SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
LABDAKES
VIRUS
XI.I
TARINI (06)
OLIVERA (10)
NATA (14)
MONA (24)
MONICA (25)
YOGISTHA (41)
VIRUS?
• Virus adalah parasit berukuran mikroskopik
yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus
hanya dapat bereproduksi di dalam material
hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan
sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki
perlengkapan selular untuk bereproduksi
sendiri. Biasanya virus mengandung sejumlah
kecil asam nukleat yang diselubungi semacam
bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid,
glikoprotein, atau kombinasi ketiganya.
Genom virus menyandi baik protein yang
digunakan untuk memuat bahan genetik
maupun protein yang dibutuhkan dalam daur
hidupnya.
CONT…
• Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang
menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak
jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau
fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel
prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
CIRI-CIRI VIRUS
• Merupakan organisasi subrenik (2-20mm) jauh lebih kecil dari bakteri
sehingga hanya dapat di lihat dengan mikroskop elektron.
• Mempunyai sifat antara benda hidup dan benda tak hidup, yaitu
dengan memperbanyak diri tetapi tidak melakukan metablisme dan
sangat tergantung pada hospesnya (bersifat farasit).
• Tidak memilki bagian-bagian sel, sehingga tidak dapat di sebutkan sel.
• Virus hanya memilki asam nukleat (DNA atau RNA) sehingga dapat
hidup pada sel hidup (parasit obligat).
CONT…
• Virus dapat melalui saringan yang sangat halus (saringan
keramik) sehingga virus dapat lolos dari saringan bakteri.
• Virus mempunyai dua fase di dalam hidupnya. Yaitu fase di
dalam sel hidup dan fase diluar sel hidup.
• Bentuk virus bulat, oval memanjang, batang, dan seperti huruf T.
• Virus dapat menghasilkan antibiotik/ vaksin.
KLASIFIKASI VIRUS
• Menurut klasifikasi Bergey, virus termasuk ke dalam divisio
Protophyta, kelas Mikrotatobiotes dan ordo Virales (Virus). Pada
tahun 1976 ICTV (International Commite on Taxonomy of Virus)
mempublikasikan bahwa virus diklasifikasikan struktur dan
komposisi tubuh, yakni berdasarkan kandungan asam. Pada
dasarnya virus dibedakan atas dua golongan yaitu virus DNA dan
virus RNA.
VIRUS DNA
Virus DNA mempunyai beberapa famili:
• Famili Parvoviridae seperti genus Parvovirus
• Famili Papovaviridae seperti genus Aviadenovirus
• Famili Adenoviridae seperti genus Mastadenovirus
• Famili Herpesviridae seperti genus Herpesvirus
• Famili Iridoviridae seperti genus Iridovirus
• Famili Poxviridae seperti genus Orthopoxvirus
VIRUS RNA
Virus RNA mempunyai beberapa famili:
• Famili Picornaviridae seperti genus Enterivirus
• Famili Reoviridae seperti genus Reovirus
• Famili Togaviridae seperti genus Alphavirus
• Famili Paramyvoviridae seperti genus Pneumovirus
• Famili Orthomyxoviridae seperti genus Influensavirus
• Famili Retroviridae seperti genus Leukovirus
• Famili Rhabdoviridae seperti genus Lyssavirus
• Famili Arenaviridae seperti genus Arenavirus
REPRODUKSI VIRUS
Cara reproduksi virus dikenal sebagai proliferasi yang terdiri dari:
1. Daur litik (litic cycle)
• Fase Adsorbsi (fase penempelan): Ditandai dengan melekatnya ekor
virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan enzim
lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada
dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus.
• Fase Injeksi (memasukkan asam inti): Setelah terbentuk lubang pada
sel bakteri maka virus akan memasukkan asam inti (DNA) ke dalam
tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan
berfungsi lagi.
CONT…
• Fase Sintesis (pembentukan): DNA virus akan mempengaruhi
DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga
terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak
berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai
kapsid virus, dalam kendali DNA virus.
• Fase Asemblin (perakitan): Bagian-bagian virus yang telah
terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi virus sempurna.
Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100-200 buah dalam satu
daur litik.
• Fase Litik (pemecahan sel inang): Ketika perakitan selesai, maka
virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim
lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru
CONT…
2. Daur lisogenik (lisogenic cycle)
• Fase Penggabungan: Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus
harus memutus DNA bakteri, kemudian DNA virus menyisip di antara
benang DNA bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di
dalam DNA bakteri terkandung materi genetik virus.
• Fase Pembelahan: Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut
profag. Kemudian DNA bakteri mereplikasi untuk melakukan
pembelahan.
• Fase Sintesis: DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk
bagian-bagian virus.
• Fase Perakitan: Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan
