SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
TUGAS BIOKIMIA 
TENTANG 
HORMON YANG MENGATUR METABOLISME Ca 
OLEH: 
1. MARIA ALFONSA AGO 
2. MARIA RAMBU ANA HAMU 
3. MARIANCE KALAWAY 
4. MARIA D. BILI KATODA 
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 
POLITEKNIK KESEHATAN KUPANG 
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN WAINGAPU
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga 
pembuatan makalah dapat menyelesaikan tepat pada waktunya. 
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biokimia. Tujuan dari makalah ini 
adalah agar mahasiswa/mahasiswi mengetahui hormon yang mengatur metabolisme Ca. 
Dengan terselesaikannya penyusunan makalah ini, kami tidak lupa menyampaikan terima 
kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat: 
1. Ibu Martini Ndamunamu, S.T selaku dosen pembimbing yang telah memberikan dukungan 
dalam penyusunan makalah ini. 
2. Seluruh teman – teman kelompok, atas kerja samanya selama proses pembuatan makalah. 
Semoga laporan ini sangat bermanfaat dan dapat dipakai sebagai acuan bagi para 
mahasiswa/mahasiswi dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam kegiatan pembuatan makalah, baik 
di rumah maupun di sekolah. Dengan demikian, mudah-mudahan terbangun peningkatan kualitas 
proses dan hasil yang berdampak langsung pada peningkatan mutu bagi mahasiswa/mahasiswi. 
Melihat keterbatasan dan kemampuan dalam penyusunan makalah ini, sangat diharapkan 
adanya kritik dan saran untuk perbaikan dan kesempurnaan penyusunan makalah yang selanjutnya. 
Waingapu, . . .Oktober 2014 
Penyusun
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Dalam tubuh manusia terdapat kurang lebih 1 kg kalsium. Dan 99% dari jumlah 
ini berada di dalam tulang, dimana kalsium bersama dengan fosfat membentuk kristal 
hidroksiapatit yang merupakan komponen anorganik dan struktur skeleton. Tulang 
merupakan jaringan yang dinamis dan terus mengalami peremajaan (remodeling) dalam 
menghadapi perubahan tegangan dalam kondisi yang stabil terdapat keseimbangan 
antara pembentukkan tulang yang baru dan resorpsi tulang.Kalsium (Ca) adalah mineral 
makro yang paling banyak dibutuhkan di dalam tubuh disimpan pada tulang, gigi dan 
sebagian besar pada kulit dan kerangka tubuh. Secara kuantitatif fungsi utama kalsium 
adalah pada pembentukan tulang. Tulang tidak saja berfungsi untuk menunjang struktur 
komponen tubuh tetapi juga mempunyai fungsi fisiologis penting dalam jaringan dalam 
menyediakan kalsium untuk mempertahankan sistem homeostasis tubuh (Piliang, 2001). 
Fungsi lain dari kalsium yaitu untuk perkembangan gigi, produksi air susu, transmisi 
impuls saraf, konstraksi dan relaksasi otot, membantu penyerapan vitamin B12, 
pemeliharaan eksitabilitas urat daging yang normal (bersama-sama dengan K dan Na), 
regulasi denyut jantung, geraka-gerakan urat daging, pembekuan darah dan 
mengaktifkan serta menstabilkan beberapa enzim (Parakkasi, 1999). Defisiensi kalsium 
pada ternak dapat menyebabkan riketsia, osteoporosis, osteomalasia, pertumbuhan 
terlambat, hipertropi kelenjar parathiroid, dan milk fever (Underwood, et al., 
1981).Sebagian besar kalsium dalam tulang tidak bisa dipertukarkan secara bebas 
dengan kalsium dalam cairan ekstrasel. Jadi, disamping peranan mekanismnya, tulang 
juga berfungsi sebagai tempat cadangan kalsium yang besar. Sekitar 1% dari ion Ca2+ 
skeletal terdapat dalam depot yang bisa dipertukarkan secara bebas dan bentuk kalsium 
ini bersama dengan 1% lainnya dari total jumlah kalsium tubuh yang ditemukan di 
dalam ruang periosteum, merupakan depot Ca2+ yang bisa bercampur (Murray, et al., 
1999). Hormon yang berperan dalam metabolisme kalsium adalah hormon paratiroid 
(PTH), kalsitriol, dan kalsitonin. Ketiga hormon ini berperan dalam mengatur jumlah 
kalsium dalam cairan ekstrasel dengan mempengaruhi pengangkutan kalsium melintasi 
membran yang memisahkan cairan ekstrasel dengan ruang cairan periosteal. Proses 
pengangkutan ini terutama dirangsang oleh hormon paratiroid (PTH), tetapi kalsitriol 
juga ikut terlibat.Plasma kalsium terdapat dalam tiga bentuk: (1) bentuk senyawa 
kompleks dengan asam organik; (2) bentuk yang terikat dengan protein; dan (3) bentuk
terionisasi. Sekitar 6% dari jumlah total kalsium membentuk senyawa kompleks dengan 
sitrat, fosfat, dan anion lainnya. Sisanya dibagi hampir sama besar dengan bentuk yang 
terikat-protein (terutama terikat dengan albumin) dan bentuk terionisasi (bentuk tidak 
terikat). Kalsium dalam bentuk terionisasi (Ca2+), yang dipertahankan pada konsentrasi 
antara 1,1-1,3 mmol/L dalam sebagian besar mamalia, burung, dan ikan air tawar, 
merupakan fraksi yang biologis-aktif. 
1.2 Rumusan Masalah 
Permasalahan dalam makalah adalah sebagai berikut : 
1. Hormon apa yang dapat mengatur metabolisme Ca yang meliputi fungsi dan cara 
kerjanya? 
2. Apa akibat yang ditimbulkan jika kekurangan atau kelebihan sekresi hormon yang 
mengatur metabolisme Ca bagi metabolisme tubuh? 
1.3 Manfaat 
Manfaat dari penulisan makalah ini agar pembaca dapat mengetahui lebih dalam cara 
kerja hormon yang mengatur metabolisme Ca dan mengetahui akibat yang 
ditimbulkan jika kekurangan atau kelebihan sekresi hormon yang mengatur 
metabolisme Ca bagi metabolisme tubuh.
BAB II 
PEMBAHASAN 
2.1 Hormon yang mengatur metabolisme Ca 
Di dalam tubuh manusia terdapat sekitar 1 kg kalsium. 99% berada dalam tulang bersama 
