SlideShare a Scribd company logo
1 of 76
ASPEK HISTOLOGI
SISTEM
PENCERNAAN
All images in this document is removed due to copyright
restriction
dr. Ahmad Aulia Jusuf, Ph.D
Bagian Histologi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
2007
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 2
Pendahuluan
 Sistem yang penting
 Mengolah bahan makanan menjadi zat yang
dapat diserap oleh tubuh
 Makanan dicerna dan dihancurkan menjadi
fragmen diubah menjadi komponen-
komponen pembentuknya
 Karbohidrat monosakarida
 Protein asam amino
 Lemak  monogliserida, asam lemak dan gliserol
 Membuang sisa-sisa hasil pencernaan atau zat-
zat yang tidak diperlukan oleh tubuh.
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 3
Pendahuluan
 Susunan sistem pencernaan
 Saluran cerna
 Mulut, kerongkongan (esofagus),
lambung (gaster), usus halus
(intestin), usus besar (kolon),
rektum dan anus
 Kelenjar-kelenjar pencernaan
 Kelenjar pencernaan kecil (mulut):
parotis, submandibularis,
sublingualis
 Kelenjar pencernaan besar (hati
dan pankreas)
 Kandung Empedu (Gall
Bladder)
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 4
Pendahuluan
 Proses pencernaan
 Makanan digigit dan dikunyah serta dihancurkan menjadi
bentuk yang halus secara mekanik dengan bantuan gigi
dan lidah serta kimiawi dengan bantuan ensim-ensim
dalam rongga mulut menjadi bentuk bolus
 Bolus lalu dikirim ke lambung melalui kerongkongan
(esofagus)
 Di lambung makanan diubah menjadi setengah cair
(Chyme) dengan bantuna asam lambung dan ensim-ensim
yang terdapat di lambung
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 5
Pendahuluan
 Makanan berbentuk chyme ini lalu dicerna lebih lanjut di
lama usus halus dengan bantuan ensim-ensim pencernaan.
 Zat-zat yang berguna lalu diserap oleh usus halus.
 Zat-zat sisa pencernaan lalu dikirim ke kolon dan selanjutnya
dikirim ke rektum untuk selanjutnya dikeluarkan melalui
anus
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 6
Pendahuluan
 Bahan Bahasan
 Rongga mulut termasuk kelenjar liur
 Saluran cerna mulai dari esofagus hingga anus
 Kelenjar perut besar
 Hati
 Pankreas
 Kantung empedu (vesika felea)
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 7
Rongga Mulut
 Rongga mulut terdiri atas
 Bibir
 Pipi
 Langit-langit (palatum)
 Lidah
 Gigi
 Kelenjar liur: parotis,
submandibularis, sublingualis
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 8
Bibir
 Permukaan luar, merah bibir dan permukaan dalam
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 9
Bibir
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 10
Bibir
 Permukaan luar
bibir
 Epitel gepeng
bertanduk
 Rambut
 Folikel rambut
 Kelenjar sebasea
 Kelenjar keringat
 Ditengah-tengah
terdapat lapisan otot
rangka
 Permukaan dalam
bibir
 Epitel gepeng tanpa
lapisan tanduk
 Pembuluh darah >
 Submukosa: banyak
kelenjar seromukosa
 Merah Bibir
 Mirip dengan permukaan
bibir luar
 Epitel tanpa lapisan
tanduk
 Kelenjar keringat,
rambut, kelenjar sebasea
(---)
 Pembuluh darah >>>
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 11
Bibir
 Permukaan dalam bibir mudah berdarah pada
trauma karena banyak kapiler darah , tetapi juga
cepat menutup
 Sariawan (stomatitis apthosa)
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 12
Lidah
 Epitel gepeng berlapis tanpa lapisan tanduk
 Mempunyai serat-serat otot lurik
 Kelenjar serosa dan mukosa
 Mempunyai papil-papil lidah
 Papil filiformis
 Fungiformis
 Sirkumvalata
 foliata
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 13
Lidah
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 14
Lidah
 Papil filiformis
 Bentuknya runcing-
runcing (fili=duri)
 Permukaannya
diliputi zat tanduk
 Papil fungiformis
 Bentuk seperti jamur
 Mengandung
tastebud
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 15
Lidah
 Papila sirkumvalata
 Menonjol sedikit
 Mempunyai parit
 Mengandung
tastebud (kuncup
kecap)
 Papila foliata
 Kelinci
 Berbentuk daun
 Mengandung
tastebud
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 16
Lidah
 Tastebud
 Kuncup kecap
 3 macam sel
 Sel basal
 Sel pengecap neuroepitel
 Sel penyolong
 Rasa
 Manis asin…ujung lidah
 Pahit ……pangkal lidah
 Asam ….samping lidah
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 17
Gigi
 Asal ektoderm
 Masa pertumbuhan
 Gigi susu/primer/desidua
 Tumbuh umur 6 bln- 2 thn
 Tanggal umur 6 –12 thn
 Gigi dewasa/permanen
 Muncul pada usia 12 tahun
 Berdasarkan fungsi
 Gigi seri ………….menggigit
 Gigi taring………..merobek
 Gigi geraham …….mengunyah
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 18
Gigi
 Email
 Kalsium fosfat
 Ameloblast
 Dentin
 Garam kalsium
 Glikosaminoglikan,
kolagen
 Odontoblast
 Predentin
 Karies dentis…. Nyeri
tumpul
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 19
Gigi
 Sementum
 Pengikat gigi pada
membran periodontal
 Serat kolagen dalam
matriks kapur
 Rongga pulpa
 Serat kolagen dan
glikosaminoglikan
 Pembuluh darah dan
saraf
 Pulpitis…. Nyeri
tajam
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 20
Gigi
 Membran periodontal
 Jar ikat fibrosa antara
tulang alveolar dengan
gigi
 Penyangga gigi dalam
soket gigi
 Gusi (ginggiva)
 Tonjolan membran
mukosa pada leher gigi
 Melekat pada email
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 21
Kelenjar liur
 Membasahi mukosa mulut
 3 macam
 Parotis
 Submandibularis
 Sublingualis
 Produksi dirangsang oleh
 Mekanis
 Kimiawi
 Olfaktoris/psikis
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 22
Parotis
 Bagian bawah depan telinga
 Bagian sekretorius
 Sel-sel kuboid
 Sel mioepitel di bagian basal
 Saluran keluar
 Epitel gepeng hingga torak
 Saluran keluar akhir (duktus
stensen)
 Mukosa mulut sesuai
geraham ke 2
 Sekret serosa
 Parotitis epidemika
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 23
Kelenjar campur
 Ada 2 macam
 Kelenjar submandibularis
 Di dasar rongga mulut
 Saluran keluar di ujung
lidah
 Struktur mirip dengan
parotis, hanya bagian
sekretoriusnya terdiri
atas pars mukosa dan
serosa
 mukoserosa
 Kelenjar sublingualis
 Dibawah membran
mukosa dasar mulut
 Seromukosa
 Bulan sabit Gianuzzi
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 24
Air liur
 Fungsi
 Membasahi makanan agar mudah ditelan
