SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
Studi kemiskinan dan ketimpangan di Indonesia

Hasil studi Sumarto (2002) dari SMERU Research Institute yang dilakukan di 100
desa yang hasilnya antara lain :
   1. Terdapat hubungan negative yang sangat kuat antara pertumbuhan dan
       kemiskinan -> ketika perekonomian tumbuh, kemiskinan berkurang.
   2. Pertumbuhan tidak mengurangi kemiskinan secara permanen. Walaupun
       terjadi pertumbuhan dalam jangka panjang selama periode sebelum krisis,
       banyak masyarakat yang tetap rentan terhadap kemiskinan
   3. Pengurangan ketimpangan mengurangi kemiskinan secara signifikan
       sehingga sangat penting untuk mencegah pertumbuhan yang
       meningkatkan ketimpangan
   4. Memberikan akses terhadap capital untuk golongan masyarakat miskin
       dapat mengurangi kesenjangan, merangsang pertumbuhan dan
       mengurangi kemiskinan.

Kendala-kendala dalam upaya penanggulangan kemiskinan
   1. Kendala struktural
   2. Kendala kultural
      a. Aspek social -> Kehidupan social kerapkali mempengaruhi kehidupan
         manusia selanjutnya -> berpengaruh terhadap perilaku-perilaku
         ekonomi seperti kesanggupan mengumpulkan harta benda yang
         berharga -> timbul ketidaksamaan social dalam system pelapisan
         masyarakat.
      b. Aspek kebudayaan -> suatu cara hidup yang diwarisi dari generasi ke
         generasi melalui garis keluarga
   3. Kendala yang terjadi akibat perbedaan definisi kemiskinan
Definisi dan ukuran kemiskinan

         Penduduk Miskin             Penduduk yang mempunyai
Garis kemiskinan (GK)          Nilai     pengeluaran  kebutuhan
                               minimum makanan dan non
                               makanan (GKM) + Garis Kemiskinan
                               Non Makanan (GKM)
Garis Kemiskinan Makanan (GKM) Nilai     pengeluaran  kebutuhan
                               minimum non makanan yang
                               disetarakan dengan 2.100 kkal per
                               kapita sehari
Garis Kemiskinan Non Makanan Nilai       pengeluaran  kebutuhan
(GNKM)                         minimum non makanan untuk
                               perumahan, sandang, pendidikan,
                               kesehatan, dsb.

Persentase penduduk miskin (sering       Penduduk yang mempunyai
 disebut dengan tingkat kemiskinan)
Kedalaman kemiskinan (Sering Ukuran             rata-rata   kesenjangan
disebut dengan tingkat kedalaman pengeluaran              masing-masing
kemiskinan)                          penduduk miskin terhadap garis
                                     kemiskinan. Diperoleh dari poverty
                                     gap index (P1). Semakin tinggi P1
                                     menunjukkan semakin jauh rata-rata
                                     pengeluaran     penduduk     miskin
                                     terhadap garis kemiskinan (semakin
                                     miskin)
Keparahan     kemiskinan     (Sering Ukuran     mengenai     penyebaran
disebut dengan tingkat keparahan pengeluaran diantara penduduk
kemiskinan)                          miskin. Diperoleh dari poverty
                                     severity index (P2). Semakin tinggi
                                     P2 menunjukkan semakin tinggi
                                     ketimpangan pengeluaran diantara
                                     penduduk miskin.
Progress kemiskinan                  Dapat dilihat dari perkembangan
                                     parameter jumlah P0, P1 dan P2
                                     yang semakin mengecil.
Kelemahan program penanggulangan kemiskinan
1. Perencanaan, penentuan sasaran dan kriteria miskin serta pengaturan
   teknik pelaksanaan yang dilakukan oleh pemerintah/instansi pusat (top-
   down) seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau
   daerah tertentu.
2. Program-program yang dilaksanakan secara sektoral seringkali
   mengakibatkan adanya semangat ego-sektoral dan saling tumpang
   tindih.
3. Banyak program penanggulangan kemiskinan yang menempatkan
   masyarakat sebagai obyek, sehingga kurang berpartisipasi secara aktif.
4. Sulitnya menjaga kontinuitas program (program baru bukan merupakan
   kelanjutan program lama) mengakibatkan banyak program
   penanggulangan kemiskinan tidak berkesinambungan.
5. Pertanggungjawaban hanya bersifat administratif kepada pemerintah,
   sehingga tidak terbangun keterbukaan dan akuntabilitas public, akibat
   pendekatan proyek maka keberhasilan program hanya diukur dengan
   persentase bantuan yang berhasil disalurkan dan jumlah sasaran
   penerima.