dengan phosfat membentuk kristal hidroksiapatit yang mengontrol komponen organik dan 
struktur skeleton. 
Sekitar 1% terdapat dalam plasma dalam bentuk : 
1. Bentuk kompleks dengan senyawa organik (10%) 
2. Bentuk yang terikat dengan protein (40%) 
3. Bentuk ion terionisasi (50%) 
Kalsium dalam bentuk terionisasi, yang dipertahankan pada konsentrasi 1,1 dan 1,3 mmol/L 
ion kalsium dan counternya-ion fosfat, terdapat di dekat produk solubilitasnya di dalam plasma, 
dengan demikian pengikatan protein dapat memberikan perlindungan terhadap presipitasi dan 
kalsifikasi ektopik. Kaitan kalsium dan protein plasma bergantung pada pH, asidosis dapat 
menyebabkan terbentuknya kalsium terionisasi, sedangkan alkalosis akan meningkatkan 
pengikatan ikatan dan sekaligus penurunan Ca. 
1. Kelenjar Paratiroid 
a. Pengertian 
Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon 
yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan 
hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, 
kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, 
sukar tidur, dan kesemutan. Kelenjar paratiroid panjangnya kira-kira 6 milimeter, lebar 
3 milimeter, dan tebalnya dua millimeter dan memiliki gambaran makroskopik lemak 
coklat kehitaman. 
Secara normal ada empat buah kelenjar paratiroid pada manusia, yang terletak tepat 
dibelakang kelenjar tiroid, dua tertanam di kutub superior kelenjar tiroid dan dua di 
kutub inferior Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di 
dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, 
sehingga urin banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang 
penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen.
b. Hormon Paratiroid 
Kelenjar menghasilkan hormon paratiroid dan merupakan hormon utama yang 
mengatur metabolisme kalsium untuk mempertahankan kadar kalsium plasma dalam 
batas normal. Pada keadaan hipokalsemi (kadar kalsium darah yang rendah) 
Sekresi hormon paratiroid berlangsung 3 tahap. 
1) Tahap dini berlangsung dalam beberapa menit, merupakan respon cepat dari sel- sel 
paratiroid melepaskan hormone paratiroid yang sudah tersedia dalam sel dalam 
keadaan hipokalsemi. 
2) Tahap kedua terjadi beberapa jam kemudian merupakan aktivitas sel kelenjar 
paratiroid menghasilkan hormone paratiroid lebih banyak. 
3) Tahap ketiga apabila hipokalsemi masih masih berlangsung maka dalam beberapa hari 
akan terjadi replica sel untuk memperbanyak masa sel kelenjar paratiroid. 
c. Fisiologi Hormon Paratiroid 
Fungsi utamanya ikut mempertahankan kadar Ca++ dlm cairan ekstrasel agar tetap stabil. 
Berbagai mekanisme yg dipengaruhi a.l: absorpsi Ca++ melalui saluran cerna, 
penyimpanan dlm tulang dan mobilisasinya, serta ekskresi Ca++ melalui urin, feses, 
keringat dan air susu. Efek utama PTH mobilisasi Ca++ dr tulang. Aktivitas sekretoris 
kelenjar paratiroid terutama dipengaruhi oleh kadar Ca++ dlm darah atau dlm sel kelenjar. 
Bila kadar Ca++ rendah, sekresi PTH meningkat, dan bila hipokalsemia cukup lama, 
terjadi hipertrofi dan hiperplasi kelenjar paratiroid. Pada keadaan hiperkalsemia terjadi hal 
yg sebaliknya. 
d. Hormon Paratiroid dan Metabolisme Kalsium 
Pada keadaan normal hormone paratiroid mempertahankan kadar kalsium plasma agar 
tidak terjadi hipokalsemi. Dalam metabolisme kalsium hormone paratiroid bekerja secara 
langsung dengan 2 alat yaitu tulang dan ginjal. Dan tidak langsung dengan usus halus 
melalui metabolisme vitamin D. Pada tulang, hormone paratiroid meningkatkan reabsorbsi 
kalsium dan fosfat. Pada ginjal, hormone paratiroid melalui 2 jalur yaitu: 
1) Reabsorbsi kalsium. Hormon paratiroid meningkatkan reabsorsi kalsium dan 
menurunkan reabsorbsi fosfat. Reabsorbsi kalsium di ginjal terjadi 60% di tubulus 
proksimal, 25% ansa henle sisanya pada tubulus distal.
2) Merangsang kerja enzim 1a-dihidroksilase di ginjal sehingga meningkatkan perubahan 
25 hidroksikolekalsiferol menjadi 1,25 dihidroksikolekalsiferol. 
e. Metabolisme Kalsium 
Tubuh orang dewasa mengandung 1-2 kg kalsium, 90% diantaranya terdapat dalam tulang. 
Kadar kalsium plasma total berkisar 8,8-10,4 mg/dl, terdiri atas kalsium ion 40- 
50%,kalsium yang terikat pada protein terutama albumin 46 % dan sisanya 8% kalsium 
dalam kompleks organic yang terikat dengan anion yaitu bikarbonat, sitrat, fosfat, laktat 
dan sulfat. Kalsium ion merupakan kalsium yang penting karena peranannya dalam fungsi 
selular. Oleh karena itu harus dipertahankan dalam batas normal oleh hormom paratiroid. 
Kalsium masuk ke plasma melalui absorbsi dari usus halus, tulang dan reabsorbsi dari 
ginjal. Sebaliknya kalsium keluar dari plasma melalui saluran cerna (100-200 mg/hari), air 
seni (50-300mg/ hari), disimpan kembali ke dalam tulang melalui keringat (100mg/hari). 
Tulang adalah suatu jaringan tubuh yang dinamik dan mengalami perubahan sepanjang 
kehidupan merupakan tempat penyimpanan kalsium yang terbesardan mineral lainseperti 
magnesium, fosfor, natrium dan ion. 
f. Hormon dan Metabolisme Kalsium 
Metabolisme kalsium diatur oleh tiga hormone utama yaitu dua hormone polipeptida yaitu 
paratiroid dan kalsitonin dan satu hormone sterol yaitu 1,25 dihidrokolekalsiferol. 
g. Pengendalian Sekresi Hormon Paratiroid 
Pelepasan hormone paratiroid tergantung dari kadar kalsium plasma. Pada keadaan 
hipoklasemi kelenjar paratiroid cepat beraksi melepaskan hormon paratiroid untuk 
