Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kota Manado mengembangkan konsep ekowisata sebagai pengembangan wilayah utamanya untuk merealisasikan visi menjadi kota model ekowisata. Pengembangan wilayah ekowisata dilakukan di beberapa kawasan seperti Pulau Bunaken, Siladen, dan Gunung Tumpa dengan melibatkan masyarakat lokal untuk meningkatkan pendapatan dan pelestarian lingkungan.
2. Presented By:
Nurhakim Ramdani Fauzian
Aprilia Ratrie Renaldi
Made Wahyu Ardani
Karen B. Linelejan
Anita Rhofiga M.
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMBANGUNAN
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
JAKARTA, 2013
3. Pendahuluan
•
Otonomi daerah memberikan ruang untuk seluruh daerah
otonom
dalam
melaksanakan
pembangunan
yang
berorientasi kepada kesejehteraan masyarakat.
•
Salah satu wujud dari pembangunan tersebut adalah
mengembangkan potensi wilayah/daerah sesuai dengan
karakteristik potensi dan sumber daya yang di miliki daerah
tersebut.
•
Agar pengembangan wilayah terarah dan dapat tercapai
sesuai harapan diperlukan suatu perencanaan strategis dan
berkesesuaian. Pada umumnya, gambaran apa yang akan
dicapai suatu daerah dalam jangka waktu tertentu akan
tertuang dalam visi. Dan bagaimana cara untuk mencapai
hal tersebut tertuang dalam misi.
4. Rumusan Masalah
•
Apa konsep pengembangan wilayah yang diterapkan di kota
Manado ?
•
Dimana pusat-pusat pengembangan wilayah diterapkan ?
•
Bagaimana kesesuaian pengembangan wilayah kota Manado
terhadap visi dan misi daerah ?
•
Apa saja kekurangan dan kelebihan konsep yang diterapkan di
kota Manado ?
5. Konsep Pengembangan Wilayah
di Indonesia
•
Konsepsi pengembangan wilayah di Indonesia saat ini
mengikuti kaidah penataan ruang. Dalam Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2006 Tentang Pembangunan Jangka Panjang
Indonesia juga disebutkan harus berbasis pada tata ruang.
Sedangkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tata Ruang
disusun atas dasar keinginan mengoptimalkan pemanfaatan
sumberdaya
alam
dan
buatan
untuk kesejahteraan
rakyat, dengan demikian harus dijaga dan dikelola untuk prinsip
keberlanjutan, menjaga keserasian dan mencegah kesenjangan
antar daerah
6. Pengembangan Wilayah berdasarkan Visi Misi
•
Dalam
perencanaan
pembangunan
daerah, formulasi visi amat penting sebagai
pedoman implementasi pembangunan.
•
Visi yang baik dapat didefinisikan sebagai
“deskripsi tentang apa yang mau dicapai oleh
organisasi
setelah
organisasi
tersebut
mengimplementasikan strateginya dan mencapai
potensi sepenuhnya”
(Bryson, 1995 dalam Kuncoro, 2004).
7. Kebutuhan Studi Lanjutan untuk Menyusun Kebijakan
Strategi Operasionalisasi Rencana Tata Ruang
(Sumber: Djakapermana, 2010)
8. •
Untuk mewujudkan visi dan misi
Kota Manado Pemerintah Kota
Manado kemudian menetapkan
untuk
menjadikan
ekowisata
sebagai salah satu program
utamanya.
•
Berbeda dengan wisata pada
umumnya, ekowisata merupakan
kegiatan wisata yang menarik
perhatian
besar
terhadap
kelestarian sumber daya alam dan
lingkungan sebagai salah satu isu
utama dalam kehidupan manusia.
9. Pengembangan Wilayah Kota Manado
•
Apabila dilihat dari struktur tata ruang kota
Manado,
maka
kota
ini
dalam
pengembangan wilayahnya menggunakan
teori inti berganda. Kota Manado pada
peruntukkannya memiliki beberapa wilayah
inti yang tersebar diseluruh lokasi kota.
Wilayah
inti
tersebut
berupa
pusat
bisnis, daerah industri, pusat wisata kuliner
dan pusat pelayanan pemerintahan.
