SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
RESISTOR

A. Bahan Pembuatan Resistor
         Semikonduktor tipe-p atau tipe-n jika berdiri sendiri tidak lain adalah sebuah
resistor. Sama seperti resistor karbon, semikonduktor memiliki resistansi. Cara ini dipakai
untuk membuat resistor di dalam sebuah komponen semikonduktor. Namun besar
resistansi yang bisa didapat kecil karena terbatas pada volume semikonduktor itu sendiri.
         Bahan pembuatan sebuah resistor juga selanjutnya akan menjadi jenis resistor
tersebut. Sebuah resistor tetap dapat terbuat dari senyawa karbon yang biasa disebut
dengan resistor karbon dengan kisaran resistansi 10Ω hinnga 10M Ω, resistor logam
dengan kisaran resistansi 1Ω hingga 1MΩ, oksida logam dengan kisaran resistansi 10Ω
hinnga 1MΩ, lilitan kawat keramik dengan kisaran resistansi 0,47Ω hingga 22KΩ dan lilitan
kawat kaca dengan kisaran resistansi 0,1Ω hingga 22KΩ.
         Resistor atau Tahanan adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengatur kuat arus yang mengalir. Resistor disebut juga dengan tahanan atau hambatan,
berfungsi untuk menghambat arus listrik yang melewatinya. Semakin besar nilai resistansi
sebuah Resistor yang dipasang, semakin kecil arus yang mengalir. Satuan nilai resistansi
suatu Resistor adalah Ohm (Ω) diberi lambang huruf R. Ada dua macam Resistor yang
dipakai pada teknik listrik dan elektronika, yaitu Resistor tetap dan Resistor variable.
B. Macam-macam Resistor :
         Ada dua macam Resistor yang dipakai pada teknik listrik dan elektronika, yaitu
Resistor tetap dan Resistor variable.
1. Resistor Tetap (Fixed Resistor)
         Resistor tetap (Fixed Resistor) adalah hambatan yang nilai hambatannya tetap.
Untuk resistor tetap yang ukuran daya yang kecil, nilai hambatannya ditulis pada bodinya
dengan menggunakan kode warna. untuk mengetahui nilai tahanannya, pada bodi
Resistor diberi cincin-cincin berwarna yang menyatakan nilai tahanan Resistor. Sedangkan
Resistor yang memiliki Daya Besar, 5 Watt, 10 Watt, 15 Watt, 25 Watt atau lebih nilai
resistansinya tidak dituliskan dengan kode warna melainkan langsung ditulis dengan
angka.
         Resistor tetap/Fixed Resitor umumnya dibuat dari bahan Karbon, pengkodean nilai
resistansinya umumnya ada yang memiliki 4 cincin warna dan ada juga yang memiliki 5
cincin warna.
Untuk Resitor dengan toleransi 5% dengan daya 0.5 Watt sampai dengan 3 Watt,
dituliskan dengan 4 cincin warna, sedang untuk toleransi 1 % atau 2 % umumnya dengan
5 cincin warna.



                                                             Gambar 2.
           Gambar 1. Simbol Fixed Resistor        Fixed Resistor 1 KΩ 5%/2 Watt




                       Gambar 3.                            Gambar 4.
           Fixed Resistor 133 Ω 3% /25 Watt   Fixed Reistor 0.01 Ω 5% /5 Watt 850C


              Untuk menetukan nilai dari resistor tetap dengan menggunakan cincin warna,
     maka dapat kita hitung dengan menggunakan tabel panduan kode warna sebagai
     berikut :
           Tabel 1: Tabel Kode Warna Resistor
                                   Cincin ke- Cincin ke- Cincin ke-3                 Cincin ke
       No       Warna Kode             1          2                                      4
                                     Angka      Angka    Jumlah nol                  Toleransi
                                      ke-1       ke-2
       1      Hitam                       -          0                -                  -
       2      Coklat                      1          1                0                1%
       3      Merah                       2          2               00                  -
       4      Oranye                      3          3              000                  -
       5      Kuning                      4          4             0000                  -
       6      Hijau                       5          5             00000                 -
       7      Biru                        6          6            000000                 -
       8      Ungu                        7          7            0000000                -
       9      Abu-abu                     8          8           00000000                -
       10     Putih                       9          9           000000000               -
       11     Emas                        -          -              0.1                5%
       12     Perak                       -          -              0.01               10%