meningkatkan kadar kalsium plasma agar kembali normal. Pada saat kadar kalsium plasma 
sudah normal pelepasan hormon paratiroid akan kembali normal. Kalsitriol dapat menekan 
pelepasan hormon paratiroid. 
h. Paratiroid Hormon Related Protein 
PTHrP adalah suatu hormone yang dikeluarkan jaringan di luar kelenjar paratiroid misalnya 
otot, pankreas, payudara, jantung, hati, plasenta, sel otot dan endotel. Pada orang dewasa 
normal PTHrP tidak berperan pada metabolisme kalsium namun pada keganasan sel skuamosa 
akan menghasilkan PTHrP sangat tinggi yang menyebabkan hiperkalsemi.
2. Hormon Estrogen 
Estrogen manusia dapat dibagi 3 kelompok, yaitu estron (E1), 17ß-setradiol (E2), estriol 
(E3). Selain itu terdapat strukur sebagai anti estrogen, struktur ini disebut selective 
estrogen reseptor (SERMs). Estrogen yang terutama dihasilkan oleh ovarium adalah 
estradiol. Estron juga dihasilkan oleh tubuh manusia, terutama berasal dari luar ovarium, 
yaitu konversi dari androstenedion pada jaringan perifer. Estriol merupakan estrogen 
terutama yang terdapat dalam urin, berasal dari hidroksilasi-16 estron dan estradiol. 
Saat ini telah ditemukan 2 macam reseptor estrogen (ER), yaitu reseptor estrogen-α, (Erα) 
dan reseptor estrogen-ß (Erß). Ekspresi ERα dan ERß meningkat bersamaan dengan 
diferensiasi dan maturasi osteoblas. Laki-laki dengan osteoporosis idiopatik (kondisi yang 
belum jelas penyebabnya) mengekspresikan mRNA Erα yang rendah pada osteoblas 
maupun osteosit. 
Estrogen merupakan regulator pertumbuhan dan homeostasis tulang yang penting. 
Estrogen mempunyai efek langsung dan tak langsung pada tulang. Efek tak langsung 
berhubungan dengan homeostasis Ca yang meliputi regulasi absorpsi kalsium di usus, 
modulasi 1,25(OH)2D3, eksresi Ca di ginjal dan sekresi hormon PTH. Terhadap sel-sel 
tulang, estrogen memiliki beberapa efek. Efek-efek ini akan meningkatkan formasi tulang 
dan menghambat resorpsi tulang oleh osteoklas (perusakan). 
3. Vitamin D 
Vitamin D dalam tubuh kita berasal dari makanan baik dari tumbuh-tumbuhan (vitamin 
D2= ergokalsiferol) maupun hewan (vitamin D3=kolekalsiferol), dan yang dibentuk di 
kulit. Vitamin D yang dibentuk di kulit yaitu vitamin D3 (7 dehidrokolesterol) akan 
mengalami dua kali hidroksilasi sebelum menjadi vitamin D aktif yaitu 1,25 dihidroksi 
vitamin D atau kalsitriol. Hidroksilasi (jalur metabolisme) vitamin D dalam tubuh terjadi 
sebagai berikut: 
a. Hidroksilasi pertama terjadi di hati oleh enzim 25-hidroklase menjadi 25- 
hidroksikolekalsiferol yang kemudian dilepas ke darah dan berikatan dengan vitamin D 
dinding protein selanjutnya diangkut ke ginjal
b. Hidroksilasi kedua terjadi di ginjal yaitu oleh enzim 1 alfa-hidroksilase sehingga 25 - 
hidroksikolekalsiferol menjadi 1,25 dihidroksi kolekalsiferol atau kalsitriol yang 
merupakan suatu hormone yang berperan penting pada metabolisme kalsium. 
Fungsi dari kalsitriol adalah meningkatkan kadar kalsium dan fosfat plasma. Vitamin D 
bekerja pada 3 alat yaitu: 
a. Usus, kalsitriol meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfat dandianggap sebagai fungsi 
utama kalsitriol dalam metabolism kalsium. Pada keadaan hipokalsemi berat, misal pada 
tiroidektomi pemberian kalsium oral tidak cukup untuk memperbaiki kadar kalsium tanpa 
penambahan vitamin D. 
b. Pada tulang vitamin D mempunyai reseptor pada sel osteoklas, mempunyai efek langsung 
yang mirip hormone paratiroid yang mengakibatkanreabsorbsi kalsium dari tulang dengan 
mengaktifkan osteoklas. 
c. Pada ginjal kalsitriol menurunkan reabsorbsi kalsium di tubulus ginjal. 
4. Kalsitonin 
Kalsitonin adalah suatu peptide yang bekerja menghambat osteoklas sehingga reabsorbsi 
tulang tidak terjadi. Dihasilkan oleh sel C parafolokuler kelenjar tiroid dan disekresi akibat 
adanya perubahan kadar kalsium plasma. 
2.2 Hormon paratiroid 
Kelainan yang terjadi akibat kelebihan atau kekurangan hormon paratiroid tercantum berikut ini. 
 Hiperparathormon, kelebihan sekresi hormon paratiroid dapat menyebabkan kelainan pada 
tulang. Kelainan tersebut seperti tulang rapuh, bentuk abnormal, dan mudah patah. 
Kelebihan kalsium yang dieksresikan dapat menyebabkan batu ginjal. 
 Hipoparathormon, kekurangan hormon paratiroid dapat menyebabkan terjadinya gejala 
kekejangan otot (tetani).
BAB III 
PENUTUP 
3.1 Simpulan 
Hormon yang dapat mengatur metabolisme Ca : 
Kalsium dalam bentuk terionisasi, yang dipertahankan pada konsentrasi 1,1 dan 1,3 mmol/L 
ion kalsium dan counternya-ion fosfat, terdapat di dekat produk solubilitasnya di dalam plasma, 
dengan demikian pengikatan protein dapat memberikan perlindungan terhadap presipitasi dan 
kalsifikasi ektopik. Kaitan kalsium dan protein plasma bergantung pada pH, asidosis dapat 
menyebabkan terbentuknya kalsium terionisasi, sedangkan alkalosis akan meningkatkan 
pengikatan ikatan dan sekaligus penurunan Ca. 
1. Kelenjar Paratiroid 
2. Hormon Estrogen 
3. Vitamin D 
4. Kalsitonin 
3.2 Saran 
Adapun saran – saran dari penulis adalah sebagai berikut: 
Bagi mahasiswa/mahasiswi untuk terus membaca makalah ini mengenai hormon yang 
mengatur metabolisme Ca serta akibat yang ditimbulkan jika kekurangan atau kelebihan 
sekresi hormon yang mengatur metabolisme Ca bagi tubuh. Sehingga dapat menambah 
wawasan pengetahuan pada makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

