SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
MAKALAH TENTANG “GADAI”
Disusun oleh:
JUNAIDI (210.02.06375)
HASAN (209.02.06023)
JOHN RISTU F.S (209.02.06030)
Mata Kuliah:
Hukum Jaminan
Dosen:
Nanang Hermansyah, SH.MHum
SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM SULTAN ADAM
(STIHSA) BANJARMASIN
2011
MAKALAH TENTANG “GADAI” – STIHSA Banjarmasin
1
Daftar Isi
Daftar Isi ......................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 2
A. Latar Belakang .......................................................................... 2
B. Rumusan masalah ..................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 4
A. Pengertian Gadai ....................................................................... 4
B. Obyek Hak Gadai........................................................................ 5
C. Subjek Hak Gadai....................................................................... 6
D. Hak-Hak Pemegang Gadai........................................................... 6
E. Kewajiban-Kewajiban Pemegang Gadai........................................ 7
F. Sebab-Sebab Hapusnya Gadai..................................................... 7
BAB III KESIMPULAN ...................................................................... 8
Daftar Pustaka............................................................................... 9
-2011, STIHSA Banjarmasin -
MAKALAH TENTANG “GADAI” – STIHSA Banjarmasin
2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat perlu dana
maupun modal. Misalnya untuk membuka suatu lapangan usaha tidak
hanya dibutuhkan bakat dan kemauan keras untuk berusaha, tetapi
juga diperlukan adanya modal dalam bentuk uang tunai. Hal itulah
yang menjadi potensi perlu adanya lembaga perkreditan yang
menyediakan dana pinjaman. Untuk mendapatkan modal usaha
melalui kridit masyarakat membutuhkan adanya sarana dan
prasarana. Maka pemerintah memberikan sarana berupa lembaga
perbankkan dan lembaga non perbankkan.
Salah satu lembaga non perbankan yang menyediakan kredit adalah
Pegadaian. Pegadaian merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) di Indonesia yang usaha intinya adalah bidang jasa
penyaluran kredit kepada masyarakat atas dasar hukum gadai.
Lembaga pegadaian menawarkan peminjaman dengan system gadai.
Jadi masyarakat tidak perlu takut kehilangan barang-barangnya.
Lembaga pegadaian memiliki kemudahan antara lain prosedur dan
syarat-syarat administrasi yang mudah dan sederhana, dimana
nasabah cukup memberikan keterangan-keterangan singkat tentang
identitasnya dan tujuan penggunaan kredit, waktu yang relatif singkat
dana pinjaman sudah cair dan bunga relatif rendah. Hal ini sesuai
dengan motto dari pegadaian itu sendiri, yaitu : ”Mengatasi Masalah
Tanpa Masalah”.
Masalah jaminan utang berkaitan dengan gadai yang timbul dari
sebuah perjanjian utang-piutang, yang mana barang jaminan tersebut
merupakan perjanjian tambahan guna menjamin dilunasinya
kewajiban debitur pada waktu yang telah ditentukan dan disepakati
sebelumnya diantara kreditur dan debitur.
Adanya perjanjian gadai tersebut, maka diperlukan juga adanya
barang sebagai jaminan. Jaminan yang digunakan dalam gadai yaitu
seluruh barang bergerak, yang terdiri dari:
MAKALAH TENTANG “GADAI” – STIHSA Banjarmasin
3
1. benda bergerak berwujud, yaitu benda yang dapat dipindah-
pindahkan. Misalnya : televisi, emas, dvd, dan lain-lain.
2. benda bergerak yang tidak berwujud. Misalnya : surat-surat
berharga seperti saham, obligasi, wesel, cek, aksep, dan promes.
Sebagai suatu bentuk jaminan yang diberikan atas benda bergerak
yang mensyaratkan pengeluaran benda gadai dari tangan pemilik
benda yang digadaikan tersebut.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang dari pemikiran diatas, maka dapat
dirumuskan beberapa permasalahan untuk menjadi pedoman dalam
pembahasan makalah ini. Adapun perumusan permasalahan tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud gadai dan unsur-unsurnya?
2. Apa yang menjadi objek dan subjek gadai?
3. Apa saja yang menjadi hak-hak dan kewajiban pemegang gadai
dan hapusnya gadai tersebut?
MAKALAH TENTANG “GADAI” – STIHSA Banjarmasin
4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Gadai
Berbicara masalah gadai tentu ada hubungannya dengan jaminan,
maka itu sebelum kita membahas apa itu gadai maka perlu kita ketahui
dulu apa itu Jaminan, sehingga memudahkan kita untuk membahas
gadai lebih lanjut sebagai bentuk jaminan.