                 Biru              Emas        Dari gambar resistor disamping diketahui
                                               bahwa cincin I   = Kuning = 4
                                                      cincin II = Biru     =6
                                                      cincin III = Oranye = 000
                                                      cincin IV = Emas = 5%
  Kuning                                       Maka nilai resistor tersebut adalah
                  Oranye                       46000Ω 5% atau 46K Ω 5%
Sedangkan untuk tahanan tetap yang nilainya terdapat pada badan atau bodi
resistor dapat kita baca dengan cara sebagai berikut :




Arti kode angka dan huruf pada Resistor ini adalah sebagai berikut:
    82KΩ 5% 9132W (82KΩ berarti besarnya resistansi 82KΩ, 5% berarti besarnya
      toleransi 5%, 9132W adalah nomor serinya)
    5W 0,22ΩJ (5W kemampuan daya Resistor besarnya 5W , 0,22Ω berarti besarnya
      resistansi 0,22Ω, J berarti besarnya toleransi 5%)
    5W 22R J       (5W berarti kemampuan daya Resistor besarnya 5 watt, 22R berarti
      besarnya resistansi 22Ω dan J berarti besarnya toleransi 5%)
    5W R1K (5W berarti kemampuan daya Resistor besarnya 5 watt, R1K berarti
      besarnya resistansi 1KΩ)
    RSN 2P 22K K (RSN 2P sebagai nomor seri resistor, 22K berarti besarnya resistansi
      22KΩ dan K berarti besarnya toleransi 5%)


Rangkaian resistor

  a) Rangkaian Seri
      Resistor yang dirangkai seri nilai resistansinya merupakan jumlah dari seluruh
      resistor yang dirangkai.


                       R1        +   R2    +    R3
                   RT = R1 + R2 + R3 ….        RT = Resistansi Total
      Contoh :




      Dari Gambar diatas, maka kita dapat menghitung besar nilai Resistansi totalnya,
      yaitu :
                RT = 1KΩ + 1KΩ + 1KΩ = 3KΩ 5%

  b) Rangkaian Paralel
      Resistor yang diparalel nilai resistansinya akan semakin kecil, terganting dari hasil
      perbandingan nilai masing-masing.
R1 x R 2                                                 1   1      1       1
   RT                     RT    Re sis tan si Total                               ...
           R1 R 2                                           Atau   RT   R1     R2     Rdst


Contoh :                                              R1 1000   5% x 1000    5%
                                              RT
                                                     R 2 1000   5% 1000      5%
                                                     1000000  5%
                                              RT                  500     5%
                                                       2000  5%
                                              1      1    1        1        1
                                             RT      R1   R 2 1000   5% 1000 5%
                                              1         1 1           2
                                                                           500  5%
                                             RT      1000    5% 1000    5%
c) Rangkaian Seri Paralel
        Rangkaian seri paralel adalah merupakan gabungan dari beberapa rangkaian seri
yang diparalel atau beberapa rangkaian paralel yang diseri dan atau kombinasi dari
keduanya. Nilai resistansi seri paralel dihitung berdasarkan analisis rangkaian, melalui
penyederhanaan dan bertahap sesuai kaidah pada rangkaian seri atau paralel.




               RT     R1 RP
                                        RP1 x R 4
                               RP                           RP1 R2 R3
                                        RP1 R 4

   Contoh :




                 RP1 500           1K 2       1K 7

                 RP2 1K            3K        4K

                         RP 2 x 2 K            4K         x 2K     8K
                 RP 3                                                   1.33
                         RP 2 2 K              4K           2K     6K
                 RT     RP1 RP 3
                 RT     1700       5%        1.33     5%
                 RT     1701 .33        5%
2. Resistor Variabel
      Resistor variable disebut juga dengan potensiometer ataupun rheostat, yaitu yang
besarnya resistansi dapat diubah-ubah dengan cara menggeser atau memutar tuas yang
terpasang pada komponen seperti tampak pada gambar 5 di bawah ini




                                                      Gambar 5. Potentio
   Gambar 4. Simbol Variabel Resistor




                                        Gambar 6.
                   Konstruksi dan symbol potentiometer karbon


      Selain potensio tersebut resistor variabel yang sering digunakan adalah Trimpot
dimana resistansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutar atau mentrim. Pada radio
dan televisi, Trimpot digunakan untuk mengatur besaran arus pada rangkaian Oscilator
atau rangkaian Driver berbagai jenis sebagai berikut:




                            Gambar 7 Simbol Trimpot




                      Gambar 8 Bentuk dan Jenis-Jenis Trimpot


Selain Resistor tetap dan Resistor variable, masih ada lagi jenis Resistor yang khusus yang
                                                                         (6)
dibuat untuk keperluan-keperluan tertentu, misalnya nilai hambatannya dipengaruhi oleh
faktor lingkungan, misalnya suhu dan cahaya. Contohnya:
a) Thermistor, nilai hambatannya dipengaruhi oleh suhu.
   1) PTC Thermistor (Positive Temperatur Coefisien)
      Tidak terbuat dari bahan semikonduktor, sehingga makin tinggi suhunya makin
      besar nilai hambatanya.
                                                         Resistansi


                     +tOC



                      (a)
                                                                                Suhu

                                          (b)                           (c)

                  Gambar 9. (a) Simbol (b) Bentuk fisik (c) Karakteristik PTC


   2) NTC Thermistor (Negative Temperatur Coefisien)
      Terbuat dari bahan semikonduktor, sehingga makin tinggi suhunya makin kecil nilai
      hambatannya.
                                                           Resistansi

                    -tOC




                    (a)
                                                                                 Suhu

                                                (b)                       (c)

                    Gambar 10. (a) Simbol (b) Bentuk fisik (c) Karakteristik
                    NTC

b) LDR (Light Dependent Resistor), nilai hambatannya dipengaruhi oleh cahaya.
   Jenis resistor ini memanfaatkan bahan semikonduktor yang karakteristik listriknya
berubah-ubah sesuai dengan cahaya yang diterima. Dua jenis bahan yang sering
digunakan dalam pembuatan LDR adalah Kadmium Sulfida (CdS) dan Kadmium Selenida
(CdSe). Bahan-bahan ini paling sensitif terhadap cahaya dalam spektrum tampak, dengan
puncaknya pada sekitar 0.6 mikrometer untuk CdS dan 0.75 mikrometer untuk CdSe.
Sebuah LDR CdS yang tipikal memiliki resistansi sekitar 1MΩ dalam kondisi gelap gulita
dan kurang dari 1KΩ ketika ditempatkan dibawah sumber cahaya terang. Makin besar
intensitas cahaya yang diterima, nilai hambatan LDR makin kecil.
(a)             (b)

                         Gambar 11 (a) Simbol (b) Bentuk fisik LDR

c) VDR (Voltage Dependent Resistor)
    VDR (Voltage Dependent Resistor), jenis komponen yang satu ini banyak digunakan
pada motor-motor penggerak, misalnya motor penggiling. Resistor kendali tegangan atau
VDR yaitu suatu nilai tahanan yang dikendalikan oleh besar-kecilnya sebuah tegangan,
sehingga semakin besar tegangan maka nilai tahanan yang dihasilkan akan semakin kecil
dan begitu pun sebaliknya. Sifat dari komponen ini adalah semakin tinggi tegangan supply
diantara terminalnya, semakin berkurang nilai resistansinya.


                                V




                             (a)                   (b)

                      Gambar 12 (a) Simbol (b) Bentuk fisik VDR


Semakin kecil nilai toleransi suatu Resistor adalah semakin baik, karena harga
sebenarnya adalah harga yang tertera ± harga toleransinya.

More Related Content

Similar to CARA KERJA RESISTOR

Komponen Elektronika & Alat Ukur.pdf
Komponen Elektronika & Alat Ukur.pdfKomponen Elektronika & Alat Ukur.pdf
Komponen Elektronika & Alat Ukur.pdfMFebriansyah10
 
Elektronik Dasar-resistor.ppsx
Elektronik Dasar-resistor.ppsxElektronik Dasar-resistor.ppsx
Elektronik Dasar-resistor.ppsxyuvent1
 
Elektronik Dasar-resistor.ppsx
Elektronik Dasar-resistor.ppsxElektronik Dasar-resistor.ppsx
Elektronik Dasar-resistor.ppsxyuvent1
 