More Related Content

What's hot

Farmakologi MINERAL
Farmakologi MINERALFarmakologi MINERAL
Farmakologi MINERALSapan Nada
 
Tugas fiswan metabolik
Tugas fiswan metabolikTugas fiswan metabolik
Tugas fiswan metabolikDewa Bujangga
 
Metabolisme Protein
Metabolisme Protein Metabolisme Protein
Metabolisme Protein pjj_kemenkes
 
Biokimia mengenai mineral
Biokimia mengenai mineralBiokimia mengenai mineral
Biokimia mengenai mineralMeri Septiani
 
Biokimia presentasi protensi plasma
Biokimia presentasi protensi plasmaBiokimia presentasi protensi plasma
Biokimia presentasi protensi plasmaNiluhPutuDika
 
cairan tubuh elektrolit dan mineral
cairan tubuh elektrolit dan mineralcairan tubuh elektrolit dan mineral
cairan tubuh elektrolit dan mineralSutrisno Yang
 
Ppt mineral makro dika rischa
Ppt mineral makro   dika rischaPpt mineral makro   dika rischa
Ppt mineral makro dika rischaDika Ramadhan
 
Metabolisme protein 3
Metabolisme protein 3Metabolisme protein 3
Metabolisme protein 3fikri asyura
 
Mineral makro- Intan dan Nadya
Mineral makro- Intan dan NadyaMineral makro- Intan dan Nadya
Mineral makro- Intan dan Nadyapure chems
 
Makalah Kelainan Metabolisme Asam Amino
Makalah Kelainan Metabolisme Asam AminoMakalah Kelainan Metabolisme Asam Amino
Makalah Kelainan Metabolisme Asam AminoAlivia Salma
 
Metabolisme protein 1
Metabolisme protein 1Metabolisme protein 1
Metabolisme protein 1fikri asyura
 
Metabolisme protein 3
Metabolisme protein 3Metabolisme protein 3
Metabolisme protein 3fikri asyura
 

What's hot (20)

Farmakologi MINERAL
Farmakologi MINERALFarmakologi MINERAL
Farmakologi MINERAL
 
Tugas fiswan metabolik
Tugas fiswan metabolikTugas fiswan metabolik
Tugas fiswan metabolik
 
Metabolisme Protein
Metabolisme Protein Metabolisme Protein
Metabolisme Protein
 
Biokimia mengenai mineral
Biokimia mengenai mineralBiokimia mengenai mineral
Biokimia mengenai mineral
 
Kimia pangan : mineral
Kimia pangan : mineralKimia pangan : mineral
Kimia pangan : mineral
 
Biokimia presentasi protensi plasma
Biokimia presentasi protensi plasmaBiokimia presentasi protensi plasma
Biokimia presentasi protensi plasma
 
cairan tubuh elektrolit dan mineral
cairan tubuh elektrolit dan mineralcairan tubuh elektrolit dan mineral
cairan tubuh elektrolit dan mineral
 
Chapter 2. protein
Chapter 2. proteinChapter 2. protein
Chapter 2. protein
 
Ppt mineral makro dika rischa
Ppt mineral makro   dika rischaPpt mineral makro   dika rischa
Ppt mineral makro dika rischa
 
Metabolisme protein 3
Metabolisme protein 3Metabolisme protein 3
Metabolisme protein 3
 
Mineral makro- Intan dan Nadya
Mineral makro- Intan dan NadyaMineral makro- Intan dan Nadya
Mineral makro- Intan dan Nadya
 
Materi Biokimia-Mineral Makro
Materi Biokimia-Mineral MakroMateri Biokimia-Mineral Makro
Materi Biokimia-Mineral Makro
 
Makalah Kelainan Metabolisme Asam Amino
Makalah Kelainan Metabolisme Asam AminoMakalah Kelainan Metabolisme Asam Amino
Makalah Kelainan Metabolisme Asam Amino
 
Metabolisme protein 1
Metabolisme protein 1Metabolisme protein 1
Metabolisme protein 1
 