 Meningkatkan cita rasa dengan meningkatkan
rangsangan pada kuncup kecap
 Kandungan
 Amilase dan maltase untuk mencerna sebagian karbohidrat.
 Lisosim dan peroksidase yang merupakan zat antibakteri
 Gamma globulin terutama IgA, sebagai bagian dari sistem
pertahanan tubuh
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 25
Saluran Cerna
 Terdiri atas
 Kerongkongan (esofagus)
 Lambung (gaster)
 Fundus, corpus
 Cardia
 pylorus
 Usus halus (intestinal)
 Usus 12 jari (duodenum)
 Yeyunum
 Ileum
 Usus besar
 Caecum – appendix*
 Colon*
 Ascending
 Transverse
 Descending
 Pelvic/sigmoid
 Rectum (incl. Anal canal)
 Anus
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 26
Saluran Cerna
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 27
Struktur Gastrointestinal
 Mukosa
 Epithelium
 Lamina propria
 Muscularis mucosae
 Submucosa
 Muscularis
 Adventitia/serosa
(mesothelium)
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 28
Tunika Mukosa
 Epitel
 Berbeda untuk tiap
organ
 Struktur peralihan
 Gastro-oesophageal
junction
 Gastro-duodenal
junction
 Ileo-caecal junction
 Recto-anal junction
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 29
Tunika Mukosa
Lamina propria
 Loose connective tissue
 Lymphocytes GALT – Ig A
 Lymph nodules
 Fenestrated capillaries diffusion
 Lymph capillaries
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 30
Tunika Mukosa
 Muskularis Mukosa
 Otot polos, tipis
 Kontraksi perlipatan
mukosa  fasilitasi
absorpsi
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 31
Tunika Submukosa
 Jaringan ikat >>
 Plexus Meissner
 Blood vessels
 Mucosal glands
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 32
Tunika Muskularis
 Otot polos
 2 lapisan
 Sebelah dalam  sirkular
 Sebelah luar  longitudinal
 Diantara ke 2 lapisan  Pleksus
myenterikus (Sistem Saraf Otonom) 
smooth muscle
 Simpatik – gerakan peristaltik 
 Parasimpatetik – gerakan peristaltik 
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 33
Tunika Adventisia/ Serosa
 Jaringan ikat longgar
 Adventisia – mesothelium (-)
 Serosa – mesothelium (+) = visceral
peritoneum  mesentery
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 34
Struktur Pada Mukosa
 Gastric pit (foveola gastrica)
 Intestinal villus
 Crypt of Lieberkühn =intestinal glands
 Plica (semi) circularis Kerckring
 Microvillus –microvilli - cell
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 35
Foveola Gastrica
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 36
Intestinal Villus
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 37
Crypt of Lieberkühn =intestinal glands
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 38
Plica (semi) circularis Kerckring
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 39
Microvillus
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 40
Esofagus
 Berhubungan dengan faring
di sebelah atas dan lambung
di sebelah bawah
 Tersusun dari
 Tunika mukosa
 Epitel gepeng berlapis tanpa
lapisan tanduk
 Tunika submukosa
 Kelenjar serosa-mukosa
 Tunika muskularis
 Otot rangka (atas) dan polos
(bawah)
 Tunika serosa
 Jalan makanan
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 41
Lambung (gaster)
 Terdiri atas
 Bagian
 Fundus
 Korpus
 Pilorus
 Cekungan
 Kurvatura minor
 Kurvatura mayor
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 42
Lambung (gaster)
 Struktur histologik
 Tunika mukosa
 Epitel selapis silindris
 Foveola gastrika (sumur
lambung)
 Kelenjar tubuloalveolar
 Sel Mukus (Sel
leher/neck cell)
 Sel Parietal (Sel HCl)
 Sel Zimogen (Chief
Cell)
 Sel Arginafin
(enteroendokrin)
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 43
Lambung (Gaster)
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 44
Lambung (gaster)
 Sel dan sekresinya
 Sel epitel permukaan
 Mukus netral
 Sel Mukus (sel leher/neck cells)
 Mukus asam
 Sel Parietal/sel HCl
 Asam klorida (HCl)/asam lambung
 Faktor intrinsik untuk vitamin B12
 Sel Zimogen/Chief cells
 Pepsinogen ………………pepsin
 Sel Argenafin
 Sekretin, gastrin, kolesistokinin
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 45
Lambung (Gaster)
 Tunika submukosa
 Jaringan ikat terdiri
atas serat-serat kolagen
 Pembuluh darah dan
limfe
 Saraf
 Tunika muskularis
 Sirkularis (dalam)
 Longitudinalis (luar)
 Pleksus Aurbach
 Tunika serosa
 Jaringan ikat longgar
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 46
Lambung (gaster)
 Proses pencernaan
 Makanan masuk ke dalam lambung dalam bentuk gumpalan
(bolus, bola) terdiri atas bahan makanan setengah padat yang
telah dikunyah dan sebagian dibasahi liur.
 Di dalam lambung akan dicerna lebih lanjut dan diubah
menjadi massa setengah cair berbentuk bubur disebut
“Chyme” Otot lambung yang tebal berfungsi untuk
mengaduk dan menggerus bahan makanan di dalamnya serta
mencampurnya secara sempurna dengan getah / sekret
pencernaan yang dikeluarkan oleh lambung. Chyme lalu
disalurkan ke usus halus.
 Di Lambung juga terjadi absorpsi terbatas pada garam, air,
glukosa, alkohol dan beberapa obat.
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 47
Lambung/Gaster
 Kandungan Getah lambung
 Getah lambung mengandung asam klorida, ensim-ensim dan
mukus (lendir). Ada 3 macam ensim yaitu
 Ensim Pepsin untuk mencerna protein dalam suasana asam.
 Ensim Renin berfungsi untuk menggumpalkan susu
 Lipase berfungsi untuk mencerna lemak.
 Mukosa lambung juga mensekresikan intrinsik faktor
yang diperlukan untuk mengabsorpsi Vitamin B12 di
usus halus.
 Lambung juga menghasilkan beberapa hormon:
gastrin, sekretin, kolesistokinin
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 48
Usus Halus
 3 bagian
 Duodenum (usus 12 jari)
 Yeyunum
 Ileum
 Struktur histologis
 Tunika mukosa
 Bangunan khusus pada permukaan mukosa
 Plika sirkularis Kerckring
 Vilus intestinalis dan kriptus (kelenjar usus) liberkuhn
 Epitel
 Sel Silindris( sel absorptif)
 Sel Induk (Stem Cell)
 Sel Mukus/Cangkir/Piala (Sel Goblet)
 Sel Paneth
 Sel Enteroendokrin
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 49
Bangunan Khusus
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 50
Usus halus
 Sel silindris (sel
absorptif)
 Berasal dari sel induk
 Mempunyai mikrovili
 Glikoprotein, ensim- ensim
(disakaridase, dipeptidase),