RESISTOR DAN KAPASITOR
RESISTOR DAN KAPASITORRESISTOR DAN KAPASITOR
RESISTOR DAN KAPASITORAllanIndra
 
Laporan praktikum elektronika_dasar_i
Laporan praktikum elektronika_dasar_iLaporan praktikum elektronika_dasar_i
Laporan praktikum elektronika_dasar_iMohammad Syawal
 
Menjelaskan attenuasi gelombang
Menjelaskan attenuasi gelombangMenjelaskan attenuasi gelombang
Menjelaskan attenuasi gelombangEko Supriyadi
 
4 seri paralel resistor siswa
4 seri paralel resistor siswa4 seri paralel resistor siswa
4 seri paralel resistor siswaEdi Sutanto
 
6 materi komponen elektronika
6 materi komponen elektronika6 materi komponen elektronika
6 materi komponen elektronikaEdi Sutanto
 
Laporan praktikum elka deui
Laporan praktikum elka deuiLaporan praktikum elka deui
Laporan praktikum elka deuiRandi Setiawan
 
Elektronikadasar 110927064702-phpapp01
Elektronikadasar 110927064702-phpapp01Elektronikadasar 110927064702-phpapp01
Elektronikadasar 110927064702-phpapp01yogi aditiya
 

Similar to CARA KERJA RESISTOR (20)

Resistor
ResistorResistor
Resistor
 
Perintang
PerintangPerintang
Perintang
 
elektronik
elektronikelektronik
elektronik
 
Komponen Elektronika & Alat Ukur.pdf
Komponen Elektronika & Alat Ukur.pdfKomponen Elektronika & Alat Ukur.pdf
Komponen Elektronika & Alat Ukur.pdf
 
Pertemuan 5-7.pptx
Pertemuan 5-7.pptxPertemuan 5-7.pptx
Pertemuan 5-7.pptx
 
(2) resistor
(2) resistor(2) resistor
(2) resistor
 
10 arus & rangkaian copy
10 arus & rangkaian   copy10 arus & rangkaian   copy
10 arus & rangkaian copy
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Elektronik Dasar-resistor.ppsx
Elektronik Dasar-resistor.ppsxElektronik Dasar-resistor.ppsx
Elektronik Dasar-resistor.ppsx
 
Elektronik Dasar-resistor.ppsx
Elektronik Dasar-resistor.ppsxElektronik Dasar-resistor.ppsx
Elektronik Dasar-resistor.ppsx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
RESISTOR DAN KAPASITOR
RESISTOR DAN KAPASITORRESISTOR DAN KAPASITOR
RESISTOR DAN KAPASITOR
 
Dasar elektronika
Dasar elektronikaDasar elektronika
Dasar elektronika
 
Laporan praktikum elektronika_dasar_i
Laporan praktikum elektronika_dasar_iLaporan praktikum elektronika_dasar_i
Laporan praktikum elektronika_dasar_i
 
Menjelaskan attenuasi gelombang
Menjelaskan attenuasi gelombangMenjelaskan attenuasi gelombang
Menjelaskan attenuasi gelombang
 
4 seri paralel resistor siswa
4 seri paralel resistor siswa4 seri paralel resistor siswa
4 seri paralel resistor siswa
 
6 materi komponen elektronika
6 materi komponen elektronika6 materi komponen elektronika
6 materi komponen elektronika
 
Laporan praktikum elka deui
Laporan praktikum elka deuiLaporan praktikum elka deui
Laporan praktikum elka deui
 
Resistor (elektro)
Resistor (elektro)Resistor (elektro)
Resistor (elektro)
 
Elektronikadasar 110927064702-phpapp01
Elektronikadasar 110927064702-phpapp01Elektronikadasar 110927064702-phpapp01
Elektronikadasar 110927064702-phpapp01
 

More from Noenu Nurjanna

Karakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta DidikKarakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta DidikNoenu Nurjanna
 
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-10.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-10.docPta20131 1125040020 laporan_praktikum-10.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-10.docNoenu Nurjanna
 
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-9.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-9.docPta20131 1125040020 laporan_praktikum-9.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-9.docNoenu Nurjanna
 
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-11.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-11.docPta20131 1125040020 laporan_praktikum-11.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-11.docNoenu Nurjanna
 
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-8.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-8.docPta20131 1125040020 laporan_praktikum-8.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-8.docNoenu Nurjanna
 
