1. 1. Apa itu breadboard? (cara menentukan positif negatif, jelaskan
semuanya tp jelas singkat dan padat)
2. Cari skema untuk membuat lampu flipflop (boleh dengan IC atau
tidak, LED boleh 1 atau 2)
3. Cari video tentang yang mau dibuat
4. Tuliskan dan jelaskan komponen yang dipakai
5. Tulis di powerpoint buat dipresentasi
Jawaban
4.
1. IC Timer 555
2. Resistor 10K ohm(1buah), 100K ohm(1 Buah) & 220 ohm (2 buah)
Resistor merupakan salah satu komponen elektronika yang bersifat pasif
dimana komponen ini tidak membutuhan arus listrik untuk berkerja. Resistor
memiliki sifat menghambat arus listrik dan resistor sendiri memiliki nilai
besaran hambatan yaitu ohm dan dituliskan dengan simbol Ω.
Resistor disimbolkan dengan huruf R. dan mempunyai satuan ohm, resistor
ditemukan pada tahun 1787 oleh seorang ahli fisika yang bernama George
Ohm dari bangsa jerman. Resistor yang digunakan dalam pembuatan lampu
flipflop bernilai 10K ohm sebanyak 1 buah, 100K ohm sebanyak 1 buah, dan
220 ohm sebanyak 2 buah.
3. Potensiometer 50K ohm
4. Kapasitor 10uF (1 buah)
Kapasitor adalah komponen elektronika yang mampu menyimpan muatan
listrik,yang terbuat dari dua buah keping logam yang dipisahkan oleh bahan
dielektrik,seperti keramik,gelas,vakum,dan lain-lain.Muatan positif dan
negatif akan berkumpul pada kedua ujung berlainan tersebut,apabila kedua
ujung metal (elektroda)dihubungkan dengan sumber tegangan.
2. Fungsi Kapasitor
Berfungsi untuk menyimpan muatan listrik/elektron yang disebut dengan
kapasitansi.Beberapa ilmuan menyatakan bahwa jika sebuah kapasitor yang
diberi tegangan 1 volt dapat memuat elektron sebanyak 1 coloumb maka
dikatakan bahwa kapasitor tersebut memiliki kapasitansi 1 farad.Berikut
secara matematis,jika dinyatakan secara rumus:
Jenis-jenis Kapasitor
• kapasitor elektrostatis
Kapasitor jenis ini terbuat dari bahan keramik,film,dan mika.Namun banyak
yang menggunakan bahan jenis keramik dan mika karena harganya lebih
murah bila dibandingkan dengan yang lain.Kapasitor jenis ini termasuk
dalam kapasitor nonpolar.
• Kapasitor elektrolitik
Kapasitor jenis ini terbuat dari lapisan metal-oksida.pada umumnya
kapasitor jenis ini dalam pembuatannya menggunakan proses yang disebut
denga elektrolisis,sehingga dapat terbentuk kutub positif dan kutub negatif.
• Kapasitor elektrokimia
Kapasitor yang terbuat dari campuran larutan atau bahan kimia ke-
dalamnya.contoh kapisitor jenis ini dapat kita jumpai di sekitar kita seperti
baterai dan accumulator(aki).Baterai dan aki memiliki tingkat kebocoran
arus yang sangat kecil dan kapaitansi yang besar.
Kapasitor yang digunakan dalam pembuatan lampu flip flop adalah
kapasitor elektrolitik yabg mempunyai kutub positif dan negatif.
3. 5. 2 buah LED
6. Baterai 4.5V
Pengertian Baterai dan Jenis-jenisnya – Baterai (Battery) adalah sebuah
alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi
Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik. Hampir
semua perangkat elektronik yang portabel seperti Handphone, Laptop,
Senter, ataupun Remote Control menggunakan Baterai sebagai sumber
listriknya. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dapat menemui dua jenis
Baterai yaitu Baterai yang hanya dapat dipakai sekali saja (Single Use) dan
Baterai yang dapat di isi ulang (Rechargeable).
Jenis-jenis Baterai
Setiap Baterai terdiri dari Terminal Positif( Katoda) dan Terminal Negatif
(Anoda) serta Elektrolit yang berfungsi sebagai penghantar. Output Arus
Listrik dari Baterai adalah Arus Searah atau disebut juga dengan Arus DC
(Direct Current). Pada umumnya, Baterai terdiri dari 2 Jenis utama yakni
Baterai Primer yang hanya dapat sekali pakai (single use battery) dan Baterai
Sekunder yang dapat diisi ulang (rechargeable battery).