kemudian DNA masuk ke dalam akan membentuk virus baru
• Fase Litik: Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus
yang terlepas dari inang akan mencari inang baru.
PENYAKIT AKIBAT VIRUS
1. CACAR
Cacar air adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus, yang disebut virus varicella-zoster. Cacar
hanya mengidap manusia sekali selama hidup.
Disarankan untuk menjaga kekebalan tubuh untuk
menghindari virus ini. Gejalanya adalah; demam,
pilek, lemah, letih, lesu dan kemudian muncul ruam
kemerahan di tubuh berisi cairan. Cacar air ini akan
sembuh dengan sendirinya, jangan berusaha untuk
memecah cacar air tersebut, karena akan
meninggalkan bekas luka. Penderita hendaknya
dikarantina agar tidak menulari orang lain, dan
usahakan tetap mandi agar terhindar kuman dan
bakteri yang berkembang biak pada kulit.
2. HERPES
Herpes adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
herpes simpleks. Herpes dapat menyerang kulit,
mulut dan alat kelamin (herpes genetalis). Herpes
dikenal dengan penyakit radang pada kulit yang
ditandai dengan ruam kemerahan dengan
gelembung-gelembung berisi air yang mengelompok.
Herpes menular melalui kontak langsung atau melalui
bersin, batuk, pakaian yang terkena cairan dari
herpes. Cara menangani herpes adalah menjaga
agar gelembung tersebut tidak pecah agar tidak
mejnadi jalan masuknya kuman atau bakteri.
3. KUTIL
Kutil merupakan suatu jaringan yang tumbuh dan
terinfeksi oleh Human Papilloma Virus (HPV) pada sel
kulit, sehingga menyebabkan sel tersebut tumbuh dengan
cepat dan membentuk tonjolan yang tidak menyenangkan
untuk dilihat. Pada umumnya kutil bisa menyebar secara
meluas dengan kontak fisik secara langsung dan apabila
dibersihkan bisa berakibat kutil balik lagi dan semakin
memburuk. Tidak hanya terjadi pada bagian telapak kaki,
kutil juga bisa menyebar ke bagian kulit yang lainnya,
seperti pada jari-jari tangan maupun kaki, siku, lutut, alat
kelamin atau bagian lain dari kulit. Untuk cara
menghilangkan kutil kita bisa menggunakan konsep atau
cara alami.
4. MOLLUSCUM CONTAGIOSUM (MC)
Molluscum contagiosum (MC) adalah infeksi virus pada
kulit atau kadang-kadang pada membran mukosa. MC hanya
menjangkiti manusia, seperti cacar. Namun, ada beberapa
jenis virus-virus pox yang menjangkiti banyak mamalia. MC
yang menjangkiti manusia adalah sebuah jenis virus DNA
poxvirus yang disebut molluscum contagiosum virus (MCV).
Ada empat jenis MCV, MCV-1 sampai 4; MCV-1 adalah yang
paling lazim dan MCV-2 terlihat pada orang dewasa dan
biasanya ditularkan lewat hubungan seksual. Infeksi MC
paling umum pada anak-anak berusia satu sampai sepuluh
tahun. MC dapat mempengaruhi setiap daerah kulit namun
yang paling umum terdapat pada badan, lengan, dan kaki. Hal
ini menyebar melalui kontak langsung atau pemakaian
bersama barang-barang seperti pakaian atau handuk.
5. HEPATITIS
Hepatitis adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus hepatitis a, b, non
a dan non b. hepatitis dikenal dengan
penyakit kuning atau liver karena virus
ini menyerang hati. penyebab penyakit
hepatitis adalah terinfeksi virus, adanya
gangguan metabolisme tubuh,
mengkonsumsi alkohol, autoimun,
komplikasi karena penyakit lain, terlalu
banyak dan sering mengkonsumsi obat-
obatan dll.
SEROLOGI
Serologi ialah ilmu yang mempelajari reaksi antigen antibody secara
invitro. Untuk dapat menegakkan diagnose suatu penyakit infeksi, kita
harus dapat mengisolasi atau menemukan kuman penyebabnya.
Proses isolasi atau menemukan kuman tersebut memakan waktu
yang cukup lama dan sulit dalam pelaksanaannya. Proses untuk
menemukan atau mendeteksi adanya antigen dan antibody tersebut
yang selanjutnya kita kenal dengan pemeriksaan serologi. Beberapa
contoh pemeriksaan serologi adalah: Widal, VDRL, Toxoplasmosis,
Hepatitis, AIDS, dsb
PEMERIKSAAN SEROLOGI HEPATITIS A
Diagnosis hepatitis A akut berdasarkan hasil laboratorium adalah tes
serologi untuk imunoglobulin M (lgM) terhadap virus hepatitis A. lgM
antivirus hepatitis A positif pada saat awal gejala dan biasanya disertai
dengan peningkatan kadar serum alanin amintransferase (ALT/SGPT). Jika
telah terjadi penyembuhan, antibodi lgM akan menghilang dan akan muncul
antibodi lgG. Adanya antibodi lgG menunjukkan bahwa penderita pernah
terkena hepatitis A. Jika seseorang terkena hepatitis A maka pada
pemeriksaan laboratorium ditemukan beberapa diagnosis berikut.
1) Serum lgM anti-VHA positif.
2) Kadar serum bilirubin, gamma globulin, ALT, dan AST meningkat ringan.
3) Kadar alkalin fosfatase, gamma glutamil transferase, dan total bilirubin
meningkat pada penderita yang kuning.
PEMERIKSAAN SEROLOGI HEPATITIS B
1) HBsAg (antigen permukaan virus hepatitis B) merupakan material
permukaan/kulit VHB, mengandung protein yang dibuat oleh sel hati yang
terinfeksi VHB. Jika hasil tes HbsAg positif artinya individu tersebut terinfeksi
VHB, menderita hepatitis B akut, karier. atau pun hepatitis B kronis. HbsAg
positif setelah 6 minggu terinfeksi virus hepatitis B dan menghilang dalam 3
