SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
KEBERADAAN EKOSISTEM MANGROVE
        TERHADAP STRUKTUR KOMUNITAS IKAN
     DI PESISIR KABUPATEN SUBANG, JAWA BARAT
                                  SKRIPSI

                             RONI SEWIKO
                          NPM. 230110060259
Dibawah bimbingan: Ir. Indah Riyantini, MSi. Dan Ir. H Nia Kurniawati, MSi.




                              UNIVERSITAS PADJADJARAN
          FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM STUDI PERIKANAN
                                    JATINANGOR

                                     2011
Terjadinya degradasi Mangrove
           yang sebenarnya memiliki peran
           penting bagi Perikanan Pesisir.
           Kerusakan tersebut diakibatkan
           oleh adanya pembukaan lahan
           tambak, penebangan, pengeruk
           an pasir, pencemaran limbah
           domestik, akresi serta
           sedimentasi.


  Latar
Belakang
Berdasarkan latar
           belakang, masalah yang dapat
           diidentifikasi adalah sampai
           sejauh mana keberadaan
           ekosistem mangrove
           menyumbang peran terhadap
           kondisi struktur komunitas ikan
           di pesisir Kabupaten Subang.



Identifikasi
 Masalah
•untuk   mengetahui      kondisi     terkini
    ekosistem mangrove dalam kaitan dengan
    fungsi ekologisnya sebagai penunjang
    kehidupan ikan yang hidup di sekitarnya.

    •Sebagai bahan pertimbangan pengelolaan
    berkelanjutan bagi ekosistem mangrove di
    wilayah Kabupaten Subang Jawa Barat.



Manfaat
Penelitian
Keberadaan mangrove berkaitan erat
 Manfaat Mangrove      dengan tingkat produksi perikanan. Banyak
                       jenis ikan yang bernilai ekonomis tinggi
                       menghabiskan sebagian siklus hidupnya
                       pada habitat mangrove (Sasekumar dkk
  Asosiasi biota air                 Survey
                       1992 dalam Rusila dkk 1999)
                       Martosubroto dan Naamin (1977)
                       membuktikan hubungan yang positif antara
                               Pengumpulan data
    Keterkaitan        hasil tangkapan udang tahunan dan luas
                       mangrove di seluruh Indonesia.
                                    Analisis
     Penelitian
                       Paw dan Chua (1989) yang melakukan
                       penelitian di Filipina, dan menemukan
                       hubungan positif antara area mangrove dan
                       penangkapan udang penaeid.
                       Kawaroe (2001) menyatakan bahwa
                       kualitas ekosistem mangrove yang
Pendekatan             memiliki variasi kerapatan, produksi
                       serasah dan kelas genangan
   Masalah             memperlihatkan mangrove sebagai
                       tempat tumbuh dan mencari makan
                       bagi beragam komunitas ikan.
Waktu &
                     Tempat
Desa Langensari
                  •Desa Langensari
                  Kecamatan Blanakan
                  dan Desa Tegalurung
                  Kecamatan Legonkulon
                  Kabupaten Subang, Jawa
Desa Tegalurung   Barat.

                  •Dilakasanakan dari 8
                  Agustus 2010 sampai
                  dengan 24 November
                  2010.
Alat &
                                                        Bahan



       Ikan              Mangrove            Plankton             Air

• Perahu              • Perahu           • Perahu           • Termometer
• Kapal               • Roll meter       • Kapal            • DO meter
• Gill Net            • Tali plastik     • Plankton net     • Refraktometer
• Joran               • Buku             • Wadah air        • pH meter
• Buku                  identifikasi       (ember)          • Botol sampel
  Identifikasi Ikan     mangrove         • Botol film         600 ml
• Mistar              • Digital Camera   • Formalin 4%
• Digital Camera
Metode
                                                      Penelitian

Metode yang digunakan
adalah metode survey.
Survey lapangan
dilakukan untuk melihat
secara umum keadaan
dan komposisi tegakan
hutan serta jenis         Gambar. Contoh peletakan garis transek yang mewakili setiap zona mangrove


komoditas ikan yang       (Sumber: Salinan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 201 tahun
                          2004 Tentang Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove,
                          diunduh dari http//:www.pdfqueen.com)
biasa menjadi tangkapan
di kedua daerah
pengamatan.
Prosedur
                                                                      Penelitian


          Ikan                   Mangrove                     Plankton                      Air

• Penangkapan             • General observation       • Pengambilan plankton      • Suhu air , pH, DO dan
  dilakukan pada pukul    • Penentuan stasiun           dilakukan secara            salinitas dilakukan
  08.00-17.00 WIB         • Membuat main                horizontal                  antara pukul 10.00-
• Penangkapan               transect line             • Sampel air laut diambil     15.00 WIB
  dilakukan sebanyak      • Membuat main                dengan menggunakan        • Di setiap stasiun
  dua kali di setiap        transect plot               ember                       diambil sampel air
  stasiun dengan selang                               • Kemudian disaring
  waktu 2-3 hari untuk
                          • Membuat sub petak                                       untuk pengukuran
                            tiang, pancang, semai       dengan menggunakan          BOD, TDS, NO3-N dan
  sampling di setiap                                    plankton net
  stasiun.                • Pengamatan                                              PO4.
                            spesies, lingkar batang   • Hasil saringan
• Pengukuran panjang                                    dimasukkan dalam          • Sampel tersebut
                            dan jumlah tegakan                                      kemudian dianalisis
  dan berat                                             botol film, diberi 1
• Dokumentasi                                           tetes formalin 4 %          di Laboratorium
                                                      • Pengamatan di               Pengendalian
                                                        laboratorium                Kualitas Lingkungan
                                                                                    PDAM jalan Atlas No.
                                                                                    6, Antapani Kota
                                                                                    Bandung.
Parameter
                                                                      yang Diukur

