1. RESISTOR
A. Bahan Pembuatan Resistor
Semikonduktor tipe-p atau tipe-n jika berdiri sendiri tidak lain adalah sebuah
resistor. Sama seperti resistor karbon, semikonduktor memiliki resistansi. Cara ini dipakai
untuk membuat resistor di dalam sebuah komponen semikonduktor. Namun besar
resistansi yang bisa didapat kecil karena terbatas pada volume semikonduktor itu sendiri.
Bahan pembuatan sebuah resistor juga selanjutnya akan menjadi jenis resistor
tersebut. Sebuah resistor tetap dapat terbuat dari senyawa karbon yang biasa disebut
dengan resistor karbon dengan kisaran resistansi 10Ω hinnga 10M Ω, resistor logam
dengan kisaran resistansi 1Ω hingga 1MΩ, oksida logam dengan kisaran resistansi 10Ω
hinnga 1MΩ, lilitan kawat keramik dengan kisaran resistansi 0,47Ω hingga 22KΩ dan lilitan
kawat kaca dengan kisaran resistansi 0,1Ω hingga 22KΩ.
Resistor atau Tahanan adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengatur kuat arus yang mengalir. Resistor disebut juga dengan tahanan atau hambatan,
berfungsi untuk menghambat arus listrik yang melewatinya. Semakin besar nilai resistansi
sebuah Resistor yang dipasang, semakin kecil arus yang mengalir. Satuan nilai resistansi
suatu Resistor adalah Ohm (Ω) diberi lambang huruf R. Ada dua macam Resistor yang
dipakai pada teknik listrik dan elektronika, yaitu Resistor tetap dan Resistor variable.
B. Macam-macam Resistor :
Ada dua macam Resistor yang dipakai pada teknik listrik dan elektronika, yaitu
Resistor tetap dan Resistor variable.
1. Resistor Tetap (Fixed Resistor)
Resistor tetap (Fixed Resistor) adalah hambatan yang nilai hambatannya tetap.
Untuk resistor tetap yang ukuran daya yang kecil, nilai hambatannya ditulis pada bodinya
dengan menggunakan kode warna. untuk mengetahui nilai tahanannya, pada bodi
Resistor diberi cincin-cincin berwarna yang menyatakan nilai tahanan Resistor. Sedangkan
Resistor yang memiliki Daya Besar, 5 Watt, 10 Watt, 15 Watt, 25 Watt atau lebih nilai
resistansinya tidak dituliskan dengan kode warna melainkan langsung ditulis dengan
angka.
Resistor tetap/Fixed Resitor umumnya dibuat dari bahan Karbon, pengkodean nilai
resistansinya umumnya ada yang memiliki 4 cincin warna dan ada juga yang memiliki 5
cincin warna.
2. Untuk Resitor dengan toleransi 5% dengan daya 0.5 Watt sampai dengan 3 Watt,
dituliskan dengan 4 cincin warna, sedang untuk toleransi 1 % atau 2 % umumnya dengan
5 cincin warna.
Gambar 2.
Gambar 1. Simbol Fixed Resistor Fixed Resistor 1 KΩ 5%/2 Watt
Gambar 3. Gambar 4.
Fixed Resistor 133 Ω 3% /25 Watt Fixed Reistor 0.01 Ω 5% /5 Watt 850C
Untuk menetukan nilai dari resistor tetap dengan menggunakan cincin warna,
maka dapat kita hitung dengan menggunakan tabel panduan kode warna sebagai
berikut :
Tabel 1: Tabel Kode Warna Resistor
Cincin ke- Cincin ke- Cincin ke-3 Cincin ke
No Warna Kode 1 2 4
Angka Angka Jumlah nol Toleransi
ke-1 ke-2
1 Hitam - 0 - -
2 Coklat 1 1 0 1%
3 Merah 2 2 00 -
4 Oranye 3 3 000 -
5 Kuning 4 4 0000 -
6 Hijau 5 5 00000 -
7 Biru 6 6 000000 -
8 Ungu 7 7 0000000 -
9 Abu-abu 8 8 00000000 -
10 Putih 9 9 000000000 -
11 Emas - - 0.1 5%
12 Perak - - 0.01 10%
Biru Emas Dari gambar resistor disamping diketahui
bahwa cincin I = Kuning = 4
cincin II = Biru =6
cincin III = Oranye = 000
cincin IV = Emas = 5%
Kuning Maka nilai resistor tersebut adalah
Oranye 46000Ω 5% atau 46K Ω 5%
3. Sedangkan untuk tahanan tetap yang nilainya terdapat pada badan atau bodi
resistor dapat kita baca dengan cara sebagai berikut :
Arti kode angka dan huruf pada Resistor ini adalah sebagai berikut:
82KΩ 5% 9132W (82KΩ berarti besarnya resistansi 82KΩ, 5% berarti besarnya
toleransi 5%, 9132W adalah nomor serinya)
5W 0,22ΩJ (5W kemampuan daya Resistor besarnya 5W , 0,22Ω berarti besarnya
resistansi 0,22Ω, J berarti besarnya toleransi 5%)
5W 22R J (5W berarti kemampuan daya Resistor besarnya 5 watt, 22R berarti
besarnya resistansi 22Ω dan J berarti besarnya toleransi 5%)
5W R1K (5W berarti kemampuan daya Resistor besarnya 5 watt, R1K berarti
besarnya resistansi 1KΩ)
RSN 2P 22K K (RSN 2P sebagai nomor seri resistor, 22K berarti besarnya resistansi
22KΩ dan K berarti besarnya toleransi 5%)
Rangkaian resistor
a) Rangkaian Seri
Resistor yang dirangkai seri nilai resistansinya merupakan jumlah dari seluruh
resistor yang dirangkai.