Jaminan dalam konteks Ilmu Hukum adalah suatu kebendaan
maupun orang/penanggungan/borgtoch yang diberikan oleh
debitur/pihak III untuk menjadi penanggung pelunasan
perikatan/hutang debitur.
Jaminan kebendaan menurut pasal 1131 KUHPerd adalah segala
kebendaan milik orang yang berhutang, baik bergerak maupun tidak
bergerak yang sudah ada maupun yang akan ada menjadi tanggungan
segala perikatan yang dibuatnya.
Jaminan orang/penanggungan (Borgtoch) adalah suatu perjanjian
dimana pihak ketiga mengikatkan diri kepada kreditur menjadi
penanggung pelunasan/perikatan/hutang debitur apabila yang
bersangkutan wanprestasi.
Jaminan dalam Hukum Perbankan adalah keyakinan atas
kemampuan dan kesanggupan calon debitur untuk melunasi
kewajibannya. (pasal 8 UU Perbankan).
Dari uraiyan diatas dapat disimpulkan gadai ada karena akibat
perikatan utang-piutang sebagai bentuk penanggungan pelunasan
utang debitur terhadap piutang kriditur.
Definisi dari Gadai berdasarkan Pasal 1150 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata (KUHPerd):
“Suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas suatu
barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh
seseorang berutang atau seorang lain atas namanya, dan
yang memberikan kekuasaan kepada si berpiutang itu
untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara
didahulukan daripada orang-orang berpiutang lainnya;
MAKALAH TENTANG “GADAI” – STIHSA Banjarmasin
5
dengan kekecualian biaya untuk melelang barang tersebut
dan biaya yang telah dikeluarkan untuk
menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya-
biaya mana harus didahulukan.”
Dari definisi gadai tersebut, unsur-unsur gadai (secara umum)
berdasarkan pasal tersebut di atas adalah sebagai berikut:
1. Gadai
2. Barang bergerak sebagai jaminan
3. Adanya hak kebendaan dari barang jaminan kepada si berpiutang
Dari definisi dan unsur-unsur di atas, gadai merupakan hak
kebendaan dan timbul dari suatu perjanjian gadai. Perjanjian gadai
inipun tidaklah berdiri sendiri melainkan merupakan perjanjian
ikutan atau accesoir dari perjanjian pokoknya. Perjanjian pokok ini
biasanya adalah berupa perjanjian hutang piutang antara kreditur dan
debitur.
Dalam suatu perjanjian hutang piutang, debitur sebagai pihak yang
berutang meminjam uang atau barang dari kreditur sebagai pihak yang
berpiutang. Agar kreditur memperoleh rasa aman dan terjamin
terhadap uang atau barang yang dipinjamkan, kreditur mensyaratkan
sebuah agunan atau jaminan atas uang atau barang yang dipinjamkan.
Agunan ini diantaranya bisa berupa gadai atas barang-barang bergerak
yang dimiliki oleh debitur ataupun milik pihak ketiga. Debitur sebagai
pemberi gadai menyerahkan barang-barang yang digadaikan tersebut
kepada kreditur atau penerima gadai. Disamping menyerahkan kepada
kreditur, barang yang digadaikan ini dapat diserahkan kepada pihak
ketiga asalkan terdapat persetujuan kedua belah pihak.
B. Obyek Hak Gadai
Dilihat dari definisi gadai sendiri, yang menjadi objek dari hak
gadai adalah benda bergerak. Benda bergerak yang dimaksudkan
meliputi benda bergerak yang berwujud (lichamelijke zaken) dan benda
bergerak yang tidak berwujud (onlichamelijke zaken) berupa hak
untuk mendapatkan pembayaran uang yang berwujud surat-surat
berharga. Surat-surat berharga ini dapat berupa :
MAKALAH TENTANG “GADAI” – STIHSA Banjarmasin
6
1. Atas bawa (aan toonder), yang memungkinkan pembayaran uang
kepada siapa saja yang membawa surat-surat itu seperti saham
dan obligasi, cara mengadakan gadai itu ialah dengan cara
menyerahkan begitu saja surat-surat berharga tersebut kepada
kreditur pemegang gadai.
2. Atas perintah (aan order), yang memungkinkan pembayaran
uang kepada orang yang disebut dalam surat seperti wesel, cek,
aksep, promes, cara mengadakan gadai masih diperlukan
penyebutan dalam surat berharga tersebut bahwa haknya
dialihkan kepada pemegang gadai (endossement menurut pasal
1152 bis KUHPerd). Disamping endossement, surat-surat
berharga tersebut harus diserahkan kepada pemegang gadai.
3. Atas nama (op naam), yang memungkinkan pembayaran uang
kepada orang yang namanya disebut dalam surat itu, maka cara
mengadakan gadai menurut pasal 1153 KUHPerd adalah bahwa
hal menggadaikan ini harus diberitahukan kepada orang yang
berwajib membayar uang. Dan orang yang wajib membayar ini
dapat menuntut supaya ada bukti tertulis dari pemberitahuan
dan izin pemberi gadai.
C. Subjek Hak Gadai
Seperti halnya perbuatan perbuatan hukum yang lain, pemberi dan