      Ikan                 Mangrove                            Plankton                             Air

• Keanekaragaman    • Kerapatan                        • Kelimpahan                       • In situ:
  Jenis             • Frekuensi                        • Keanekaragaman                   • --salinitas,
• Dominansi         • Dominansi                        • Kemerataan                       • --suhu,
• Kemerataan        • Indeks Nilai                     • Dominansi                        • --pH,
• Kesamaan            Penting                                                             • --DO
                    • Keanekaragaman                                                      • Ex situ:
                      Jenis                                                               • --BOD
                    • Kekayaan Jenis                                                      • --TDS
                    • Kemerataan Jenis                                                    • --PO4
                                                                                          • --NO3

                                                                              (1/Vs)




                   INP = Kerapatan Relatif (KR) + Dominansi Relatif (DR) + Frekuensi Relatif (FR)
Analisis
                                          Data
Data hasil perhitungan komunitas
mangrove dan komunitas ikan
dianalisis dengan menggunakan
analisis korespondensi untuk
melihat keterkaitannya.
Keterkaitan tersebut dilihat melalui
pola sebaran ikan di setiap stasiun
dengan kondisi mangrove yang
berbeda. Data fisika-kimia
perairan serta data plankton
digunakan sebagai pendukung
untuk melihat korelasi antara
komunitas mangrove dan
komunitas ikan.
Hasil &
Pembahasan

                                 Vegetasi Mangrove Pesisir Desa Langensari


  Tabel 2. Data Hasil Pengamatan Ekosistem Mangrove Desa Langensari
                                             Tingkat Vegetasi
               Genus
Stasiun                         Semai      Pancang    Tiang               Pohon         Jumlah
              mangrove
                                           < 10 cm 10-20 cm              > 20 cm
  A          Avicennia            13           -        -                   -               13
  B          Avicennia            5           88        -                   -               93
  C          Avicennia            7           41        -                   -               48


  Tabel 3. Indeks Nilai Penting (INP) Vegetasi Mangrove Desa Langensari
Stasiun     Genus Mangrove        KR (%)         FR (%)          INP
   A       Avicennia                     100            100           200
   B       Avicennia                     100            100           200
   C       Avicennia                     100            100           200
          Ket: KR = Kerapatan Relatif, FR = Frekuensi Relatif, INP = Indeks Nilai Penting
Hasil &
Pembahasan

                           Vegetasi Mangrove Pesisir Desa Tegalurung

   Tabel 4. INP Tingkat Semai dan Pancang Mangrove di Pesisir desa Tegalurung
Stasiun    Genus Mangrove          KR (%)            FR (%)                INP
              Avicennia                  4,65             23,08               27,73
  A
              Rhizopora                 95,34             76,92              172,26
              Avicennia                 17,35             33,33               50,68
  B
              Rhizopora                 82,65             66,67              149,32
              Avicennia                  0,00              0,00                0,00
  C
              Rhizopora                100,00            100,00              200,00
       Tabel 5. INP Tingkat Tiang dan Pohon Vegetasi Mangrove Tegalurung
             Genus
Stasiun                     KR (%)         FR (%)         DR (%)            INP
           Mangrove
           Avicennia              75,0             50          96,1             221,1
   A
           Rhizopora              25,0             50           3,9              78,8
           Avicennia              33,3             50          59,9             143,2
   B
           Rhizopora              66,6             50          40,1             156,7
           Avicennia               0,0             0,0          0,0               0,0
   C
           Rhizopora             100,0            100         100,0             300,0
Parameter        Stasiun A   Stasiun B   Stasiun C
         Hasil &                     Indeks Keanekaragaman   -1,9089     -1,8326     -1,3437
                                     Indeks Dominansi         0,1901      0,1904      0,3925
      Pembahasan                     Indeks Kemerataan       -0,7442     -0,7145     -0,5239



                               Struktur Komunitas Ikan Pesisir Desa Langensari




Gambar 1. Ikan yang tertangkap di pesisir Desa Langensari
Parameter        Stasiun A Stasiun B Stasiun C
       Hasil &                             Indeks Keanekaragaman    -2,3912    -1,9355   -2,2841
                                           Indeks Dominansi          0,1107    0,0577    0,1622
    Pembahasan                             Indeks Kemerataan        -0,7101    -0,5748   -0,6783



                             Struktur Komunitas Ikan Pesisir Desa Tegalurung




                                                               C
                                                               B
                                                               A




Gambar 1. Ikan yang tertangkap di pesisir Desa Tegalurung
Hasil &
               Pembahasan