Masalah kemiskinan dan distribusi pendapatan
1. Kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi hamper semua Negara
2. Isu mendasar tidak hanya bagaimana meningkatkan pertumbuhan GNP,
   namun juga siapa yang membuat kue nasional itu tumbuh -> segelintir
   orang atau banyak orang.
3. Bila pertumbuhan terutama disumbang oleh golongan kaya ->
   kemiskinan dan distribusi pendapatan semakin memburuk.
4. Bila pertumbuhan disumbang banyak orang -> manfaatnya dirasakan
   secara lebih merata.

Kemiskinan dapat dilihat dari 2 sisi :
1. Kemiskinan absolut -> diidentifikasi jumlah penduduk yang hidup
   dibawah garis kemiskinan tertentu.
2. Kemiskinan relative -> pangsa pendapatan nasional yang diterima oleh
   masing-masing golongan pendapatan / amat erat dengan masalah
   distribusi pendapatan.
Penyebab dan Solusi Kemiskinan

Penyebab kemiskinan
1. Kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan pada kepemilikan
   sumberdaya yang menimbulkan distribusi pendapatan yang timpang.
   Penduduk miskin hanya memiliki sumber daya dalam jumlah terbatas
   dan kualitasnya rendah.
2. Kemiskinan muncul akibat perbedaan dalam kualitas sdm.
3. Kemiskinan muncul akibat perbedaan akses dalam modal.

ketiga penyebab kemiskinan bermula pada teori Lingkaran Setan
Kemiskinan (Vicious circle of poverty)
                            siklus lingkaran setan


                Keterbelakangan, ketimpangan, kurang modal



      Rendahnya               Pendapatan               Tabungan
     Produktivitas              rendah                  rendah



                            Investasi rendah            Kurangnya
                                                          modal
Alternatif solusi kemiskinan
Ada beberapa model mobilisasi perekonomian pedesaan untuk memerangi
kemiskinan :
Model 1
Mendasarkan pada mobilisasi tenaga kerja           yang masih belum
didayagunakan dalam rumah tangga petani            gurem agar terjadi
pertumbuhan modal di pedesaan

Model 2
Menitikberatkan pada transfer sumber daya dari pertanian ke industry
melalui mekanisme pasar

Model 3
Menyoroti potensi pesatnya pertumbuhan dalam sektor pertanian yang
dibuka dengan kemajuan teknomogi dan kemungkinan sektor pertanian
menjadi sektor yang memimpin (schultz)

Indikator kesenjangan dan kemiskinan
 Indikator kesenjangan distribusi pendapatan
 Indicator yang sering digunakan untuk mengetahui kesenjangan
   distribusi pendapatan adalah RAsio Gini dan Kriteria Bank Dunia


Rasio Gini
    Nilai rasio gini berkisar antara nol dan satu
    Bila RG=0 -> distribusi pendapatan amat merata sekali karena setiap
      golongan penduduk menerima bagian pendapatan yang sama. Secara
      grafis ditunjukkan oleh berhimpitnya kurva Lorens dengan garis
      kemiskinan sempurna.
    Bila RG=1 -> terjadi ketimpangan distribusi pendapatan yang
      sempurna karena seluruh pendapatan hanya dinikmati oleh satu
      orang saja
    Semakin tinggi nilai rasio gini maka semakin timpang distribusi
      pendapatan suatu Negara, sebaliknya semakin rendah nilai rasio gini
      semakin merata distribusi pendapatannya
Kurva Lorenz :
        Memperlihatkan hubungan kuantitatif actual antara persentase jumlah
        penduduk penerima pendapatan tertentu dari total penduduk dengan
        persentase pendapatan yang benar-benar mereka peroleh dari total
        pendapatan