penerima gadai hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang cakap
untuk melakukan perbuatan hukum, akan tetapi, bagi pemberi gadai
ada syarat lagi yaitu ia harus berhak mengasingkan (menjual,
menukar, menghibahkan dan lain-lain) benda yang digadaikan. Pasal
1152 ayat (4) KUHPerd menentukan bahwa kalu kemudian ternyata
pemberi gadai tidak berhak untuk mengasingkan benda itu, gadai tidak
bisa dibatalkan, asal saja penerima gadai betul-betul mengira bahwa
pemberi gadai adalah berhak memberi gadai itu. Kalau penerima gadai
mengetahui atau seharusnya dapat menyangka bahwa pemberi gadai
tidak berhak memberi gadai, penerima gadai tidak mendapat
perlindungan hukum dan hak gadai harus dibatalkan.
D. Hak-Hak Pemegang Gadai
Hak-hak pemegang gadai adalah :
1. Hak untuk menahan benda yang digadaikan selama sebelum
dilunasi hutang pokoknya, bunganya dan biaya-biaya lainnya
oleh debitur.
2. Hak untuk mendapatkan pembayaran piutangnya dari
pendapatan penjualan benda yang digadaikan, apabila debitur
tidak menepati kewajibannya. Penjualan benda yang digadaikan
MAKALAH TENTANG “GADAI” – STIHSA Banjarmasin
7
dapat dilakukan sendiri oleh pemegang gadai dan dapat pula
dengan perantaraan hakim.
3. Hak minta ganti biaya-biaya yang telah dikeluarkannya untuk
memelihara benda yang digadaikan itu.
4. Pemegang gadai mempunyai hak untuk menggadaikan lagi benda
yang dijadikan jaminan, bila mana hal itu sudah menjadi
kebiasaan, seperti menggadaikan surat-surat sero tau obligasi.
5. Dalam melahsanakan hak gadai secara menjual benda yang
dijaminkan, pemegang gadai berhak untuk didahulukan
menerima pembayaran piutangnya sebelum piutang-piutang
lainnya, kecuali biaya-biaya lelang, biaya-biaya pemeliharaan agar
barang itu tidak rusak-musnah.
E. Kewajiban-Kewajiban Pemegang Gadai
Kewajiban-kewajiban pemegang gadai adalah:
1. Pemegang gadai bertanggung jawab atas hilangnya atau
berkurangnya harga barang yang digadaikan jika hal itu
disebabkan oleh kelalaiannya.
2. Pemegang gadai harus memberitahukan kepada pemberi gadai
bilamana ia hendak menjual barang yang digadaikan kepadanya.
3. Pemegang gadai harus memberikan perhitungan tentang
pendapatan penjualan benda yang digadaikan dan setelah
mengambil pelunasan piutangnya ia harus menyerahkan
kelebihannya kepada pemberi gadai.
4. Pemegang gadai harus mengembalikan benda yang digadaikan
bila mana hutang pokok, bunga dan biaya untuk memelihara
benda yang digadaikan telah lunas dibayar oleh debitur.
F. Sebab-Sebab Hapusnya Gadai
Yang menjadi sebab hapusnya gadai :
1. Karena hapusnya perjanjian peminjaman uang.
2. Karena perintah pengembalian benda yang digadaikan lantaran
penyalahgunaan dari pemegang gadai.
3. Karena benda yang digadaikan dikembalikan dengan kemauan
sendiri oleh pemegang gadai kepada pemberi gadai.
4. Karena pemegang gadai lantaran sesuatu sebab menjadi pemilik
benda yang digadaikan.
5. Karena dieksekusi oleh pemegang gadai.
6. Karena lenyapnya benda yang digadaikan.
7. Karena hilangnya benda yang digadaikan.
MAKALAH TENTANG “GADAI” – STIHSA Banjarmasin
8
BAB III KESIMPULAN
Dari makalah tersebut kita dapat menarik kesimpulan bahwa gadai
terjadi karena adanya unsur-unsur timbulnya hak debitur yang
disebabkan perikatan utang-piutang, dan adanya penyerahan benda
bergerak baik berwujud maupun tidak berwujud sebagai jaminan yang
diberikan oleh kriditur.
Obyek dari gadai adalah benda bergerak berwujud dan tidak
berwujud dan yang menjadi subyek dari hak gadai adalah penerima
hak gadai (debitur) dan pemberi hak gadai (kreditur), dan secara
hukum orang yang tidak cakap dalam perbuatan hukum tentu saja
tidak bisa melakukan hubungan hukum gadai.
Untuk menjaminnya agar gadai bisa dilaksanakan secara benar,
sehingga tidak terjadi sengketa dikemudian hari tentu saja si penerima
gadai harus memahami dan melaksanakan kewajibannya, dan
sipemberi gadai harus juga mengerti apa yang manjadi hak si penerima
gadai.
Demikian makalah tentang “Gadai” ini dibuat, semoga bisa
bergunan dan bermanfaat buat kita semua.
MAKALAH TENTANG “GADAI” – STIHSA Banjarmasin
9
Daftar Pustaka
1. H.Riduan Syahrani, S.H., Seluk-Beluk Dan Asas-Asas Hukum
Perdata, Cet. 1-Bandung : Alumni, 2006
2. Prof. R. Subekti, S.H. dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata (KUHPerd), - Cet. 38-Jakarta :
Pradnya Paramita, 2007
3. http://pegadaian.co.id
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Pegadaian
________________________________________

