1. Tugas Resume Teori Gestalt
Nama Kelompok :
1. Avista widyana Putri (14-500-0028)
2. Ais Raflisa (14-500-0031)
3. Machmuddi (14-500-0053)
4. Nur Arifaizal Basri (14-500-0011)
Teori Gestalt
Latar
Belakang
Hakikat
Manusia
Pribadi
sehat dan
tidak sehat
Tujuan
Konseling
Peran
Konselor
Peran
Konseli
Strategi
Konseling
-
Diperkenalkan
oleh Frederick
(Fritz)
Salomon Perls
(1983-1970
- Asumsi dasar
pendekatan
gestalt tentang
manusia adalah
individu dapat
mengatasi
sendiri
Pribadi sehat :
- individu yang
dapat
melengkapi
siklus gestalt
- Percaya
- Mencapainya
kesadaran atas
apa yang
mereka lakukan
dan bagaimana
mereka
melakukannya.
Kesadaran itu
-Memfokuskan
pada perasaan
konseli,
kesadaran pada
saat sedang
berjalan, serta
hambatan pada
kesadaran
- Konseli
berperan
memainkan
peran palsu
untuk
mengembalikan
kesadarannya
- Teknik Kursi
Kosong(Empty
Chair) ialah Teknik
ini membantu konseli
untuk membantu
mengatasi konflik
interpersonal dan
intrapersonal
2. - Teori ini
mengajarkan
tentang
metode
kesadaran
fenomenologi
- Pengikut
Freudian
- Menolak
Freudian
permasalahannya
dalam hidup
- Teori ini lebih
mengutamakan
keadaan di sini
dan saat ini
“here and now”
- Gestalt
berpendapat
bahwa individu
memiliki
masalah karena
menghindari
masalah
- Kesadaran saja
bisa menjadi
“obat” bagi
permasalahan
individu.
kemampuan
diri sendiri
- Bertanggung
jawab
- Memiliki
kematangan
- Memiliki
keseimbangan
diri
Pribadi tidak
sehat :
- Introjection
(jenis
identifikasi
yang kuat
dimana
seseorang
mengambil dan
termasuk di
dalamnya,
insight,
penerimaan diri,
pengetahuan
tentang
lingkungan,
tanggung jawab
terhadap
lingkungannya
- Kemampuan
melakukan
kontak dengan
orang lain
- Memiliki
kemampuan
mengenali,
menerima
mengekpresikan
perasaan,
- Menaruh
perhatian pada
bahasa tubuh
konseli sebagai
petunjuk
nonverbal
-
Berkonfrontasi
dengan konseli
untuk
menolong
mereka menjadi
sadar akan
akibat dari
bahasa mereka
- Membuat Serial
(Making the Rounds)
adalah latihan gestalt
yang melibatkan
individu untuk
berbicara atau
melakukan sesuatu
kepada orang lain
dalam kelompok
- Pembalikan
(Reveral Technique)
adalah bahwa gejala
dan tingkah laku
tertentu sering kali
mempresentasikan
implus-implus yang
ditekan dan laten ada
dalam diri individu
- “Saya Bertanggung
Jawab Atas...” (“ I
3. kesadaran penuh,
individu dapat
mengembangkan
pengaturan diri
(self-regulation)
dan dapat
mengontrol
dirinya
- Area yang
paling penting
yang harus
diperhatikan
dalam konseling
adalah pemikiran
dan perasaan
yang individu
alami pada saat
sekarang
melebur nilai-
nilai dan
kualitas
seseorang atau
suatu kelompok
ke dalam
struktur egonya
sendiri,
merupakan hati
nurani)
- Projection
- Retroflection
- Confluence
(individu yang
terlalu banyak
memasukkan
nilai-nilai
dirinya kepada
orang lain atau
memasukkan
pikiran dan
keyakinan
dirinya
Take Responsibility
For...”) untuk
membantu konseli
menyadari dan
mempersonalisasi
perasaan dan tingkah
lakunya serta
mengambil tanggung
jawab atas perasaan
dan tingkah lakunya
- Latihan melebih-
lebihkan ( The
Exaggeration
Experiment ) ialah
membantu konseli
untuk menjadi lebih
sadar pada tanda-
tanda bahasa tubuh
- Tetap pada
Perasaan (Staying
4. nilai-nilai
lingkungan
pada dirinya)
with the Feeling)
untuk klien yang
menunjukkan
perasaan atau
suasana hati yang
tidak menyenangkan
atau ia sangat ingin
menghindarinya
- Bahasa “Saya” (“I”
Languange) untuk
menggunakan kata
“saya” (I) ketika
konseli
mengenaralisasikan
kata “kamu” (you)
dalam berbicara