                                                 Kondisi Abiotik Perairan


                          Tabel 6. Hasil Pengukuran Kualitas Perairan
                               Pesisir
No       Parameter                              Pesisir Tegalurung                  Standar
                             Langensari
1    Suhu (oC)               29,7 - 33,3             20,4 - 30,7        25o-28o C (Odum 1993)
2    pH                      8,33 - 8,61             8,02 - 8,56        6.5 - 9.0 (Canter 1979)
3    DO (ppm)                4,76 - 5,90             2,15 - 4,12        5 ppm (Cahyono 2000)
4    Salinitas (‰)           20,2 - 22,5              20,4 - 30
5    Tinggi Pasang (cm)          70                     150
6    Kedalaman (m)           2,12 - 2,73             2,73 - 3,93
7    TDS (mg/L)                 39,92               37,43 - 40,51
8    BOD5 (mg/L)            15,00 - 18,00           16,00 - 22,00
                                                                        0,01 – 0,50 mg/liter (Brotowidjoyo
9    NO3-, N (mg/L)          0,25 - 0,36                 0,38                      et al. 1995)
                                                                        0,01-4 mg/liter (Brotowidjoyo et al.
10 PO4 (mg/L)                   <0,01                 0,01 - 0,02                      1995)
Hasil &                                     Korelasi Keberadaan Mangrove
                                                              terhadap Struktur Komunitas Ikan
                Pembahasan


Kelompok pertama di stasiun A
dengan mangrove berkerapatan
jarang 0,52 ind/m2 terdiri dari
                                                                        A
Kelompok kedua di Stasiun B
•Chanos mangrove berkerapatan
dengan chanos,
•Mugil3,72 ind/m2 (terdiri dari:
tinggi cephalus,
•Glossogoblus circumspectus,
•Puntius binotatus,
•Periphthalmodon schlosseri, C
•Liocarcinus vernalis, dan
Kelompok ketiga di stasiun
•Arius maculates, dan
•Bagariusmangrove berkerapatan
dengan yarrelli.
•Cynoglossus bilineatus.dari:
sedang 1,92 ind/m2 terdiri                                                              B
                                                          C


•Otholitoides brunneus,
•Scylla serrata,
•Polynemus plebius, dan
•Penaeus monodon.


                                   Gambar 3. Peta persepsi pola sebaran ikan di pesisir Desa Langensari
Hasil &                                      Korelasi Keberadaan Mangrove
                                                             terhadap Struktur Komunitas Ikan
              Pembahasan
Kelompok pertama pada stasiun A
dengan kerapatan vegetasi mangrove
1,64 ind/m2 terdiri dari:                                    B                                   C

•Sphyraena jello,
• Mugil cephalus,
Kelompok ketiga di stasiun C dengan
• Puntius binotatus,
kerapatan vegetasi mangrove 7,61
•Glossogoblus circumspectus,
•Kelompok kedua terdiri dari:
ind/m2 (Lampiran 5) pada stasiun B
•Rachycentron canadus,
•Grammoplites scaber,
dengan kerapatan vegetasi mangrove
•Periphthalmodon schlosseri,
•Otholitoides brunneus,
1,62 ind/m2 terdiri dari:
•Liocarcinus vernalis,
•Ostracion tuberculatus, G
•Chanos chanos,                                                                        A
•Punulirus spp, dan
•erres abbreviates,
•Ephinephelus sexfasciatus,
•Bagarius yarrelli.
•Ephinepphelusfuscoguttatus, Polynem
•Scylla serrata,
•Thalamita LuthranusL,.
us plebius, creanata sp,
•Pomadasys argyreus,
•Arius maculates dan
•Himantura granulate,
•Oreochromis mosambicus
•Portunus pelagicus,
• Apogonichthys poecilepterus,
•Plotosus canius,
•Pennaeus monodon dan
•Arius thalassinus.                    Gambar 4. Peta persepsi pola sebaran ikan di pesisir Desa Tegalurung
Perbandingan Nilai Parameter Penelitian
                                                                 Nilai
              No            Parameter                                                   Nilai Ambang Batas
                                                   Langensari         Tegalurung
             Struktur Vegetasi Mangrove
                INP tingkat semai dan pancang
              1                                             600             77,98
                Avicennia
                INP tingkat pohon dan tiang
              2                                                  -          364,3
                Avicennia
                INP tingkat semai dan pancang
              3                                                  -         371,58
                Rhizopora
                INP tingkat pohon dan tiang
              4                                                  -          675,5
                Rhizopora
                Keanekaragaman Jenis (Shannon
              5                                                  0          0.361
                Wienner)
              6 Kekayaan Jenis (Margalef)                        0          0.139
              7 Kemerataan Jenis (Pielou)                        0          0.520
             Struktur Komunitas Ikan
              8 Keanekaragaman (Shannon Wienner)         -1,862               -3,0
              9 Dominansi (Simpson)                       0,224                0,1
             10 Kemerataan                               -0,726               -1,0
             11 Indeks Kesamaan (Sorrensen)                   57,14
             Struktur Komunitas Plankton
             12 Keanekaragaman (Shannon Wienner)         -2,019            -1,649
             13 Dominansi (Simpson)                       0,189             0,326
             14 Kemerataan                               -0,653            -0,551
             15 Kelimpahan                             2214,333          2888,667
             Parameter Fisik Kimiawi Perairan
             16 DO (ppm)                            4,76-5,90         2,15-4,12      5 ppm
             17 pH                                  8,33-8,61         8,02-8,56      6.5 - 9.0
             18 Suhu (oC)                           29,7-33,3         20,4-30,7      25o-28oC
             19 Salinitas (‰)                       20,2-22,5          20,4-30       18-32 ‰
             20 Tinggi Pasang (cm)                     70                150
             21 Kedalaman (m)                       2,12-2,73         2,73-3,93
             22 TDS (mg/L)                            39,92          37,43-40,51
             23 BOD5 (mg/L)                        15,00-18,00       16,00-22,00
             24 NO3-, N (mg/L)                      0,25-0,36            0,38        0,01 – 0,50 mg/liter
Berdasarkan hasil penelitian, di pesisir Desa Langensari didapat 13 spesies
    ikan dari 12 famili. Ikan yang paling dominan didapat adalah ikan Kuro
a   (Polynemus plebius) dengan kelimpahan relatif 38,53 %. Sedangkan di pesisir
    Tegalurung, didapat 29 spesies ikan dari 22 famili. Ikan yang paling dominan
    didapat adalah ikan Buntel (Ostracion tuberculatus) dengan kelimpahan
    relatif 21,08 %.
    Analisis vegetasi dan Struktur Komunitas di pesisir Desa Langensari tidak
    dapat digunakan sebagai interpretasi ekologis yang akurat karena kondisi
b   geografis yang terbuka sangat memungkinkan nutrien, ikan dan plankton
    masuk dari kawasan lain.