More Related Content

What's hot

Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumrabu12
 
MATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANGMATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANGDian Oktavia
 
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...Idik Saeful Bahri
 
Makalah Fungsi Etika Profesi Hukum
Makalah Fungsi Etika Profesi HukumMakalah Fungsi Etika Profesi Hukum
Makalah Fungsi Etika Profesi HukumFenti Anita Sari
 
kasus konsultasi hukum
kasus konsultasi hukumkasus konsultasi hukum
kasus konsultasi hukumDELA ASFARINA
 
Pendewasaan (handlichting)
Pendewasaan (handlichting)Pendewasaan (handlichting)
Pendewasaan (handlichting)Zainal Abidin
 
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Rizki Gumilar
 
Pengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum IndonesiaPengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum IndonesiaAryo Adiwoso
 
Makalah sengketa internasional
Makalah sengketa internasionalMakalah sengketa internasional
Makalah sengketa internasionalAminudien neutron
 
eksepsi jawaban
eksepsi jawabaneksepsi jawaban
eksepsi jawabanNakano
 
Surat gugatan perdata suhendri
Surat gugatan perdata suhendriSurat gugatan perdata suhendri
Surat gugatan perdata suhendriSuhendri desaign
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 

What's hot (20)

Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
 
MATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANGMATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANG
 
Hukum Perbankan
Hukum PerbankanHukum Perbankan
Hukum Perbankan
 
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
 
Inpres No.1 Tahun 1991 tentang KHI
Inpres No.1 Tahun 1991 tentang KHIInpres No.1 Tahun 1991 tentang KHI
Inpres No.1 Tahun 1991 tentang KHI
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjian
 
Makalah Fungsi Etika Profesi Hukum
Makalah Fungsi Etika Profesi HukumMakalah Fungsi Etika Profesi Hukum
Makalah Fungsi Etika Profesi Hukum
 
HUKUM KONTRAK
HUKUM KONTRAKHUKUM KONTRAK
HUKUM KONTRAK
 
kasus konsultasi hukum
kasus konsultasi hukumkasus konsultasi hukum
kasus konsultasi hukum
 
Tugas Kontrak Jawab Soal UTS
Tugas Kontrak Jawab Soal UTSTugas Kontrak Jawab Soal UTS
Tugas Kontrak Jawab Soal UTS
 
Pendewasaan (handlichting)
Pendewasaan (handlichting)Pendewasaan (handlichting)
Pendewasaan (handlichting)
 
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1
 
Hukum dagang
Hukum dagangHukum dagang
Hukum dagang
 
Pengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum IndonesiaPengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum Indonesia
 
Makalah sengketa internasional
Makalah sengketa internasionalMakalah sengketa internasional
Makalah sengketa internasional
 
eksepsi jawaban
eksepsi jawabaneksepsi jawaban
eksepsi jawaban
 
Surat gugatan perdata suhendri
Surat gugatan perdata suhendriSurat gugatan perdata suhendri
Surat gugatan perdata suhendri
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Klausul jual beli
Klausul jual beliKlausul jual beli
Klausul jual beli
 

Similar to GADAI SEBAGAI JAMINAN

JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDIT
JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDITJAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDIT
JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDITRachardy Andriyanto
 
EMLI Training-Hukum Jaminan
EMLI Training-Hukum JaminanEMLI Training-Hukum Jaminan
EMLI Training-Hukum JaminanEMLI Indonesia
 
materipertemuan_ke_2_a_hidayat.pptx
materipertemuan_ke_2_a_hidayat.pptxmateripertemuan_ke_2_a_hidayat.pptx
materipertemuan_ke_2_a_hidayat.pptxSutanWijaya1
 
Hak Kebendaan yang memberikan jaminan (gadai, Hipotek, Hak Tanggungan, Fidusi...
Hak Kebendaan yang memberikan jaminan (gadai, Hipotek, Hak Tanggungan, Fidusi...Hak Kebendaan yang memberikan jaminan (gadai, Hipotek, Hak Tanggungan, Fidusi...
Hak Kebendaan yang memberikan jaminan (gadai, Hipotek, Hak Tanggungan, Fidusi...RioAyu
 
profdev upi hukum jaminan.pptx
profdev upi hukum jaminan.pptxprofdev upi hukum jaminan.pptx
profdev upi hukum jaminan.pptxGhaziLuthfi1
 
lembaga jaminan UIN SATU Akbar.pptx
 lembaga jaminan UIN SATU Akbar.pptx lembaga jaminan UIN SATU Akbar.pptx
lembaga jaminan UIN SATU Akbar.pptxAkbarArdhiansyah
 
Pengantar Hk Jaminan, Definisi, Sejarah.pptx
Pengantar Hk Jaminan, Definisi, Sejarah.pptxPengantar Hk Jaminan, Definisi, Sejarah.pptx
Pengantar Hk Jaminan, Definisi, Sejarah.pptxakbarardhi
 