        (semakin melengkung kurva Lorenz, maka semakin tidak merata
        distribusi pendapatannya)
        (lihat kurva Lorenz)

        Kriteria Bank Dunia
            Mendasarkan penilaian distribusi pendapatan atas pendapatan
               yang diterima oleh 40% penduduk berpendapatan rendah
            Kesenjangan distribusi pendapatan dikategorikan :
               a) Tinggi -> bila 40% penduduk berpenghasilan terendah
                  menerima kurang dari 12% bagian pendapatan
               b) Sedang -> bila 40% penduduk berpenghasilan terendah
                  menerima 12 – 17% bagian pendapatan
               c) Rendah -> bila 40% penduduk berpenghasilan terendah
                  menerima lebih dari 17% bagian pendapatan

Indikator Kemiskinan
Garis Kemiskinan versi BPS :
    Nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan dan non makanan
      perkapita sebulan.
      GK = GKM + GKMN
      GKM -> nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan
      dengan 2100 kalori perkapita sehari
      GKMN -> Nilai pengeluaran kebutuhan minimum non makanan untuk
      perumahan, sandang, pendidikan, kesehatan, dsb.
    Garis kemiskinan menurut Sajogyo batas garis kemiskinan sebagai tingkat
      konsumsi perkapita setahun yang sama dengan beras -> nilai rupiah yang
      setara dengan 20kg beras untuk daerah pedesaan dan 30kg beras untuk
      perkotaan
Strategi kelompok miskin ketika krisis
Upaya yang dilakukan mereka untuk meningkatkan pendapatan :
1. Melakukan tambahan pekerjaan
2. Menambah jam kerja
3. Menyuruh anak untuk bekerja

More Related Content

What's hot

Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Wisnu G P
 
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATANBab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
xNet8
 
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatanM6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
erlina na
 
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
firman sahari
 
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
MiracLe Min
 
Perkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Perkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatanPerkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Perkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Reinhart Tresnadiputra
 

What's hot (20)

Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Kemiskinan dan kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan PendapatanKemiskinan dan kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan Pendapatan
 
Paket Informasi Dasar Penanggulangan Kemiskinan.
Paket Informasi Dasar Penanggulangan Kemiskinan. Paket Informasi Dasar Penanggulangan Kemiskinan.
Paket Informasi Dasar Penanggulangan Kemiskinan.
 
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATANBab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
 
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatanM6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
(6)kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
(6)kemiskinan dan kesenjangan pendapatan(6)kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
(6)kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Penanggulangan Kemiskinan di Daerah
Penanggulangan Kemiskinan di DaerahPenanggulangan Kemiskinan di Daerah
Penanggulangan Kemiskinan di Daerah
 
Makalah raskin
Makalah raskinMakalah raskin
Makalah raskin
 
Makalah raskin
Makalah raskinMakalah raskin
Makalah raskin
 
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan dan Kesenjangan PendapatanKemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
 
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
 
Week 7 - kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yusinadia sekar sari 11140023
Week 7    - kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yusinadia sekar sari 11140023Week 7    - kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yusinadia sekar sari 11140023
Week 7 - kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yusinadia sekar sari 11140023
 
Ekonomi kemiskinan
Ekonomi kemiskinanEkonomi kemiskinan
Ekonomi kemiskinan
 
Profil kemiskinan balai keratun 19 februari 2019
Profil kemiskinan balai keratun  19 februari 2019Profil kemiskinan balai keratun  19 februari 2019
Profil kemiskinan balai keratun 19 februari 2019
 
Perkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Perkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatanPerkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Perkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatan
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Ruri nurul jannah 6.6
Ruri nurul jannah 6.6Ruri nurul jannah 6.6
Ruri nurul jannah 6.6
 
Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
 

Viewers also liked (7)

anheuser-busch 2006AR_MgmntResponsibility
anheuser-busch 2006AR_MgmntResponsibilityanheuser-busch 2006AR_MgmntResponsibility
anheuser-busch 2006AR_MgmntResponsibility
 