bulan. Bila hasil menetap setelah lebih dari 6 bulan artinya hepatitis telah
berkembang menjadi kronis atau karier.
2) Anti-HBsAg (antibodi terhadap HbsAg) merupakan antibodi terhadap HbsAg
yang menunjukkan adanya antibodi terhadap VHB. Antibodi ini memberikan
perlindungan terhadap penyakit hepatitis B. Jika tes antiHBsAg positif artinya
individu itu telah mendapat vaksin VHB, atau pernah mendapat
imunoglobulin, atau juga bayi yang mendapat kekebalan dari ibunya. Anti-
HbsAg yang positif pada individu yang tidak pernah mendapat imunisasi
hepatitis B menunjukkan individu tersebut pernah terinfeksi VHB.
3) HBeAg (antigen VHB) merupakan antigen e VHB yang berada di dalam darah. Bila
positif menunjukkan virus sedang replikasi dan infeksi terus berlanjut. Apabila hasil
positif menetap sampai 10 minggu akan berlanjut menjadi hepatitis B kronis. Individu
yang positif HbeAg dalam keadaan infeksius dan dapat menularkan penyakitnya baik
terhadap orang lain, maupun ibu ke janinnya.
4) Anti-HBe (antibodi HBeAg) merupakan antibodi terhadap antigen HbeAg yang
dibentuk oleh tubuh. Apabila anti-HBeAg positif artinya VHB dalam keadaan fase non-
replikatif.
5) HBcAg (antigen core VHB) merupakan antigen core (inti) VHB yang berupa protein
dan dibuat dalam inti sel hati yang terinfeksi VHB. HBcAg positif menunjukkan
keberadaan potein dari inti VHB.
6) Anti-HBc (antibodi terhadap antigen inti hepatitis B) merupakan antibodi terhadap
HBcAg dan cenderung menetap sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
Antibodi ini ada dua tipe yaitu IgM anti-HBc dan IgG anti-HBc. IgM anti-HBc tinggi
artinya infeksi akut, IgG anti-HBc positif dengan IgM anti-HBc yang negatif
menunjukkan infeksi kronis atau pernah terinfeksi VHB.
PEMERIKSAAN SEROLOGI HEPATITIS B
PEMERIKSAAN SEROLOGI DEMAM TIFOID
1. Uji Widal merupakan suatu metode serologi baku dan rutin digunakan sejak tahun
1896. Prinsip uji Widal adalah memeriksa reaksi antara antibodi aglutinin dalam serum
penderita yang telah mengalami pengenceran berbeda-beda terhadap antigen somatik
(O) dan flagela (H) yang ditambahkan dalam jumlah yang sama sehingga terjadi
aglutinasi. Pengenceran tertinggi yang masih menimbulkan aglutinasi menunjukkan
titer antibodi dalam serum.
2. Tes TUBEX® merupakan tes aglutinasi kompetitif semi kuantitatif yang sederhana
dan cepat (kurang lebih 2 menit) dengan menggunakan partikel yang berwarna untuk
meningkatkan sensitivitas. Spesifisitas ditingkatkan dengan menggunakan antigen O9
yang benar-benar spesifik yang hanya ditemukan pada Salmonella serogrup D. Tes ini
sangat akurat dalam diagnosis infeksi akut karena hanya mendeteksi adanya antibodi
IgM dan tidak mendeteksi antibodi IgG dalam waktu beberapa menit. Walaupun belum
banyak penelitian yang menggunakan tes TUBEX® ini, beberapa penelitian
pendahuluan menyimpulkan bahwa tes ini mempunyai sensitivitas dan spesifisitas
yang lebih baik daripada uji Widal.
CONT…
3. Metode Enzyme Immunoassay Dot didasarkan pada
metode untuk melacak antibodi spesifik IgM dan IgG terhadap
antigen OMP 50 kD S. typhi. Deteksi terhadap IgM
menunjukkan fase awal infeksi pada demam tifoid akut
sedangkan deteksi terhadap IgM dan IgG menunjukkan
demam tifoid pada fase pertengahan infeksi. Pada daerah
endemis dimana didapatkan tingkat transmisi demam tifoid
yang tinggi akan terjadi peningkatan deteksi IgG spesifik akan
tetapi tidak dapat membedakan antara kasus akut,
konvalesen dan reinfeksi
CONT…
4. Metode Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) dipakai
untuk melacak antibodi IgG, IgM dan IgA terhadap antigen LPS O9,
antibodi IgG terhadap antigen flagella d (Hd) dan antibodi terhadap
antigen Vi S. typhi. Uji ELISA yang sering dipakai untuk mendeteksi
adanya antigen S. typhi dalam spesimen klinis adalah double
antibody sandwich ELISA. Pemeriksaan terhadap antigen Vi urine
ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut akan tetapi tampaknya
cukup menjanjikan, terutama bila dilakukan pada minggu pertama
sesudah panas timbul, namun juga perlu diperhitungkan adanya
nilai positif juga pada kasus dengan Brucellosis.
5. Pemeriksaan Dipstick, Uji serologis dengan pemeriksaan dipstik
dikembangkan di Belanda dimana dapat mendeteksi antibodi IgM
spesifik terhadap antigen LPS S. typhi dengan menggunakan membran
nitroselulosa yang mengandung antigen S. typhi sebagai pita
pendeteksi dan antibodi IgM anti-human immobilized sebagai reagen
kontrol. Pemeriksaan ini menggunakan komponen yang sudah
distabilkan, tidak memerlukan alat yang spesifik dan dapat digunakan di
tempat yang tidak mempunyai fasilitas laboratorium yang lengkap.
Uji ini terbukti mudah dilakukan, hasilnya cepat dan dapat diandalkan
dan mungkin lebih besar manfaatnya pada penderita yang menunjukkan
gambaran klinis tifoid dengan hasil kultur negatif atau di tempat dimana
penggunaan antibiotika tinggi dan tidak tersedia perangkat pemeriksaan
kultur secara luas
CONT…
Thanks…

