur secara sistematis dan langkah-langkah pencapaiannya dipertanggung-jawabkan secara teoritis c. Masih banyak definisi lain d. Kumpulan pengetahuan yang benar : - Mempunyai obyek dan tujuan - Disusun secara sistematik, - Berkembang dengan metode ilmiah, - Berlaku universal dan dapat diuji kebenarannya (diverifikasi).
  • 9. 2. Obyek : Materi : obyek yang dipelajari misalnya: - Manusia - Kehidupan - Benda mati - Alam semesta Formal : obyek yang menjadi pusat perhatian pusat perhatian (focus of interest) atau bidang studi.Misalnya : - Kesehatan, kedokteran, pertanian, ekonomi, sastra
  • 10. 3. Klasifikasi ilmu pengetahuan. Contoh klasifikasi Ilmu Pengetahuan yang sederhana yaitu: 1. Ilmu dasar (basic Science) misalnya biologi yang bertujuan mendalami teori dan isi alam yang hidup. 2. Ilmu terapan (Applied Sciences) yang bertujuan untuk memanfaatkan ilmu guna memecahkan masalah praktis misalnya mekanisme dan teknologi pertanian. • Contoh Klasifikasi Ilmu Pengetahuan 4. Struktur  iilmu yang ditekuni.
  • 11. II. Aspek aksiologi / etis (objective, for what, value) “ Cabang ilmu membahas tentang untuk apa ilmu itu digunakan” 1. Tujuan umum : Ilmu kesehatan mempelajari semua aspek yang berkaitan dengan kesehatan untuk tetap sehat dan lebih sehat. Tujuan khusus : untuk mencari/mendapatkan : Kebenaran (Truth) Pengetahuan (Knowledge) Pemahaman (Understanding) Penjelasan (Explanation) Klasifikasi (Classification) Peramalan (Prediction) Pengendalian (Control) Penerapan (Application) Penemuan (Indention) Produksi (Production) 2. Nilai etis: kebenaran : Kesehatan yang lebih baik, bernilai etis dan estetis.
  • 12. Iii. Aspek epistemologi (why, how) “cabang ilmu yg menjelaskan tentang bagaimana mencari pengetahuan dan seperti apa pengetahuan tersebut” 1. Why: misalnya ilmu kesehatan, masih banyak yang tidak sehat hingga ada keinginan mencari kebenaran ilmiah apa penyebabnya. 2. How : misalnya pemikiran dan pengkajian ilmiah/ hasil ilmiah yang disusun secara sistematik, dengan metode ilmiah untuk mendapatkan kebenaran tentang kesehatan. • Sistematik: Disusun teratur berdasarkan sistim • Sistim: Bagian-bagian yang berfungsi untuk I.P • Metode: Cara untuk menemukan/membuktikan dan mengembangkan I.P. • Berkembang: Berdasarkan hasil Metode Ilmiah dan bersifat terbuka • Universal: Berlaku sama di mana saja • Terbuka : Selalu dapat diuji kebenarannya secara ilmiah (diversifikasi) dengan penalaran maupun diuji ulang. TERIMAKASIH