1. Baterai Primer (Baterai Sekali Pakai/Single Use)
Baterai Primer atau Baterai sekali pakai ini merupakan baterai yang paling
sering ditemukan di pasaran, hampir semua toko dan supermarket
menjualnya. Hal ini dikarenakan penggunaannya yang luas dengan harga
yang lebih terjangkau. Baterai jenis ini pada umumnya memberikan
tegangan 1,5 Volt dan terdiri dari berbagai jenis ukuran seperti AAA (sangat
kecil), AA (kecil) dan C (medium) dan D (besar). Disamping itu, terdapat
juga Baterai Primer (sekali pakai) yang berbentuk kotak dengan tegangan 6
Volt ataupun 9 Volt.
Jenis-jenis Baterai yang tergolong dalam Kategori Baterai Primer (sekali
Pakai / Single use) diantaranya adalah :
a. Baterai Zinc-Carbon (Seng-Karbon)
Baterai Zinc-Carbon juga disering disebut dengan Baterai “Heavy Duty”
yang sering kita jumpai di Toko-toko ataupun Supermarket. Baterai jenis ini
terdiri dari bahan Zinc yang berfungsi sebagai Terminal Negatif dan juga
sebagai pembungkus Baterainya. Sedangkan Terminal Positifnya adalah
terbuat dari Karbon yang berbentuk Batang (rod).
b. Baterai Alkaline (Alkali)
4. Baterai Alkaline ini memiliki daya tahan yang lebih lama dengan harga yang
lebih mahal dibanding dengan Baterai Zinc-Carbon. Elektrolit yang
digunakannya adalah Potassium hydroxide yang merupakan Zat Alkali
(Alkaline) sehingga namanya juga disebut dengan Baterai Alkaline.
c. Baterai Lithium
Baterai Primer Lithium menawarkan kinerja yang lebih baik dibanding jenis-
jenis Baterai Primer (sekali pakai) lainnya. Baterai Lithium dapat disimpan
lebih dari 10 tahun dan dapat bekerja pada suhu yang sangat rendah. Karena
keunggulannya tersebut, Baterai jenis Lithium ini sering digunakan untuk
aplikasi Memory Backup pada Mikrokomputer maupun Jam Tangan.
d. Baterai Silver Oxide
Baterai Silver Oxide merupakan jenis baterai yang tergolong mahal dalam
harganya. Hal ini dikarenakan tingginya harga Perak (Silver). Baterai Silver
Oxide dapat dibuat untuk menghasilkan Energi yang tinggi tetapi dengan
bentuk yang relatif kecil dan ringan.
2. Baterai Sekunder (Baterai Isi Ulang/Rechargeable)
5. Baterai Sekunder adalah jenis baterai yang dapat di isi ulang atau
Rechargeable Battery. Pada prinsipnya, cara Baterai Sekunder menghasilkan
arus listrik adalah sama dengan Baterai Primer. Hanya saja, Reaksi Kimia
pada Baterai Sekunder ini dapat berbalik (Reversible). Pada saat Baterai
digunakan dengan menghubungkan beban pada terminal Baterai (discharge),
Elektron akan mengalir dari Negatif ke Positif. Sedangkan pada saat Sumber
Energi Luar (Charger) dihubungkan ke Baterai Sekunder, elektron akan
mengalir dari Positif ke Negatif sehingga terjadi pengisian muatan pada
baterai. Jenis-jenis Baterai yang tergolong dalam Kategori Baterai Sekunder
(Baterai Isi Ulang) diantaranya adalah :
a. Baterai Ni-Cd (Nickel-Cadmium)
Baterai Ni-Cd (NIcket-Cadmium) adalah jenis baterai sekunder (isi ulang)
yang menggunakan Nickel Oxide Hydroxide dan Metallic Cadmium sebagai
bahan Elektrolitnya. Baterai Ni-Cd memiliki kemampuan beroperasi dalam
jangkauan suhu yang luas dan siklus daya tahan yang lama. Di satu sisi,
Baterai Ni-Cd akan melakukan discharge sendiri (self discharge) sekitar
30% per bulan saat tidak digunakan.