Askep nutrisi
Askep nutrisiAskep nutrisi
Askep nutrisi
 
protein
proteinprotein
protein
 
Mineral dan air
Mineral dan airMineral dan air
Mineral dan air
 
Biokimia power point
Biokimia power pointBiokimia power point
Biokimia power point
 
Metabolisme protein 3
Metabolisme protein 3Metabolisme protein 3
Metabolisme protein 3
 
Metab protein 1
Metab protein 1Metab protein 1
Metab protein 1
 

Similar to Tugas ance br

Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)Muhammad Luthfan
 
Mineral yang terdapat dalam tubuh
Mineral yang terdapat dalam tubuhMineral yang terdapat dalam tubuh
Mineral yang terdapat dalam tubuhandayani fitri
 
Defisiensi Garam dan Ion Anorganik Pada Tubuh - PT Indogen Intertama.docx.pdf
Defisiensi Garam dan Ion Anorganik Pada Tubuh - PT Indogen Intertama.docx.pdfDefisiensi Garam dan Ion Anorganik Pada Tubuh - PT Indogen Intertama.docx.pdf
Defisiensi Garam dan Ion Anorganik Pada Tubuh - PT Indogen Intertama.docx.pdfmarketingIndogen
 
7 - Gangguan Metabolisme Mineral 2023.pptx
7 - Gangguan Metabolisme Mineral 2023.pptx7 - Gangguan Metabolisme Mineral 2023.pptx
7 - Gangguan Metabolisme Mineral 2023.pptxEmmyKardianasari
 
Cairan Elektrolit
 Cairan Elektrolit Cairan Elektrolit
Cairan Elektrolitpjj_kemenkes
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitViodeta Viodeta
 
kelebihan dan kekurangan kalium
kelebihan dan kekurangan kaliumkelebihan dan kekurangan kalium
kelebihan dan kekurangan kaliumailuadanies
 
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptxKompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptxFikryFirmansyah3
 
kelenjar Endokrin - hormon
kelenjar Endokrin - hormonkelenjar Endokrin - hormon
kelenjar Endokrin - hormonsiakadurban
 
Semester VI Resusitasi Cairan.docx
Semester VI Resusitasi Cairan.docxSemester VI Resusitasi Cairan.docx
Semester VI Resusitasi Cairan.docxflorensiaDoa
 
2021 08-13 buku monograf 36-rudiana
2021 08-13 buku monograf 36-rudiana2021 08-13 buku monograf 36-rudiana
2021 08-13 buku monograf 36-rudianaVinusKey
 
Presentasi garam mineral
Presentasi garam mineralPresentasi garam mineral
Presentasi garam mineral99afiq
 
hiperkalsemia
hiperkalsemiahiperkalsemia
hiperkalsemiaade rizky
 

Similar to Tugas ance br (20)

Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
 
Mineral yang terdapat dalam tubuh
Mineral yang terdapat dalam tubuhMineral yang terdapat dalam tubuh
Mineral yang terdapat dalam tubuh
 
Defisiensi Garam dan Ion Anorganik Pada Tubuh - PT Indogen Intertama.docx.pdf
Defisiensi Garam dan Ion Anorganik Pada Tubuh - PT Indogen Intertama.docx.pdfDefisiensi Garam dan Ion Anorganik Pada Tubuh - PT Indogen Intertama.docx.pdf
Defisiensi Garam dan Ion Anorganik Pada Tubuh - PT Indogen Intertama.docx.pdf
 
7 - Gangguan Metabolisme Mineral 2023.pptx
7 - Gangguan Metabolisme Mineral 2023.pptx7 - Gangguan Metabolisme Mineral 2023.pptx
7 - Gangguan Metabolisme Mineral 2023.pptx
 
Cairan Elektrolit
 Cairan Elektrolit Cairan Elektrolit
Cairan Elektrolit
 
Tugas biokimia air
Tugas biokimia airTugas biokimia air
Tugas biokimia air
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
 
kelebihan dan kekurangan kalium
kelebihan dan kekurangan kaliumkelebihan dan kekurangan kalium
kelebihan dan kekurangan kalium
 
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptxKompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
 
Homeostatis
HomeostatisHomeostatis
Homeostatis
 
mineral
mineralmineral
mineral
 
Mineral
MineralMineral
Mineral
 
kelenjar Endokrin - hormon
kelenjar Endokrin - hormonkelenjar Endokrin - hormon
kelenjar Endokrin - hormon
 
Semester VI Resusitasi Cairan.docx
Semester VI Resusitasi Cairan.docxSemester VI Resusitasi Cairan.docx
Semester VI Resusitasi Cairan.docx
 
2021 08-13 buku monograf 36-rudiana
2021 08-13 buku monograf 36-rudiana2021 08-13 buku monograf 36-rudiana
2021 08-13 buku monograf 36-rudiana
 
Hormon kalsitonin
Hormon kalsitoninHormon kalsitonin
Hormon kalsitonin
 
MINERAL.ppt
MINERAL.pptMINERAL.ppt
MINERAL.ppt
 
MINERAL.ppt
MINERAL.pptMINERAL.ppt
MINERAL.ppt
 
Presentasi garam mineral
Presentasi garam mineralPresentasi garam mineral
Presentasi garam mineral
 