entrokinase, fospatase alkali
 Terdapat di semua bagian
usus halus (duodenum,
yeyunum dan ileum)
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 51
Usus Halus
 Sel Goblet (sel
piala/cangkir/mukus)
 Terletak diantara sel
silindris
 Berasal dari sel induk
(oligomukosa)
 Inti pada dasar sel yang
ramping
 Puncak menggembung
berisi mukus
 Mukus glikoprotein,
berfungsi protektif
 Duodenum, yeyunum,
ileum
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 52
Usus Halus
 Sel Paneth
 Terletak di dasar kriptus
Lieberkuhn
 Banyak terdapat di
Yeyunum
 Sel piramid dengan
sitoplasma asidofilik
 Lisozim, penghancur
dinding sel bakteri
 Mengatur flora normal
usus halus
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 53
Usus Halus
 Lamina propria
 Serat retikulin, sel
retikulum, limfosit, sel
plasma
 Otot polos, pembuluh
darah dan limfe
 Folikel limfoid
 Noduli limfatisi/plaque
Peyeri
 GALT
 Immunoglobulin
 >> Ileum
 Tifus abdominalis:
aktivitas >>
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 54
Usus Halus
 Tunika Submukosa
 Jaringan ikat, pembuluh
darah.
 Kelenjar Brunner
 Khusus terdapat di
duodenum
 Kelenjar kuboid,
sitoplasma jernih
bervakuol
 Mukus basa, protektif
 Urogastron, penghambat
sekresi asam lambung
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 55
Usus Halus
 Tunika muskularis
 Sirkularis
 Longitudinalis
 Pleksus Mienterikus
Aurbach
 Tunika serosa
 Jaringan ikat longgar
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 56
Duodenum
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 57
Yeyunum
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 58
Ileum
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 59
Usus Buntu (Appendik)
 Berasal dari sekum (bagian
awal kolon)
 Struktur histologis
 Tunika mukosa
 Epitel selapis torak
dengan sel goblet
 Vilus intestinal (--)
 Kriptus Lieberkuhn (+)
 Nodulus limfatikus
 Tunika submukosa
 Jaringan ikat
 Kelenjar(--)
 Tunika muskularis
 Tunika serosa
 Appensitis
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 60
Kolon (Colon)
 Struktur histologis
 Tunika mukosa
 Epitel selapis silindris dengan sel
goblet
 Vilus (--)
 Kriptus Lieberkuhn (+)
 Lamina propria
 Otot polos
 Noduli limfatikus <<
 Tunika submukosa
 Jaringan ikat longgar
 Tunika Muskularis
 Sirkular & longitudinal
 Pleksus Aurbach
 Tunika serosa
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 61
Kolon
 Fungsi usus besar
 Absorpsi cairan
 Merubah chyme (bahan setengah cair) menjadi feses
(bahan setengah padat)
 Menghasilkan mukus sebagai pelumas
 Melumasi feses agar tidak merusak mukosa usus besar
 Tempat pembusukan sisa makanan oleh bakteri
normal usus
 Penyakit
 Hirchsprung : pleksus Aurbach (--)…. Megacolon
 Disentri
 dll
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 62
Anus
 Struktur Histologis
 Epitel gepeng berlapis
 Tanpa lapisan tanduk
 Dengan lapisan tanduk
 Dermis
 Kelenjar kitar dubur
(kelenjar sirkum anal)
 Apokrin
 Lapisan muskularis
 Muskulus sfingter ani
internum (dalam)
 Muskulus sfingter ani
eksternum (luar)
 Tunika adventisia
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 63
Kelenjar Perut Besar
 2 jenis kelenjar perut besar
 Hati (Hepar)
 Pankreas
 Kelenjar ganda
 Eksokrin: ensim-ensim
 Endokrin: hormon
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 64
Pankreas
 Kelenjar besar dan panjang
 Retroperitoneum
 Kelenjar ganda
 Eksokrin
 Endokrin
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 65
Pankreas
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 66
Pankreas
 Struktur Histologis
 Bagian eksokrin
 Asinus (mirip kelenjar
parotis) menghasilkan
sekret
 Sel sentroasinar
 Granula
basofilik
 Granula zimogen
 Saluran keluar
 Sel sentroasinar
 Epitel gepeng /
kuboid hingga torak
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 67
Pankreas
 Cairan pankreas
 Tripsin dan kimotripsin: pemecah protein
 RNAse dan DNAse: pemecah RNA dan DNA
 Amilase: pemecah karbohidrat
 Lipase: pemecah lipid
 Sekresi
 Nervus vagus
 Hormonal
 Sekretin
 kolesistokinin
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 68
Pankreas
 Bagian endokrin
 Pulau-pulau
langerhans
 Sel poligonal tak
teratur
 Inti bundar
 Sitoplasma pucat
 Serat-serat retikulin
 Pulasan khusus : sel
A,B,C dan D
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 69
Pankreas
 Fungsi
 Sel Alpha (Sel A)
 Glukagon, merubah glikogen menjadi glukosa
 Sel Beta (Sel B)
 Proinsulin….. Insulin: untuk masuknya glukosa ke dalam sel-sel
tubuh
 Sel C
 Belum diketahui
 Sel Delta (Sel D)
 Somatostatin, menghambat pelepasan insulin & glukagon
 Vasoactive intestinal peptide (VIP)
 Melisis glikogen
 Motilitas usus dan sekresi kelenjar usus
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 70
Hati (Hepar)
 Kelenjar terbesar di dalam tubuh
 Terletak dibawah diafragma di abdomen atas
 Perdarahan
 Arteri hepatika
 Vena porta (dari usus)
 Menyerap semua bahan dari usus
 Zat-zat yang berguna
 Racun-racun atau zat toksik
 Mensekresikan empedu
 Dibungkus jaringan ikat fibrosa (Glisson)
 Daerah porta: arteri hepatika, vena porta, saluran
empedu
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 71
Hati (Hepar)
 Struktur histologis
 Lobulus klasik
 Vena sentral
 Hepatosit
 Poligonal
 Inti bulat
 Kanakuli biliaris
 Sinusoid
 Sel endotel
 Sel Kuffer (makrofag)
 Segitiga Kiernan
 Vena porta
 Cabang arteri hepatika
 Cabang vena porta
 Saluran empedu
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 72
Hati(Hepar)
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 73
Hati (Hepar)
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 74
Hati (Hepar)
 Fungsi hati
 Mempertahankan kadar gula darah
 Metabolisme lemak
 Penyimpanan vitamin A dan B serta heparin
 Pembentukan empedu
 Pembentukan fibrinogen
 Sintesa albumin dan kolesterol
 Detoksikasi racun-racun atau zat toksik
 Fagositosis
 Hemopoesis (fetus dan bayi baru lahir)
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 75
Kantung Empedu (Vesika felea)
 Struktur histologis
 Tunika mukosa
 Epitel selapis silindris
 Sel goblet (--)
 Lamina propria
 Sinus Rokitansky-
Aschoff
 Tunika muskularis
 Berkas otot polos
 Tunika serosa/adventisia
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 76