    Hasil dari perbandingan antar stasiun di pesisir Desa Tegalurung maupun
    perbandingan secara umum antar lokasi menunjukkan bahwa keberadaan
c   mangrove memiliki kontribusi positif terhadap keberadaan struktur
    komunitas ikan di pesisir Kabupaten Subang, Jawa Barat


                                                Kesimpulan
Perlunya upaya konservasi mangrove di pesisir Desa Tegalurung yang
    vegetasinya secara kualitatif dan kuantitatif masih baik dan tindakan tegas
a   terhadap pencurian pasir yang dilakukan penduduk karena akan
    mengakibatkan rusaknya ekosistem.

    Perlu dilakukan rehabilitasi di pesisir Desa Langensari yang rusak. Melihat
    jenis substrat pantai yang berupa lumpur berpasir, maka jenis yang cocok
b   ditanam adalah Avicennia atau Bruguiera. Selain itu, perlu ditetapkan aturan
    dan sangsi tegas terhadap aktivitas pembukaan tambak yang kurang
    terkendali sebab dapat menyebabkan labilnya ekosistem pantai.




                                                      Saran
Keberadaan Ekosistem Mangrove terhadap Stuktur Komunitas Ikan di Pesisir Kabupaten Subang, Jawa Barat

More Related Content

Similar to Keberadaan Ekosistem Mangrove terhadap Stuktur Komunitas Ikan di Pesisir Kabupaten Subang, Jawa Barat

Ekoper Ketapang 2014
Ekoper Ketapang 2014Ekoper Ketapang 2014
Ekoper Ketapang 2014Merlia Donna
 
PRODUKSI TOKOLAN UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei) DALAM HAPA DENGAN PADAT...
PRODUKSI TOKOLAN UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei) DALAM HAPA DENGAN PADAT...PRODUKSI TOKOLAN UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei) DALAM HAPA DENGAN PADAT...
PRODUKSI TOKOLAN UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei) DALAM HAPA DENGAN PADAT...Repository Ipb
 
Aplikasi metode penanaman rumput laut kappaphycus alvarezii di
Aplikasi metode penanaman rumput laut kappaphycus alvarezii diAplikasi metode penanaman rumput laut kappaphycus alvarezii di
Aplikasi metode penanaman rumput laut kappaphycus alvarezii dioji fauji
 
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentosLaporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentosPT. SASA
 
PPT DINAMIKA ESTUARI KEL 2.pptx
PPT DINAMIKA ESTUARI KEL 2.pptxPPT DINAMIKA ESTUARI KEL 2.pptx
PPT DINAMIKA ESTUARI KEL 2.pptxHiltonKendari
 
Overview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptx
Overview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptxOverview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptx
Overview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptxHana949769
 
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakarta
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakartaKeragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakarta
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakartaAnjas Asmara, S.Si
 
PKM AI: Potensi Jenis Ikan Gelodok (Mudskipper) dan PerannyaSebagai Filter Fe...
PKM AI: Potensi Jenis Ikan Gelodok (Mudskipper) dan PerannyaSebagai Filter Fe...PKM AI: Potensi Jenis Ikan Gelodok (Mudskipper) dan PerannyaSebagai Filter Fe...
PKM AI: Potensi Jenis Ikan Gelodok (Mudskipper) dan PerannyaSebagai Filter Fe...UNESA
 
ESTIMASI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN AREAL TAMBAK BERDA...
ESTIMASI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN AREAL TAMBAK BERDA...ESTIMASI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN AREAL TAMBAK BERDA...
ESTIMASI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN AREAL TAMBAK BERDA...Repository Ipb
 
Laporan Praktikum Lapangan "Biota Asosiasi Lamun Pulau Pramuka"
Laporan Praktikum Lapangan "Biota Asosiasi Lamun Pulau Pramuka"Laporan Praktikum Lapangan "Biota Asosiasi Lamun Pulau Pramuka"
Laporan Praktikum Lapangan "Biota Asosiasi Lamun Pulau Pramuka"AzkiyaBanata
 
EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...
EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...
EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...Repository Ipb
 
mikroplastik pada perairan dan organ pencernaan ikan.pptx
mikroplastik pada perairan dan organ pencernaan ikan.pptxmikroplastik pada perairan dan organ pencernaan ikan.pptx
mikroplastik pada perairan dan organ pencernaan ikan.pptxMuhammadSumsanto1
 
Comparison Dolphins behavior
Comparison Dolphins behaviorComparison Dolphins behavior
Comparison Dolphins behaviordestya9
 
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarPemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarBBAP takalar
 
Indah sari 06 juni 2012
Indah sari 06 juni 2012Indah sari 06 juni 2012
Indah sari 06 juni 2012Arman Ammank
 
kualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintangkualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintangPT. SASA
 
Jurnal meikel, foraminifera
Jurnal meikel, foraminiferaJurnal meikel, foraminifera
Jurnal meikel, foraminiferaMeikel Sihombing
 
laporan praktikum Ekologi perairan di danau
laporan praktikum Ekologi perairan di danaulaporan praktikum Ekologi perairan di danau
laporan praktikum Ekologi perairan di danauHanna Silvia'mick
 
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOKKEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOKRepository Ipb
 

Similar to Keberadaan Ekosistem Mangrove terhadap Stuktur Komunitas Ikan di Pesisir Kabupaten Subang, Jawa Barat (20)

Ekoper Ketapang 2014
Ekoper Ketapang 2014Ekoper Ketapang 2014
Ekoper Ketapang 2014
 
PRODUKSI TOKOLAN UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei) DALAM HAPA DENGAN PADAT...
PRODUKSI TOKOLAN UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei) DALAM HAPA DENGAN PADAT...PRODUKSI TOKOLAN UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei) DALAM HAPA DENGAN PADAT...
PRODUKSI TOKOLAN UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei) DALAM HAPA DENGAN PADAT...
 
Aplikasi metode penanaman rumput laut kappaphycus alvarezii di
Aplikasi metode penanaman rumput laut kappaphycus alvarezii diAplikasi metode penanaman rumput laut kappaphycus alvarezii di
Aplikasi metode penanaman rumput laut kappaphycus alvarezii di
 
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentosLaporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
 
Nugroho, galih adi
Nugroho, galih adiNugroho, galih adi
Nugroho, galih adi
 
PPT DINAMIKA ESTUARI KEL 2.pptx
PPT DINAMIKA ESTUARI KEL 2.pptxPPT DINAMIKA ESTUARI KEL 2.pptx
PPT DINAMIKA ESTUARI KEL 2.pptx
 
Overview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptx
Overview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptxOverview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptx
Overview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptx
 
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakarta
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakartaKeragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakarta
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakarta
 
PKM AI: Potensi Jenis Ikan Gelodok (Mudskipper) dan PerannyaSebagai Filter Fe...
PKM AI: Potensi Jenis Ikan Gelodok (Mudskipper) dan PerannyaSebagai Filter Fe...PKM AI: Potensi Jenis Ikan Gelodok (Mudskipper) dan PerannyaSebagai Filter Fe...
PKM AI: Potensi Jenis Ikan Gelodok (Mudskipper) dan PerannyaSebagai Filter Fe...
 
ESTIMASI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN AREAL TAMBAK BERDA...
ESTIMASI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN AREAL TAMBAK BERDA...ESTIMASI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN AREAL TAMBAK BERDA...
ESTIMASI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN AREAL TAMBAK BERDA...
 
Laporan Praktikum Lapangan "Biota Asosiasi Lamun Pulau Pramuka"
Laporan Praktikum Lapangan "Biota Asosiasi Lamun Pulau Pramuka"Laporan Praktikum Lapangan "Biota Asosiasi Lamun Pulau Pramuka"
Laporan Praktikum Lapangan "Biota Asosiasi Lamun Pulau Pramuka"
 
EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...
EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...
EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...
 
mikroplastik pada perairan dan organ pencernaan ikan.pptx
mikroplastik pada perairan dan organ pencernaan ikan.pptxmikroplastik pada perairan dan organ pencernaan ikan.pptx
mikroplastik pada perairan dan organ pencernaan ikan.pptx
 
Comparison Dolphins behavior
Comparison Dolphins behaviorComparison Dolphins behavior
Comparison Dolphins behavior
 
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarPemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
 
Indah sari 06 juni 2012
Indah sari 06 juni 2012Indah sari 06 juni 2012
Indah sari 06 juni 2012
 
kualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintangkualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintang
 
Jurnal meikel, foraminifera
Jurnal meikel, foraminiferaJurnal meikel, foraminifera
Jurnal meikel, foraminifera
 
laporan praktikum Ekologi perairan di danau
laporan praktikum Ekologi perairan di danaulaporan praktikum Ekologi perairan di danau
laporan praktikum Ekologi perairan di danau
 
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOKKEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
 

Keberadaan Ekosistem Mangrove terhadap Stuktur Komunitas Ikan di Pesisir Kabupaten Subang, Jawa Barat