More Related Content

What's hot (19)

Soal soal virologi fix
Soal soal virologi fixSoal soal virologi fix
Soal soal virologi fix
 
Ppt Virus
Ppt VirusPpt Virus
Ppt Virus
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Virologi
VirologiVirologi
Virologi
 
Mikrobiologi virus
Mikrobiologi  virusMikrobiologi  virus
Mikrobiologi virus
 
Materi virus
Materi virusMateri virus
Materi virus
 
37. lulu fauziah
37. lulu fauziah37. lulu fauziah
37. lulu fauziah
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Bab virus kelas 1
Bab virus kelas 1Bab virus kelas 1
Bab virus kelas 1
 
Morfologi virus
Morfologi virusMorfologi virus
Morfologi virus
 
Virologi
VirologiVirologi
Virologi
 
Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3
 
materi virus pokok bahasan mata kuliah parasitologi ,fakultas mipa univ PGRI-NTT
materi virus pokok bahasan mata kuliah parasitologi ,fakultas mipa univ PGRI-NTTmateri virus pokok bahasan mata kuliah parasitologi ,fakultas mipa univ PGRI-NTT
materi virus pokok bahasan mata kuliah parasitologi ,fakultas mipa univ PGRI-NTT
 
Ba virus
Ba  virusBa  virus
Ba virus
 
Konsep dasar virologi
Konsep dasar virologiKonsep dasar virologi
Konsep dasar virologi
 