More Related Content

Similar to pencernaa.ppt

Anatomi periodonsium normal
Anatomi periodonsium normalAnatomi periodonsium normal
Anatomi periodonsium normalMellaniCindera
 
SISTEM GIT DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PENCERNAAN DAN ABSORPSI LEMAK
SISTEM GIT DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PENCERNAAN DAN ABSORPSI LEMAKSISTEM GIT DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PENCERNAAN DAN ABSORPSI LEMAK
SISTEM GIT DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PENCERNAAN DAN ABSORPSI LEMAKMartin Renyut N
 
Jaringan hewan oleh ismail
Jaringan hewan oleh ismailJaringan hewan oleh ismail
Jaringan hewan oleh ismailIsmail Fizh
 
Mekanisme pertahanan mukosa esofagus jurnal tht kl
Mekanisme pertahanan mukosa esofagus jurnal tht klMekanisme pertahanan mukosa esofagus jurnal tht kl
Mekanisme pertahanan mukosa esofagus jurnal tht klIntan Pb
 
Sistem pencernaan 3
Sistem pencernaan 3 Sistem pencernaan 3
Sistem pencernaan 3 Dedi Kun
 
Sistem pencernaan presentasi
Sistem pencernaan presentasiSistem pencernaan presentasi
Sistem pencernaan presentasiDeo Lukmana
 
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA HEWAN DAN MANUSIA
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA HEWAN DAN MANUSIASTRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA HEWAN DAN MANUSIA
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA HEWAN DAN MANUSIAtyasad
 
strukturdanfungsijaringan-170622231138.pdf
strukturdanfungsijaringan-170622231138.pdfstrukturdanfungsijaringan-170622231138.pdf
strukturdanfungsijaringan-170622231138.pdfIraUna3
 
Anatomimuskuloskeletal
AnatomimuskuloskeletalAnatomimuskuloskeletal
AnatomimuskuloskeletalSujana Pkm
 
PPT_SISTEM_PENCERNAAN (1).pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN (1).pptxPPT_SISTEM_PENCERNAAN (1).pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN (1).pptxnovimahartikasari
 
Powerpoint anatomi sistem pencernaan
Powerpoint anatomi sistem pencernaanPowerpoint anatomi sistem pencernaan
Powerpoint anatomi sistem pencernaanAndiMardiyani
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akutPhil Adit R
 
ANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaanANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaanCahya
 