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-5.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-5.docPta20131 1125040020 laporan_praktikum-5.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-5.docNoenu Nurjanna
 
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-4.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-4.docPta20131 1125040020 laporan_praktikum-4.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-4.docNoenu Nurjanna
 
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-3.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-3.docPta20131 1125040020 laporan_praktikum-3.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-3.docNoenu Nurjanna
 
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-2.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-2.docPta20131 1125040020 laporan_praktikum-2.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-2.docNoenu Nurjanna
 
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-6.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-6.docPta20131 1125040020 laporan_praktikum-6.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-6.docNoenu Nurjanna
 
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-1.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-1.docPta20131 1125040020 laporan_praktikum-1.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-1.docNoenu Nurjanna
 

More from Noenu Nurjanna (11)

Karakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta DidikKarakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta Didik
 
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-10.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-10.docPta20131 1125040020 laporan_praktikum-10.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-10.doc
 
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-9.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-9.docPta20131 1125040020 laporan_praktikum-9.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-9.doc
 
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-11.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-11.docPta20131 1125040020 laporan_praktikum-11.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-11.doc
 
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-8.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-8.docPta20131 1125040020 laporan_praktikum-8.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-8.doc
 
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-5.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-5.docPta20131 1125040020 laporan_praktikum-5.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-5.doc
 
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-4.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-4.docPta20131 1125040020 laporan_praktikum-4.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-4.doc
 
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-3.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-3.docPta20131 1125040020 laporan_praktikum-3.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-3.doc
 
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-2.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-2.docPta20131 1125040020 laporan_praktikum-2.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-2.doc
 
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-6.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-6.docPta20131 1125040020 laporan_praktikum-6.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-6.doc
 
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-1.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-1.docPta20131 1125040020 laporan_praktikum-1.doc
Pta20131 1125040020 laporan_praktikum-1.doc
 