Braskem presentation 4_q06_20091201_en
Braskem presentation 4_q06_20091201_enBraskem presentation 4_q06_20091201_en
Braskem presentation 4_q06_20091201_en
 
Manualurf en
Manualurf enManualurf en
Manualurf en
 
BALONMANO
BALONMANOBALONMANO
BALONMANO
 
Presentazione 002
Presentazione 002Presentazione 002
Presentazione 002
 
bcxbv
bcxbvbcxbv
bcxbv
 
Maya Angelou
Maya AngelouMaya Angelou
Maya Angelou
 

Similar to Bahan bu asniar

6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
Andi Sutandi
 
07.1 kemiskinan di indonesia
07.1 kemiskinan di indonesia07.1 kemiskinan di indonesia
07.1 kemiskinan di indonesia
sindu_57
 
Distribusi pendapatan nasional
Distribusi pendapatan nasionalDistribusi pendapatan nasional
Distribusi pendapatan nasional
destaputranto
 
Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15
Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15
Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15
agustinvidya
 

Similar to Bahan bu asniar (20)

4470.ppt
4470.ppt4470.ppt
4470.ppt
 
Pertemuan v
Pertemuan v  Pertemuan v
Pertemuan v
 
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 7
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 7Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 7
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 7
 
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
 
Agus ppt
Agus pptAgus ppt
Agus ppt
 
07.1 kemiskinan di indonesia
07.1 kemiskinan di indonesia07.1 kemiskinan di indonesia
07.1 kemiskinan di indonesia
 
Makalah raskin
Makalah raskinMakalah raskin
Makalah raskin
 
KELOMPOK ANALISIS DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN INDONESIA.pptx
KELOMPOK ANALISIS DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN INDONESIA.pptxKELOMPOK ANALISIS DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN INDONESIA.pptx
KELOMPOK ANALISIS DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN INDONESIA.pptx
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN.pptx
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN.pptxKEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN.pptx
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN.pptx
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan erlina risnandari 11140131 (7 )
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan erlina   risnandari 11140131 (7 )Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan erlina   risnandari 11140131 (7 )
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan erlina risnandari 11140131 (7 )
 
Tugas 6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Tugas 6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatanTugas 6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Tugas 6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Distribusi pendapatan nasional
Distribusi pendapatan nasionalDistribusi pendapatan nasional
Distribusi pendapatan nasional
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Prubhan struktur ekonomi
Prubhan struktur ekonomiPrubhan struktur ekonomi
Prubhan struktur ekonomi
 
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan.docx
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan.docxKemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan.docx
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan.docx
 
Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15
Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15
Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Tugas 6 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 6 restu antika 11140107 (5 v ma)Tugas 6 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 6 restu antika 11140107 (5 v ma)
 
25022022 Bahan Sharing Knowledge Kemiskinan Ekstreme (1).pptx
25022022 Bahan Sharing Knowledge Kemiskinan Ekstreme (1).pptx25022022 Bahan Sharing Knowledge Kemiskinan Ekstreme (1).pptx
25022022 Bahan Sharing Knowledge Kemiskinan Ekstreme (1).pptx
 