Sistem pencernaan 1
Sistem pencernaan 1 Sistem pencernaan 1
Sistem pencernaan 1 Dedi Kun
 
Biologi (Sistem gerak)
Biologi (Sistem gerak)Biologi (Sistem gerak)
Biologi (Sistem gerak)Nur Angraini
 

Similar to pencernaa.ppt (20)

Anatomi periodonsium normal
Anatomi periodonsium normalAnatomi periodonsium normal
Anatomi periodonsium normal
 
SISTEM GIT DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PENCERNAAN DAN ABSORPSI LEMAK
SISTEM GIT DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PENCERNAAN DAN ABSORPSI LEMAKSISTEM GIT DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PENCERNAAN DAN ABSORPSI LEMAK
SISTEM GIT DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PENCERNAAN DAN ABSORPSI LEMAK
 
Jaringan hewan oleh ismail
Jaringan hewan oleh ismailJaringan hewan oleh ismail
Jaringan hewan oleh ismail
 
Mekanisme pertahanan mukosa esofagus jurnal tht kl
Mekanisme pertahanan mukosa esofagus jurnal tht klMekanisme pertahanan mukosa esofagus jurnal tht kl
Mekanisme pertahanan mukosa esofagus jurnal tht kl
 
Sistem pencernaan 3
Sistem pencernaan 3 Sistem pencernaan 3
Sistem pencernaan 3
 
Ruang lingkup oral biologi
Ruang lingkup oral biologiRuang lingkup oral biologi
Ruang lingkup oral biologi
 
Sistem pencernaan presentasi
Sistem pencernaan presentasiSistem pencernaan presentasi
Sistem pencernaan presentasi
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Anatomimuskuloskeletal
AnatomimuskuloskeletalAnatomimuskuloskeletal
Anatomimuskuloskeletal
 
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA HEWAN DAN MANUSIA
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA HEWAN DAN MANUSIASTRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA HEWAN DAN MANUSIA
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA HEWAN DAN MANUSIA
 
Anatomi fisiologi-pencernaan2 (1)
Anatomi fisiologi-pencernaan2 (1)Anatomi fisiologi-pencernaan2 (1)
Anatomi fisiologi-pencernaan2 (1)
 
strukturdanfungsijaringan-170622231138.pdf
strukturdanfungsijaringan-170622231138.pdfstrukturdanfungsijaringan-170622231138.pdf
strukturdanfungsijaringan-170622231138.pdf
 
Anatomimuskuloskeletal
AnatomimuskuloskeletalAnatomimuskuloskeletal
Anatomimuskuloskeletal
 
PPT_SISTEM_PENCERNAAN (1).pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN (1).pptxPPT_SISTEM_PENCERNAAN (1).pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN (1).pptx
 
Powerpoint anatomi sistem pencernaan
Powerpoint anatomi sistem pencernaanPowerpoint anatomi sistem pencernaan
Powerpoint anatomi sistem pencernaan
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Referat Presbikusis
Referat PresbikusisReferat Presbikusis
Referat Presbikusis
 
ANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaanANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaan
 
Sistem pencernaan 1
Sistem pencernaan 1 Sistem pencernaan 1
Sistem pencernaan 1
 
Biologi (Sistem gerak)
Biologi (Sistem gerak)Biologi (Sistem gerak)
Biologi (Sistem gerak)
 

