1. ESS atau Extended Service Set terdiri dari beberapa BSS yang saling tumpang tindih dan masing-masing memiliki Access Point.
2. ESS bertujuan untuk memperluas cakupan jaringan nirkabel dengan fitur roaming antar sel.
3. Access Point pada ESS dihubungkan melalui Distributed System baik menggunakan kabel atau nirkabel.
2. Extended Service Set (ESS) terdiri dari beberapa
Basic Service Set (BSS) yang saling overlap dan
masing-masing mempunyai Acces-Point.
ESS?
Mode ini merupakan perluasan dari mode BSS (lebih
dari satu BSS) yang bertujuan untuk dapat memperluas
jangkauan (Covered area) jaringan wireless dalam bentuk
roaming antar sel.
Pada Access-Point satu sama lain dihubungkan dengan
Distributed System(DS). DS dapat berupa kabel ataupun
wireless.
6. ESS
Jaringan bersifat komplek
Layanan lanjutan
Terdiri dari beberapa BSS
Menggunakan lebih dari satu access
point (minimal 2 AP)
Menggunakan IP Address / protocol
yang berbeda antara BSS1 dan BSS2
Harus menggunakan Distribusi
Sistem (DS)
BSS
Jaringan bersifat sederhana
Layanan dasar
Blok terkecil dari LAN Nirkabel
Hanya menggunakan satu Access
Point saja
Tidak menggunakan Distribusi
Sistem (DS)
Terdiri dari sejumlah station /
terminal
Menggunakan satu protocol saja
7. 1. Dapat bertukar informasi maupun data antara
protocol satu ke protocol lainnya.
Selama masih dalam satu
distribusi system.
2. Dapat menampung banyak station / terminal.
Hal ini dikarenakan ESS merupakan
mode lanjutan dari BSS.
8. 4. Dalam mode ESS antar protokol dihubungkan
dengan Distribusi Sistem (DS).
3. Meskipun kita menggunakan protocol satu, kita juga
dapat masuk ke protocol lainnya yang terkoneksi.
Contohnya : Saya menggunakan protocol 172.16.3.105,
sedangkan ESS dapat mengkoneksikan beberapa
protocol, dalam jaringan tersebut terdapat protocol
172.16.3.106; 172.16.3.101; 172.16.3.102. Maka saya
dapat masuk pada protocol tersebut dengan IP defaultnya,
dengan catatan user dan passwordnya masih default.)
Mode ESS juga sering disebut dengan
jaringan Wired LAN.