R1 + R2 + R3
RT = R1 + R2 + R3 …. RT = Resistansi Total
Contoh :
Dari Gambar diatas, maka kita dapat menghitung besar nilai Resistansi totalnya,
yaitu :
RT = 1KΩ + 1KΩ + 1KΩ = 3KΩ 5%
b) Rangkaian Paralel
Resistor yang diparalel nilai resistansinya akan semakin kecil, terganting dari hasil
perbandingan nilai masing-masing.
4. R1 x R 2 1 1 1 1
RT RT Re sis tan si Total ...
R1 R 2 Atau RT R1 R2 Rdst
Contoh : R1 1000 5% x 1000 5%
RT
R 2 1000 5% 1000 5%
1000000 5%
RT 500 5%
2000 5%
1 1 1 1 1
RT R1 R 2 1000 5% 1000 5%
1 1 1 2
500 5%
RT 1000 5% 1000 5%
c) Rangkaian Seri Paralel
Rangkaian seri paralel adalah merupakan gabungan dari beberapa rangkaian seri
yang diparalel atau beberapa rangkaian paralel yang diseri dan atau kombinasi dari
keduanya. Nilai resistansi seri paralel dihitung berdasarkan analisis rangkaian, melalui
penyederhanaan dan bertahap sesuai kaidah pada rangkaian seri atau paralel.
RT R1 RP
RP1 x R 4
RP RP1 R2 R3
RP1 R 4
Contoh :
RP1 500 1K 2 1K 7
RP2 1K 3K 4K
RP 2 x 2 K 4K x 2K 8K
RP 3 1.33
RP 2 2 K 4K 2K 6K
RT RP1 RP 3
RT 1700 5% 1.33 5%
RT 1701 .33 5%
5. 2. Resistor Variabel
Resistor variable disebut juga dengan potensiometer ataupun rheostat, yaitu yang
besarnya resistansi dapat diubah-ubah dengan cara menggeser atau memutar tuas yang
terpasang pada komponen seperti tampak pada gambar 5 di bawah ini
Gambar 5. Potentio
Gambar 4. Simbol Variabel Resistor
Gambar 6.
Konstruksi dan symbol potentiometer karbon
Selain potensio tersebut resistor variabel yang sering digunakan adalah Trimpot
dimana resistansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutar atau mentrim. Pada radio
dan televisi, Trimpot digunakan untuk mengatur besaran arus pada rangkaian Oscilator
atau rangkaian Driver berbagai jenis sebagai berikut:
Gambar 7 Simbol Trimpot
Gambar 8 Bentuk dan Jenis-Jenis Trimpot
Selain Resistor tetap dan Resistor variable, masih ada lagi jenis Resistor yang khusus yang
(6)
dibuat untuk keperluan-keperluan tertentu, misalnya nilai hambatannya dipengaruhi oleh
faktor lingkungan, misalnya suhu dan cahaya. Contohnya:
6. a) Thermistor, nilai hambatannya dipengaruhi oleh suhu.
1) PTC Thermistor (Positive Temperatur Coefisien)
Tidak terbuat dari bahan semikonduktor, sehingga makin tinggi suhunya makin
besar nilai hambatanya.
Resistansi
+tOC
(a)
Suhu
(b) (c)
Gambar 9. (a) Simbol (b) Bentuk fisik (c) Karakteristik PTC
2) NTC Thermistor (Negative Temperatur Coefisien)
Terbuat dari bahan semikonduktor, sehingga makin tinggi suhunya makin kecil nilai
hambatannya.
Resistansi
-tOC
(a)
Suhu
(b) (c)
Gambar 10. (a) Simbol (b) Bentuk fisik (c) Karakteristik
NTC
b) LDR (Light Dependent Resistor), nilai hambatannya dipengaruhi oleh cahaya.
Jenis resistor ini memanfaatkan bahan semikonduktor yang karakteristik listriknya
berubah-ubah sesuai dengan cahaya yang diterima. Dua jenis bahan yang sering
digunakan dalam pembuatan LDR adalah Kadmium Sulfida (CdS) dan Kadmium Selenida
(CdSe). Bahan-bahan ini paling sensitif terhadap cahaya dalam spektrum tampak, dengan
puncaknya pada sekitar 0.6 mikrometer untuk CdS dan 0.75 mikrometer untuk CdSe.
Sebuah LDR CdS yang tipikal memiliki resistansi sekitar 1MΩ dalam kondisi gelap gulita
dan kurang dari 1KΩ ketika ditempatkan dibawah sumber cahaya terang. Makin besar
intensitas cahaya yang diterima, nilai hambatan LDR makin kecil.
7. (a) (b)
Gambar 11 (a) Simbol (b) Bentuk fisik LDR
c) VDR (Voltage Dependent Resistor)
VDR (Voltage Dependent Resistor), jenis komponen yang satu ini banyak digunakan
pada motor-motor penggerak, misalnya motor penggiling. Resistor kendali tegangan atau
VDR yaitu suatu nilai tahanan yang dikendalikan oleh besar-kecilnya sebuah tegangan,
sehingga semakin besar tegangan maka nilai tahanan yang dihasilkan akan semakin kecil
dan begitu pun sebaliknya. Sifat dari komponen ini adalah semakin tinggi tegangan supply
diantara terminalnya, semakin berkurang nilai resistansinya.
V
(a) (b)
Gambar 12 (a) Simbol (b) Bentuk fisik VDR
Semakin kecil nilai toleransi suatu Resistor adalah semakin baik, karena harga
sebenarnya adalah harga yang tertera ± harga toleransinya.