Dokumen tersebut membahas perbedaan antara metode variable costing dan absorption costing dalam penentuan harga pokok produk. Metode variable costing hanya memasukkan biaya variabel ke dalam harga pokok sedangkan biaya tetap dianggap sebagai biaya periode. Hal ini berbeda dengan absorption costing yang memasukkan seluruh biaya produksi baik variabel maupun tetap ke dalam harga pokok produk. Dokumen juga menjelaskan perhitungan laba rugi menurut kedua met
2. Overview of Absorption
and Variable Costing
Bahan Baku Langsung
Tenaga Kerja Langsung
FOH Variabel
FOH tetap
Variable Selling and Administrative Expenses
Fixed Selling and Administrative Expenses
Variable
Costing
Absorption
Costing
Product
Costs
Period
Costs
Product
Costs
Period
Costs
3.
4. Konsep Variable Costing
• FULL COSTING:
Penentuan harga pokok produk yang
konvensional, membebankan semua unsur biaya
produksi (biaya bahan baku, biaya TKL, biaya
OHP) baik yg sifanya tetap maupun variabel
kepada produk atau jasa dikenal dengan
metode Full Costing (penentuan hrga pokok
penuh) / Absorption Costing atau Convensional
Costing.
5. • VARIABLE COSTING:
Variable Costing (penentuan harga pokok variabel)
merupakan metode penentuan harga pokok produk
yang membeban kan unsur biaya produksi yang
bersifat variabel saja.
• Unsur biaya produksi bersifat tetap diperlakukan
bukan sebagai harga pokok produk melainkan
sebagai unsur biaya periodik. Biaya periodik
merupakan biaya yang lebih erat hubungannya
dengan periode akuntansi daripada dengan produk
yang dihasilkan dan umumnya biaya periodik
bersifat tetap.
6. Perhitungan harga pokok produk menurut metode
Full costing dan Variable Costing
Metode Full Costing
Biaya Bahan baku…………xxxxx
Biaya TKL………………….…xxxxx
Biaya OHP:
Variabel…….xxx
Tetap………..xxx xxxxx
Harga pokok Produk……xxxxx
Metode Variable Costing
Biaya Bahan baku…………xxxxx
Biaya TKL………………….…xxxxx
Biaya OHP Variabel…..….xxxxx
Harga pokok Produk……..xxxxx
7. Perbedaan antara Metode Variable Costing Dengan
Metode Full Costing
Full costing Variabel Costing
1. Perlakuan thp Biaya
overhead pabrik yg bersifat
tetap
Diperhitungkan dalam harga
pokok produk
Diperlakukan sebagai biaya
periodik
2. Perlakuan terhadap selisih
antara biaya yang
dibebankan dengan biaya
yang sesungguhnya terjadi.
Selisih diperlakukan sebagai
penambah atau pengurang
harga pokok produk yg belum
terjual (harga pokok
persediaan)
Selisih dapat berupa
pembebanan overhead pabrik
berlebih (overapplied factory
overhead) atau pembebanan
overhead pabrik kurang
(underapplied factory overhead)
3. Penyajian pengelompokkan
biaya dalam Laporan Laba-
Rugi.
4. Penggunaan Istilah pada
perhitungan laba rugi.
Biaya dikelompokkan
berdasarkan fungsi pokok yang
ada dalam perusahaan yaitu
fungsi produksi, pemasaran dan
fungsi adm dan umum
Laba Kotor (Gross Profit) yaitu
kelebihan hasil penjualan dari
harga pokok penjualan
Biaya dikelompokkan
berdasarkan perilakunya
terhadap perubahan volume
kegiatan perusahaan
Marjin Kontribusi yaitu
kelebihan hasil penjualan dari
biaya-biaya variabel
8. Contoh Bentuk Perhitungan Laba Rugi
METODE FULL COSTING
Penjualan………………………………………………………..xxxx
HPP (termasuk BOP tetap)………………………………..xxxx
Laba Kotor……………………………………………….xxxx
Biaya Pemasaran………………………xxx
Biaya Administrasi dan Umum……xxx +
xxxx –
Laba Bersih……………………………………xxxx
9. Contoh Bentuk Perhitungan Laba Rugi
METODE VARIABLE COSTING
Penjualan……………………………………………………………………..……..xxxx
Biaya Variabel:
HPP (tdk termasuk biaya overhead tetap)……xxxx
Biaya Pemasaran variabel………………………….xxxx
Biaya adm dan umum variabel…………………..xxxx +
xxxx -
Marjin Kontribusi (Contribution Margin)………………………..xxxx
Biaya Tetap:
BOP tetap………………………………………………xxxx
Biaya Pemasaran tetap…..……………………….xxxx
Biaya adm dan umum tetap…...………………..xxxx +
xxxx –
Laba Bersih……………………………………………………xxxx
10. KEUNGGULAN VARIABEL COSTING
1. Alat perencana operasi
2. Penetapan Harga Jual
3. Alat bantu pengambilan keputusan
manajemen
4. Penentuan Titik Impas/pulang pokok
5. Alat Pengendalian Manajemen
11. KELEMAHAN VARIABEL COSTING
1. Kesulitan dalam Pemisahan
Biaya Tetap dan Biaya Variabel
2. Tidak dapat diterima untuk
Pelaporan Ekstren