  • 1. KEBERADAAN EKOSISTEM MANGROVE TERHADAP STRUKTUR KOMUNITAS IKAN DI PESISIR KABUPATEN SUBANG, JAWA BARAT SKRIPSI RONI SEWIKO NPM. 230110060259 Dibawah bimbingan: Ir. Indah Riyantini, MSi. Dan Ir. H Nia Kurniawati, MSi. UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM STUDI PERIKANAN JATINANGOR 2011
  • 2. Terjadinya degradasi Mangrove yang sebenarnya memiliki peran penting bagi Perikanan Pesisir. Kerusakan tersebut diakibatkan oleh adanya pembukaan lahan tambak, penebangan, pengeruk an pasir, pencemaran limbah domestik, akresi serta sedimentasi. Latar Belakang
  • 3. Berdasarkan latar belakang, masalah yang dapat diidentifikasi adalah sampai sejauh mana keberadaan ekosistem mangrove menyumbang peran terhadap kondisi struktur komunitas ikan di pesisir Kabupaten Subang. Identifikasi Masalah
  • 4. •untuk mengetahui kondisi terkini ekosistem mangrove dalam kaitan dengan fungsi ekologisnya sebagai penunjang kehidupan ikan yang hidup di sekitarnya. •Sebagai bahan pertimbangan pengelolaan berkelanjutan bagi ekosistem mangrove di wilayah Kabupaten Subang Jawa Barat. Manfaat Penelitian
  • 5. Keberadaan mangrove berkaitan erat Manfaat Mangrove dengan tingkat produksi perikanan. Banyak jenis ikan yang bernilai ekonomis tinggi menghabiskan sebagian siklus hidupnya pada habitat mangrove (Sasekumar dkk Asosiasi biota air Survey 1992 dalam Rusila dkk 1999) Martosubroto dan Naamin (1977) membuktikan hubungan yang positif antara Pengumpulan data Keterkaitan hasil tangkapan udang tahunan dan luas mangrove di seluruh Indonesia. Analisis Penelitian Paw dan Chua (1989) yang melakukan penelitian di Filipina, dan menemukan hubungan positif antara area mangrove dan penangkapan udang penaeid. Kawaroe (2001) menyatakan bahwa kualitas ekosistem mangrove yang Pendekatan memiliki variasi kerapatan, produksi serasah dan kelas genangan Masalah memperlihatkan mangrove sebagai tempat tumbuh dan mencari makan bagi beragam komunitas ikan.
  • 6. Waktu & Tempat Desa Langensari •Desa Langensari Kecamatan Blanakan dan Desa Tegalurung Kecamatan Legonkulon Kabupaten Subang, Jawa Desa Tegalurung Barat. •Dilakasanakan dari 8 Agustus 2010 sampai dengan 24 November 2010.
  • 7. Alat & Bahan Ikan Mangrove Plankton Air • Perahu • Perahu • Perahu • Termometer • Kapal • Roll meter • Kapal • DO meter • Gill Net • Tali plastik • Plankton net • Refraktometer • Joran • Buku • Wadah air • pH meter • Buku identifikasi (ember) • Botol sampel Identifikasi Ikan mangrove • Botol film 600 ml • Mistar • Digital Camera • Formalin 4% • Digital Camera
  • 8. Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode survey. Survey lapangan dilakukan untuk melihat secara umum keadaan dan komposisi tegakan hutan serta jenis Gambar. Contoh peletakan garis transek yang mewakili setiap zona mangrove komoditas ikan yang (Sumber: Salinan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 201 tahun 2004 Tentang Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove, diunduh dari http//:www.pdfqueen.com) biasa menjadi tangkapan di kedua daerah pengamatan.
  • 9. Prosedur Penelitian Ikan Mangrove Plankton Air • Penangkapan • General observation • Pengambilan plankton • Suhu air , pH, DO dan dilakukan pada pukul • Penentuan stasiun dilakukan secara salinitas dilakukan 08.00-17.00 WIB • Membuat main horizontal antara pukul 10.00- • Penangkapan transect line • Sampel air laut diambil 15.00 WIB dilakukan sebanyak • Membuat main dengan menggunakan • Di setiap stasiun dua kali di setiap transect plot ember diambil sampel air stasiun dengan selang • Kemudian disaring waktu 2-3 hari untuk • Membuat sub petak untuk pengukuran tiang, pancang, semai dengan menggunakan BOD, TDS, NO3-N dan sampling di setiap plankton net stasiun. • Pengamatan PO4. spesies, lingkar batang • Hasil saringan • Pengukuran panjang dimasukkan dalam • Sampel tersebut dan jumlah tegakan kemudian dianalisis dan berat botol film, diberi 1 • Dokumentasi tetes formalin 4 % di Laboratorium • Pengamatan di Pengendalian laboratorium Kualitas Lingkungan PDAM jalan Atlas No. 6, Antapani Kota Bandung.