Recently uploaded

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

pencernaa.ppt

  • 1. ASPEK HISTOLOGI SISTEM PENCERNAAN All images in this document is removed due to copyright restriction dr. Ahmad Aulia Jusuf, Ph.D Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2007
  • 2. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 2 Pendahuluan  Sistem yang penting  Mengolah bahan makanan menjadi zat yang dapat diserap oleh tubuh  Makanan dicerna dan dihancurkan menjadi fragmen diubah menjadi komponen- komponen pembentuknya  Karbohidrat monosakarida  Protein asam amino  Lemak  monogliserida, asam lemak dan gliserol  Membuang sisa-sisa hasil pencernaan atau zat- zat yang tidak diperlukan oleh tubuh.
  • 3. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 3 Pendahuluan  Susunan sistem pencernaan  Saluran cerna  Mulut, kerongkongan (esofagus), lambung (gaster), usus halus (intestin), usus besar (kolon), rektum dan anus  Kelenjar-kelenjar pencernaan  Kelenjar pencernaan kecil (mulut): parotis, submandibularis, sublingualis  Kelenjar pencernaan besar (hati dan pankreas)  Kandung Empedu (Gall Bladder)
  • 4. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 4 Pendahuluan  Proses pencernaan  Makanan digigit dan dikunyah serta dihancurkan menjadi bentuk yang halus secara mekanik dengan bantuan gigi dan lidah serta kimiawi dengan bantuan ensim-ensim dalam rongga mulut menjadi bentuk bolus  Bolus lalu dikirim ke lambung melalui kerongkongan (esofagus)  Di lambung makanan diubah menjadi setengah cair (Chyme) dengan bantuna asam lambung dan ensim-ensim yang terdapat di lambung
  • 5. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 5 Pendahuluan  Makanan berbentuk chyme ini lalu dicerna lebih lanjut di lama usus halus dengan bantuan ensim-ensim pencernaan.  Zat-zat yang berguna lalu diserap oleh usus halus.  Zat-zat sisa pencernaan lalu dikirim ke kolon dan selanjutnya dikirim ke rektum untuk selanjutnya dikeluarkan melalui anus
  • 6. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 6 Pendahuluan  Bahan Bahasan  Rongga mulut termasuk kelenjar liur  Saluran cerna mulai dari esofagus hingga anus  Kelenjar perut besar  Hati  Pankreas  Kantung empedu (vesika felea)
  • 7. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 7 Rongga Mulut  Rongga mulut terdiri atas  Bibir  Pipi  Langit-langit (palatum)  Lidah  Gigi  Kelenjar liur: parotis, submandibularis, sublingualis
  • 8. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 8 Bibir  Permukaan luar, merah bibir dan permukaan dalam
  • 10. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 10 Bibir  Permukaan luar bibir  Epitel gepeng bertanduk  Rambut  Folikel rambut  Kelenjar sebasea  Kelenjar keringat  Ditengah-tengah terdapat lapisan otot rangka  Permukaan dalam bibir  Epitel gepeng tanpa lapisan tanduk  Pembuluh darah >  Submukosa: banyak kelenjar seromukosa  Merah Bibir  Mirip dengan permukaan bibir luar  Epitel tanpa lapisan tanduk  Kelenjar keringat, rambut, kelenjar sebasea (---)  Pembuluh darah >>>
  • 11. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 11 Bibir  Permukaan dalam bibir mudah berdarah pada trauma karena banyak kapiler darah , tetapi juga cepat menutup  Sariawan (stomatitis apthosa)
  • 12. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 12 Lidah  Epitel gepeng berlapis tanpa lapisan tanduk  Mempunyai serat-serat otot lurik  Kelenjar serosa dan mukosa  Mempunyai papil-papil lidah  Papil filiformis  Fungiformis  Sirkumvalata  foliata
  • 14. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 14 Lidah  Papil filiformis  Bentuknya runcing- runcing (fili=duri)  Permukaannya diliputi zat tanduk  Papil fungiformis  Bentuk seperti jamur  Mengandung tastebud
  • 15. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 15 Lidah  Papila sirkumvalata  Menonjol sedikit  Mempunyai parit  Mengandung tastebud (kuncup kecap)  Papila foliata  Kelinci  Berbentuk daun  Mengandung tastebud
  • 16. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 16 Lidah  Tastebud  Kuncup kecap  3 macam sel  Sel basal  Sel pengecap neuroepitel  Sel penyolong  Rasa  Manis asin…ujung lidah  Pahit ……pangkal lidah  Asam ….samping lidah
  • 17. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 17 Gigi  Asal ektoderm  Masa pertumbuhan  Gigi susu/primer/desidua  Tumbuh umur 6 bln- 2 thn  Tanggal umur 6 –12 thn  Gigi dewasa/permanen  Muncul pada usia 12 tahun  Berdasarkan fungsi  Gigi seri ………….menggigit  Gigi taring………..merobek  Gigi geraham …….mengunyah
  • 18. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 18 Gigi  Email  Kalsium fosfat  Ameloblast  Dentin  Garam kalsium  Glikosaminoglikan, kolagen  Odontoblast  Predentin  Karies dentis…. Nyeri tumpul
  • 19. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 19 Gigi  Sementum  Pengikat gigi pada membran periodontal  Serat kolagen dalam matriks kapur  Rongga pulpa  Serat kolagen dan glikosaminoglikan  Pembuluh darah dan saraf  Pulpitis…. Nyeri tajam
  • 20. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 20 Gigi  Membran periodontal  Jar ikat fibrosa antara tulang alveolar dengan gigi  Penyangga gigi dalam soket gigi  Gusi (ginggiva)  Tonjolan membran mukosa pada leher gigi  Melekat pada email
  • 21. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 21 Kelenjar liur  Membasahi mukosa mulut  3 macam  Parotis  Submandibularis  Sublingualis  Produksi dirangsang oleh  Mekanis  Kimiawi  Olfaktoris/psikis
  • 22. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 22 Parotis  Bagian bawah depan telinga  Bagian sekretorius  Sel-sel kuboid  Sel mioepitel di bagian basal  Saluran keluar  Epitel gepeng hingga torak  Saluran keluar akhir (duktus stensen)  Mukosa mulut sesuai geraham ke 2  Sekret serosa  Parotitis epidemika
  • 23. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 23 Kelenjar campur  Ada 2 macam  Kelenjar submandibularis  Di dasar rongga mulut  Saluran keluar di ujung lidah  Struktur mirip dengan parotis, hanya bagian sekretoriusnya terdiri atas pars mukosa dan serosa  mukoserosa  Kelenjar sublingualis  Dibawah membran mukosa dasar mulut  Seromukosa  Bulan sabit Gianuzzi