Bahan bu asniar

  • 1. Studi kemiskinan dan ketimpangan di Indonesia Hasil studi Sumarto (2002) dari SMERU Research Institute yang dilakukan di 100 desa yang hasilnya antara lain : 1. Terdapat hubungan negative yang sangat kuat antara pertumbuhan dan kemiskinan -> ketika perekonomian tumbuh, kemiskinan berkurang. 2. Pertumbuhan tidak mengurangi kemiskinan secara permanen. Walaupun terjadi pertumbuhan dalam jangka panjang selama periode sebelum krisis, banyak masyarakat yang tetap rentan terhadap kemiskinan 3. Pengurangan ketimpangan mengurangi kemiskinan secara signifikan sehingga sangat penting untuk mencegah pertumbuhan yang meningkatkan ketimpangan 4. Memberikan akses terhadap capital untuk golongan masyarakat miskin dapat mengurangi kesenjangan, merangsang pertumbuhan dan mengurangi kemiskinan. Kendala-kendala dalam upaya penanggulangan kemiskinan 1. Kendala struktural 2. Kendala kultural a. Aspek social -> Kehidupan social kerapkali mempengaruhi kehidupan manusia selanjutnya -> berpengaruh terhadap perilaku-perilaku ekonomi seperti kesanggupan mengumpulkan harta benda yang berharga -> timbul ketidaksamaan social dalam system pelapisan masyarakat. b. Aspek kebudayaan -> suatu cara hidup yang diwarisi dari generasi ke generasi melalui garis keluarga 3. Kendala yang terjadi akibat perbedaan definisi kemiskinan
  • 2. Definisi dan ukuran kemiskinan Penduduk Miskin Penduduk yang mempunyai Garis kemiskinan (GK) Nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan dan non makanan (GKM) + Garis Kemiskinan Non Makanan (GKM) Garis Kemiskinan Makanan (GKM) Nilai pengeluaran kebutuhan minimum non makanan yang disetarakan dengan 2.100 kkal per kapita sehari Garis Kemiskinan Non Makanan Nilai pengeluaran kebutuhan (GNKM) minimum non makanan untuk perumahan, sandang, pendidikan, kesehatan, dsb. Persentase penduduk miskin (sering Penduduk yang mempunyai disebut dengan tingkat kemiskinan) Kedalaman kemiskinan (Sering Ukuran rata-rata kesenjangan disebut dengan tingkat kedalaman pengeluaran masing-masing kemiskinan) penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Diperoleh dari poverty gap index (P1). Semakin tinggi P1 menunjukkan semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan (semakin miskin) Keparahan kemiskinan (Sering Ukuran mengenai penyebaran disebut dengan tingkat keparahan pengeluaran diantara penduduk kemiskinan) miskin. Diperoleh dari poverty severity index (P2). Semakin tinggi P2 menunjukkan semakin tinggi ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin. Progress kemiskinan Dapat dilihat dari perkembangan parameter jumlah P0, P1 dan P2 yang semakin mengecil.
  • 3. Kelemahan program penanggulangan kemiskinan 1. Perencanaan, penentuan sasaran dan kriteria miskin serta pengaturan teknik pelaksanaan yang dilakukan oleh pemerintah/instansi pusat (top- down) seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau daerah tertentu. 2. Program-program yang dilaksanakan secara sektoral seringkali mengakibatkan adanya semangat ego-sektoral dan saling tumpang tindih. 3. Banyak program penanggulangan kemiskinan yang menempatkan masyarakat sebagai obyek, sehingga kurang berpartisipasi secara aktif. 4. Sulitnya menjaga kontinuitas program (program baru bukan merupakan kelanjutan program lama) mengakibatkan banyak program penanggulangan kemiskinan tidak berkesinambungan. 5. Pertanggungjawaban hanya bersifat administratif kepada pemerintah, sehingga tidak terbangun keterbukaan dan akuntabilitas public, akibat pendekatan proyek maka keberhasilan program hanya diukur dengan persentase bantuan yang berhasil disalurkan dan jumlah sasaran penerima. Masalah kemiskinan dan distribusi pendapatan 1. Kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi hamper semua Negara 2. Isu mendasar tidak hanya bagaimana meningkatkan pertumbuhan GNP, namun juga siapa yang membuat kue nasional itu tumbuh -> segelintir orang atau banyak orang. 3. Bila pertumbuhan terutama disumbang oleh golongan kaya -> kemiskinan dan distribusi pendapatan semakin memburuk. 4. Bila pertumbuhan disumbang banyak orang -> manfaatnya dirasakan secara lebih merata. Kemiskinan dapat dilihat dari 2 sisi : 1. Kemiskinan absolut -> diidentifikasi jumlah penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan tertentu. 2. Kemiskinan relative -> pangsa pendapatan nasional yang diterima oleh masing-masing golongan pendapatan / amat erat dengan masalah distribusi pendapatan.