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

CARA KERJA RESISTOR

  • 1. RESISTOR A. Bahan Pembuatan Resistor Semikonduktor tipe-p atau tipe-n jika berdiri sendiri tidak lain adalah sebuah resistor. Sama seperti resistor karbon, semikonduktor memiliki resistansi. Cara ini dipakai untuk membuat resistor di dalam sebuah komponen semikonduktor. Namun besar resistansi yang bisa didapat kecil karena terbatas pada volume semikonduktor itu sendiri. Bahan pembuatan sebuah resistor juga selanjutnya akan menjadi jenis resistor tersebut. Sebuah resistor tetap dapat terbuat dari senyawa karbon yang biasa disebut dengan resistor karbon dengan kisaran resistansi 10Ω hinnga 10M Ω, resistor logam dengan kisaran resistansi 1Ω hingga 1MΩ, oksida logam dengan kisaran resistansi 10Ω hinnga 1MΩ, lilitan kawat keramik dengan kisaran resistansi 0,47Ω hingga 22KΩ dan lilitan kawat kaca dengan kisaran resistansi 0,1Ω hingga 22KΩ. Resistor atau Tahanan adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur kuat arus yang mengalir. Resistor disebut juga dengan tahanan atau hambatan, berfungsi untuk menghambat arus listrik yang melewatinya. Semakin besar nilai resistansi sebuah Resistor yang dipasang, semakin kecil arus yang mengalir. Satuan nilai resistansi suatu Resistor adalah Ohm (Ω) diberi lambang huruf R. Ada dua macam Resistor yang dipakai pada teknik listrik dan elektronika, yaitu Resistor tetap dan Resistor variable. B. Macam-macam Resistor : Ada dua macam Resistor yang dipakai pada teknik listrik dan elektronika, yaitu Resistor tetap dan Resistor variable. 1. Resistor Tetap (Fixed Resistor) Resistor tetap (Fixed Resistor) adalah hambatan yang nilai hambatannya tetap. Untuk resistor tetap yang ukuran daya yang kecil, nilai hambatannya ditulis pada bodinya dengan menggunakan kode warna. untuk mengetahui nilai tahanannya, pada bodi Resistor diberi cincin-cincin berwarna yang menyatakan nilai tahanan Resistor. Sedangkan Resistor yang memiliki Daya Besar, 5 Watt, 10 Watt, 15 Watt, 25 Watt atau lebih nilai resistansinya tidak dituliskan dengan kode warna melainkan langsung ditulis dengan angka. Resistor tetap/Fixed Resitor umumnya dibuat dari bahan Karbon, pengkodean nilai resistansinya umumnya ada yang memiliki 4 cincin warna dan ada juga yang memiliki 5 cincin warna.
  • 2. Untuk Resitor dengan toleransi 5% dengan daya 0.5 Watt sampai dengan 3 Watt, dituliskan dengan 4 cincin warna, sedang untuk toleransi 1 % atau 2 % umumnya dengan 5 cincin warna. Gambar 2. Gambar 1. Simbol Fixed Resistor Fixed Resistor 1 KΩ 5%/2 Watt Gambar 3. Gambar 4. Fixed Resistor 133 Ω 3% /25 Watt Fixed Reistor 0.01 Ω 5% /5 Watt 850C Untuk menetukan nilai dari resistor tetap dengan menggunakan cincin warna, maka dapat kita hitung dengan menggunakan tabel panduan kode warna sebagai berikut : Tabel 1: Tabel Kode Warna Resistor Cincin ke- Cincin ke- Cincin ke-3 Cincin ke No Warna Kode 1 2 4 Angka Angka Jumlah nol Toleransi ke-1 ke-2 1 Hitam - 0 - - 2 Coklat 1 1 0 1% 3 Merah 2 2 00 - 4 Oranye 3 3 000 - 5 Kuning 4 4 0000 - 6 Hijau 5 5 00000 - 7 Biru 6 6 000000 - 8 Ungu 7 7 0000000 - 9 Abu-abu 8 8 00000000 - 10 Putih 9 9 000000000 - 11 Emas - - 0.1 5% 12 Perak - - 0.01 10% Biru Emas Dari gambar resistor disamping diketahui bahwa cincin I = Kuning = 4 cincin II = Biru =6 cincin III = Oranye = 000 cincin IV = Emas = 5% Kuning Maka nilai resistor tersebut adalah Oranye 46000Ω 5% atau 46K Ω 5%
  • 3. Sedangkan untuk tahanan tetap yang nilainya terdapat pada badan atau bodi resistor dapat kita baca dengan cara sebagai berikut : Arti kode angka dan huruf pada Resistor ini adalah sebagai berikut:  82KΩ 5% 9132W (82KΩ berarti besarnya resistansi 82KΩ, 5% berarti besarnya toleransi 5%, 9132W adalah nomor serinya)  5W 0,22ΩJ (5W kemampuan daya Resistor besarnya 5W , 0,22Ω berarti besarnya resistansi 0,22Ω, J berarti besarnya toleransi 5%)  5W 22R J (5W berarti kemampuan daya Resistor besarnya 5 watt, 22R berarti besarnya resistansi 22Ω dan J berarti besarnya toleransi 5%)  5W R1K (5W berarti kemampuan daya Resistor besarnya 5 watt, R1K berarti besarnya resistansi 1KΩ)  RSN 2P 22K K (RSN 2P sebagai nomor seri resistor, 22K berarti besarnya resistansi 22KΩ dan K berarti besarnya toleransi 5%) Rangkaian resistor a) Rangkaian Seri Resistor yang dirangkai seri nilai resistansinya merupakan jumlah dari seluruh resistor yang dirangkai. R1 + R2 + R3 RT = R1 + R2 + R3 …. RT = Resistansi Total Contoh : Dari Gambar diatas, maka kita dapat menghitung besar nilai Resistansi totalnya, yaitu : RT = 1KΩ + 1KΩ + 1KΩ = 3KΩ 5% b) Rangkaian Paralel Resistor yang diparalel nilai resistansinya akan semakin kecil, terganting dari hasil perbandingan nilai masing-masing.