  • 10. Parameter yang Diukur Ikan Mangrove Plankton Air • Keanekaragaman • Kerapatan • Kelimpahan • In situ: Jenis • Frekuensi • Keanekaragaman • --salinitas, • Dominansi • Dominansi • Kemerataan • --suhu, • Kemerataan • Indeks Nilai • Dominansi • --pH, • Kesamaan Penting • --DO • Keanekaragaman • Ex situ: Jenis • --BOD • Kekayaan Jenis • --TDS • Kemerataan Jenis • --PO4 • --NO3 (1/Vs) INP = Kerapatan Relatif (KR) + Dominansi Relatif (DR) + Frekuensi Relatif (FR)
  • 11. Analisis Data Data hasil perhitungan komunitas mangrove dan komunitas ikan dianalisis dengan menggunakan analisis korespondensi untuk melihat keterkaitannya. Keterkaitan tersebut dilihat melalui pola sebaran ikan di setiap stasiun dengan kondisi mangrove yang berbeda. Data fisika-kimia perairan serta data plankton digunakan sebagai pendukung untuk melihat korelasi antara komunitas mangrove dan komunitas ikan.
  • 12. Hasil & Pembahasan Vegetasi Mangrove Pesisir Desa Langensari Tabel 2. Data Hasil Pengamatan Ekosistem Mangrove Desa Langensari Tingkat Vegetasi Genus Stasiun Semai Pancang Tiang Pohon Jumlah mangrove < 10 cm 10-20 cm > 20 cm A Avicennia 13 - - - 13 B Avicennia 5 88 - - 93 C Avicennia 7 41 - - 48 Tabel 3. Indeks Nilai Penting (INP) Vegetasi Mangrove Desa Langensari Stasiun Genus Mangrove KR (%) FR (%) INP A Avicennia 100 100 200 B Avicennia 100 100 200 C Avicennia 100 100 200 Ket: KR = Kerapatan Relatif, FR = Frekuensi Relatif, INP = Indeks Nilai Penting
  • 13. Hasil & Pembahasan Vegetasi Mangrove Pesisir Desa Tegalurung Tabel 4. INP Tingkat Semai dan Pancang Mangrove di Pesisir desa Tegalurung Stasiun Genus Mangrove KR (%) FR (%) INP Avicennia 4,65 23,08 27,73 A Rhizopora 95,34 76,92 172,26 Avicennia 17,35 33,33 50,68 B Rhizopora 82,65 66,67 149,32 Avicennia 0,00 0,00 0,00 C Rhizopora 100,00 100,00 200,00 Tabel 5. INP Tingkat Tiang dan Pohon Vegetasi Mangrove Tegalurung Genus Stasiun KR (%) FR (%) DR (%) INP Mangrove Avicennia 75,0 50 96,1 221,1 A Rhizopora 25,0 50 3,9 78,8 Avicennia 33,3 50 59,9 143,2 B Rhizopora 66,6 50 40,1 156,7 Avicennia 0,0 0,0 0,0 0,0 C Rhizopora 100,0 100 100,0 300,0
  • 14. Parameter Stasiun A Stasiun B Stasiun C Hasil & Indeks Keanekaragaman -1,9089 -1,8326 -1,3437 Indeks Dominansi 0,1901 0,1904 0,3925 Pembahasan Indeks Kemerataan -0,7442 -0,7145 -0,5239 Struktur Komunitas Ikan Pesisir Desa Langensari Gambar 1. Ikan yang tertangkap di pesisir Desa Langensari
  • 15. Parameter Stasiun A Stasiun B Stasiun C Hasil & Indeks Keanekaragaman -2,3912 -1,9355 -2,2841 Indeks Dominansi 0,1107 0,0577 0,1622 Pembahasan Indeks Kemerataan -0,7101 -0,5748 -0,6783 Struktur Komunitas Ikan Pesisir Desa Tegalurung C B A Gambar 1. Ikan yang tertangkap di pesisir Desa Tegalurung
  • 16. Hasil & Pembahasan Kondisi Abiotik Perairan Tabel 6. Hasil Pengukuran Kualitas Perairan Pesisir No Parameter Pesisir Tegalurung Standar Langensari 1 Suhu (oC) 29,7 - 33,3 20,4 - 30,7 25o-28o C (Odum 1993) 2 pH 8,33 - 8,61 8,02 - 8,56 6.5 - 9.0 (Canter 1979) 3 DO (ppm) 4,76 - 5,90 2,15 - 4,12 5 ppm (Cahyono 2000) 4 Salinitas (‰) 20,2 - 22,5 20,4 - 30 5 Tinggi Pasang (cm) 70 150 6 Kedalaman (m) 2,12 - 2,73 2,73 - 3,93 7 TDS (mg/L) 39,92 37,43 - 40,51 8 BOD5 (mg/L) 15,00 - 18,00 16,00 - 22,00 0,01 – 0,50 mg/liter (Brotowidjoyo 9 NO3-, N (mg/L) 0,25 - 0,36 0,38 et al. 1995) 0,01-4 mg/liter (Brotowidjoyo et al. 10 PO4 (mg/L) <0,01 0,01 - 0,02 1995)
  • 17. Hasil & Korelasi Keberadaan Mangrove terhadap Struktur Komunitas Ikan Pembahasan Kelompok pertama di stasiun A dengan mangrove berkerapatan jarang 0,52 ind/m2 terdiri dari A Kelompok kedua di Stasiun B •Chanos mangrove berkerapatan dengan chanos, •Mugil3,72 ind/m2 (terdiri dari: tinggi cephalus, •Glossogoblus circumspectus, •Puntius binotatus, •Periphthalmodon schlosseri, C •Liocarcinus vernalis, dan Kelompok ketiga di stasiun •Arius maculates, dan •Bagariusmangrove berkerapatan dengan yarrelli. •Cynoglossus bilineatus.dari: sedang 1,92 ind/m2 terdiri B C •Otholitoides brunneus, •Scylla serrata, •Polynemus plebius, dan •Penaeus monodon. Gambar 3. Peta persepsi pola sebaran ikan di pesisir Desa Langensari