  • 4. Penyebab dan Solusi Kemiskinan Penyebab kemiskinan 1. Kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan pada kepemilikan sumberdaya yang menimbulkan distribusi pendapatan yang timpang. Penduduk miskin hanya memiliki sumber daya dalam jumlah terbatas dan kualitasnya rendah. 2. Kemiskinan muncul akibat perbedaan dalam kualitas sdm. 3. Kemiskinan muncul akibat perbedaan akses dalam modal. ketiga penyebab kemiskinan bermula pada teori Lingkaran Setan Kemiskinan (Vicious circle of poverty) siklus lingkaran setan Keterbelakangan, ketimpangan, kurang modal Rendahnya Pendapatan Tabungan Produktivitas rendah rendah Investasi rendah Kurangnya modal
  • 5. Alternatif solusi kemiskinan Ada beberapa model mobilisasi perekonomian pedesaan untuk memerangi kemiskinan : Model 1 Mendasarkan pada mobilisasi tenaga kerja yang masih belum didayagunakan dalam rumah tangga petani gurem agar terjadi pertumbuhan modal di pedesaan Model 2 Menitikberatkan pada transfer sumber daya dari pertanian ke industry melalui mekanisme pasar Model 3 Menyoroti potensi pesatnya pertumbuhan dalam sektor pertanian yang dibuka dengan kemajuan teknomogi dan kemungkinan sektor pertanian menjadi sektor yang memimpin (schultz) Indikator kesenjangan dan kemiskinan  Indikator kesenjangan distribusi pendapatan  Indicator yang sering digunakan untuk mengetahui kesenjangan distribusi pendapatan adalah RAsio Gini dan Kriteria Bank Dunia Rasio Gini  Nilai rasio gini berkisar antara nol dan satu  Bila RG=0 -> distribusi pendapatan amat merata sekali karena setiap golongan penduduk menerima bagian pendapatan yang sama. Secara grafis ditunjukkan oleh berhimpitnya kurva Lorens dengan garis kemiskinan sempurna.  Bila RG=1 -> terjadi ketimpangan distribusi pendapatan yang sempurna karena seluruh pendapatan hanya dinikmati oleh satu orang saja  Semakin tinggi nilai rasio gini maka semakin timpang distribusi pendapatan suatu Negara, sebaliknya semakin rendah nilai rasio gini semakin merata distribusi pendapatannya
  • 6. Kurva Lorenz : Memperlihatkan hubungan kuantitatif actual antara persentase jumlah penduduk penerima pendapatan tertentu dari total penduduk dengan persentase pendapatan yang benar-benar mereka peroleh dari total pendapatan (semakin melengkung kurva Lorenz, maka semakin tidak merata distribusi pendapatannya) (lihat kurva Lorenz) Kriteria Bank Dunia  Mendasarkan penilaian distribusi pendapatan atas pendapatan yang diterima oleh 40% penduduk berpendapatan rendah  Kesenjangan distribusi pendapatan dikategorikan : a) Tinggi -> bila 40% penduduk berpenghasilan terendah menerima kurang dari 12% bagian pendapatan b) Sedang -> bila 40% penduduk berpenghasilan terendah menerima 12 – 17% bagian pendapatan c) Rendah -> bila 40% penduduk berpenghasilan terendah menerima lebih dari 17% bagian pendapatan Indikator Kemiskinan Garis Kemiskinan versi BPS :  Nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan dan non makanan perkapita sebulan. GK = GKM + GKMN GKM -> nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kalori perkapita sehari GKMN -> Nilai pengeluaran kebutuhan minimum non makanan untuk perumahan, sandang, pendidikan, kesehatan, dsb.  Garis kemiskinan menurut Sajogyo batas garis kemiskinan sebagai tingkat konsumsi perkapita setahun yang sama dengan beras -> nilai rupiah yang setara dengan 20kg beras untuk daerah pedesaan dan 30kg beras untuk perkotaan
  • 7. Strategi kelompok miskin ketika krisis Upaya yang dilakukan mereka untuk meningkatkan pendapatan : 1. Melakukan tambahan pekerjaan 2. Menambah jam kerja 3. Menyuruh anak untuk bekerja