PowerPoint Replikasi Virus
PowerPoint Replikasi VirusPowerPoint Replikasi Virus
PowerPoint Replikasi Virus
 
PPT VIRUS
PPT VIRUSPPT VIRUS
PPT VIRUS
 
Bab 2 virus by poslen simbolon,S.Pd
Bab 2 virus by poslen simbolon,S.PdBab 2 virus by poslen simbolon,S.Pd
Bab 2 virus by poslen simbolon,S.Pd
 
Klasifikasi virus
Klasifikasi virus Klasifikasi virus
Klasifikasi virus
 

Similar to VIRUS DAN PENYAKITNYA

Similar to VIRUS DAN PENYAKITNYA (20)

37. lulu fauziah
37. lulu fauziah37. lulu fauziah
37. lulu fauziah
 
Virus 2
Virus 2Virus 2
Virus 2
 
Virus kelas X
Virus kelas XVirus kelas X
Virus kelas X
 
37. lulu fauziah
37. lulu fauziah37. lulu fauziah
37. lulu fauziah
 
Biologi - VIRUS
Biologi - VIRUSBiologi - VIRUS
Biologi - VIRUS
 
Biologi - Virus kelas X SMA sem.1
Biologi - Virus kelas X SMA sem.1Biologi - Virus kelas X SMA sem.1
Biologi - Virus kelas X SMA sem.1
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Interaksi Obat antivirus yang digunakan pada masyarakat[ 1].pptx
Interaksi Obat antivirus yang digunakan pada masyarakat[ 1].pptxInteraksi Obat antivirus yang digunakan pada masyarakat[ 1].pptx
Interaksi Obat antivirus yang digunakan pada masyarakat[ 1].pptx
 
Virus bagian 1
Virus bagian 1Virus bagian 1
Virus bagian 1
 
biologicalvirus-130729223419-phpapp02.pptx
biologicalvirus-130729223419-phpapp02.pptxbiologicalvirus-130729223419-phpapp02.pptx
biologicalvirus-130729223419-phpapp02.pptx
 
Bab ii virus
Bab ii virusBab ii virus
Bab ii virus
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
PPT Bab 2 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 2 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptxPPT Bab 2 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 2 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
 
Ppt media juspa
Ppt media juspaPpt media juspa
Ppt media juspa
 
Ppt media juspa
Ppt media juspaPpt media juspa
Ppt media juspa
 
Virologi. bag 1
Virologi.  bag 1Virologi.  bag 1
Virologi. bag 1
 
Plaque
PlaquePlaque
Plaque
 
Materi biologi - Virus .ppt presentation
Materi biologi - Virus .ppt presentationMateri biologi - Virus .ppt presentation
Materi biologi - Virus .ppt presentation
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