  • 18. Hasil & Korelasi Keberadaan Mangrove terhadap Struktur Komunitas Ikan Pembahasan Kelompok pertama pada stasiun A dengan kerapatan vegetasi mangrove 1,64 ind/m2 terdiri dari: B C •Sphyraena jello, • Mugil cephalus, Kelompok ketiga di stasiun C dengan • Puntius binotatus, kerapatan vegetasi mangrove 7,61 •Glossogoblus circumspectus, •Kelompok kedua terdiri dari: ind/m2 (Lampiran 5) pada stasiun B •Rachycentron canadus, •Grammoplites scaber, dengan kerapatan vegetasi mangrove •Periphthalmodon schlosseri, •Otholitoides brunneus, 1,62 ind/m2 terdiri dari: •Liocarcinus vernalis, •Ostracion tuberculatus, G •Chanos chanos, A •Punulirus spp, dan •erres abbreviates, •Ephinephelus sexfasciatus, •Bagarius yarrelli. •Ephinepphelusfuscoguttatus, Polynem •Scylla serrata, •Thalamita LuthranusL,. us plebius, creanata sp, •Pomadasys argyreus, •Arius maculates dan •Himantura granulate, •Oreochromis mosambicus •Portunus pelagicus, • Apogonichthys poecilepterus, •Plotosus canius, •Pennaeus monodon dan •Arius thalassinus. Gambar 4. Peta persepsi pola sebaran ikan di pesisir Desa Tegalurung
  • 19. Perbandingan Nilai Parameter Penelitian Nilai No Parameter Nilai Ambang Batas Langensari Tegalurung Struktur Vegetasi Mangrove INP tingkat semai dan pancang 1 600 77,98 Avicennia INP tingkat pohon dan tiang 2 - 364,3 Avicennia INP tingkat semai dan pancang 3 - 371,58 Rhizopora INP tingkat pohon dan tiang 4 - 675,5 Rhizopora Keanekaragaman Jenis (Shannon 5 0 0.361 Wienner) 6 Kekayaan Jenis (Margalef) 0 0.139 7 Kemerataan Jenis (Pielou) 0 0.520 Struktur Komunitas Ikan 8 Keanekaragaman (Shannon Wienner) -1,862 -3,0 9 Dominansi (Simpson) 0,224 0,1 10 Kemerataan -0,726 -1,0 11 Indeks Kesamaan (Sorrensen) 57,14 Struktur Komunitas Plankton 12 Keanekaragaman (Shannon Wienner) -2,019 -1,649 13 Dominansi (Simpson) 0,189 0,326 14 Kemerataan -0,653 -0,551 15 Kelimpahan 2214,333 2888,667 Parameter Fisik Kimiawi Perairan 16 DO (ppm) 4,76-5,90 2,15-4,12 5 ppm 17 pH 8,33-8,61 8,02-8,56 6.5 - 9.0 18 Suhu (oC) 29,7-33,3 20,4-30,7 25o-28oC 19 Salinitas (‰) 20,2-22,5 20,4-30 18-32 ‰ 20 Tinggi Pasang (cm) 70 150 21 Kedalaman (m) 2,12-2,73 2,73-3,93 22 TDS (mg/L) 39,92 37,43-40,51 23 BOD5 (mg/L) 15,00-18,00 16,00-22,00 24 NO3-, N (mg/L) 0,25-0,36 0,38 0,01 – 0,50 mg/liter
  • 20. Berdasarkan hasil penelitian, di pesisir Desa Langensari didapat 13 spesies ikan dari 12 famili. Ikan yang paling dominan didapat adalah ikan Kuro a (Polynemus plebius) dengan kelimpahan relatif 38,53 %. Sedangkan di pesisir Tegalurung, didapat 29 spesies ikan dari 22 famili. Ikan yang paling dominan didapat adalah ikan Buntel (Ostracion tuberculatus) dengan kelimpahan relatif 21,08 %. Analisis vegetasi dan Struktur Komunitas di pesisir Desa Langensari tidak dapat digunakan sebagai interpretasi ekologis yang akurat karena kondisi b geografis yang terbuka sangat memungkinkan nutrien, ikan dan plankton masuk dari kawasan lain. Hasil dari perbandingan antar stasiun di pesisir Desa Tegalurung maupun perbandingan secara umum antar lokasi menunjukkan bahwa keberadaan c mangrove memiliki kontribusi positif terhadap keberadaan struktur komunitas ikan di pesisir Kabupaten Subang, Jawa Barat Kesimpulan
  • 21. Perlunya upaya konservasi mangrove di pesisir Desa Tegalurung yang vegetasinya secara kualitatif dan kuantitatif masih baik dan tindakan tegas a terhadap pencurian pasir yang dilakukan penduduk karena akan mengakibatkan rusaknya ekosistem. Perlu dilakukan rehabilitasi di pesisir Desa Langensari yang rusak. Melihat jenis substrat pantai yang berupa lumpur berpasir, maka jenis yang cocok b ditanam adalah Avicennia atau Bruguiera. Selain itu, perlu ditetapkan aturan dan sangsi tegas terhadap aktivitas pembukaan tambak yang kurang terkendali sebab dapat menyebabkan labilnya ekosistem pantai. Saran