  • 24. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 24 Air liur  Fungsi  Membasahi makanan agar mudah ditelan  Meningkatkan cita rasa dengan meningkatkan rangsangan pada kuncup kecap  Kandungan  Amilase dan maltase untuk mencerna sebagian karbohidrat.  Lisosim dan peroksidase yang merupakan zat antibakteri  Gamma globulin terutama IgA, sebagai bagian dari sistem pertahanan tubuh
  • 25. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 25 Saluran Cerna  Terdiri atas  Kerongkongan (esofagus)  Lambung (gaster)  Fundus, corpus  Cardia  pylorus  Usus halus (intestinal)  Usus 12 jari (duodenum)  Yeyunum  Ileum  Usus besar  Caecum – appendix*  Colon*  Ascending  Transverse  Descending  Pelvic/sigmoid  Rectum (incl. Anal canal)  Anus
  • 26. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 26 Saluran Cerna
  • 27. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 27 Struktur Gastrointestinal  Mukosa  Epithelium  Lamina propria  Muscularis mucosae  Submucosa  Muscularis  Adventitia/serosa (mesothelium)
  • 28. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 28 Tunika Mukosa  Epitel  Berbeda untuk tiap organ  Struktur peralihan  Gastro-oesophageal junction  Gastro-duodenal junction  Ileo-caecal junction  Recto-anal junction
  • 29. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 29 Tunika Mukosa Lamina propria  Loose connective tissue  Lymphocytes GALT – Ig A  Lymph nodules  Fenestrated capillaries diffusion  Lymph capillaries
  • 30. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 30 Tunika Mukosa  Muskularis Mukosa  Otot polos, tipis  Kontraksi perlipatan mukosa  fasilitasi absorpsi
  • 31. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 31 Tunika Submukosa  Jaringan ikat >>  Plexus Meissner  Blood vessels  Mucosal glands
  • 32. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 32 Tunika Muskularis  Otot polos  2 lapisan  Sebelah dalam  sirkular  Sebelah luar  longitudinal  Diantara ke 2 lapisan  Pleksus myenterikus (Sistem Saraf Otonom)  smooth muscle  Simpatik – gerakan peristaltik   Parasimpatetik – gerakan peristaltik 
  • 33. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 33 Tunika Adventisia/ Serosa  Jaringan ikat longgar  Adventisia – mesothelium (-)  Serosa – mesothelium (+) = visceral peritoneum  mesentery
  • 34. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 34 Struktur Pada Mukosa  Gastric pit (foveola gastrica)  Intestinal villus  Crypt of Lieberkühn =intestinal glands  Plica (semi) circularis Kerckring  Microvillus –microvilli - cell
  • 35. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 35 Foveola Gastrica
  • 36. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 36 Intestinal Villus
  • 37. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 37 Crypt of Lieberkühn =intestinal glands
  • 38. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 38 Plica (semi) circularis Kerckring
  • 40. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 40 Esofagus  Berhubungan dengan faring di sebelah atas dan lambung di sebelah bawah  Tersusun dari  Tunika mukosa  Epitel gepeng berlapis tanpa lapisan tanduk  Tunika submukosa  Kelenjar serosa-mukosa  Tunika muskularis  Otot rangka (atas) dan polos (bawah)  Tunika serosa  Jalan makanan
  • 41. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 41 Lambung (gaster)  Terdiri atas  Bagian  Fundus  Korpus  Pilorus  Cekungan  Kurvatura minor  Kurvatura mayor
  • 42. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 42 Lambung (gaster)  Struktur histologik  Tunika mukosa  Epitel selapis silindris  Foveola gastrika (sumur lambung)  Kelenjar tubuloalveolar  Sel Mukus (Sel leher/neck cell)  Sel Parietal (Sel HCl)  Sel Zimogen (Chief Cell)  Sel Arginafin (enteroendokrin)
  • 43. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 43 Lambung (Gaster)
  • 44. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 44 Lambung (gaster)  Sel dan sekresinya  Sel epitel permukaan  Mukus netral  Sel Mukus (sel leher/neck cells)  Mukus asam  Sel Parietal/sel HCl  Asam klorida (HCl)/asam lambung  Faktor intrinsik untuk vitamin B12  Sel Zimogen/Chief cells  Pepsinogen ………………pepsin  Sel Argenafin  Sekretin, gastrin, kolesistokinin
  • 45. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 45 Lambung (Gaster)  Tunika submukosa  Jaringan ikat terdiri atas serat-serat kolagen  Pembuluh darah dan limfe  Saraf  Tunika muskularis  Sirkularis (dalam)  Longitudinalis (luar)  Pleksus Aurbach  Tunika serosa  Jaringan ikat longgar
  • 46. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 46 Lambung (gaster)  Proses pencernaan  Makanan masuk ke dalam lambung dalam bentuk gumpalan (bolus, bola) terdiri atas bahan makanan setengah padat yang telah dikunyah dan sebagian dibasahi liur.  Di dalam lambung akan dicerna lebih lanjut dan diubah menjadi massa setengah cair berbentuk bubur disebut “Chyme” Otot lambung yang tebal berfungsi untuk mengaduk dan menggerus bahan makanan di dalamnya serta mencampurnya secara sempurna dengan getah / sekret pencernaan yang dikeluarkan oleh lambung. Chyme lalu disalurkan ke usus halus.  Di Lambung juga terjadi absorpsi terbatas pada garam, air, glukosa, alkohol dan beberapa obat.
  • 47. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 47 Lambung/Gaster  Kandungan Getah lambung  Getah lambung mengandung asam klorida, ensim-ensim dan mukus (lendir). Ada 3 macam ensim yaitu  Ensim Pepsin untuk mencerna protein dalam suasana asam.  Ensim Renin berfungsi untuk menggumpalkan susu  Lipase berfungsi untuk mencerna lemak.  Mukosa lambung juga mensekresikan intrinsik faktor yang diperlukan untuk mengabsorpsi Vitamin B12 di usus halus.  Lambung juga menghasilkan beberapa hormon: gastrin, sekretin, kolesistokinin
  • 48. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 48 Usus Halus  3 bagian  Duodenum (usus 12 jari)  Yeyunum  Ileum  Struktur histologis  Tunika mukosa  Bangunan khusus pada permukaan mukosa  Plika sirkularis Kerckring  Vilus intestinalis dan kriptus (kelenjar usus) liberkuhn  Epitel  Sel Silindris( sel absorptif)  Sel Induk (Stem Cell)  Sel Mukus/Cangkir/Piala (Sel Goblet)  Sel Paneth  Sel Enteroendokrin
  • 49. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 49 Bangunan Khusus