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)Agung Kharisma
 
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)Agung Kharisma
 
HAK-HAK JAMINAN MENURUT HUKUM PERDATARef2.ppt
HAK-HAK JAMINAN MENURUT HUKUM PERDATARef2.pptHAK-HAK JAMINAN MENURUT HUKUM PERDATARef2.ppt
HAK-HAK JAMINAN MENURUT HUKUM PERDATARef2.pptSaptaningUnsur1
 
I.2 Landasan Hukum Surat Berharga.pptx
I.2 Landasan Hukum Surat Berharga.pptxI.2 Landasan Hukum Surat Berharga.pptx
I.2 Landasan Hukum Surat Berharga.pptxdonihasmanto
 
Azas Perikatan & Macam-macam Perikatan
Azas Perikatan & Macam-macam PerikatanAzas Perikatan & Macam-macam Perikatan
Azas Perikatan & Macam-macam PerikatanFair Nurfachrizi
 
BAB II HAKIKAT ASAS PUBLISITAS SEBAGAI SALAH SATU CIRI HAK KEBENDAAN JAMINAN...
BAB II HAKIKAT ASAS PUBLISITAS SEBAGAI SALAH SATU CIRI HAK  KEBENDAAN JAMINAN...BAB II HAKIKAT ASAS PUBLISITAS SEBAGAI SALAH SATU CIRI HAK  KEBENDAAN JAMINAN...
BAB II HAKIKAT ASAS PUBLISITAS SEBAGAI SALAH SATU CIRI HAK KEBENDAAN JAMINAN...Alorka 114114
 

Similar to GADAI SEBAGAI JAMINAN (20)

JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDIT
JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDITJAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDIT
JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDIT
 
EMLI Training-Hukum Jaminan
EMLI Training-Hukum JaminanEMLI Training-Hukum Jaminan
EMLI Training-Hukum Jaminan
 
Hukum Kebendaan
Hukum KebendaanHukum Kebendaan
Hukum Kebendaan
 
materipertemuan_ke_2_a_hidayat.pptx
materipertemuan_ke_2_a_hidayat.pptxmateripertemuan_ke_2_a_hidayat.pptx
materipertemuan_ke_2_a_hidayat.pptx
 
Hak Kebendaan yang memberikan jaminan (gadai, Hipotek, Hak Tanggungan, Fidusi...
Hak Kebendaan yang memberikan jaminan (gadai, Hipotek, Hak Tanggungan, Fidusi...Hak Kebendaan yang memberikan jaminan (gadai, Hipotek, Hak Tanggungan, Fidusi...
Hak Kebendaan yang memberikan jaminan (gadai, Hipotek, Hak Tanggungan, Fidusi...
 
Hukum Jaminan
Hukum JaminanHukum Jaminan
Hukum Jaminan
 
Hukum Jaminan Kebendaan
Hukum Jaminan KebendaanHukum Jaminan Kebendaan
Hukum Jaminan Kebendaan
 
profdev upi hukum jaminan.pptx
profdev upi hukum jaminan.pptxprofdev upi hukum jaminan.pptx
profdev upi hukum jaminan.pptx
 
lembaga jaminan UIN SATU Akbar.pptx
 lembaga jaminan UIN SATU Akbar.pptx lembaga jaminan UIN SATU Akbar.pptx
lembaga jaminan UIN SATU Akbar.pptx
 
Pengantar Hk Jaminan, Definisi, Sejarah.pptx
Pengantar Hk Jaminan, Definisi, Sejarah.pptxPengantar Hk Jaminan, Definisi, Sejarah.pptx
Pengantar Hk Jaminan, Definisi, Sejarah.pptx
 
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
 
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
 
Hukum jaminan
Hukum jaminanHukum jaminan
Hukum jaminan
 
HAK-HAK JAMINAN MENURUT HUKUM PERDATARef2.ppt
HAK-HAK JAMINAN MENURUT HUKUM PERDATARef2.pptHAK-HAK JAMINAN MENURUT HUKUM PERDATARef2.ppt
HAK-HAK JAMINAN MENURUT HUKUM PERDATARef2.ppt
 
I.2 Landasan Hukum Surat Berharga.pptx
I.2 Landasan Hukum Surat Berharga.pptxI.2 Landasan Hukum Surat Berharga.pptx
I.2 Landasan Hukum Surat Berharga.pptx
 
Azas Perikatan & Macam-macam Perikatan
Azas Perikatan & Macam-macam PerikatanAzas Perikatan & Macam-macam Perikatan
Azas Perikatan & Macam-macam Perikatan
 
BAB II HAKIKAT ASAS PUBLISITAS SEBAGAI SALAH SATU CIRI HAK KEBENDAAN JAMINAN...
BAB II HAKIKAT ASAS PUBLISITAS SEBAGAI SALAH SATU CIRI HAK  KEBENDAAN JAMINAN...BAB II HAKIKAT ASAS PUBLISITAS SEBAGAI SALAH SATU CIRI HAK  KEBENDAAN JAMINAN...
BAB II HAKIKAT ASAS PUBLISITAS SEBAGAI SALAH SATU CIRI HAK KEBENDAAN JAMINAN...
 
Subjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumSubjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukum
 
Makalah aspk hukum
Makalah aspk hukumMakalah aspk hukum
Makalah aspk hukum
 
Hukum jaminan sudjito
Hukum jaminan   sudjitoHukum jaminan   sudjito
Hukum jaminan sudjito
 

Recently uploaded

PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...disnakerkotamataram
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxShyLinZumi
 
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxssuserd986061
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxShyLinZumi
 
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptxPPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptxdisnakerkotamataram
 
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxUlfaBasyarewan
 

Recently uploaded (6)

PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
 
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
 
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptxPPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
 
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
 

GADAI SEBAGAI JAMINAN

  • 1. MAKALAH TENTANG “GADAI” Disusun oleh: JUNAIDI (210.02.06375) HASAN (209.02.06023) JOHN RISTU F.S (209.02.06030) Mata Kuliah: Hukum Jaminan Dosen: Nanang Hermansyah, SH.MHum SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM SULTAN ADAM (STIHSA) BANJARMASIN 2011
  • 2. MAKALAH TENTANG “GADAI” – STIHSA Banjarmasin 1 Daftar Isi Daftar Isi ......................................................................................... 1 BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 2 A. Latar Belakang .......................................................................... 2 B. Rumusan masalah ..................................................................... 3 BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 4 A. Pengertian Gadai ....................................................................... 4 B. Obyek Hak Gadai........................................................................ 5 C. Subjek Hak Gadai....................................................................... 6 D. Hak-Hak Pemegang Gadai........................................................... 6 E. Kewajiban-Kewajiban Pemegang Gadai........................................ 7 F. Sebab-Sebab Hapusnya Gadai..................................................... 7 BAB III KESIMPULAN ...................................................................... 8 Daftar Pustaka............................................................................... 9 -2011, STIHSA Banjarmasin -
  • 3. MAKALAH TENTANG “GADAI” – STIHSA Banjarmasin 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat perlu dana maupun modal. Misalnya untuk membuka suatu lapangan usaha tidak hanya dibutuhkan bakat dan kemauan keras untuk berusaha, tetapi juga diperlukan adanya modal dalam bentuk uang tunai. Hal itulah yang menjadi potensi perlu adanya lembaga perkreditan yang menyediakan dana pinjaman. Untuk mendapatkan modal usaha melalui kridit masyarakat membutuhkan adanya sarana dan prasarana. Maka pemerintah memberikan sarana berupa lembaga perbankkan dan lembaga non perbankkan. Salah satu lembaga non perbankan yang menyediakan kredit adalah Pegadaian. Pegadaian merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia yang usaha intinya adalah bidang jasa penyaluran kredit kepada masyarakat atas dasar hukum gadai. Lembaga pegadaian menawarkan peminjaman dengan system gadai. Jadi masyarakat tidak perlu takut kehilangan barang-barangnya. Lembaga pegadaian memiliki kemudahan antara lain prosedur dan syarat-syarat administrasi yang mudah dan sederhana, dimana nasabah cukup memberikan keterangan-keterangan singkat tentang identitasnya dan tujuan penggunaan kredit, waktu yang relatif singkat dana pinjaman sudah cair dan bunga relatif rendah. Hal ini sesuai dengan motto dari pegadaian itu sendiri, yaitu : ”Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”. Masalah jaminan utang berkaitan dengan gadai yang timbul dari sebuah perjanjian utang-piutang, yang mana barang jaminan tersebut merupakan perjanjian tambahan guna menjamin dilunasinya kewajiban debitur pada waktu yang telah ditentukan dan disepakati sebelumnya diantara kreditur dan debitur. Adanya perjanjian gadai tersebut, maka diperlukan juga adanya barang sebagai jaminan. Jaminan yang digunakan dalam gadai yaitu seluruh barang bergerak, yang terdiri dari:
  • 4. MAKALAH TENTANG “GADAI” – STIHSA Banjarmasin 3 1. benda bergerak berwujud, yaitu benda yang dapat dipindah- pindahkan. Misalnya : televisi, emas, dvd, dan lain-lain. 2. benda bergerak yang tidak berwujud. Misalnya : surat-surat berharga seperti saham, obligasi, wesel, cek, aksep, dan promes. Sebagai suatu bentuk jaminan yang diberikan atas benda bergerak yang mensyaratkan pengeluaran benda gadai dari tangan pemilik benda yang digadaikan tersebut. B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang dari pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan untuk menjadi pedoman dalam pembahasan makalah ini. Adapun perumusan permasalahan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud gadai dan unsur-unsurnya? 2. Apa yang menjadi objek dan subjek gadai? 3. Apa saja yang menjadi hak-hak dan kewajiban pemegang gadai dan hapusnya gadai tersebut?
  • 5. MAKALAH TENTANG “GADAI” – STIHSA Banjarmasin 4 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Gadai Berbicara masalah gadai tentu ada hubungannya dengan jaminan, maka itu sebelum kita membahas apa itu gadai maka perlu kita ketahui dulu apa itu Jaminan, sehingga memudahkan kita untuk membahas gadai lebih lanjut sebagai bentuk jaminan. Jaminan dalam konteks Ilmu Hukum adalah suatu kebendaan maupun orang/penanggungan/borgtoch yang diberikan oleh debitur/pihak III untuk menjadi penanggung pelunasan perikatan/hutang debitur. Jaminan kebendaan menurut pasal 1131 KUHPerd adalah segala kebendaan milik orang yang berhutang, baik bergerak maupun tidak bergerak yang sudah ada maupun yang akan ada menjadi tanggungan segala perikatan yang dibuatnya. Jaminan orang/penanggungan (Borgtoch) adalah suatu perjanjian dimana pihak ketiga mengikatkan diri kepada kreditur menjadi penanggung pelunasan/perikatan/hutang debitur apabila yang bersangkutan wanprestasi. Jaminan dalam Hukum Perbankan adalah keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan calon debitur untuk melunasi kewajibannya. (pasal 8 UU Perbankan). Dari uraiyan diatas dapat disimpulkan gadai ada karena akibat perikatan utang-piutang sebagai bentuk penanggungan pelunasan utang debitur terhadap piutang kriditur. Definisi dari Gadai berdasarkan Pasal 1150 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerd): “Suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seseorang berutang atau seorang lain atas namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada si berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan daripada orang-orang berpiutang lainnya;
  • 6. MAKALAH TENTANG “GADAI” – STIHSA Banjarmasin 5 dengan kekecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya- biaya mana harus didahulukan.” Dari definisi gadai tersebut, unsur-unsur gadai (secara umum) berdasarkan pasal tersebut di atas adalah sebagai berikut: 1. Gadai 2. Barang bergerak sebagai jaminan 3. Adanya hak kebendaan dari barang jaminan kepada si berpiutang Dari definisi dan unsur-unsur di atas, gadai merupakan hak kebendaan dan timbul dari suatu perjanjian gadai. Perjanjian gadai inipun tidaklah berdiri sendiri melainkan merupakan perjanjian ikutan atau accesoir dari perjanjian pokoknya. Perjanjian pokok ini biasanya adalah berupa perjanjian hutang piutang antara kreditur dan debitur. Dalam suatu perjanjian hutang piutang, debitur sebagai pihak yang berutang meminjam uang atau barang dari kreditur sebagai pihak yang berpiutang. Agar kreditur memperoleh rasa aman dan terjamin terhadap uang atau barang yang dipinjamkan, kreditur mensyaratkan sebuah agunan atau jaminan atas uang atau barang yang dipinjamkan. Agunan ini diantaranya bisa berupa gadai atas barang-barang bergerak yang dimiliki oleh debitur ataupun milik pihak ketiga. Debitur sebagai pemberi gadai menyerahkan barang-barang yang digadaikan tersebut kepada kreditur atau penerima gadai. Disamping menyerahkan kepada kreditur, barang yang digadaikan ini dapat diserahkan kepada pihak ketiga asalkan terdapat persetujuan kedua belah pihak. B. Obyek Hak Gadai Dilihat dari definisi gadai sendiri, yang menjadi objek dari hak gadai adalah benda bergerak. Benda bergerak yang dimaksudkan meliputi benda bergerak yang berwujud (lichamelijke zaken) dan benda bergerak yang tidak berwujud (onlichamelijke zaken) berupa hak untuk mendapatkan pembayaran uang yang berwujud surat-surat berharga. Surat-surat berharga ini dapat berupa :
  • 7. MAKALAH TENTANG “GADAI” – STIHSA Banjarmasin 6 1. Atas bawa (aan toonder), yang memungkinkan pembayaran uang kepada siapa saja yang membawa surat-surat itu seperti saham dan obligasi, cara mengadakan gadai itu ialah dengan cara menyerahkan begitu saja surat-surat berharga tersebut kepada kreditur pemegang gadai. 2. Atas perintah (aan order), yang memungkinkan pembayaran uang kepada orang yang disebut dalam surat seperti wesel, cek, aksep, promes, cara mengadakan gadai masih diperlukan penyebutan dalam surat berharga tersebut bahwa haknya dialihkan kepada pemegang gadai (endossement menurut pasal 1152 bis KUHPerd). Disamping endossement, surat-surat berharga tersebut harus diserahkan kepada pemegang gadai. 