VIRUS DAN PENYAKITNYA

  • 1. LABDAKES VIRUS XI.I TARINI (06) OLIVERA (10) NATA (14) MONA (24) MONICA (25) YOGISTHA (41)
  • 2. VIRUS? • Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
  • 3. CONT… • Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
  • 4. CIRI-CIRI VIRUS • Merupakan organisasi subrenik (2-20mm) jauh lebih kecil dari bakteri sehingga hanya dapat di lihat dengan mikroskop elektron. • Mempunyai sifat antara benda hidup dan benda tak hidup, yaitu dengan memperbanyak diri tetapi tidak melakukan metablisme dan sangat tergantung pada hospesnya (bersifat farasit). • Tidak memilki bagian-bagian sel, sehingga tidak dapat di sebutkan sel. • Virus hanya memilki asam nukleat (DNA atau RNA) sehingga dapat hidup pada sel hidup (parasit obligat).
  • 5. CONT… • Virus dapat melalui saringan yang sangat halus (saringan keramik) sehingga virus dapat lolos dari saringan bakteri. • Virus mempunyai dua fase di dalam hidupnya. Yaitu fase di dalam sel hidup dan fase diluar sel hidup. • Bentuk virus bulat, oval memanjang, batang, dan seperti huruf T. • Virus dapat menghasilkan antibiotik/ vaksin.
  • 6. KLASIFIKASI VIRUS • Menurut klasifikasi Bergey, virus termasuk ke dalam divisio Protophyta, kelas Mikrotatobiotes dan ordo Virales (Virus). Pada tahun 1976 ICTV (International Commite on Taxonomy of Virus) mempublikasikan bahwa virus diklasifikasikan struktur dan komposisi tubuh, yakni berdasarkan kandungan asam. Pada dasarnya virus dibedakan atas dua golongan yaitu virus DNA dan virus RNA.
  • 7. VIRUS DNA Virus DNA mempunyai beberapa famili: • Famili Parvoviridae seperti genus Parvovirus • Famili Papovaviridae seperti genus Aviadenovirus • Famili Adenoviridae seperti genus Mastadenovirus • Famili Herpesviridae seperti genus Herpesvirus • Famili Iridoviridae seperti genus Iridovirus • Famili Poxviridae seperti genus Orthopoxvirus
  • 8. VIRUS RNA Virus RNA mempunyai beberapa famili: • Famili Picornaviridae seperti genus Enterivirus • Famili Reoviridae seperti genus Reovirus • Famili Togaviridae seperti genus Alphavirus • Famili Paramyvoviridae seperti genus Pneumovirus • Famili Orthomyxoviridae seperti genus Influensavirus • Famili Retroviridae seperti genus Leukovirus • Famili Rhabdoviridae seperti genus Lyssavirus • Famili Arenaviridae seperti genus Arenavirus
  • 9. REPRODUKSI VIRUS Cara reproduksi virus dikenal sebagai proliferasi yang terdiri dari: 1. Daur litik (litic cycle) • Fase Adsorbsi (fase penempelan): Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus. • Fase Injeksi (memasukkan asam inti): Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam inti (DNA) ke dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi.
  • 10. CONT… • Fase Sintesis (pembentukan): DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus. • Fase Asemblin (perakitan): Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi virus sempurna. Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100-200 buah dalam satu daur litik. • Fase Litik (pemecahan sel inang): Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru
  • 11. CONT… 2. Daur lisogenik (lisogenic cycle) • Fase Penggabungan: Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri, kemudian DNA virus menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri terkandung materi genetik virus. • Fase Pembelahan: Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA bakteri mereplikasi untuk melakukan pembelahan. • Fase Sintesis: DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian virus. • Fase Perakitan: Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke dalam akan membentuk virus baru • Fase Litik: Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas dari inang akan mencari inang baru.
  • 12. PENYAKIT AKIBAT VIRUS 1. CACAR Cacar air adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, yang disebut virus varicella-zoster. Cacar hanya mengidap manusia sekali selama hidup. Disarankan untuk menjaga kekebalan tubuh untuk menghindari virus ini. Gejalanya adalah; demam, pilek, lemah, letih, lesu dan kemudian muncul ruam kemerahan di tubuh berisi cairan. Cacar air ini akan sembuh dengan sendirinya, jangan berusaha untuk memecah cacar air tersebut, karena akan meninggalkan bekas luka. Penderita hendaknya dikarantina agar tidak menulari orang lain, dan usahakan tetap mandi agar terhindar kuman dan bakteri yang berkembang biak pada kulit.