•
Hal ini bersesuaian dengan teori inti
berganda yang dibuat oleh Chauncy Harris
dan Edward Ullman (1945), teori ini dibuat
berdasarkan fakta bahwa kota-kota modern
memiliki pusat bisnis, pemukiman dan
industri sendiri.
( source : id.wikipedia.org )
10. •
Zona ini menampung sebagian besar kegiatan kota, berupa
pusat fasilitas transportasi dan dalamnya terdapat distrik
spesialisasi pelayanan, seperti retailing, pelayanan bank dan
lain-lain. Namun dalam teori ini ditekankan bahwa terdapat
banyak CBD dan letaknya tidak persis di tengah kota.
11.
12. Pengembangan Kawasan Ekowisata
•
Ekowisata adalah “Wisata alam berdampak ringan yang
menyebabkan terpeliharanya spesies dan habitatnya secara
langsung dengan peranannya dalam pelestarian dan atau
secara tidak langsung dengan memberikan pandangan kepada
masyarakat setempat, untuk membuat masyarakat setempat
dapat menaruh nilai, dan melindungi wisata alam dan kehidupan
lainnya sebagai sumber pendapatan (Goodwin, 1997:124)
13. •
Prinsip utama ekowisata menurut Choy (1998:179), adalah
meliputi :
◦
Lingkungan ekowisata harus bertumpu pada lingkungan alam dan
budaya yang relatif belum tercemar atau terganggu
◦
Masyarakat ekowisata harus dapat memberikan manfaat
ekologi, sosial, dan ekonomi langsung kepada masyarakat setempat
◦
Pendidikan dan pengalaman ekowisata harus dapat meningkatkan
pemahaman akan lingkungan alam dan budaya yang terkait, sambil
berolah pengalaman yang mengesankan
14. ◦ Keberlanjutan
ekowisata harus dapat memberikan
sumbangan positif bagi keberlanjutan ekologi dan
lingkungan tempat kegiatan, tidak merusak, tidak
menurunkan mutu, baik jangka pendek dan jangka
panjang
◦ Manajemen
ekowisata harus dapat dikelola dengan
cara yang bersifat menjamin daya hidup jangka
panjang bagi lingkungan alam dan budaya yang
terkait di daerah tempat kegiatan ekowisata, sambil
menerapkan cara mengelola yang terbaik untuk
menjamin kelangsungan hidup ekonominya.
15. •
Secara konsep, ekowisata dapat didefinisikan sebagai
suatu konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan
yang bertujuan untuk mendukung upaya-upaya
pelestarian lingkungan (alam dan budaya) dan
meningkatkan
partisipasi
masyarakat
dalam
pengelolaan, sehingga memberikan manfaat ekonomi
kepada masyarakat setempat.
16. Gambaran Umum Kota Manado
Secara geografis Kota Manado terletak diantara
1025'88"- 1039'50"LU dan 124047'00"-124056'00"
BT.
Secara administratif, Kota Manado berbatasan
dengan beberapa wilayah administratif sebagai
berikut :
Sebelah Utara
:Kabupaten Minahasa Utara
Sebelah Timur
:Kabupaten Minahasa Utara dan
Kabupaten Minahasa
Sebelah Selatan :Kabupaten Minahasa
Sebelah Barat
:Laut Sulawesi
Luas Kota Manado adalah 157,26 km2. Adanya
kegiatan reklamasi pantai yang dimulai tahun
1995, menyebabkan luas daratan Kota Manado
bertambah kurang lebih 67 hektar.
