sumber: Industrial Organizational Psychology Paul Levy
Berisi mengenai proses penilaian prestasi kerja melalui pembuatan item-item pertanyaan yang sesui dengan kriteria pengukuran.
4. Permasalahan dalam Kriteria :
“Kriteria biasanya meliputi lebih dari satu dimensi; beberapa
kriteria kinerja cocok untuk satu jenis keputusan organisasi,
sedangkan ada kriteria lain yang cocok untuk berbagai jenis
keputusan yang lainnya.
Singkatnya satu kriteria kinerja belum tentu cocok digunakan
oleh semua perusahaan/organisasi.
5. Mendefinisikan Kriteria & Karakteristiknya:
Kriteria
Standar evaluasi yang digunakan sebagai ukuran dalam
mengukuran keberhasilan/ kegagalan performa kerja
karyawan/organisasi.
Peforma
Segala perilaku di dunia kerjanya yang relevan dengan
tujuan perusahaan/organisasi.
6. Mendefinisikan Kriteria & Karakteristiknya:
Dalam Psikologi I/O kriteria menurut karakternya dibagi menjadi 2:
1. Ultimate Criterion (Kriteria Utama/Teoritikal)
2. Actual Criterion (Kriteria Aktual)
7. “Kriteria Utama adalah definisi dari bagaimana kinerja
yang baik dan bukan bagaimana kinerja diukur. Dalam
terminologi penelitian, kriteria teoritis adalah konstruksi
teoritis. Ini adalah konsep yang mencangkup segala aspek
dari bagaimana kinerja yang baik.
Ultimate Criterion
Kriteria Utama/ Kriteria Teoritikal
8. Ultimate Criterion
Kriteria Utama/ Kriteria Teoritikal
“Thorndike (1949) mendiskusikan hal ini pada
tulisannya “Personnel Selection, menyatakan bahwa
kriteria utama sangat kompleks dan bahkan tidak
dapat diakses oleh kita.
9. Ultimate Criterion
Kriteria Utama/ Kriteria Teoritikal
■ Filing efficiency ■ Interactions with clients
■ Interactions with coworkers ■ Creativity
■ Written communication ■ Oral communication
■ Procedural adherence ■ Computer skills
■ Interactions with supervisors
■ Punctuality
■ Initiative
ultimate criterion for an administrative assistant’s job.
10. Actual Criterion
Kriteria Aktual
“Kriteria yang sebenarnya (actual) adalah cara di
mana kriteria utama dinilai atau dioperasionalkan.
Bagian kriteria utama yang lebih representatif di dalam
dunia nyata.
12. “5 Kriteria dari Kriteria yang baik :
menurut Paul E. Levy
1. Relevancy
2. Realibility
3. Sensitifity
4. Practicality
5. Fairness
13. “1. Relevancy
Mencerminkan tingkat korelasi antara kriteria utama dengan
kriteria aktual.
Terdapat 2 kondisi yang dapat membatasi relevansi suatu kriteria :
a. Kekurangan Kriteria (Criterion deficiency)
b. Kontaminasi Kriteria (Criterion contamination)
15. “2. Reabilitas
Kriteria harus stabil dan konsisten
3. Sensitifitas
Kriteria harus sensitif dalam membedakan karyawan yang
efektif dan tidak efektif.
4. Kepraktisan
Sejauh mana kriteria dapat digunakan dalam praktik kerja
dan dalam membuat keputusan yang penting
5. Keadilan
Sejauh mana kriteria dinilai adil dan wajar.
16. Dua Komponen Utama dari
Permasalahan Kriteria :
1. Beberapa Versi Kriteria Gabungan
a. Kebanyakan psikolog I/O percaya
bawha kriteria terdiri dari lebih 1 dimensi
b. Kita sering keliru menganggap kinerja
yang tunggal itu membangaun
c. Kinerja terbaik diwakili oleh beberapa
kriteria, tetapi organisasi harus memuat
keputusan berdasarkan satu skor,
jumlah, atau kombinasi dari beberapa
kriteria.
2. Beberapa Versi Kriteria Gabungan
a. Masalah kriteria dinamis mencerminkan
tingkat kinerja yang berubah dari waktu ke
waktu.
b. Telah menjadi fokus dari banyak
perdebatan psikolog I/O .
(Austin & Villanova, 1992;Steele Johnson,Osburn,&
Pieper,2000)
18. “Ukuran kinerja yang lebih didasarkan pada penghitungan
daripada penilaian subjektif atau evaluasi; Terkadang
disebut HARD atau non-judgmental criteria
1. Kriteria Ojektif
20. “Kinerja Subjektif merujuk pada ukuran kinerja yang didasarkan pada
penilaian atau evaluasi dari orang lain, bukan pada penghitungan;
Terkadang disebut soft atau judgmental criteria .
2. Kriteria Subjektif
21. Graphic Rating Forms
Behavior-Focused Rating Forms
Cognitive Processes Underlying Ratings
Content of Subordinate Effectiveness
Rater Bias dan error
Halo Error
dll
2. Kriteria Subjektif
22. “Kegiatan yang dilakukan oleh karyawan yang
membantu mempertahankan organisasi yang lebih luas ,
sosial, dan lingkungan psikologis di mana inti teknisnya
beroperasi.
3. Kinerja Kontekstual
23. “Kegiatan yang dilakukan oleh karyawan yang
membantu mempertahankan organisasi yang lebih luas ,
sosial, dan lingkungan psikologis di mana inti teknisnya
beroperasi.
3. Kinerja Kontekstual
24. “Terdapat banyak skema katagoris dari kinerja kontekstual
yg salah satunya yaitu membagi beberapa dimensi ke dalam
lima katagori :
1. Individuyangbekerja denganekstra antusias
2. Orangyangsecara sukarela melakukan hal-hal yangtidak secara resmi bagiandari
mereka, kadang-kadangmengambil tanggungjawabekstra.
3. Orangyangmembantuoranglaindenganpekerjaanmereka
4. Orangyangmenemui deadline danmematuhi semua peraturanorganisasi
5. Orangyangmendukungataumembela organisasi tempat mereka bekerja
(Bourmen&Motowidlo, 1997)
25.
26. “Penilaian kinerja merupakan bagian integral dari proses penilaian yang meliputi:
penerapan sasaran kinerja yang spesifik, terukur, memiliki tingkat perubahan,
terbatas waktu, adanya pengarahan dan dukungan atasan. Pegawai bersama atasan
dapat menetapkan sasaran dan standar kinerja yang harus dicapai dalam kurun
waktu tertentu. Peningkatan kinerja pegawai perseorangan pada gilirannya akan
mendorong kinerja sumber daya manusia secara keseluruhan.