  • 13. 2. HERPES Herpes adalah penyakit yang disebabkan oleh virus herpes simpleks. Herpes dapat menyerang kulit, mulut dan alat kelamin (herpes genetalis). Herpes dikenal dengan penyakit radang pada kulit yang ditandai dengan ruam kemerahan dengan gelembung-gelembung berisi air yang mengelompok. Herpes menular melalui kontak langsung atau melalui bersin, batuk, pakaian yang terkena cairan dari herpes. Cara menangani herpes adalah menjaga agar gelembung tersebut tidak pecah agar tidak mejnadi jalan masuknya kuman atau bakteri.
  • 14. 3. KUTIL Kutil merupakan suatu jaringan yang tumbuh dan terinfeksi oleh Human Papilloma Virus (HPV) pada sel kulit, sehingga menyebabkan sel tersebut tumbuh dengan cepat dan membentuk tonjolan yang tidak menyenangkan untuk dilihat. Pada umumnya kutil bisa menyebar secara meluas dengan kontak fisik secara langsung dan apabila dibersihkan bisa berakibat kutil balik lagi dan semakin memburuk. Tidak hanya terjadi pada bagian telapak kaki, kutil juga bisa menyebar ke bagian kulit yang lainnya, seperti pada jari-jari tangan maupun kaki, siku, lutut, alat kelamin atau bagian lain dari kulit. Untuk cara menghilangkan kutil kita bisa menggunakan konsep atau cara alami.
  • 15. 4. MOLLUSCUM CONTAGIOSUM (MC) Molluscum contagiosum (MC) adalah infeksi virus pada kulit atau kadang-kadang pada membran mukosa. MC hanya menjangkiti manusia, seperti cacar. Namun, ada beberapa jenis virus-virus pox yang menjangkiti banyak mamalia. MC yang menjangkiti manusia adalah sebuah jenis virus DNA poxvirus yang disebut molluscum contagiosum virus (MCV). Ada empat jenis MCV, MCV-1 sampai 4; MCV-1 adalah yang paling lazim dan MCV-2 terlihat pada orang dewasa dan biasanya ditularkan lewat hubungan seksual. Infeksi MC paling umum pada anak-anak berusia satu sampai sepuluh tahun. MC dapat mempengaruhi setiap daerah kulit namun yang paling umum terdapat pada badan, lengan, dan kaki. Hal ini menyebar melalui kontak langsung atau pemakaian bersama barang-barang seperti pakaian atau handuk.
  • 16. 5. HEPATITIS Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis a, b, non a dan non b. hepatitis dikenal dengan penyakit kuning atau liver karena virus ini menyerang hati. penyebab penyakit hepatitis adalah terinfeksi virus, adanya gangguan metabolisme tubuh, mengkonsumsi alkohol, autoimun, komplikasi karena penyakit lain, terlalu banyak dan sering mengkonsumsi obat- obatan dll.
  • 17. SEROLOGI Serologi ialah ilmu yang mempelajari reaksi antigen antibody secara invitro. Untuk dapat menegakkan diagnose suatu penyakit infeksi, kita harus dapat mengisolasi atau menemukan kuman penyebabnya. Proses isolasi atau menemukan kuman tersebut memakan waktu yang cukup lama dan sulit dalam pelaksanaannya. Proses untuk menemukan atau mendeteksi adanya antigen dan antibody tersebut yang selanjutnya kita kenal dengan pemeriksaan serologi. Beberapa contoh pemeriksaan serologi adalah: Widal, VDRL, Toxoplasmosis, Hepatitis, AIDS, dsb
  • 18. PEMERIKSAAN SEROLOGI HEPATITIS A Diagnosis hepatitis A akut berdasarkan hasil laboratorium adalah tes serologi untuk imunoglobulin M (lgM) terhadap virus hepatitis A. lgM antivirus hepatitis A positif pada saat awal gejala dan biasanya disertai dengan peningkatan kadar serum alanin amintransferase (ALT/SGPT). Jika telah terjadi penyembuhan, antibodi lgM akan menghilang dan akan muncul antibodi lgG. Adanya antibodi lgG menunjukkan bahwa penderita pernah terkena hepatitis A. Jika seseorang terkena hepatitis A maka pada pemeriksaan laboratorium ditemukan beberapa diagnosis berikut. 1) Serum lgM anti-VHA positif. 2) Kadar serum bilirubin, gamma globulin, ALT, dan AST meningkat ringan. 3) Kadar alkalin fosfatase, gamma glutamil transferase, dan total bilirubin meningkat pada penderita yang kuning.
  • 19. PEMERIKSAAN SEROLOGI HEPATITIS B 1) HBsAg (antigen permukaan virus hepatitis B) merupakan material permukaan/kulit VHB, mengandung protein yang dibuat oleh sel hati yang terinfeksi VHB. Jika hasil tes HbsAg positif artinya individu tersebut terinfeksi VHB, menderita hepatitis B akut, karier. atau pun hepatitis B kronis. HbsAg positif setelah 6 minggu terinfeksi virus hepatitis B dan menghilang dalam 3 bulan. Bila hasil menetap setelah lebih dari 6 bulan artinya hepatitis telah berkembang menjadi kronis atau karier. 2) Anti-HBsAg (antibodi terhadap HbsAg) merupakan antibodi terhadap HbsAg yang menunjukkan adanya antibodi terhadap VHB. Antibodi ini memberikan perlindungan terhadap penyakit hepatitis B. Jika tes antiHBsAg positif artinya individu itu telah mendapat vaksin VHB, atau pernah mendapat imunoglobulin, atau juga bayi yang mendapat kekebalan dari ibunya. Anti- HbsAg yang positif pada individu yang tidak pernah mendapat imunisasi hepatitis B menunjukkan individu tersebut pernah terinfeksi VHB.