17. Visi dan Misi Kota Manado
Adapun visi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota
Manado 2011-2015 adalah :
“Manado Kota Model Ekowisata”
(Manado Model City for Ecotourism)
Dengan misi :
“Menjadikan Manado sebagai kota yang menyenangkan”
20. •
Tahun 2011 Rippda dan Pengembangan Ekowisata Kota Manado disusun;
Penyelesaian Jalan Lingkar Pulau Bunaken; Pengintegrasian manajemen
ekowisata di Pulau Bunaken; Pembangunan jetty di Pulau Siladen;
Pembangunan Kampung Nelayan di Alungbanua; Pembangunan jalan menuju
kawasan Agrowisata Gunung Tumpa; Penataan dermaga wisata Megamas dan
Kalimas
•
Tahun 2011-2015 Pembangunan tanggul pemecah ombak dan Revitalisasi
kawasan pantai Malalayang
•
Tahun 2012 Pengembangan Manado sebagai model Ekowisata (meliputi
ekowisata bahari, hutan,
pegunungan,
karst)
mulai
dilaksanakan;
Pembangunan tanggul pemecah ombak di Bunaken; Revitalisasi kawasan
Kelurahan Manado Tua, Bunaken dan Siladen; Pengembangan dermaga wisata
Megamas menjadi fasilitas wisata representatif; Peningkatan kawasan
Agrowisata Gunung Tumpa; Diversifikasi dan pengembangan objek ekowisata;
Pengembangan Minapolitan; Pengembangan pelabuhan perikanan Calaca
21. •
Tahun 2012-2015 Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Manado Tua; Penataan
Dermaga jetty dan fasilitas angkutan ke TN Bunaken memenuhi standard
•
Tahun 2013 Pembangunan Taman Laut Kota; Revitalisasi Cagar Budaya;
Pembangunan jetty di kawasan pantai Malalayang.
•
Tahun 2011 Promosi
dilaksanakan.
•
Tahun 2012 Manado menjadi anggota Masyarakat Ekowisata Indonesia;
•
Tahun 2012-2015 intensifikasi kerjasama event pariwisata; penataan objek
ekowisata. Pembentukan sekretariat Pusat Penelitian dan Pengembangan
Ekowisata Internasional.
•
Tahun 2013 Manado menjadi anggota The International Ecotourism Society
(TIES); Manado memiliki Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekowisata
Internasional; Intensifikasi promosi dan kerjasama ivent pariwisata
dan
pembangunan
jejaring
kerjasama
mulai
22.
23. Kelebihan dan Kekurangan
Konsep Ekowisata
KELEBIHAN
•
Dapat membangun partisipasi masyarakat setempat
•
Secara langsung maupun tidak
mendukung adanya konservasi
•
memberikan pemahaman bagi wisatawan maupun
masyarakat mengenai berbagai keragaman budaya
•
Sebagai salah satu alternative yang sangat baik untuk
meningkatkan Pendapatan Asli daerah
•
Reklamasi memberikan keuntungan dan dapat membantu
kota dalam rangka penyediaan lahan
langsung
dapat
24. KEKURANGAN
•
kasus reklamasi pantai di manado untuk dijadikan B On B
(Boulevard on Business) ternyata berdampak buruk pada
lingkungan di sekitarnya. Dampak lingkungan dari proyek
reklamasi pantai adalah meningkatkan potensi banjir.
•
Hal itu dikarenakan proyek tersebut dapat mengubah bentang alam
(geomorfologi) dan aliran air (hidrologi) di kawasan reklamasi
tersebut.
•
Sementara itu, secara sosial rencana reklamasi pantai dipastikan
juga dapat menyebabkan nelayan tradisional tergusur dari sumbersumber kehidupannya.
25. Rekomendasi
KEPADA PEMERINTAH
•
Untuk memaksimalkan pemanfaatan ekowisata, pemerintah
harus membuat kebijakan yang lebih ketat lagi agar peningkatan
kegiatan ekonomi di daerah ekowisata lebih dititikberatkan pada
pelibatan masyarakat lokal setempat. Sehingga konsep
ekowisata ini dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat kota Manado.
•
Selain itu, pembuatan kebijakan juga harus difokuskan pada
investor agar mereka tidak mendirikan bangunan yang dapat
merusak ekositem dan lingkungan di sekitarnya.
26. KEPADA MASYARAKAT
•
Masyarakat sebaiknya memiliki kesadaran akan pentingnya
keberlanjutan lingkungannya, sehingga nantinya mereka
dengan sukarela mau menjaga kebersihan dan kelestarian
lingkungannya. Hal ini juga nantinya secara tidak langsung
dapat meningkatkan nilai ekowisata kota manado.