hiperkalsemia
hiperkalsemiahiperkalsemia
hiperkalsemia
 

Tugas ance br

  • 1. TUGAS BIOKIMIA TENTANG HORMON YANG MENGATUR METABOLISME Ca OLEH: 1. MARIA ALFONSA AGO 2. MARIA RAMBU ANA HAMU 3. MARIANCE KALAWAY 4. MARIA D. BILI KATODA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KUPANG PROGRAM STUDI KEPERAWATAN WAINGAPU
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga pembuatan makalah dapat menyelesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biokimia. Tujuan dari makalah ini adalah agar mahasiswa/mahasiswi mengetahui hormon yang mengatur metabolisme Ca. Dengan terselesaikannya penyusunan makalah ini, kami tidak lupa menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat: 1. Ibu Martini Ndamunamu, S.T selaku dosen pembimbing yang telah memberikan dukungan dalam penyusunan makalah ini. 2. Seluruh teman – teman kelompok, atas kerja samanya selama proses pembuatan makalah. Semoga laporan ini sangat bermanfaat dan dapat dipakai sebagai acuan bagi para mahasiswa/mahasiswi dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam kegiatan pembuatan makalah, baik di rumah maupun di sekolah. Dengan demikian, mudah-mudahan terbangun peningkatan kualitas proses dan hasil yang berdampak langsung pada peningkatan mutu bagi mahasiswa/mahasiswi. Melihat keterbatasan dan kemampuan dalam penyusunan makalah ini, sangat diharapkan adanya kritik dan saran untuk perbaikan dan kesempurnaan penyusunan makalah yang selanjutnya. Waingapu, . . .Oktober 2014 Penyusun
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam tubuh manusia terdapat kurang lebih 1 kg kalsium. Dan 99% dari jumlah ini berada di dalam tulang, dimana kalsium bersama dengan fosfat membentuk kristal hidroksiapatit yang merupakan komponen anorganik dan struktur skeleton. Tulang merupakan jaringan yang dinamis dan terus mengalami peremajaan (remodeling) dalam menghadapi perubahan tegangan dalam kondisi yang stabil terdapat keseimbangan antara pembentukkan tulang yang baru dan resorpsi tulang.Kalsium (Ca) adalah mineral makro yang paling banyak dibutuhkan di dalam tubuh disimpan pada tulang, gigi dan sebagian besar pada kulit dan kerangka tubuh. Secara kuantitatif fungsi utama kalsium adalah pada pembentukan tulang. Tulang tidak saja berfungsi untuk menunjang struktur komponen tubuh tetapi juga mempunyai fungsi fisiologis penting dalam jaringan dalam menyediakan kalsium untuk mempertahankan sistem homeostasis tubuh (Piliang, 2001). Fungsi lain dari kalsium yaitu untuk perkembangan gigi, produksi air susu, transmisi impuls saraf, konstraksi dan relaksasi otot, membantu penyerapan vitamin B12, pemeliharaan eksitabilitas urat daging yang normal (bersama-sama dengan K dan Na), regulasi denyut jantung, geraka-gerakan urat daging, pembekuan darah dan mengaktifkan serta menstabilkan beberapa enzim (Parakkasi, 1999). Defisiensi kalsium pada ternak dapat menyebabkan riketsia, osteoporosis, osteomalasia, pertumbuhan terlambat, hipertropi kelenjar parathiroid, dan milk fever (Underwood, et al., 1981).Sebagian besar kalsium dalam tulang tidak bisa dipertukarkan secara bebas dengan kalsium dalam cairan ekstrasel. Jadi, disamping peranan mekanismnya, tulang juga berfungsi sebagai tempat cadangan kalsium yang besar. Sekitar 1% dari ion Ca2+ skeletal terdapat dalam depot yang bisa dipertukarkan secara bebas dan bentuk kalsium ini bersama dengan 1% lainnya dari total jumlah kalsium tubuh yang ditemukan di dalam ruang periosteum, merupakan depot Ca2+ yang bisa bercampur (Murray, et al., 1999). Hormon yang berperan dalam metabolisme kalsium adalah hormon paratiroid (PTH), kalsitriol, dan kalsitonin. Ketiga hormon ini berperan dalam mengatur jumlah kalsium dalam cairan ekstrasel dengan mempengaruhi pengangkutan kalsium melintasi membran yang memisahkan cairan ekstrasel dengan ruang cairan periosteal. Proses pengangkutan ini terutama dirangsang oleh hormon paratiroid (PTH), tetapi kalsitriol juga ikut terlibat.Plasma kalsium terdapat dalam tiga bentuk: (1) bentuk senyawa kompleks dengan asam organik; (2) bentuk yang terikat dengan protein; dan (3) bentuk
  • 4. terionisasi. Sekitar 6% dari jumlah total kalsium membentuk senyawa kompleks dengan sitrat, fosfat, dan anion lainnya. Sisanya dibagi hampir sama besar dengan bentuk yang terikat-protein (terutama terikat dengan albumin) dan bentuk terionisasi (bentuk tidak terikat). Kalsium dalam bentuk terionisasi (Ca2+), yang dipertahankan pada konsentrasi antara 1,1-1,3 mmol/L dalam sebagian besar mamalia, burung, dan ikan air tawar, merupakan fraksi yang biologis-aktif. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan dalam makalah adalah sebagai berikut : 1. Hormon apa yang dapat mengatur metabolisme Ca yang meliputi fungsi dan cara kerjanya? 2. Apa akibat yang ditimbulkan jika kekurangan atau kelebihan sekresi hormon yang mengatur metabolisme Ca bagi metabolisme tubuh? 1.3 Manfaat Manfaat dari penulisan makalah ini agar pembaca dapat mengetahui lebih dalam cara kerja hormon yang mengatur metabolisme Ca dan mengetahui akibat yang ditimbulkan jika kekurangan atau kelebihan sekresi hormon yang mengatur metabolisme Ca bagi metabolisme tubuh.