  • 20. 3) HBeAg (antigen VHB) merupakan antigen e VHB yang berada di dalam darah. Bila positif menunjukkan virus sedang replikasi dan infeksi terus berlanjut. Apabila hasil positif menetap sampai 10 minggu akan berlanjut menjadi hepatitis B kronis. Individu yang positif HbeAg dalam keadaan infeksius dan dapat menularkan penyakitnya baik terhadap orang lain, maupun ibu ke janinnya. 4) Anti-HBe (antibodi HBeAg) merupakan antibodi terhadap antigen HbeAg yang dibentuk oleh tubuh. Apabila anti-HBeAg positif artinya VHB dalam keadaan fase non- replikatif. 5) HBcAg (antigen core VHB) merupakan antigen core (inti) VHB yang berupa protein dan dibuat dalam inti sel hati yang terinfeksi VHB. HBcAg positif menunjukkan keberadaan potein dari inti VHB. 6) Anti-HBc (antibodi terhadap antigen inti hepatitis B) merupakan antibodi terhadap HBcAg dan cenderung menetap sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Antibodi ini ada dua tipe yaitu IgM anti-HBc dan IgG anti-HBc. IgM anti-HBc tinggi artinya infeksi akut, IgG anti-HBc positif dengan IgM anti-HBc yang negatif menunjukkan infeksi kronis atau pernah terinfeksi VHB. PEMERIKSAAN SEROLOGI HEPATITIS B
  • 21. PEMERIKSAAN SEROLOGI DEMAM TIFOID 1. Uji Widal merupakan suatu metode serologi baku dan rutin digunakan sejak tahun 1896. Prinsip uji Widal adalah memeriksa reaksi antara antibodi aglutinin dalam serum penderita yang telah mengalami pengenceran berbeda-beda terhadap antigen somatik (O) dan flagela (H) yang ditambahkan dalam jumlah yang sama sehingga terjadi aglutinasi. Pengenceran tertinggi yang masih menimbulkan aglutinasi menunjukkan titer antibodi dalam serum. 2. Tes TUBEX® merupakan tes aglutinasi kompetitif semi kuantitatif yang sederhana dan cepat (kurang lebih 2 menit) dengan menggunakan partikel yang berwarna untuk meningkatkan sensitivitas. Spesifisitas ditingkatkan dengan menggunakan antigen O9 yang benar-benar spesifik yang hanya ditemukan pada Salmonella serogrup D. Tes ini sangat akurat dalam diagnosis infeksi akut karena hanya mendeteksi adanya antibodi IgM dan tidak mendeteksi antibodi IgG dalam waktu beberapa menit. Walaupun belum banyak penelitian yang menggunakan tes TUBEX® ini, beberapa penelitian pendahuluan menyimpulkan bahwa tes ini mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang lebih baik daripada uji Widal.
  • 22. CONT… 3. Metode Enzyme Immunoassay Dot didasarkan pada metode untuk melacak antibodi spesifik IgM dan IgG terhadap antigen OMP 50 kD S. typhi. Deteksi terhadap IgM menunjukkan fase awal infeksi pada demam tifoid akut sedangkan deteksi terhadap IgM dan IgG menunjukkan demam tifoid pada fase pertengahan infeksi. Pada daerah endemis dimana didapatkan tingkat transmisi demam tifoid yang tinggi akan terjadi peningkatan deteksi IgG spesifik akan tetapi tidak dapat membedakan antara kasus akut, konvalesen dan reinfeksi
  • 23. CONT… 4. Metode Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) dipakai untuk melacak antibodi IgG, IgM dan IgA terhadap antigen LPS O9, antibodi IgG terhadap antigen flagella d (Hd) dan antibodi terhadap antigen Vi S. typhi. Uji ELISA yang sering dipakai untuk mendeteksi adanya antigen S. typhi dalam spesimen klinis adalah double antibody sandwich ELISA. Pemeriksaan terhadap antigen Vi urine ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut akan tetapi tampaknya cukup menjanjikan, terutama bila dilakukan pada minggu pertama sesudah panas timbul, namun juga perlu diperhitungkan adanya nilai positif juga pada kasus dengan Brucellosis.
  • 24. 5. Pemeriksaan Dipstick, Uji serologis dengan pemeriksaan dipstik dikembangkan di Belanda dimana dapat mendeteksi antibodi IgM spesifik terhadap antigen LPS S. typhi dengan menggunakan membran nitroselulosa yang mengandung antigen S. typhi sebagai pita pendeteksi dan antibodi IgM anti-human immobilized sebagai reagen kontrol. Pemeriksaan ini menggunakan komponen yang sudah distabilkan, tidak memerlukan alat yang spesifik dan dapat digunakan di tempat yang tidak mempunyai fasilitas laboratorium yang lengkap. Uji ini terbukti mudah dilakukan, hasilnya cepat dan dapat diandalkan dan mungkin lebih besar manfaatnya pada penderita yang menunjukkan gambaran klinis tifoid dengan hasil kultur negatif atau di tempat dimana penggunaan antibiotika tinggi dan tidak tersedia perangkat pemeriksaan kultur secara luas CONT…