b. Baterai Ni-MH (Nickel-Metal Hydride)
Baterai Ni-MH (Nickel-Metal Hydride) memiliki keunggulan yang hampir
sama dengan Ni-Cd, tetapi baterai Ni-MH mempunyai kapasitas 30% lebih
tinggi dibandingkan dengan Baterai Ni-Cd serta tidak memiliki zat
berbahaya Cadmium yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan
manusia. Baterai Ni-MH dapat diisi ulang hingga ratusan kali sehingga
dapat menghemat biaya dalam pembelian baterai. Baterai Ni-MH memiliki
Self-discharge sekitar 40% setiap bulan jika tidak digunakan.
c. Baterai Li-Ion (Lithium-Ion)
Baterai jenis Li-Ion (Lithium-Ion) merupakan jenis Baterai yang paling
banyak digunakan pada peralatan Elektronika portabel seperti Digital
Kamera, Handphone, Video Kamera ataupun Laptop. Baterai Li-Ion
memiliki daya tahan siklus yang tinggi dan juga lebih ringan sekitar 30%
serta menyediakan kapasitas yang lebih tinggi sekitar 30% jika
dibandingkan dengan Baterai Ni-MH. Rasio Self-discharge adalah sekitar
20% per bulan.
6. Baterai yang digunakan dalam pembuatan lampu flip flop adalah baterai
4.5V yang didapat dengan cara 3 x AA 1.5v = 4.5V
7. 7.Kabel Jumper
8. Breadboard (1 buah)
Skematik rangkaian seperti berikut :
Langkah merakit ke breadboard:
1. Buat Powerline di atas untuk positif dan dibawah untuk negatif,
sambungkan dengan kutub baterai yang bersesuaian.
2. Letakkan IC 555 dengan arah menyamping (horizontal), dengan kaki 1
(ditanda dengan titik) berada di bawah pembatas tengah breadboard.
Hubungkan kaki 8 ke + dan kaki 1 ke – dengan menggunakan kabel jumper.
3. Hubungkan dengan jumper kaki 8 menuju kaki 4 , serta kaki 2 menuju
kaki 6
8. 4. Ambil resistor 10K ohm dan tancapkan antara kaki 7 dan 8 IC 555. Cari
lobang yang masih kosong dan letaknya lurus dengan kaki IC. Begitu juga
dengan R 100k Ohm hubungkan antara kaki 2 dan kaki 7 , dan kapasitor
10uF hubungkan dengan kaki 2 (kutub +) dan kaki 1 (kutub -).
5. Ambil LED dan resistor 220 ohm masing-masing 2 buah. Hubungkan
kaki 3 dengan jumper ke lobang yg agak menjauh dari IC kemudian susun
seperti skematik. Resistor pertama dari ujung jumper menuju ke lobang di
kolom kosong, kemudian di lobang di kolom yang sama ditancapkan Anoda
dari Led no 1. Katoda led no 1 dihubungkan ke kutub (–) dari power line.
Sedangkan resistor ke dua ditancapkan pada power line (+) dan ujung
satunya menuju lobang pada kolom kosong ditengah. Selanjutnya anoda led
yang ke-2 ditancapkan satu kolom dengan resistor tadi dan katoda dari led
no 2 menuju ke ujung kabel jumper.
9. 6. Sambung baterai pada powerline dan Led akan menyala bergantian.
Untuk mengubah-ubah kecepatan kedip bisa dengan mengubah nilai
komponen Kapasitor atau nilai dari Resistor(R1). Tetapi pada umumnya dan
paling memungkinkan adalah dengan mengganti komponen R1 dengan
Variabel Resistor atau Potensiometer yg nilai resistansinya dapat diubah-
ubah. Variabel resistor ada beberapa jenis seperti gambar dibawah ini :
Pada umumnya variabel resistor memiliki 3 buah kaki, dimana untuk
mendapatkan resistansi pada rangkaian yg kita inginkan cukup dengan
menghubungkan kaki tengah dan salah satu kaki samping. Putar-putar
tombol dengan tangan atau menggunakan obeng untuk mendapatkan nilai
resistansi yg diinginkan. Dengan menggunakan Variabel resistor membuat
kecepatan kedip dari rangkaian Flip-Flop dapat diatur.