  • 50. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 50 Usus halus  Sel silindris (sel absorptif)  Berasal dari sel induk  Mempunyai mikrovili  Glikoprotein, ensim- ensim (disakaridase, dipeptidase), entrokinase, fospatase alkali  Terdapat di semua bagian usus halus (duodenum, yeyunum dan ileum)
  • 51. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 51 Usus Halus  Sel Goblet (sel piala/cangkir/mukus)  Terletak diantara sel silindris  Berasal dari sel induk (oligomukosa)  Inti pada dasar sel yang ramping  Puncak menggembung berisi mukus  Mukus glikoprotein, berfungsi protektif  Duodenum, yeyunum, ileum
  • 52. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 52 Usus Halus  Sel Paneth  Terletak di dasar kriptus Lieberkuhn  Banyak terdapat di Yeyunum  Sel piramid dengan sitoplasma asidofilik  Lisozim, penghancur dinding sel bakteri  Mengatur flora normal usus halus
  • 53. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 53 Usus Halus  Lamina propria  Serat retikulin, sel retikulum, limfosit, sel plasma  Otot polos, pembuluh darah dan limfe  Folikel limfoid  Noduli limfatisi/plaque Peyeri  GALT  Immunoglobulin  >> Ileum  Tifus abdominalis: aktivitas >>
  • 54. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 54 Usus Halus  Tunika Submukosa  Jaringan ikat, pembuluh darah.  Kelenjar Brunner  Khusus terdapat di duodenum  Kelenjar kuboid, sitoplasma jernih bervakuol  Mukus basa, protektif  Urogastron, penghambat sekresi asam lambung
  • 55. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 55 Usus Halus  Tunika muskularis  Sirkularis  Longitudinalis  Pleksus Mienterikus Aurbach  Tunika serosa  Jaringan ikat longgar
  • 59. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 59 Usus Buntu (Appendik)  Berasal dari sekum (bagian awal kolon)  Struktur histologis  Tunika mukosa  Epitel selapis torak dengan sel goblet  Vilus intestinal (--)  Kriptus Lieberkuhn (+)  Nodulus limfatikus  Tunika submukosa  Jaringan ikat  Kelenjar(--)  Tunika muskularis  Tunika serosa  Appensitis
  • 60. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 60 Kolon (Colon)  Struktur histologis  Tunika mukosa  Epitel selapis silindris dengan sel goblet  Vilus (--)  Kriptus Lieberkuhn (+)  Lamina propria  Otot polos  Noduli limfatikus <<  Tunika submukosa  Jaringan ikat longgar  Tunika Muskularis  Sirkular & longitudinal  Pleksus Aurbach  Tunika serosa
  • 61. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 61 Kolon  Fungsi usus besar  Absorpsi cairan  Merubah chyme (bahan setengah cair) menjadi feses (bahan setengah padat)  Menghasilkan mukus sebagai pelumas  Melumasi feses agar tidak merusak mukosa usus besar  Tempat pembusukan sisa makanan oleh bakteri normal usus  Penyakit  Hirchsprung : pleksus Aurbach (--)…. Megacolon  Disentri  dll
  • 62. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 62 Anus  Struktur Histologis  Epitel gepeng berlapis  Tanpa lapisan tanduk  Dengan lapisan tanduk  Dermis  Kelenjar kitar dubur (kelenjar sirkum anal)  Apokrin  Lapisan muskularis  Muskulus sfingter ani internum (dalam)  Muskulus sfingter ani eksternum (luar)  Tunika adventisia
  • 63. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 63 Kelenjar Perut Besar  2 jenis kelenjar perut besar  Hati (Hepar)  Pankreas  Kelenjar ganda  Eksokrin: ensim-ensim  Endokrin: hormon
  • 64. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 64 Pankreas  Kelenjar besar dan panjang  Retroperitoneum  Kelenjar ganda  Eksokrin  Endokrin
  • 66. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 66 Pankreas  Struktur Histologis  Bagian eksokrin  Asinus (mirip kelenjar parotis) menghasilkan sekret  Sel sentroasinar  Granula basofilik  Granula zimogen  Saluran keluar  Sel sentroasinar  Epitel gepeng / kuboid hingga torak
  • 67. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 67 Pankreas  Cairan pankreas  Tripsin dan kimotripsin: pemecah protein  RNAse dan DNAse: pemecah RNA dan DNA  Amilase: pemecah karbohidrat  Lipase: pemecah lipid  Sekresi  Nervus vagus  Hormonal  Sekretin  kolesistokinin
  • 68. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 68 Pankreas  Bagian endokrin  Pulau-pulau langerhans  Sel poligonal tak teratur  Inti bundar  Sitoplasma pucat  Serat-serat retikulin  Pulasan khusus : sel A,B,C dan D
  • 69. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 69 Pankreas  Fungsi  Sel Alpha (Sel A)  Glukagon, merubah glikogen menjadi glukosa  Sel Beta (Sel B)  Proinsulin….. Insulin: untuk masuknya glukosa ke dalam sel-sel tubuh  Sel C  Belum diketahui  Sel Delta (Sel D)  Somatostatin, menghambat pelepasan insulin & glukagon  Vasoactive intestinal peptide (VIP)  Melisis glikogen  Motilitas usus dan sekresi kelenjar usus
  • 70. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 70 Hati (Hepar)  Kelenjar terbesar di dalam tubuh  Terletak dibawah diafragma di abdomen atas  Perdarahan  Arteri hepatika  Vena porta (dari usus)  Menyerap semua bahan dari usus  Zat-zat yang berguna  Racun-racun atau zat toksik  Mensekresikan empedu  Dibungkus jaringan ikat fibrosa (Glisson)  Daerah porta: arteri hepatika, vena porta, saluran empedu
  • 71. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 71 Hati (Hepar)  Struktur histologis  Lobulus klasik  Vena sentral  Hepatosit  Poligonal  Inti bulat  Kanakuli biliaris  Sinusoid  Sel endotel  Sel Kuffer (makrofag)  Segitiga Kiernan  Vena porta  Cabang arteri hepatika  Cabang vena porta  Saluran empedu
  • 73. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 73 Hati (Hepar)
  • 74. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 74 Hati (Hepar)  Fungsi hati  Mempertahankan kadar gula darah  Metabolisme lemak  Penyimpanan vitamin A dan B serta heparin  Pembentukan empedu  Pembentukan fibrinogen  Sintesa albumin dan kolesterol  Detoksikasi racun-racun atau zat toksik  Fagositosis  Hemopoesis (fetus dan bayi baru lahir)
  • 75. Aspek Histologi Saluran Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 75 Kantung Empedu (Vesika felea)  Struktur histologis  Tunika mukosa  Epitel selapis silindris  Sel goblet (--)  Lamina propria  Sinus Rokitansky- Aschoff  Tunika muskularis  Berkas otot polos  Tunika serosa/adventisia

Editor's Notes

  1. Wednesday, September 21, 2022