3. Atas nama (op naam), yang memungkinkan pembayaran uang kepada orang yang namanya disebut dalam surat itu, maka cara mengadakan gadai menurut pasal 1153 KUHPerd adalah bahwa hal menggadaikan ini harus diberitahukan kepada orang yang berwajib membayar uang. Dan orang yang wajib membayar ini dapat menuntut supaya ada bukti tertulis dari pemberitahuan dan izin pemberi gadai. C. Subjek Hak Gadai Seperti halnya perbuatan perbuatan hukum yang lain, pemberi dan penerima gadai hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang cakap untuk melakukan perbuatan hukum, akan tetapi, bagi pemberi gadai ada syarat lagi yaitu ia harus berhak mengasingkan (menjual, menukar, menghibahkan dan lain-lain) benda yang digadaikan. Pasal 1152 ayat (4) KUHPerd menentukan bahwa kalu kemudian ternyata pemberi gadai tidak berhak untuk mengasingkan benda itu, gadai tidak bisa dibatalkan, asal saja penerima gadai betul-betul mengira bahwa pemberi gadai adalah berhak memberi gadai itu. Kalau penerima gadai mengetahui atau seharusnya dapat menyangka bahwa pemberi gadai tidak berhak memberi gadai, penerima gadai tidak mendapat perlindungan hukum dan hak gadai harus dibatalkan. D. Hak-Hak Pemegang Gadai Hak-hak pemegang gadai adalah : 1. Hak untuk menahan benda yang digadaikan selama sebelum dilunasi hutang pokoknya, bunganya dan biaya-biaya lainnya oleh debitur. 2. Hak untuk mendapatkan pembayaran piutangnya dari pendapatan penjualan benda yang digadaikan, apabila debitur tidak menepati kewajibannya. Penjualan benda yang digadaikan
  • 8. MAKALAH TENTANG “GADAI” – STIHSA Banjarmasin 7 dapat dilakukan sendiri oleh pemegang gadai dan dapat pula dengan perantaraan hakim. 3. Hak minta ganti biaya-biaya yang telah dikeluarkannya untuk memelihara benda yang digadaikan itu. 4. Pemegang gadai mempunyai hak untuk menggadaikan lagi benda yang dijadikan jaminan, bila mana hal itu sudah menjadi kebiasaan, seperti menggadaikan surat-surat sero tau obligasi. 5. Dalam melahsanakan hak gadai secara menjual benda yang dijaminkan, pemegang gadai berhak untuk didahulukan menerima pembayaran piutangnya sebelum piutang-piutang lainnya, kecuali biaya-biaya lelang, biaya-biaya pemeliharaan agar barang itu tidak rusak-musnah. E. Kewajiban-Kewajiban Pemegang Gadai Kewajiban-kewajiban pemegang gadai adalah: 1. Pemegang gadai bertanggung jawab atas hilangnya atau berkurangnya harga barang yang digadaikan jika hal itu disebabkan oleh kelalaiannya. 2. Pemegang gadai harus memberitahukan kepada pemberi gadai bilamana ia hendak menjual barang yang digadaikan kepadanya. 3. Pemegang gadai harus memberikan perhitungan tentang pendapatan penjualan benda yang digadaikan dan setelah mengambil pelunasan piutangnya ia harus menyerahkan kelebihannya kepada pemberi gadai. 4. Pemegang gadai harus mengembalikan benda yang digadaikan bila mana hutang pokok, bunga dan biaya untuk memelihara benda yang digadaikan telah lunas dibayar oleh debitur. F. Sebab-Sebab Hapusnya Gadai Yang menjadi sebab hapusnya gadai : 1. Karena hapusnya perjanjian peminjaman uang. 2. Karena perintah pengembalian benda yang digadaikan lantaran penyalahgunaan dari pemegang gadai. 3. Karena benda yang digadaikan dikembalikan dengan kemauan sendiri oleh pemegang gadai kepada pemberi gadai. 4. Karena pemegang gadai lantaran sesuatu sebab menjadi pemilik benda yang digadaikan. 5. Karena dieksekusi oleh pemegang gadai. 6. Karena lenyapnya benda yang digadaikan. 7. Karena hilangnya benda yang digadaikan.
  • 9. MAKALAH TENTANG “GADAI” – STIHSA Banjarmasin 8 BAB III KESIMPULAN Dari makalah tersebut kita dapat menarik kesimpulan bahwa gadai terjadi karena adanya unsur-unsur timbulnya hak debitur yang disebabkan perikatan utang-piutang, dan adanya penyerahan benda bergerak baik berwujud maupun tidak berwujud sebagai jaminan yang diberikan oleh kriditur. Obyek dari gadai adalah benda bergerak berwujud dan tidak berwujud dan yang menjadi subyek dari hak gadai adalah penerima hak gadai (debitur) dan pemberi hak gadai (kreditur), dan secara hukum orang yang tidak cakap dalam perbuatan hukum tentu saja tidak bisa melakukan hubungan hukum gadai. Untuk menjaminnya agar gadai bisa dilaksanakan secara benar, sehingga tidak terjadi sengketa dikemudian hari tentu saja si penerima gadai harus memahami dan melaksanakan kewajibannya, dan sipemberi gadai harus juga mengerti apa yang manjadi hak si penerima gadai. Demikian makalah tentang “Gadai” ini dibuat, semoga bisa bergunan dan bermanfaat buat kita semua.
  • 10. MAKALAH TENTANG “GADAI” – STIHSA Banjarmasin 9 Daftar Pustaka 1. H.Riduan Syahrani, S.H., Seluk-Beluk Dan Asas-Asas Hukum Perdata, Cet. 1-Bandung : Alumni, 2006 2. Prof. R. Subekti, S.H. dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang- Undang Hukum Perdata (KUHPerd), - Cet. 38-Jakarta : Pradnya Paramita, 2007 3. http://pegadaian.co.id 4. http://id.wikipedia.org/wiki/Pegadaian ________________________________________