  • 4. R1 x R 2 1 1 1 1 RT RT Re sis tan si Total ... R1 R 2 Atau RT R1 R2 Rdst Contoh : R1 1000 5% x 1000 5% RT R 2 1000 5% 1000 5% 1000000 5% RT 500 5% 2000 5% 1 1 1 1 1 RT R1 R 2 1000 5% 1000 5% 1 1 1 2 500 5% RT 1000 5% 1000 5% c) Rangkaian Seri Paralel Rangkaian seri paralel adalah merupakan gabungan dari beberapa rangkaian seri yang diparalel atau beberapa rangkaian paralel yang diseri dan atau kombinasi dari keduanya. Nilai resistansi seri paralel dihitung berdasarkan analisis rangkaian, melalui penyederhanaan dan bertahap sesuai kaidah pada rangkaian seri atau paralel. RT R1 RP RP1 x R 4 RP RP1 R2 R3 RP1 R 4 Contoh : RP1 500 1K 2 1K 7 RP2 1K 3K 4K RP 2 x 2 K 4K x 2K 8K RP 3 1.33 RP 2 2 K 4K 2K 6K RT RP1 RP 3 RT 1700 5% 1.33 5% RT 1701 .33 5%
  • 5. 2. Resistor Variabel Resistor variable disebut juga dengan potensiometer ataupun rheostat, yaitu yang besarnya resistansi dapat diubah-ubah dengan cara menggeser atau memutar tuas yang terpasang pada komponen seperti tampak pada gambar 5 di bawah ini Gambar 5. Potentio Gambar 4. Simbol Variabel Resistor Gambar 6. Konstruksi dan symbol potentiometer karbon Selain potensio tersebut resistor variabel yang sering digunakan adalah Trimpot dimana resistansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutar atau mentrim. Pada radio dan televisi, Trimpot digunakan untuk mengatur besaran arus pada rangkaian Oscilator atau rangkaian Driver berbagai jenis sebagai berikut: Gambar 7 Simbol Trimpot Gambar 8 Bentuk dan Jenis-Jenis Trimpot Selain Resistor tetap dan Resistor variable, masih ada lagi jenis Resistor yang khusus yang (6) dibuat untuk keperluan-keperluan tertentu, misalnya nilai hambatannya dipengaruhi oleh faktor lingkungan, misalnya suhu dan cahaya. Contohnya:
  • 6. a) Thermistor, nilai hambatannya dipengaruhi oleh suhu. 1) PTC Thermistor (Positive Temperatur Coefisien) Tidak terbuat dari bahan semikonduktor, sehingga makin tinggi suhunya makin besar nilai hambatanya. Resistansi +tOC (a) Suhu (b) (c) Gambar 9. (a) Simbol (b) Bentuk fisik (c) Karakteristik PTC 2) NTC Thermistor (Negative Temperatur Coefisien) Terbuat dari bahan semikonduktor, sehingga makin tinggi suhunya makin kecil nilai hambatannya. Resistansi -tOC (a) Suhu (b) (c) Gambar 10. (a) Simbol (b) Bentuk fisik (c) Karakteristik NTC b) LDR (Light Dependent Resistor), nilai hambatannya dipengaruhi oleh cahaya. Jenis resistor ini memanfaatkan bahan semikonduktor yang karakteristik listriknya berubah-ubah sesuai dengan cahaya yang diterima. Dua jenis bahan yang sering digunakan dalam pembuatan LDR adalah Kadmium Sulfida (CdS) dan Kadmium Selenida (CdSe). Bahan-bahan ini paling sensitif terhadap cahaya dalam spektrum tampak, dengan puncaknya pada sekitar 0.6 mikrometer untuk CdS dan 0.75 mikrometer untuk CdSe. Sebuah LDR CdS yang tipikal memiliki resistansi sekitar 1MΩ dalam kondisi gelap gulita dan kurang dari 1KΩ ketika ditempatkan dibawah sumber cahaya terang. Makin besar intensitas cahaya yang diterima, nilai hambatan LDR makin kecil.
  • 7. (a) (b) Gambar 11 (a) Simbol (b) Bentuk fisik LDR c) VDR (Voltage Dependent Resistor) VDR (Voltage Dependent Resistor), jenis komponen yang satu ini banyak digunakan pada motor-motor penggerak, misalnya motor penggiling. Resistor kendali tegangan atau VDR yaitu suatu nilai tahanan yang dikendalikan oleh besar-kecilnya sebuah tegangan, sehingga semakin besar tegangan maka nilai tahanan yang dihasilkan akan semakin kecil dan begitu pun sebaliknya. Sifat dari komponen ini adalah semakin tinggi tegangan supply diantara terminalnya, semakin berkurang nilai resistansinya. V (a) (b) Gambar 12 (a) Simbol (b) Bentuk fisik VDR Semakin kecil nilai toleransi suatu Resistor adalah semakin baik, karena harga sebenarnya adalah harga yang tertera ± harga toleransinya.