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Hormon yang mengatur metabolisme Ca Di dalam tubuh manusia terdapat sekitar 1 kg kalsium. 99% berada dalam tulang bersama dengan phosfat membentuk kristal hidroksiapatit yang mengontrol komponen organik dan struktur skeleton. Sekitar 1% terdapat dalam plasma dalam bentuk : 1. Bentuk kompleks dengan senyawa organik (10%) 2. Bentuk yang terikat dengan protein (40%) 3. Bentuk ion terionisasi (50%) Kalsium dalam bentuk terionisasi, yang dipertahankan pada konsentrasi 1,1 dan 1,3 mmol/L ion kalsium dan counternya-ion fosfat, terdapat di dekat produk solubilitasnya di dalam plasma, dengan demikian pengikatan protein dapat memberikan perlindungan terhadap presipitasi dan kalsifikasi ektopik. Kaitan kalsium dan protein plasma bergantung pada pH, asidosis dapat menyebabkan terbentuknya kalsium terionisasi, sedangkan alkalosis akan meningkatkan pengikatan ikatan dan sekaligus penurunan Ca. 1. Kelenjar Paratiroid a. Pengertian Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan. Kelenjar paratiroid panjangnya kira-kira 6 milimeter, lebar 3 milimeter, dan tebalnya dua millimeter dan memiliki gambaran makroskopik lemak coklat kehitaman. Secara normal ada empat buah kelenjar paratiroid pada manusia, yang terletak tepat dibelakang kelenjar tiroid, dua tertanam di kutub superior kelenjar tiroid dan dua di kutub inferior Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen.
  • 6. b. Hormon Paratiroid Kelenjar menghasilkan hormon paratiroid dan merupakan hormon utama yang mengatur metabolisme kalsium untuk mempertahankan kadar kalsium plasma dalam batas normal. Pada keadaan hipokalsemi (kadar kalsium darah yang rendah) Sekresi hormon paratiroid berlangsung 3 tahap. 1) Tahap dini berlangsung dalam beberapa menit, merupakan respon cepat dari sel- sel paratiroid melepaskan hormone paratiroid yang sudah tersedia dalam sel dalam keadaan hipokalsemi. 2) Tahap kedua terjadi beberapa jam kemudian merupakan aktivitas sel kelenjar paratiroid menghasilkan hormone paratiroid lebih banyak. 3) Tahap ketiga apabila hipokalsemi masih masih berlangsung maka dalam beberapa hari akan terjadi replica sel untuk memperbanyak masa sel kelenjar paratiroid. c. Fisiologi Hormon Paratiroid Fungsi utamanya ikut mempertahankan kadar Ca++ dlm cairan ekstrasel agar tetap stabil. Berbagai mekanisme yg dipengaruhi a.l: absorpsi Ca++ melalui saluran cerna, penyimpanan dlm tulang dan mobilisasinya, serta ekskresi Ca++ melalui urin, feses, keringat dan air susu. Efek utama PTH mobilisasi Ca++ dr tulang. Aktivitas sekretoris kelenjar paratiroid terutama dipengaruhi oleh kadar Ca++ dlm darah atau dlm sel kelenjar. Bila kadar Ca++ rendah, sekresi PTH meningkat, dan bila hipokalsemia cukup lama, terjadi hipertrofi dan hiperplasi kelenjar paratiroid. Pada keadaan hiperkalsemia terjadi hal yg sebaliknya. d. Hormon Paratiroid dan Metabolisme Kalsium Pada keadaan normal hormone paratiroid mempertahankan kadar kalsium plasma agar tidak terjadi hipokalsemi. Dalam metabolisme kalsium hormone paratiroid bekerja secara langsung dengan 2 alat yaitu tulang dan ginjal. Dan tidak langsung dengan usus halus melalui metabolisme vitamin D. Pada tulang, hormone paratiroid meningkatkan reabsorbsi kalsium dan fosfat. Pada ginjal, hormone paratiroid melalui 2 jalur yaitu: 1) Reabsorbsi kalsium. Hormon paratiroid meningkatkan reabsorsi kalsium dan menurunkan reabsorbsi fosfat. Reabsorbsi kalsium di ginjal terjadi 60% di tubulus proksimal, 25% ansa henle sisanya pada tubulus distal.
  • 7. 2) Merangsang kerja enzim 1a-dihidroksilase di ginjal sehingga meningkatkan perubahan 25 hidroksikolekalsiferol menjadi 1,25 dihidroksikolekalsiferol. e. Metabolisme Kalsium Tubuh orang dewasa mengandung 1-2 kg kalsium, 90% diantaranya terdapat dalam tulang. Kadar kalsium plasma total berkisar 8,8-10,4 mg/dl, terdiri atas kalsium ion 40- 50%,kalsium yang terikat pada protein terutama albumin 46 % dan sisanya 8% kalsium dalam kompleks organic yang terikat dengan anion yaitu bikarbonat, sitrat, fosfat, laktat dan sulfat. Kalsium ion merupakan kalsium yang penting karena peranannya dalam fungsi selular. Oleh karena itu harus dipertahankan dalam batas normal oleh hormom paratiroid. Kalsium masuk ke plasma melalui absorbsi dari usus halus, tulang dan reabsorbsi dari ginjal. Sebaliknya kalsium keluar dari plasma melalui saluran cerna (100-200 mg/hari), air seni (50-300mg/ hari), disimpan kembali ke dalam tulang melalui keringat (100mg/hari). Tulang adalah suatu jaringan tubuh yang dinamik dan mengalami perubahan sepanjang kehidupan merupakan tempat penyimpanan kalsium yang terbesardan mineral lainseperti magnesium, fosfor, natrium dan ion. f. Hormon dan Metabolisme Kalsium Metabolisme kalsium diatur oleh tiga hormone utama yaitu dua hormone polipeptida yaitu paratiroid dan kalsitonin dan satu hormone sterol yaitu 1,25 dihidrokolekalsiferol. g. Pengendalian Sekresi Hormon Paratiroid Pelepasan hormone paratiroid tergantung dari kadar kalsium plasma. Pada keadaan hipoklasemi kelenjar paratiroid cepat beraksi melepaskan hormon paratiroid untuk meningkatkan kadar kalsium plasma agar kembali normal. Pada saat kadar kalsium plasma sudah normal pelepasan hormon paratiroid akan kembali normal. Kalsitriol dapat menekan pelepasan hormon paratiroid. h. Paratiroid Hormon Related Protein PTHrP adalah suatu hormone yang dikeluarkan jaringan di luar kelenjar paratiroid misalnya otot, pankreas, payudara, jantung, hati, plasenta, sel otot dan endotel. Pada orang dewasa normal PTHrP tidak berperan pada metabolisme kalsium namun pada keganasan sel skuamosa akan menghasilkan PTHrP sangat tinggi yang menyebabkan hiperkalsemi.
  • 8. 2. Hormon Estrogen Estrogen manusia dapat dibagi 3 kelompok, yaitu estron (E1), 17ß-setradiol (E2), estriol (E3). Selain itu terdapat strukur sebagai anti estrogen, struktur ini disebut selective estrogen reseptor (SERMs). Estrogen yang terutama dihasilkan oleh ovarium adalah estradiol. Estron juga dihasilkan oleh tubuh manusia, terutama berasal dari luar ovarium, yaitu konversi dari androstenedion pada jaringan perifer. Estriol merupakan estrogen terutama yang terdapat dalam urin, berasal dari hidroksilasi-16 estron dan estradiol. Saat ini telah ditemukan 2 macam reseptor estrogen (ER), yaitu reseptor estrogen-α, (Erα) dan reseptor estrogen-ß (Erß). Ekspresi ERα dan ERß meningkat bersamaan dengan diferensiasi dan maturasi osteoblas. Laki-laki dengan osteoporosis idiopatik (kondisi yang belum jelas penyebabnya) mengekspresikan mRNA Erα yang rendah pada osteoblas maupun osteosit. Estrogen merupakan regulator pertumbuhan dan homeostasis tulang yang penting. Estrogen mempunyai efek langsung dan tak langsung pada tulang. Efek tak langsung berhubungan dengan homeostasis Ca yang meliputi regulasi absorpsi kalsium di usus, modulasi 1,25(OH)2D3, eksresi Ca di ginjal dan sekresi hormon PTH. Terhadap sel-sel tulang, estrogen memiliki beberapa efek. Efek-efek ini akan meningkatkan formasi tulang dan menghambat resorpsi tulang oleh osteoklas (perusakan). 3. Vitamin D Vitamin D dalam tubuh kita berasal dari makanan baik dari tumbuh-tumbuhan (vitamin D2= ergokalsiferol) maupun hewan (vitamin D3=kolekalsiferol), dan yang dibentuk di kulit. Vitamin D yang dibentuk di kulit yaitu vitamin D3 (7 dehidrokolesterol) akan mengalami dua kali hidroksilasi sebelum menjadi vitamin D aktif yaitu 1,25 dihidroksi vitamin D atau kalsitriol. Hidroksilasi (jalur metabolisme) vitamin D dalam tubuh terjadi sebagai berikut: a. Hidroksilasi pertama terjadi di hati oleh enzim 25-hidroklase menjadi 25- hidroksikolekalsiferol yang kemudian dilepas ke darah dan berikatan dengan vitamin D dinding protein selanjutnya diangkut ke ginjal
  • 9. b. Hidroksilasi kedua terjadi di ginjal yaitu oleh enzim 1 alfa-hidroksilase sehingga 25 - hidroksikolekalsiferol menjadi 1,25 dihidroksi kolekalsiferol atau kalsitriol yang merupakan suatu hormone yang berperan penting pada metabolisme kalsium. Fungsi dari kalsitriol adalah meningkatkan kadar kalsium dan fosfat plasma. Vitamin D bekerja pada 3 alat yaitu: a. Usus, kalsitriol meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfat dandianggap sebagai fungsi utama kalsitriol dalam metabolism kalsium. Pada keadaan hipokalsemi berat, misal pada tiroidektomi pemberian kalsium oral tidak cukup untuk memperbaiki kadar kalsium tanpa penambahan vitamin D. b. Pada tulang vitamin D mempunyai reseptor pada sel osteoklas, mempunyai efek langsung yang mirip hormone paratiroid yang mengakibatkanreabsorbsi kalsium dari tulang dengan mengaktifkan osteoklas. c. Pada ginjal kalsitriol menurunkan reabsorbsi kalsium di tubulus ginjal. 4. Kalsitonin Kalsitonin adalah suatu peptide yang bekerja menghambat osteoklas sehingga reabsorbsi tulang tidak terjadi. Dihasilkan oleh sel C parafolokuler kelenjar tiroid dan disekresi akibat adanya perubahan kadar kalsium plasma. 2.2 Hormon paratiroid Kelainan yang terjadi akibat kelebihan atau kekurangan hormon paratiroid tercantum berikut ini.  Hiperparathormon, kelebihan sekresi hormon paratiroid dapat menyebabkan kelainan pada tulang. Kelainan tersebut seperti tulang rapuh, bentuk abnormal, dan mudah patah. Kelebihan kalsium yang dieksresikan dapat menyebabkan batu ginjal.  Hipoparathormon, kekurangan hormon paratiroid dapat menyebabkan terjadinya gejala kekejangan otot (tetani).
  • 10. BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Hormon yang dapat mengatur metabolisme Ca : Kalsium dalam bentuk terionisasi, yang dipertahankan pada konsentrasi 1,1 dan 1,3 mmol/L ion kalsium dan counternya-ion fosfat, terdapat di dekat produk solubilitasnya di dalam plasma, dengan demikian pengikatan protein dapat memberikan perlindungan terhadap presipitasi dan kalsifikasi ektopik. Kaitan kalsium dan protein plasma bergantung pada pH, asidosis dapat menyebabkan terbentuknya kalsium terionisasi, sedangkan alkalosis akan meningkatkan pengikatan ikatan dan sekaligus penurunan Ca. 1. Kelenjar Paratiroid 2. Hormon Estrogen 3. Vitamin D 4. Kalsitonin 3.2 Saran Adapun saran – saran dari penulis adalah sebagai berikut: Bagi mahasiswa/mahasiswi untuk terus membaca makalah ini mengenai hormon yang mengatur metabolisme Ca serta akibat yang ditimbulkan jika kekurangan atau kelebihan sekresi hormon yang mengatur metabolisme Ca bagi tubuh. Sehingga dapat menambah wawasan pengetahuan pada makalah ini.